Anda di halaman 1dari 17

PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM Makalah ini

disusun untuk memenuhi salah satu mata kuliah


INTRODUCTION TO PEDAGOGY

Dosen pengampu:
Siti Zazak Soraya, M.Ed

Disusun oleh :

Kelompok 3
1. Crisya Lisaqi Della Hanisya Murti ( 204200070 ) 2.
Leny Amalia Zahrotus Sa'adah ( 204200089 ) 3. Elita
Pretty Enggal Mayza ( 204200075 )

TBI C

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PONOROGO
2020/2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan benar serta tepat pada
waktunya. Dalam makalah ini kita akan sedikit membahas mengenai
“Pendidikan Sebagai Suatu Sistem”

Terimaksih kepada Ibu Siti Zazak Soraya, M.Ed. Selaku dosen


pengampu mata kuliah Introduction to Pedagogy yang telah
membimbing kami terselesaikannya makalah ini. Kami sangat
mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
sekaligus menambah wawasan mengenai pendidikan sebagai suatu
sistem.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami berharap kepada
pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang membangun
untuk menyempurnakan makalah kedepannya.

Ponorogo, 05 Februari 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………….……………..……ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………….………iii BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang…………………………………………...……………...4
B. Rumusan masalah………………………………………….....…………4
C. Tujuan..…………………………………………………………..……..4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian pendidikan sebagai suatu sistem.……………..………..… 5


B. Unsur-unsur pendidikan…..…………………………………...……… 6
C. Komponen pendidikan sebagai suatu sistem
…………………………………………………………………...…….10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .…………………………………………………….…… 14 B.
Saran ….……………………………………………….……………. 14 DAFTAR
PUSTAKA……………………………………..…………………….. 16
iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan bisa diartikan sebagai uasaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan proses pembelajaran dan suasana belajar agar
para pelajar di didik secara aktif dalam mengembangkan potensi
dirinya dan masyarakat.
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Suatu pendidikan dapat dikatakan terlaksana dengan baik
apabila memiliki sistem pendidikan yang baik dan terencana.
Dengan sistem pendidikan seperti itu, dapat menghasilkan peserta
didik yang berkarakter, berkualitas, kompeten dan berakhlak mulia
sesuai dengan tujuan nasional. Dalam makalah ini, akan dijelaskan
mengenai pendidikan sebagai suatu sistem dan menjelaskan unsur
unsur serta komponen-komponen pendidikan sebagai sistem.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pendidikan sebagai suatu sistem? 2.
Apa unsur-unsur pendidikan?
3. Apa saja komponen-komponen pendidikan sebagai suatu
sistem?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pendidikan sebagai suatu sistem.
2. Mengetahui unsur-unsur pendidikan.
3. Mengetahui komponen-komponen pendidikan sebagai suatu
sistem.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pendidikan sebagai suatu sistem


Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mengembangkan
potensi dalam setiap diri manusia. Sedangkan sistem adalah
gabungan atau perpaduan dari bentuk-bentuk, elemen-elemen, dan
komponen-komponen yang memiliki hubungan secara fungsional
untuk menghasilkan suatu target tertentu. Sedangkan pendidikan
memiliki beberapa pengertian. Menurut Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (1)
tentang Sistem Pendidikan Nasional, definisi pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang dipakai dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, dan
negara.
Pendidikan adalah pembelajaran keterampilan, pengetahuan
sikap, tindakan,dan norma yang diajarkan oleh satu generasi ke
tingkat selanjutnya.
Pendidikan disebut sebagai suatu sistem apabila memiliki ciri
ciri sebagai berikut:
1. Memiliki tujuan pendidikan.
2. Memiliki fungsi-fungsi yang mendukung tercapainya tujuan
tersebut.
3. Memiliki komponen-komponen dan merupakan bagian dari
sistem yang membantu upaya mencapai tujuan.

5
4. Interaksi antara komponen dalam suatu sistem yang saling
berhubungan.
5. Proses transformasi masukan (input) menjadi hasil (output). 6.
Feedback dan evaluasi untuk mengontrol terlaksananya
fungsi-fungsi.
7. Daerah batasan dan lingkungan antara suatu sistem dan sistem
yang lain.1

Maka dari pandangan diatas, dapat diambil titik temu bahwa


pengertian pendidikan sebagai sistem adalah suatu keseluruhan kerja
manusia yang terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai
hubungan fungsional dalam membantu terjadinya proses
transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang sehingga
menjadi manusia berkualitas. 2
Sistem pendidikan berkolaborasi dengan sistem lainnya seperti
politik, ekonomi, hukum, sosial, dan budaya serta menjalin
kerjasama yang baik untuk mencapai tujuan nasional.

B. Unsur-unsur pendidikan
Dalam kegiatan atau proses pembelajaran terdapat komponen
pendidikan yang dapat membentuk pola interaksi atau saling
mempengaruhi. Komponen pendidikan tersebut seperti berikut:

1
M. E. Kakok Koemiantono, “Pendidikan sebagai Suatu Sistem”, Jurnal Kateketik
dan Pastoral, 1 (Mei, 2019), hal. 63-64.
2
Ibid, 63-64.

6
1. Tujuan
2. Pendidik
3. Peserta didik
4. Materi
5. Metode, media, dan alat pendidikan
Lingkungan pendidikan

1. Tujuan
Tujuan pendidikan ada yang sifatnya ideal dan ada pula yang
sifatnya nyata. Tujuan yang sifatnya ideal biasanya dirumuskan
dalam bentuk tujuan pendidikan yang sifatnya umum.
Dalam sistem pendidikan nasional, tujuan umum pendidikan
dijabarkan dari falsafah negara, yakni Pancasila. Makna tujuan
pendidikan nasional itu adalah membentuk manusia Indonesia yang
bisa mandiri dalam konteks kehidupan pribadinya, kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta berkehidupan
sebagai makhluk yang beragama (Ketuhanan Yang Maha Esa).
Manusia Indonesia yang dicita-citakan dan harus diupayakan
melalui pendidikan adalah manusia yang bermoral, berilmu,
berkepribadian, dan beramal bagi kepentingan manusia, masyarakat,
bangsa, dan negara.
2. Pendidik
Pendidik ialah orang yang mempunyai tanggung jawab dalam
melaksanakan pendidikan. Orang tua sebagai pendidik kodrat
adalah pendidik pertama dan utama. Guru sebagai pendidik menurut
jabatan menerima tanggung jawab mendidik dari tiga pihak, yaitu
orang tua, masyarakat, dan negara.
3. Peserta Didik
7
Peserta didik ialah manusia yang memiliki potensi yang selalu
mengalami perkembangan sejak terciptanya sampai meninggal
dunia dan perubahan-perubahan terjadi secara bertahap, tetapi
secara wajar. Untuk mengembangkan kemandirian peserta didik,
interaksi antara pendidik dan peserta didik hendaklah berlangsung
secara manusiawi.
4. Materi
Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan berkenaan dengan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mencapai tujuan
tersebut, materi yang tepat harus dipilih. Materi yang diberikan
harus seuai dengan tujuan pendidikan, yang mengandung nilai-nilai
sesuai dengan pandangan hidup bangsa. Dalam menetapkan materi
tersebut, karakteristik peserta didik pada fase perkembangan
tertentu harus pula menjadi pertimbangan. Pemilihan materi, di
samping harus sesuai dengan tujuan, dituntut pula agar sesuai
dengan peserta didik yang mempelajarinya. Materi yang akan
diberikan harus dapat disesuaikan dengan kemampuan peserta didik,
menarik perhatian, minat, umur, bakat, jenis kelamin, latar
belakang, dan pengalaman. Selain itu, materi tersebut juga perlu
diorganisasikan menurut urutannya dengan memperhatikan
keseimbangan dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari
yang konkret menuju yang abstrak, sehingga dapat menuntun para
pelajar secara runtun/sistematis, sehingga memudahkan untuk
mempelajarinya melahirkan kurikulum.
5. Metode, Media, dan Alat Pendidikan
a. Metode adalah cara yang berfungsi sebagai alat untuk mencapai
tujuan.

8
b. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta
perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar
terjadi.
c. Alat-alat. Kegiatan pendidikan berlangsung dengan
menggunakan alat-alat pendidikan. Yang dimaksud dengan alat alat
pendidikan ialah segala sesuatu yang secara langsung membantu
terwujudnya pencapaian tujuan pendidikan. 6. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang mempengaruhi individu.
Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Lingkungan keluarga, merupakan lingkungan yang pertama dan
utama bagi anak, karena di lingkungan itulah pertama-tama dia
menerima pendidikan yang diberikan oleh orangtua, merupakan
dasar utama bagi pembentukan kepribadian selanjutnya.
Dasar-dasar pendidikan tersebut antara lain pendidikan agama,
moral etika, dan pengetahuan dasar baik kognitif, afektif,
maupun psikomotor.
b. Lingkungan sekolah, sekolah disebut lingkungan pendidikan
yang kedua, yang bertanggung jawab melaksanakan pendidikan
di lembaga ini adalah guru. Jalur pendidikan sekolah merupakan
pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan
belajar mengajar dengan organisasi yang tersusun rapi,
terencana, berjenjang, dan berkesinambungan.
c. Lingkungan masyarakat, proses pendidikan di lingkungan ini
adalah proses pendidikan yang terjadi di luar keluarga dan di
luar persekolahan. Pendidikan yang diberikan biasanya
9
tergantung kepada kebiasaan yang terjadi di lingkungan itu. Oleh
sebab itu, hasil pendidikannya akan dipengaruhi oleh lingkungan
masyarakat tersebut.3

C. Komponen-Komponen Pendidikan sebagai Suatu Sistem


Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan pada hakikatnya
dibutuhkan interaksi komponen-komponen yang esensial. Suatu
interaksi unsur esensial serta perpaduan antara keharmonisan dan
keseimbangan pada tahap perasional sangat membantu dalam
menentukan suatu keberhasilan pendidikan. Komponen-komponen
yang memungkinkan terjadinya suatu proses pendidikan juga
berkaitan dengan unsur-unsur pendidikan yang meliputi peserta
didik, pendidik, interaksi edukatif, tujuan pendidikan, materi
pendidikan, alat dan metode, lingkungan pendidikan.
a. Pendidikan Masukan (Input) Pada Sistem Pendidikan
Terdapat tiga jenis Input pada sistem pendidikan, yaitu input
mentah (raw input), input alat (instrumental input), dan input
lingkungan (environmental input). Masukan mentah (raw input)
akan diproses menjadi tamatan (output) dan input pokok dalam
sistem pendidikan adalah dasar pendidikan, tujuan pendidikan, dan
anak didik atau peserta didik.
Sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen.
Masingmasing komponen tersebut memiliki fungsi tertentu dan secara
bersama-sama melaksanakan fungsi struktur, yaitu mencapai
3
Drs. Syafril, M.Pd. Drs. Zelhendri Zen, M.Pd. 2019. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.
Prenada Medi

10
tujuan sistem. Namun, pembahasan ini komponen-komponen
tersebut diidentifikasikan pada sistem pendidikan yang berupa input,
process, environmental, output.
1) Dasar Pendidikan
Dasar pendidikan memiliki nilai-nilai yang berguna untuk
mencapai tujuan pendidikan dengan didasari nilai-nilai tertentu,
yaitu pendidikan sebagai proses timbal balik antara pendidik dan
anak didik dengan melibatkan berbagai faktor lainnya.
2) Tujuan Pendidikan
Sifat ilmu pendidikan yang normatif dan praktis juga mendasari
adanya tujuan pada tindakan pendidikan serta merumuskan
kaidahkaidah, norma-norma, dan ukuran tingkah laku perbuatan
yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia.
Terdapat beberapa jenis tujuan pendidikan, yaitu tujuan umum,
tujuan tak lengkap, tujuan sementara, tujuan kebetulan, dan tujuan
perantara. Tujuan tersebut ditinjau dari sempit atau luasnya tujuan
yang ingin dicapai. Tujuan pendidikan dalam kurikulum meliputi
cita-cita nasional/ tujuan nasional (pembukaan UUD 1945), tujuan
pembangunan nasional (dalam Sistem Pendidikan Nasional), tujuan
Institusional (pada tiap tingkat pendidikan/ sekolah), tujuan
kurikuler (pada tiap-tiap bidang studi/ mata pelajaran atau kuliah),
dan tujuan instruksional.
3) Anak Didik (Peserta Didik)
Banyak yang berasumsi bahwa peserta didik hanya terdiri dari
anak-anak, namun pada dasarnya peserta didik dimungkinkan
termasuk orang dewasa. Sasaran dari pendidikan adalah peserta
didik yang biasa disebut pelajar atau mahasiswa dan dapat dikatakan

11
sebagai pihak yang dididik, dipimpin, diarahkan, dan diberi berbagai
macam ilmu pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik.4
b. Proses (process)
Pada Sistem Pendidikan Proses pendidikan merupakan kegiatan
mobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah
kepada pencapaian tujuan pendidikan. Faktor yang secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi proses pembelajaran misalnya
kurikulum, media pengajaran, alat evaluasi hasil belajar, fasilitas/
sarana dan prasarana, guru, dan sejenisnya.
c. Lingkungan (Environmental)
Pada Sistem Pendidikan Keadaan cuaca, situasi keamanan,
masyarakat, dan lain-lain yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat mempengaruhi proses pendidikan. komponen
lingkungan pendidikan dapat berupa sosial budaya masyarakat,
aspirasi pendidikan orang tua siswa, kondisi fisik sekolah, kafetaria
sekolah, dan sejenisnya.
d. Hasil (Output)
Pada Sistem Pendidikan Output pada sistem pendidikan adalah
hasil keluaran dari proses yang terjadi di dalam sistem pendidikan.
Adapun output pada sistem pendidikan adalah lulusan (tamatan) dan
putus sekolah.
Komponen-komponen pendidikan yang telah dijelaskan
berinteraksi secara berkesinambungan saling melengkapi dalam
sebuah proses pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan. Proses
pendidikan pada hakikatnya adalah interaksi komponen tersebut

4
Arina Restian, Husamah, Rohmad Widodo, Pengantar Pendidikan (Malang: UMM
Press, 2015), hal. 47.

12
dalam sebuah proses pencarian, pembentukan, dan pengembangan
sikap serta perilaku anak didik hingga mencapai batas optimal.5
5
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal. 89.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan di atas dapat
disimpulkan bahwa, sistem merupakan gabungan atau perpaduan
dari bentuk-bentuk, elemenelemen, dan komponen-komponen yang
memiliki hubungan secara fungsional untuk menghasilkan suatu
target tertentu. Pendidikan juga merupakan pembelajaran
keterampilan, pengetahuan sikap, dan tindakan yang diajarkan oleh
satu generasi ke tingkat selanjutnya. Tentunya keduanya harus
terbuka untuk menerima segala tuntutan untuk kualitasnya. Oleh
karena itu, pembahasan mengenai pendidikan sebagai sistem sangat
penting.
Pendidikan sebagai suatu sistem juga terdiri dari beberapa unsur
unsur dan komponen-komponen penyusun. Unsur dan komponen
tersebut saling berhubungan dan berkaitan dalam kerja sama untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dengan adanya unsur-unsur dan
komponen-komponen yang mendasarinya, penddidikan sebagai
suatu sistem akan bekerja dengan baik dan semestinya.

B. Saran
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disarankan bahwa
semestinya pendidikan sebagai suatu sistem memiliki perencanaan
yang terbuka dan mau menerima saran atau ajakan untuk kualitas
yang lebih baik. Dengan adanya pendidikan sebagai sistem
diharapkan perencanaan, unsur, komponen dan segala fungsinnya

14
dapat dilaksanakan dengan baik agar tujuan yang diharapkan dapat
tercapai secara maksimal.

15
DAFTAR PUSTAKA
M. E. Kakok Koemiantono, “Pendidikan sebagai Suatu Sistem”,
Jurnal Kateketik dan Pastoral, 1 (Mei, 2019), hal. 63-64.

Drs. Syafril, M.Pd. Drs. Zelhendri Zen, M.Pd. 2019. Dasar-Dasar Ilmu
Pendidikan. Prenada Medi

Arina Restian, Husamah, Rohmad Widodo, Pengantar Pendidikan (Malang:


UMM Press, 2015), hal. 47.

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2009), hal.

16

Anda mungkin juga menyukai