Anda di halaman 1dari 13

METODE BELAJAR SISTEM AMONG MENURUT

KI HAJAR DEWANTARA
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Metode Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Oni Marliana Susianti, M.Pd

Disusun oleh:

ALIP SUKMANTO (2117062)

CIPTO ASMOROGIRI S (2117061)

WAHYU EKA NURTATI (2117053)

SARI RESTU PAMUJI (2117070)

JURUSAN TARBIYAH

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA

TEMANGGUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya, serta do’a dari kedua orang tua juga dari
berbagai pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya.

Makalah ini saya susun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Metode
Pembelajaran PAI yaitu tentang “Metode Belajar Sistem Among Menurut Ki
Hajar Dewantara”.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh


karna itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari dosen, semoga kritik
dan saran yang di berikan dapat menjadi, pelajaran yang berharga, dan menjadi
perbaikan untuk kedepannya.

Banjarnegara, 15 Februari 2019

Penyusun

Kelompok 1

~i~
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................. 2
C. TUJUAN ...................................................................................................... 2
BAB I PEMBAHASAN .......................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem Among ............................................................................ 3
B. Tujuan Sistem Among ................................................................................. 3
C. Konsep Pendidikan Sistem Among .............................................................. 4
D. Prinsip Pendidikan Sistem Among .............................................................. 5
E. Pentingnya Pendidikan Sistem Among bagi Pendidikan Indonesia ............ 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 9
A. Kesimpulan .................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10

~ ii ~
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pentingnya pendidikan tidak hanya untuk disuarakan dan disyiarkan
melalui kalimat dan jargon, namun perlu langkah nyata dalam kehidupan kita.
Manusia yang tak mempunyai pendidikan bagaikan makhluk yang raganya saja
seperti manusia yang sudah meninggal (tidak berguna). Beberapa ajaran agama
juga mewajibkan manusia untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,
bahkan dikatakan oleh nabi SAW “Tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai ke
liang lahat.” dan juga “Tuntulah ilmu walaupun sampai ke negeri cina” Lebih
dari itu, kini telah dipercaya bahwa bayi dalam kandungan ibunya mampu untuk
berinteraksi dengan alunan suara syahdu di luar kandungan.
Dalam kontek keindonesiaan dimana pendidikan di Indonesia pernah
mencapai masa keemasan dimasa kerajaan Sriwijaya, kerajaan Mojopahit
dimana pada masa tersebut menjadi pusat pendidikan Hindu-Budha, di Zaman
kerjaaan Samudera Pasai menjadi pusat pendidikan islam nusantara, bukan kah
ini sebuah kebanggaan bagi bangsa yang pernah menjadi pusat budaya yang
memanusiakan manusia sebagai akibat dari tingginya ilmu pengetahuan pada
masanya.
Pada masa prakemerdekaan Ki Hajar Dewanatara ingin mengembalikan
pendidikan yang menjadi satu-satunya cara agar Indonesia meraih
kemerdekaannya, sehingga bangsa ini tidak dijajah oleh pihak manapun yang
ingin meraih keuntungan dibalik kebodohan bangsa. Ki Hajar Dewantara yang
dikenal sebagai bapak pendidikan nasional sekaligus pendiri perguruan
Tamansiswa ini pada tanggal 3 juli 1922, telah melakukan terobosan baru dalam
perjuangan berbangsa dan bernegara yang sebenarnya jauh dari apa yang
seharusnya dilakukan oleh banyak orang pada umumnya pada saat itu, beliau
telah menanamkan jiwa merdeka dan membangkitkan jiwa nasionalisme pada
setiap warga bangsa Indonesia.

~1~
Ki Hajar Dewantara dengan Tamansiswanya telah menyerukan bangsa
Indonesia kembali kepada kepribadian nasionalnya. Supaya bangsa Indonesia
menempuh jalan kehidupan menurut garis hidupnya. Kembali kepada
kepribadian nasionalnya berarti kembali kepada garis hidupnya, menurut kodrat
alamnya. Dengan jalan nasional orang akan lebih cepat maju dari pada hanya
menjadi peniru hidup orang asing yang melambatkan kemajuan itu. Dengan
berani dan mau menerima alat dan teknik dari orang dan bangsa lain, dengan
cara dan jiwa kepribadian sendiri, suatu bangsa akan lebih cepat maju.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Sistem Among Nenurut Ki Hajar Dewantara?
2. Apa Tujuan Dari Sistem Among?
3. Bagaimana Konsep Sistem Among?
4. Apa Saja Prinsip Pendidikan Sistem Among?
5. Bagaimana Pentingnya Pendidikan Sistem Among bagi Pendidikan di
Indonesia?

C. TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut.
1. Memberikan pemahaman mengenai Sistem Among Menurut Ki Hajar
Dewantara di Taman Siswa.
2. Memberikan sebuah pandangan mengenai pentingnya Konsep Pendidikan
Sistem Among Menurut Ki Hajar Dewantara bagi Pendidikan di Indonesia.

~2~
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Among

Pendidikan merupakan hal yang menentukan kelanjutan negara kita karena


dalam pendidikan terdapat para generasi mua yang akan mengisi kemerdekaan
Indonesia di masa yang akan datang. Menurut Ki Hajar Dewantara “... pendidikan
adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), pikiran (intelect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh
dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak- anak kita.

Sistem Among merupakan sistem pendidikan yang telah dicanangkan


Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara. Among mempunyai pengertian
menjaga, membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana “among”
disebut Pamong yaitu seseorang yang mendidik anak, dalam Bahasa Jawa disebut
Momong.

B. Tujuan Sistem Among


Tujuan sistem among membangun anak didik menjadi manusia beriman dan
bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta
sehat jasmani rohani agar menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan
bertanggung jawab atas kesejahteraan tanah air serta manusia pada umumnya.

Sistem among memberikan cirijiwa merdeka. Jadi, mengajar dengan sistem


among yang pertama harus ditumbuhkan adalah mengenalkan, menanamkan, dan
mewujudkan jiwa merdeka. Dengan jiwa merdeka, kreativitas dan imajinasi siswa
akan muncul dan kelak menjadi bekal membangun indonesia.

Oleh karena itu, sistem among mengharamkan hukuman disiplin dengan


paksaan/kekerasan karena itu akan menghilangkan jiwa merdeka anak. Sistem

~3~
among dilaksanakan secara “tut wuri handayani”, bila perlu perilaku anak boleh
dikoreksi namun tetap dilaksanakan dengan kasih sayang.

C. Konsep Pendidikan Sistem Among


Konsep pendidikan menurut ajaran Ki Hadjar Dewantara adalah Tut Wuri
Handayani, “Tri Pusat” Pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat), Tringgo
(ngerti, ngroso, nglakoni).

1. Sistem Among, Tut Wuri Handayani

Sistem among merupakan suatu cara mendidik yang diterapkan dengan


maksud mewajibkan kodrat alam anak-anak didiknya. Cara mendidik yang harus
diterapkan adalah menyokong atau memberi tuntunan dan menyokong anak-anak
tumbuh dan berkembang atas kodratnya sendiri. Sistem among ini meletakkan
pendidikan sebagai alat dan syarat untuk anak-anak hidup sendiri dan berguna bagi
masyarakat. Pengajaran bagi Tamansiswa berarti mendidik anak agar menjadi
manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirannya, merdeka tenaganya.

Tut Wuri merupakan perilaku pamong yang sifatnya memberi kebebasan


kepada siswa untuk berbuat sesuatu sesuai dengan hasrat dan kehendaknya,
sepanjang hal itu masih sesuai dengan norma-norma yang wajar dan tidak
merugikan siapa pun.Tetapi kalau pelaksanaan kebebasan siswa itu ternyata
menyimpang dari ketentuan yang seharusnya, seperti melanggar peraturan atau
hukum masyarakat hingga merugikan pihak lain atau diri sendiri, pamong harus
bersikap handayani , yakni mempengaruhi dengan daya kekuatannya, kalau perlu
dengan paksaan dan kekerasan, apabila kebebasan yang diberikan itu dipergunakan
untuk menyeleweng dan akan membahayakan diri.

2. Tringgo (ngerti, ngroso, nglakoni)

Ki Hadjar mengartikan pendidikan sebagai daya upaya memajukan budi


pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup,
yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.

~4~
Salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang merupakan falsafah peninggalan Ki
Hadjar Dewantara yang dapat diterapkan yakni tringa yang meliputi ngerti,
ngrasa, dan nglakoni . Ki Hadjar mengingatkan, bahwa terhadap segala ajaran
hidup, cita-cita hidup yang kita anut diperlukan pengertian, kesadaran dan
kesungguhan pelaksanaannya. Tahu dan mengerti saja tidak cukup, kalau tidak
merasakan menyadari, dan tidak ada artinya kalau tidak melaksanakan dan tidak
memperjuangkannya.

Merasa saja dengan tidak pengertian dan tidak melaksanakan, menjalankan


tanpa kesadaran dan tanpa pengertian tidak akan membawa hasil. Sebab itu
prasyarat bagi peserta tiap perjuangan cita-cita, ia harus tahu, mengerti apa
maksudnya, apa tujuannya. Ia harus merasa dan sadar akan arti dan cita-cita. “Ilmu
tanpa amal seperti pohon kayu yang tidak berbuah”, “Ngelmu tanpa laku kothong”,
laku tanpa ngelmu cupet”. Ilmu tanpa perbuatan adalah kosong, perbuatan tanpa
ilmu pincang. Oleh sebab itu, agar tidak kosong ilmu harus dengan perbuatan, agar
tidak pincang perbuatan harus dengan ilmu.

D. Prinsip Pendidikan Sistem Among


Tamansiswa mempunyai Trilogi kepemimpinan yang digunakan para
pemimpin yaitu Tut Wuri Handayani, Ing Madyo Mangun Karso dan Ing ngarso
Sung Tulodho.

Ing Ngarso Sun Tulodo artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun berasal
dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso
Sun Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri
tauladan bagi orang-orang disekitarnya. Sehinnga yang harus dipegang teguh oleh
seseoarng adalah kata suri tauladan.

Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun


berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk
kemauan atau niat. Jadi makna dari kata itu adalah seseorang ditengah
kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat.
Karena itu seseorang juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi

~5~
dilingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk
keamanan dan kenyamanan.

Demikian pula dengan Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti
dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan
semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan
dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat
dibutuhkan oleh orang-orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.

Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut
Wuri Handayani berarti figur seseorang yang baik adalah disamping menjadi suri
tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan
memberikan dorongan moral dari belakang agar orang - orang disekitarnya dapat
merasa situasi yang baik dan bersahabat . Sehingga kita dapat menjadi manusia
yang bermanfaat di masyarakat.

E. Pentingnya Pendidikan Sistem Among bagi Pendidikan Indonesia


Indonesia saat ini mau tidak mau telah dihadapkan pada situasi zaman
globalisasi yang merupakan transparansi di segala aspek kehidupan. Oleh karena
itu, system among penting dilaksanakan dalam pendidikan karena guru sebagai
pamong berperan mendampingi siswa dalam mengikuti perkembangan zaman agar
anak didik tidak mudah terpengaruh dengan budaya yang negatif.

Sistem Among penting karena menghidupkan dan menggerakkan kekuatan


lahir dan batin anak hingga dapat hidup mandiri. Anak akan menjadi mandiri,
karena dari kecil sudah mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan yang
diajarkan saat dia kecil. ” Ki Hajar Dewantara” pantas rasanya kita kedepankan di
era sekarang ini. Era yang serba syarat konplik. penuh dengan demo-demo,
kreatifitas yang kebablasan, karakter bangsa yang mulai luntur, kepribadian yang
semakin sirna dari akhlaqurkarimah, dan ego yang tinggi untuk menyelesaikam
masalah semau dan seenaknya tanpa memikirkan orang lain. Prihatin rasanya kita
sebagai bangsa yang besar, yang pahlawan kebangsaannya cukup disegani di

~6~
seluruh dunia, tapi mulai melupakan para pahlawannya begitu saja hanya karena
memikirkan sesuatu yang tak jelas.

Pahlawan Nusantara ini lah yang menurut kami yang perlu di kedapankan
dengan alasan :

1) Kami di ajari, didik dan di latih di Tamansiswa, setidaknya paham dan


mengetahui bagaimana ajaran-ajaran Ki Hajar Dewantara yang masih
relevan dan tak usang di makan waktu, seperti sistem Among ( Tutwuri
Handayani, Ing Madya Mangun Karsa, Ing Ngarso Sung Tulodo) yang di
gunakan untuk mengajar, mendidik, dan melatih para siswa.

2) Ajaran beliau tentang budi pekerti setidaknya diperlukan sekali di jaman


dan era tawuran di kalangan pelajar sekarang ini.

3) Perguruan Tamansiswa menyebut gurunya dengan Pamong, yang berarti


harus ngemong dan mengawasi peserta didik setidaknya selama 24 jam,
sehingga peserta didik akan terawasi dan terjaga dari hal-hal yang negative

4) Beliau ( Ki Hajat Dewantara) adalah tokoh kebangsaan yang sepak


terjangnya dalam dunia pendidikan di akui secara nasional dan
internasional.

5) Jiwa jurnalis, wartawan, aktif di organisasi sosial dan politik, serta jiwa
kebangsaannya tak perlu di ragukan lagi. Dengan tulisannya “Seandainya
Aku Seorang Belanda” (judul asli: “Als ik een Nederlander was”) yang
isinya cukup pedas sekali di kalangan Hindia Belanda pada waktu itu.

Berikut kutipannya :

“Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan


pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri
kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi
juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk
dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah

~7~
menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja
penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama
menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan
bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada
kepentingan sedikit pun baginya”.

6) Jika kita mau menggali dan berjiwa kebangsaan, guru profesional itu
sebenarnya adalah guru yang menjalankan ajaran Ki Hajar Dewantara. Ki
Hadjar Dewantara merangkum konsep yang dikenal dengan istilah Among
Methode atau sistem among. AMONG mempunyai pengertian menjaga,
membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana “among”
(momong) disebut PAMONG, yang mempunyai kepandaian dan
pengalaman lebih dari yang diamong. Guru atau dosen di Tamansiswa
disebut pamong yang bertugas mendidik dan mengajar anak sepanjang
waktu.

Sistem among mengharamkan hukuman disiplin dengan


paksaan/kekerasan karena itu akan menghilangkan jiwa merdeka anak. Kini
orang banyak melihat tayangan kekerasan, misalnya saja film anak “Tom &
Jery” yang melaksanakan hukuman kepada sesama dengan meledakkan
dinamit. Hal ini tidak sesuai dengan pendidikan anak bila kita ingat sifat kodrati
anak “nonton, niteni, niroke”. Sinetron tertentu ada yang dengan lugas
melampiaskan kekerasan dan dendam. Sebaiknya orang tua mencermati,
mengarahkan dan memilih tayangan TV di rumahnya. Sistem Among
dilaksanakan secara “tut wuri handayani” dimana kita dapat “menemukenali”
anak, bila perlu perilaku anak boleh dikoreksi (handayani) namun tetap
dilaksanakan dengan kasih sayang.

7) Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para Pahlawannya.

~8~
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara merangkum konsep yang
dikenal dengan istilah Among Methode atau sistem among. AMONG mempunyai
pengertian menjaga, membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana
“among” (momong) disebut PAMONG, yang mempunyai kepandaian dan
pengalaman lebih dari yang diamong. Guru atau dosen di Tamansiswa disebut
pamong yang bertugas mendidik dan mengajar anak sepanjang waktu.

Tujuan sistem among membangun anak didik menjadi manusia beriman dan
bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta
sehat jasmani rohani agar menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan
bertanggung jawab atas kesejahteraan tanah air serta manusia pada umumnya.

Prinsip yang ada pada sistem among, antara lain:

 Ing ngarso sung tulodo, di depan memberi teladan.

 Ing madyo mangun karso, di tengah membangun kemauan.

 Tut wuri handayani, di belakang memberi dorongan. Sehingga pengajaran


Tut Wuri Handayani sangat kita butuhkan untuk di masa depan.

Pendidikan sisem among pantas rasanya kita kedepankan di era sekarang


ini. Era yang serba syarat konplik. penuh dengan demo-demo, kreatifitas yang
kebablasan, karakter bangsa yang mulai luntur, kepribadian yang semakin sirna dari
akhlaqurkarimah, dan ego yang tinggi untuk menyelesaikam masalah semau dan
seenaknya tanpa memikirkan orang lain.

B. Saran
Sistem among merupakan suatu budaya pendidikan yang sudah ada di
Indonesia sejak dahulu, sebaiknya kita sebagai generasi muda melestarikan sistem
pendidikan yang sesuai dengan kepribadian bangsa kita

~9~
DAFTAR PUSTAKA

http://wasisnugros.blogspot.com/2011/03/sejarah-pendidikan-taman-siswa-
makalah.html diakses tanggal 22 Oktober 2012

http://trisentraeducation.blogspot.com/2011/04/latar-belakang-sistem-among.html
diakses tanggal 22 Oktober 2012

http://susub.blogspot.com/2011_07_01_archive.html diakses tanggal 22 Oktober


2012

http://indahnhbk.wordpress.com/2012/05/13/sistem-among-smk-tamansiswa/
diakses tanggal 27 Oktober 2012

http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/05/redefinisi-teori-among-ki-hajar-
dewantara/ diakses tanggal 27 Oktober 2012

http://muhfiasbin.blogspot.com/2012/05/hardiknas-2012-pendidikan-
pendidik.html diakses tanggal 27 Oktober 2012

www.tamansiswa.org diakses tanggal 27 Oktober 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara diakses tanggal 27 Oktober


2012

http://hafismuaddab.wordpress.com/2011/05/02/konsep-pendidikan-menurut-
ajaran-ki-hadjar-dewantara/ diakses tanggal 27 Oktober 2012

~ 10 ~

Anda mungkin juga menyukai