Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM

OLEH KELOMPOK 6:

RAHMADINI HARSYANTI 23129228

RAHMI RIHADATUL AISYA 23129231

REVA AZZAHRA FADHILLA 23129238

RIZKA AFRIZA FEBRIANI 23129075

DOSEN PENGAMPU:

Dra. RAHMATINA, M.Pd

Dr. SYOFIANTI ENGREINI, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Pendidikan sebagai
Suatu Sistem” tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini. Baik itu teman-teman, dosen pengampu serta semua yang telah
membantu dalam pembuatan makalah yang tidak bisa kami sebut satu persatu.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan dengan
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belum sempurna untuk itu
kami mengharapkan saran dan kritik dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah
selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.

Padang, 17 Maret 2024

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5

A. Hakikat Pendidikan Sebagai Suatu Sistem...................................................................5


B. Tujuan Sistem Pendidikan............................................................................................6
C. Komponen – komponen Pendidikan............................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................................9

A. Kesimpulan...................................................................................................................9
B. Saran ............................................................................................................................9
......................................................................................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia dimana setiap orang yang telah
lahir akan mendapat pendidikan dari orang tuanya. Mendidik seorang anak sejak kecil
merupakan bagian dari pendidikan dini yang diberikan oleh keluarga yang lambat laun akan
memperoleh Pendidikan di institusi tertentu dan masyarakat. Pendidikan hal yang sangat penting
bagi kehidupan manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya (Wina Sanjaya, 2005).

Pendidikan sebagai usaha sadar untuk memanusiakan manusia, dalam proses pendidikan
bukanlah menjadi tugas utama bagi sekolah saja, tetapi semua unsur harus memiliki peran yang
sama dalam memajukan pendidikan. Semua unsur harus memiliki andil dan terhubung antar
unsur dalam pengembangan lembaga pendidikan atau proses keberlangsungan suatu pendidikan.

Misalnya dalam proses pendidikan tugas seorang guru bukan hanya sebagai pengajar
namun juga menjadi seorang pendidik. Pendidikan telah dipandang sebagai suatu investasi dalam
pembangunan sumber daya manusia yang amat diperlukan dalam pembangunan sosial dan
ekonomi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat pendidikan sebagai suatu sistem?
2. Apa tujuan dari sistem pendidikan
3. Apa saja komponen-komponen pendidikan?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu pendidikan sebagai suatu sistem
2. Dapat mengetahui tujuan dari sistem pendidikan
3. Dapat mengetahui apa saja komponen yang terdapat dalam Pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM

Pendidikan secara bahasa terdiri dari kata “Pais” yang berarti anak, dan “Again” yang
berarti membimbing, jadi secara sederhananya pendidikan berarti bimbingan yang diberikan
kepada anak. Sedangkan sistem berasal dari bahasa Yunani “Systema” yang berarti sehimpunan
bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu
keseluruhan. Bisa dibilang sistem merupakan istilah yang mempunyai makna sangat luas dan
dapat dipakai sebagai sebutan yang melekat pada sesuatu.

Suatu sistem didalamnya mengandung hal-hal sebagai berikut:

1. Adanaya suatu kesatuan organis


2. Adanya komponen-komponen yang membentuk kesatuan organisasi.
3. Adanya hubungan keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
4. Adanya gerak atau dinamika.
5. Adanya tujuan yang ingin dicapai.

Sebuah perkumpulan atau organisasi bisa disebut sebagai sistem. Lalu orang-orang
menyebutnya sistem organisasi. Begitu juga dengan pendidikan sebagai sebuah sistem, pada
akhirnya orang-orang menyebutnya sistem pendidikan.

Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari sub sistem atau unsur-unsur


pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan keberhasilannya. Ada tujuan, kurikulum,
materi, metode, pendidik, peserta didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya
(Mujamil Qomar, 2005).

Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan pendidikan sendiri terdiri dari elemen-
elemen atau unsur- unsur pendididikan yang pada dalam kegiatannya saling terkait secara
fungsional, sehingga terjadinya satu kesatuan yang terpadu, saling berhubungan dan diharapkan
dapat mencapai tujuan.

5
Keberadaan satu unsur membutuhkan keberadaan unsur lain. Tanpa keberadaan salah satu
diantara unsur-unsur itu proses pendidikan menjadi terhalang, sehingga mengalami kegagalan.
Kegagalan itu akan berakibat pada kegagalan tujuan pendidikan nasional (Mujamil Qomar,
2005). Dalam suatu organisasi, peran sistem atau kerjanya system itu menjadi faktor penting
dalam mencapai tujuan dari pendidikan, karena apabila suatu system tidak berjalan dengan baik
maka tujuan yang akan dicapai akan merasa terhambat.

B. TUJUAN SISTEM PENDIDIKAN

Tujuan sistem pendidikan merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pendidikan,
karena tujuan merupakan arah yang akan dicapai atau yang hendak dituju oleh pendidikan.
Begitu juga dengan penyelenggara pendidikan yang tidak dapat dilepaskan dari sebuah tujuan
yang hendak dicapainya. Hal ini dibuktikan dengan penyelenggara pendidikan yang dialami oleh
bangsa Indonesia. Tujuan pendidikan yang berlaku pada masa orde lama berbeda dengan masa
orde baru. Begitu juga sejak masa orde baru sampai dengan sekarang, rumusan tujuan
pendidikan selalu mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan tuntutan
pembangunan dan perkembangan kehidupan masyarakat dan negara Indonesia.

Suatu sistem selalu berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan. Tujuan pendidikan
nasional dalam Pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan
yang dimaksud bukan hanya kecerdasan yang berorientasi pada kecerdasan intelektual saja,
tetapi juga kecerdasan menyeluruh yang mengandung makna lebih luas.

Sedangkan tujuan pendidikan nasional menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dirumuskan sebagai berikut: pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis sertra bertanggung jawab.

Untuk mencapai tujuan pendidikan, perlu disusun dan difungsionalkan suatu sistem
penyelenggaraan pendidikan yang baik. Berbagai komponen dalam sistem perlu diketahui,
dipahami, dan dikembangkan secara seksama, sehingga dapat berfungsi dengan tepat. Disinilah

6
letak pentingnya pendekatan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan. Melalui pendekatan
sistem dapat diketahui kelemahan masing-masing komponen. Dengan begitu dapat dilakukan
perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan tersebut dalam rangka mencapai tujuan yang
diinginkan secara efektif dan efisien.

C. KOMPONEN PENDIDIKAN
Kegiatan atau proses pendidikan terdapat komponen pendidikan yang dapat membentuk pola
interaksi atau saling mempengaruhi satu sama lain, komponen tersebut yaitu:
1. Tujuan
Tujuan merupakan komponene pendidikan yang merupakan komponen yang sangat
penting dalam proses pendidikan itu sendiri. Tujuan pendidikan sangat diinginkan oleh
seorang pendidik agar peserta didik dapat mencapainya dengan syarat tujuan tersebut tidak
bertentangan hakikat perkembangan peserta didik dan dapat diterima sebagai nilai hidup
yang baik. Dalam sisitem pendidikan terdapat empat jenjang tujuan pendidikan yaitu :
a. Tujuan umum pendidikan, yakni manusia pancasila
b. Tujuan institusional (tujuan lembaga pendidikan, misalnya tujuan sekolah dasar, tujuan
Universitas)
c. Tujuan kurikuler ( tujuan standar kompetensi atau bidang studi, misalnya tujuan IPA,IPS
dan agama)
d. Tujuan instruksional kompetensi dasar (tujuan untuk setiap kegiatan) proses belajar
mengajar.
2. Pendidik
Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasinal pada
Bab XI pasal 39 tentang Pendidik dan Tenaga Kpendidikan dinyatakan bahwa pendidik
merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran melakukan pembimbingan dan pelatiha, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik di
perguruan tinggi. (Arifin, 2015)Saat mengatakan bahwa pendidik adalah orang yang diberi
amanah untuk tidak saja membuat perencanaan, melaksanakan pembelajaran, menilai,
membimbing tetapi juga melakukan peneliian dan pengabdian kepada masyarakat. Dari
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidik merupakan orang yang mempunyai
tanggung jawab dalam melaksanakan pendidikan.

7
3. Peserta Didik
Peserta didik merupakan manusia yang memiliki potensi dan mengalami perkembangan
sejak dilahirkan sampai meninggal dunia. Salah satu tugas pendidik adalah mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh peserta didik, namun sebagai seorang pendidik harus bisa
perkembangan dan potensi-potensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik karna
pada umumnya potensi peserta didik tidaklah sama tapi berbeda-beda.
4. Media, metode, dan alat
Media pendidikan merupakan sesuatu yang digunakan oleh seorang pendidik untuk
menjadi perantara dalam proses pembelajaran, sedangkan metode merupakan car yang
berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan, dan alat pendidikan lebih mengarah kepada
apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan seperti benda, media, aturan dan hukuman
sehingga tujuan dari pendidikan itu sendiri dapat tercapai.
5. Materi Pendidikan
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai sebelumnya guru harus menetapkan materi
pendidikan yang akan dipelajari peserta didik dan materi tersebut harus yang relevan. Materi
yang diberikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan yang mengandung nilai – nilai sesuai
dengan pandangan hidup bangsa.
6. Lingkungan
Wasty Soemanto (1984:80) mengemukakan bahwa lingkungan mencakup segala material
dan stimuli di dalam dan diluar diri individu baik yang bersifat fisiologis, psikologis maupun
sosial kultural. Dalam dunia pendidikan lingkungan sangat berpengaruh dalam keberhasilan
atau kegagalan dari pendidikan. Namun masih banyak masyarakat yang belum menyadari
bahwa lingkungan juga ikut berperan penting dalam proses pembelajaran sehingga
masyarakat hanya mengandalkan guru dalam membimbing peserta didik. Lingkungan yang
sangat berpengaruh sekali dalam mengembangkan potensi dari seorang peserta didik adalah
lingkungan keluarga, karena keluarga merupakan madrasah pertama yang akan diterima oleh
seorang anak. selain keluarga lingkunga sekolah juga berpengaruh dalam mengembangkan
potensi seseorang. Tidak hanya itu lingkungan masyarakat juga dapat mempengarujhi
perilaku dan kemampuan dari seorang peserta didik. Jika peserta didik lahir di lingkungan

8
yang tidak baik maka kemungkinan besar peserta dididk tersebut akan terpengaruh menjadi
tidak baik pula namun sebaliknya jika lingkungannya baik maka peserta didik dapat menjadi
baik pula.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan sebagai sistem adalah pendidikan sendiri terdiri dari elemen-elemen atau
unsur-unsur pendididkan yang dalam kegiatannya saling terkait secara fungsional, sehingga
merupakan satu kesatuan yang terpadu dan diharapkan dapat mencapai tujuan. Dalam kegiatan
pendidikan terdapat beberapa komponen yang harus dimiliki seperti tujuan pendidikan, pendidik,
peserta didik, metode, media dan alat pendidikan, materi pendidikan, serta lingkungan yang
sangat mempengaruhi keberhasilan dari suatu pendidikan. Pada saat sekarang ini sistem
pendidikan di Indonesia masih menganut sistem pendidikan nasional yang mana pemerintah
lebih memliki peran yang paling banyak dalam menjalankan sistem pendidikan. Sistem
pendidikan dikelola secara sentralistik dan berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia, yang mana
semua komponen pendidikan dan proses pendidikannya diatur oleh pemerintah pusat dan berlaku
untuk semua sekolah di ndonesia termasuk sekolah yang di pelosok tanah air.
B. SARAN
Mari melakukan introspeksi diri sejauh mana kita sudah melakukan yang terbaik untuk
perubahan dan perbaikan terhadap persoalan pendidikan yang melilit negeri ini. Satu harapan
kita semua, agar dunia pendidikan di Indonesia bisa menjadi lebih baik dan berkualitas

9
DAFTAR PUSTAKA

Afkar, A. . (2016, Desember 27). Media Pendidikan. Retrieved from researchgate.net:


https://www.researchgate.net/publication/328119715_MEDIA_PENDIDIKAN
Arini, D. R. (2014, November 08). Pendidikan sebagai Suatu Sistem. Retrieved from
erinutami.blogspot.com: https://erinutami.blogspot.com/2014/11/pendidikan-sebagai-
suatu-sistem.html#text-Jadi

Munirah. (2015). Sistem Pendidikan Di Indonesia: antara keinginan dan realita. AULADUNA, 2,
233–245.

Syafril & Zelhendri Zen. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Kencana.

10

Anda mungkin juga menyukai