KELAS IX
Disusun Oleh :
TAHUN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : ...........................................................
Tanggal : ...........................................................
Guru BK/Konselor
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran
2022-2023.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahwa “komponen
layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar;
(b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan 3esponsive; dan (d) layanan
dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan Konseling perlu menyusun
program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan konseling ini di dahului dengan menyusun angket kebutuhan
yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan
peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. H. Edi Sunarto, M.Si.. selaku kepala sekolah SMPN 145 Jakarta
2. Bapak/Ibu Guru dan karyawan SMPN 145 Jakarta
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita
semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling
untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang akan
datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terimakasih pada semua pihak yang membantu mudah-
mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan mendapat imbalan pahala
yang sepantasnya dari Tuhan YME. Aamiin.
3
DAFTAR ISI
Kata Pengamtar.................................................................................................................................3
Program Tahunan...........................................................................................................................5
A. Rasional ...............................................................................................................................5
B. Dasar Hukum .......................................................................................................................6
C. Visi dan Misi........................................................................................................................9
1. Visi Misi SMPN 145 Jakarta..................................................................................9
2. Visi Misi Bimbingan dan Konseling SMPN 145 Jakarta .......................................9
D. Deskripsi Kebutuhan............................................................................................................11
1. Profil Kelas dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik.......................................11
2. Profil Peserta Didik dari Hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik ..........................12
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Assessmen ...........................................................14
E. Rumusan Kebutuhan............................................................................................................15
F. Komponen Program .............................................................................................................16
1. Layanan Dasar ........................................................................................................16
2. Layanan Responsif..................................................................................................16
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual....................................................17
4. Dukungan Sistem....................................................................................................17
G. Bidang Layanan ...................................................................................................................21
1. Bidang Pribadi ........................................................................................................21
2. Bidang Sosial ..........................................................................................................21
3. Bidang Belajar ........................................................................................................21
4. Bidang Karir ...........................................................................................................21
H. Pengembangan Tema atau Topik.........................................................................................23
I. Rencana Kegiatan/Operasional (Action Plan) .....................................................................24
J. Jadwal Kegiatan Bimbingan dan Konseling ........................................................................25
K. Rencana Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut.................................................................29
L. Sarana Prasarana ..................................................................................................................32
M. Anggaran Biaya ..................................................................................................................33
4
PROGRAM TAHUNAN
A. Rasional
Kegiatan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan baik apabila disetiap
lembaga tersedia program yang terencana dan terprogram secara berkesinambungan.
Pelaksanaan program itulah yang menjadi wujud nyata dari diselenggarakannya
kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Program yang demikian memerlukan
persiapan yang sistematis dan terarah pada tujuan yang diharapkan dalam bimbingan
dan konseling. Oleh karena itu sebelum program bimbingan dan konseling disusun
maka perlu diketahui terlebih dahulu apa yang akan disusun, mengapa, dan untuk apa
program disusun. Hal ini perlu dilaksanakan untuk menghindari dan menghilangkan
kesan bahwa program bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah tetap
saja dari tahun ke tahun, tanpa perubahan dan tujuan yang jelas. Program bimbingan
dan konseling yang baik perlu mengikuti pola perencanaan tertentu menurut
Roeber.dkk, dalam Organization and Administration of Guidance Service
perencanaan awal program bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk
menjawab tiga pertanyaan dasar yaitu: (1) apa kebutuhan-kebutuhan bimbingan untuk
siswa?; (2) sejauh manakah kebutuhan-kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan kondisi
yang ada sekarang?; dan (3) bagaimana sekolah dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan tersebut dengan lebih baik?. Pertanyaan pertama mengacu pada macam-
macam masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupannya sehari-hari, termasuk
perencanaan masa depan. Pertanyaan kedua berkaitan dengan jenis-jenis bantuan dan
efektivitas bantuan yang diberikan oleh sekolah kepada siswa pada saat sekarang.
Sedangkan pertanyaan ketiga berkenaan dengan cara-cara bagaimana sekolah pada
umumnya dan layanan bimbingan dan konseling pada khususnya dapat memberikan
bantuan yang lebih baik maka kegiatan bimbingan dan konseling yang direncanakan
secara terperinci dan baik. Kriteria program bimbingan dan konseling berisi segala
kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu tertentu, mulai dari siapa yang
dilibatkan, fasilitas yang dibutuhkan, dimana tempat pelaksanaannya, kapan waktu
pelaksanaannya, dimana semua itu harus disusun dengan baik sehingga dapat
memebrikan banyak keuntungan, baik bagi siswa yang mendapat layanan, maupun
5
bagi konselor yang menyelenggarakannya, serta mengurangi hambatan dalam
pelaksanaannya. Program pelayanan bimbingan dan konseling pada masing-masing
satuan sekolah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan
program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program
pelayanan bimbingan dan konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran
dan kegiatan ekstrakulikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan
fasilitas sekolah.
B. Dasar Hukum
1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang
harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor
29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu
bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per
tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal
54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling”
adalah pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada
sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat
6
dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan
perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat
(5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan
bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung
secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima
puluh) orang Konseli dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang Konseli
per tahun.
7
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan
bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur
pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang
bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan
dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan
bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program
yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan
bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan
layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d) bidang layanan karir.
8
D. VISI DAN MISI
1. Visi dan Misi SMPN 145 Jakarta
a. Visi
Unggul dalam prestasi, berbudi pekerti luhur, berwawasan lingkungan berdasarkan iman dan takwa.
b. Misi
1. Menanamkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME
2. Menanamkan karakter cinta ilmu dan kebersihan
3. Menanamkan perilaku santun dalam kehidupan sehari-hari
4. Melakukan bimbingan dan pembelajran secara efektif
5. Menanamkan semangat kompetitif dalam bidang akademik dan nonakademik
6. Meningkatkan disiplin dan berbudi pekerti luhur
7. Meningkatkan mutu pelayanan dengan sikap santun
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMPN 145 Jakarta
a. Visi
Menjadikan siswa yang mandiri, betanggungjawab dalam memahami, pendidikan yang inklusif
serta mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai potensi, bakat, minat dalam perbedaan
kondisi perkembangannya.
b. Misi
- Melaksanakan pembelajaran yang inklusif dalam Bimbingan secara efektif sehingga dapat
meningkatkan rasa percaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki
- Membentuk dan membangun kebiasaan belajar siswa yang baik terhadap persepsi siswa dalam
belajar dan pencapaian hasil belajarnya
- Memberikan layanan kepada siswa dengan program dan Materi Klasikal yang sesuai dengan
kebutuhan mencakup Layanan Dasar, Perencanaan Individual dan layanan Responsif
- Menjadikan siswa sebagai individu yang berprestasi dalam pelajaramn/kemampuan akademik
maupun kemampuan non akademiknya
- Peningkatan perolehan nilai ulangan harian, Ujian Sekolah maupun Ujian Nasional
- Meningkatkan jumlah siswa masuk pada PPDB ke SMA/SMK Negeri
- Menciptakan sekolah sebagai temapt belajar dengan sarana lengkap dan memadai sebagai
tempat dalam mengolah prestasi
- Menciptakan kelancaran administrasi dengan dukungan sarana dan tenaga administrasi yang
handal dan profesional
- Meningkatkan kondisi kondusif yang mendukung siswa belajar dengan penuh semangat dan
percaya diri
- Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa,
sehingga menjadi sumber karifan dalam bertindak
E. DESKRIPSI KEBUTUHAN
Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi
Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam
melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai pihak terkait juga
dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.
Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMPN 145 Jakarta, dibuat dan disusun
sendiri oleh tim guru Bimbingan dan Konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan peserta didik di sekolah.
Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta
Didik (AKPD). Hasilnya sebagai berikut :
JML BIDANG
PRO WAKTU
RES PRIO LAYANAN
NO BUTIR ANGKET SEN LAYANA PRIB SOSI BELA KAR
MASALAH SISWA PON RI
TAS N ADI AL JAR IR
DEN TAS
E (BULAN)
NOMOR JUMLAH
NAMA SISWA L/P %
MASALAH
Urut Kode Induk
1 K32 6399 WIQOYATIN NI'MAH P 40 80,0%
2 K1 6368 AFIFAH ANANDA PUTRI P 34 68,0%
3 K4 6371 ANISA DWI ROHMAWATI P 32 64,0%
4 K8 6375 CESNA YUDA GESTRI L 32 64,0%
5 K18 6385 MAULINDA YULIYANTI P 31 62,0%
6 K12 6379 JENNIE MAHARANI P 30 60,0%
7 K14 6381 KHARISMA PUTRI LAILA P 30 60,0%
SALSABILA
8 K17 6384 LAILA HARTANTI P 30 60,0%
9 K3 6370 ANGGA MAHENDRA L 29 58,0%
10 K23 6390 NAHDA FAIHA LA'ALI P 28 56,0%
11 K2 6369 ALLAM ROMADHAN L 27 54,0%
12 K5 6372 ARVI FIRDA HUDAYA L 27 54,0%
13 K6 6373 BURHANUDDIN WAFIQ L 27 54,0%
14 K11 6378 ISNA FAQIHA P 26 52,0%
15 K15 6382 KHOIRUDIN ANWARI L 26 52,0%
7
16 K20 6387 MUHAMMAD EKA NUR L 26 52,0%
SAPUTRA
17 K7 6374 CARNODIO AGFIADANA L 25 50,0%
SETIAWAN
18 K9 6376 DIANA AYU NUR HALIMAH P 25 50,0%
19 K21 6388 MUHAMMAD IRFAN AFFANDI L 25 50,0%
20 K29 6396 SEKAR ARUM KINASIH P 25 50,0%
21 K10 6377 FAJAR EKA SAPUTRA L 24 48,0%
22 K22 6389 MUSTHAFA SYAFII SYUJA L 24 48,0%
23 K26 6393 NOVRI ENDHICAHYONO PUTRO L 24 48,0%
24 K13 6380 JOKO SULAKSONO L 22 44,0%
25 K16 6383 KRISNA MURTI AJI WIJAYA L 22 44,0%
26 K25 6392 NIA ALVIANI P 22 44,0%
27 K19 6386 MUCHLIS ALKAFF L 21 42,0%
28 K24 6391 NAQIYA AYUNNISA P 20 40,0%
29 K27 6394 QUTSI KHOIRU JANAHTUL NISA P 20 40,0%
30 K31 6398 WANDA FAUZIYAH P 19 38,0%
31 K30 6397 SEKAR MELATI P 17 34,0%
32 K28 6395 SALMA MEITA HENDRASTUTI P 16 32,0%
Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat pada
bidang pribadi sebesar 42,25%, diikuti oleh bidang social sebesar 23,00%, bidang belajar sebesar
19,37% & dan bidang karier sebesar 15,38%. Adapun butir masalah yang paling tinggi adalah
tentang belum banyak teman atau sahabat yang dipilih oleh 29 konseli, diikuti oleh masalah
pemahaman diri sebanyak 27 konseli, tentang cita-cita sebanyak 26 orang. Sementara peserta didik
yang paling banyak memilih item masalah adalah WIQOYATIN (40 butir) dan AFIFAH (33butir).
8
3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen
BIDANG ASSESSMEN KEBUTUHAN RUMUSAN KEBUTUHAN
LAYANAN
PRIBADI Saya belum bersungguh-sungguh Kesadaran untuk beribadah Tuhan
beribadah pada Tuhan YME YME dengan ikhlas
Saya merasa rendah diri Memiliki kepercayaan diri
Saya belum mengenal jati diri saya Kemampuan mengenal diri sendiri
yang sebenarnya
SOSIAL Saya merasa sulit bergaul/kaku Kemudahan bergaul dengan teman-
dengan teman-teman di sekolah teman di sekolah
Saya merasa malu jika bergaul Dapat berinteraksi dengan lawan jenis
dengan teman yang beda jenis sesuai norma yang berlaku
kelamin
Saya belum banyak teman/sahabat Kemudahan mencari dan disenangi
teman
BELAJAR Saya masih kesulitan dalam Kemudahan memahami pelajaran
memahami pelajaran tertentu
Saya belajarnya jika akan ada Melakukan kebiasaan belajar
ulangan atau ujian saja
KARIR Saya belum banyak tahu tentang Pemahaman mengenai jenis-jenis
jenis-jenis pekerjaan di masyarakat profesi di masyarakat
Saya terpaksa harus bekerja untuk Kemampuan mengatur waktu bekerja
mencukupi kebutuhan hidup dan sekolah
9
E. RUMUSAN KEBUTUHAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk prilaku
yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling.
Berikut rumusan tujuannya
BIDANG RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
PRIBADI Kesadaran untuk beribadah Peserta didik/konseli memiliki
Tuhan YME dengan ikhlas kesadaran untuk beribadah
pada Tuhan YME
Memiliki kepercayaan diri Peserta didik/konseli tidak
rendah diri
Kemampuan mengenal diri Peserta didik/konseli mampu
sendiri mengenal diri sendiri
SOSIAL Kemudahan bergaul dengan Peserta didik/konseli mudah
teman-teman di sekolah bergaul dengan teman-teman di
sekolah
Dapat berinteraksi dengan Peserta didik/konseli dapat
lawan jenis sesuai norma yang berinteraksi dengan lawan jenis
berlaku sesuai norma yang berlaku
Kemudahan mencari dan Peserta didik/konseli mudah
disenangi teman mencari dan disenangi teman
BELAJAR Kemudahan memahami Peserta didik/konseli
pelajaran memperoleh kemudahan
memahami pelajaran
Melakukan kebiasaan belajar Peserta didik/konseli dapat
melakukan kebiasaan belajar
KARIR Pemahaman mengenai jenis- Peserta didik/konseli mampu
jenis profesi di masyarakat memahami mengenai jenis-
jenis profesi di masyarakat
Kemampuan mengatur waktu Peserta didik/konseli memiliki
bekerja dan sekolah kemampuan mengatur waktu
bekerja dan belajar
15
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen :
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas
perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan perkembangan yang
diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang lain, perkembangan
belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan dasar pada sekolah dasar
dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah
bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang
dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan
dan konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan
konseling, layanan bimbingan klasikal dapat diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran
tematik.
2) Layanan Responsif
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber
dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan advokasi.
Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling melalui elektronik
dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Dasar, guru bimbingan dan
konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan responsif juga
dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru
bimbingan dan konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi
peserta didik yang disebabkan oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi
seksual, status sosial ekonomi, pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya.
16
Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus memberikan advokasi agar semua
peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di
Sekolah Dasar.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang
secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem
adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti
asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program bimbingan dan konseling,
membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan dan
konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru
kelas yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan
profesi dilaksanakan sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh
kegiatan pelatihan atau lokakarya tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat
kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau
konselor. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi
konselor atau guru bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka,
daring dan kombinasi antara tatap muka dan daring.
17
Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen program
adalah sebagai berikut :
JML PERHITU
KOMPONEN MATERI / TOPIK / PRO
NO NO LAYA NGAN
PROGRAM KEGIATAN PORSI
NAN WAKTU/JAM
1 Layanan 1 Tuhan selalu hadir dalam 28 49% 49% x 24 =
Dasar hidupku
2 Nilai suatu sikap kejujuran 11,28
18
22 Pentingnya disiplin belajar
23 Tanggung jawab seorang siswa
24 Cara belajar di rumah
25 Kiat sukses meraih prestasi
26 Pentingnya motivasi belajar
27 Cara belajar kelompok
28 Cara belajar di sekolah baru
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami
lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial,
mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan
memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan
dan kebermaknaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi :
1) Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai hak orang lain,
tidak melecehkan martabat atau harga diri orang lain
2) Memiliki kemampuan berinteraksi sosial,yang diwujudkan dalam bentuk
hubungan persahabtan, persaudaraan, atau silaturrahmi dengan sesama manusia
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk
belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki
kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar
secara optimal sehingga dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam
kehidupannya. Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :
1) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
2) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian
4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta
didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan
pengambilan keputusan karir sepanjang rentang
21
hidupnya secara rasional dan realistis berdasar
informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehingga
mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan
meliputi :
1) Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian) yang terkait
dengan pekerjan
2) Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan infomasri karir yang
menunjang kematangan kompetensi dasar
22
H. MENGEMBANGKAN TEMA/TOPIK LAYANAN BK
Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta
didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling).
Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari hasil
assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian Konseli.
Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(h) Alat/media,
Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point presentation,
kertas kerja dan sebagainya.
(i) Evaluasi,
21
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuan
layanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah jam.
(secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan
Menengah).
22
RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
BIDANG TUJUAN KOMPONEN STRATEGI KELAS MATERI METODE MEDIA EVALUASI EKUIVALE
LAYANAN LAYANAN PROGRAM LAYANAN NSI
PRIBADI Peserta didik Dasar Bimbingan IX Tuhan selalu hadir Ceramah, Slide Proses dan 2 Jam
/konseli memiliki Klasikal dalam hidupku Diskusi Power Hasil
kesadaran untuk Point
beribadah pada
Tuhan YME
Peserta Responsif Bimbingan IX Menghilangkan Ceramah, Slide Proses dan 2 Jam
didik/konseli Kelompok rasa rendah diri Diskusi Power Hasil
tidak rendah diri Point
Peserta Dasar Bimbingan IX Pemahaman diri Ceramah, Slide Proses dan 2 Jam
didik/konseli Klasikal sendiri Diskusi Power Hasil
mampu mengenal Point
diri sendiri
SOSIAL Peserta Responsif Bimbingan IX Kiat membina Ceramah, Slide Proses dan 2 Jam
didik/konseli Kelompok hubungan dengan Diskusi Power Hasil
dapat mudah teman Poin
bergaul dengan
teman-teman di
sekolah
Peserta Dasar Bimbingan IX Mengenal norma Ceramah, Slide Proses dan 2 Jam
didik/konseli Klasikal kehidupan Diskusi Power Hasil
dapat berinteraksi Point
dengan lawan
jenis sesuai
norma yang
berlaku
Peserta Dasar Bimbingan IX Kiat mencari dan Ceramah, Slide Proses dan 2 Jam
didik/konseli Klasikal disenangi teman Diskusi Power Hasil
mudah mencari Point
dan disenangi
teman
Peserta Dasar Bimbingan IX Membuat agenda Cermah, Slide Proses dan 2 Jam
didik/konseli Klasikal belajar Diskusi Power Hasil
dapat melakukan Point
kebiasaan belajar
KARIR Peserta Pem&Peren Bimbingan IX Profesi di Ceramah, Slide Proses dan 2 Jam
didik/konseli canaan indv Klasikal masyarakat Diskusi Power Hasil
mampu Point
memahami
mengenai jenis-
jenis profesi di
masyarakat
Peserta Pem&Peren Bimbingan IX Time management Ceramah. Slide Proses dan 2 Jam
didik/konseli canaan indv Klasikal Diskusi Power Hasil
memiliki Point
kemampuan
mengatur waktu
bekerja dan
sekolah
J
JADWAL KEGIATAN BIMBINGAN KONSELING
2. Pelaporan
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan
lebih bersifat mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang
telah dicapai dalam kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya
merupakan kegiatan menyusun dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai
dalam evaluasi proses maupun hasil dalam format laporan yang dapat memberikan
informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang keberhasilan dan kekurangan dari
program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan
yiatu :
a) Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b) Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c) Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara
akurat dan tepat waktu.
Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :
a) Tahap persiapan
b) Pengumpulan dan penyajian data
26
c) Penulisan laporan
d) Sistematika laporan
3. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat
memikirkan ulang keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat
desain ulang atau merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang
dianggap belum begitu efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a) Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b) Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan
konseling tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diperbaiki atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
27
L. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpulan data, baik tes maupun non tes :
1) DCM (Daftar Cek Masalah)
28
M. ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk kegiatan
bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :
Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang dibutuhkan.
Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung
keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun untuk mendukung
implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.
Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalahsebagai
berikut :
A LAYANAN BK
1 Home visit 1 orang x 10 OB x Rp. 1.000.000,-
Rp.100.000,-
2 Pembuatan media BK 2 Paket x Rp. 1000.000,- Rp. 2.000.000,-
1 Orang x 3 OH x Rp.
3 Mengikuti Rp. 750.000,-
250.000,-
seminar/pelatihan BK
29
C SARANA PRASARANA
1 Pembuatan sekat untuk 1 Paket x Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-
2 ruang konseling 1 Set x Rp. 8.500.000,- Rp. 8.500.000,-
Pengadaan computer
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian mendistribusikan
komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam semesteran dalam bentuk yang lebih rinci.
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
31
PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN DAN KONSELING
Bidang
Bimbingan Fungsi Sasa Wak
No Jenis Kegiatan/Layanan Tujuan
BK ran tu
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas X
1 bimbingan dan layanan bimbingan dan Juli
konseling/konselor konseling
B. LAYANAN BK
1 LAYANAN DASAR
a. Bimbingan
Klasikal
32
Pemahaman
Pemaha Mampu mengenal diri
diri sendiri V X Agst
man sendiri
Kiat membina
hubungan Pemaha Mudah bergaul dengan
v X Agst
dengan teman man teman-teman di sekolah
Profesi di Pemah
V Peserta didik/konseli X Sept.
masyarakat aman mampu memahami
mengenai jenis-jenis
profesi di masyarakat
Peserta didik/konseli
d. Pengemb. Media Pemaha memperoleh informasi Juli –
V V V V VII Desb
BK man yang bermanfaat bagi
dirinya
Peserta didik/konseli
Pemaha Juli –
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi VII Desb
man
melalui media cetak
2 LAYANAN
RESPONSIF
Terbantunya peserta
didik dalam mengatasi
1. Konseling Pengenta Juli –
hambatan/memecahkan VII
Individual san Desb
masalah yang
dialaminya
Terbantunya
2. Konseling Pengenta memecahkan masalah Juli –
VII Desb
Kelompok san peserta didik melalui
kelompok
Pemaha Terbantunya
man dan memberikan informasi Juli –
3. Konsultasi VII
pengenta yang dibutuhkan oleh Desb
san peserta didik
Diperolehnya
Pengenta kesepakatan bersama Juli –
4. Konferensi Kasus VII
san mengenai masalah Desb
peserta didik
Terentaskannya
masalah konseli yang
Pengenta terkait dengan pihak Juli –
5. Advokasi VII
san lain agar hak-hak Desb
konseli tetap
terlindungi
Terselenggaranya
6. Konseling Pengenta layanan Bimbingan Juli –
VII Desb
elektronik san dan Konseling yang
lebih efektif
Pemaha Tertampungnya
man dan masalah peserta Juli –
7. Kotak masalah VII
pengenta didik/konseli yang Desb
san introvert
Terentaskannya
Pemaha masalah konseli yang
PEMINATAN DAN
man dan terkait dengan
3 PERENC. VII
pengenta pemilihan jurusan dan
INDIVIDUAL san rencana karir masa
depan
35
4 DUKUNGAN
SISTEM
a. Melaksanakan dan Pengumpulan data dan
menindak lanjuti kebutuhan peserta
assesmen didik
Mengetahui langsung
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban
melaporkan program
kinerja kepada kepala
bimbingan dan
sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
program layanan
d. Membuat evaluasi
bimbingan dan
konseling