NPM : 202001500466
Kelas : R3E
Mata Kuliah : PKPBK
Dosen Pengampu : Devi Ratnasari, M.Pd., Kons
Jawaban UPM
1. Sebagai seorang guru BK dalam melaksanakan program yang sudah direncanakan,
membutuhkan banyak dukungan dan peran penting dari pihak pihak terkait diluar dari guru
BK itu sendiri, dukungan sistem yang baik dan positif maka maka akan mewujudkan
penerapan program BK yang baik dan sukses di sekolah. Untuk mendapatkan dukungan
sistem yang baik guru BK perlu melakukan langkah langkah yang tepat dan
memperhatikan beberapah seperti diantaranya:
➢ Melakukan riset dan pengembangan, yang merupakan aktivitas konselor atau guru BK
yang berhubungan dengan pengembangan profesional secara berkelanjutan seperti
merancang, melaksanakan dan melakukan evaluasi aktivitas layanan konseling yang
dilakukan, mengembangkan kesadaran komitmen terhadap etika profesional, berperan
aktif dalam kegiatan organisasi dan profesi BK baik itu di sekolah maupun di
masyarakat
B. Terobosan yang dilakukan untuk mengtasi peserta didik yang belum mencapai SKKPD
Terkait dalam hal tersebut jika sudah diketahui banyak peserta didik yang belum mencapai
SKKPD maka dirumuskan program BK yang sesuai dengan aspek yang menjadi kebutuhan
atau belum tercapainya SKKPD tersebut, pembuatan program ini mengacu pada need
assesmen peserta didik dan SKKPD sehingga dapat dirumuskan program BK yang sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan dilihat pada aspek apakah yang belum tercapai dan
menjadi masalah pada peserta didik serta dikaji dalam menentukan program dan layanan
yang diberikan terkait hal tersebut, agar tercipta program BK yang sesuai dan layanan yang
tepat untuk diberikan kepada peserta didik di sekolah dan diharapkan dapat dilaksanakan
dengan baik serta memberikan perubahan pada diri peserta didik serta tercapai dalam
SKKPD yang sebelumnya tidak tercapai.
C. Apa kaitan antara ketercapaian SKKPD dengan pembuatan perangkat kinerja dan
Program BK
Keterkaitan ketercapaian SKKPD dengan pembuatan perangkat kinerja dan program BK
adalah dengan mengacu pada SKKPD dan melihat aspek apakah yang belum tercapai dalam
SKKPD tersebut dan apakah siswa banyak yamng belum mencapainya kemudian
berdasarkan hal tersebut dikaji dan di rumuskan program BK yang relevan dan berdasarkan
kebutuhan atau need assemen serta SKKPD agar dapat dirumuskan program Bk yang tepat
dan sesuai dsn memberikan layanan yang tepat dengan apa yang dibutuhkan peserta didik
karena di dalam SKKPD terdapat point point yang penting yang harus dicapai peserta didik
jika ada yang belum tercapai atau menjadi masalah serta kebutuhan peserta didik maka ini
jelas berkaitan pada pembuatan perangkat kinerja dan program BK karena dalam
pembuatannya harus mengacu pada assesmen kebutuhan peserta didik dan SKKPD
sehingga dapat dirumuskan atau dibuat dengan tepat dan memberikan layanan yang sesuai
yang dapat membantu peserta didik.
➢ Dengan melakukan need assesmen, hal ini sangat penting dilakukan sebelum
merancang dan membuat perangkat kinerja dan program BK dengan ini guru BK
menjadi tahu apa yang menjadi masalah peserta didik dan apa yang menjadi
kebutuhannya proses need assemen ini dapat dilakukan dengan banyak cara dan metode
dapat menggubakan pembuatan dan pengisian angket, penggunaan DCM, AUM dan
sebagainya yang bertujuan memperoleh informasi apa yang menjadi kebutuhan dan
permasalahan peserta didik, dengan demikian maka pembuatan program menjadi tepat
sasaran dan sesuai serta pemberian layanan juga dapat disesuaikan dan tepat, guru BK
juga dapat menentukan metode layanan, mareri yang sesuai dan dapat bersikap terampil
dalam penyusunan perangkat kinerja dan program BK.
➢ Melibatkan pihak pihak terkait dalam pembuatan program, seperti peran orang tua atau
wali murid, guru mata pelajaran, wali kelas dan personil sekolah lainnya, dengan
bekerja sama dengan pihak pihak yang terkait maka guru BK akan lebih mudah dalam
menyusun dan membuat perangkat kinerja dn program BK yang sesuai di sekolah.
Dengan peran peran tersebut dapat melengkapi informasi dan menjadi salah satu dasar
dalam pembuatan program BK yang tepat, seperti melibatkan orang tua sebagai salah
satu sumber yang paling mengetahui peserta didik dirumah, kemudia wali kelas yang
mengetahui siswa nya di kels dan guru mapel yang juga mengajarkan siswa di sekolah,
dengan hal tersebut sumber perolehan informasi yang diperoleh guru BK jadi lebih
detail dan lengkap dan guru BK dapat membuat perangkat kinerja dan program BK
yang tepat dan terampil.