Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Atas Asungkerta Waranugraha Ida Sang Hyang Widhi penyusun dapat


meyelesaikan makalah yang berjudul “Ruang Limgkup Dasar-Dasar Pendidikan”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Dasar-dasar
Pendidikan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dalam penyajiannya, maupun penguraiannya. Karena itu saran
dan masukan sangat dibutuhkan sebagai respon dari pembaca agar kedepannya
penulis bisa meyajikan makalah yang lebih baik lagi.
Semoga makalah yang telah penulis buat ini dapat bermanfaat untuk semua
pembaca. Dan tentunya dapat menunjang dalam pembelajaran Dasar-dasar
Pendidikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang terlibat
dalam pembuatan Makalah ini yang telah memberikan dukungannya.

Bandar Lampung, Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I
A.  Latar Belakang..............................................................................................
B. Metode Penulisan .......................................................................................
C.   Rumusan
Masalah .........................................................................................................

BAB II.
A.    Kerangka Teori Penulisan ..................................................

BAB III
A. Pembahasan
B. Masalah penulisan………………………………………..

BAB IV
A. kesimpulan.......................................................................
B.   Saran ......................................................................................
C. penutup………………………………………………………….
BAB I

A.    Latar Belakang
Pendidikan sebagai proses upaya meningkatkan nilai peradaban individu
atau masyarakat dari suatu keadaan tertentu menjadi suatu keadaan yang lebih
baik, secara institusional peranan dan fungsinya semakin dirasakan oleh
sebagian besar masyarakat. Karena itu keberadaan suatu lembaga
pendidikan  di suatu daerah, merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya
peningkatan kualitas masyarakat didaerah tersebut. Sebab melalui lembaga
pendidikan akan dapat diketahui berkualitas atau tidaknya msasyarakat,
lembaga pendidikan juga, akan dapat diketahui kemampuan dalam menilai dan
kemauan masyarakat dalam memnafaatkan produk-produk ilmu penegetahuan
dan teknologi (IPTEK).
Untuk jangka waktu tertentu, akan dapat diketahui bahwa suatu bangsa
yang dikendalikan oleh orang-orang yang berpendidikan, maka program
pembangunannya akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Sebaliknya
bagi suatu bangsa yang dikendalikan oleh orang-orang yang tidak
berpendidikan, maka dapat diprediksi program pembangunannya tidak akan
berjalan dengan baik karena tidak terrencana dan terarah. Inilah yang dimaksud
betapa pentingnya peranan pendidikan dalam pembangunan tatanan
masyarakat pada suatu bangsa, baik pendidikan dalam bentuk institusional
maupun pendidikan dalam bentuk moral maupun spiritual.

C. Metode Penulisan
Pengumpulan Data dan informasi yang mendukung penulisan
dikumpulkan dengan melakukan penelusuran pustaka, pencarian sumber-
sumber yang relevan dan pencarian data melalui internet. Data dan informasi
yang digunakan yaitu data dari skripsi, media elektronik, dan beberapa pustaka
yang relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: 1.
Sebelum analisis data dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan studi pustaka
yang menjadi bahan pertimbangan dan tambahan wawasan untuk penulis
mengenai lingkup kegiatan dan konsep-konsep yang tercakup dalam penulisan
2. Untuk melakukan pembahasan analisis dan sintesis data-data yang diperoleh,
diperlukan data referensi yang digunakan sebagai acuan, dimana data tersebut
dapat dikembangkan untuk dapat mencari kesatuan materi sehingga diperoleh
suatu solusi dan kesimpulan.

C. Rumusan Masalah
1.      Apakah definisi pendidikan ?
2.      Mengapa pendidikan itu sangat penting ?
3.      Bagaimana ruang lingkup pendidikan ?

BAB II

A. Kerangka Teori Penulisan


(a) Kerangka teori variabel/ sub variabel pertama,
(b) Kerangka teori variabel/ sub variabel kedua,
(c) Kerangka teori variabel/ sub variabel ketiga,
(d) Kajian terdahulu,
(e) Kerangka berfikir.
BAB III

A.    Definisi Pendidikan
·         Ditinjau dari segi etimologis menurut para ahli
1.      Carter V.Good
Dalam “Dictionary of Education” dijelaskan sebagai berikut :
a.       Pedagogy
Ø  The art, practice or profession of teaching
Ø  The systematiced learning or instruction concerning princples and
methods of tecahing and of guidance;largely replaced by the term
education. (7:387).
Ø  Seni, praktek, atau profesi sebagai pengajar (pengajaran).
Ø  Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan
prinsip-prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan dan
bimbingan murid;dalam arti luas dengan istilah pendidikan.
b.      Menurut Carter,Education berarti :
Ø  Proses perkembangan pribadi
Ø  Proses sosial
Ø  Profesional courses
Ø  Seni untuk membuat dan memahami ilmu pengetahuan yang tersusun,
diwarisi masa lampau oleh setiap generasi bangsa.
2.      Prof.Rechey
Dalam buku “Planning for Teaching, an Intrudaction to Education”
dinyatakan :
The term Education refers to the broad function of preserving and
improving the life of the group through bringing new members into its shared
concerns. Education is thus a far broader process than that which occurs in
school. It is an essential social activity by which communicaties continue to exist.
In complex communicaties this function is specialized and institutionalized in
formal education, but there is always the education outside the school with wich
the formal process in related. (12:489).
Istilah “pendidikan” berkenaan dengan fungsi yang luas dari pemeliharaan
dan perbaikan kehidupan suatu masyarakat terutama membawa warga
masyarakat yang baru (generasi muda) bagi penunaian kewajiban dan tanggung
jawabnya didalam masyrakat. Jadi pendidikan adalah suatu proses yang lbh luas
daripada proses yang berlangsung didalam sekolah saja. Pendidikan adalah
suatu aktifitas sosial yang esensial yang memnungkinkan masyarakat yang
kompleks, modern, fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan
melembaga pendidikan formal, yang tetap berhubungan dengan proses
pendidikan in formal di luar sekolah.
3.      Prof. Lodge
Dalam buku “Philosophy of Education” dinyatakan sebagai berikut :
Ø  In this wider sense, life is education, and education is life. (8:23)
Dalam pengertian yang lebih luas ini, hidup adalah pendidikan dan
pendidikan adalah hidup.
Ø  In the narrower sense education becomes, in practice identia with
schooling, i.e. formal instruction under controlled conditions. (8:23).
Dalam pengertian yang lebih sempit ini, pendidikan berarti, bahwa prakteknya,
identik dengan sekolah yaitu pengajaran formal dalam kondisi-kondisi yang
sudah diatur.
Dari uraian tentang penegrtian pendidikan diatas dapat kita kemukakakan
kesimupulan sebagai berikut :
a.       Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan
kepribadiannnya dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir,
karsa, rasa, cipta dan budinurani) dan Jasmani (pancaindera serta ketrampilan-
ketrampilan).
b.      Pendidikan berarti juga lembaga yang bertanggung jawab menetapkan
cita-cita pendidikan, isi, sistem dan organisasi pendidikan.
c.       Pendidikan merupakan pula hasil atau prestasi yang dicapai oleh
perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai
tujuannya. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat
dan kebidayaan sebagai satu kesatuan.
Menurut para pakar dan ulama pendidikan Islam, bahwa inti dari pendidikan
adalah kegiatan yang dilakuakan orang dewasa dalam upaya mempengaruhi
peserta didik melalui pembelajaran, pembinaaan, pembimbingan, pelatihan dan
pembiasaan agar mereka menjadi dewasa.
B.     Pentingnya Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini


berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu
berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu
proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup
dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu
sangat penting .Sebagaimana yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang
pentingnya suatu pendidikan : "Pendidikan merupakan segala bidang
penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan
martabat manusia" Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita bisa mengambil
kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak
bisa lepas dari kehidupan, menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita
yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia
umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor
pendidikan.
Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur
apakah bangsa itu maju atau mundur, karena seperti yang kita ketahui bahwa
suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang
berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan
merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari
proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai
kemajuan. Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidik harus dipandang
sebagai sebuah kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Maka tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh terhadap
perkembangan suatu bangsa.

C.    Ruang Lingkup Pendidikan


Di dalam pendidikan juga terdapat ruang lingkupnya,diantaranya yaitu:
a.       Mendidik
Kata mendidik adalah kata kunci dari pendidikan. Mengingat hal itu, sangat
penting untuk dipahami hakikat mendidik yang bermakna luhur dalam proses
pendidikan. Mendidik menurut Langeveld adalah mempengaruhi dan
membimbing anak dalam usaha mencapai kedewasaan. Ahli lainnya, yaitu
Hoogveld mengatakan mendidik membantu anak supaya ia cukup cakap
menyelenggarakan tugas hidupnya. Menurut tokoh pendidikan yang tidak asing
lagi bagi bangsa Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara mengatakan, mendidik
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
b.      Anak Didik
Anak didik merupakan obyek yang penting dari paedagogik. Mengingat
pendidikan itu merupakan bimbingan terhadap perkembangan anak didik dan
agar supaya bimbingan tersebut tidak bertentangan dengan kodrat anak, maka
pendidik perlu memahami sifat-sifat anak didik atau segala sesuatu tetang anak
didik umum dan khusus di rumah, sekolah, perkumpulan pemuda.
1. Sifat-sifat umum anak didik :
 Anak bukan miniatur orang dewasa, pandangan kuno berpendapat bahwa
anak adalah orang dewasa dalam bentuk kecil (miniatur).
 Anak didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu.
 Anak didikn mempunyai pola perkembangan sendiri.
 Tugas perkembangan
 Kebutuhan anak didik
 Perbedaan individual
 Anak sebagai keseluruhan (the whole chile)
2.      Anak didik dalam lembaga pendidikan keluarga
Disamping sifat-sifat umum perlu di perhatikan pula beberapa hal khusus yang
berhubungan dengan anak didik dalam lembaga pendidikan keluaraga antara
lain :
 Sifat menguntungkan diri
 Anak didik kodrat
 Kedudukan anak didik dalam keluarga dan kesukaran-kesukaran
pendidikan
3.      Anak didik dalam lembaga pendidikan sekolah
 Matang bersekolah
 Hak bersekolah
 Wajib bersekolah
 Co-educasi dan Co-instruksi
4.      Anak didik dalam organisasi pemuda
 Matang berorganisasi pemuda
 Hak memasuki organisasi pemuda
 Kebebasan berorganisasi pemuda
D. Masalah Penulisan
Proses kerja antara tahap pertama dan kedua berlangsungnya sangat
beragam antara penulis satu dengan yang lain , hal ini sangat dipengaruhi
oleh pengalaman dan kebiasaan masing masing penulis. Meskipun demikian
namun proses kedua tahap tersebut harus tetap terpadu dan runtut
( sistematik ), sehingga dapat memberikan kejelasan mengenai isi pokok dari
karya ilmiah tersebut. Kesemuanya ini sangat dipengaruhi juga oleh
kemampuan kita ( penulis ) dalam mencari dan merumuskan permasalahan
dengan jelas dan spesifik.

Sebenarnya suatu karya ilmiah itu dapat berupa hasil penelitian namun
dapat juga berupa suatu artikel ilmiah. Suatu pendekatan dikatakan ilmiah jika
memiliki langkah langkah sebagai berikut :
1. Perumusan masalah
2. Penalaran deduksi ( kajian pustaka )
3. Perumusan Hipotesis atau mungkin kesimpulan sementara ( Untuk
artikel ilmiah )
4. Pengumpulan dan analisis data
5. Penerimaan atau penolakan hipotesis yang telah diajukan. ( Ary,
1979; 9-10 dalam Samidjo Broto Kiswoyo 1993 )
Karenanya penulisan karya ilmiah merupakan kegiatan yang sistematis dan
terdisiplin , artinya penulis harus dapat menjawab dan memecahkan masalah
tertentu yang diajukannya. Permasalahan dalam suatu karya ilmiah
merupakan unsur yang sangat penting, karena pentingnya permasalahan yang
harus diajukan dalam suatu karya ilmiah , maka kita harus dapat mencari ,
mengidentifikasi maupun merumuskan kedalam rumusan yang jelas dan
spesifik. Rumusan masalah dalam suatu karya ilmiah yang jelas dan spesifik
sangat mutlak diperlukan , agar permasalahan tersebut mampu memberi
arah pada seluruh alur pikir kita ( penulis ). Oleh sebab itulah kiranya sangat
penting bagi setiap karya ilmiah untuk memiliki rumusan masalah yang jelas
dan spesifik. Rumusan masalah yang jelas ,tegas dan spesifik seperti itulah
yang harus diupayakan dalam setiap menulis karya ilmiah agar fihak fihak
lain yang terkait atau yang berkepentingan dapat dengan mudah
memahaminya.
Perlu diketahui bahwa memilih , mengidentifikasi dan merumuskan sebuah
masalah untuk sebuah karya ilmiah memang bukanlah merupakan pekerjaan
yang mudah. Pada tingkat inilah para penulis muda ( pemula ) yang akan
membuat karya ilmiah banyak mengalami kesulitan. Sering terjadi bahwa para
penulis pemula mengajukan suatu rumusan masalah kurang atau bahkan tidak
relevan dengan judul karya ilmiah yang dibuatnya. Akibatnya hal hal yang
sebenarnya bukan masalah dianggapnya sebagai masalah,sedangkan hal hal
yang sebenarnya merupakan masalah menarik dan cukup pelik untuk dikaji
justru terlepas dari pengamatannya sehingga tertinggal dan tidak terumuskan
sama sekali. Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam merumuskan
masalah yaitu :
Apa sebenarnya yang dianggap sebagai masalah dalam setiap karya
ilmiah ?. Sesuatu dapat dianggap sebagai masalah dalam sebuah karya
ilmiah, jika sesuatu itu merupakan gejala atau kondisi yang tidak sesuai
dengan apa yang seharusnya .( Suyanto;1988;10 ). Atau dengan kata lain
bahwa masalah merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan
apa yang ada pada saat sekarang ,atau pada saat penelitian itu
dilaksanakan. Kiranya inilah yang dapat dijadikan rambu rambu yang mudah
digunakan untuk melihat kembali apakah masalah yang dirumuskan dalam
karya ilmiahnya sudah memang benar benar merupakan masalah . Jika dari
rumusan masalah itu tidak tercermin adanya kesenjangan antara apa yang
seharusnya dengan apa yang ada ( fakta yang ada ) saat sekarang jelas
rumusan tersebut tak dapat diberi sebutan sebagai masalah yang harus
dijawab melalui kajian / telaah ilmiah.
Dari mana kita dapat memperoleh masalah yang akan kita kaji ?
Masalah masalah yang akan kita kaji sudah barang tentu tidak datang dengan
sendirinya tetapi masalah itu harus kita cari, kita identifikasi dan akhirnya baru
kita rumuskan secara jelas , tegas dan spesifik. Cara yang mudah untuk
memperoleh / mencari masalah adalah sebagai berikut :
1. Dengan cara melihat, membaca dan mengkaji teori, sebab dari teori kita
dapat memperoleh masalah masalah yang layak untuk dikaji.dengan
penguasaan berbagai teori dalam bidang keahlian kita masing masing ,
kita akan dapat melakukan diskripsi
, prediksi (ramalan ) maupun kontrol terhadap berbagai gejala yang kita
hadapi. Karena dengan penguasaan berbagai teori dapat menyebabkan
wawasan berfikir kita
1

semakin luas, yang kemudian akan meningkatkan kemampuan kita untuk


melihat berbagai kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa
yang ada saat sekarang.
2. Dengan cara mengkaji berbagai laporan hasil penelitian pada bidang
keahlian kita masing masing yang telah dilakukan oleh orang lain. Sebab
hasil penelitian yang ada dan sesuai dengan bidang yang kita kuasai dan
minati inilah adalah yang merupakan informasi yang sangat berharga bagi
kita untuk menemukan berbagai masalah . Sebab dari hasil temuan itulah
kita bisa membaca rekomendasi dan saran saran yang telah diberikan oleh
si peneliti. Dari sinilah kita dapat memilih dan mengembangkan masalah
baru yang mungkin sesuai dan cocok untuk kita angkat menjadi proposal
penelitian ataupun artikel ilmiah. Kedua cara di atas hanya mungkin dapat
dilakukan jika kita banyak membaca buku buku referensi, laporan hasil
penelitian, jurnal penelitian , majalah ilmiah dan sebagainya.
3. Dengan mengamati berbagai persoalan yang muncul dalam kegiatan
praktek profesi kita, misalnya para pendidik akan dapat menemukan
permasalahan lewat pengamatan sehari hari dalam melaksanakan tugas
pendidikan. Jika kita mau mengamati kegiatan profesi kita sehari hari
dengan cermat dan teliti kita akan dapat memperoleh banyak
permasalahan / persoalan yang dapat kita jadikan sebagai permasalahan
dalam suatu karya ilmiah . dari persoalan persoalan praktek profesi kita
sehari hari itulah kita dapat merumuskan berbagai masalah yang dapat
kita jadikan sebuah proposal penelitian..
Perlu diketahui bahwa jika penulis / peneliti telah menemukan
permasalahan perlu diadakan evaluasi agar masalah yang akan kita angkat
dalam sebuah penelitian menjadi jelas ,tegas dan spesifik dan layak untuk
dikaji atau diteliti ( Suyanto;1988;12 ).
2

BAB IV

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah aktivitas dan usaha manusia untuk meningkatkan
kepribadiannnya dengan jalan membina potensi pribadinya, yaitu rohani (pikir,
karsa, rasa, cipta dan budinurani) dan Jasmani (pancaindera serta
ketrampilan-ketrampilan). Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam
kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan
berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara
umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri
tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga
menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting .Sebagaimana yang
diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya suatu pendidikan :
"Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan
membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia". Namun
terdapat permasalahan dalam penulisan karya ilmiah Proses kerja antara
tahap pertama dan kedua berlangsungnya sangat beragam antara penulis
satu dengan yang lain , hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan
kebiasaan masing masing penulis. Meskipun demikian namun proses kedua
tahap tersebut harus tetap terpadu dan runtut ( sistematik ), sehingga dapat
memberikan kejelasan mengenai isi pokok dari karya ilmiah tersebut.
Kesemuanya ini sangat dipengaruhi juga oleh kemampuan kita ( penulis )
dalam mencari dan merumuskan permasalahan dengan jelas dan spesifik.

B. Saran
Penulis menyadari banyaknya kesalahan dalam menulis makalah ini, dengan
ini penulis meminta saran agar lebih baik untuk lebih baik lagi dalam membuat
makalah.

C. Penutup
Penulis berharap semoga karya ilmiah yang berjudul “Ruang Lingkup Dasar-
Dasar Pendidikan” ini dapat bermanfaat untuk para pelajar dan masyarakat
lainnya yang dapat memberikan wawasan yang lebih luas meskipun masih
terdapat kesalahan kesalahan dalam penyusunannya dan penulis sangat
3
berterimakasih kepada para pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk
membaca karya ilmiah ini.
4

Anda mungkin juga menyukai