Anda di halaman 1dari 27

PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


KELAS 8
TAHUN AJARAN 2021/ 2022

Disusun oleh :

Maria Cindy Bagur

202001500450

BIMBINGAN DAN KONSELING

KABUPATEN/ KOTA

SMP NEGRI 1 PEKAN BARU

TAHUN AJARAN 2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling SMP Negri 1 Pekan Baru Tahun Pelajaran 2020/ 2021 ini
telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : ...................................................................................

Tanggal : ...................................................................................

Mengetahui Guru BK/ Konselor


Kepala Sekolah

Fransiska Nur Maria Cindy Bagur


NIP. 196806176743802 NIP. 202001500450

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan Tuhan YME atas segala rahmat-Nya sehingga program Bimbingan
dan Konseling ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Seperti tertera Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014
tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut
menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat)
program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan
individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal
tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran
pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket
kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat
memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.

Penyusun sangat berharap semoga Program Bimbingan dan Konseling ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar Program BK ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan Program BK ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Program BK ini.

Jakarta, 14 Januari 2022

Hormat Saya

Maria Cindy Bagur

3
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. 1


Lembar Pengesahan ..............................................................................................2
Kata Pengantar ..............................................................................................3
Daftar Isi ..........................................................................................................4

PROGRAM TAHUNAN .................................................................................5

A. Rasional .............................................................................................5
B. Dasar Hukum .............................................................................................6
C. Visi dan Misi .............................................................................................7
1. Visi Misi SMPN 1 PEKAN BARU .............................................7
2. Visi Misi BK SMPN 1 PEKAN BARU .......................................7
D. Deskripsi Kebutuhan .................................................................................8
1. Profil kelas dari hasil angket kebutuhan peserta didik ..................8
2. Profil peserta didik dri hasil angket kebutuhan peserta didik ........9
3. Deskripsi kebutuhan dari hasil asesmen .......................................10
E. Rumusan Kebutuhan ................................................................................11
F. Komponen Program ................................................................................11
1. Layanan Dasar ..............................................................................12
2. Layanan Responsif ....................................................................12
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual .........................12
4. Dukungan Sistem .........................................................................12
G. Bidang Layanan ...............................................................................13
1. Bidang Pribadi .............................................................................13
2. Bidang Sosial .............................................................................13
3. Bidang Belajar ...............................................................................13
4. Bidang Karir ................................................................................14
H. Pengembangan Tema atau Topik .............................................................15
I. Rencana Kegiatan/ Oprasional (Action Plan) ...........................................16
J. Rencana Evaluasi, pelaporan dan Tindak Lanjut ......................................20
K. Sarana Prasana .......................................................................................22
L. Anggaran Biaya .......................................................................................23

PROGRAM SEMESTERAN ......................................................................24

A. Program Semester Ganjil ..........................................................................24

4
PROGRAM TAHUNAN

A. Rasional

Bimbingan konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik baik
individu/ kelompok agar peserta didik dapat mandiri, berkembang secara optimal
memberikan bantuan kepada siswa dalam mengembangkan potensinya secara optimal.
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sangat diperlukan karena setiap siswa
di sekolah dapat dipastikan memiliki masalah, baik masalah pribadi maupun masalah
dalam belajarnya, dan setiap masalah yangdihadapi masing-masing siswa sudah pastilah
berbeda. Bimbingan dan konseling sesuai dengan Undang-Undang “PP No. 28 dan 29
tahun 1990 dan PP No. 72 tahun 1991 pada dasarnya mengemukakan bahwa bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
Secara lebih spesifik, Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
025/0/1995 mengemukakan: bahwa Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan
untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam bidang bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan
belajar, dan bimbingan karier, melaui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung
berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam hubungan pribadi, sosial, belajar, karier,
lewat berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar norma-norma yang
berlaku. Tujuan bimbingan konseling yaitu masing-masing individu untuk dapat
mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Dan pendidikan juga merupakan “pembangunan
suatu dunia perasaan dan kesadaran” the up bulding of a word in feeling or consciousness.
Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat
pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan
lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang
diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya
Secara Umum, tujuan bimbingan dan konseling adalah Untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan dan
predisposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar dan bakat-bakatnya), berbagai
latar belakang yang ada (seperti latar belakang keluarga, pendidikan, status sosial
ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Sedangkan tujuan khusus
bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan umum tersebut yang dikaitkan
secara langsung dengan permasalahan yang dialami oleh individu yang bersangkutan,
sesuai dengan kompleksitas permasalahannya itu. 4 Secara khusus tujuan bimbingan dan
konseling di sekolah ialah agar peserta didik, dapat: (1) mengembangkan seluruh
potensinya seoptimal mungkin; (2) mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri;
(3) mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan
sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan; (4) mengatasi kesulitan
dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya; (5) mengatasi kesulitan dalam
menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan;
(6) memperoleh bantuan secara tepat dari pihakpihak di luar sekolah untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebu
5
B. Dasar Hukum

1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus
diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun
1990 tentang Pendidikan Menengah.

2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada
Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah
termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah.

4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6)
Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang
memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan
dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu
atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian
perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150
(seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan
tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang
dianggap perlu dan memerlukan.

5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5)
Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja
guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan
beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang Konseli dan paling
banyak 250 dua ratus lima puluh) orang Konseli per tahun.

6
C. VISI DAN MISI

1. Visi dan Misi SMPN 3 PEKAN BARU


a. Visi
Menjadikan SMP Negeri 3 Sebagai Sekolah Penyelenggara
Pendidikan Bermutu, dan Berwawasan serta Berbudaya Lingkungan
Berlandaskan Iman dan Taqwa.
b. Misi
 Meningkatkan prestasi kerja yang dilandasi dengan semangat
keteladanan dan kebersamaan.
 Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan melalui
kegiatan perkuliahan, pelatihan dan MGMP tenaga kependidikan
 Mengadakan pelayanan belajar yang efektif dan efisien.
 Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan.
 Meningkatkan disiplin peserta didik yang sesuai dengan peraturan
sekolah yang berlaku serta menjadikan siswa berkarakter kebangsaan
 Menciptakan situasi belajar yang efektif dan efisien
 Melakukan pembinaan Imtaq dan Iptek secara seimbang.
 Menumbuh kembangkan kreatifitas peserta didik dalam berbagi
kegiatan
 Memfasilitasi pengembangan diri melalui kegiatan bimbingan
konseling dan ekstra kurikuler
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk lebih berminat
mengkuti bimbingan belajar dan kegiatan ektra kurikuler.
 Meningkatkan minat orang tua peserta didik untuk ikut dalam
pengembangan mutu pendidikan sekolah
 Meningkatkan kerja sama dengan instansi pemerintah dan dunia
usaha dan industri (DUDI).

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMPN 1 PEKANBARU


a. Visi
Menjadikan peserta didik yang mandiri dan bermutu serta dapat berkembang
secara optimal dalam hal unggul dalam prestasi, sikap kepribadian yang baik,
kedisiplinan dan keterampilan dalam mengembangkan bakat serta minatnya.
b. Misi
 Mengembangkan pembelajaran yang lebih efektif guna membantu siswa
dalam meningkatkan prestasinya
 Melatih dan membantu mengembangkan minat serta bakat yang dimiliki
para peserta didik
 Membantu peserta didik untuk memiliki semangat belajar
 Memberikan dorongan atau motivasi yang positif agar peserta didik
dapat berkembang dengan baik
 Memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan para peserta didik
 Menjadikan peserta didik yang bertanggung jawab dan mandiri atas
prestasi dan belajarnya.

7
D. Deskripsi Kebutuhan

Kebutuhan peserta didik/konseli dapat diidentifikasi berdasarkan asumsi teoretik dan


hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan
dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan
penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan Konseli.

Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui
kebutuhan Konseli, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan
(ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi
Kebutuhan dan Masalah Konseli (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam
melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat
digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.

Angket masalah Konseli atau peserta didik di SMPN 1 PEKANBARU, dibuat dan
disusun sendiri oleh tim guru bimbingan dan konseling sesuai dengan lingkungan dan
masalah/kebutuhan peserta didik di sekolah.

Angket Kebutuhan Peserta Didik diolah dengan Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta
Didik (AKPD). Hasilnya sebagai berikut :

1. Profil Kelas dari hasil analisis Angket Kebutuhan Peserta didik

No Butir Angket Masalah Siswa Jml Pro Prior Waktu BIDANG LAYANAN
Resp sen itas Layanan Pribad Sosial Belajar karir
onde tase (bulan) i
n
27 Saya belum memahami 27 3,2 Ting Juli 42,2 23,0 19,37 15,3
kelebihan dan kekurangan 7% gi 5% 0% % 8%
yang saya miliki
20 Saya belum tahu cara 27 3,2 Ting Agustus
menjadi pribadi mandiri 7% gi
35 Saya belajarnya jika akan ada 26 3,1 Ting Septemb
ulangan atau ujian saja 5% gi er
37 Saya sering menunda- 9 1,0 Seda April
nunda pekerjaan sekolah 9% ng
39 Saya selalu malas untuk 26 3,1 Ting Septemb
belajar 5% gi er
22 Kata maaf, tolong dan 24 2,9 Ting Nopemb
terimakasih kadang lupa saya 1% gi er
ucapkan dalam pergaulan
31 Saya jarang 22 2,6 Ting Desembe
bermain/berteman di 6% gi r
lingkungan tempat saya
tinggal
48 Saya belum banyak tahu 22 2,6 Ting Januari
tentang jenis-jenis pekerjaan 6% gi
di masyakarat
8
44 Saya terpaksa harus bekerja 10 1,2 Seda Maret
untuk mencukupi kebutuhan 1% ng
hidup
47 Saya belum mempunyai cita- 26 3,1 Ting Septemb
cita yang pasti 5% gi er

2. Profil Peserta Didik dari hasil Angket Kebutuhan Peserta Didik

Nomor Nama Siswa L/P Jumlah %


Masalah
Urut Kode Induk
1 K32 6399 WIQOYATIN NI’MAH P 40 80,0%
2 K1 6368 AFIFAH ANANDA PUTRI P 34 68,0%
3 K4 6371 ANISA DWI ROHMAWATI P 32 64,0%
4 K8 6375 CESNA YUDA GESTRI L 32 64,0%
5 K18 6385 MAULINDA YULYANTI P 31 62,0%
6 K12 6379 JENNIE MAHARANI P 30 60,0%
7 K14 6381 KARISMA PUTRI LAILA P 30 60,0%
SALSABILA
8 K17 6384 LAILA HARTANTI P 30 60,0%
9 K3 6370 ANGGA MAHENDRA L 29 58,0%
10 K23 6390 NAHDA FAIHA LA’ALI P 28 56,0%
11 K2 6369 ALLAM ROMADHAN L 27 54,0%
12 K5 6372 ARVI FIRDA HUDAYA L 27 54,0%
13 K6 6373 BURHANUDDIN WAHIQ L 27 54,0%
14 K11 6378 ISNA FAQIHA P 26 52,0%
15 K15 6382 KHOIRUDIN ANWARI L 26 52,0%
16 K20 6387 MUHAMMAD EKA NUR L 26 52,0%
SAPUTRA
17 K7 6374 CARNODIO AGFADIANA L 25 50,0%
SETIAWAN
18 K9 6376 DIANA AYU NUR HALIMAH P 25 50,0%
19 K21 6388 MUHAMMAD IRFAN AFFANDI L 25 50,0%
20 K29 6396 SEKAR ARUM KINASIH P 25 50,0%
21 K10 6377 FAJAR EKA SAPUTRA L 24 48,0%
22 K22 6389 MUSTHAFA SYAFII SYUJA L 24 48,0%
23 K26 6393 NOVRI ENDHICAHYONO L 24 48,0%
PUTRO
24 K13 6380 JOKO SULAKSONO L 22 44,0%
25 K16 6383 KRISNA MURTI AJI WIJAYA L 22 44,0%
26 K25 6392 NIA ALVIANI P 22 44,0%
27 K19 6386 MUCHLIS ALKAFF L 21 42,0%
28 K24 6391 NAQIYA AYUNNISA P 20 40,0%
29 K27 6394 QUTSI KHOIRU JANAHTUL P 20 40,0%
NISA
30 K30 6398 WANDA FAUZIYAH P 19 38,0%
31 K31 6397 SEKAR MELATI P 17 34,0%
32 K30 6395 SALMA MEITA HENDRASTUTI P 16 32,0%

9
Berdasarkan profil kelas dari hasil angket di atas, permasalahan tertinggi terdapat pada bidang
pribadi sebesar 42,25%, diikuti oleh bidang social sebesar 23,00%, bidang belajar sebesar 19,37% &
dan bidang karier sebesar 15,38%. Adapun butir masalah yang paling tinggi adalah tentang belum
banyak teman atau sahabat yang dipilih oleh 29 konseli, diikuti oleh masalah pemahaman diri
sebanyak 27 konseli, tentang cita-cita sebanyak 26 orang. Sementara peserta didik yang paling banyak
memilih item masalah adalah WIQOYATIN (40 butir) dan AFIFAH (33 butir)

3. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen

Bidang Asesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan


Layanan
Pribadi Saya belum memahami Kemampuan untuk mengetahui kelebihan dan
kelebihan dan kekurangan kekurangan dalam diri
yang saya miliki
Saya belum tahu cara menjadi Menjadi pribadi yang lebih mandiri
pribadi mandiri
Sosial Kata maaf, tolong dan Mampu untuk mengucapkan kata maaf, tolong
terimakasih kadang lupa saya dan terimakasih
ucapkan dalam pergaulan
Saya jarang bermain/berteman Memiliki kesadaran untuk berinteraksi pada
di lingkungan tempat saya lingkungan tempat tinggal
tinggal
Belajar Saya belajarnya jika akan ada Kemampuan untuk lebih sadar lagi dalam hal
ulangan atau ujian saja belajar
Saya sering menunda-nunda Kemampuan untuk tidak menunda pekerjaan
pekerjaan sekolah sekolah
Saya selalu malas untuk belajar Memiliki motivasi untuk belajar
Karir Saya belum banyak tahu Kemampuan mengetahui jenis-jenis pekerjaan
tentang jenis-jenis pekerjaan di di masyarakat
masyakarat
Saya terpaksa harus bekerja Mengatur waktu dalam bekerja dan juga
untuk mencukupi kebutuhan belajar
hidup
Saya belum mempunyai cita- Mengetahui cita-cita yang cocok untuk diri
cita yang pasti sendiri

E. Rumusan Kebutuhan

Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi
kebutuhan peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk
prilaku yang harus dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan
konseling. Berikut rumusan tujuannya:

Bidang Layanan Rumusan Kebutuhan Tujuan Layanan


Pribadi Kemampuan untuk mengetahui Peserta didik/ konseli mampu
kelebihan dan kekurangan dalam untuk mengetahui kelebihan dan
dirinya kekurangan yang ada pada
10
dirinya
Menjadi pribadi yang lebih Peserta didik/ konseli mampu
mandiri menjadi pribadi yang lebih
mandiri
Sosial Mampu untuk mengucapkan kata Peserta didik/ konseli dapat
maaf, tolong dan terimakasih mengucapkan kata maaf, tolong
dan terimakasih
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/ konseli diharapkan
berinteraksi pada lingkungan untuk dapat berinteraksi dengan
tempat tinggal lingkungan ditempat tinggalnya
Belajar Kemampuan untuk lebih sadar Peserta didik/ konseli diharapkan
lagi dalam hal belajar memiliki kesadaran lagi dalam
belajar
Kemampuan untuk tidak menunda Peserta didik/ konseli diharapkan
pekerjaan sekolah untuk tidak lagi menunda
pekerjaan dari sekolah
Memiliki motivasi untuk belajar Peserta didik/ konseli memiliki
motivasi dalam belajar
Karir Kemampuan mengetahui jenis- Peserta didik/ konseli dapat
jenis pekerjaan di masyarakat mengetahui apa saja jenis
pekerjaan yang ada dimasyarakat
Mengatur waktu dalam bekerja Peserta didik/ konseli lebih dapat
dan juga belajar mengatur waktu baik dalam
bekerja dan juga belajar
Mengetahui cita-cita yang cocok Peserta didik/ konseli diharapkan
untuk diri sendiri untuk mengetahui cita-cita yang
cocok untuk dirinya

F. Komponen Program

Komponen program bimbingan dan konseling di SMP meliputi : (1) layanan dasar, (2)
layanan peminatan dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan
sistem. Berikut penjelasan mengenai masing-masing komponen.

1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta
didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir sebagai pengejawantahan
tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti pendekatan
perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan
orang lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir. Layanan
dasar pada sekolah dasar dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada
peserta didik/konseli adalah bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan
lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media adalah papan bimbingan,
leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang menjalankan
fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.

11
2) Layanan Responsif

Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek


peserta didik, atau masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber
dari lingkungan kehidupan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas
konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, konferensi kasus, referal dan
advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah konseling
melalui elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah
Dasar, guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi secara
singkat. Pada layanan responsif juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada
membantu peserta didik/konseli untuk memiliki kesempatan yang sama dalam
mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan oleh
disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa, orientasi seksual, status sosial ekonomi,
pengaruh orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor harus memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli mendapatkan
perlakuan yang setara selama menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual PesertaDidik
Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian
bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan
mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan
ini ialah membantu peserta didik belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan
perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi
tersebut Layanan peminatan dan perencanaan individual berisi aktivitas membantu
setiap peserta didik untuk mengembangkan dan meninjau minat dan perencanaan
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Aktivitas dimulai sejak peserta didik masih di sekolah
dasar dan berlanjut terus sampai di sekolah menengah. Rencana yang telah dibuat oleh
peserta didik ditinjau dan diperbaharui secara berkala dan didokumentasikan di dalam
profil peserta didik, misalnya dalam bentuk grafik. Aktivitas layanan peminatan dan
perencanaan individual yang langsung diberikan kepada peserta didik dapat berupa
kegiatan bimbingan klasikal, konseling individual, konseling kelompok, bimbingan
kelas besar atau lintas kelas, bimbingan kelompok, konsultasi dan kolaborasi. Aktivitas
peminatan dan perencanaan individual di Sekolah Dasar terintegrasi dengan kegiatan
ekstrakurikuler. Pemilihan kegiatan ekstrakurikuler juga dapat menggambarkan minat
peserta didik pada aktivitas tertentu. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dap
at memberikan informasi tentang perencanaan pribadi, akademik dan karir dalam
pemilihan kegiatan ekstra kurikuler bagi peserta didik.

4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen,
tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan konselor secara
berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik
atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan
dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk
melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan

12
melaporkan program bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan
administrasi dan mekanisme bimbingan dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan
pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas yang berfungsi sebagai guru
bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan sesuai dengan
tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya
tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan
fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling atau konselor. Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru
bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan
kombinasi antara tatap muka dan daring.

G. Bidang Bimbingan

Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan,
yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir
yang merupakan satu kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta
didik/konseli.
1. Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling atau konselor
kepada peserta didik atau konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil
keputusan, dan merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab tentang
perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat mencapai perkembangan secara optimal
dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/ konseli yang dikembangkan meliputi: (1)
memahami kelemahan serta kelebihan pada diri sendiri, menjadi pribadi yang lebih mandiri
lagi dan mengenal jati diri. (2) menjadi pribadi yang dapat diharapkan untuk kedepannya.
(3) berusaha memperbaiki diri agar lebih baik lagi dari yang sebelumnya.
2. Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli
untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara
positif, terampil berinteraksi sosial, mampu mengatasi masalah-masalah sosial yang
dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan
lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/ konseli yang dikembangkan meliputi: (1)
dapat mampu bergaul dengan lingkungan sekitar. (2) berinteraksi dengan ligkungan
sekitar, agar terjalin hubungan yang harmonis dan serasi. (3) dapat bekerja sama
dengan masyarakat sekitar.
3. Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali
potensi diri untuk belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil
merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki
kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat
mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi:
13
1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan
belajar
2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif
3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif
5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya
6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian

4. Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada
peserta didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi
dan pengambilan keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis
berdasar informasi potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya
sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.

Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi :

1) Pengetahuan konsep diri yang positif tentang karir


2) Kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir
3) Kesadaran pentingnya pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan
karir
4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan dan belajar
5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir
6) Kesadaran hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang
baik dan kesempatan karir
7) Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di
masyarakat
8) Kesadaran tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki -
perempuan.

14
H. Mengembangkan Tema/ Topik Layanan

Tema/topik merupakan rincian lanjut dari identifikasi deskripsi kebutuhan peserta


didik/konseli dalam aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karier yang akan
dituangkan dalam RPL BK (Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling).

Bidang Layanan Rumusan Kebutuhan Tujuan Layanan Topik/ Tema


Pribadi Kemampuan untuk Peserta didik/ Kelebihan dan
mengetahui kelebihan dan konseli mampu Kekuranganku
kekurangan dalam dirinya untuk mengetahui
kelebihan dan
kekurangan yang
ada pada dirinya
Menjadi pribadi yang lebih Peserta didik/ Kiat menjadi
mandiri konseli mampu pribadi yang
menjadi pribadi mandiri
yang lebih mandiri
Sosial Mampu untuk mengucapkan Peserta didik/ Belajar untuk
kata maaf, tolong dan konseli dapat mengucapkan 3
terimakasih mengucapkan kata kata penting
maaf, tolong dan dalam kehidupan
terimakasih
Memiliki kesadaran untuk Peserta didik/ Pentingnya
berinteraksi pada lingkungan konseli Berinteraksi
tempat tinggal diharapkan untuk
dapat berinteraksi
dengan
lingkungan
ditempat
tinggalnya
Belajar Kemampuan untuk lebih Peserta didik/ Kesadaran untuk
sadar lagi dalam hal belajar konseli belajar
diharapkan
memiliki
kesadaran lagi
dalam belajar
Kemampuan untuk tidak Peserta didik/ Dampak negatif
menunda pekerjaan sekolah konseli dari menunda
diharapkan untuk pekerjaan sekolah
tidak lagi
menunda
pekerjaan dari
sekolah
Memiliki motivasi untuk Peserta didik/ Dorongan belajar
belajar konseli memiliki
motivasi dalam
belajar
Karir Kemampuan mengetahui Peserta didik/ Mengenal
jenis-jenis pekerjaan di konseli dapat pekerjaan menarik
15
masyarakat mengetahui apa dilingkungan
saja jenis masyarakat
pekerjaan yang
ada dimasyarakat
Mengatur waktu dalam Peserta didik/ Memanajemen
bekerja dan juga belajar konseli lebih dapat waktu dengan baik
mengatur waktu untuk hal yang
baik dalam berguna
bekerja dan juga
belajar
Mengetahui cita-cita yang Peserta didik/ Cita-cita saya jadi
cocok untuk diri sendiri konseli apa?
diharapkan untuk
mengetahui cita-
cita yang cocok
untuk dirinya

I. Rencana Kegiatan/ Operasional (Action Plan)


Rencana kegiatan (action plan) bimbingan dan konseling merupaan rencan yang
menguraikan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang didapat dari
hasil assesmen terhadap kondisi peserta didik/konseli serta standar kompetensi kemandirian
Konseli. Rencana kegiatan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
(a) Bidang layanan Berisi tentang bidang layanan bimbingan dan konseling
(b) Tujuan Layanan Berisi tentang tujuan yang akan dicapai yang berbasis hasil asesmen,
tugas perkembangan atau standar kompetensi kemandirian Konseli
(c) Komponen layanan Terdiri dari empat komponen yaitu (1) layanan dasar, (2) layanan
responsif, (3) peminatan dan perencanaan individual, (4) dukungan system
(d) Strategi layanan Merupakan kegiatan/strategi layanan yang dilakukan dan disesuaikan
dengan komponen layanan. Contohnya, untuk komponen layanan dasar, strategi layanan
yang dapat dilaksanakan adalah bimbingan
(e) Kelas Berisi kelas yang akan mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
(f) Materi, Berisi tentang tema/topik materi yang akan dibahas untuk mencapai tujuan.
(g) Metode, Berisi teknik/strategi kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang akan
dilakukan.
(h) Alat/media, Berisi alat dan media yang akan digunakan misalnya power point
presentation, kertas kerja dan sebagainya.

(i) Evaluasi, Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian
tujuan layanan.
(j) Ekuivalensi, Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan
jumlah jam. (secara rinci dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014
tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Menengah).

16
Rencana Kegiatan (Action Plan) Bimbingan dan Konseling

Bidang Tujuan Kompo Strategi Kel Materi Metod Med Evalu Ekuiv
Layanan Layanan nen Layana as e ia asi alensi
Progra n
m
Pribadi Peserta didik/ Dasar Bimbin VII Kelebih Cera Slid Prose 2 Jam
konseli mampu gan I an dan mah, e es dan
untuk Klasika Kekura Disku Pow Hasil
mengetahui l nganku si er
kelebihan dan Poin
kekurangan t
yang ada pada
dirinya
Peserta didik/ Dasar Bimbin VII Kiat Cera Vide Prose 2 Jam
konseli mampu gan I menjadi mah, o, es dan
menjadi pribadi Klasika pribadi Disku Slid Hasil
yang lebih l yang si e
mandiri mandiri Pow
er
Poin
t
Sosial Peserta didik/ Dasar Bimbin VII Belajar Dises Vide Prose 2 Jam
konseli dapat gan I untuk uaika o, es dan
mengucapkan Klasika menguc n slide Hasil
kata maaf, l apkan 3 denga pow
tolong dan kata n er
terimakasih penting pende poin
dalam katan t
kehidup yang
an digun
akan
Peserta didik/ Dasar Bimbin VII Penting Cera Vide Prose 2 Jam
konseli gan I nya mah, o es dan
diharapkan klasikal Berinte diskus Hasil
untuk dapat raksi i
berinteraksi
dengan
lingkungan
ditempat
tinggalnya
Belajar Peserta didik/ Dasar Bimbin VII Kesada Dises Dise Prose 2 Jam
konseli gan I ran uaika suai es dan
diharapkan Kelomp untuk n kan Hasil
memiliki ok belajar denga deng
kesadaran lagi n an
dalam belajar pende slide
katan yang
yang digu
digun naka
akan n
Peserta didik/ Dasar Bimbin VII Dampa Dises Dise Prose 2 Jam
17
konseli gan I k uaika suasi es dan
diharapkan Kelomp negatif n kan Hasil
untuk tidak lagi ok dari denga deng
menunda menund n an
pekerjaan dari a pende slide
sekolah pekerja katan yang
an yang digu
sekolah digun naka
akan n
Peserta didik/ Dasar Bimbin VII Dorong Cera Vide Prose 2 Jam
konseli gan an mah o es dan
memiliki Klasika belajar Hasil
motivasi dalam l
belajar
Karir Peserta didik/ Dasar Bimbin VII Menge Cera Slid Prose 2 Jam
konseli dapat gan I nal mah, e es dan
mengetahui apa Kelomp pekerja Disku pow Hasil
saja jenis ok an si er
pekerjaan yang menari poin
ada k t
dimasyarakat dilingk
ungan
masyar
akat
Peserta didik/ Dasar Bimbin VII Meman Dises Dise Prose 2 Jam
konseli lebih gan I ajemen uaika suai es dan
dapat mengatur Klasika waktu n kan Hasil
waktu baik l dengan denga deng
dalam bekerja baik n an
dan juga belajar untuk pende pend
hal katan ekat
yang yang an
berguna digun yang
akan digu
naka
n
Peserta didik/ Dasar Bimbin VII Cita- Cera Slid Prose 2 Jam
konseli gan I cita mah, e es dan
diharapkan Kelomp saya Tanya pow Hasil
untuk ok jadi Jawab er
mengetahui apa? poin
cita-cita yang t
cocok untuk
dirinya

18
JADWAL KEGIATAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
SMPN 1 PEKANBARU
Tahun Ajaran 2021/ 2022

J. Rencana evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut


1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan
konseling (BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan
kegiatan dan ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program
bimbingan dan konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.

Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian
proses selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian adalah
keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.

Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil
pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik yang
menjalin pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada
berkembangnya :

a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi / topik /
masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
19
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :

a. Penyusunan rencana evaluasi


b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data

2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih bersifat
mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam kegiatan
evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun dan
mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil dalam
format laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat tentang
keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah dilakukan.

Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :

a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami


b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat
dan tepat waktu.

Langkah-langkah dalam penyusunan laporan :

a. Tahap persiapan
b. Pengumpulan dan penyajian data
c. Penulisan laporan
d. Sistematika laporan

20
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data dan
informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan ulang
keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau merevisi
seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu efektif.

Langkah-langkah tindak lanjut :

a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.


b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

K. Sarana dan Prasarana Bimbingan dan Konseling

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.

Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :

a. Alat pengumpulan data baik tes maupun non tes, yaitu:

1) Angket Masalah Konseli / Aplikasi Angket Masalah Konseli


2) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP
3) Sosiometri
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan

Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas :
ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi
(terlampir).

21
L. Anggaran Biaya

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk


kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :

Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang
dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk
mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun untuk
mendukung implementasi program secara cermat, rasional dan realistik.

Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah
sebagai berikut :

NO KEGIATAN VOLUME JUMLAH


A LAYANAN BK
1 Home visit 1 orang x 10 OB x Rp. 1.000.000,-
Rp.100.000,-
2 Pembuatan media BK 2 Paket x Rp. Rp. 2.000.000,-
1000.000,-
3 Mengikuti 1 Orang x 3 OH x Rp. Rp. 750.000,-
250.000,-

B BAHAN HABIS PAKAI


1 Kertas HVS A4 70 gram 20 Rim x Rp. 40.000,- Rp, 800.000,-
2 Kertas HVS F4 70 gram 5 Rim x Rp. 45.000,- Rp. 225.000,-
3 Stapler 3 Rim x Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
4 Isi stapler 1 Box x Rp.25.000,- Rp. 25.000,-
5 Spidol white board 4 Box x Rp. 100.000,- Rp. 400.000,-
6 Penghapus white board 2 Buah x Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
7 Flash disk 2 Buah x Rp. 85.000,- Rp. 170.000,-
8 CD RW 1 Box x Rp. 150.000,- Rp. 150.000,-
9 Toner printer 2 Buah x Rp. 970.000,- Rp. 1.970.000,-
10 Refil Toner printer 4 Buah x Rp. 350.000,- Rp. 1.400.000,-
11 Penggandaan 1 Paket x Rp. Rp. 5.000.000,-
5.000.000,-

C SARANA PRASARANA
1 Pembuatan sekat untuk 1 Paket x Rp. Rp. 2.000.000,-
2.000.000,-
2 Pengadaan komputer 1 Set x Rp. 8.500.000,- Rp. 8.500.000,-

D Total Biaya Rp. 23.500.000,-


(Dua Puluh Tiga Juta Lima Ratus Lima Puluh Ribu
Rupiah)

22
PROGRAM SEMESTERAN

Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun,
kemudian mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalam porgam
semesteran dalam bentuk yang lebih rinci.

Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :

1. Bulan dan komponen program


2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan
dasar, seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana
kegiatan

3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual


Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah lanjutan di
tingkat SMA/SMK - MA/MAK

4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”

5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan
jejaring, kegiatan manajemen dan PKB

Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester
ganjil maupun semester genap :

( Dicetak dari Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik yang sudah diisi dan diolah )

23
A. PROGRAM SEMESTER GANJIL
Berikut program semester ganjil dalam bentuk yang lebih rinci :

PROGRAM SEMESTER GANJIL BIMBINGAN


DAN KONSELING

SMPN 1 PEKANBARU
Tahun Ajaran 2021/ 2022

N Jenis Kegiatan/ Bidang Fungsi Tujuan Sasar Wakt


o Layanan Bimbingan BK an u
P S B K
A PERSIAPAN
Pembagian tugas Tercapainya VII
1 guru bimbingan efektivitas , Juli
dan layanan
konseling/konsel VIII
bimbingan dan
or , IX
konseling
Terungkapnya
VII
2 Assesmen kebutuhan Juli
,
kebutuhan peserta
VIII
(Angket didik/konseli
, IX
Masalah
Konseli)
Layanan
3 Menyusun bimbingan dan V Juli
program konseling lebih II
bimbingan dan terarah
konseling dan tetap sasaran
Mendapat
4 Konsultasi dukungan dari V Juli
program Kepala dan II
bimbingan dan Komite
konseling Sekolah
Terpenuhinya
5 Pengadaan kebutuhan V Juli
sarana / sarana yang II
prasarana menunjang
BK keberhasilan
layanan BK
B LAYANAN BK

24
1 Bimbingan
Klasikal
Pribadi yang V
mandiri
Mengenal potensi V
pada diri
Mengetahui V
kelebihan dan
kekurangan pada
diri
Menjadi pribadi V
yang berguna
Pemahaman V
tentang diri
b. Bimbingan
kelompok
Pentingnya 3 kata V
dalam kehidupan
Berinteraksi V
dalam kehidupan
sosial masyarakat
c. Papan
bimbingan
Tips dan Trik V V V V
Sukses dalam
Pengembangan
diri
d. V V V V
Pengembangan
media BK
e. Leafleat V V V V
2 Layanan
Responsif
1. Konseling Terbantunya
Individual Pengen peserta didik Juli
V
ta dalam mengatasi –
II
san hambatan/memeca De
hkan sb
masalah yang
dialaminya
2. Konseling Terbantunya
Kelompok Pengen memecahkan V Juli
ta masalah peserta II –
san didik melalui De
kelompok sb
3. Konsultasi Pema Terbantunya
ha memberikan V Juli
man informasi yang II –
dan dibutuhkan oleh De
pengen peserta didik

25
ta sb
san
4. Konferensi Diperolehnya
Kasus Pengen kesepakatan V Juli
ta bersama II –
san mengenai De
masalah sb
peserta didik
5. Advokasi Terentaskannya
Pengen masalah konseli Juli
ta yang terkait V –
san dengan pihak lain II De
agar hak-hak sb
konseli tetap
terlindungi
6. Konseling Terselenggaranya
Elektronik Pengen layanan V Juli
ta Bimbingan dan II –
san Konseling yang De
lebih sb
efektif
7. Kotak Pema
Masalah ha Tertampungnya V Juli
man masalah peserta II –
dan didik/konseli yang De
pengen introvert sb
ta
san
Pemah Terentaskannya
PEMINATA a man masalah konseli
3 N DAN yang terkait V
dan
PERENC. penge dengan pemilihan II
INDIVIDUA nta san jurusan dan
L rencana
karir masa depan
4 DUKUNGAN
SISTEM
a.Melaksan Pengumpulan data
akan dan dan kebutuhan
menindakla peserta didik
njuti
assesmen
Mengetahui
b. Kunjungan langsung kondisi
rumah peserta didik di
lingkungan
rumah
c. Menyusun Pertanggungjaw
dan aban kinerja
melaporkan kepada kepala

26
program sekolah
bimbingan dan
konseling
Penilaian
d. Membuat ketercapaian
evaluasi program layanan
bimbingan dan
konseling
e.Melaksanaka
Bukti fisik
n administrasi
pelaksanaan
bimbingan dan
bimbingan dan
konsleing
konseling
f. Pengembangan Pengembangan
keprofesian diri / profesi
konselor

27

Anda mungkin juga menyukai