Anda di halaman 1dari 8

ALIRAN PENDIDIKAN TRADISIONAL

Dosen Pengampu :
M Ginanjar Ganeswara M.Pd

Disusun Oleh :
Nurina : 032123006
Fitri Mutia Rahmawati : 032123026
Siti Sabrina Presnawati : 032123019
Syifa Kurnia Wulandiany : 032123024

LANDASAN PENDIDIKAN
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
Pendidikan Tradisional.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Bogor, 24 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………i
DAFTAR ISI ………....…………………….....………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………..….……....................………………………...1
1.1 Latar Belakang ………......................................................………………….....1
1.2 Rumusan Masalah ……….…………...................................................………..1
1.3 Tujuan ………...............................................................……………………….1

BAB II PEMBAHASAN……........….……………………………………………2
2.1 Pengertian pendidikan tradisional……….……....……………………………..2
2.2 Aliran Pendidikan Tradisional…………........………………………………...2
2.3 Konsep Pendidikan Tradisional………….………...…………………………..3
BAB III PENUTUP…………….………………………………………………....4
3.1 Kesimpulan…………………….……………………………………………….4
DAFTAR PUSTAKA …………..………………………………………………....5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia merupakan makhluk yang diciptakan dengan memiliki karakter yang berbeda-
beda dengan makhluk lain di dunia ini. Manusia adalah makhluk yang sempurna karena
memiliki sifat-sifat fisik maupun piskis yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan
hidupnya di dunia ini. Semua sifat dasar yang dimiliki akan tumbuh dan berkembang
dengan sendirinya secara alamiah melalui proses perkembangan fisik dan piskisnya
secara normal melalui proses yang secara sadar diarahkan kepada tercapainya berbagai
sifat baik dan watak baik melalui proses yang disebut dengan pendidikan.

Di dalam nuansa pendidikan, manusia adalah sasaran pendidikan sekaligus subjek


pendidikan. Pendidikan membantu manusia menumbuh kembangkan potensi
kemanusiaan yang ada dalam dirinya. Potensi kemanusiaan merupakan benih untuk
mengembangkan seseorang mejadi manusia seutuhnya. Pemahaman dari pendidik
terhadap potensi-potensi dan sifat hakikat manusia sangat penting agar pendidikan
mencapai tujuan yang diharapkan yaitu memanusiakan manusia. Pendidikan harus
diarahkan kepada pencapaian tujuan itu melalui penerapan dan perumusan konsep
pendidikan.

Teori-teori teori-teori pendidikan terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman. para
tokoh pendidikan terus menyumbangkan pemikiran pemikiran mereka untuk
memperbaiki sistem pendidikan . Pendidikan dahulu kita kenal dengan pendidikan
tradisional di mana tujuan utama pendidikan ini adalah untuk mewariskan segala
pengetahuan kepada generasi yang baru . Karena materi pokok atau pengetahuan maupun
norma tingkah laku diwariskan dari masa lampau, maka sikap para murid pada umumnya
haruslah dicirikan oleh kepatuhan, kesediaan untuk menerima dan ketaatan untuk
mengikutinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja aliran pendidikan tradisional?
2. Bagaimana konsep pendidikan tradisional?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengengetahui aliran pendidikan tradisional
2. Untuk mengetahui konsep pendidikan tradisional

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pengertian pendidikan tradisional


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Tradisional menurut kamus Bahasa Indonesia adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak
yg selalu berpegang teguh pd norma dan adat kebiasaan yg ada secara turun-temurun.
Sedangkan secara bahasa tradisional berasal dari bahasa latin: traditio, “diteruskan”) atau
kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan
untuk sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya
dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.
2.2 Aliran Pendidikan Tradisional
Ada 4 aliran dalam pendidikan yang bersifat tradisional yang berkenbang pesat di
Amerika Serikat yaitu.
a) Aliran Progresivisme

Tokoh aliran ini adalah John Dewey. Aliran ini berpendapat bahwa manusia mempunyai
kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi serta mengatasi masalah
bersifat menekan atau masalah-masalah yang bersifat mengancam dirinya. Konsep
siprogresivisme memandang bahwa perubahan, dan bukan keadaan tetap, merupakan inti
dari kenyataan.

b) Aliran Esensialisme
Aliran Esensial bersumber dari filsafat idealisme dan realisme. Sumbangan yang
diberikan keduanya besifat eklektic. Artinya dua aliran tersebut bertemu sebagai
pendukung esensialisme yang berpendapat bahwa pendidikan harus bersendikan nilai-
nilai yang dapat mendatangkan kestabilan, dapat disimpulkan aliran Esensialis
memenghendaki agar landasan pendidikan adalah nilai-nilai esensial, yaitu yang teruji
oleh waktu, bersifat menuntun, dan telah turun menurun dari zaman ke zaman sejak
zaman renaissance.
c) Aliran Perennialisme
Aliran ini mengajak kepada kita untuk setia terhadap prinsip-prinsip yang sifatnya abadi ,
bagi pengikut konsep ini keadaan yang tetap adalah lebih nyata dari pada perubahan , dan

iv
keadaan tetap itu lebih ideal dari pada terjadinya perubahan. Tokoh aliran ini adalah
Plato, Aristoteles, danThomas Aquino.

d) Aliran Konstruktivisme
Gagasan pokok aliran ini diawali oleh Giambatista Vico, seorang epistemology Italia Ia
berpendapat bahwa tuhan adalah pencipta alam semesta dan manusia adalah tuan dari
ciptaaan, hanya Tuhan yang dapat mengetahui segala sesuatu karena Ia pencipta segala
sesuatu itu. Aliran ini menegaskan bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil
konstruksi kognitif dalam diri seseorang melalui pengalaman yang diterima lewat panca
indra. Dengan demikian aliran ini menolak adanya transfer pengetahuan yang dilakukan
dari seseorang kepada orang lain, dengan alasan pengetahuan bukan barang yang bias
dipindahkan.
2.3 Konsep Pendidikan Tradisional
Pendidikan tradisional atau konsep lama sangat menekankan pentingnya penguasaan
pelajaran. Menurut konsep ini rasio ingatlah (kognitif) yang memegang peranan penting
dalam proses pembelajaran di sekolah ( Dimyati Machmud, 1979 :3). Pendidikan
tradisional telah menjadi sistem yang dominan di tingkat pendidikan dasar dan menengah
sejak paruh kedua abad ke- 19, dan mewakili puncak pencarian elektrik atas 'satu sistem
terbaik'.
a) Ciri utama pendidikan tradisional
1. Anak-anak biasanya dikirim ke sekolah di dalam wilayah geografis distrik
tertentu;
2. Mereka kemudian dimasukkan ke kelas-kelas yang biasanya dibeda-
bedakanberdasarkan umur;
3. Anak-anak masuk sekolah ditiap tingkat menurut berapa usia mereka pada
waktu itu;
4. Mereka naik kelas setiap habis satu tahun ajaran;
5. Prinsip sekolah otoritarian, anak-anak diharap menyesuaikan diri dengan tolok
ukurperilaku yang sudah ada;
6. Guru memikul tanggung jawab pengajaran, berpegang pada kurikulum yang
sudahditetapkan;
7. Sebagian besar pelajaran diarahkan oleh guru dan berorientasi pada teks;
8. Promosi tergantung pada penilaian guru;
9. Kurikulum berpusat pada subjek pendidik;
10. Bahan ajar yang paling umum tertera dalam kurikulum adalah buku-buku teks
(VernonSmith, dalam, Paulo Freire, dkk, 1999 : 164-165).

Ciri yang dikemukan Vernon Smith ini juga dialami oleh pendidikan Islam di
Indonesia sampaidekade ini. Misalnya: Sebagian Pesantren, Madrasah, dan
lembaga-lembaga pendidikan Islamyang lain masih menganut sistem lama,
kurikulum ditetapkan merupakan paket yang harusdiselesaikan, kurikulum dibuat
tanpa atau sedikit sekali memperhatikan konteks atau relevansidengan kondisi
sosial masyarakat bahkan sedikit sekali memperhatikan dan

v
mengantisipasiperubahan zaman, sistem pembelajaran berorientasi atau berpusat
pada guru. Paradigmapendidikan tradisional bukan merupakan sesuatu yang salah
atau kurang baik, tetapi modelpendidikan yang berkembang dan sesuai dengan
zamannya, yang tentu juga memiliki kelebihandan kelemahan dalam
memberdayakan manusia, apabila dipandang dari era modern ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari paparan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan tradisional adalah
proses pengubahan sikap atau tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha untuk
mendewasakan manusia melalui upaya pelaksanaan kegiatan pengajaran dengan cara
berpegang teguh kepada norma atau kebiasaan yang sudah berlangsung sejak lama yang
terjadi secara turun temurun. Pendidikan tradisional juga memiliki beberapa kelebihan seperti
sikap siswa yang sangat patuh dan taat pada guru serta penanamaan moral masa lalu yang
sangat kuat pada peserta didik.

vi
DAFTAR PUSTAKA

Pustaka ilmiah. 2016 Aliran pendidikan tradisional


{ https://pustakailmiah78.blogspot.com/2016/01/pustaka-ilmiah78-
aliran-pendidikan.html?m=1 } Diakses pada 17 Oktober 2023

Dwi Agustini. 2016 Pendidikan tradisional dan modern dan pengertian konsep
pendidikan tradisional
{ https://dewiagustini97.blogspot.com/2016/12/pendidikan-
tradisional-dan-modern } Diakses pada 17 Oktober 2023

Shally Rozalia. MANADO 2013 pengertian pendidikan tradisional

{https://tugas2kampus.wordpress.com/2013/11/22/pendidikan-
tradisional } Diakses pada 17 Oktober 2023

vii

Anda mungkin juga menyukai