Anda di halaman 1dari 13

DASAR-DASAR PENDIDIKAN

BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU

SHOBRINA FITRI, S. Pd, M. Pd

DISUSUN OLEH

1. AZIZAH YULI EKAWATI 23042811018


2. HENI MARPUAH 23042811038

GURU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MERANGIN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kita atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kita sehingga terselesaikan Makalah Dasar-Dasar
Pendidikan dengan judul ”Bentuk Pemikitan tentang Pendidikan”.
Selanjutnya shalawat serta salam kita sanjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW. yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
islamiyah seperti yang kita rasakan saat ini.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Shobrina Fitri, S. Pd, M. Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah
Dasar-Dasar Pendidikan.
2. Kedua orang tua yang selalu mendo’akan anaknya agar dimudahkan
dalam segala urusan.

3. Kolaborasi antar anggota kelompok dalam penulisan dan


penyusunan makalah ini.
4. Teman-teman kelas A yang selalu membatu dalam mengatasi
masalah dalam penulisan makalah ini.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi pembaca. Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami.Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sesungguhnya manusia tidak luput dari kesalahan dan kesempurnaan itu
hanyalah milik Allah SWT semata.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bangko, 14 Maret 2024

Penulis

i
( KELOMPOK 8 )
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar Belakang ..................................................................................1


B. Rumusan Masalah .............................................................................2
C. Tujuan penulisan ...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................3

A. Pengertian Pendidikan .......................................................................3


B. Proses Terjadinya Pendidikan ...........................................................4
C. Bentuk Pemikiran Tentang Pendidikan .............................................4

BAB III PENUTUP .....................................................................................9

A. Kesimpulan ........................................................................................9
B. Saran ..................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang kehidupan manusia. Setiap
manusia pasti membutuhkan pendidikan karena tanpa pendidikan manusia akan
sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Didalam agama juga setiap
manusia di muka bumi ini diwajibkan untuk menuntut ilmu sampai kelak mereka
tiada. Dengan berpendidikan maka setiap manusia akan memiliki ilmu yang
bermanfaat dalam menjalankan kehidupannya.

Selain itu di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini juga memiliki


undang-undang yang mewajibkan setiap warganya untuk mendapatkan
pendidikan agar terciptanya tujuan pendidikan nasional, seperti yang tercantum
dalam UU. RI No 20 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa :

”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab”

Dapat kita simpulkan bahwa pemerintah Indonesia telah berupaya untuk


mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional serta mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, karena
pada hakikatnya tujuan dari pendidikan yakni memanusiakan manusia.

1
Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah terus membuat
pembenahan dan perbaikan-perbaikan yang menunjang dalam meningkatkan mutu
pendidikan.Salah satu caranya adalah melakukan pembenahan dalam kurikulum
pendidikan.Dalam kamus Webster tahun 1955, kurikulum diberi arti yaitu
kurikulum khusus yang digunakan dalam pendidikan dan pengajaran, yakni
sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata kuliah di perguruan tinggi yang
harus ditempuh untuk mencapai suatu capaian target.

A. Rumusan Masalah

1. Apa itu pendidikan?


2. Bagaimana pendidikan itu bisa terjadi?
3. Apa saja bentuk pemikiran dalam pendidikan?

B. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan.


2. Untuk mengetahui proses terjadinya pendidikan.
3. Untuk mengetahui beberapa pemikiran tentang pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikan


adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Langeveld Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh,


perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada
pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

Menurut John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan


kecakapankecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam
dan sesama manusia.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)


menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Dari beberapa pengertian pendidikan menurut ahli tersebut maka dapat


disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan yang
diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

3
B. Proses Trejadinya Pendidikan

Proses pendidikan dalam literatur ilmu pendidikan, khususnya ilmu


pengajaran, direduksi menjadi proses pengajaran atau proses pembelajaran, sebab
mungkin proses pengajaran/pembelajaran lebih jelas, lebih tegas, objektif, bahkan
universal, sedangkan proses pendidikan selain mengajar lebih subjektif, kurang
jelas, kurang tegas, lebih bersifat seni daripada sebagai sains.

Pada proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti;


bahan ajar (kognitif, afektif, atau psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai
kemampuan guru), sarana sekolah, dukungan administrasi, sarana prasarana,
sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif. Lembaga
pendidikan sangat berfungsi mensinkronkan berbagai input tersebut atau
mensinergikan semua komponen dalam interaksi (proses) belajar mengajar baik
antara guru, siswa dan sumber daya yang ada pada sekolah tersebut, baik itu
konteks kurikuler maupun ekstra-kurikuler, baik dalam lingkup subtansi yang
akademis maupun yang nonakademis.

C. Bentuk Pemikiran Tentang Pendidikan

1. Pemikiran klasik
Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme,
naturalisme, dan konvergensi.Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering
digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan
dengan perkembangan zaman.
a. Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang
mementingkan stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan
menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan
pembawaantidak dipentingkan.Pengalaman yang diproleh anak dalam

4
kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa
stimulan-stimulan.
b. Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang
menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan
termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan
anak.Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah
diperoleh sejak kelahiran.Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan
pendidikan anak.
c. Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau.Rosseau berpendapat bahwa
semua anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan
baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang
diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu.
d. Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat
bahwa seorang anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik
maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor
pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan
sangat penting.

2. Pemikiran Baru
a. Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya
adalah gerakan pengajaran alam sekitar,perintis gerakan ini adalah Fr. A.
Finger di Jerman dengan heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda dengan
Het Voll Leven.

5
b. Pengajaran Pusat Perhatian
Pengajaran pusat perhatian dirintis oleh Ovideminat Decroly dari
Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat minat, disamping
pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly menyumbangkan dua
pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran,
yaitu:Metode Global dan Centre d’interet.

c. Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari
pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan
dalam pendidikan.J.A. Comenius menekankan agar pendidikan
mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan.J.H. Pestalozzi
mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya.
d. Pengajaran Proyek
Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode
mengajar di Indonesia, antara lain dengan nam pengajaran proyek,
pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa pengajaran
proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan
memecahkan persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin
tersebut makin lama makin penting, utamanya masyarakat maju.
e. Home Schooling
Homeschooling adalah sebuah system pendidikan alternatif untuk
anak selain di sekolah.Homeschooling mulai menjadi pilihan masyarakat
sebagai alternatif metode pendidikan karena beberapa hal, misalnya karena
adanya keinginan masyarakat untuk lebih fleksibel dalam mendidik anak,
menyediakan system pendidikan yang lebih ramah terhadap perkembangan
anak, maupun menjamin bahwa proses belajar mengajar anak bisa
terlaksana secara maksimal.
f. Sekolah Alam
Konsep ini menekankan pentingnya ‘back to nature’, jadi anak
dapat memaknai kehidupan apa adanya, dan apa yang dipelajari akan

6
dipraktekan saat itu juga. Sekolah alam menekankan metode belajar sambil
bermain (fun learning), dan konsep ini diharapkan lebih mampu
meningkatkan kemampuan emosi dan intelektual anak.
g. Pendidikan Berasrama ( Boarding School)
Sekolah Berasrama adalah alternative terbaik buat para orang tua
menyekolahkan anak mereka dalam kondisi apapun. Selama 24 jam anak
hidup dalam pemantauan dan control yang total dari pengelola, guru, dan
pengasuh di seklolah-sekolah berasrama. Oleh sebab itu dukungan fasilitas
terbaik, tenaga pengajar berkualitas, dan lingkungan yang kondusif harus
didorong untuk dapat mencapai cita-cita tersebut.

h. Pesantren Modern
Pesantren adalah pendidikan tradisional Islam untuk memahami,
menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam dengan menekankan
pentingnya moral agama Islam sebagai pedoman hidup masyarakat sehari-
hari.

3. Pemikiran Inklusi
Pendidikan Inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan
memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan
atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama
dengan peserta didik pada umumnya.
Pendidikan Inklusif memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
anak untuk mendapat pendidikan tanpa memandang kondisi anak. Hal ini
memungkinkan peserta didik berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah reguler.
Menurut Hildegun Olsen (Tarmansyah, 2007;82), pendidikan inklusi
adalah sekolah harus mengakomodasi semua anak tanpa memandang kondisi
fisik, intelektual, sosial emosional, linguistik atau kondisi lainnya. Ini harus
mencakup anak-anak penyandang cacat, berbakat.Anak-anak jalanan dan pekerja
anak berasal dari populasi terpencil atau berpindah-pindah.Anak yang berasal dari

7
populasi etnis minoritas, linguistik, atau budaya dan anakanak dari area atau
kelompok yang kurang beruntung atau termajinalisasi.
Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan
“setiap warga berhak mendapatkan pendidikan”; Undang-Undang Dasar 1945
Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan “setiap warga ank a wajib mengikuti
pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”. Undang-undang inilah
yang menjadi salah satu bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah
masyarakat.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi


manusia.Dengan demikian, manusia dapat mencapai kemajuan yang dapat
meningkatkan deajat manusia menjadi lebih baik.Oleh karena itu, pendidikan
menjadi salah satu kebutuhan yang cukup penting dalam mengalami perubahan
dan kemajuan di zaman modern ini.

Bentuk-bentuk pemikiran tentang pendidikan itu meliputi 3 hal, yaitu


pemikiran klasik, pemikiran baru, dan pemikiran inklusi.Samapai saat ini aliran
tersebut masih digunakan walapun dengan pengembangan-pengembangan yang
disesuaikan dengan perkembangan zaman.

B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan


menambah pengetahuan para pembaca.Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas.Kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ifwandi. Muhammad. 2020/04/15.Pengertian Pendidikan Menurut Para


Ahli.SMKN1PERHENTIANRAJA-5.

Husnul Amin, “Proses Pendidikan/Pembelajaran,” Raudhah Proud To Be


Professionals : Jurnal Tarbiyah Islamiyah 3, no. 1 (17 Juni 2018): 21

Syaefudin, “Analisis Mutu Pendidikan Islam (Input, Proses & Output) (Studi di
MI Unggulan Ash-Shiddiqiyyah-3 Purworejo),” Aksiologi : Jurnal
Pendidikan dan Ilmu Sosial 1, no. 1 (10 Oktober 2020): 26–27,

Burhanuddin.Afid.2013/11/26.Aliran-Aliran Klasik Pendidikan-2.

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Tarmansyah. 2007. Pengertian Tentang Pendidikan Inklusi-82.

10

Anda mungkin juga menyukai