Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar pendidikan

“Hakikat Pendidikan”

Dosen Pengampu:

Ni Luh Sakinah Nuraini S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh:

1. Ely Ernawati
2. Lulu Indah Kurniasndi (220431603437)
3. Gusti Muzzaki Rahmansyah Hidayat (220431609718)
4. Martha Ningtyas M.L

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Negeri Malang

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Pendidikan” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini merupakan tulisan yang diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Ilmu Kependidikan di program studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Negeri Malang. Penyusun berharap makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang hakikat penidikan.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh sebab itu, penyusun menyampaikan
terimakasih kepada:

1. Ibu Ni Luh Sakinah Nuraini S.Pd.,M.Pd dosen mata kuliah pengantar ilmu kependidikan
2. Kelompok 2 yang sudah berkontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
makalah ini.

Penyusun memohon maaf karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penyusun
terbuka dengan semua kritik maupun saran dari para pembaca untuk menjadi bahan pertimbangan perbaikan
makalah.

Malang, 5 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Pendidikan...........................................................................................................2
2.2 Tujuan Pendidikan.................................................................................................................2
2.3 Lembaga Pendidikan dan Praktik Pendidikan........................................................................3
2.4 Implikasi Konsep Pendidikan.................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................4
PENUTUP...............................................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan adalah salah satu faktor yang penting untuk
memajukan suatu bangsa. Melalui pendidikan yang baik, diperoleh hal-hal baru sehingga dapat digunakan
untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Suatu bangsa apabila memiliki sumber daya
manusia yang berkualitas, tentunya mampu membangun bangsanya menjadi lebih maju. Oleh karena itu,
setiap bangsa hendaknya memiliki pendidikan yang baik dan berkualitas.
Pendidikan memiliki peran penting terhadap keberhasilan manusia di masa depannya. Pendidikan
membantu setiap manusia untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya. Agar potensi-
potensi tersebut dapat dioptimalkan, maka setiap manusia dapat memilih jalur pendidikan yang ingin
mereka tempuh. Pendidikan dapat diselenggarakan baik dalam jalur formal, informal, maupun non formal.
Ketiga jenis pendidikan tersebut memiliki perannya masing-masing dalam membentuk manusia menjadi
pribadi yang berilmu dan beradab. Adapun bentuk pendidikan di jalur formal yaitu pendidikan yang
diselenggarakan di Lembaga-lembaga pendidikan mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini sampai
dengan perguruan tinggi baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sementara itu,
pendidikan di jalur non formal meliputi Lembaga-lembaga kursus, dan Lembaga informal adalah lingkungan
keluarga, sebab keluarga memiliki peran juga dalam memberikan pendidikan untuk anak-anaknya.

1.2 Rumusan Masalah

berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka yang menjadi ruang lingkup permasalahan adalah
sebagai berikut:

1.2.1 apa yang dimaksud dengan pendidikan ?


1.2.2 apa saja tujuan pendidikan?
1.2.3 apa saja lembaga pendidikan dan praktik pendidikan ?
1.2.4 bagaimana implikasi konsep pendidikan ?

1.3 Tujuan

diharapkan dengan adanya pembahasan kali ini akan memberikan manfaat sesuai dengan tujuannya
yaitu:
1.3.1 untuk mengetahui apa itu pendidikan
1.3.2 untuk mengetahui apa saja tujuan dari pendidikan
1.3.3 untuk mengetahui lembaga apa saja yang ada dalam pendidikan dan praktik pendidikan
1.3.4 untuk mengetahui implikasi konsep pendidikan

1
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Pendidikan

Istilah pendidikan berasal dari Bahasa Yunani “Paedagogie” yang akar katanya adalah “pais”
yang berarti anak dan “again” yang berarti bimbingan. Jadi paedagogie berarti bimbingan yang
diberikan kepada anak. Sementara itu, dalam Bahasa Inggris, pendidikan disebut dengan Education,
yang berasal dari Bahasa Yunani “Educare” yang memiliki arti membawa keluar yang tersimpan dalam
2 jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang (dalam Asfar, dkk., 2020). Berikut ini akan
diuraikan beberapa pengertian pendidikan menurut beberapa ahli atau teori yaitu:
1. MJ. Langeveld, menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan/ pertolongan yang diberikan oleh
orang dewasa kepada anak yang tumbuhuntuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar
anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sehingga tidak perlu bimbingan lagi.
2. John Dewey, mendefiniskan pendidikan seabgai proses pembentukan kecakapan-kecakapan
fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesame manusia.
3. Ki Hadjar Dewantara, menyatakan bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek dan tubuh anak).
4. Diryakarya, memberikan definisi pendidikan adalah kegiatan sadar untuk memanusiakan manusia
muda atau harmonisasi dan humanisasi.
5. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20 Tahun 2003 Bab I, pasal 1,
mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri , kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, msyarakat, bangsa dan
Negara

Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan
indah untuk kehidupan. Karena itu, tujuan pendidikan memiliki 2 fungsi yaitu memberikan arah kepada
segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan
pendidikan.
Tujuan pendidikan bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa,
tetapi tidak bertentangan dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh
masyarakat sebagai nilai hidup yang baik.
Tujuan pendidikan bersifat abstrak karena memuat nilai nilai yang bersifat abstrak. Tujuan
demikian bersifat umum, ideal, dan kandungannya luas sehingga sangat sulit untuk dilaksanakan di
dalam praktek. Sedangkan pendidikan harus berupa tindakan yang ditujukan kepada peserta didik
dalam kondisi tertentu, tempat tertentu, dan waktu tertentu dengan menggunakan alat tertentu.

2
Menurut Anshory&Utami (2018) pendidikan dikatakan sebagai wahana pembangunan negara
secara keseluruhan. Dengan pendidikan akan dapat menyerdiakan tenaga kerja yang terampil sesuai
dengan bidangnya. Pendidikan akan memberikan pembaharuan-pembaharuan melalui pengajaran
kepada generasi baru mengenai tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat secara menyeluruh serta
alat-alat pemenuhan mereka.
Ahmadi (2014) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan menurut beberapa tokoh pendidikan
aliran perenialisme adalah:
1. Plato, menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu membina pemimpin yang sadr dengan asas
normatif dan melaksanakannya dalam semua aspek kehidupan.
2. Aristoteles menyatakan bahwa tujuan pendidikan yaitu membentuk kebiasaan pada tingkat
pendidikan usia muda dalam menanamkan kesadaran menurut aturan moral.
3. Thomas Aquinas memaparkan bahwa pendidikan bertujuan menuntun kemampuankemampuan
yang masih pasif menjadi aktif tergantung pada kesadaran individu.
Tujuan pendidikan merupakan komponen pendidikan yang menduduki posisi sangat penting. Hal
ini dikarenakan seluruh komponen pendidikan dilakukan hanya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan bersifat memaksa yang harus dipatuhi oleh peserta didik. Meskipun sifatnya yang
memaksa, pada kenyataanya tujuan pendidikan dapat diterima oleh masyarakat dan tidak meyimpang
dari perkembangan peserta didik. Setiap praktisi pendidikan haruslah memahami tujuan pendidikan.
Praktisi pendidikan yang tidak memahami tujuan pendidikan akan berdampak pada kesalahan dalam
menyelenggarakan pendidikan, sehingga kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat tidak terpenuhi
melalui proses pendidikan ini.
Tujuan pendidikan nasional Indonesia tertuang dalam UU No.20 tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional, yaitu: 3 “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembannya potensi peserta didik afar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu. Cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.” Agar tidak terjadi kesenjangan
dalam menerapkan tujuan pendidikan nasional yang masih bersifat umum dan abstrak, maka perlu
dibentuk hirarki tujuan pendidikan.
Sutirna (2015) menjelaskan bahwa hirarki tujuan pendidikan di Indonesia yaitu: 1) tujuan
Pendidikan Nasional, 2) tujuan institusional, 3) tujuan kurikuler, dan 4) tujuan instruksional.

Lembaga Pendidikan dan Praktik Pendidikan

jenis lembaga pendidikan di Indonesia dalam garis besar dapat dibagi menjadi tiga yaitu, lembaga
pendidikan informal, nonformal, dan formal.
1. Lembaga Pendidikan Formal
Pendidikan formal sering disebut pendidikan persekolahan, berupa rangkaian jenjang pendidikan
yang telah baku. Mulai dari jenjang sekolah dasar (SD) sampai dengan perguruan tinggi (PT).
2. Lembaga Pendidikan Nonformal
Bagi warga negara yang tidak sempat mengikuti ataupun menyelesaikan pendidikan pada jenjang
tertentu dalam pendidikan formal , disediakan pendidikan nonformal, untuk memperoleh bekal guna
terjun ke masyarakat. pendidikan nonformal sebagai mitra pendidikan formal semakin hari semakin
berkembang sejalan dengan berkembangnya masyarakat dan ketenagakerjaan. Dilihat dari segi wujud
atau bentuk penyelenggaraan semakin beragam mulai dari paguyuban, sarasehan, kursus-kursus, kejar
paket A dan B sampai kepada gerakan-gerakan seperti PKK dengan aneka ragam programnya.

3
3. Lembaga Pendidikan Informal
Jenis pendidikan ini meliputi keterampilan, pengetahuan, sikap, nilai, dan cara hidup kita pada
umumnya. Lembaga pendidikan informal sebagai suatu fase yang berada di samping dan di dalam
pendidikan formal dan nonformal sangat menunjang keduanya. Sebenarnya, tidak sulit untuk dipahami
karena sebagian besar waktu peserta didik adalah berada di dalam ruang lingkup yang sifatnya
informal.
Dapat disimpulkan bahwa lembaga pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya
dapat dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya
keluaran pendidikan yang berupa sumber daya manusia sangat tergantung kepada sejauh mana ketiga
subsistem tersebut berperan.

2.1 Implikasi Konsep Pendidikan

Setelah memahami tentang pengertian pendidikan, tujuan pendidikan, lembaga beserta praktik
pendidikannya dan pendidikan sebagai sistem, maka implikasi konsep pendidikan sebagai
konsekuensinya adalah sebagai berikut:

1. Semua tenaga kependidikan, baik jalur formal, nonformal, maupun informal yang mencakup :

a. Manajer atau administrator pendidikan

b. Pengawas pendidikan tau supervisor

c. Guru, dosen, eksper, dan narasumber

d. Tenaga penunjang akademik:

- Peneliti
- Pengembang kurikulum
- Pustakawan
- Laboran
- Teknisi sumber belajar

Harus memiliki pengertian yang benar tentang pendidikan, paham akan tujuan pendidikan,
menyiapkan segala sesuatu, serta melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan prinsip
pendidikan dan mengarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.

2. Ada tiga macam pendidikan, yaitu:


a. Pendidikan yang dipakai oleh masyarkat umum, tidak ilmiah, melainkan diwariskan secara
turun menurun.
b. Teori umum pendidikan yang mirip dengan filsafat pendidikan, yang menekankan pada
prinsip-prinsip mengajar atau didaktit atau PBM.
c. Ilmu pendidikan, suatu pendidikan yang bersifat ilmiah, yang utuh sebagai satu kesatuan ilmu.
3. Mendidik adalah semua upaya untuk membuat peserta didik mau dandapat belajar atas dorongan
diri sendiri untuk mengembangkan bakat, pribadi, dan potensi-potensi lainnya secara optimal
kearah yang positif.
4. Tujuan mendidik adalah membantu anak untuk mengembangkan semua potensi jiwa dan
jasmaninya secar berimbang, harmonis, dan terintegras, sehingga menjadi manusia berkembang

4
seutuhnya yang diwarnai sila-sila pancasila. Pengembangan ini dimotori oleh pengembangan
afeksi yang bertujuan untuk membuat peserta didik:
a. Memiliki sikap suka belajar
b. Tahu tentang cara belajar
c. Memiliki rasa percaya diri
d. Mencintai prestasi tinggi
e. Memiliki etos kerja
f. Kreatif dan produktif
g. Puas akan sukses yang dicapai
5. Agar tujuan pendidikan nasional membentuk manusia berkembang seutuhnya bisa tercapai,
evaluasi hasil belajar hendaknya mencakup afeksi, kognisi, dan psikomotor pada setiap jenis
evaluasi seperti formatif, sumatif, dan ujian akhir untuk memperoleh ijazah.
6. Pendidikan dimasyarakat perlu diberi perhatian banyak, karena funsinya tidak kalah penting
dengan pendidikan disekolah. Terutama pendidikan dalam keluarga harus ditangani secara
intensif.
7. Untuk mengatasi praktik-praktik pendidikan yang bersumber dari konsep-konsep pendidikan luar
negeri dan yang mengutamakan pengemabangan kognisi,perlu segera dipikirkan untuk
mewujudkan ilmu pendidikan yang bercorak Indonesia, yang cocok dengan geografis, budaya, dan
cita-cita bangsa indonesia melalui penelitian-penelitian terorganisasi secara berkesinambungan
8. Perkembangan pendidikan haruslah mengikuti dan mengantisipasi suprasistemnya yaitu filsafat
negara, agama, sosial, kebudayaan, ekonomi, politik, demografi
9. Penyelengaraan dan pelaksanaan pendidikan sebagai bagian terpenting dalam mensukseskan
misi pendidikan hendaklah memakai konsep sistem atau dikerjakan dengan memandang hal itu
sebagai sistem. Sebab cara ini lebih menjamin keberhasilan dibandingkan dengan nonsistem.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Redja Mudyahardjo. 2006. Pengantar Pendidikan: Sebuah Studi Awal Tentang Dasar Dasar Pendidikan
pada Umumnya da Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2. Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
3. Hasbullah. 2009. Dasar Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
4. Ahmadi, Rulam. 2017. Pengantar Pendidikan: Asas dan Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA

Anda mungkin juga menyukai