KI HAJAR DEWANTARA
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Metode Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Oni Marliana Susianti, M.Pd
Disusun oleh:
JURUSAN TARBIYAH
TEMANGGUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayat-Nya, serta do’a dari kedua orang tua juga dari
berbagai pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu namanya.
Makalah ini saya susun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Metode
Pembelajaran PAI yaitu tentang “Metode Belajar Sistem Among Menurut Ki
Hajar Dewantara”.
Penyusun
Kelompok 1
~i~
DAFTAR ISI
~ ii ~
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pentingnya pendidikan tidak hanya untuk disuarakan dan disyiarkan
melalui kalimat dan jargon, namun perlu langkah nyata dalam kehidupan kita.
Manusia yang tak mempunyai pendidikan bagaikan makhluk yang raganya saja
seperti manusia yang sudah meninggal (tidak berguna). Beberapa ajaran agama
juga mewajibkan manusia untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya,
bahkan dikatakan oleh nabi SAW “Tuntutlah ilmu mulai dari ayunan sampai ke
liang lahat.” dan juga “Tuntulah ilmu walaupun sampai ke negeri cina” Lebih
dari itu, kini telah dipercaya bahwa bayi dalam kandungan ibunya mampu untuk
berinteraksi dengan alunan suara syahdu di luar kandungan.
Dalam kontek keindonesiaan dimana pendidikan di Indonesia pernah
mencapai masa keemasan dimasa kerajaan Sriwijaya, kerajaan Mojopahit
dimana pada masa tersebut menjadi pusat pendidikan Hindu-Budha, di Zaman
kerjaaan Samudera Pasai menjadi pusat pendidikan islam nusantara, bukan kah
ini sebuah kebanggaan bagi bangsa yang pernah menjadi pusat budaya yang
memanusiakan manusia sebagai akibat dari tingginya ilmu pengetahuan pada
masanya.
Pada masa prakemerdekaan Ki Hajar Dewanatara ingin mengembalikan
pendidikan yang menjadi satu-satunya cara agar Indonesia meraih
kemerdekaannya, sehingga bangsa ini tidak dijajah oleh pihak manapun yang
ingin meraih keuntungan dibalik kebodohan bangsa. Ki Hajar Dewantara yang
dikenal sebagai bapak pendidikan nasional sekaligus pendiri perguruan
Tamansiswa ini pada tanggal 3 juli 1922, telah melakukan terobosan baru dalam
perjuangan berbangsa dan bernegara yang sebenarnya jauh dari apa yang
seharusnya dilakukan oleh banyak orang pada umumnya pada saat itu, beliau
telah menanamkan jiwa merdeka dan membangkitkan jiwa nasionalisme pada
setiap warga bangsa Indonesia.
~1~
Ki Hajar Dewantara dengan Tamansiswanya telah menyerukan bangsa
Indonesia kembali kepada kepribadian nasionalnya. Supaya bangsa Indonesia
menempuh jalan kehidupan menurut garis hidupnya. Kembali kepada
kepribadian nasionalnya berarti kembali kepada garis hidupnya, menurut kodrat
alamnya. Dengan jalan nasional orang akan lebih cepat maju dari pada hanya
menjadi peniru hidup orang asing yang melambatkan kemajuan itu. Dengan
berani dan mau menerima alat dan teknik dari orang dan bangsa lain, dengan
cara dan jiwa kepribadian sendiri, suatu bangsa akan lebih cepat maju.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Sistem Among Nenurut Ki Hajar Dewantara?
2. Apa Tujuan Dari Sistem Among?
3. Bagaimana Konsep Sistem Among?
4. Apa Saja Prinsip Pendidikan Sistem Among?
5. Bagaimana Pentingnya Pendidikan Sistem Among bagi Pendidikan di
Indonesia?
C. TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut.
1. Memberikan pemahaman mengenai Sistem Among Menurut Ki Hajar
Dewantara di Taman Siswa.
2. Memberikan sebuah pandangan mengenai pentingnya Konsep Pendidikan
Sistem Among Menurut Ki Hajar Dewantara bagi Pendidikan di Indonesia.
~2~
BAB I
PEMBAHASAN
~3~
among dilaksanakan secara “tut wuri handayani”, bila perlu perilaku anak boleh
dikoreksi namun tetap dilaksanakan dengan kasih sayang.
~4~
Salah satu nilai luhur bangsa Indonesia yang merupakan falsafah peninggalan Ki
Hadjar Dewantara yang dapat diterapkan yakni tringa yang meliputi ngerti,
ngrasa, dan nglakoni . Ki Hadjar mengingatkan, bahwa terhadap segala ajaran
hidup, cita-cita hidup yang kita anut diperlukan pengertian, kesadaran dan
kesungguhan pelaksanaannya. Tahu dan mengerti saja tidak cukup, kalau tidak
merasakan menyadari, dan tidak ada artinya kalau tidak melaksanakan dan tidak
memperjuangkannya.
Ing Ngarso Sun Tulodo artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun berasal
dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso
Sun Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri
tauladan bagi orang-orang disekitarnya. Sehinnga yang harus dipegang teguh oleh
seseoarng adalah kata suri tauladan.
~5~
dilingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kondusif untuk
keamanan dan kenyamanan.
Demikian pula dengan Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti
dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan
semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan
dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat
dibutuhkan oleh orang-orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.
Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut
Wuri Handayani berarti figur seseorang yang baik adalah disamping menjadi suri
tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan
memberikan dorongan moral dari belakang agar orang - orang disekitarnya dapat
merasa situasi yang baik dan bersahabat . Sehingga kita dapat menjadi manusia
yang bermanfaat di masyarakat.
~6~
seluruh dunia, tapi mulai melupakan para pahlawannya begitu saja hanya karena
memikirkan sesuatu yang tak jelas.
Pahlawan Nusantara ini lah yang menurut kami yang perlu di kedapankan
dengan alasan :
5) Jiwa jurnalis, wartawan, aktif di organisasi sosial dan politik, serta jiwa
kebangsaannya tak perlu di ragukan lagi. Dengan tulisannya “Seandainya
Aku Seorang Belanda” (judul asli: “Als ik een Nederlander was”) yang
isinya cukup pedas sekali di kalangan Hindia Belanda pada waktu itu.
Berikut kutipannya :
~7~
menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja
penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama
menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan
bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada
kepentingan sedikit pun baginya”.
6) Jika kita mau menggali dan berjiwa kebangsaan, guru profesional itu
sebenarnya adalah guru yang menjalankan ajaran Ki Hajar Dewantara. Ki
Hadjar Dewantara merangkum konsep yang dikenal dengan istilah Among
Methode atau sistem among. AMONG mempunyai pengertian menjaga,
membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana “among”
(momong) disebut PAMONG, yang mempunyai kepandaian dan
pengalaman lebih dari yang diamong. Guru atau dosen di Tamansiswa
disebut pamong yang bertugas mendidik dan mengajar anak sepanjang
waktu.
~8~
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara merangkum konsep yang
dikenal dengan istilah Among Methode atau sistem among. AMONG mempunyai
pengertian menjaga, membina dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana
“among” (momong) disebut PAMONG, yang mempunyai kepandaian dan
pengalaman lebih dari yang diamong. Guru atau dosen di Tamansiswa disebut
pamong yang bertugas mendidik dan mengajar anak sepanjang waktu.
Tujuan sistem among membangun anak didik menjadi manusia beriman dan
bertakwa, merdeka lahir batin, budi pekerti luhur, cerdas dan berketrampilan, serta
sehat jasmani rohani agar menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan
bertanggung jawab atas kesejahteraan tanah air serta manusia pada umumnya.
B. Saran
Sistem among merupakan suatu budaya pendidikan yang sudah ada di
Indonesia sejak dahulu, sebaiknya kita sebagai generasi muda melestarikan sistem
pendidikan yang sesuai dengan kepribadian bangsa kita
~9~
DAFTAR PUSTAKA
http://wasisnugros.blogspot.com/2011/03/sejarah-pendidikan-taman-siswa-
makalah.html diakses tanggal 22 Oktober 2012
http://trisentraeducation.blogspot.com/2011/04/latar-belakang-sistem-among.html
diakses tanggal 22 Oktober 2012
http://indahnhbk.wordpress.com/2012/05/13/sistem-among-smk-tamansiswa/
diakses tanggal 27 Oktober 2012
http://edukasi.kompasiana.com/2011/07/05/redefinisi-teori-among-ki-hajar-
dewantara/ diakses tanggal 27 Oktober 2012
http://muhfiasbin.blogspot.com/2012/05/hardiknas-2012-pendidikan-
pendidik.html diakses tanggal 27 Oktober 2012
http://hafismuaddab.wordpress.com/2011/05/02/konsep-pendidikan-menurut-
ajaran-ki-hadjar-dewantara/ diakses tanggal 27 Oktober 2012
~ 10 ~