Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ANALISA DEIXIS PADA CERITA PENDEK “2BR02B” KARYA KURT VONNEGUT,


Jr.

Oleh:

Nama : Salma Alviatun Ni’mah

NIM : 204200102

Kelas : TBI5 D

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
TAHUN 2022

ANALISA DEIXIS PADA CERITA PENDEK “2BR02B” KARYA KURT VONNEGUT, JR.
A. Pendahuluan
LATAR BELAKANG
Pragmatik adalah studi tentang hubungan antara bahasa dan konteks yang menjadi
dasar penentuan pemahamannya, (Levinson 1983:21). Levinson juga menambahkan bahwa
pragmatik mencakup bahasan tentang pranggapan, tindak tutur, implikatur percakapan,
aspek-aspek struktur wacana dan deiksis.
Deiksis merupakan istilah yang berasal dari bahasa Yunani deitikos, yang secara
bahasa artinya menunjuk. Segala hal berbentuk linguistic yang digunakan untuk menerapkan
hal ‘menunjuk’ ini, disebut ekspresi deictic. Deiksis adalah kata-kata yang digunakan untuk
menunjukkan suatu situasi ujaran (persona, waktu, dan tempat) saat kata tersebut
digunakan (Levinson, 1983:54-55).
Contoh Deiksis menurut Levinson
1. Deiksis Orang
Deiksis orang ditentukan menurut peran peserta dalam peristiwa bahasa.
2. Deiksis Waktu
Deiksis waktu ialah pemberian bentuk pada rentang waktu seperti yang
dimaksudkan penutur dalam peristiwa bahasa.
3. Deiksis Tempat
Deiksis tempat adalah pemberian bentuk pada lokasi menurut peserta dalam
peristiwa bahasa.
4. Deiksis Sosial
Deiksis social adalah rujukan yang dinyatakan berdasarkan perbedaan
kemasyarakatan yang mempengaruhi peran pembicara dan pendengar.
5. Deiksis Wacana
Deiksis wacana ialah rujukan pada bagian-bagian tertentu dalam wacana yang telah
diberikan atau sedang dikembangkan.
Analisa ini dilakukan menggunakan Teks Cerita Pendek 2BR02B sebagai sumber data.

B. Landasan Teori
1. Deiksis
Deiksis menurut Purwo (1984:1), suatu kata dikatakan deiksis apabila
referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada siapa yang
menjadi pembicara dan tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu.
Deiksis adalah kata-kata yang memiliki referen berubah-ubah atau
berpindah-pindah (Wijana, 1996:6). Menurut Bambang Yudi Cahyono (1995:217),
deiksis adalah suatu cara untuk mengacu ke hakekat tertentu dengan menggunakan
bahasa yang hanya dapat ditafsirkan menurut makna yang diacu oleh penutur dan
dipengaruhi situasi pembicaraan.
Dapat disimpulkan bahwa deiksis adalah Deiksis adalah kata atau frasa yang
rujukannya tidak tetap. Ada tiga jenis deiksis, yaitu deiksis ruang (misalnya ini, di
situ, dan begitu), deiksis persona (misalnya saya, kamu, dan ia), dan deiksis waktu
(misalnya kemarin, sekarang, dan besok). Ketiga jenis deiksis ini bergantung pada
interpretasi para peserta komunikasi yang berada di dalam konteks yang sama.

2. Deiksis Orang
Deiksis orang menunjukkan peran dari partisipan dalam peristiwa percakapan
misalnya pembicara, yang dibicarakan, dan entitas yang lain. Deiksis orang yakni
pemberian bentuk menurut peran peserta dalam peristiwa bahasa saat ujaran
tersebut diucapkan.
a) Kategori orang pertama, yakni kategori rujukan penutur kepada dirinya atau
kelompok yang melibatkan dirinya.
b) Katagori orang kedua, yakni pemberian bentuk rujukan penutur kepada
seseorang atau lebih yang melibatkan dirinya.
c) Kategori orang ketiga, yakni pemberian bentuk rujukan kepada orang yang
bukan pembicara atau pendengar ujaran itu.
3. Deiksis Waktu
Deiksis waktu ialah pemberian bentuk pada rentang waktu seperti yang
dimaksudkan penutur dalam peristiwa bahasa. Dalam banyak bahasa, deiksis
(rujukan) waktu ini diungkapkan dalam bentuk “kala” (Nababan, 1987: 41).
4. Deiksis Tempat
Deiksis tempat ialah pemberian bentuk pada lokasi menurut peserta dalam peristiwa
bahasa. Semua bahasa termasuk bahasa Indonesia membedakan antara “yang dekat
kepada pembicara” (di sini) dan “yang bukan dekat kepada pembicara” (termasuk
yang dekat kepada pendengar di situ) (Nababan, 1987:41).
5. Deiksis Sosial
Deikisis social ialah rujukan yang dinyatakan berdasarkan perbedaan
kemasyarakatan yang mempengaruhi peran pembicara dan pendengar (Nababan,
1987: 42).
6. Deiksis Wacana
Deiksis wacana ialah rujukan pada bagian-bagian tertentu dalam wacana yang telah
diberikan atau sedang dikembangkan.

C. Temuan
Pada hasil analisis, terdapat beberapa temuan dari ujaran-ujaran yang mengandung
beberapa ekspresi deiktik. Oleh karena itu, penulis memberikan penjelasan dan
perbandingan dari makna deiksis tersebut.
1. Deiksis orang
1) Deiksis orang pertama, yakni deiksis yang merujuk pada penutur kepada
dirinya atau kelompok yang melibatkan dirinya. “It might even be earlier if
we get a cancellation”. Kata “we” dalam kalimat diatas merujuk kepada
orang yang mengucap dan rekan timnya yakni the hostess dari Federal
Bureau of Termination. Ekspresi deiktik tersebut di informasikan melalui
kalimat sebelumnya dimana sang pengucap sedang menjawab telefon dari
the painter.
2) Deiksis orang kedua, yakni pemberian bentuk rujukan penutur kepada
seseorang atau lebih yang melibatkan dirinya. “They just phoned me that
your triplets have been born.” Kata “your” dalam kalimat diatas merupakan
posesif determiner dari ucapan yang mengindikasikan ekspresi deiktik. Kata
“your” ini mengindikasikan posesi dari Mr. Wehling, yaitu triplets dari Mr.
Wehling. Informasi mengenai deiksis orang kedua ini dapat dilihat dari
kalimat sebelumnya dimana Dr. Hitz sedang berbicara dengan Mr. Wehling.
3) Deiksis orang ketiga, yakni pemberian bentuk rujukan kepada orang yang
bukan pembicara atau pendengar ujaran itu. “If you don’t like Grandpa.”
Kata “it” disini merujuk kepada ucapan The Painter dimana dia sedang
berbicara dengan Grandpa di rumah sakit. Kata “it” merujuk secara langsung
kepada lukisan dari The Painter yang tidak disukai Grandpa.
2. Deiksis waktu
“Nobody made three appointments with us. Nothing but singles going
through today, unless somebody called in after I left. What’s the name?”
Kata deiktik dari “today” mengindikasikan bahwa kata tersebut adalah
bentuk present dari temporal deiksis. Pada kalimat tersebut kata “today”
merujuk pada “hari ini”, dimana Dr. Hitz sedang berbicara kepada Leora
Duncan bahwa mereka membahas mengenai volunteer dari keluarga Mr.
Wehling.
3. Deiksis tempat
“As a master of fine art, I recommend this body here.”
Ucapan ini dikatakan oleh The Painter dimana kata “here” adalah kata
keterangan tempat yang merujuk pada lokasi tertentu. Hal yang
mengindikasikan kata “here” adalah sebuah ekspresi deiktik yang
menunjukkan sebuah lokasi yang dekat dengan pembicara. Kata “here”
disini disebutkan secara anaforis karena merujuk kembali kepada “hospital.”
Dimana pembicaraan tersebut sedang berlangsung.
4. Deiksis social
“Oh, Mr. Wehling, “said Dr. Hitz.
Dalam kalimat tersebut kata “Mr” adalah ekspresi yang bermakna sebagai
rasa hormat dari pembicara kepada yang dituju seperti pria dewasa. Maka
dari itu, Dr. Hitz sebagai pembicara mengekspresikan rasa hormatnya
kepada Mr. Wehling. Ekspresi deiktik merefleksikan mengenai tingkat social
dari pembicara dan yang dituju.
5. Deiksis wacana
“Is that a crime?” said the painter.
Dalam kalimat diatas, kata deiktik “that” dikategorikan sebagai deiksis
wacana karena merujuk kepada ucapan yang pembicara ucapkan pada
kalimat sebelumnya. Kata “crime” merujuk kepada anggapan dari orderly
yang mengkritik wawasan seni The Painter.
D. Kesimpulan
Dari analisa data diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam cerita pendek 2BR02B oleh
Kurt Vonnegut, JR. dapat ditemukan unsur-unsur deiksis yang terbagi dalam lima
kategori yakni deiksis orang, deiksis waktu, deiksis tempat, deiksis social, dan deiksis
wacana. Dari kelima deiksis diatas, deiksis orang dibagi lagi menjadi tiga kategori
yaitu deiksis orang pertama, deiksis orang kedua, dan deiksis orang ketiga. Dari data
yang diambil terdapat 190 data deiksis orang. Ada 45 data deiksis orang pertama,
ada 31 data deiksis orang kedua dan ada 114 data deiksis orang ketiga. Lalu,
terdapat 18 data dari jenis deiksis tempat, juga 9 data dari deiksis waktu.
Selanjutnya terdapat 24 data dari jenis deiksis social, dan terdapat 21 dari deiksis
wacana.

Anda mungkin juga menyukai