TANGERANG
MAKALAH
LANDASAN PENDIDIKAN
DI SUSUN OLEH:
Elsa Sari
Lia Septiani
Putri Amelia
Ai Mursidah
Nindi
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan pertolongan sehingga setelah melalui beragam proses dan penempaan kami
dapat menyelesaikan penyusunan buku landasan pendidikan sekolah dasar ini
dengan lancar.
Buku ini disusun oleh tim penulis dengan tujuan untuk melengkapi materi
landasan pendidikan di sekolah dasar bagi mahasiswa program kependidikan di
Perguruan Tinggi, karena sampai sejauh ini belum terdapat buku yang memang
memberikan materi tersebut dengan mengkhususkan kepada sekolah dasar.
Tulisan dalam buku ini diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan serta
memberikan gambaran yang cukup bagi mahasiswa mengenai kajian landasan
pendidikan sekolah dasar baik secara teoritis yang kemudian dapat diterapkan
dalam kehidupan.
Buku ini berhasil tersusun karena bantuan moril maupun materiil dari banyak
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Tim penulis mengucapkan
terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan. Tim penulis
membuka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan buku ini di masa
yang akan datang.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Pendidikan merupakan hal yang utama bagi suatu negara. Hal yang harus
pemerintah perhatikan ketika ingin melakukan pembangunan dan perubahan
adalah pendidikan. Pendidikan juga merupakan faktor terpenting dalam
memajukan suatu negara. Segala aspek kehidupan tidak dapat terlepas dari peran
pendidikan. Ketika suatu negara ingin menata negaranya, maka negara tersebut.
perlu menata sistem pendidikannya terlebih dahulu. Dalam hal ini, komponen- komponen
di dalam pendidikan baik pendidik, peserta didik, kurikulum, lingkungan tempat
pendidikan, sumber dan alat pembelajaran harus saling mendukung agar tujuan pendidikan
yang ingin diraih dapat tercapai. Suatu negara perlu menggunakan teori-teori pendidikan
sebagai dasar untuk mengatur sistem pendidikannya. Beberapa tokoh yang
mengungkapkan teorinya mengenai sistem pendidikan adalah Ki Hajar Dewantara dan
John Dewey.
Lalu apakah yang dimaksud dengan teori pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara?
Apakah yang dimaksud dengan teori pendidikan menurut John Dewey? Bagaimana
keadaan pendidikan di Indonesia saat ini? Bagaimana cara menerapkan teori pendidikan Ki
Hajar Dewantara dan John Dewey?
Serentetan pertanyaan tersebut tentunya akan menjadi bahasan yang penting. Dengan
demikian, ulasan ini akan membahas mengenai hal-hal tersebut agar pengetahuan tentang
teori pendidikan lebih mendalam. Mengetahui teori pendidikan menurut Ki Hajar
Dewantara dan John Dewey, mengetahui tentang keadaan pendidikan di Indonesia serta
cara menerapkan teori pendidikan Ki Hajar Dewantara dan John Dewey.
1. Asah
Pada dasarnya asah memiliki arti mengasah, yaitu pikiran otak untuk mengembangkan aspek intelektual, aspek sosial,
maupun aspek emosional. Penerapan dari metode asah dapat dilakukan oleh pendidik
maupun peserta didik. Sebagai seorang pendidik harus mampu berinteraksi ataupun
berkomunikasi secara baik dengan anggota komunitas sekolah (anak dan guru) ataupun
pihak lain (orang tua dan pihak-pihak terkait), serta sebagai pendidik sudah seharusnya
mengajar dan mendidik untuk mencerdaskan anak. Adapun peserta didik dapat
menerapkan metode asah, misalnya anak yang pandai membantu anak yang kurang pandai.
2. Asih
Asih dapat diartikan sebagai kasih sayang. Metode asih merupakan metode pendidikan
yang mengembangkan sikap hidup bersama dengan sesama manusia, karena manusia tidak
dapat hidup secara individu. Penerapan dari metode asih dapat dilakukan oleh pendidik.
Sebagai seorang pendidik, dalam mengajar harus mengunakan cinta atau kasih sayang.
Agar timbul kenyamanan pada diri anak. Antar anak terdapat rasa mengasihi begitu pula
antara anak dengan guru. Hal ini juga merupakan penerapan teori asih. Dengan metode ini,
peserta didik akan menerima pembelajaran yang mampu mengubah sikapnya menjadi mau
menerima perbedaan antar individu, mau menghargai keunikan masing-masing, serta mau
menghormati latar belakang individu yang berbeda-beda.
3. Asuh
Asuh dapat diartikan merawat. Sebagai seorang pendidik, penerapan dari metode asuh ini
dapat dilakukan dengan menjaga atau merawat anak seperti anak sendiri, serta pendidik
menjadi pembimbing anak dalam mencapai kedewasaannya. Metode ini juga dapat
diterapkan pada anak yaitu dengan adanya rasa saling menjaga antar anak satu sama lain.
Sebagai seorang pendidik cara mengasuh anak perlu diperhitungkan karena pola asuh
mempengaruhi perkembangan anak. Cara asuh yang salah dapat menimbulkan dampak-
dampak negatif bagi peserta didik kedepannya. Sebaliknya, cara asuh dengan kasih sayang
kepada peserta didik mampu membuat peserta didik berkembang ke arah yang positif.
Sebagai contoh, guru yang menggunakan hukuman berat bagi peserta didiknya, dapat
membuat peserta didik menjadi takut dan mendapat tekanan batin. Lain lagi apabila guru
menerapkan sistem demokratis di dalam ia mengajar peserta didik. Pengasuhan yang guru
lakukan ini dapat memotivasi anak dan mengembangkan kemampuan anak untuk
berpendapat serta melatih anak untuk menghormati pendapat orang lain.
3. Kualitas guru
Sebagian besar pengajar di Indonesia masih menggunakan sistem yang konvensional yang
didominasi pembelajaran satu arah. Padahal, sistem pembelajaran secara konvensional
dinilai membosankan oleh kebanyakan pelajar (Iradhatie Wurinanda dalam okezone.com).
Hal ini membuktikan bahwa guru hanya menjalankan perannya sebagai satu-satunya
sumber ilmu. Pendidik belum sepenuhnya menjadi fasilitator, motivator, dan pendorong
bagi peserta didik. Untuk mengatasi permasalahan ini dapat dilakukan dengan menerapkan
teori John Dewey dan Ki Hajar Dewantara, bahwa pada dasarnya pendidikan itu berpusat
pada siswa bukan guru. Siswa yang mencari sendiri pengetahuannya, namun tetap dengan
bimbingan guru.
Kesimpulan:
Bahwa pendidikan adalah faktor terpenting dalam memajukan
suatu negara. dari segala aspek kehidupan tidak dapat terlepas dari
peran nya pendidikan. Pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses
sistematis untuk mentransmisikan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai,
dan norma kepada generasi selanjutnya. Dalam hal ini, pendidikan berperan
penting dalam membentuk kepribadian seseorang dan membantu mereka
memahami dunia di sekitarnya. Salah satu nya yaitu, proses kehidupan itu
sendiri dimana pengajaran yang dilakukan harus alamiah atau berdasarkan
pengalaman anak.