SKRIPSI
Oleh:
FARKHAN HASANI
97320021
FAKULTAS PSIKOLOGI
2004
HUBUNGAN ANTARA
SKRIPSI
Oleh:
FARKHAN HASANI
97320021
FAKULTAS PSIKOLOGI
YOGYAKARTA
2004
HALAMAN PENGESAHAN
Pada Tanggal
Mengesahkan
Fakultas Psikoiogi
Universitas Islam Indonesia
Dekan
• • *//\a£
\ -iSukarti. Dr.
2. Sukarti, Dr.
/J.-, r
Bersama ini saya menyatakan bahwa selama melakukan penelitian dan dalam
pemalsuan data, dan manipulasi data. Apabila di kemudian hari saya terbukti
Yang menyatakan,
Farkhan Hasani
in
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ayahanda Drs. H. Sukiman, MA. dan ibunda Hj. Asiyah yans seialu mendidikku densan
penuh kesabaran dan kasih sayans. Densan restumu semosa karya kecii ini dapat
mensomati rasa kekecewaan terhada anakmu yans palins bandei ini.
Mbak Uifah dan adik-adiku; Adi, Ida, Nuris, makasih banyak kalian telah mensalah demi
keesoisanku seiama ini.
Cameiia Simon, terima kasih atas kesabaran, kesetiaanya, doronsan serta sesala jerih
payahmu menemaniku menyelesaikan katya ini. Semosa kado kecil ini dapat
mensobati rasa ieiah yans enskau rasakan dalam menemani dan memahami manusia
yans palins unik ini.
IV
MOTTO
* a * s * o 5 o 5 •- o
* s s s * s
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, atas
skripsi ini, walaupun masih banyak kekurangan. Sholawat dan salam seialu
karya sederhana ini tidak lepas dari bantuan, dukungan serta doa restu yang tak
henti-hentinya diberikan kepada penulis. Untuk itu penulis mengaturkan terima kasih
1. Ibu Dr. Sukarti, Selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia,
2. Bapak Drs. H. Amrizal Rustam, SU. selaku dosen pembimbing utama, atas
3. Ibu Mira Aliza, S.Psi. selaku pembimbing pendamping, atas segala bantuan,
kemudahan, bimbingan dan dorongan serta masukan yang sangat berarti bagi
penulis.
5. Bapak Drs. Sudiyo selaku Kepala Sekolah MTs Negeri II Yogyakarta, atas ijin
6. Bapak Marwanto, BA selaku Kepala Tata Usaha MTs Negeri II Yogyakarta, atas
VI
7. Bapak Ibu Guru serta seluruh karyawan MTs Negeri II Yogyakarta, atas segala
bantuan dan kerjasamanya dalam pengambilan data.
9. Bapak dan Ibu Dosen pengajar dan seluruh staf karyawan Fakultas Psikologi
Universitas Islam Indonesia, terima kasih untuk ilmu, kesempatan, dukungan
serta perhatiannya.
10. Teman-teman kuliah; Wildan, Seto, Warno, Bobo, Titin, Robby, Mario,
Bambang, Wahyu, Reza, Panji, terima kasih atas kebersamaan dan
11. Teman-teman yang telah membantu penulis menyelesaikan penelitian ini; Aziz,
Hari, Nuna, Agung Widagdo, Ozy dan Irawati,
Penulis
VII
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL j
HALAMAN PENGESAHAN jj
HALAMAN PERSEMBAHAN jv
MOTTO v
PRAKATA Vj
DAFTAR TABEL xj
INTISARI xjn
BAB I PENDAHULUAN 1
B. Tujuan Penelitian 7
C. Manfaat Penelitian 8
D. Keaslian Penelitian 8
E. Batasan Istilah 10
2. Aspek Minat 12
Vlll
4. Pengertian Minat Siswa Mengikuti Bimbingan dan Konseling Sekolah 16
1. Pengertian Persepsi 24
2. Aspek Persepsi 25
IX
BAB IV LAPORAN PENELITIAN 41
A. Orientasi Kancah 41
B. Persiapan Penelitian 42
C. Pelaksanaan Penelitian 47
C. Analisis Data 48
D. Pembahasan 52
BABV PENUTUP 57
A. Kesimpulan 57
B. Saran 59
DAFTAR PUSTAKA 60
LAMPIRAN 63
DAFTAR TABEL
TABEL HALAMAN
XI
DAFTAR LAMPIRAN
XII
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU
KONSELOR SEKOLAH DENGAN MINAT SISWA MENGIKUTI
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH
Farkhan Hasani
Amrizal Rustam
Mira Aliza Rahmawati
INTISARI
Peniltian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara persepsi
siswa terhadap guru konselor sekolah dengan minat siswa mengikuti layanan
bimbingan dan konseling sekolah di MTs Negeri II Yogyakarta. Dugaan awal yang
diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara persepsi siswa
ierhadap guru konselor sekolah dengan minat siswa mengikuti layanan bimbingan
dan konseling sekolah. Semakin positif persepsi siswa terhadap guru konselor
sekolah, maka akan semakin tinggi minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan
konseling sekolah. Sebaliknya semakin negatif persepsi siwa terhadap guru konselor
sekolah, maka semakin rendah minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan
konseling sekolah.
Variabel bebas adalah persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah,
variabel tergantung minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling
sekolah. Alat ukur yang digunakan adalah skala persepsi modifikasi dari skala yang
disusun oleh Ami (1999) yang mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh
Subowo (1981) dan Dakir (1975), Skala minat modifikasi dari skala yang disusun
oleh Astuti (2002) mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Walgito (1997) dan
Mahmud (1985). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas II MTs Negeri
II Yogyakarta tahun ajaran 2003/2004. Pelaksanaan penelitian pada tanggal 10
Desember 2003 dengan subyek penelitian sebanyak 115 orang.
Metode analisis data yang digunakan adalah dengan teknik product moment
dengan fasilitas program SPSS versi 10.0 untuk mengetahui hubungan antara
persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah dengan minat siswa mengikuti
layanan bimbingan dan konseling sekolah. Hasil analisisi data diperoleh ada
hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah
dengan minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah, dengan
koeHsien korelasi (r) sebesar 0,559 dengan P=0,000 (P< 0,01), koefisien determinan
sebesar (r2) sebesar 0,298 sehingga sumbangan efektif sebesar (SE) sebesar
29,8%.
XIII
BAB I
PENDAHULUAN
Proses belajar dan hasil belajar dilihat dari peserta didik (siswa) dipengaruhi
oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu dan faktor yang
berasal dari luar individu. Faktor yang berasal dari luar individu adalah misalnya
keadaan lingkungan yang panas, gersang, berbau serta tingkat kebisingan yang
tinggi, cahaya, suhu dan alat yang digunakan seperti buku, alat tulis serta alat
peraga. Faktor yang terdapat di dalam individu dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu faktor psikis dan faktor fisik. Faktor psikis yang dimaksud antara lain adalah
kognitif, afektif, psikomotor dan kepribadian. Faktor fisik antara lain panca indera,
anggota badan dan organ-organ di dalam tubuh termasuk syaraf. Semua faktor-
faktor tersebut dapat disebabkan karena faktor keturunan dan faktor lingkungan.
Berdasarkan faktor-faktor di atas tenaga pendidik (guru) harus mampu
memperhatikan perbedaan para siswanya dalam memberikan pelajaran supaya
dapat menangani sesuai dengan kondisi peserta (siswanya) untuk menunjang
keberhasilan proses belajar, karena faktor-faktor yang mempengaruhi belajar para
siswa antara satu dengan yang lainnya sangat berbeda.
Suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa dalam hidup manusia
tidak ada satu haripun berlalu tanpa masalah, hal ini tidak terkecuali para siswa.
Dalam suasana belajar sering muncul situasi dimana siswa dibawa kepada masalah
yang tidak dapat diduga sebelumnya. Masalah tersebut kadang-kadang berupa
kesulitan intelektual, penyesuaian diri dan kepercayaan diri.
Salah satu cara yang ditempuh oleh lembaga pendidikan untuk dapat
menekan seminimal mungkin atau mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi
oleh siswa, yaitu dengan dimasukkannya bimbingan dan konseling sekolah
mengingat sekolah adalah sentral pendidikan bagi anak dan keluarga. Bimbingan
dan konseling sekolah digalakkan dalam rangka membantu siswa agar dapat
mengatasi permasalahannya, sehingga siswa dapat menyesuaikan diri dengan baik.
Begitu pentingnya bimbingan ini, seperti yang diatur dalam peraturan pemerintah
No. 28 tahun 1990 (Munandar, 1999) yang isinya antara lain, bahwa bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka menemukan pribadi
untuk mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Tujuannya adalah
menemukan pribadi yang dimaksud untuk mengenal kekuatan dan kelemahan
pribadi, serta menerima secara positif dan dinamis sebagai modal untuk
mengembangkan dirinya baik di lingkungan rumah, sekolah, masyarakat dan alam
sekitar.
rendahnya minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah masih
siswa untuk mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah masih rendah,
sehingga dalam penyelenggaraan bimbingan dan konseling masih kurang efektif.
Kondisi tersebut yang pertama dikarenakan kurangnya kesadaran siswa terhadap
manfaat dari bimbingan dan konseling sekolah. Siswa berpandangan bahwa
bimbingan dan konseling sekolah sebagai tempat siswa-siswa bermasalah. Kedua,
guru konselor sekolah yang tidak profesional. Guru konselor masih sering kurang
memahami terhadap kode etik seorang konselor. Sebagai contoh guru konselor
sekolah tidak memegang teguh rahasia siswanya, sehingga kepercayaan siswa
terhadap guru konselor sekolah rendah. Kondisi tersebut membuat siswa merasa
sarana dan prasarana yang mendukung, terutama ruang konsultasi. Masih banyak
sekolah di Yogyakarta yang ruang bimbingan dan konseling hanya disekat dengan
almari dan menjadi satu dengan ruang guru. Keadaan tersebut menurut Sukardi
(1986) membuat siswa kurang tertarik untuk mengikuti layanan bimbingan dan
untuk kegiatan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa. Ruang konseling
yang dapat menciptakan rasa tenang dan nyaman saat berkonsultasi sangat
dan keinginannya kepada guru konselor sekolah. Keadaan yang tidak demikian
perhatian seseorang terhadap obyek yang disertai rasa ingin tahu, ingin mempelajari
dan kemudian ingin membuktikan lebih lanjut hal yang diketahuinya. Timbulnya
minat pada diri seseorang harus diawali terlebih dahulu dengan informasi mengenai
obyek (seseorang atau aktivitas yang dimaksud). Guru konselor sekolah sebagai
persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah. Persepsi yang positiftentunya akan
menghasilkan sikap yang positif dan sikap yang positif sangat mempengaruhi
terbentuknya minat yang positif pula. Sikap positifditunjukkan dengan menerima dan
Kondisi yang demikian akan membentuk suatu perhatian dan kebutuhan karena
siswa berminat, sehingga siswa akan dapat menerima dan mengikuti semua layanan
yang negatif akan mempengaruhi siswa untuk bersikap negatif kepada guru
sehingga layanan bimbingan dan konseling sekolah akan sia-sia karena siswa tidak
hubungan antara persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah dengan minat
" Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Guru Konselor Sekolah dengan Minat
B. Tujuan Penelitian
2. Mengetahui sejauh mana tingkah persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah
pada subyek penelitian, dan mengetahui sejauh mana tingkat minat siswa dalam
a. Teoritis
psikologi pendidikan dan dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya yang
b. Praktis
Hasil penelitian ini jika menunjukkan ada hubungan antara persepsi siswa
terhadap guru konselor sekolah dengan minat mengikuti layanan bimbingan dan
guru konselor sekolah, dan untuk guru konselor sekolah sebagai obyek dari persepsi
agar disarankan untuk menjalin hubungan yang baik dengan para siswanya,
sehingga siswa tidak segan dan takut untuk berinteraksi dengan guru konselor
D. Keaslian Peneliti
dilakukan dan salah satunya adalah penelitian yang dilakukan Rahayu (1999) yang
adalah adanya hubungan yang sangat signifikan antara efektivitas layanan konseling
individual dengan penyesuaian diri dengan koefisien korelasi rxy: 0,567 dengan
persepsi siswa mengenai layanan konseling (pola 17) dan sikap siswa terhadap
adalah siswa SMP Negeri 4 Wates tahun ajaran 1997/1998. Hasil penelitian tersebut
adalah adanya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap
layanan konseling (pola 17) dengan motivasi belajar dengan rxly: 0,259 P < 0,05.
Ada hubungan positif dan signifikan antara sikap siswa terhadap pendidikan
kepramukaan dengan motivasi belajar siswa dengan rx2y: 0,321 P < 0,05. Ada
hubungan positif mengenai layanan konseling (pola 17) dan sikap siswa terhadap
pendidikan keparamukaan dengan motivasi belajar dengan Freg : 8,197 dengan P <
0,01. Sumbangan efektif (SE) yang diberikan pada penelitian ini adalah sebesar
12,30%.
Subyek penelitiannya adalah siswa SMU 2 Makassar tahun ajaran 1998/1999. Hasil
penelitian tersebut adalah adanya hubungan yang sangat signifikan antara persepsi
siswa terhadap guru bimbingan dan konseling sekolah terhadap efektivitas layanan
konseling sekolah dengan rxy : 0,532 dengan P < 0,01. Sumbangan efektif (SE)
yang diberikan adalah 30,2%.
Dewi (2000) meneliti tentang studi korelasi antara konsep diri dan sikap
terhadap bimbingan dan konseling dengan tingkah laku berkonsultasi pada siswa
SMU Negeri I Cilacap tahun ajaran 1999/2000. Hasil yang diperoleh dalam
10
penelitian tersebut adalah ada korelasi yang positif dan signifikan antara konsep diri
dan sikap terhadap bimbingan dan konseling dengan tingkah laku berkonsultasi
pada siswa SMU Negeri I Cilacap tahun ajaran 1999/2000 dengan rxy : 0,589
minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah, dan subyek
penelitian tidak sama dengan penelitian lain yang pernah meneliti tentang minat
E. Batasan Istilah
untuk memberikan respon, baik itu respon positif maupun respon negatif
terhadap guru konselor sekolah yang timbul akibat dari aspek-aspek yang
Minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah adalah suatu
perhatian, rasa senang, dan keinginan untuk mengikuti layanan bimbingan dan
konseling sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penting. Minat dapat menjadi motivator bagi para siswa dalam mengembangkan
kemampuannya untuk meraih cita-cita bagi siswa itu sendiri. Seorang guru harus
mengerti betul tentang minat siswa, walaupun tidak seialu sama dengan bakat yang
dimiliki oleh siswanya. Namun jika bakat dan minat siswa sama, maka hal tersebut
1. Pengertian Minat
Menurut Kartono (1980) dalam arti yang sempit perhatian itu dapat
disebutkan sebagai produk atau akibat dari kemampuan psikis lainnya yang disebut
secara intensif kepada satu obyek yang dianggap penting. Pada minat ini seialu
berkaitan erat sekali dengan kepribadian. Minat juga menampilkan sikap dari pribadi
11
12
Crow and Crow (1986) menerangkan kata minat untuk menunjukkan adanya
merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang
mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila melihat sesuatu akan
menarik perhatiannya.
2. Aspek-Aspek Minat
Minat membuat seseorang merasa tertarik pada hal tertentu, sehingga minat
Tutik (1996) minat adalah suatu kesadaran dalam diri manusia yang
senang, keinginan untuk terlibat dalam aktivitas tertentu atas dasar kesadaran dalam
intelegensi.
diminati.
masalah yang dihadapi oleh siswa. Mengingat setiap siswa tidak bisa lepas dari
masalah yang begitu kompiek terutama masalah kesulitan belajar, sehingga
bimbingan dan konseling sekolah sangat penting sebagai sarana guna membantu
14
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada
yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudtan
diri, dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri
dengan lingkungan.
itu bersifat psikologis, dan tidak berupa pertolongan finansial, medis, dan lain
sendiri masalah yang dihadapinya sekarang dan menjadi lebih mampu untuk
mengatasi masalah yang akan dihadapinya kelak kemudian, ini menjadi tujuan
menuntun dirinya sendiri meskipun itu mungkin harus digali dan dikembangkan
melalui bimbingan.
individu agar individu atau sekelompok individu dapat memahami diri, mengarahkan
diri dan mengembangkan arah pilihannya sendiri serta mampu memikul bebannya
berkaitan dengan suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Individu yang
berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk
melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan obyek
tersebut.
individu yang berminat pada suatu hal atau objek maka ia akan memberikan
perhatian pada hal tersebut.
di sekolah.
dalam :
pekerjaan.
yang disyaratkan.
18
1. Fungsi Menyalur, yaitu fungsi bimbingan dalam hal membantu siswa untuk
memilih jurusan sekolah, jenis sekolah sambunga, lapangan kerja.
2. Fungsi Mengadaptasikan, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu
petugas-petugas di sekolah, khususnya guru untuk mengadaptasikan
program kepada minat, kemampuan dan kebutuhan-kebutuhan siswa
Suasana emosional sekolah dipengaruhi oleh sikap guru dan jenis disiplin yang
digunakan para guru yang mempunyai hubungan yang baik dengan muridnya dan
menggunakan disiplin yang demokratis mendorong sikap yang positif pada murid
21
dibandingkan dengan mereka yang mempunyai "anak mas", yang merasa bosan
dengan pekerjaan, yang mengajar secara membosankan dan yang terialu bersifat
otoriteratau permisif dalam pengendalian situasi di kelas.
b. Sikap teman sebaya
Untuk dapat diterima oleh kelompok teman sebaya, anak belajar bahwa ia harus
menerima minat dan nilai kelompok. Jika teman sekelas terang-terangan
menyatakan ketidaksukaan mereka pada sekolah, ia harus melakukan juga atau
menanggung resiko dipanggil "kutu buku" atau "anak mas guru",
c. Penerimaan oleh teman sebaya
Pada bagian hari-hari sekolah yang disukai anak berpusat pada sekitar kegiatan
ekstra kurikuler dengan teman sebaya, hubungan yang baik dengan guru dan
nilai yang bagus tidak dapat mengimbangi kurangnya penerimaan oleh teman
sebaya.
d. Keberhasilan akademik
Anak dibesarkan oleh orang tua yang berpendapat bahwa masa kanak-kanak
harus bahagia dan bebas, biasanya mengembangkan sikap negatif terhadap
setiap kegiatan yang menyerupai kegiatan. Selama sekolah masih bermain-main
saja, mereka menyukainya, tetapi dengan kenaikan kelas, lebih banyak upaya
yang dituntut untuk membuat pekerjaan rumah, ini menimbulkan rasa tidak suka
akan sekolah.
Hubungan siswa dan guru yang harmonis akan membentuk sikap yang positif
terhadap guru. Sikap tersebut akan membuat siswa lebih terbuka, percaya diri
dan bersikap kritis dengan gurunya. Siswa akan menurut dan menerima segala
pelajaran dan nasehat yang diberikan guru kerena adanya sikap guru yang
menyenangkan dan dapat diterima oleh siswa dan sebaliknya (hubungan timbal
balik).
dari faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu, seperti sikap
terhadap pelajaran, persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah, adanya
kebutuhan, aktivitas individu (faktor emosional) dan faktor eksternal yaitu faktor motif
sosial yang berasal dari luar diri individu seperti sikap teman sebaya, penerimaan
teman sebaya, keberhasilan akademik, hubungan guru dan murid.
akan menjadi dasar bagi timbulnya perilaku seseorang dalam menyikapi obyek
tersebut.
1. Pengertian Persepsi
1. Aspek-Aspek Persepsi
Persepsi adalah proses kognitif yang sangat penting bagi seseorang, dalam
hal ini memungkinkan setiap individu untuk mengetahui dan menyadari dimana ia
telah berada dalam berhubungan dengan benda atau manusia dalam
26
Persepsi siswa tentang guru konselor sekolah adalah suatu proses psikologis
pada diri siswa tentang adanya seleksi, interpretasi, reaksi penginderaan individu
untuk memahami informasi tentang akademik, pribadi dan sosial dari guru
pembimbing itu sendiri.
27
Seorang guru pembimbing atau konselor harus memiliki sifat yang khas,
antara lain adalah : sabar, matang, mandiri, percaya diri, empati, lemah lembut,
dapat menyesuaikan diri, menghormati orang lain, emosi stabil dan subyektif, polos,
penerimaan yang baik terhadap diri klien, dapat dipercaya dan bertanggung jawab
terhadap berbagai hal. Sifat yang khas dan positif tersebut diharapkan akan dapat
dipersepsikan secara positif oleh para siswa atau klien sehingga nantinya akan
membentuk sikap positif siswa atau klien terhadap guru pembimbing atau konselor
(Dewi, 2000).
Terbentuknya sikap positif atau negatif siswa terhadap guru konselor dimulai
dari figur seorang konselor yang diharapkan, kemudian juga dalam pemberian
layanan kepada siswanya. Berdasarkan sikap tersebut, maka siswa akan melakukan
penilaian baik positif maupun negatif terhadap guru konselor. Hasil penilaian
tersebut akan timbul perasaan senang maupun tidak senang terhadap guru
konselor. Perasaan tersebut pada akhirnya akan memberi arah bagi siswa untuk
melakukan tindakan terhadap apa yang disenangi dan tidak disenangi terhadap guru
konselor sekolah dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling sekolah.
Permasalahan tentang persepsi siswa atau klien terhadap guru konselor
sekolah merupakan masalah yang sangat penting. Hal ini berkaitan dengan
meningkatkan layanan bimbingan dan konseling sekolah. Seorang guru dalam
menjalankan tugasnya di sekolah, senantiasa dJtuntut untuk mampu menangani
permasalahan yang berbeda-beda serta memiliki keunikan tingkah laku, sikap
maupun kepribadiannya. Seorang konselor juga harus berperan sebagai seorang
teman bagi siswa atau klien pada satu situasi, serta mampu berperan sebagai
28
pendengar atau motivator pada situasi lain disamping peran yang harus dilakukan.
Kondisi dan situasi yang demikian mendukung terciptanya rapport yang baik antara
siswa atau klien dengan guru pembimbing atau konselor, sehingga komunikasi dan
interaksi kedua pihak dapat berjalan secara baik (Djumhur, 1975).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan persepsi siswa terhadap
guru konselor sekolah adalah suatu pengamatan, pengorganisasian, interpretasi dan
penilaian siswa terhadap guru konselorsekolah.
Empati akan lengkap dan sempurna apabila diiringi oleh pengertian dan
penerimaan konselor tentang apa yang dipikirkan klien.
29
Konselor harus dapat menerima klien apa adanya, tanpa syarat apapun. Kondisi
demikian membuat klien merasa konselor tidak menilai tentang dirinya.
c. Kemampuan untuk menghargai klien.
d. Kemampuan memperhatikan.
Keterbukaan klien tidak akan terwujud apabila tidak ada keterbukaan dari
konselor.
timbulnya minat dalam diri seseorang. Persepsi merupakan hasil interpretasi dari
merupakan faktor penting dalam tumbuhnya minat dalam diri seseorang. Persepsi
karena antara individu satu dengan individu yang lain memiliki permasalahan yang
berbeda-beda serta mempunyai keunikan baik dalam tingkah laku, sikap maupun
kepribadiannya. Seorang konselor juga hams mampu berperan sebagai mitra yang
baik bagi siswa dan segala peran yang lain yang dikehendaki oleh siswa, atau dapat
dikatakan bahwa seorang konselor harus telah memenuhi segala persyaratan yang
harus dipenuhi bagi konselor.
Bila harapan siswa tentang seorang konselor telah terpenuhi, yaitu bahwa
konselor telah memenuhi berbagai persyaratan sebagai konselor sekolah, tentunya
siswa akan mempunyai anggapan yang baik terhadap guru konselor sekolah. Siswa
memmpunyai sikap yang positif terhadap kegiatan tersebut bila siswa telah
beranggapan bahwa guru konselor sekolah sebagai salah satu komponen utama
siswa terhadap guru konselor sekolah akan menimbulkan suatu penilaian tertentu.
Penilaian yang positif tentunya juga akan menimbulkan kesan yang positif pula.
Kesan positif siswa terhadap gum konselor sekolah akan ditunjukkan dengan rasa
menyenangi, hormat dan patuh serta penuh perhatian. Pandangan siswa terhadap
bimbingan dan konseling sekolah pun akan positif, sehingga dengan kondisi yang
demikian akan memungkinkan timbulnya minat yang positif pada diri siswa yang
dan konseling sekolah. Hal ini berarti positif atau negatif tentang suatu kegiatan
siswa tentang suatu kegiatan dipengaruhi oleh seberapa jauh siswa mengenal dan
mengetahui kegiatan tersebut. Siswa akan bersikap positif bila siswa telah mengenal
dan konseling sekolah tergantung informasi tentang obyek, dalam hal ini berupa
informasi tentang tujuan, maksud, fungsi, prinsip, manfaat dan bentuk layanan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan di atas adalah terdapat hubungan
yang positif antara persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah dengan minat
B. Hipotesis
Ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah
terhadap gum konselor sekolah negatif, maka siswa mempunyai minat yang rendah
mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah.
BAB III
METODE PENELITIAN
berikut :
konseling sekolah
Definisi operasional adalah penegasan arti dari konstrak atau variabel yang
konsep yang dapat diukur secara empiris. Dalam penelitian ini, definisi operasional
dan sebaliknya semakin rendah skor skala persepsi siswa terhadap guru
konselor sekolah yang diperoleh subjek menunjukkan semakin rendah persepsi
siswa terhadap guru konselor sekolah.
33
34
2. Minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah adalah suatu
mengikuti layanan bimbingan dan konseling. Semakin tinggi skor skala minat
semakin tinggi minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling dan
sebaliknya semakin rendah skor skala minat siswa mengikuti layanan bimbingan
1. Populasi
sifat atau ciri yang sama dan untuk siapa kenyataan yang diperoleh dari subjek
penelitian yang hendak digeneralisasikan. Generalisasi maksudnya adalah
menyangkut kesimpulan penentuan sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Hadi,
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang merupakan wakil dari suatu
populasi (Soeramto, 1989). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas II
dalam penelitian ini adalah cluster random sample. Alasan penggunaan cluster
35
random sample menurut Hadi (1997) adalah satuan-satuan sampel tidak terdiri dari
individu melainkan dari kelompok atau clusterdan dilakukan secara random.
3. Sampling
Sampling adalah teknik atau cara yang digunakan untuk mengambil sampel
(Hadi, 1989). Suryabrata (1983) menegaskan bahwa dalam penelitian terhadap
sampel, sampel yang diambil harus representatif.
Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai oleh peneliti untuk
memperoleh data yang diselidiki. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat
pengambilan data atau alat ukur pengukurannya (Suryabrata, 1983).
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan
pengukuran terhadap subjek penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala psikologi yang terdiri dari skala persepsi dan skala minat
Penggunaan skala pada penelitian ini didasarkan atas karakteristik skala sebagai
alat ukur psikologi yang dikemukakan oleh Azwar (1999), yaitu:
a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan indikator perilaku dari atribut
yang bersangkutan.
36
Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-
sungguh.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala persepsi siswa
terhadap gum konselor sekolah dan skala minat siswa mengikuti layanan bimbingan
dan konseling.
tersebut terdiri sangat sesuai (SS), sesuai (S), ragu-ragu (R), tidak sesuai (TS) dan
sangat tidak sesuai (STS). Untuk butir aitem dengan sifat favorabel penilaiannya
adalah skor lima untuk jawaban sangat sesuai (SS), skor empat untuk jawaban
sesuai (S), skor tiga untuk jawaban ragu-ragu (R), skor dua untuk jawaban tidak
sesuai (TS) dan skor satu untuk jawaban sangat tidak sesuai (STS). Aitem yang
bersifat unfavorabet penilaiannya adalah satu untuk jawaban sangat sesuai (SS),
skor dua untuk jawaban sesuai (S), skor tiga untuk jawaban ragu-ragu (R), skor
empat untuk jawaban tidak sesuai (TS) dan skor lima untuk jawaban sangat tidak
sesuai (STS).
37
Tabel. 1
Susunan Aitem Skala Persepsi Siswa Terhadap Guru
Konselor Sekolah Sebelum Uji Coba
Nomor Aitem
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Pengamatan 4,9,20,23,27,30,32 10,15,16,17,19,29,34 14
2. Penilaian 1,2,3,14,25,28 6,22,24,26,33 11
3. Interpretasi 5,7,11,13,18 8,12,21,31 9
Jumlah 18 16 34
(2002). Nilai yang diberikan dalam skala minat ini bergerak dari angka satu sampai
angka lima. Nilai terendah adalah satu dan nilai tertinggi adalah lima. Butir-butir
aitem dalam skala ini adalah bersifat favorable dan unfavorable. Jawaban dalam
skala ini terdiri dari lima jawaban yaitu sangat tertarik (ST), tertarik (T), netral (N),
tidak tertarik (TT) dan sangat tidak tertarik (STT). Untuk skala dengan butir aitem
favorabel diberikan skor lima untuk jawaban sangat tertarik (ST), skor empat untuk
jawaban tertarik (T), skor tiga untuk jawaban netral (N), skor dua untuk jawaban
tidak tertarik (TT) dan skor satu untuk jawaban sangat tidak tertarik (STT).
Sedangkan penilaian untuk jawaban skala untuk butiraitem unfavorable adalah skor
satu diberikan pada jawaban sangat tertarik (ST), skor dua diberikan pada jawaban
tertarik (T), skor tiga diberikan pada jawaban netral (N), skor empat diberikan pada
jawaban tidak tertarik (TT) dan skor lima diberikan pada jawaban sangat tidak
tertarik (STT).
38
Tabel 2
Susunan Aitem Skala Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan
dan Konseling Sekolah Sebelum Uji Coba
Nomor Aitem
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Memikirkan 7,27,28 3,6,12,14,32 8
2. Memperhatikan 1,8,13,15,20,29,33 4,23,25,31 11
3. Menyenangi 10,11,21,30 17,18,24 7
4. Keinginan 2,5,9,16,34 19,22,26 8
Jumlah 19 15 34
1. Validitas
Validitas adalah sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1997).
Prinsip validitas adalah mengkorelasikan antara pengukuran aitem maupun
faktor dengan kriterianya. Kriteria ini ada dua macam, yaitu kriteria luar dan kriteria
dalam. Kriteria luar adalah kriteria yang berasal dari luar alat ukur yang sedang
diselidiki validitasnya, yaitu berupa alattes lain yang mengungkapkan hal yang sama
dan telah valid. Validitas alat ukur dalam penelitian ini menggunakan kriteria dalam,
dengan cara menguji korelasi antara skor aitem dengan skor total. Menurut Azwar
(1997), prosedur validitas aitem dengan menggunakan kriteria dalam, sering disebut
sebagai validitas dengan pendekatan internal consistency. Teknik korelasi yang
digunakan adalah korelasi product moment dari Pearson (Hadi, 1997). Untuk
menghindari adanya over estimate atau kelebihan bobot dalam perhitungan,
dikoreksi dengan menggunakan teknik korelasi part whole correction dari Guilford
(Hadi, 1997).
39
2. Reliabilitas
Cara yang dipakai untuk menguji reliabilitas alat ukur ini adalah dengan
metode internal consistency, karena hanya memerlukan satu pengujian tes (single
trial administration). Oleh karena itu masalah-masalah yang timbul akibat pengujian
yang berulang-ulang dapat dihindari dan teknik ini dipandang lebih ekonomis dan
praktis.
Analisa data merupakan cara seorang peneliti dalam mengolah data yang
telah terkumpul sehingga mendapatkan suatu kesimpulan dari penyelidikannya,
karena data yang diperoleh dari suatu penelitian tidak dapat dipergunakan begitu
saja. Agar data tersebut memberikan rangkuman keterangan yang dapat dipakai
tepat dan teliti maka dibutuhkan suatu pengelolaan lebih lanjut pada data tersebut.
Metode analisis data yang ditetapkan pada penelitian ini adalah metode
analisis statistik. Alasannya adalah bahwa statistik merupakan cara ilmiah yang
dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganalisa data
40
dan nilai.
2. Statistik bersifat objektif sehingga unsur-unsur subjektif bisa dihindari, dalam arti
statistik sebagai alat penilai tidak dapat berbicara lain selain seperti apa adanya.
maka untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap guru konselor
sekolah dengan minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah
dianalisis dengan korelasi momen tangkar atau product moment dari Pearson (Hadi,
1997). Adapun ciri-ciri analisis productmoment adalah :
LAPORAN PENELITIAN
A. Orientasi Kancah
Yogyakarta berasal dari siswa PGAN VI Tahun kelas 1, 2 dan 3, sedang siswa MAN
Yogyakarta II berasal dari siswa kelas 4, 5 dan 6 PGAN tersebut. Pada waktu itu
MTs Negeri Yogyakarta II mempunyai 5 orang guru pria dan 13 guru wanita. Pada
tahun 1980/1981 jumlah guru menjadi 18 orang guru tetap dan 7 orang guru
honorer. Pada tahuni 982/1983 guru tetap berjumlah 28 orang dan guru honorer
berjumlah 7 orang. Sedangkan jumlah siswanya pada awal berdirinya ada 185 orang
dibagi dalam 6 lokal. Pada tahun 1994/1995 jumlah pendaftar kelas 1 ada 345
orang, tertampung 222 orang. Gedung tempat belajar mengajar mulai tahun
B. Persiapan Penelitian
1. Persiapan administrasi
Perijinan untuk penelitian ini dikeluarkan oleh Dekan Fakultas Psikologi Ull
Nomor : 425/Dek/70/FP/IX/2003. Surat permohonan ijin penelitian ini kemudian
diserahkan ke kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri II Yogyakarta. Setelah
surat permohonan ijin disetujui oleh kepala sekolah, kemudian dipergunakan
43
sebagai syarat untuk mengambil data penelitian, baik uji coba alat ukur maupun
dalam pengambilan data penelitian di Madrasah Tsanawiyah Negeri II Yogyakarta.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala persepsi siswa
terhadap guru konselor sekolah dan skala minat siswa mengikuti layanan bimbingan
dan konseling sekolah.
Persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah dalam penelitian ini diungkap
menggunakan skala persepsi hasil modifikasi dari skala persepsi Ami (1999). Nilai
yang diberikan dalam skala ini bergerak dari angka 1 sampai dengan angka 5. Satu
sebagai nilai terendah dan lima sebagai nilai tertinggi. Butir-butir dalam skala ini
bersifat favorable dan unfavorable. Jawaban untuk kedua sifat aitem tersebut terdiri
sangat sesuai (SS), sesuai (S), ragu-ragu (R), tidak sesuai (TS) dan sangat tidak
sesuai (STS).
adalah bersifat favorable dan unfavorable. Jawaban dalam skala ini terdiri dari lima
jawaban yaitu sangat tertarik (ST), tertarik (T), netral (N), tidak tertarik (TT) dan
sangat tidak tertarik (STT).
44
Uji coba alat ukur dilakukan setelah alat ukur yang akan dipergunakan telah
siap. Uji coba alat ukur dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2003 dengan cara
memilih satu kelas dari 5 kelas yang ada dengan cara random, dan kelas yang
terpilih yaitu kelas II D yang terdiri dari 35 siswa. Adapun alat ukur yang
diujicobakan adalah skala persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah dan skala
memenuhi syarat untuk diskor dan dianalisis. Data inilah yang dipergunakan untuk
menghitung validitas dan reliabilitas dari alat ukur tersebut.
Perhitungan mengenai validitas dan reliabilitas alat ukur yang dipakai dalam
penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows Versi 10.00. Parameter
indeks daya beda aitem, yang diperoleh melalui korelasi antara skor masing-masing
aitem dengan skor total, sehingga dapat ditentukan aitem-aitem yang layak dan
yang tidak layak untuk dimasukkan dalam skala penelitian. Nilai corrected Item-total
correlation pada hasil analisis positif dan lebih tinggi dari 0,300 maka item dikatakan
valid, sebaliknya jika nilai corrected item-total correlation pada hasil analisis negatif
dan lebih kecil dari 0,300 maka item dikatakan tidak valid. Menurut Azwar (1998),
bahwa tidak ada batasan universal yang menunjuk kepada angka minimal yang
harus dipenuhi agar suatu skala psikologi dikatakan valid. Namun apabila koefisien
validitas itu kurang daripada 0,300 biasanya dianggap sebagai tidak memuaskan.
,11' 1114* 45
Tabel 3
Susunan Aitem Skala Persepsi Siswa Terhadap Guru Konselor
Sekolah Yang Valid dan Gugur
Nomor Aitem
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
Valid Gugur Valid Gugur
1. Pengamatan 4,9,20 30 10,15,16,17 -
14
23,27,32 19,29,34
2. Penilaian 1,3,14,25,28 2 6,24,26,33 22 11
3. Interpretasi 5,7,11,13,18 -
8,21,31 12 9
16 2 14 2
Jumlah 18 16 34
Tabel 4
Susunan Aitem Skala Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan
dan Konseling Sekolah Yang Valid dan Gugur
Nomor Aitem
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
Valid Gugur Valid Gugur
1. Memikirkan 7,27,28 -
3,6,12,14,32 -
8
2. Memperhatikan 1,8,13,15,20,33 29 4,23,25,31 -
11
3. Menyenangi 21 10,11,30 17,18,24 -
7
4. Keinginan 2,5,9,16 34 19,22,26 -
8
15 4 15 -
Jumlah 19 15 34
aitem yang sahih dipergunakan untuk mengambil data penelitian dengan memberi
nomor urut yang baru pada aitem-aitem yang valid tersebut, sedangkan butir-butir
yang gugur tidak diikutsertakan dalam pengambilan data karena tidak memenuhi
syarat validitas dan reliabilitas. Adapun penyusunan alat ukur untuk penelitian
Tabel 5
Susunan Aitem Skala Persepsi Siswa Terhadap Guru Konselor
Sekolah Untuk Penelitian
Nomor Aitem
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Pengamatan 4(3),9(8),20(18),23(20) 10(9),15(13),16(14),17(15) 13
27(24),32(28) 19(17),29(26),34(30)
2. Penilaian 1(1),3(2),14(12),25(22) 6(5),24(21),26(23),33(29) 9
28(25)
3. Interpretasi 5(4),7(6), 11(10) 8(7),21(19),31(27) 8
13(11),18(16)
, Jumlah 16 14 30
Catatan : nomor dalam tanda kurung ( ) adalah nomor aitem baru untuk penelitian
47
Tabel 6
Susunan Aitem Skala Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan
dan Konseling Sekolah Untuk Penelitian
Nomor AHem
Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Memikirkan 7(7),27(25),28(26) 3(3),6(6),12(10) 8
14(12),32(28)
2. Memperhatikan 1(1),8(8),13(11),15(13) 4(4),23(21),25(23) 10
20(18),33(29) 31(27)
3. Menyenangi 21(19) 17(15),18(16),24(22) 4
4. Keinginan 2(2),5(5),9(9),16(14) 19(17),22(20),26(24) 7
Jumlah 14 15 29
Catatan : nomor dalam tanda kurung ( ) adalah nomor aitem baru untuk penelitian
C. Pelaksanaan Penelitian
Tsanawiyah Negeri II Yogyakarta tahun ajaran 2003/2004 yang terdiri dari 5 kelas.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling.
Dari 5 kelas yang ada dilakukan pengundian secara acak (random) diambil satu
kelas untuk try out dan tiga kelas untuk penelitian. Adapun tiga kelas yang terpilih
sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas llA, llB llE yang berjumlah 115
persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah dan skala minat siswa mengikuti
diisi. Rata-rata waktu yang digunakan subjek untuk mengisi seluruh skala adalah 35-
45 menit. Dari 115 eksemplar yang dibagikan secara langsung pada subjek,
seluruhnya terkumpul dan memenuhi syarat untuk dianalisis, setelah data terkumpul
selanjutnya dilakukan skoring. Dalam pengambilan data ini peneliti dibantu oleh gum
konselor sekolah dan gum yang sedang mengajar dikelas tersebut.
2. Pelaksanaan skoring
D. Analisis Data
selain variabel persepsi terhadap guru konselor sekolah misalnya pola asuh
orangtua, lingkungan, jenis kelamin
Tabel 7
Deskripsi Data Penelitian
Empirik Hipotetik
Variabel Min Mak Rerata Simpang Min Mak Rerata Simpang
Baku Baku
Persepsi siswa
terhadap guru 63 109 85,13 13,57 30 150 90 20
konselor sekolah
Minat siswa mengikuti
bimbingan dan 63 110 84,88 13,40 29 145 87 19,33
konseling sekolah
Tabel 8
Norma Skala Kategorisasi
Skor Kategori
M + 1,5o< x Sangat Tinggi
M + 0,5a< x < M + 1,5a Tinggi
M- 0,5o< x < M +0,5o Sedang
M- 1,5a < x < M - 0,5o Rendah
x < M - 1,5a Sangat Rendah
Catatan : M = rerata hipotetik (mean hipotetik), a:= simpang baku (standar diviasi).
Hasil kategorisasi subyek pada skala persepsi siswa terhadap guru konselor
Tabel 9
Norma Kategorisasi
Skala Persepsi Siswa Terhadap Guru Konselor Sekolah
bimbingan dan konseling sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
52
Tabel 10
Norma Kategorisasi
Skala Minat Siswa Mengikuti Konseling Sekolah
Kategori Skor Jumlah Prosentase
Sangat Tinggi 116<x 0 0 %
Tinggi 97 <x <166 27 23,5 %
Sedang 77 <x < 97 46 40 %
Rendah 58 < x < 77 42 36,5 %
Sangat Rendah x < 58 0 0 %
E. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar
0,559 dengan p = 0,000 (p<0,01), artinya ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara persepsi siswa terhadap guru konselor sekolah dengan minat siswa
mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah. Hal ini berarti variabel persepsi
siswa terhadap guru konselor sekolah dapat dijadikan sebagai prediktor (variabel
bebas) untuk memprediksikan atau mengukur minat siswa mengikuti layanan
bimbingan dan konseling sekolah. Semakin positif persepsi siswa terhadap guru
konselor sekolah maka akan semakin tinggi minat siswa mengikuti layanan
bimbingan dan konseling dan sebaliknya semakin negatif persepsi siswa terhadap
guru konselor sekolah maka akan semakin rendah minat siswa mengikuti layanan
bimbingan dan konseling sekolah.
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II MTs Negeri II Yogyakarta
tahun ajaran 2003/2004. Subyek pada penelitian ini masuk dalam rentang remaja,
dimana masa tersebut merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa.
53
Menurut Sarwono dalam Fitri (2004) pada masa remaja secara psikologi mulai
membentuk konsep diri, mengembangkan intelegensi, mengembangkan peran
sosial, peran gender, moral dan religi. Akibat dari perubahan-perubahan tersebut,
seorang siswa seialu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang cukup
kompiek. Individu setingkat SLTP akan dihadapkan pada masalah: penyesuaian diri,
kepercayaan diri, masalah belajar, masalah intelektual, masalah tingkah laku,
perencanaan pendidikan bahkan perencanaan karier (Ibrozi, 1998).
Untuk memecahkan masalah tersebut siswa memeriukan suatu tempat
sebagai sarana. Berkonsultasi merupakan salah satu sarana untuk memecahkan
masalah yang dihadapi siswa. Bimbingan dan konseling sekolah merupakan
lembaga sangat mudah untuk di akses dan dijadikan sarana siswa untuk
berkonsultasi (Astuti, 2002).
siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah seperti faktor pola asuh
orang tua, lingkungan, jenis kelamin.
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Peranan atau sumbangan efektif (SE) persepsi siswa terhadap guru konselor
sekolah dengan minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling
sebesar 29,8 %yang ditunjukkan oleh nilai koefisien determinan (r2) sebesar
0,298. Hal ini berarti masih terdapat 71,2% faktor-faktor lain yang mempengaruhi
minat siswa mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah seperti faktor
pola asuh orangtua, lingkungan, jenis kelamin.
3. Kategorisasi dalam penelitian ini adalah persepsi siswa kelas II MTs Negeri II
tahun ajaran 2003/2004 terhadap guru konselor sekolah tergolong sedang.
Minat siswa kelas II MTs Negeri II tahun ajaran 2003/2004 untuk mengikuti
layanan bimbingan dan konseling sekolah tergolong sedang.
57
58
B. Saran-saran
2. Bagi siswa perlu memperbaiki persepsinya agar dapat lebih berminat lagi
mengikuti layanan bimbingan dan konseling sekolah, dengan cara berinteraksi
dengan guru konselor sekolah dan menumbuhkan minat sebagai suatu
kebutuhan untuk mengikuti layanan konseling sekolah.
3. Bagi peneliti selanjutnya agar dicoba meneliti variabel-variabel yang telah ada
dengan variabel-variabel lain yang sekiranya akan menghasilkan suatu hasil
59
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, R., L, Atkinson, R., C, Hilgard, E., R., 1996. Pengantar Psikologi
(Terjemahan: Nurjdanah Taufiq, Rukmini Barhana, Agus Dharma, Ardiyanto).
Jakarta : Penerbit Airlangga.
Dewi, R. 2000. Studi Korelasi Antara Konsep Diri dan Sikap Terhadap Bimbingan
dan Konseling Dengan Tingkah Laku Berkonsultasi Pada Siswa SMU. Skripsi.
(Tidak Diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.
Djumhur, J. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah. Bandung: CV. Aneka
ilmu.
Ibrozi, M. 1998. Hubungan Persepsi Siswa Mengenai Layanan Konseling (Pola 17)
dan Sikap Siswa Terhadap Pendidikan Kepramukaan Dengan Motivasi
Belajar. Skripsi. Yogyakarta: FSBK/FIP IKIP Negeri Yogyakarta.
Irwanto. 1985. Psikologi Umum (Buku Panduan Mahasiswa). Jakarta. PT Gramedia.
Kartono, K. 1980. Teori Psikologi Kepribadian. Bandung: Penebit Alumni.
61
Prayetno, Amti, E. 1999. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jakarta- P&K dan Rieka
Cipta.
Santoso, S. 2001. SPSS Versi 10.00: Mengolah Data Statistik Secara Profesional
Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Sears D. O., Freedman, J.L, Peplau, L.A. 1994. Psikologi Sosial (Terjemahan-
Ardiyanto, M., Soekrisno, S.) Jilid I. Jakarta: Erlangga
Slameto. 1988. Belajar dan Faktoryang Mempengaruhinya. Jakarta: Bina llmu.
Soeramto. 1989. Pengantar Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta- Fakultas
Psikologi UGM.
Tutik, K. 1996. Sumbangan Suasana Keluarga Dan Minat Siswa Pada Layanan
Bimbingan Di Sekolah Terhadap Penyesuaian Dri Pada Siswa SMU Skripsi
(Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: PSBK/FIB IKIP Negeri Yogyakarta.
Usman, E, dan Johana S, P. 1985. Pengantar Psikologi. Bandung: Aksara.
Walgito, B. 1993. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset.
. 1997. Pengatar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi offset.
Winkel, W, S. 1987. PsikologiPengajaran. Jakarta: P.T. Gramedia.
LAMPIRAN 1
• Skala Persepsi
• Skala Minat
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2003
NAMA
KELAS
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Peneliti
Farkhan Hasani
63
SKALA X
NO PERNYATAAN
JAWABAN
1.
Guru konselor sekolah suka menolong siswa yang
memeriukan bantuan dalam segala hal. SS TS STS
2.
Guru konselor sekolah memperhatikan keluhan siswa
dalam proses belajar mengajar SS R TS STS
Guru konselor sekolah rajin mencatat anak-anak yang
melanggar peraturan sekolah. SS R TS STS
Nasehat yang diberikan guru bimbingan dan konseling
sekolah seialu menentramkan hati. SS R TS ISTS
Bimbingan yang dilakukan guru konselor sekolah tidak
banyak membantu siswa. SS TS STS
6.
Guru konselor sekolah bekerja sama dengan guru bidang
studi dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. | SS R TS STS
7.
Mengungkapkan masalah pada guru konselor sekolah
hanya akan mempermalukan diri sendiri. SS R TS STS
Guru konselor sekolah memanggil siswa-siswanya yang
melanggar tata tertib dan peraturan sekolah SS R TS STS
Guru konselor sekolah tidak pernah mengunjungi rumah
siswa yang mempunyai masalah SS R TS STS
10.
Guru konselor di sekolah saya mempunyai penampilan
ramah dan menyenangkan. SS R TS STS
11.
Guru konselor sekolah pandai menarik perhatian siswa-
siswanya SS TS STS
12.
Saya senang dengan cara guru konselor sekolah
Pgrjgenampjjan dan berperilaku dan saya ingin meniru.
—— . -1 _ _ . , ,^^f,_, i n i j m n i e l l i
SS R TS STS
13.
Penampilan guru konselor sekolah kurano simpatik. SS R TS STS
14.
Guru konselor sekolah tidak memberikan saran
pemecahan atas masalah /persoalan yang dihadapi oleh SS R TS STS
siswa.
15.
Kehadiran guru konselor di sekolah hanya membuat
cemas para siswa.
SS TS STS
16.
Nasehat yang diberikan guru konselor sekolah sangat
membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi SS R TS STS
17.
Berkonsultasi dengan guru konselor sekolah hanya akan
menambah masalah.
18.
SS TS j STS
balk" k°nSel0r di Sekolah saya adaterr^ndengaTy^ng"
SS R TS [ STS
19.
Guru konselor sekolah jarang mengadakan diskusi
^S^siswaunM^^ remaja SS R TS STS
20.
Guru konselor sekolah adalah orang yang tepat untuk
berkonsultasi.
SS TS STS
21.
Menurut saya, guru konselor sekolah tidak dapaT
menyimpan rahasianya. SS TS STS
22.
Guru konselor sekolah memberikan pengetahuan tentang
ajaran moral, agama vanq bermanfagjj^pgjsy^ SS R TS I STS
64
SKALA Y
NO PERNYATAAN JAWABAN
19. Saya akan meminta saran dari guru konselor sekolah bila
kesulitan dalam mengatur kegiatan sekolah. ST T N TT STT
20. Saya jarang meminta bimbingan dari konselor sekolah
bila mempunyai masalah yang sangat mengganggu. ST T N TT STT
21. Saya jarang mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling
yang diadakan sekolah. ST T N TT STT
22. Saya enggan berkonsultasi dengan guru konselor sekolah
bila sedang berselisih paham dengan orangtua. ST T N TT STT
23. Saya berusaha untuk memecahkan sendiri masalah yang
saya hadapi. ST T N TT STT
24. Saya menolak berkonsultasi dengan guru konselor
sekolah meskipun sedang mengalami kesulitan. ST T N TT STT
25. Saya akan meminta bimbingan kepada guru konselor
sekolah bila kesulitan dalam menentukan pilihan. ST T N TT STT
26. Saya akan meminta pada guru konselor sekolah untuk
membantu saya dalam hal memahami orang lain. ST T N TT STT
27. Saya tidak akan meminta bantuan dari guru konselor
sekolah meskipun mendapat gangguan dari teman. ST T N TT STT
28. Saya enggan menceritakan semua masalah saya pada
guru konselor sekolah. ST T N TT STT
29. Saya akan meminta bimbingan guru konselor sekolah bila
mengalami kesulitan dalam memanfaatkan waktu luang ST T N TT STT
LAMPIRAN 2
• Data Try-Out
Farkhaii / Try Out / Variabel Persepsi Siswa Terhadap Guru Konselor Sekolah
Subyek 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19 _4_
20 2
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
_3_
33
4
34
35 en
H
Try-out Persepsi 68
05/12/04 11:58:07
1/5
Try-out Persepsi 69
05/12/04 11:58:07
2/5
Try-out Persepsi 70
05/12/04 11:58:08
3/5
Try-out Persepsi 71
05/12/04 11:58:09
4/5
Try-out Persepsi 72
05/12/04 11:58:10
5/5
Farkhan / Try Out / Variabel Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan dan Konseling Sekolah
Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 ] 3 7
4 3 3 3 3 I J 4 3 3 4 1 3 3 3 4
2 2 4 3 4 4 4 3 4 5 5 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 7
2 7 1 7 7 3 t 3 1
3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 2 2 3 1 4 4 3 4 2 4 4 4 1 1 1
•>
4 3 2
4 2 3 2 4 3 3 2 2 5 5 4 3 2
2 4 2 4 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 7 3 7 7 1
4
5 3 2 3 4 3 2 2 3 3 5 4 2 1 2 3 2 2 4 2 2 3 3 2 3 4 3 ?. 3 1 1 7 3
4 2
6 J 2 t 2 1 3 1 1 1 4 4 1 1 1
1 1 1 1 3 3 1 1 3 1 1 3 1 i 4 7 1 3 1 5
7 1 3 3 3 1 3 3 3 3 1 5 3 2 3 3 ->
1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 1 7 1 I 3 5
8 4 3 2 5 3 3 5 4 4 4 4 5 3 5 2 5 5 5 3 5 1 4 3 2 5 2 3 4 ? 7 S 7 1
3
9 4 2 2 1 2 2 1 2 2 4 5 4 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 ? 4 1 1 7 7 3
10 i> 3 i> 4 5 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2 3 5 5 5 3 5 4 5 2 S S s
1 3 S 2
11 1 4 1 4 1 1 2 2 1 3 5 2 1 1 1 2 2
1 2 1 3 1 3 1 1 1 2 1 7 1 7 I 3 1
12 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 ? 3 7 7 3 7 2
13 4 5 4 3 4 i> 3 4 4 3 3 5 4 5 4 3 5 5 5 2 4 4 5 4 5 4 3 1 1 3 3 1
4 2
14 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 5 3 2 3 3 3 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3 ? 1 3 1 3 4
->
15 3 4 3 1 1 3 3 3 2 1 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 3 ]
4 4
16 1 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 4 7 4 3 7 7 7
? 1 1
17 I 1 2 1 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2
2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 1 7 3 7 7
1 1 1 3 2
18 i 3 2 2 1 3 3 3 2 5 4 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 2 1 3 3 3
4 3
19 4 3 4 1 4 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 2 4 4 3 4 1 4 3 1 1 4 3 3 4 2
20 4 3 4 4 2 3 I 4 4 3 5 3 2 4 4 3 4 4 3 1 4 4 3 2 4 4 3 4 7 7 3 3
4 4
21 1 3 2 3 1 3 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 7
2 2 3 2 4 2 3 2 2 2 3 7. 1 3 7 7 2
22 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1
L2 1 4 2 2 2 2 Z. 2 3 2 2 2 2 2 7
2 2 1 1 7 7 4 7 4
23 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 5 3 3 3 1 3 3 2 3 3 4 4 3 1 2 1 4 4 1 S 3 4 3 5
24 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 1
4
25 !> 4 t> 5 i> 3 3 5 1 2 4 2 2 5 2 3 5 5 3 3 5 5 2 2 5 7 5
3 1 4 3 3 S 3
26 5 ] 5 3 i> 4 4 5 3 5 4 4 2 2
4 4 4 4 4 2 5 5 1 2 4 7 3
4 7 4 4 4 S 2
->
27 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 3 3 7 ->
2 2 3 3 2 2 2 3 3 ? 3 7 j 7 7 3
28 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 3 3 4 4 1
29 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 2 2 4 3 4 4 S 3 4 3 7
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 2
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4
31 2 5 2 4 2 5 3 2 2 2 5 5 2 5 2 3 5 4 5 3 2 2 5 2 4 2 3 2 S 1 3 S 7 4
32 2 4 1 4 2 4 4 2 2 3 5 4 3 4 2 4 2
4 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 1 3 4 4 1 4
33 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 ? 1 4 4 2
34 _> b 5 5 5 3 5 5 1 5 5
5
5 5 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 4 5 s 1 7 S S S
35 it S 15 4|5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 CO
5 5 4
Try-out Minat 74
Aj-DH
CieLcQ
^uiicidLK
^ ^ ^. >, -L 7 O , 7 O x y . 0 / o b
vj~x\0 0 0X6
VriKUuUl / iOb, 1143 -] c • -7' ,-. i u "
-1—J ' / 0-434
f; u j , ,-, - /-'"'-'
vaROOOIH
, 0 0 / r:
VAR000j 9 1 :"! ." ' ~ r. ,~- •-,
i- ^-: ,- O -i'\ I / f7 7 /
v A.R 0 0 0 ? 0 2 0 4 . fS R 5 7
v'akuul),:-: 1 " 7; s .;1 / o f. -.-.-. - — — -
7 b 7 7 7
VAK00G22 i ubi, 114 3 7 7 7,516 0 , \j 6 7 b
VAR00023 105.1714 1 q -q Cc q o
v/VKOOOZ4i
/ 7 98 6
104,9714 202,7345
vfvRO 002 b . 422 9
10"- ' -L--'"' ~"-
_ T -... „ ^ " ' " f ~ '- '""t- -1 ! -i !",* . ;";• / 4 rj' 7 .A.
1 i>iT
/ - J ,
VAKUU 0 3 0 1 0 -r, 0 A' r ^ ^ ,-, — ,_ ^_
VAR00031 ^ u 4 . ("j J / I
200,2437 . 4 / x-7
jAUG0 032
-- -• ! » '-X \J I «_
f 7 7 7 4
./ARG00 3 3 17 4 7'! •"• (-•
v j^ijr\ ^>'!j U ^ ^j 1 0 ii 7 ii 7 '~-':
i\trilAjDii;
^Cl O ^C3 ^^
80
- i -s t, i (: s
o bdx 6 C
o rv., a
7
_l c;
„ _
^ 7 L l -5C L c) G
i'-itdn T
Va riancf:
it Item Aipna
it Item -i-OCdi
• • - > t ... . j , .
^ ^
.. „ ~ „ .. , ; '.'J X'> "J r;
->-l 7
^ 7
••' t ~*/;
' i 7 ""'
Is/.
,. 7 4 7 4
VrtrMj u u < <t
52,4000 j '..1 / « 4 O ,:. H
VfiKUuU j..j 77 , 0 83 7 1 p O -. IT "7 -
VAR0C016 yx,4 coo -, --, n -, ^ ., _
' 1-^t't
t — •-, , „
vakoooI/ -•' ~ , 7 4 ^_ 7 -j p - o r- ,,, ,-_. , 9189
-*- '-' -2 » .4. 2b> \j O
T T7>. ^ .' 1 / w ; ! .. # 0 ^ / _l
-; i- , 3 4^ y
133,1966 , 617"/
VjhJRO 0 019
-i-'' o / y .7 y o / • ' -' - '
uAi\00020 O '~ 1 1 /• ~ i «- - ' ~
-L '-' W , i_. j_ i_, j_
vAK00021 7 7'. b 7 7 1 .i 7 7 . / i i 7' 7; ' 1111
/ - ' • ^
VHK0OU0 0 Q "• / ;"'• ••"• •-. - —• ,-, — —
•J ••- r ~* "•*-< •••> '-•-'
vax\U0024 Q •"'• ""•• r, .'"•, r-. . „ _ ^ n _
-^ *b- * 7. '-J b U
x b / , 7 4 i±
i 4427
VAR00025 92,4 8 5 7
. 70 /9
VAR00020 32,4827 17 7'7 77P . o b 2 6
VAKUUUi/ C.) ": ,'7 u / n -t , 1 •-;
*-' •— O .L »_
o c .4. i e bp~;>~ re^r r^
,
v -n r ; a n c e T t eTTs -
-i f ! t.em i r Ir«m i Xp.ri i.
^eier^d Db:l-red
C;-;Xxe]btX
T r^ _ ,-, ,_, ^
T r 71 r-, - " - -
""' ' " "^ ~ "' -' r-' / / i. ^ X .' 8 2 4 ii
VbiibOOOO 2 Cj Q Q p r"> f; r- ,n ,-, ,, ;- -. -
. — -
- '-' / •-' *_ U VJ
b 4 0, 4 7 7 H p "7 ~. —
VAR000 04 Qp or-?: r ,- ,-, ,; —, - -
/ -?
VAR000 0 7 , 440 /
,,„ „ ... „ _ ^
98,8000 556,9882 7 1 Q 1
vakGOOO 8 98,5714 , 9435
7 4 9,0 7 5 6 , b3 67
vakuOOO 9 '•-' w
^ - f
P P 7 7
•- v-> -J /
, S425
0 4b, 398"^ r i 4 0 (j
VARGOOIG 98, /14 2 , y430
\/K.b U U 711
b •' / / / j_ 4
"' b • ' * 8 7 21 , 1028
VbbKpOOlt 98,542 9 - - ,-, — - - -
/ ~ £ _'
vxmUOOl i p O '< l '' ~ !- — ~ ^ _
-J -' t j- j- t 3
777,8 77 4 , 7349
bR. 5 479 , :•! <i .3i.i
„ „ ^ 0 4 7, b 7 b <"\ 8 '"* v< 4
vAKUUU i. 5 99,0000 — — — ^ , _ _ ,9417
vakUUu i b y o , b o o 0 , 94 34
7 7 4,57 6 5
__,
VPbRu 0 0 1 7 r 0 , _ „ , /«l93
-' - , V, ^ , ^
-TT,
b 4 b , ^ 7 Ub 7 p p p
,. v. ^ ^,
VTiibOOOlb O p p pb r,' L ' - ' /. r
VAROOuiy 7'L' -1 -' ^ ° ' •L / 5041
t T„ , - , , . , w-. ,.
- - r - '- lJ 'J
oob, 1) /06 P 7 ^p /
Vi-LKU 8 72 7 ;-' '-• 7 '-; i- ' /
/ > U
Vixib b U 0 7 1 9 7,6857 - - - ' _
•^T^ -. - - box,obb9 , 5 610
bb , r^r; 7 b 544 . 0050 „ „
b b / ^
VAK7UU2 7 7 8,6000 P p -Ci p p p p r- .-. - .-
-7 J , _l4 62
VibRO 0 027 7 7 74 '."' 4 ' p844
7/ix\00U2 y n Ci ~ .•] •-• <~ r .- - — -
* • -'-'"
-v -v f •-/ 4 i_ jv
f -i- X i- :
v/LKU 0 7 7 \) o o /j —• 1 ; - —
-' -v , 4 .j ,- X
, ^ -:• b L'
VAHO0o3 1 98,857 1 ^ _ .
7 h 4 r ''1202
V'AKbOObb b P "7 "• -' " — .- -. ^ 9450
vAKOOObj 9 8, 8 '4 4 7 •" r- •" - - i-
d 1 L I
J J- -Ll-tJIUK = J4
82
Reliability
^ ii A li i o J. o
1 Lciu~ bubal 3 b
._. C ct L t
•p-*™- Alphf,
l - ' C l t LK(
52 .< , /0 4 9
70 j / 1 9 3 3
7 7 r , /' ft 6 6
504 , 6 6 7 7 / / 4 ~?
p "•p
.2437
H±- J J J
517 , 4 o' /4 7333
, —• 7 0 7', 9882
•\L t J
509 , y042
52 7
— ! , ,- _ _ -
-t / -^ _
-• J- X r >J i 3 0
7 72 i^C^
7 i b 2 403
/ r
..' j_ . > 668 9
rt£\ J J J ^ "
507, 8571
VAR00018
0^1, o 748
VAROOOi9
521,
V.rt_r\ U 0 0 2 0'
o2 /, 9630
vARO 0021
o22, 3395
V AR 0 0022
^ •-' G , 3 7 31
-' .' A / 0 6 39 4 9 30
VAR0002 4
3 3 4. .i o 8 6
V A R ii0 0 7 7
"; J. 0, 9 4 0 .^,
vA^oOOb 6
1/ i -24, 5 4 37
vAk00027
•- ^ 4 , 3118 5 3 64
vAR 0002 8
'09, 5050
VAROOOOl
P.RiiaD]
—' - - _OiLL^l
LAMPIRAN 4
• Data Penelitian
Farkhan / Variabel Persepsi Terhadap Guru Konseling Sekolah
Subyek 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26j 27 28 29
1 30 Total
3 103
94
89
_3_ 70
5 107
99
88
99
_3_
10 95
3
11 _4_
12 5 74
13 64
14 78
15 95
16 85
17 80
18 103
19 99
20 102
21 65
22 _64_
23 78
24 78
25 88
98
oo
CO
Page 1
2 9613 d
CO
m OS
66
6P
001 8fr
Lb Z.fr
08 91?
SL Sfr
LL PP
99 3 3 ZP
LS IP
If
£8 Ofr
601 6£
eoi 8e
99 z.e
!01 9e
601 se
C6 P£
ee
£9 re
99 le
PL oe
PL 61
Pb u
EOI Ll
|K»OX oe 6z 91
8Z U 91 si n a u \i 01 61 81 Ll 91 SI H CI ZI II 01 >|0/C(|I1VJ
e seed
OO
8^
£01 S£
9L frZ.
LS £L
W)l IL
68 IL
OL
SL 69
P9 89
59 L9
6A 99
S9
t>9
£9 C9
ZL 19
6L 19
SL 09
201 6S
201 8S
L6 LS
£6 9S
66 SS
901 PS
C8 £S
ZL IS
|8»t>l oe 6Z IS
83 Ll 91 SI PI £1 ll ll 01 61 81 Ll 91 SI M ei ll II 01 VAqny
fr 06Bd
CO
CO
L9
U ooi
L9 66
L6 86
SL L6
96
OL S6
68 fr6
601 £6
LL 16
26 16
69 06
Lb 68
99 88
Z.8
201 98
201 S8
XL t>8
PL es
96 IS
06 18
Lb 08
68 6£
001 8A
69 LL
Roi oe 61 8Z Ll 91 SI 9L
PI £1 ll ll 01 61 L\ 91 SI M ei u ii 01 >|,M(|ll^
87
"S
•*•
C
1r •
r-
o-v O"
^ „ ^ voi^i^r oi c en ^ u-
o 2 <:
CD
O)
TO
e Q_
<N n~ c~ e' C- rT <N rT ee in CM e' rr CN
Os
CN en CN r^ en in en c~ CN CM en
fN en en CN
00
en CO en cn <N en CN <N CN
—
- — m rT in
rr CN m CN en rr en en en m CN en in CN
cn en in — rs en CM >n CN CN en rf
—
en CN
m CM en en cn <N CN rT
CN — en CN — en rr CN
en V) CN en CN CN en en
CS —
en ~ CM en en ~
CN en en cn CN rT CN in CN en
cn —
— en - CN
<n
en en CN en CN CN en cn en
r4 —
~ — en rr CN
— en CN CN rr en CN in rT CN m CN en
<N CN rT
o
rr en en en cn en CN cn en CN <N en en
— CN
C\
en CO CN CM CN en Tt en CN CN m en CM in
-
oc
en CN en rr CN CN en CM rT CM en CN en rr <N
r^
en m en CN en rr
— — —
-
CM — >n en CN
VO
en <n CM rr CN en rr en <n en CN rr en rr —
ir,
in en en C") CO CN en CN en Ti in en en en CN
Tf
CN en in m CN en CN cn rT en CN CN in rr —
en
— rr en — cn CN rT CN en - — CN en en CN
CN
en en CN ro CN en rT rr en en <N
— CN en —
in en CN rT CN rT CN CN en CN en
-
<- CN rr CN
o
in en en CN CN en en CN en
— — — — rr CN
CN en en rr m CN CN rT CN en en CM ^
— rr CN
oc CN en C~l on in rf ro rr en CN CN en
— en CN
r- — m CN CN rr in en CN in CN en en rr
— CN
ve CM V~) en — en — en CN en en CN — en in en
IT, en en rr en CN m rr c-> CN en CN CN
"- en CM
"* en CO (N rT cn <n — »n en en m CN en rr CM
f) - en m CN m en rr CN en in CN — en in CM
r* cm IT) cn CN cn CN CN en CM IT)
- - en en CN
en en CN m (N CM rr CM en en CN
-
— en rr CM
CN en rr 00 CN © fN en rf «T)
© -
o o o © O o o o
C/2
Data Persepsi 88
05/12/04 12:01:44
1/20
Data Persepsi
89
05/12/04 12:01:45
2/20
Data Persepsi 90
05/12/04 12:01:45
3/20
Data Persepsi 91
05/12/04 12:01:46
4/20
Data Persepsi 92
05/12/04 12:01:47
5/20
Data Persepsi 93
05/12/04 12:01:47
6/20
Data Persepsi 94
05/12/04 12:01:49
7/20
Data Persepsi 95
05/12/04 12:01:49
8/20
Data Persepsi 96
05/12/04 12:01:50
9/20
Data Persepsi 97
05/12/04 12:01:51
10/20
Data Persepsi 98
05/12/04 12:01:51
11/20
Data Persepsi 99
05/12/04 12:01:51
12/20
Data Persepsi 100
05/12/04 12:01:52
13/20
Data Persepsi 101
.
108 3.00 2.00J 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00
05/12/04 12:01:53
15/20
Data Persepsi 103
05/12/04 12:01:53
16/20
Data Persepsi 104
05/12/04 12:01:54
17/20
Data Persepsi 105
05/12/04 12:01:54
18/20
Data Persepsi 106
05/12/04 12:01:54
19/20
Data Persepsi 107
05/12/04 12:01:54
20/20
108
nC oc rr
c o^ oc OC
oc
oc NC o*
a- ir
o
s CN
oc
rr
oc r-
oo
00
r-
OC
NO
© o o
oo
NO r^
CN
oo
rr
o
en ON <D
ON OO O)
CD
Q.
CN
en in en en in c^ rr e' en cn in CM
CN en en rr en >n in CN CM in CM en cn
00
rr en r^ CM <n en en rr cn CN CN r- CN
CN —
rr rr en rr en CN — rr en CN rr
en en in, en en CN en en en
CN rT en CN CN en en en cn CN rr CN en CN m en en
NO
en rr cn in en rr en CN rr CN en en en
CN —
— rr en in en in — en en <n CM
CN
rT — en cn in rr CN in CN en en in en CN CN rr CN en en CN CN rr in CN en
rf
en en in rr en CM cn cn en CN en CM cn en
— — en in en CN en CN m en en
cn
rr en cn CM in in en cn CN rr en rr mi en rr en en rr
CN en en — en in in en
en in in CN en cn rr en rT en CN en
— —
— rT rr en rr CN en CM en CN en
CN en rr en en CN CN rr >n en rr en CM cn en en en rT CN en — en rr en en CM
©
en m cn >n CN CN en en m
CN —
en rr CN CN en rr in en en CN — cn in in en
On
rT en CN en <N CN en en en en rT en rr
— —
- en rr en CN cn CN en en en
00
en rr en en en rr cn en rr en en rr en en en
—
CN en en in en rr en en CN
C5
r-
en en CN en en CN en en rr m, en CN CN rr CN rr rr in <n CN en CN en CN en
in no
CN rr en en en CM rr m CN CM in en
6X) i-< —
— cn en <n en en rr en CM rr in en
en en en en CN en en rr en en rr en rT
—
— cn cn rr en CN en en in rr en
so
S
O •*
rr cn en en en CN rr en en rr CN CM en en CN CN <n
rT rT CN — CM en en en
e en
cs «o rr in en en rr en rr en en en in en en en en en en >n en cn — rr cn >n
•o
c CN
en cn CN rr CN en en en CN in
« <- rr — en CN rr en CN rr CN cn rr cn CN en
WD
en rr en en en CN cn in rT in
z ^-< en CN CN cn cn en rT rT rT CN en in, rT en cn
£ ©
en en en CN CN cn cn in rr rr CN
— en rr in en in en rr — en CN en in rr
c
« ON in cn en en en IT) en CM en
— —
— CN en en en en rT rr en rr cn en cn
c —
«c
00 rr en CN en CN rr en en in in en CN
« — cn rr in en rr en CN cn CN rr CN en
r~ en rT cn en en CN en en rr CN >n en en cn CN en rr cn rr en — cn in rr CN
'5b NO wn CN en en CN CM rf in en in
—
—
— cn en en m en >n rr in en cn en rr
c
o
ID en rr en en in CN en rr en rr en CN rT in CM en en CN rr - en CN cn CN <n
"«* en en CN — en en en en en CN CN en cn cn rr en
c 1- rt rr CN CN — rr en CN
en rr CN en en en in in rr CN in en rr CN en CM en rr m en ~ rr CN cn CN en
*s in en in CN rr CN en en in rr en CN
.2 — rr en in rr en in en — en cn rT en
OS
rr en en CN cn rr CN en m
> - — en en CN en en rr en rr en —
en en rr rr en
c
«
o
CD
Page 2
Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Total
51 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 5 2 3 3 3 2 1 2 3 3 1 3 1 3 3 3 1 3 74
52 4 5 3 4 3 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 4 2 3 4 2 4 3 1 3 4 2 2 4 3 88
53 3 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 3 4 5 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 1 3 1 97
54 4 5 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 5 4 3 3 4 2 4 2 4 3 5 4 3 3 3 3 101
o
55 3 3 3 3 3 2 3 5 j 5 3 5 3 3 3 3 5 3 2 3 3 3 2 3 5 3 3 4 3 95
56 3 4 3 5 4 3 1 4 3 3 4 3 4 3 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 100
57 2 3 n
5 3 3 3 3 2 3 5 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 4 2 84
-»
58 3 3 3 3 5 3 5 3 5 3 4 3 3 3 2 3 j 9
i- 4 7>
3 2 3 3 3 2 3 3 90
59 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 3 2 1 1 3 2 5 2 3 2 2 3
5 2 3 2 4 1 2 68
^
60 2 2 3 5 2 5 3 2 2 1 3 2 2 2 2 1 j 2 3 3 4 3 2 1 1 2
3 72
61 2 3 1 2 3 4 1 2 5 3 1 3 2 3 2 3 2 1 2 3 1 3 2 3 1 3 4 2 3 70
1 2 9 2 7> 7> i 9
62 3 1 2 3 3 1 2 1 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 70
63 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 5 3 3 3 2 3 3 3 2 81
64 2 2 3 2 2 3 4 3 5 3 3 1 2 3 5 3 3 1 2 2 1 5 3 4 2 1 1 2 76
65 2 4 3 4 3 1 3 4 2 3 1 2 5 3 3 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 2 71
66 3 1 1 2 3 2 2 1 3 3 1 3 2 2 1 2 3 3 3 1 3 3 3 1 3 3 1 2 3 64
67 2 2 2 1 5 2 3 1 2 2 3 3 1 4 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2
3 3 67
*->
68 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 5 3 2 3 5 2 89
69 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4 1 3 4 2 4 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 2 95
70 3 2 5 3 4 1 3 2 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 88
71 4 '3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 3 4 4 5 3 2 4 5 3 4 5 105
72 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 5 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 87
73 1 2 3 1 2 2 3 4 1 3 5 1 2 3 1 3 1 3 2 4 1 3 1 3 2 5 1 1 3 67
74 3 3 3 3 3 5 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 4 4 3 4 5 3 3 4 3 98
75 2 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 5 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 67
Page 3
NO
00
Cn v;
u>
to to to to UN to -fc. LO
U) to to u> to to to U>
w to Lk)
to LO to to to to v»
u> to to to w to
to to
to u> OJ 1>J U) OJ
u> OJ to to to u> to LO OJ to ON to oe
-fc> U) UJ to to to 1>J
u> 1>J to to OJ UJ to to
to U> to to UJ to to U> Ol to UJ u> to UJ to
to
to U-» L.J OJ
U)
to to to to to UJ LfJ U) to
u> to UJ w to
v>
ON w to to u> to to OJ
w
to
to to OJ O-l C>J
ao
to to to U) to to
NO
to to to to UJ to to ON
to U) to to to to
O) to l^> to to U) to to to OJ
ts\ UJ to ON
to UJ
OJ
-Pi. 1>J to u>
to OJ
OJ L>J to to to to to to 1>J
OJ to to to to to
4^ ON
-fc. to to
TS
fl)
CO
CD oc
^1
m
9 s6ed
CM
SL 6 £ Z Z I £ £ Z P I £ Z Z £ Z £ c
£ Z £ z £ Z £ Z Z £ Z £ SU
c
£8 Z £ £ e Z I P £ Z e P z P £ Z e £ £ Z p £ P Z I £ £ Z P HI
c8 2 e t7 £ i £ e P I £ p £ p £ I £ e Z Z £ p £ z £ z £ £ £ Z en
\L C i c £ i 1 c £ Z 1 £ Z £ P t" Z £ Z £ Z Z £ c
1 z Z £ £ :n
£8 2 e £ £ e I e £ £ z £ £ Z £ £ e I £ Z £ Z Z £ £ £
Z Z £ £ in
06 Z p e Z £ P i £ z P Z Z P £ P £ P £ £ £ £ P z £ £ P £ £ on
P
901 e £ fr £ p P £ £ £ £ Z P £ £ £ P £ P Z £ P £ £ £ P I £ P £ 601
c c
601 £ e p £ s P e Z P £ P e P £ £ £ P £ £ P £ P £ £ P £ £ 801
C
66 £ t? e £ £ p Z e £ P £ £ P £ £ e P £ £ P £ £ £ P £ P £ P LOl
P9 I Z e i e Z I Z e I £ Z I £ Z € z I Z I Z P £ I £ P £ I Z 901
PL e e Z z £ £ z £ p £ I Z e Z £ 1 £ Z P £ I £ P £ Z I £ Z £ £01
Pb e I £ £ i £ p £ £ £ e £ i P £ £ I £ I P £ £ Z £ £ £ P £ £ WH
bL 3 3 P z £ £ I z £ z e p Z £ £ £ Z Z £ Z £ z £ P Z Z £ Z £01
001 e £ fr £ z £ £ P £ £ £ z £ £ £ P P £ £
£ £ £ p £ £ £ P £ P roi
59 z I 1 Z £ I Z £ I P £ £ I e £ Z Z £ £ I £ 1 Z £
Z Z I Z £ 101
imox 61 8Z Ll 91 SI PI £1 ll ll 01 61 81 Ll 91 SI W £1 ll II 01 6 L £ P £ I I >i^qns
8 9
Data Minat 113
05/12/04 12:13:31
1/20
Data Minat 114
05/12/04 12:13:31
2/20
Data Minat 115
05/12/04 12:13:32
3/20
Data Minat 116
05/12/04 12:13:33
4/20
r-»
o
CM
O o o
O o o
oi oo o o o o o
0) oo o o o o o
o>
1-^
a> co UO CM b i-2 cd
I-- CD o co t^
CO
c o o o
0> o o o
Q O o O o o
CM p o o o o o O O o o o o o
~ o o o o
o IT) lO CN Tf (») co lo
q o o o o o o
o CO o o o
o
LO CNJ CN id csj co CN
CD l_ w"
Q 05
>
CM CO lO CD oo C2) CM CO CD co 05
CN CD
co CO
CO
CO
co
CM
rT
O
CN
LO
O
00
o o o o o O o o o o o O o o o o o o O o o o o o O o O o
o o o o o O o o o o o o O o o o o o O o
o O o o o o o o o q o o o o q o o Q O o o o o o o o CM
o co cd cd cd CN cd cd cd cd cd co CN
o
CO cd cd LO CN cd cd cd CO CN cd cd •St CO CM CD
e
CD
>
o o o CJ o O o o o o
CD o o o o o o o o o O o o O o o o
O
o o o o o q o o o o o o o o o o o o o o o o q o
o o O o o o o o O o
o o o o o o o o o O
O co id CO CM CN cd LO CO CO CNi cd cd cd
9 o
O
CN CO CN cd cd cd LO cd CN cd CN CN cd cd cd
e
CD
>
o o cj o o o o o o
LO Q o o o o o o o o o o o o
o o o o o o o o o o o o o o o o O o o o O o
o O o o o o o o o o o
o o o o o o o o o o o o O o o o O o
o co CN cd cd CN id id CO •ST C\i cd CO cd id
o
cd cd LO CN CN cd CN CO CM cd cd LO cd cd CN
<2
CO
>
o CJ o o o o o o o O
•3- o o o o o o o o o o o o o
o O o o o o o o o o o o O o
o
o o o o O o o q o o o o o o o o o o
o o o o
cd cd o o o o o o o q o o o o o
o CN LO CM CO cd cd cd CN co cd cd id cd cd cd LO
o CN CO CN CN cd cd cd CO
CO
<2
CD
>
CO CJ cj o o o o o o o O
CO o o o o o o o o o o o o o
o o o o o o o o o o o o o o O o o o
Q o o o o o o o o o o o o
o
cd cd cd cd
o o o o o o o q o o o o q o o o o o o
o CN cd id cd CO CN CN cd CO cd cd cd cd c\i cd
o CO CM cd cd cd CN co cd id CO
e
CO
>
CJ CJ o c_> o o o o
CN o o o o o o o o o o o
o o o o q o o o o o o o o o o o o o o o o o
o o o o o o o o o o
O
cd CM cd
o o o o o o q o o o o o o q o o o o o o
o CN •<— CN LO LO cd cd cd cd cd id cd id cd cd
o LO CN cd CO CO CN CN CO CNi cd cd
e
CO
>
CJ CJ CJ CJ o o o o o o o o o o o o o o o o o
o o o o o q o o o o o O o o o O o o O o o o o o
o o o o o o o o o
o
cd cd cd
o o o o O o q o O o o O o o o o o
o CN CM cd cd id cd "ST CO c\i CM cd cd cd cd
o CN cd CN CN CM cd CNi CN cd CN cd cd cd
<2 CO
CD CO
>
(Si
uu 0) CN CO T LO CD T—
co CD o CNI CO
CO CO co 5- ^ •3- •"3- LO LO LO LO U0 lO
CO
LO
N- co
LO
cn
IT)
O
CD co
CN CO lO co CD o CN
CD CD CD CO co co co co r-
g
CM
..
_1 LO
_ o
Data Minat 119
05/12/04 12:13:35
7/20
Data Minat 120
05/12/04 12:13:36
8/20
Data Minat 121
05/12/04 12:13:37
9/20
CN
CN)
O
CN
P |o lO lo
q o o |o
^ 00 h-' P o lo lo
P o o o
CO
N CO fl)
id CO lo' K
CO CD O
n
00
c
co ° P O O o lo
P p O O
CO
Q
<M CN CN CO
co
cd
CN
•ST
g
CM
o
CO
CM
o
CM
co
c
Q
co
cd
CN
o
•—.
CM
lO
o
CNI
o
CM
CN
CO
c
CD
CO
Q
00
CO
CO
CM
g
CM
o
LO
CM
o o o o
O |0 o o
o
•SJ-
EN
co CO co
919
o p
o
o
o
a
d T— CN
"
co
CO
•+-<
CO
Q
oo
co
cd
CN
g
CN
io
o
CO
CN
O
CO
c
3
CD
Q
co
cd
c\i
«*-
g
CM
o
CM
O
eg
10
co
c
3
CD
Q
cn
co
cd
CM
g
eg
LO
o
Data Minat
128
05/12/04 12:13:39
16/20
CN
O
EN
CD
S
ro
Q
co
cd
CM
g
CM
lO
o
Data Minat
130
var00015 I var00016~
var00017 var00018 var00019 J var00020 j var00021 J
2.00J 3.00
111 5.00
2.00
2~00\ 4~00| ——111]
2~00l
3.00
3.00 3.00 2.00\ 5.001
_3_00
3.00
_____41Ool
100 3^Too]
2.00 3.00
4.00 aobT 2T00T
1^1
aooi
2.00 2.00 5.001 100 4 nn 1
05/12/04 12:13:40
18/20
Data Minat
131
05/12/04 12:13:40
19/20
CN
CO
o
CN
o
CN
CO
c
CO
Q
o
•SJ-
CM
•SJ-
g
CM
LO
o
LAMPIRAN 5
• Uji Linearitas
• Uji Normalitas
Korelasi Product Moment
133
UJI LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of
Minat mengikuti Between Squares Mean Square
(Combined) Sig.
layanan BK *Persepsi Groups 11963.334 299.083 2.606
thd guru BK Linearity .000
6104.520
6104.520 53.189
Deviation from Linearity 5858.814
.000
Within Groups 150.226 1.309 .159
8492.962
__ Total 114.770
?0456.296
Measures of Association
Minat mengikuti
layanan BK *Persepsi
thd guru BK
134
UJI NORMALITAS
Descriptive Statistics
Mean atd. Deviation Minimum Maximum!
Persepsi thd guru i 11 5 85.13 13.57 63
Minat mengikuti 109
layanan BK 115 84.88 13.40 63 110
115
Normal Parametersab Mean
85.13 84.88
Std. Deviation
13.57 13.40
Most Extreme Absolute
Differences .114 .105
Positive
.100 .105
Negative
-.114 -.080
Kolmogorov-Smirnov 2
1.226
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.122
.099 .161
a- Testdistribution is Normal
b- Calculated from data.
135
Correlations
Minat
Persepsi mengikuti
thd guru BK layanan BK
rearson Correlation
1.000 .546
Sig. (1-tailed)
.000
N
115 115
Pearson Correlation .546' 1.000
Sig. (1-tailed) .000
N
115 115
*Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Descriptive Statistics
\~ L-ggQge_ Minimum JMaxifnnmT ^ZT pS= r- —
Statistic Statistic Stater U»«*- .• L" ^r* Vanance
Persepsi thd guru I
-.,...*• QO 109 8R1^ i 0-7 ..„ -_: — •—
Minat mengikuti 13.57 184.097
layanan BK
Valid N (listwise) 13.40 179.441
LAMPIRAN 6
• Grafik Histogram
• Grafik P-Plot
• Grafik Scater Plot
• Grafik Value
136
HISTOGRAM
10
r <
-«w •»«MBLauh
*«fl >r-4V|l-IMvlU
i. •¥"-*
10
F
r
q
u
e
n
[Std. Dev= 13.40
c IMean = 84.9
y °il3 N = 115.00
65-0 75.0 85.0 95.0 105.0
70.0 80.0 90.0 100.0 110.0
Minat mengikuti layanan BK
138
Pplot
HCP
.75
E
x
P
e
c .50
t
e
d
C
u .25
m
P
r
o ,, D Q
b 0.00
0.00 .25 .50 .75 1.00
il a 3
a
D
* Ll
e C tfPa
a c
v
i
a u.u •
a
t •-1
i
o
n
JD.,
f
r D
o -.1 •
m
N
o
r
m
a
-•2,
0.0 .8 1.0 1.2
E
x
P
e
c
t
e
d
C
u
P
r
o
b 0.00
1.00
D
e
v
i
a
t u a
a
i cat
o
n 0.0
f
r cP
o
N
an a
o
r
m
a
I -.1
SCATTER PLOT
Graph
12
110*
11
10
o &
100
p 9
e
r
s
8
e
90
P 7
s
80 5
4
g & A
u 9- <
70. 3
I 4
u
•ft
2
V ""'
B
K 60 1
Value
nanBK
Subjek
LAMPIRAN 7
• Ijin Penelitian Fakultas
• Ijin Penelitian Dari Depag
Surat Keterangan Penelitian
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
HE FAKULTAS PSIKOLOGI
Kampus Terpadu, Jalan Ibaliurang Km. 14,5 Telp. (0" ' ) 896146, .ax. 896147 Yogyakarta 55584
Kepada Yth.
Bepak/Tbu Eepob &dco\a^ V\TS>W IT 4<*Vja
di
Tempat
Dengan ini kami nemohon bantuan Bap PTou/Sdr untuk memberi ijin
pada mahasiswa kebiii :
Wazsalamu'alaibuKi vvr.wb.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
A——
Pf>.:.ft^^.3a\..^V^*arv*