Anda di halaman 1dari 19

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kepramukaan SD
Yang Diampu Oleh Dr. Siti Mas’ula, M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 1
Anis Nur Lailia (210151601654)
Aulia Nafa Ardien (210151601902)
Aulia Rosyidah (210151601737)
Dania Nawang Dwijayanti (210151601632)
Dewi Surendra (210151601641)
Dhea Awalia Putri (210151601863)

H21

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya, tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan dan tercurahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafaatnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinga kami mampu untuk
menyelesaikan makalah ini sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan
Kepramukaan SD dengan judul “Dasar Filsafat Pendidikan Kepramukaan”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik. Dan apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam pembuatan makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Kepramukaan kami yaitu Ibu Dr. Siti Ma’ula, M.Pd yang telah
membimbing kami dalam menulis makalah. Demikian makalah ini kami buat,
semoga dapat bermanfaat. Terima kasih.

Blitar, 20 Januari 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan Kepramukaan ...............................................................3
B. Tujuan Pendidikan Kepramukaan .....................................................................4
C. Prinsip Pendidikan Kepramukaan .....................................................................6
D. Fungsi Pendidikan Kepramukaan ......................................................................7
E. Sistem dan Materi Pendidikan Kepramukaan...................................................7
BAB III PENUTUP .......................................................................................................12
A. Kesimpulan .........................................................................................................12
B. Saran ...................................................................................................................13
REFERENSI...................................................................................................................14
GLOSARIUM ................................................................................................................15
SOAL ..............................................................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praja Muda Karana, atau yang lebih dikenal dengan singkatan Pramuka
merupakan sebuah istilah yang artinya Rakyat Muda yang Suka Berkarya.
Pramuka merupakan organisasi atau gerakan kepanduan. Kepramukaan
merupakan wadah proses Pendidikan non formal dalam pembentukan karakter
generasi bangsa yang dilaksanakan di Indonesia. Dengan adanya kegiatan
pramuka dapat meningkatkan karakter anak-anak dan remaja, serta melatih
mereka agar bertanggungjawab dan mandiri ketika mereka sudah dewasa nanti.
Kepramukaan dapat disebut sebagai proses pendidikan sepanjang hayat
yaitu dengan menggunakan cara-cara yang kreatif, rekreatif, dan edukatif
dalam mencapai sasaran dan tujuannya. Bentuk kegiatan Pendidikan
Kepramukaan dikemas melalui kegiatan yang menarik, menyenangkan, penuh
tantangan, serta sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Melalui
pendidikan kepramukaan akan mengembangkan pengetahuan yang telah
dimiliki peserta didik agar pengetahuan yang diterimanya dapat diterapkan dan
dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kepramukaan adalah suatu gerakan dalam proses yang berkembang,
suatu aktivitas yang dinamis yang selalu bergerak maju. Kepramukaan sebagai
proses pendidikan dalam bentuk kegiatan remaja dan pemuda dimanapun dan
kapanpun selalu berubah sesuai dengan kepentingan kebutuhan dan kondisi
setempat, untuk itulah gerakan pramuka sangat diperlukan untuk membentuk
manusia yang mempunyai budi pekerti yang baik dan luhur, memiliki jiwa
patriotisme yang tinggi sesuai tujuan pendidikan
Pendidikan Kepramukaaan memiliki jalur dan jenjang sebagaimana isi
UU No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka pasal 11 dan pasal 12 yang
menyebutkan bahwa: “Pendidikan kepramukaan dalam Sistem Pendidikan
Nasional termasuk jalur pendidikan nonformal yang diperkaya dengan
pendidikan nilai-nilai gerakan pramuka dalam pembentukan kepribadian yang
berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup”; dan jenjang

1
pendidikan kepramukaan terdiri atas jenjang pendidikan: siaga, penggalang,
penegak, pandega, dalam Suherman (2011: 58). Melalui kegiatan tersebut,
diharapkan kemantapan mental, fisik, pengetahuan, keterampilan, rasa sosial,
spiritual, dan emosional peserta didik dapat berkembang secara baik serta
terarah.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Kepramukaan
2. Untuk mengetahui Tujuan Pendidikan Kepramukaan
3. Untuk mengetahui Prinsip Pendidikan Kepramukaan
4. Untuk mengetahui Fungsi Pendidikan Kepramukaan
5. Untuk mengetahui Sistem dan Materi Pendidikan Kepramukaan
C. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah Sebagai salah satu wahana
pengembangan bagi para generasi muda, gerakan pramuka memiliki peran
penting dalam mewujudkan generasi yang tangguh, berbudi luhur dengan
mengedepankan semangat persatuan dan kesatuan serta cinta tanah air yang
lebih ditujukan pada setiap kegiatannya

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pendidikan Kepramukaan


Pendidikan Kepramukaan adalah proses pendidikan yang melengkapi
pendidikan di lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga dalam bentuk
kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan menerapkan prinsip dasar Kepramukaan dan
metode pendidikan Kepramukaan. Pendidikan kepramukaan juga membentuk
kepribadian watak, ahklak mulia dan kecakapan hidup. Pendidikan
Kepramukaan merupakan nama dari kegiatan anggota Gerakan Pramuka.
Gerakan Pramuka adalah nama organisasi pendidikan dari Pendidikan
Kepramukaan.
Gerakan pramuka atau dalam dunia internasional disebut scouting,
merupakan organisasi kaum muda yang telah berkembang tidak hanya di
Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Menurut Lukman Santosa (2014: 18)
bahwa gerakan pramuka atau kepanduan dirumuskan oleh pendirinya
sebagai media untuk meningkatkan karakter anak -anak dan remaja, serta
melatih mereka agar mau bertanggungjawab dan mandiri saat mereka dewasa
nanti. Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan
di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan,
sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan yang sasaran akhirnya
pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah
sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia.
Pramuka sendiri menurut Lukman dan Nita (2011: 13) adalah satu segi
pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah
perjuangan bangsa Indonesia. Gerakan ini dirumuskan oleh pendirinya
sebagai media untuk meningkatkan karakter anak-anak dan remaja, serta
melatih agar bisa bertanggungjawab dan mandiri serta dewasa.
Pendidikan Kepramukaan sebagai proses pendidikan sepanjang hayat
yaitu dengan menggunakan cara-cara yang kreatif, rekreatif, dan edukatif

3
dalam mencapai sasaran dan tujuannya. Bentuk kegiatan Pendidikan
Kepramukaan dikemas melalui kegiatan yang menarik, menyenangkan, penuh
tantangan, serta sesuai dengan bakat dan minat peserta didik. Melalui kegiatan
tersebut, diharapkan kemantapan mental, fisik, pengetahuan, keterampilan,
rasa sosial, spiritual, dan emosional peserta didik dapat berkembang secara
baik serta terarah.
B. Tujuan Pendidikan Kepramukaan
Dalam pendidikan kepramukaan, terdapat beberapa tujuan yang
diharapkan dari pelaksanaan kendidikan kepramukaan pada jenjang
pendidikan secara global. Tujuan Gerakan Pramuka sebagaimana dalam
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 disebutkan: membentuk setiap
pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia,
berjiwa patriot, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa
dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila,
serta melestarikan lingkungan hidup.
Menurut Azrul Azwar (2009: 9) dijelaskan bahwa pendidikan
kepramukaan bertujuan untuk mendidik dan membina kaum muda Indonesia
guna mengembangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, sehingga menjadi:
1) Manusia berwatak, berkepribadian, dan berbudi pekerti luhur yang:
a. Tinggi moral, spritual, kuat mental, sosial, intelektual, emosional dan
fisiknya;
b. Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya;
c. Kuat dan sehat jasmaninya
2) Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota
masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri
secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam
ligkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional.

4
Selain itu, menurut Depag RI (2004: 45), pendidikan kepramukaan
bertujuan untuk membentuk pribadi siswa yang matang baik jasmani dan
rohani, menumbuhkan sikap toleran, egaliter, dan demokratis dalam pergaulan
sosial dan lingkungannya. Adapaun target yang ingin dicapai adalah:
a) Membangun solidaritas kelompok yang kuat dan disiplin dalam
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.
b) Melatih kemandirian dengan modal skill dan keterampilan keterampilan
diri dalam mempertahankan hidup di tengah alam dan situasi yang penuh
dengan rintangan dan resiko.
c) Membentuk pribadi yang peka dan pandai dalam melihat persoalan-
persoalan sosial, sehingga mampu menjadi manusia yang kreatif, inovatif,
dan ulet dalam memecahkan dan menghadapi permasalahan-permasalahan
yang berkembang di dalamnya
d) Melatih siswa untuk taat dan disiplin pada aturan, sistem dan pemimpin
dengan berlandaskan kesadaran untuk mewujudkan keharmonisan sosial.
Suyatno, dkk (2017:3) menyebutkan tujuan Pendidikan Kepramukaan
menjadi 3 diantaranya:
(1) Karakter, kebangsaan dan kecakapan. Generasi muda dapat dikatakan
telah mencapai tujuan pendidikannya apabila mempunyai karakter kuat
sebagai seorang generasi dengan kode kehormatan pramuka,
(2) Memiliki dan menerapkan jiwa dan tindakan kebangsaan Indonesia,
(3) Mendapatkan kecakapan yang baik sehingga dapat diterapkan dalam
kehidupan nyata. Dari definisi tersebut, bisa dilihat bahwa aktivitas yang
dilaksanakan di pendidikan kepramukaan mengarah kepada pembentukan
karakter peserta didik.
Berdasarkan paparan tersebut di atas, pengimplementasian pendidikan
kepramukaan adalah memiliki tujuan penting dalam pembentukan karakter
peserta didik guna menghasilkan output berupa peserta didik yang berkarakter
nilai-nilai kebangsaan, melalui berbagai tempaan program yang ada dalam
pendidikan kepramukaan.

5
C. Prinsip Pendidikan Kepramukaan
Prinsip dasar merupakan asas yang mendasar yang menjadi dasar dalam
berfikir dan bertindak. Prinsip Dasar meliputi nilai dan norma dalam kehidupan
seluruh anggota Gerakan Pramuka. Nilai dan prinsip dasar kepramukaan
sebagai norma hidup setiap anggota gerakan pramuka, ditanamkan dan
ditumbuh kembangkan kepada setiap peserta didik melalui proses penghayatan
oleh dan untuk pribadi dengan bantuan tenaga pendidik, sehingga
pengamalannya dapat dilakukan dengan inisiatif sendiri, penuh kesadaran,
kemandirian, kepedulian, tanggung jawab serta keterkaitan moral, baik sebagai
pribadi maupun sebagai anggota masyarakat (Andhini, 2017). Prinsip Dasar
Kepramukaan (PDK) adalah asas yang mendasari kegiatan kepramukaan
dalam upaya membina watak peserta didik. Prinsip dasar kepramukaan
mencakup:
a. Iman dan takwa kepada tuhan YME.
b. Peduli terhadap bangsa, negara, sesama manusia dan alam serta isinya.
c. Peduli terhadap diri sendiri.
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Menerima dan menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan merupakan
hakekat Pramuka, baik sebagi mahkluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial,
maupun individu yang menyadari bahwa pribadinya:
a. Taat pada perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata cara
menurut agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya.
b. Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama
dengan sesama manusia dalam kehidupan bersama yang didasari oleh
prinsip perikemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Diberi tempat hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa, di bumi
yang berunsurkan tanah, air dan udara sebagai tempat bagi manusia untuk
hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa yang rukun dan
damai.

6
d. Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial
serta memperkokoh persatuan menerima kebhinekaan dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
e. Merasa wajib peduli terhadap lingkungannya dengan cara menjaga,
memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik. (Pembina et al.,
2014)
D. Fungsi Pendidikan Kepramukaan
Pendidikan kepramukaan berfungsi sebagai lembaga pendidikan di luar
sekolah dan di luar keluarga, selain itu juga berfungsi sebagai tempat
pembinaan dan pengembangan karakter pada generasi muda, menerapkan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan serta sistem among, yang
pelaksanaanya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan
bangsa dan masyarakat Indonesia. Namun dapat dikatakan juga bahwa fungsi
kepramukaan adalah 1) bermain bagi peserta didik, pendidikan kepramukaan
yang diberikan merupakan permainan yang menyenangkan, menarik dan
mengandung pendidikan. 2) Pengabdian bagi orang dewasa, pendidikan
kepramukaan memerlukan keikhlasan, ketulusan dalam mengabdikan dirinya
bagi peserta didik maupun masyarakat sekitar. 3) Alat untuk mencapai tujuan,
yaitu untuk mencapai tujuan gerakan pramuka.
Jika dilihat dari fungsi pendidikan kepramukaan diatas, fungsi
kepramukaan dapat di simpulakan menjadi tiga fungsi, yaitu:
1. Kegiatan yang menarik dan menyenangkan yang mengandung pendidikan,
bagi anak-anak, remaja dan pemuda.
2. Merupakan suatu pengabdian bagi para anggota dewasa yang merupakan
tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan dan pengabdian pada adik
tingkatnya maupun masyarakat.
3. Merupakan alat bagi masyarakat, negara atau oganisasi, sebagai anggota
Pramuka harus ikut andil dan berperan dalam setiap proses pembangunan
bangsa serta bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya maupun organisasi
dimana mereka ikut didalamnya.
E. Sistem dan Materi Pendidikan Kepramukaan
Sistem pendidikan kepramukaan memiliki beberapa jenis, antara lain.

7
1. Sistem Beregu
Sistem beregu ini dilaksanakan agar anggota muda memperoleh
kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, mengatur dan diatur,
berorganisasi, memikul tanggung jawab serta bekerja dan bekerjasama
dalam kerukunan. Kaum muda dikelompokkan dalam satuan gerak yang
dipimpin oleh kaum muda sendiri, dan satuan gerak tersebut merupakan
wadah kerukunan diantara mereka.
2. Kegiatan di Alam Terbuka
Merupakan kegiatan rekreasi edukatif dengan mengutamakan kesehatan,
keselamatan dan keamanan. Selain itu juga memberikan pengalaman
adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan
untuk melestarikannya, serta mengembangkan suatu sikap
bertanggungjawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan
alam. Pada kegiatan di alam terbuka juga diajarkan kepada anggota muda
bahwa menjaga lingkungan adalah hal yang utama yang harus ditaati dan
dikenali sebagai aturan dasar dalam tiap kegiatan yang selaras dengan
alam, mengembangkan kemampuan mengatasi tantangan, menyadari tidak
ada sesuatu yang berlebihan di dalam dirinya, menemukan kembali cara
hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan, serta membina
kerjasama dan rasa memiliki.
3. Kemitraan dengan anggota dewasa berarti dalam melaksanakan setiap
kegiatan kepramukaan
Anggota dewasa berfungsi sebagai perencana, organisator, pelaksana,
pengendali, pengawas, dan penilai, Pramuka Penegak dan Pandega
berfungsi sebagai pembantu anggota dewasa dalam melaksanakan
kegiatan kepramukaan. Anggota muda sebelum melaksanakan kegiatan,
berkonsultasi dahulu dengan anggota dewasa agar tidak terjadi hal hal
yang tidak diinginkan. Anggota muda pada waktu melaksanakan kegiatan,
mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari anggota dewasa dan
anggota dewasa bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
kepramukaan oleh anggota muda.

8
4. Sistem Satuan Terpisah untuk Putra dan Putri
Sistem Satuan Terpisah dilaksanakan sebagai berikut:
a) Satuan Pramuka Putri dibina oleh Pembina Putri, satuan Pramuka
Putra dibina oleh Pembina Putra;
b) Tidak dibenarkan Satuan Pramuka Putri dibina oleh Pembina Putra
dan sebaliknya, kecuali Perindukan Siaga Putra dapat dibina oleh
Pembina Putri;
c) Jika kegiatan itu diselenggarakan dalam bentuk perkemahan, harus
dijamin dan dijaga agar tempat perkemahan putri dan tempat
perkemahan putra terpisah; perkemahan putri dipimpin oleh Pembina
Putri dan perkemahan putra dipimpin oleh Pembina Putra.
5. Sistem Among
Sistem among ialah sistem pendidikan yang berjiwa kekeluargaan dan
bersendikan pada dua dasar, yaitu kodrat alam dan kemerdekaan. Sistem
among merupakan sistem mendidik agar peserta didik merdeka batin,
merdeka pikiran, dan tenaganya.
Sistem among mewajibkan anggota Gerakan Pramuka melaksanakan
prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
a) lng ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
b) lng madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun
kemauan;
c) Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan
dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.
Sistem among dilandasi oleh sikap cinta kasih, saling menghormati,
menghargai, demokratis, tidak ingin menguasai dan menundukkan orang
lain untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu, oleh karena itu
dalam system among anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku
berdasarkan:
a) Kasih sayang, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan,
kesanggupan berkorbandan rasa kesetiakawanan sosial;

9
b) Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri,
sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta
bertanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda merupakan
hubungan khas, yaitu setiap anggota dewasa wajib memperhatikan
perkembangan anggota muda secara pribadi agar pembinaan yang
dilakukan sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka. Anggota dewasa
berupaya secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak
mungkin kepada anggota muda, untuk selanjutnya anggota dewasa secara
kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.
Materi yang diajarkan dalam Pendidikan Kepramukaan sangat
bervariasi, yaitu:
1. Upacara
Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu
ketentuan peraturan yang wajib dilaksanakan dengan khidmat
sehingga merupakan kegiatan yang teratur dan tertib, untuk
membentuk suatu tradisi dan budi pekerti yang baik.
2. Sandi–sandi
Sandi-sandi ini sangat diperlukan dalam kegiatan penyampaian pesan
rahasia dengan menggunakan kunci yang telah disepakati. Contohnya
seperti sandi morse, sandi ular, sandi rumput, sandi kotak dan lain lain.
3. Dasa darma
Dasa darma merupakan kode kehormatan bagi seorang pramuka. Isi
dari Dasa Darma pramuka yaitu:
a) Takwa pada Tuhan Yang Maha Esa
b) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
c) Patriot yang sopan dan kesatria
d) Patuh dan suka bermusyawarah
e) Rela menolong dan tabah
f) Rajin, trampil dan gembira
g) Hemat, cermat dan bersahaja
h) Displin, berani dan setia

10
i) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
j) Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan
4. Semaphore
Semaphore merupakan sebuah alat berupa bendera kecil berukuran 45
cm x 45 cm. penggunaan semaphore ini seperti penggunaan sandi
yang mana kemampuan ini perlu dimiliki oleh setiap anggota pramuka
agar dalam kondisi darurat mereka tetap dapat menyampaikan pesan.
5. Peraturan baris-berbaris (PBB)
Di lingkungan gerakan pramuka, peraturan baris-berbaris disebut
keterampilan baris-berbaris. Kegiatan ini merupakan keterampilan
untuk melaksanakan perintah atau instruksi yang berkaitan dengan
gerakan-gerakan fisik. Keterampilan Baris-berbaris ini dilakukan
untuk melatih kedisiplinan, kekompakan, keserasian, dan seni dalam
berbaris.
6. Pertolongan pertama pada kecelakaan
Merupakan kegiatan untuk memberikan pertolongan pertama pada
korban kecelakaan atau orang sakit. Yang perlu diperhatikan dalam
hal ini adalah bahwa tindakan ini hanya tindakan pertolongan
sementara.
7. Pendirian tenda
Tenda merupakan peralatan penting ketika melakukan perkemahan.
Untuk mendirikan tenda ini perlu kerja sama kelompok. seperti
membagi tugas ada yang memasang tali, memasang patok dan
lainnya. Hal ini dapat memudahkan dalam mendirikan tenda.
8. Pionering
Kegiatan ketangkasan pionering Merupakan kegiatan yang sudah
biasa dalam kegiatan kepramukaan. Kegiatan itu meliputi membuat
gapura, menara pandang, membuat tiang bendera, membuat jembatan
tali goyang, meniti dengan satu atau dua tali.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Kepramukaan adalah proses pendidikan yang melengkapi
pendidikan di lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga dalam bentuk
kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan menerapkan prinsip dasar Kepramukaan dan
metode pendidikan Kepramukaan. Tujuan Gerakan Pramuka sebagaimana
dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 disebutkan: membentuk setiap
pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia,
berjiwa patriot, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa
dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila,
serta melestarikan lingkungan hidup.
Fungsi kepramukaan yang paling utama adalah, pertama kegiatan yang
menarik dan menyenangkan yang mengandung pendidikan, bagi anak-anak,
remaja dan pemuda. Kedua merupakan suatu pengabdian bagi para anggota
dewasa yang merupakan tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan dan
pengabdian pada adik tingkatnya maupun masyarakat. Ketiga merupakan alat
bagi masyarakat, negara atau oganisasi, sebagai anggota Pramuka harus ikut
andil dan berperan dalam setiap proses pembangunan bangsa serta bermanfaat
untuk lingkungan sekitarnya maupun organisasi dimana mereka ikut
didalamnya.
Ada lima sistem pendidikan kepramukaan, sistem beregu, kegiatan alam
terbuka, kemitraan dengan anggota dewasa berarti dalam melaksanakan setiap
kegiatan kepramukaan, Sistem satuan terpisah untuk putra dan putri. Materi
kepramukaan meliputi upacara, sandi-sandi, Dasa Darma, semaphore,
Peraturan Baris Berbaris (PBB), pertolongan pertama pada kecelakaan,
pendirian tenda, dan pioneering.

12
B. Saran
Pendidikan pramuka hendaknya disisipkan dalam setiap jenjang
pendidikan di Indonesia karena memiliki tujuan dan fungsi yang bermanfaat
bagi anak didik. Pramuka mengajarkan nilai-nilai hidup yang berdasarkan
Pancasila dan jiwa ksatria. Pramuka juga menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga
dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia.

13
REFERENSI

Andhini, N. F. (2017). Konsep Pendidikan Kepramukaan. Journal of Chemical


Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Asha, L. (2015). Pendidikan Kepramukaan.

Azwar, Azrul. (2009). Gerakan Pramuka: Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga. Jakarta: Tunas Media.

Depag, R. I. (2004). Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam Pada


Sekolah Umum dan Madrasah. Jakarta: Departemen Agama RI.

Junaedi, R. A. (2018). Model Pendidikan Kepramukaan Indonesia dalam


Perspektif Filsafat Pendidikan Paulo Freire. jurnal filsafat, 28(2), 220-252.

Kusumawati, I. (2012). Pembentukan karakter siswa melalui pendidikan


kepramukaan. Academy of Education Journal, 3(1).

Mubarok, A. S. (2018). Fungsi Pendidikan Kepramukaan Dalam Pembinaan


Akhlak Siswa di SDIT Al-Mawaddah Coper Jetis Ponorogo (Doctoral
dissertation, IAIN Ponorogo).

Pembina, K., Mahir, P., & Dasar, T. (2014). Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD).

Suyatno, dkk. 2017. Jejak Sukses Guggusdepan Jawa Timur: Seri Pendidikan
Karakter. Sarbikita Publishing.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gearakan Pramuka

14
GLOSARIUM

Dasa Darma : kode kehormatan bagi seorang pramuka


Egaliter : Sama, tidak ada perbedaan
Kemitraan : Perihal hubungan atau jalinan Kerjasama sebagai mitra.
Morse : Sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan sinyal
dengan mengunakan kode titik dan garis yang disusun
mewakili karakter tertentu pada alfabet atau sinyal
(pertanda) tertentu yang disepakati penggunaannya di
seluruh dunia.
Pionering : Salah satu Teknik pramuka dalam penggunaan peralatan
tongkat dan tali yang dirangkai menjadi sebuah model
suatu objek.
Scouting : Gerakan pramuka
Semaphore : Salah satu metode dalam penandaan atau kode yang
biasanya berbentuk lampu atau bendera
Solidaritas : Keadaan saling percaya antar anggota kelompok atau
komunitas

15
SOAL

16

Anda mungkin juga menyukai