DISUSUN OLEH :
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................ 17
I. Kesimpulan ............................................................................................. 17
II. Saran ..................................................................................................... 117
ii
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
1
3. Menguraikan fungsi Pendidikan.
V. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Pendidikan
1) Langeveld
3
"Mendidik adalah memberikan pertolongan secara sadar dan sengaja
kepada seorang anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhan menuju ke
arah kedewasaan dalam arti berdiri sendiri dan bertanggung jawab sesuai
atas segala tindakan-tindakannya menurut pilihannya sendiri" (Yassin,
1965). Langeveld juga mengemukakan tiga inti hakikat kemanusiaan,
yakni:
4
dimaksud dengan proses sosialisasi adalah proses untuk menyesuaikan diri
ke dalam masyarakat.
3) Ki Hajar Dewantara
"Pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mendapat keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya"
(Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1962) Dilihat dari aspek-aspeknya
maka "Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi
pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak-anak" )Majelis
Luhur Taman Siswa, 1957).
1) Pandangan Sosiologi.
Pandangan ini melihat pendidikan dari segi budaya. Oleh karena itu
pendidikan dirumuskan sebagai usaha pemindahan nilai-nilai budaya ke
generasi berikutnya. Inti kebudayaan disimpulkan adalah bermacam-macam
5
pengetahuan. Hal ini sering dikenal sebagai proses cultuur overdrach.
Pandangan ini sejalan dengan pandangan aliran Essensialisme.
6
c) Manusia sebagai homo economicus makhluk ekonomis/kesadaran
ekonomi, maka hakikat pendidikan adalah: membimbing anak
hingga dapat bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi
(g) Manusia sebagai homo mono dualis (makhluk dwi tunggal), yaitu
jasmani dan rohani hakikat pendidikan berarti: mengembangkan
kedua aspek tersebut sebagai kesatuan.
7
Berdasarkan tinjauan multi disipliner, Redja Mudyahardjo (1986: 3)
mengemukakan bahwa pendidikan adalah keseluruhan kerja insani yang
terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam
membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku
seseorang sehingga mencapai kualitas hidup yang diharapkan.
8
hakekat mendidik itu memberi bantuan, menuntun, mempengaruhi,
membentuk atau membimbing mempersiapkan atau melatih seterusnya.
9
kandungan itu. Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat rasional
adanya pendidikan sebelum anak lahir.
10
sesuatu yang ada diluar diri individu walaupun ada yang menyatakan
bahwa ada lingkungan yang terdapat dalam diri individu".
1. Lingkungan Keluarga
11
(3) Dalam kelompok primer manusia selalu mengembangkan sifat-
sifat sosialnya seperti mengindahkan norma-norma, melepaskan
kepentingan sendiri demi kepentingan kelompok. Contoh
Kelompok primer adalah keluarga, kelompok belajar, kelompok
permainan, dan kelompok agama (Abu Ahmadi. 1979: 40-41).
b. Ciri Keluarga
2. Lingkungan Sekolah
12
Sekolah merupakan lembaga pendidikan dalam masyarakat yang
menyelenggarakan kegiatan pendidikan kepada anak-anak yang telah
diserahkan orang tuanya kepada sekolah tertentu. tugas pendidikan oleh
keluarga dialihkan kepada sekolah yang dilaksanakan oleh guru tentu saja
tujuan pendidikan dalam keluarga tidak berbeda dengan sekolah ialah
menjadikan anak manusia yang dewasa ataupun berdiri sendiri atas
tanggung jawab sendiri.
1) formal
3. Lingkungan Masyarakat
13
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan pendidik yang
ketiga bagi anak didik. Dalam masyarakat inilah anak akan mendapatkan
pendidikan yang akan membantu perkembangan anak terutama dalam segi
pengembangan sosial. Yang berfungsi sebagai pendidik dalam lingkungan
masyarakat ini adalah karena fungsionaris dalam Masyarakat. Para pejabat
dan para fungsional dalam masyarakat akan berperan sebagai pendidik di
tengah-tengah Masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa
lingkungan sebagai badan atau lembaga tempat berlangsungnya kegiatan
pendidikan adalah keluarga, Masyarakat, dan pemerintah.
• Wuradji(1988)
1. Fungsisosialisasi
2. Fungsikontrolsosial
14
3. Fungsipelestarianbudayamasyarakat
4. Fungsilatihandan pengembangan
tenagasosial
5. Fungsiseleksidan alokasi
6. Fungsipendidikandan perubahansosial
7. Fungsireproduksibudaya
8. Fungsidifusikultural
9. fungsipeningkatansosial
10. Fungsimodifikasisosial
1. Fungsi sosialisasi.
2. Nilai-nilai pengajaran.
4. Fungsi stratifikasi
5. Latihan jabatan
8. Mengasuh anak
15
• Fungsi Sosialisasi
16
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang melibatkan
transfer pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
Proses pendidikan terdiri dari berbagai tahap, mulai dari pembelajaran
awal hingga pendidikan formal di sekolah. Proses ini bertujuan untuk
mempersiapkan individu menjadi anggota masyarakat yang berfungsi
dengan baik.
Fungsi utama pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi
individu, memungkinkan mereka untuk berkontribusi pada masyarakat, dan
mempromosikan perkembangan sosial dan ekonomi. Pendidikan juga
berperan dalam membangun karakter dan moral individu serta
meningkatkan kesadaran mereka tentang nilai-nilai kemanusiaan dan
keadilan.
II. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18