Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR PENDIDIKAN

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:
Pepes Redi Juliansyah, M.Pd

Oleh:
Kelompok 5
Nama : Afif Reihan N NPM : 2288201021
Nama : Elka Via NPM : 2288201026

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP MUHAMMADIYAH PAGARALAM
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak Pepes Redi Juliansyah,
M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Pendidikan yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Pagaralam, 21 September 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1. Aliran Klasik dan Gerakan Baru Dalam Pendidikan................................3
2.2. Hubungan antara Aliran Klasik dalam Pendidikan...................................7
BAB III PENUTUP..................................................................................................8
3.1. Simpulan...................................................................................................8
3.2. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah Pendidikan merupakan sarana yang diciptakan untuk membentuk
manusia yang utuh. Tentunya sasaran dari Pendidikan ini adalah manusia.
Pendidikan bermaksud menumbuh kembangkan potensi-potensi kemanusiaannya.
Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk menjadi manusia. Pendidikan selalu
mengalami perkembangan, seiring dengan perkembangan sosial-budaya dan
perkembangan iptek. Perkembangan pendidikan itu, mengakibatkan terbentuknya
pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan yang di sebut juga
dengan aliran-aliran pendidikan.
Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti diskusi yang
berkepanjangan, yaitu pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan
pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya. Dari pemikiran-pemikiran
tersebut terbentuk aliran-aliran baru yang merupakan perkembangan dari aliran
sebelumnya yang bertujuan untuk membentuk suatu pola pikir manusia yang lebih
baik, dengan mengikuti aliran-aliran dalam pendidikan.
Pendidikan yang memiliki aliran-aliran ini, baik aliran klasik ataupun aliran
yang baru perlu kita bahas di dalam makalah ini, karena perlu kita ketahui juga
bahwa Pendidikan ini memiliki beberapa lingkungan, diantaranya adalah yang
akan kita bahas dalam makalah ini. Mungkin saja dengan mengetahui aliran kalsik
dan aliran yang baru, maka berbagai aspek dari aliran itu harus di pahami terlebih
dahulu, agar dapat mengetahui makna dari setiap pemikiran dalam pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja aliran-aliran klasik dalam pendidikan ?
2. Apa saja gerakan-gerakan baru pendidikan dan pengaruhnya terhadap
pelaksanaan di Indonesia ?
3. Apa saja dua aliran pokok pendidikan di Indonesia ?
4. Bagaimana hubungan dari aliran klasik dalam pendidikan dengan
gerakan baru pendidikan.

iv
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami aliran-aliran klasik dalam pendidikan.
2. Untuk memahami beberapa gerakan baru dalam pendidikan di Indonesia.
3. Untuk memahami aliran pokok pendidikan di Indonesia.
4. Untuk mengetahui hubungan antara aliran klasik dalam pendidikan
dengan gerakan baru pendidikan.

v
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aliran Klasik dan Gerakan Baru Dalam Pendidikan
Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme,
naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering
digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan
dengan perkembangan zaman.
1. Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap
Pemikiran Pendidikan di Indonesia.
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan
stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung
kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang
diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang
berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alm bebaqs ataupun
diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah
John Locke.
b. Aliran  Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan
kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor
pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil
prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak
kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.
c. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua
anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan
menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang
dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu.

vi
d. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa
seorang anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun
pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun
faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang
dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya
dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
e. Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di
Indonesia
Di indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan, penerimaan
tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yakni diterima sesuai
kebutuhan, namun ditempatkan dalam latar pandangan yang konvergensi.
2. Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di
Indonesia
a. Pengajaran Alam Sekitar (Developmentalisme)
Developmentalisme merupakan perkembangan lebih lanjut Naturalisme
Romantik dari Rosseau. Developmentalisme merupakan gerakan pendidikan yang
mendekatkan anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar,
perintis gerakan ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan Heimatkunde, dan J.
Ligthart di Belanda dengan Het Voll Leven.
b. Pengajaran Pusat Perhatian
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari Belgia
dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat, disamping pendapatnya tentang
pengajaran global. Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna
bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu: Metode Global dan Centre d’interet.
c. Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari
pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam
pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar pendidikan mengembangkan
pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H. Pestalozzi mengajarkan bermacam-
macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya.

vii
d. Pengajaran Proyek (Rekonstruksionalisme)
Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode
mengajar di Indonesia, antara lain dengan nam pengajaran proyek, pengajaran
unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran proyek akan
menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan memecahkan persoalan secara
konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut makin lama makin penting,
utamanya masyarakat maju. Sekolah-sekolah rekonstruksionis berfungsi sebagai
lembaga utama untuk melakukan perubahan sosial, ekonomi dan politik dalam
masyarakat. Tujuan pendidikan rekonstruksionis adalah membangkitkan
kesadaran para peserta didik tentang masalah sosial, ekonomi dan politik yang
dihadapi umat manusia dalam skala global, dan mengajarkan kepada mereka
keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah
tersebut.
e. Progresivisme
Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered),
sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru
(teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered). Tujuan pendidikan
dalam aliran ini adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja, bekerja secara
sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati. Untuk mencapai
tujuan tersebut, pendidikan harusnya merupakan pengembangan sepenuhnya
bakat dan minat setiap anak.
f. Esensialisme
Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang
memprotes terhadap skeptisisme dan sinisme dari gerakan Progresivisme terhadap
nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial. Menurut
Esensialisme, nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial adalah
nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui
kerja keras dan susah payah selama berates tahun, dan di dalamnya berakar
gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu. Tujuan
pendidikan dari aliran ini adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah
melalui suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun, yang telah bertahan

viii
sepanjang waktu dan dengan demikian adlah berharga untuk diketahui oleh semua
orang. Pengetahuan ini diikuti oleh ketrampilan. Ketrampilan, sikap-sikap dan
nilai yang tepat, membentuk unsur-unsur yang inti (esensial) dari sebuah
pendidikan Pendidikan bertujuan untuk mencapai standar akademik yang tinggi,
pengembangan intelek atau kecerdasan.
g. Perennialisme
Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang memprotes terhadap
gerakan pendidikan Progresivisme yang mengingkari superanatural.
Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai
universal itu ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencaharian
dan penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut. Tujuan pendidikan
ini diharapkan anak didik mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya
yang menjadi landasan pengembangan disiplin mental.
h. Idealisme
Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan
jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan
jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap
oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan
yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata
hanyalah idea. Tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi contoh
bagi pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide, ia akan mengetahui jalan
yang pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai alat untuk mengukur,
mengklasifikasikan dan menilai segala sesuatu yang dialami sehari-hari. Para
murid yang menikmati pendidikan di masa aliran idealisme sedang gencar-
gencarnya diajarkan, memperoleh pendidikan dengan mendapatkan pendekatan
(approach) secara khusus. Sebab, pendekatan dipandang sebagai cara yang sangat
penting.

ix
2.2 Hubungan antara Aliran Klasik dalam Pendidikan dengan Gerakan
Baru Pendidikan
Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti diskusi yang
berkepanjangan, yaitu pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan
pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya. Dari pemikiran-pemikiran
tersebut terbentuk aliran-aliran baru yang merupakan perkembangan dari aliran
sebelumnya yang bertujuan untuk membentuk suatu pola pikir manusia yang lebih
baik, dengan mengikuti aliran-aliran dalam pendidikan.

x
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Dalam dunia pendidikan terdapat aliran-aliran klasik, aliran-aliran
kalasik itu adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan
konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering
digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang
disesuaikan dengan perkembangan zaman.
2. Gerakan-gerakan baru dalam pendidikan diantaranya pengajaran alam
sekitar (developmentalisme), pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja,
pengajaran proyek (rekonstruksionalisme), progresivisme, esensialisme,
perennialisme, idealisme. Gerakan-gerakan tersebut memiliki pemikiran
yang berbeda-beda dalam suatu tujuan yang sama.
3. Pemikiran-pemikiran dalam pendidikan itu berlangsung seperti diskusi
yang berkepanjangan, yaitu pemikiran-pemikiran terdahulu selalu
ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikiran-pemikiran berikutnya.
Dari pemikiran-pemikiran tersebut terbentuk aliran-aliran baru yang
merupakan perkembangan dari aliran sebelumnya yang bertujuan untuk
membentuk suatu pola pikir manusia yang lebih baik, dengan mengikuti
aliran-aliran dalam pendidikan. Jadi hubungan dari aliran klasik dan
aliran baru memiliki tujuan yang sama demi mencapai pendidikan yang
sempurna.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, kami sadari makalah yang kami buat ini
jauh dari sempurna, maka dari itu kami sebagai penulis makalah ini mohon saran
yang membangun, agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di masa
yang mendatang. Kami ucapkan terima kasih juga kepada para dosen pembimbing
mata kuliah “Pengantar Pendidikan” yang telah membimbing kami sehingga
terselesainya makalah ini.

xi
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Mudyahardjo, Redja. 2009. Pengantar Pendidikan Sebuah Studi Awal tentang
Dasar-dasar Pendidikan pada Umumnya dan Pendidikan di Indonesia.
Jakarta: Rajawali Pers.
Hartoto.2008. Bab VI Aliran-Aliran Pendidikan. Tersedia pada:
http://fatamorghana.wordpress. com/2008/07/20/bab-vi-aliran-aliran-
pendidikan/ (Diakses pada 4 November 2014).
Entin.2011.Aliran-aliran Pendidikan. Tersedia pada:
http://12entinfujirahayu.wordpress.com/ 2011/05/16/aliran-aliran-
pendidikan/ (Diakses pada 4 November 2014).

xii

Anda mungkin juga menyukai