Anda di halaman 1dari 21

PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu


Kependidikan yang diampu oleh Ahmad Nurabadi, S.Pd, M.Pd.

OLEH

KELOMPOK 4

Satya Eka Pangestu 230131600694

Vikha Nur Laili Rohmawati 230131601635

Dita Nur Widara Sasi 230151605541

Rania Zahrotul Khumairo 230131601234

Marshanda Zahara 230154605399

Nafisha Aulya Zuhro 230154607755

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunianya, karena kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas “Pengantar Ilmu Kependidikan”
dengan judul “Pendidikan Sebagai Sistem”.
Dalam proses penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan serta
dukungan berbagai pihak, untuk itu ucapan terima kasih disampaikan kepada
dosen kami Ahmad Nurabadi, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengantar Ilmu Kependidikan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan serta kekeliruan, baik yang berkaitan dengan materi
pembahasan ataupun dalam teknik pengetikan. Meskipun demikian, inilah hasil
yang sudah kami usahakan dengan semaksimal mungkin. Semoga dengan
membaca makalah ini para membaca dapat memperoleh wawasan dan
pengetahuan baru. Selain itu, kami juga akan menerima seluruh kritik, saran dan
masukan yang disampaikan oleh para pembaca. Akhir kata, atas segala kesalahan
serta kekeliruan dalam penulisan makalah ini kami ucapkan mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Malang, September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................................ii

Daftar Gambar ................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan..........................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Topik Bahasan.....................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................2

Bab II Pembahasan...........................................................................................................3

A. Sistem Pendidikan...............................................................................................3

B. Teori Sistem.........................................................................................................4

C. Karakteristik Sistem.............................................................................................6

D. Unsur-Unsur Siste Pendidikan.............................................................................7

E. Sistem Pendidikan Nasional.................................................................................9

Bab III Penutup.................................................................................................................16

A. Kesimpulan..........................................................................................................16

B. Saran.....................................................................................................................16

Daftar Rujukan..................................................................................................................17

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.............................................................................................11
Gambar 2.............................................................................................12
Gambar 3.............................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sebuah kunci penting dalam meujudkan


suatu peradaban bangsa. Hal ini merupakan upaya dalam
mengembangkan kemampuan generasi muda berupa kemampuan
akademis maupun non akademis. Pendidikan juga merupakan suatu
sistem yang terdiri dari beberapaunsur maupun komponen yang saling
berkaitan. Oleh karena itu pendidikan adalah media pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya masing
masing (Wina Sanjaya, 2005).

Dalam kehidupan sehari hari pendidikan merupakan suatu


kebutuhan dasar yang melekat dalam diri manusia. Oleh karenanya
manusia memiliki hubunganyang sangat erat dengan lingkungan
kehidupannya (Amriani, Mutiara. “Pendidikan sebagai Sistem.”
Volume 10, no. 1 (2022) : 21).

Sehingga pemerintah Indonesia menerbitkan suatu sistem


pendidikan nasional yang diatur dalam Undang – Undang No. 20
Tahun 2003, bahwasanyasistem ini dibentuk untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watakserta peradaban bangsa yang
bermartabat. Pada dasarnya suatu sistem pendidikan pasti memiliki
semua unsur yang ikut andil dan terhubung satu sama lain dalam
pengembangan sistem pendidikan.

Peran pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan dalam


pengembangan sistem ini agar sistem pendidikan nasional dapat
mencakup secara merata ke seluruh wilayah yang ada di Indonesia
dari pelosok sampai ke daerah perkotaan.

1
2

B. Topik Bahasan

1. Pengertian Sistem Pendidikan.

2. Teori dari Sistem Pendidikan.

3. Unsur – unsur Sistem Pendidikan.

4. Sistem Pendidikan Nasional.

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari sistem pendidikan.

2. Menyebutkan teori dari suatu sistem pendidikan.

3. Menjelaskan unsur – unsur sistem pendidikan.

4. Mendeskripsikan mengenai sistem pendidikan nasional.


3

BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM PENDIDIKAN
1. Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Menurut KBBI pendidikan adalah proses pengubahan sikap atau
perilaku seseorang ataupun kelompok dalam mendewasakan
manusia melalui proses pengajaran ataupun pelatihan. Pendidikan
adalah usaha dasar yang terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran yang aktif dalam mengembangkan
potensi untuk memiliki bakat spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan
umum serta keterampilan yang ada dalam dirinya untuk
masyarakat.
b. Fungsi Pendidikan
1) Mengurangi pengendalian orang tua.
2) Menyediakan sarana untuk pengembangan.
3) Mempertahankan sistem kelas sosial.
4) Memperpanjang masa remaja.

2. Sistem
a. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan komponen dan elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi ,
materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
4

b. Elemen dalam sistem


Setiap sistem terdapat 4 elemen yaitu:
1) Objek, berupa elemen, bagian, ataupun variabel.
2) Atribut, menentukan kualitas atau kepemilikan dan objek.
3) Hubungan internasional, di antara objek-objek didalamnya.
4) Lingkungan, tempat di mana sistem berada.
3. Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari sub
sistem atau unsur-unsur pendidikan yang saling terkait dalam
mewujudkan keberhasilannya. Ada tujuan, kurikulum, materi, metode,
pendidik, peserta didik, sarana, alat, pendekatan dan sebagainya
(Mujamil Qomar, 2005).
Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan pendidikan sendiri
terdiri dari elemenelemen atau unsur- unsur pendididkan yang dalam
kegiatannya saling terkait secara fungsional, sehingga terjadinya satu
kesatuan yang terpadu, saling berhubungan dan diharapkan dapat
mencapai tujuan.

B. Teori Sistem
Pastinya suatu teori tidak akan muncul apabila tanpa adanya
permasalahan, berangkat darisebuah permasalahan menjadi sebuah
kegelisahan yang harus dipecahkan bagaimana solusi dari permasalahan
tersebut. Tentunya kami disini telah menuliskan bagaimana kemunculan
teori sistemini dari pendapat para ahli, yang tentunya akar dari sebuah
kemunculan mengenai teori sistem initidak terlepas dari pemikiran para
filosofis terdahulu.

Secara etimologis sistem berasal dari kata latin “systēma” yang


merupakan entitas yang terdiri dari beberapa komponen yang terhubung
bersama untuk memfasilitasi aliran informasi, materi, atau energi.
Sedangkan teori berasal dari kata latin yaitu “theoria” yang bermakna
memperhatikan, mengamati, atau memandang. Sehingga arti dari teori
5

sistem adalah sebuah cara pandang terhadap suatu entitas yang berfungsi
mendukung mekanisme kerja guna mencapai tujuantertentu dalam
beberapa komponen yang saling terhubung.

Argumen teori sistem menegaskan bahwa hubungan antara


beberapa bagian – bagian tidakdapat diproses di luar konteks
keseluruhan, ahli teori sistem menolak gagasan bahwa masyarakat atau
komponen – komponennya bermasalah dalam skala besar lainnya,
dengan harus dipertimbangkan sebagai fakta sosial penggabungan.
Penekannya ditempatkan pada hubungan antara proses pada berbagai
tingkatan dalam sutau sistem sosial. Sistem pada umumnya
digambarkan sebagai susunan komponen - komponen yang terhubung
secara langsung atau tidak langsung dalam jaringan sebab akibat
sedemikian rupa masing – masing, kompenen dihubungkanke
setidaknya beberapa komponen lain didalamnya lebih atau kurang stabil
dari waktu ke waktu (Buckley, 1967:41). Berikut merupakan kumpulan
beberapa pengertian teori sistem menurut paraahli, yaitu :

1. Ludwig von Bartalanfy


Teori sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terkait
dalam suatu antar relasidiantara unsur-unsur tersebut dengan
lingkungan.
2. Anatol Raporot
Ia menyatakan bahwa teori sistem merupakan suatu kumpulan
kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
3. L. Ackof
Teori sistem merupakan setiap kesatuan secara konseptual atau
fisik yang terdiri daribagian bagian dalam keadaan saling
tergantung satu sama lainnya.”
4. Romney (2004)
Romney berpendapat bahwa teori sistem merupakan suatu
rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling
berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatutujuan.
6

5. Hall (2007)
Teori sistem merupakan kelompok dari dua atau lebih
komponen atau subsistem yangsaling berhubungan yang
berfungsi dengan tujuan yang sama.
6. La Midjan dan Susanto (2004)
Teori sistem ialah sistem dalam pengolahan data, suatu kumpulan
dari manusi, mesin danmetode yang terorganisir untuk memenuhi
seperangkat fungsi.

C. Karakteristik Sistem

Suatu sistem yang baik pasti memiliki karakteristik, yaitu:

1. Komponen
Suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen-komponen yang
saling berinteraksi.
2. Boundary
Boundary (batasan sistem) ialah daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengansistem yang lain ataupun dengan system
lingkungan luarnya. Batasan ini mungkin dipandang sebagai satu
kesatuan.
3. Environment
Environment (lingkungan luar sistem) merupakan diluar batas
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan juga
dapat bersifat menguntungkan danmerugikan yang harus tetap
dijaga dan dikendalikan, agar tidak mengganggu kelangsungan
hidup dari system
4. Interface
Interface (penghubung sistem) merupakan media yang
menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya. Melalui penghubung ini keluaran (output) dari
subsitem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lain
7

melalui penghubung.
5. Input
Input (masukan sistem) ialah energi yang dimasukkan
kedalam sistem, dapat berupa perawatan dan masukan sinyal.
Perawatan merupakan energi yang dimasukkan agar sistem
dapat beroperasi. Masukan sinyal merupakan energi yang
diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Output
Output (keluaran sistem) merupakan hasil dari energi yang
diklasifikasikan menjadikeluaran yang berguna dan sisa
pembuangan.
7. Pengolah Sistem
Pengolah sistem yaitu suatu sistem yang menjadi bagian
pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Sasaran sistem sangat menentukan input yang dibutuhkan oleh
sistem dan output yangakan dihasilkan sistem.

D. Unsur-Unsur Sistem Pendidikan


Unsur-unsur sistem pendidikan yaitu terdiri dari :
1. Peserta didik
2. Pendidik
3. Interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik
4. Materi/isi pendidikan (kurikulum)
5. Konteks yang mempengaruhi pendidikan
6. Alat dan metode
7. Perbuatan pendidik
8. Evaluasi dan tujuan pendidikan

Unsur-unsur pendidikan terdiri dari peserta didik, pendidik,


interaksi edukatif antara peserta didik dan pendidik, materi/isi pendidikan
8

(kurikulum), konteks yang mempengaruhi pendidikan, alat dan metode,


perbuatan pendidik, dan evaluasi dan tujuan pendidikan.
Unsur-unsur sistem pendidikan secara rinci meliputi:
1. Peserta Didik
Merupakan individu yang menjadi subjek dalam proses pembelajaran.
Peserta didik memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-
beda, sehingga perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran.
2. Pendidik
Merupakan individu yang bertanggung jawab dalam memberikan
pembelajaran kepada peserta didik. Pendidik harus memiliki
kompetensi dan kualifikasi yang memadai untuk melaksanakan
tugasnya.
3. Interaksi Edukatif:
Merupakan interaksi yang terjadi antara peserta didik dan pendidik
dalam proses pembelajaran. Interaksi ini meliputi komunikasi, diskusi,
dan kegiatan kolaboratif yang bertujuan untuk memfasilitasi
pemahaman dan pembelajaran peserta didik.
4. Materi Pendidikan (Kurikulum)
Merupakan materi atau konten pembelajaran yang disusun dalam
kurikulum. Kurikulum mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai yang ingin dicapai oleh peserta didik.
5. Konteks Pendidikan
Merupakan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi proses
pembelajaran, seperti budaya, sosial, ekonomi, dan politik. Konteks
pendidikan dapat memengaruhi implementasi dan efektivitas
pembelajaran.
6. Alat dan Metode
Merupakan sarana dan cara yang digunakan dalam proses
pembelajaran. Alat dan metode pembelajaran dapat beragam, seperti
buku teks, media audiovisual, teknologi informasi, dan pendekatan
pembelajaran yang berbeda.
9

7. Perbuatan Pendidik
Merupakan tindakan atau strategi yang dilakukan oleh pendidik dalam
mengajar dan membimbing peserta didik. Perbuatan pendidik
mencakup penyampaian materi, penggunaan strategi pembelajaran,
dan pengelolaan kelas.
8. Evaluasi dan Tujuan Pendidikan
Merupakan proses penilaian terhadap pencapaian tujuan pembelajaran
oleh peserta didik. Evaluasi dilakukan untuk mengukur pemahaman
dan kemampuan peserta didik, serta untuk memberikan umpan balik
dalam upaya perbaikan pembelajaran.

Pendidikan mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat


kompleks, karna sifatnya yang sangat kompleks maka tidak ada
penjelasan yang memadai arti Pendidikan secara lengkap. Dengan
dibentuknya unsur unsur Pendikan tersebut, dapat membantu
menyimpulkan beberapa arti dari Pendidikan dan juga untuk membantu
berjalannya sistem atau acuan belajar mengajar bagi guru dan murid.

E. Sistem Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang –


undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman.1 Sistem pendidikan ini telah diatur dalam
Undang-Undang N0. 20 Tahun 2003. Menurut Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan dalam
pasal 4 bab II bahwasanya Pendidikan Nasional bertujuan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

1 Indonesia, U. U. R. (2003). Sistem pendidikan nasional. Jakarta: Direktorat


Pendidikan Menengah Um
10

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab


kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berdiri


diatas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan
tujuannya bersikap mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional
bangsa tersebut (Sunarya 1969). Sehingga pendidikan nasional ini
diharapkan menjadi acuan negara Indonesia untuk memajukan
peradaban bangsa dan mencerdaskan para generasi muda agar memiliki
daya saing global

1. Tujuan Sistem Pendidikan Nasional


a) Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusiaseutuhnya (UU No. 2, Tahun 1989).
b) Menanamkan jiwa patriotisme (SK Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 104/Bhg 1 Maret 1946).
c) Menjadikan generasi muda yang beriman dan bertaqwa
terhadap tuhanyang maha esa dan memiliki budi pekerti luhur.

d) Mencetak tenaga kerja yang industrialis untuk memprsipakan di


masa yang akan datang.
2. Fungsi Sistem Pendidikan Nasional
a) Mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu
kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya
mewujudkan tujuan nasional.
b) Sebagai acuan negara dalam mengembangkan sistem pendidikan
di dalam negeri agar.

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 yaitu pada bab 4 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, bahwasanya kelembagaan pendidikan dapat dilihat
dari beberapa segi yaitu :
3. Jalur Pendidikan
a) Jalur Pendidikan Sekolah
Jalur pendidikan sekolah merupakan salah satu jalur pendidikan
11

formal yang memiliki struktur dan jenjang, seperti sekolah dasar,


sekolahmenengah pertama, sekolah menengah atas dan
perguruan tinggi. Jalur pendidikan ini seperti wahana yang
dilalui para peserta didik dalam mengembangkan
kemampuannya agar sesuai dengan tujuan pendidikan.
b) Jalur Pendidikan Luar Sekolah
Jalur pendidikan luar sekolah ini memiliki arti yang berbanding
terbalik dengan jalur pendidikan sekolah, yaitu salah satu jalur
pendidikan di luar sistem formal yang tidak harus berjenjang
dan bersinambungan. Karakterisitik dari jalur pendidikan luar
sekolah ini ialah kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan belajar, waktu pelajarannya juga dapat disesuaikan
sesuai situasi dan kondisi danjuga materi pembelajarannya yang
bersifat praktis sehingga pendidikan luar sekolah ini dapat
menjadi pelengkap, pengganti, atau jalur alternatif bagi
pendidikan formal di sekolah.
4. Jenjang Pendidikan
Merupakan suatu tahapan pendidikan yang diterapkan berdasarkan
tahap peningkatan peserta didik, kemampuan peserta didik yang
dikembangkan serta tujuan selanjutnya yang bakal dicapai. Jenjang
pendidikan terdiri dari tiga jenis pendidikan formal yaitu :
a) Pendidikan Dasar

Gambar 1
Sumber : http://images.app.goo.gl/LLMoiCEjjC2bTn78

Merupakan jenjang awal peserta didik yang paling dasar dan


palingutama sebelum menuju ke jenjang pendidikan
menengah. Pendidikan dasar terdiri dari Sekolah Dasar (SD)
dan Madrasah Ibtidiyah (MI), ataumungkin ada bentuk lain
12

yang sederajat.
b) Pendidikan Menengah

Gambar 2
Sumber : https://images.app.goo.gl/h7GVCa9yD1TPPkN2A

Jenjang pendidikan ini merupakan lanjutan dari pendidikan


dasar. Pendidikan menengah dibagi atas sekolah menengah
umum dan sekolah menengah kejuruan. Pendidikan menengah
berbentuk :
- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
- Sekolah Menengah Atas (SMA).
- Madrasah Aliyah (MA).
c) Pendidikan Tinggi

Gambar 3
Sumber : https://images.goo.gl/2CyfPmwn19Uhvnf7

Pendidikan tinggi merupakan lanjutan dari pendidikan


menengah yang mencakup program diploma, sarjana, magister,
spesialis dan doktor yang diselerenggakan oleh perguruan
tinggi. Perguruan tinggi memilikikewajiban untuk
menyelanggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat berbentuk
 Akademik
Menyelanggarakan pendidikan vokasi dalam sebagian
cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tertentu.
 Politeknik
Perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
vokasidalam suatu bidang tertentu atau bidang
13

pengetahuan khusus.
 Sekolah Tinggi
Sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan akademik dalam satu
lingkup yang sangat disiplin, apabila lulus dan memenuhi
syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
 Institut
Menyelenggarakan pendidikan akademik atau pendidikan
vokasi dalam sejumlah ilmu pengtahuan, teknologi atau
seni. Namun lebih seringnya adalah teknologi, selain itu
institut merupakan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan pendidikan dalam satu disiplin ilmu
tertentu atau dapat disebut dengan macam- macam ilmu.
Apabila mahasiswa lulus dan memenuhi syarat makadapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.

 Universitas
Menyelenggarakan pendidikan akademik atau pendidikan
vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi,
inovasi, karyaatau seni. Jika memenuhi syarat dan
terakreditasi maka dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi.

Sesuai pada penjelasan diatas, pendidikan itu memiliki


beberapa jenispendidikan karena banyak jenjang dan pilihan
lembaga pendidikan yang memiliki tujuan masing – masing.
Seperti fokus terhadap beberapa kejuruan sehingga peserta didik
diharapkan siap memasuki dunia kerja, lalu terdapat lembaga
pendidikan yang memfokuskan mengajarkan pendidikan
akademik sehingga peserta didik dihimbau untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi agar mendapatkan ilmu
yang lebihbanyal. Jadi jenis – jenis pendidikan itu terdiri dari
beberapa jenis yaitu :
14

a. Pendidikan Umum
Pendidikan dasar dan menengah yang memfokuskan
pembelajaran dalam konteks perluasan pengetahuan peserta
didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi agar mendapatkan wawasan yang lebih luas.
b. Pendidikan Kejuruan
Pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
agar pada saat lulus mereka telah siap masuk ke dunia kerja.
c. Pendidikan Akademik
Pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang
diarahkan pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan
tertentu.
d. Pendidikan Profesi
Pendidikan tinggi setelah program sarjana yang
mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan
dengan memiliki pesyaratan khusus.
e. Pendidikan Vokasi
Pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu dan
maksimal setara dengan program sarjana.

f. Pendidikan Keagamaan
Pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan
peserta didik untuk menuntut penguasaan pengetahuan
tentang ajaranagama dan menjadi ahli untuk memperdalam
ilmu agama.
g. Pendidikan Khusus
Penyelenggarakan pendidikan untuk peserta didik yang
berkelainan atau memiliki kebutuhan khusus yang
diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan
15

pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan


menengah.

Sesuai yang kita ketahui bahwasanya suatu lembaga


pendidikan sangatlah rentan terhadap aksi kecurangan, kekerasan,
dan tindakan tercela lainnya. Oleh karena itu pemerintah selalu
melakukan pengawasan terhadap suatu lembaga pendidikan
disetiap jenjang. Hal itu telah ditetapkan di UU. No. 20 Tahun
2003 Pasal 52 dan 53 Bab XVI.

Pemerintah akan melakukan pengawasan atas


penyelenggaraan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun masyarakat dalam rangka membina untuk
melakukan pengembangan sistem pendidikan nasional yang
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga Menteri
Pendidikan memiliki wewenang dalam mengambil tindakan
administratif terhadap oknum – oknum yang melakukan
pelanggaran terhadap hal – hal yang telah ditentukan oleh undang
– undang.
16

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pendidikan merupakan rangkaian-rangkaian dari sub sistem


atau unsur-unsur pendidikan yang saling terkait dalam mewujudkan
keberhasilannya pendidikan mengandung banyak aspek dan sifatnya
sangat kompleks. Karena sifatnya yang sangat kompleks maka tidak ada
penjelasan yang memadai arti Pendidikan secara lengkap. Dengan adanya
unsur-unsur serta sistem pendidikan dapat menyimpulkan beberapa arti
dari pendidikan serta menjadi acuan bagi para tenaga pendidik dan peserta
didik. Oleh karena itu pemerintah menciptakan sistem Pendidikan nasional
untuk menjadi acuan sebagai dasar hukum Pendidikan Indonesia yang
terdiri dari beberapa peraturan sehingga diharapkan peraturan tersebut
dapat berkembang sesuai kebutuhan Pendidikan Indonesia.
B. Saran
Penulis berharap dengan adanya pendidikan yang mumpuni di
zaman sekarang ini pemerintah dapat memperhatikan sistem pendidikan
yang diciptakan dan dikembangan secara sistematis dan efisien. Sehingga
cita-cita anak bangsa dalam memajukan Indonesia dapat terwujud sesuai
dengan apa yang diharapkan.
17

DAFTAR RUJUKAN

Indonesia, U. U. R. (2003). Sistem pendidikan nasional. Jakarta: Direktorat


Pendidikan Menengah Umum.

Noor, T. (2018). rumusan tujuan pendidikan nasional pasal 3 undang-undang sistem


pendidikan nasional No 20 Tahun 2003. Wahana Karya Ilmiah Pendidikan, 2(01).

Frisdayanti, Alfriza. "Peranan Brainware Dalam Sistem Informasi


Manajemen." Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi 1.1 (2019): 60-69.

Frisdayanti, A. (2019). Peranan Brainware Dalam Sistem Informasi


Manajemen. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 1(1), 60-69.

FRISDAYANTI, Alfriza. Peranan Brainware Dalam Sistem Informasi


Manajemen. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 2019, 1.1: 60-69.

Hutahaean, Jeperson. Konsep sistem informasi. Deepublish, 2015.

Anda mungkin juga menyukai