Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

Fakultas : FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA


Program Studi : S1 - PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Tahun Akademik : 2021/2022 Genap
Jenis Ujian : UTS
Mata Kuliah : CAB64062 - Pragmatik
Waktu Ujian : Selasa, 29 Maret 2022
Nama Mahasiswa :

No Soal Jawaban
1. Maksim kuantitas menghendaki agar peserta tutur harus
seinformatif mungkin dan tidak berlebihan dalam
memberikan informasi yang dibutuhkan oleh mitra tutur.

Maksim kualitas menghendaki peserta tutur agar tidak


mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan faktanya.

Maksim relevansi menghendaki agar peserta tutur


diharapkan relevan terhadap informasi yang diberikan
Sebutkan 4 contoh pelanggaran sesuai dengan topik percakapan.

dalam penerapan prinsip kerja sama Maksim cara menghendaki peserta tutur dalam
berkomunikasi memberikan informasi yang jelas, dan
pada sebuah pertuturan!
tidak ambigu.
2. Apakah yang dimaksud dengan Wijana (1996:34) berpendapat bahwa tindak tutur tidak
langsung literal (indirect literal speech act) adalah tindak
tindak tutur berdasarkan kesamaan
tutur yang diucapkan dengan modus kalimat yang tidak
maksud dengan makna kata-kata sesuai dengan maksud pengutaraannya tetapi makna
kata-kata yang menyusunnya sesuai dengan yang
dimaksudkan
penutur.
Contoh: (a) Lantainya kotor sekali. Maksudnya tuturan ini
tidak hanya sekedar menginformasikan tetapi terkandung
maksud memerintah yang secara tidak langsung dengan
kalimat berita.
(b) Dimana sepatunya?
Maksudnya memerintah untuk mengambil sepatu
diungkapkan dengan kalimat tanya. Wijana menekankan
tindak tutur langsung tidak literal pada modus kalimat
yang tidak sesuai dengan maksud tetapi makna kata-kata
penyusun tuturannya? Berikan
yang
contoh. menyusunnya sama dengan maksud tuturan.
3. Kutiplah sebuah teks singkat 1. Deiksis Orang
(maksimal 4 rakaat), kemudian Deiksis orang merupakan deiksis yang merujuk pada
temukanlah tiga jenis deiksis di tokoh/pemeran cerita dalam peristiwa berbahasa: orang I,
dalamnya, serta berikan penjelasan II, dan III. Di dalam menentukan deiksis orang dapat
terkait deiksis tersebut! diketahui dengan disusun secara sosial dan dengan
demikian tergantung pada deiksis sosialnya.
Contoh:
- Saya dan Adit menampilkan drama, kita hanya
main main saja.
- Hey, kau keledai tolol, angkat barang-barang itu!
- Lani harus bersikap sopan kepada Kakek.

2. Deiksis Tempat
Deiksis tempat dapat diuraikan diantara banyak
parameter yang sama dan berlaku pada deiksis waktu.
Hal ini disebabkan, misalnya karena acuan pada tempat
pada bersifat absolute atau relative. Acuan absolute pada
tempat menempatkan objek atau orang pada panjang
atau luas khusus,sedangkan acuan relative menempatkan
orang dan tempat dalam kaitannya satu sama lain dan
dalam kaitannya dengan penutur. Deiksis ini merupakan
pemberian bentuk kepada tempat, dipandang dari lokasi
pemeran dalam peristiwa berbahasa atau merujuk pada
lokasi, ruang, atau tempat:
a. yang dekat dengan pembicara (di sini)
b. yang jauh dari pembicara, tapi dekat dengan
pendengar (di situ)
c. yang jauh dari pembicara dan pendengar (di sana)
Contoh:
- Saya pergi ke kampus, di sana teman-teman
sudah menunggu.
- Rumah sakit terdekat jauhnya dua ratus mil dari
sini.

3. Deiksis Waktu
Deiksis waktu paling sering dikodekan dalam bahasa
Inggris dalam berbagai kata keterangan seperti ‘now’,
dan ‘then’ dan dalam istilah-istilah penaggalan seperti
‘yesterday’, ‘today’, dan ‘tomorrow’. Akan tetapi, karena
mengkodekan unit-unit waktu yang berbeda, maka istilah-
istilah ini dapat melakukannya dengan suatu cara yang
mengacu pada bagian-bagian yang lebih besar atau lebih
kecil dalam unit-unit tersebut. Pengungkapan jarak
waktu dipandang dari waktu suatu tuturan diproduksi oleh
pembicara seperti sekarang, kemarin, besok, lusa, hari ini,
dsb yang mengarah pada waktu atau jarak.
Contoh:
- Kemarin, Nurahda tidak datang ke kampus.
- Lusa Fitri dan Farel akan pergi ke puncak untuk
berlibur.

4. Deiksis Wacana
Dalam deiksis wacana, ungkapan linguistik digunakan
untuk mengacu pada suatu bagian tertentu dari wacana
yang lebih luas (baik teks tertulis maupun teks lisan)
tempat terjadinya ungkapan-ungkapan. Bagian-bagian
tertentu dalam wacana yang telah diberikan dan atau
yang sedang dikembangkan yang merujuk pada wacana:
anafora (disebukan terlebih dahulu; yang pertama, berikut
ini, dsb) dan katafora (disebutkan kemudian atau
setelahnya; tersebut, demikian, dsb).
Contoh :
- ‘Ngeong…, ngeong…, ngeong’ begitu bunyi kucing
(anafora)
- Bunyi kucing adalah ‘ngeong…, ngeong…, ngeong’
(katafora)
4. Berdasarkan teks yang Anda Lokusi merupakan suatu tindakan yang
gunakan pada nomor di atas, menginformasikan. Sedangkan ilokusi merupakan
temukanlah unsur-unsur yang tindakan yang terdapat dibalik tindakan lokusi tersebut.
menunjukkan lokusi, ilokusi dan kemudian untuk perlokusi, terdapat maksud atau tujuan
perlokusi dalam teks tersebut. (teks yang diselipkan oleh penutur agar mitra tutur bertindak
dapat juga berbeda dengan nomor seperti apa yang diharapkan atau adanya efek dari
sebelumnya) pertuturan.
5. Bedakanlah istilah-istilah dalam 1). Konteks Tutur
Pengetahuan atau konteks tertentu dapat mengakibatkan
pragmatik berikut: (1) Konteks Tutur,
manusia mengidentifikasi jenis-jenis tindak tutur yang
(2) Situasi Tutur, (3) Peristiwa Tutur, berbeda.
2). Situasi Tutur
dan (4) Tindak Tutur
Dengan menggunakan analisis pragmatis, maksud atau
tujuan dari sebuah peristiwa tutur dapat diidentifikasikan
dengan mengamati situasi tutur yang menyertainya.
3). Peristiwa Tutur
Peristiwa tutur (Inggris: speech event) adalah terjadinya
atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu
bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu
penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di
dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu (Chaer dan
Agustina, 1995: 61).
4). Tindak Tutur
Tindak Ujaran merupakan aksi (tindakan) dengan
menggunakan bahasa (Djajasudarma, 1994: 63). Bahasa
digunakan pada hampir semua aktivitas.
6. Yule (1996:3) Menyebutkan 4 definisi pragmatik, yaitu (1)
bidang yang mengkaji makna pembicara, (2) bidang yang
mengkaji makna menurut konteksnya; (3) bidang yang
melebihi kajian tentang makna yang diujarkan, mengkaji
Jelaskan pengertian pragmatik
makna yang dikomunikasikan atau terkomunikasikan oleh
berdasarkan pandangan pakar pembicara, dan (4) bidang yang mengkaji bentuk ekspresi
menurut jarak sosial yang membatasi partisipan yang
pragmatik!
terlibat dalam percakapan tertentu.
7. Jelaskan kedudukan pragmatik ILMU pragmatik telah menjadi bagian amat
dalam tataran linguistik, beserta
penting dalam studi linguistik. Sebagai disiplin ilmu
hubungannya dengan cabang ilmu
lain! makna, kedudukannya disetarakan
dengan semantik dan sintaksis.
Ilmu pragmatik menjadi penting dan khas karena
kemampuannya untuk mempersoalkan makna
tuturan pada konteks spesifik.
Pragmatik dan Gramatikal
Pragmatik dengan gramatikal (tata bahasa) merupakan
dua hal yang menyatu dalam suatu kerangka acuan studi
linguistik. Sebab pada dasarnya, studi kebahasaan secara
umum dialamatkan pada dua hal yakni pada segi bentuk
dan fungsi. Berdasarkan kedua fokus kajian bahasa
tersebut, pragmatik dapat dikategorikan sebagai suatu
kajian bahasa yang lebih menitikberatkan pada aspek
fungsi, sementara gramatikal dapat dikategorikan sebagai
wujud kajian bentuk.

******

Anda mungkin juga menyukai