Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas dari Bapak Amberansyah, S.Pd., M.Pd
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
Oleh :
KELOMPOK 2
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
pihak, oleh karena itu kami ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak
penulisan makalah ini , sehingga diperlukan kritik dan saran yang membangun
sebagai perbaikan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah dapat bermanfaat
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah...................................................................................4
E. Pentingnya Pendidikan..........................................................................14
A. Kesimpulan ..........................................................................................20
B. Saran....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................21
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tujuan yang bersifat sosial untuk dapat memainkan perannya sebagai warga
sebuah sepeda. Sepeda adalah sebuah sistem. Sebuah sistem terdiri atas beberapa
komponen. Pada sepeda terdapat beberapa komponen yaitu rantai, ban, rem,
sadel, setang dan lain lain. Komponen tersebut membentuk berfungsinya sebuah
sistem. Jika salah satu komponen mengalami kerusakan maka sistem tidak akan
berfungsi. Sebagai contoh pada sepeda, jika salah satu komponenya rusak,
misalnya bannya kempes, maka sepeda tidak dapat berfungsi dengan baik.
3
Demikian juga pendidikan, sebagai sebuah sistem, pendidikan terdiri dari
beberapa komponen, yaitu tujuan, peserta didik, alat, dan lingkungan. Jika salah
satu komponen tidak ada maka pendidik an tidak dapat berfungsi. Misalnya jika
tidak ada guru maka proses belajar mengajar tidak berjalan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Indonesia.
4
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh
segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan perkem- bangan hidup
1. Lingkungan Pendidikan
Pendidikan
pengaruh lingkungan.
5
3. Bentuk Kegiatan
bentuk, pola dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarang, kapan dan di
mana pun dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi pada peserta didik.
∙ Pendidikan dalam Arti Sempit
pengaruh yang diupayakan oleh sekolah terhadap anak yang berses lah agar
1. Lingkungan Pendidikan
berlangsung di kelas.
2. Bentuk Kegiatan
Isi pendidikan tersusun secara terprogram dalam ben tuk kurikulum. Kegiatan
3. Masa Pendidikan
remaja.
6
4. Tujuan
Pendidikan sebagai sebuah aktivitas tidak lepas dari fungsi dan tujuan.
Fungsi utama pendidikan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak,
kepribadian serta peradaban yang bermartabat dalam hidup dan kehidupan atau
Setiap kegiatan, apa pun bentuk dan jenisnya, sadar atau tidak sadar, selalu
dihadapkan pada tujuan yang ingin dicapai. Bagaimanapun, segala usaha yang
tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dengan demikian,
tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam setiap kegiat an, termasuk
kegiatan pendidikan. Cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai harus dinyatakan
secara jelas sehingga semua pelaksana dan sasaran pendi- dikan memahami atau
tujuan yang jelas untuk dicapai, maka prosesnya akan menjadi kabur.
tujuan pendidikan.
1. Tujuan umum
Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai di akhir proses pendidik- an,
7
lagi. Kedewasaan rohani adalah peserta didik sudah mampu menolong
dirinya sendiri, mampu berdiri sendiri, dan mampu bertanggung jawab atas
semua perbuatannya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus adalah tujuan tertentu yang hendak dicapai berdasar usia,
jenis kelamin, sifat, bakat, inteligensi, lingkungan sosial budaya, tahap-tahap
merhatikan yang lainnya. Jadi tujuan tidak lengkap ini bagian dari tujuan
4. Tujuan Sementara
Proses untuk mencapai tujuan umum tidak dapat dicapai secara seka ligus,
dasar merupakan t
5. Tujuan Intermedier
Tujuan intermedier adalah tujuan perantara bagi tujuan lainnya yang po. kok.
8
6. Tujuan Insidental
Tujuan insidental adalah tujuan yang dicapai pada saat-saat tertentu, yang
berbicara sopan.
Sedangkan menurut Bloom (dalan Suwarno,2006:35-36) tujuan Pendidikan
1. Domain kognitif.
2. Domain afektif.
3. Domain psikomotor.
1989 Pasal 1 ayat 2 adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Adapun dalam UU
Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 2 dirumuskan bahwa pendidikan nasional
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada
9
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan jaman.
dalam bentuk sekolah maupun dalam bentuk kelompok belajar (dalam bahasa
UUSPN No 2 Tahun 1989) atau melalui pendidikan formal, non formal, dan
2. Jalur Pendidikan luar sekolah yang sering dising- kat PLS (Pendidikan Luar
Sekolah).
1. Sifatnya formal;
10
kultural seperti bahasa dan kesenian, keagamaan, dan keterampilan yang dapat
membangun masyarakatnya.
nasional; dan
bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam keluarga
yang fungsi utamanya menanamkan keyakinan agama, nilai budaya dan moral
kedalaman dalam pengajaran (UUSPN No. 2 Tahun 1989), atau tahapan pendidikan
yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
11
pendidikan tidak pernah secara tuntas diselesaikan. Wacana-wacana yang
pernah ada sebelumnya, tanpa ada solusi yang pasti. Dengan kata lain, bahwa
setelah paradigma lama dianggap sudah tidak mampu lagi menjawab tantangan
jaman dan kemudian dirubah menjadi paradigma baru sesuai dengan konteks jaman,
ternyata paradigma baru itu pun belum juga bisa dipetakan secara jelas.
manusia secara utuh lahir dan batin, tetapi lebih diorientasikan pada hal-hal yang
terhadap keunggulan nilai humanistik, keluhuran budi, dan hati nurani menjadi
dimensi sosial, budaya, dan kemanusiaan kepada anak didik, menjadi tidak berdaya
akibat tidak relevannya antara tuntutan kurikulum dan perkembangan kondisi sosial
12
budaya, baik lokal, nasional, maupun global.
situasi lokal yang ada. Semen- tara sistem pendidikan nasional yang telah
tidak memiliki visi yang jelas dan karena itu selalu menghasilkan lulusan yang
"gamang" dalam menghadapi hidup yang membutuhkan daya saing tinggi ini.
2. Tidak Ada Budaya Mutu (Quality Culture). Kualitas akademik yang mencakup
pendidikan.
baik dari sistem persekolahan maupun dari dunia bisnis dan industri yang ada
13
4. Minimnya Akses Informasi. Kerja sama dengan lembaga pendidikan di negara
perlu ditingkatkan. Jika kerja sama dengan lembaga, badan atau organisasi
E. Pentingnya Pendidikan
membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia” Pendidikan
merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan. Pendidikan,
kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal yang kita miliki untuk hidup
di zaman yang serba sulit ini. Tentu saja pendidikan, kemampuan, wawasan dan
pengetahuanlah yang kita butuhkan. Di dalam bangku pendidikan banyak sekali hal
yang kita dapatkan.Tetapi entah mengapa banyak sekali warga di Indonesia ini yang
datang karena pendidikan sangat mempengaruhi banyak hal dari kehidupan manusia
Semakin baik Pendidikan yang dicapai dan diperoleh seseorang maka akan semakin
baik pula pola hidup dan potensi masa depan yang akan diperolehnya.
kehidupan :
Terdapat juga 10 alasan lain mengapa pendidikan begitu penting bagi manusia
(Reza
Banyak hal-hal lain dari kehidupan kita yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan. Semakin baik pendidikan yang kita tempuh dan peroleh, maka semakin
baik pula pola hidup kita sekarang dan potensi masa depan yang akan kita dapatkan.
15
Berikut juga merupakan alasan mengapa kita harus paham betapa pentingnya
mendatang.
Yang jelas, dengan memiliki tingkat pendidikan yang baik, kita akan lebih
mendapatkan posisi hidup yang jauh lebih mapan. Pendidikan telah membuka
wawasan kita sehingga mampu menilai sesuatu dan menempatkan diri pada
posisi yang tidak terpikirkan sebelumnya. Dengan pendidikan inilah kita bisa
melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak bisa kita lakukan untuk membuat diri
jadi terarah.
Saat ini dan di masa yang akan datang, potensi pekerjaan yang diharapkan
diperoleh oleh seseorang yang diukur dari pendidikan yang ia tempuh. Dengan
orang yang berpendidikan jadi lebih mandiri dalam finansial dan beberapa aspek
menilai sesuatu.
yang tertanam melalui pendidikan sangat berdampak pada perubahan dalam diri
seseorang sehingga bisa membedakan antara mana yang benar dan yang salah.
Orang yang memiliki pendidikan layak, maka dapat menumbuhkan rasa percaya
diri yang kuat. Orang akan menjadi lebih menerima dirinya sendiri karena yakin
baik.
melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan oleh orang lain pada umumnya.
Dengan pendidikan yang dimiliki, seseorang akan menjadi lebih mudah dalam
17
Walaupun pendidikan sangat penting karena sekarang kita sudah masuk kedalam
Globalisasi dan negara telah mengatur Hak setiap warga Negara Indonesia untuk
meyakini bahwa pendidikan bukanlah dalam kehidupan ini, hal itu disebabkan
penting.
3. Menjadi malas
Manusia yang berpendidikan atau berilmu tentu berbeda dengan manusia yang
tidak berpendidikan atau tidak berilmu. kita dapat membedakan dari cara bersikap,
yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu
18
untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka
A. Kesimpulan
Peran adanya pendidikan dapat meningkatkan rasa percaya diri seseorang,
menjadi matang dengan pelatihan yang tepat. Seseorang dapat menilai apa yang
serta pemahaman mengenai seluruh ilmu pengetahuan yang ada kepada setiap
orang. Apalagi jika melihat zaman yang tersu berubah, menjadikan generasi muda,
mau tidak mau harus terus belajar dan memperoleh pendidikan yang baik.
B. Saran
Banyak dari kita yang telah mengetahui bahwa Pendidikan amat penting
bagi kehidupan manusia, oleh sebab itu kita juga harus mendorong orang-orang
disekitar kita agar mengikuti, ikut mengambil bagian serta memperluas ilmu
Dr. Ir. Vina Serevina, MM., Rahma Maulidia. 2022. Pentingnya Pendidikan Bagi
Kehidupan Manusia. kompasiana.com ; pucukmera.id
lham, D. (2019). Implementing Local Wisdom Values in Bride and Groom Course at KUA
Bara Sub District, Palopo City. Jurnal Konsepsi,
Nadirah, S. 2013. Anak Didik Perspektif Nativisme, Empirisme, dan Konvergensi. Lentera
Pendidikan,