Anda di halaman 1dari 16

Makalah

“Pendidikan Sebagai Sistem”

Ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu pendidikan”

Dosen pembimbing: H. Sahimi, S.Ag, S.Pd, M.Si, M.Pd.

Disusun oleh: Zahrotunnisa

Sartika

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AD-DA’WAH

(STIT-DA) CIMESIR 2022-2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena


dengan hidayah dan inayah-nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah
ini dengan judul “Pendidikan Sebagai Sistem” tepat waktunya.

Selanjutnya penulis berterima kasih kepada semua rekan-rekan yang telah


sudi kiranya mambantu penyelesaian makalah ini, dan tak lupa pula kepada Dosen
Pembimbing Bapak H. Sahimi, S.Ag, S.Pd, M.Si, M.Pd. yang telah besar
memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang maxsimal.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan


maupun kesalahan baik segi penulisan dan rangkaian kata demi kata dan dengan
rendah hati kiranya kepada bapak/ibu dan rekan-rekan sekalian untuk dapat lebih
aktif memberikan saran dan kritikan yang membangun.

Akhirnya sekecil apapun sumbangan yang mungkin dapat diberikan dari


makalah ini dapat bermamfaat dengan baik. Amin……

                                                                                  Cimesir, 10 Maret 2022

  Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan dan Sistem .........................................................3
B. Pendidikan sebagai Suatu Sistem ...........................................................3
C. Pengertian Pendidikan Nasional .............................................................8
D. Analisis dan Pemetaan Pendidikan Nasional sebagai sebuah Sistem..... 7

BAB III PENUTUP .........................................................................................10


A. Kesimpulan .............................................................................................10
B. Saran .......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

     Potensi-potensi manusia dapat dikembangkan melalui pengalaman.


Pengalaman itu terjadi karena adanya interaksi secara efektif dan efisien antara
manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial
manusia. Interaksi manusia dengan lingkungannya secara efektif dan efisien yang
memberikan pengalaman yang dapat mengembangkan potensi-potensi
kemanusiaan itulah yang disebut pendidikan. Bapak Pendidikan Nasional
Indonesia ini menjelaskan bahwa pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di
masa yang akan datang. 
   Interaksi manusia dengan lingkungannya dalam ruang lingkup
pendidikan mengandung banyak aspek atau elemen-elemen yang sifatnya sangat
kompleks. Kompleksitas elemen-elemen yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi dalam ruang lingkup pendidikan itu membentuk suatu sistem yang
disebut sistem pendidikan. 

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pendidikan dan sistem? 


2. Bagaimana pendidikan sebagai suatu sistem? 
3. Apa pengertian pendidikan nasional? 

iii
4. Bagaimana analisis dan pemetaan pendidikan nasional sebagai
suatu sistem? 

C. Tujuan Penulisan 

   Tujuan penulisan makalah kali ini adalah agar pembaca dapat


mengetahui tentang bagaimana pendidikan sebagai sistem itu mempunyai peranan
penting bagi setiap bidang dalam pendidikan. 

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan dan Sistem 

     Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema”, yang berarti


sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan. Sistem merupakan suatu himpunan gagasan atau
prinsip-prinsip yang saling bertautan, yang bergabung menjadi suatu
keseluruhan. Sistem merupakan istilah yang memiliki makna sangat luas dan
dapat digunakan sebagai sebutan yang melekat pada sesuatu. Suatu perkumpulan
atau organisasi adalah sebagai sistem, yang kemudian orang menyebutnya dengan
istilah sistem organisasi. 

    Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan


pendidikan. Menurut Brown (dalam Ahmadi, 2001:74) bahwa pendidikan adalah
proses pengendalian secara sadar dimana perubahan-perubahan didalam tingkah
laku dihasilkan dalam diri orang itu melalui didalam kelompok. 

B. Pendidikan sebagai Suatu Sistem 

    Pendidikan sebagai sebuah sistem, yang kemudian orang menyebutnya


dengan istilah sistem pendidikan. Begitu seterusnya, bahwa setiap, jenis
organisasi, apapun bentuknya, akan disebut sistem. Pendidikan sebagai suatu
sistem memiliki suatu komponen yang saling berhubungan secara teratur dalam
proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat

v
secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk
dirinya sendiri dan masyarakat. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur
pokok, yaitu: unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil
usaha. Hubungan ketiga unsur itu dapat digambarkan sebagai berikut : 

Proses Pendidikan Sebagai Sistem

    Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagi ciri-ciri


yang ada pada diri peserta didik itu (antara lain, bakat minat, kemampuan,
keadaan jasmani). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik,
kurikulum gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil
pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap dan
keterampilan) setelah selesainya proses belajar mengajar tertentu. Dalam rangka
yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan dari lembaga
pendidikan (sekolah) tertentu. 

    Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan pula


bahwa “pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-unsur
pendidikan, struktur atau jenjang, kurikulum dan peralatan atau fasilitas.

    Setiap unsur dalam sistem pendidikan saling berkaitan dan pengaruh


mempengaruhi. Kelemahan salah satu unsur dalam sistem tersebut akan
mempengaruhi seluruh sistem pendidikan lain. Oleh karena itu dalam usaha
mengembangkan sistem pendidikan, setiap unsur pokok dalam sistem pendidikan
harus mendapat perhatian dan pengembangan yang utama. 

    P.H Combs (1982) mengemukakan dua belas komponen pendidikan,


seperti berikut:

Tujuan dan Prioritas. Fungsi mengarahkan kegiatan sistem. Hal ini


merupakan informasi tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem dan urutan
pelaksanaannya. Contohnya: ada tujuan umum pendidikan, yaitu tujuan yang

vi
tercantum dalam peraturan perundangan negara, yaitu tujuan pendidikan nasional.
Ada tujuan institusional, yaitu tujuan lembaga pendidikan dan tujuan program,
seperti S1, S2, S3. Ada tujuan kurikuler, yaitu tujuan setiap mata pelajaran/mata
kuliah. Tujuan terakhir ini dibagi dua pula, yaitu tujuan pengajaran (intruksional)
umum dan tujuan pengajaran (intruksional khusus). 

Peserta Didik. Fungsinya ialah belajar. Diharapkan peserta didik


mengalami perubahan proses tingkah laku sesuai dengan tujuan sistem
pendidikan. Contohnya, berapa umurnya, berapa jumlahnya, bagaimana tingkat
pengembangannya, pembawaannya, motivasi untuk belajar, dan sosial ekonomi
orang tuanya. 

Manajemen atau Pengelolaan. Fungsinya mengkoordinasikan,


mengarahkan, dan menilai sistem pendidikan. Komponen ini bersumber pada
sistem nilai dan cita-cita yang merupakan informasi tentang pola kepemimpinan
dalam pengelolaan sistem pendidikan, contohnya, pemimpin yang mengelola
sistem pendidikan itu bersifat otoriter, demokratis, atau laissez-faire. 

Struktur dan Jadwal Waktu. Fungsinya mengatur pembagian waktu dan


kegiatan. Contohnya, pembagian waktu ujian, kegiatan perkuliahan, seminar,
kuliah kerja nyata, kegiatan belajar mengajar dan pengalaman lapangan.

Isi dan Bahan Pengajaran. Fungsinya untuk menggambarkan luas dan


dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik. Juga mengarahkan
dan mempolakan kegiatan-kegiatan dalam proses pendidikan. Contohnya, isi
bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran atau mata perkuliahan, dan untuk
pengalaman lapangan. 

Guru dan Pelaksana. Fungsinya menyediakan bahan pelajaran dan


menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik. Contohnya, pengalaman
dalam mengajar, status resminya guru yang sudah diangkat atau tenaga sukarela
dan tingkatan pendidikannya.

vii
Alat Bantu Belajar. Fungsinya untuk memungkinkan terjadinya proses
pendidikan yang lebih menarik dan lebih bervariasi. Contohnya, film, buku, papan
tulis, peta. 

Fasilitas. Fungsinya untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan.


Contohnya, gedung dan laboratorium beserta perlengkapannya. 

Teknologi. Fungsinya memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses


pendidikan. Yang dimaksud dengan teknologi ialah semua teknik yang digunakan
sehingga sistem pendidikan berjalan dengan efisien dan efektif. Contohnya, pola
komunikasi satu arah, artinya guru menyampaikan pelajaran dengan berceramah,
peserta didik mendengarkan dan mencatat; atau pola komunikasi dua arah, artinya
ada dialog antara guru dan peserta didik. Pada pola terakhir ini peserta didik
banyak yang mempunyai kesempatan untuk bertanya, mengajukan pendapat
kepada guru, teman-teman yang duduk di kiri-kanannya, atau antar peserta
didik. Contoh yang lain, teknik yang digunakan guru tidak pernah alat bantu
belajar, hanya berceramah. 

Pengawasan Mutu. Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar


pendidikan. Contohnya, peraturan tentang penerimaan anak/peserta didik dan staff
pengajar, peraturan ujian dan penilaian. 

Penelitian. Fungsinya untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu


pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan. Contohnya, dulu bangsa
indonesia belum mampu membuat kapal terbang dan mobil, tapi sekarang bangsa
indonesia sudah pandai. Sebelum tahun 1980-an, kebanyakan sistem perguruan
tinggi di Indonesia belum melaksanakan sistem satuan kredit semester, sekarang
hampir seluruh perguruan tinggi telah melaksanakannya. 

Biaya. Fungsinya melancarkan proses pendidikan dan menjadi petunjuk


tentang tingkat efesiensi sistem pendidikan. Contohnya, sekarang biaya

viii
pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, pemerintah dan
masyarakat.

    Pendidikan sebagai suatu sistem dapat pula digambarkan dalam bentuk


model dasar input-output berikut ini. 

    Segala sesuatu yang masuk dalam sistem dan berperanan dalam proses
pendidikan disebut masukan pendidikan. Lingkungan hidup menjadi sumber
masukan pendidikan. 

C. Pengertian Pendidikan Nasional 

     Menurut Sunarya (1969), Pendidikan nasional adalah suatu sistem


pendidikan yang berdiri diatas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu
bangsa dan tujuannya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional
bangsa tersebut.

  Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976),


merumuskan bahwa pendidikan nasional ialah suatu usaha untuk membimbing
para warga negara indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan
akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam
sekitar. 

   Zahar Idris (1987) mengemukakan bahwa “Pendidikan Nasional sebagai


suatu sistem adalah karya manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang
mempunyai hubungan fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses
transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang sesuai dengan tujuan nasional
seperti tercantum dalam Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. 

   Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989, tentang


Sistem Pendidikan Nasional dikemukakan Pendidikan Nasional adalah usaha
sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Sebagai suatu sistem,
pendidikan nasional mempunyai tujuan yang jelas, seperti yang dicantumkan pada

ix
undang-undang pendidikan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian
yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional itulah dilaksanakan proses
pendidikan di Indonesia. Setiap lima tahun sekali biasanya ditetapkan tujuan
pendidikan nasional itu dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan
dijelaskan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

D. Analisis dan Pemetaan Pendidikan Nasional sebagai sebuah Sistem 

1. Analisis dan pemetaan 


Ditinjau dari fungsinya, pendidikan Nasional adalah sistem pendidikan
yang diselenggarakan oleh suatu negara kebangsaan atau negara nasional dalam
rangka mewujudkan (hak dalam menentukan nasib sendiri) bangsa dalam bidang
pendidikan. 

Ditinjau dari strukturnya. Pendidikan Nasional sebagai suatu sistem


merupakan keseluruhan kegiatan dari satuan-satuan pendidikan yang
direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dalam rangka menunjang
tercapainya tujuan nasional. 

2. Analisis dan Pemetaan Suprasistem Sistem Pendidikan Nasional 

x
Suprasistem dari Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan
kehidupan masyarakat dalam bernegara dan berbangsa, yang mencakup
masyarakat nasional domestik dan masyarakat internasional. 

Sistem-sistem dalam suprasistem. Sistem-sistem yang berada dalam


suprasistem mempunyai pengaruh terhadap Sistem Pendidikan Nasional.

xi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
    Pendidikan adalah suatu proses mendidik, mengajar, membentuk
karakter seorang anak agar menjadi lebih baik. Karena sejatinya tujuan utama
pendidikan adalah menjadikan generasi selanjutnya lebih baik dalam hal
kepribadian atau akhlak dan juga akademik generasi selanjutnya lebih maju dan
meningkat. Dan sistem adalah suatu jalinan yang berhubungan satu sama lain,
tidak bisa dikatakan sebagai suatu sistem apabila tidak memiliki kesinambungan. 

  Dari pengertian pendidikan dan sistem dapat diambil kesimpulan bahwa


pendidikan merupakan sebuah sistem artinya pendidikan memiliki
kesinambungan antara satu bagian terhadap bagian lain dan dari satu tingkatan ke
tingkatan lain. Suatu pendidikan tidak hanya berhenti pada satu jenjang namun

xii
berlanjut sampai akhir hayat seseorang tersebut. Dan apabila telah terputus
jenjang pendidikan maka terputuslah sistemnya. Tingkatan pendidikan bisa
disebut sebagai suatu sistem pendidikan secara formal yang mungkin akan
berhenti apabila seseorang telah menyelesaikan seluruh rangkaian jenjang
pendidikan itu. 

B. Saran 
    Melihat bahwasanya pendidikan merupakan sesuatu yang harus dijaga
kestabilannya, dan faktor kestabilan suatu pendidikan yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya pendidik, tenaga kependidikan, wali didik, dan
peserta didik itu sendiri. Maka pengertian bahwa pendidik merupakan suatu
sistem yang berkaitan satu dengan yang lain sangat perlu untuk diketahui banyak
elemen masyarakat, agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik dan semua
kalangan mengetahui bahwa pendidikan layaknya sebuah sistem yang saling
berkesinambungan. 

DAFTAR PUSTAKA

Mudyahardjo, Redja. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada, 2011 

Jalaludin dan Abdullah Idi. Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat dan


Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo, 2011 

Ikhsan, Fuad. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003 

D.

xiii
xiv
1

Anda mungkin juga menyukai