SISTEM PENDIDIKAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dasar dasar ilmu pendidikan.
KELAS R1E
2020
0
KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………….……..3
1.1 Latar
Belakang..........................................................................Rumusan
Masalah...........................................................................................4
.penulisan....................................................................................4
BAB 2 : PEMBAHASAN
BAB 3 : PENUTUP
3.1 kesimpulan...................................................................................20 -
21
3.2 saran.............................................................................................21
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
Di sekolah interaksi pendidikan berlangsung secara formal,
terencana, sengaja dan sistematik. Pengaruh dari peserta didik lebih
dominan. Di dalam interaksinya pendidik hendaknya memperlakukan
peserta didik secara manusiawi, sebab pada hakekatnya peserta didik
adalah individu yang memiliki sifat-sifat hakiki yang harus
dikembangkan. Di dalam proses pembelajaran hendaknya dapat
mempertimbangkan sistem pembelajaran agar dapat mengembangkan
potensi peserta didik, membantu memecahkan kesulitan yang dihadapi
peserta didik, sehingga perkembangan berlangsung optimal.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pendidikan sebagai sitem
2. Mengetahui komponen dalam sistem pendidikan
3. Mengetahui hubungan sistem pendidikan
4. Mengetahui pendidikan formal,informal, dan non formal
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
membantu untuk mencapai suatu hasil (product). Sebagai contoh,
tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen –
komponen antara lain jaringan daging, otak, urat – urat, darah, syaraf
dan tulang – tulang. Setiap komponen – komponen itu mempunyai
fungsi sendiri – sendiri (fungsi yang berbeda – beda), dan satusama
lain saling berkaitan sehingg amerupaka nsuatu kebulatan atau suatu
kesatuan yang hidup. Dengan kata lain, semua komponen itu
berinteraksi sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem Pendidikan adalah usaha
untuk memanusiakan manusia, pendidikan bermaksud membantu
manusia untuk menumbuh kembangkan potensi-potensi
kemanusiaannya. Oleh sebab itu manusia tidak dapa tterlepas dari
lingkungannya inilah yang menyebabkan kenapa manusia sangat
berkaitan erat dengan lingkungan. Salah satu cara untuk memperoleh
gambaran yang lebih mantap tentang pendidikan adalah
menggunakan pendekatan sisitem. Tujuan dari pendekatan sistem
dalam pendidikan sendiri ialah untuk memaksimalkan pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Sistem merupakan suatu totalitas yang
terpadu dari semua elemen dan semua kegiatan saling berkaitan satu
sama lain secara fungsional agar dapat mencapai tujuan. Maksud dari
pendidikan sebagai suatu sistem adalah pendidikan sendiri terdiri
dari elemen-elemen atau unsur unsur pendididkan yang dalam
kegiatannya saling terkait secara fungsional, sehingga merupakan satu
kesatuan yang terpadu dan diharapkan dapat mencapai tujuan.
6
2.2 Komponen-Komponen dalam Sistem Pendidikan
Pendidikan pada hakikatnya merupakan interaksi komponen-
komponen yang esensial dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Perpaduan antara keharmonisan dan keseimbangan serta interaksi
unsur esensial pendidikan, pada tahap operasional sangat menentukan
keberhasilan pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah
komponen. Sistem-sistem tersebut terdiri atas instrumental input, raw
input, input, process, output, environmental, dan outcomes. Masing-
masing komponen mempunyai fungsi tertentu dan secara bersama-
sama melaksanakan fungsi struktur, yaitu mencapai tujuan sistem.
Namun, pada pembahasan ini –sebagai tugas pada Mata Kuliah
Pengantar Pendidikan– komponen-komponen tersebut
diidentifikasikan pada sistem pendidikan yang berupa input, process,
environmental, dan output.
A. Input Pada Sistem Pendidikan
Input pada sistem pendidikan dibedakan dalam tiga jenis, yaitu
input mentah (raw input), input alat (instrumental input), dan input
lingkungan (environmental input). Masukan mentah (raw input) akan
diproses menjadi tamatan (output) dan input pokok dalam sistem
pendidikan adalah dasar pendidikan, tujuan pendidikan, dan anak
didik atau peserta didik.
1. Dasar Pendidikan
Pendidikan sebagai proses timbal balik antara pendidik dan
anak didik dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya,
diselenggarakan guna mencapai tujuan pendidikan dengan senantiasa
7
didasari oleh nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai itulah yang kemudian
disebut sebagai dasar pendidikan.
2. Tujuan Pendidikan
Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan
menduduki posisi penting di antara komponen-komponen pendidikan
lainnya. Dapat dikatakan bahwa segenap komponen dari seluruh
kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata terarah kepada atau
ditujukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan tujuan pendidikan
diharapkan terbentuknya manusia yang utuh dengan memperhatikan
aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek sosial,
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, serta segi serba
keterhubungan manusia dengan dirinya (konsentris), dengan
lingkungan sosial dan alamnya (horizontal), dan dengan Tuhannya
(vertikal).
3.Anak didik (Peserta Didik)
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik
(tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang
ingin diakui keberadaannya dan ingin mengembangkan diri (mendidik
diri) secara terus-menerus guna memecahkan masalah-masalah hidup
yang dijumpai sepanjang hidupnya. Ciri khas peserta didik yang perlu
dipahami oleh pendidik adalah:
8
B. Process Pada Sistem Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilisasi segenap
komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan
pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi,
yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi
tersebut satu sama lain saling bergantung.
Adapun komponen-komponen yang saling berkesinambungan
pada proses pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Pendidik dan Non Pendidik
Pendidik ialah orang yang memikul tanggung jawab untuk
membimbing. Pendidik berbeda dengan pengajar sebab pengajar
berkewajiban untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid,
sedangkan pendidik tidak hanya bertanggung jawab menyampaikan
materi pengajaran, tetapi juga membentuk kepribadian anak didik.
Non pendidik yang sering disebut sebagai tenaga kependidikan
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 Tahun 2003
Pasal 1, BAB 1 Ketentuan Umum). Atau juga bisa diartikan
merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (1)).
2. Kurikulum (Materi Pendidikan)
9
Materi pendidikan yang sering juga disebut dengan istilah kurikulum
karena kurikulum menunjukkan makna pada materi yang disusun
secara sistematika guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
10
Anggaran adalah biaya yang dipersiapkan dengan suatu rencana
terperinci. Secara lebih khusus dapat dikatakan bahwa anggaran
adalah rencana yang disusun secara terorganisasikan untuk menerima
dan mengeluarkan dana bagi suatu periode tertentu.
11
9. Lingkungan politik, yaitu keadaan politik yang terjadi pada
daerah di mana lembaga pendidikan tersebut berdiri atau
melaksanakan pendidikan.
12
Dengan kata lain, putus sekolah disebabkan oleh berbagai macam
faktor hambatan pendidikan, baik dari diri peserta didik, proses
pendidikan yang terjadi, maupun lingkungan sekitar pendidikan.
13
dilihat secara tersendiri, karena pendidikan mempunyai 3 komponen
di bawahnya.
14
4. Proses pendidikannya cukup lama.
5. Tenaga pengajar harus memenuhi klasifikasi tertentu.
6. Penyelenggaraan pendidikan berasal dari pihak pemerintah
maupun swasta.
7. Peserta didik mengikuti ujian formal.
8. Adanya pemberlakukan administrasi yang seragam.
Kredensials (Ijazah, dan sebagainya) memegang peranan penting
terutama bagi penerimaan siswa pada tingkatan pendidikan yang lebih
tinggi.
Lembaga Pendidikan Formal
Untuk bentuk-bentuknya, antara lain;
1. PAUD
Di Indonesia kini PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini banyak
didirikan berupa ruang-ruang kelas bermain juga pembinaan dasar
bagi anak di bawah usia 6 tahun yang diharapkan mampu menjadi
rangsangan pendidikan secara jasmani dan rohani sebelum naik ke
jenjang pendidikan selanjutnya.
2. TK
Taman Kanak-kanakatau TK menjadi salah satulembaga
pendidikan formal yang eksis di Indonesia sejak lama. Sistem
pembelajaran dengan mata pelajaran dasar seperti membaca, menulis,
berhitung, menggunakan jadwal yang rinci dan memiliki standar
pengukuran nilai tertentu yang disusun sebelumnya oleh pihak sekolah
atau dalam hal ini adalah guru terhadap siswa-siswinya.
3. SD
Sekolah Dasar atau biasanya disingkat SD menjadi tingkatan
selanjutnya setelah TK yang akan ditempuh siswa dalam skal
15
apendidikan formal. Sekolah Dasar akan memulai pembelajaran
akademik secara serius bagi siswa-siswinya.
Tidak hanya dalam bidang akademik, di Sekolah Dasar
pengembangan minat bakat seseorang dalam bidang non-akademik-
pun mulai ikut diasah.
4. SMP
Sekolah Menengah Pertamaatau SMP menjadi pendidikan formal
setelah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar. Siswa-siswi di
SMP akan mulai mengenal bagaimana berkembang di sebuah
organisasi seperti OSIS atau ekstrakurikuler yang tersedia sebagai
penunjang pembentukan karaktersiswa.
5. SMA
Sekolah Menengah Atas atau SMA menjadi salah satu lembaga
pendidikan formal di Indonesia yang masih eksis hingga kini. SMA
menjadi jenjang pendidikan yang memiliki andil besa rmembawa
siswa kejenjang pendidikan formal yang lebih tinggi.
6. SMK
Sekolah Menengah Kejuruan menjadi sekolah formal pilihan
banyak siswa di Indonesia. Keistimewaan yang dimiliki Sekolah
Menengah Kejuruan adalah bagaimana siswa-siswinya akan
dipersiapkan untuk langsung bekerja. Pelajaran yang dikembangkan
di sekolah tidak lagi bersifat universal, melainkan terkhusus pada satu
bidang tertentu saja, yang nantinya akan menyiapkan siswa-siswi
fokus pada bidang dan profesinya di masa depan.
7. Universitas
Universitas menjadi satu dari sekian jenis perguruan tinggi di
Indonesia yang sifatnya formal. Universitas ialah jenis perguruant
inggi yang digadang-gadang untuk menyelenggarakan pendidikan
16
akademik dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Rumpun yang
ada di dalam universitas termasuk yang paling luas diantara jenis
perguruan tinggi lainnya.
8. Institut
Institut merupakan salah satu jenis perguruan tinggi lainnya yang
eksis di Indonesia. Sama-sama merupakan pendidikan formal, yang
membedakan institut dengan universitas adalah institut memilih untuk
menyelenggarakan pendidikan akademik dan vokasi dengan rumpun
ilmu pengetahuan yang lebih terbatas.
B. Pendidikan Informal
Jalur pendidikan kedua yakni pendidikan informal, jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
Pendidikan ini bisa kita temui lewat sekolah rumah (homeschooling)
atau juga Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).
Terdapat beberapa alasan pemerintah mengagas pendidikan
informal, yakni sebagai berikut:
17
1. Dapat diselenggarakan di mana saja khususnya pada
lingkungankeluarga.
2. Tidak terdapat persyaratan khusus yang harus dilengkapi.
3. Peserta didik tidak perlu mengikuti ujian tertentu.
4. Proses pendidikandilakukan oleh keluarga dan lingkungan.
5. Tidakterdapatkurikulumtertentu yang harusdijalankan.
6. Tidak terdapat jenjang dalam proses pendidikannya.
7. Proses pendidikan dilakukan secara terus menerus tanpa
mengenal ruang dan waktu.
8. Orang tua merupakan guru bagi anak didik.
9. Tidak terdapat manajemen yang jelas dalam proses
pembelajaran.
10.Tidak perlu adanya kredensials.
Pendidikan formal dan informal memang berbeda. Salah satunya,
pendidikan formal mengenal ujian nasional (UN), sedangkan peserta
didik pendidikan informal mengikut iUjian Nasional Pendidikan
Kesetaraan (UNPK).
Hasil pendidikan informal diakui sama dengan pendidikan formal
dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan
standarnasional pendidikan.
Sayangnya, meski hasilnya diakui kesetaraannya masih banyak yang
memandang pendidikan informal sebelah mata.
18
Partai politik dapat dikategorikan menjadi wadah bagi setiap
orang belajar secara informal. Kelompok atau organisasi politik yang
memegang ideologi tertentu, terorganisir, dengan anggotanya yang
memiliki ketertarikan, orientasi, nilai-nilai sosial, dan cita-cita yang
sama.
2. Pengajian
Pengajian menjadi satu wadah pembelajaran agama secara
informal yang sampai saat ini masih menjadi pilihan banyak pemeluk
ajaran Islam.
19
karakter anak, ketrampilan, dan sekaligus pelestarian budaya pada
jalur non-formal yang dalam arti anak andil aksanakan di luardaripada
jam sekolah formal.
C. Pendidikan Non-Formal
Pendidikan non-formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan peserta didik tertentu untuk
mendapatkan informasi, pengetahuan, latihan, dan bimbingan
sehingga mampu bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan negara.
Pendidikan non formal paling banyak terdapat pada usiadini,
misalnya saja Taman Pendidikan Al Quran yang banyak terdapat di
Masjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua Gereja. Selain
itu, ada juga berbagai kursus, di antaranya kursus musik, bimbingan
belajar, dan sebagainya.
Philip H.Coombs berpendapat bahwa pendidikan non-formal
adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang
diselenggarakan di luar sistem formal, baik tersendiri maupun
merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, yang di maksudkan
20
untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam
mencapai tujuan-tujuan belajar.
Ditinjau dari faktor tujuan belajar/pendidikan, pendidikan non
formal bertanggung jawab menggapai dan memenuhi tujuan-tujuan
yang sangat luas jenis, level, maupun cakupannya.
21
7. Mengingat sumber-sumber untuk pendidikan sangat langka,
maka diusahakan sumber-sumber lokal digunakan seoptimal
mungkin.
8. Kredensials umumnya kurang memegang peranan penting,
terutama bagi penerimaan siswa.
Lembaga Pendidikan Nonformal
Adapun untuk bentuk-bentuk daripada contoh pendidikan nonformal
yang ada di masyarakat Indonesia, antara lain;
1. Kursus/Bimbingan Belajar
Kursus atau bimbingan belajar di Indonesia dapat dikategorikan
menjadi pendidikan non-formal, waktu penyampaian program
pembelajaran biasanya lebih pendek apabila dibandingkan dengan
pendidikan formal. Siswa di dalam kursus atau bimbingan belajar juga
tidak memiliki batasan usia dan materi pendidikan pada umumnya
lebih banyak yang bersifat praktis dan khusus.
2. Home schooling
Pendidikan dengan metode ‘belajar di rumah’ dewasa ini dikenal
dengan sebutan Home schooling atau HS. Homes chooling melibatkan
orang tua atau keluarga sebagai penanggung jawab utama atas
pendidikan anak. Sampai saat ini Home schooling masih menjadi
alternatif terbaik yang berkembang diantara pendidikan non-formal
dan pendidikan informal.
3. Pesantren
Pesantren menjadi satu dari sekian sistem pendidikan non-formal
berbasis agama yang berdiri di Indonesia. Pesantren merupakan
lembaga pendidikan tradisional di bawah bimbingan guru yang
22
dikenal dengan sebutan kiai. Di pesantren para siswany aatau para
santri tinggal bersama dalam sebuah asrama.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
23
yang saling berinteraksi satu sama lain agar tercapainya suatu tujuan
pendidikan. Oleh karena itu, pembahasan mengenai pendidikan
sebagai sistem sangat penting.
Pendidikan sebagai sistem juga terdiri dari berbagai komponen
penyusunnya. Komponen komponen ini saling berhubungan dan
berkaitan tentunya juga bekerja sama untuk tercapainya suatu tujuan
pendidikan. Dengan adanya komponen komponen yang mendasarinya,
pendidikan sebagai sitem akan bekerja dengan semestinya.
Sistem juga macam macam jenisnya. Sistem di kelompokkan menurut
proses kerja nya maupun sifat dari sistem itu sendiri.
Pengklasifikasian sistem ini sangat penting dilakukan, karena jika kita
tidak mengetahui jenis dari sistem maka kita akan sulit juga
memahami pendidikan sebagai sistem.
Saran
24
Komponen komponen yang ada juga harus terpenuhi agar terciptanya
keefektifan pembelajaran agar berjalandengan lancar tanpa adanya
suatu kendala.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.finansialku.com/pendidikan-formal/
http://erinutami.blogspot.com/2014/11/pendidikan-sebagai-suatu
sistem.html#:~:text=Jadi%2C%20bisa%20di%20simpulkan
%20bahwa,untuk%20dirinya%20sendiri%20dan%20masyarakat.
https://zuwaily.blogspot.com/ :
http://www.pendidikanekonomi.com/2014/09/pendidikan-sebagai-
sebuah-sistem.html?m=1
25
https://dosensosiologi.com/contoh-pendidikan-formal-non-formal-
informal/
26