Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN AKHIR INDIVIDU

KULIAH KERJA NYATA (KKN) MBKM MEMBANGUN DESA

DI DESA TINGKOHUBU KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE


BOLANGO

Konservasi Budaya Suwawa Melalui Pengembangan Literasi Budaya

Oleh :

Irawati Mohamad (311419012)

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2022
HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN
KKN MBKM MEMBANGUN DESA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Laporan Akhir KKN MBKM Membangun Desa :

Judul Kegiatan :Konservasi Budaya Suwawa Melalui Pengembangan Literasi


Budaya

Lokasi : Desa Tingkohubu, Kec. Suwawa, Kab. Bonebolango

Mengetahui, Gorontalo, 22 Agustus 2022


Dosen Pembimbing Lapangan, Ketua Kelompok,

( Dr. Herman Didipu S.Pd., M.Pd ) ( Rahmat Ramdani K. Hasanah )


NIP. 19830111 200812 002 NIM. 311419017

Disahkan oleh,
Kepala Pusat KKN dan Pemberdayaan Masyarakat
LPPM UNG,

(Novri Youla Kandowangko)


NIP. 196811101993032002
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga laporan KKN MBKM Membangun Desa
Universitas Negeri Gorontalo di Desa Tingkohubu, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone
Bolango dapat terselesaikan sesuai dengan yang telah direncanakan. Laporan ini disusun sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah KKN MBKM Membangun Desa yang
meliputi kegiatan Pendataan ragam budaya/tradisi Suwawa, pendataan para pelaku budaya,
sosialisasi baik secara lisan maupun tulisan, pentas kebudayaan, pencanangan atan pendirian
Galeri Budaya dan kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya, sesuai dengan potensi masalah
yang dihadapi di lapangan.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa Laporan ini tidak mungkin dapat diselesaikan
tanpa bantuan dari semua pihak, sehingga penyusun berkewajiban mengucapkan banyak terima
kasih, dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penyusun
dan menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) MBKM Membangun Desa di Desa
Tingkohubu Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Penyusun mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses kegiatan KKN MBKM
Membangun Desa ini khususnya kepada:

1. Dosen Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) MBKM Membangun Desa,
Bapak Dr. Herman Didipu S.Pd., M.Pd, Bapak Dr. Salam S.Pd., M.Pd, dan Ibu Dr. Sitti
Rachmi Masie S.Pd., M.Pd yang telah memberikan bimbingan-bimbingan yang begitu
berarti dan bermanfaat bagi kami demi suksesnya KKN MBKM Membangun Desa ini.
2. Bapak Camat, Kecamatan Suwawa beserta staf yang sudah menerima kami untuk
melakukan kegiatan KKN MBKM Membangun Desa di Kecamatan Suwawa.
3. Kepala Desa Tingkohubu beserta pemerintah Desa Tingkohubu yang telah menerima
kedatangan kami dengan hangat di Desa Tingkohubu.
4. Kepada Karang Taruna ataupun Rema Muda Desa Tingkohubu yang telah membantu
dalam melancarkan kegiatan kami.
5. Teman-teman KKN MBKM Membangun Desa yang telah bekerja sama selama kegiatan
KKN MBKM.
Akhir kata mohon maaf jika penyusunan Laporan ini belum sempurna. Kami
mengharapkan kritik dan saran sebagai bahan masukan agar laporan ini menjadi bahan
i
motivasi bagi kita bersama di masa yang akan datang. Demikian laporan ini kami susun
semoga memberikan manfaat bagi pembaca sekalian.

Gorontalo, 19 Agustus 2022

ii
DAFTAR ISI
Daftar Isi i

Kata Pengantar iii

Bab I Pendahuluan 1

A. Latar Belakang 1

B. Target 2

C. Tujuan KKN 2

Bab II Pelaksanaan Kegiatan KKN 3

A. Hasil Observasi Lapangan 3

B. Uraian Program Kerja 7

C. Hasil Pelaksanaan Program 10

D. Program Tambahan 20

Bab III Penutup 28

A. Kesimpulan 28

B. Saran 28

Lampiran 29

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
KKN MBKM Membangun Desa merupakan salah satu program pemerintah yang
dilaksanakan Universitas sebagai tujuan agar terciptanya kultur belajar yang inovatif, tidak
mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Dengan adanya program tersebut
dapat diharapkan agar mahasiswa yang mengikutinya dapat menjadi bagian dari masyarakat
sebagai penggerak dalam hal membangun desa.
Program ini berlangsung selama 6 bulan termasuk dengan coaching selama 1 bulan
sehingga pelaksanaan kegiatan di desa berlangsung selama 5 bulan. Tempat yang dipilih oleh
Fakultas Sastra dan Budaya jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini yaitu Desa
Tingkohubu.
Desa Tingkohubu merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Suwawa
kabupaten Bone Bolango. Desa ini memiliki bahasa yang sering digunakan oleh orang tua
yaitu bahasa Bonda, akan tetapi saat ini bahasa tersebut sangat jarang digunakan oleh
masyarakat terutama anak-anak dan remaja yang dimana mereka sebagai penerus bahasa
tersebut. Desa Tingkohubu ini juga memiliki budaya yang masih sangat dijaga yaitu salah
satunya masyarakat menyambut tamu penting atau saat selesai sholat hari raya dengan
menggunakan seni bela diri Ronggo. Ronggo merupakan seni bela diri tradisi yang
didalamnya memiliki ritual untuk memberikan kekuatan kepada pemain.
Oleh karena itu dengan diadakannya KKN di desa Tingkohubu ini agar masyarakat
dapat melestarikan bahasa Bonda, menjaga dan melestarikan budaya yang berada di desa
tersebut, serta menumbuhkan minat baca masyarakat tentang Suwawa dengan mengadakan
galeri budaya.

B. TARGET
Target capaian kegiatan Program Membangun Desa ini adalah sebagai berikut.
1. Pendataan ragam budaya/tradisi Suwawa yang ada di Desa Tingkohubu, Kec.
Suwawa, kab. Bone Bolango.
2. Pendataan para pelaku budaya/tradisi Suwawa yang ada di Desa Tingkohubu, Kec.
Suwawa, kab. Bone Bolango.

1
3. Sosialisasi, baik secara lisan melalui pertemuan maupun melalui baliho, tentang
pentingnya pelestarian kebudayaan Suwawa yang ada di Desa Tingkohubu, Kec.
Suwawa, kab. Bone Bolang.
4. Pentas kebudayaan Suwawa yang ada di Desa Tingkohubu, Kec. Suwawa, kab. Bone
Bolango.
5. Pencanangan pembukaan/pendirian Perpustakaan/Galeri Budaya Suwawa di Desa
Tingkohubu, Kec. Suwawa, kab. Bone Bolango.
6. Kegiatan pemberdayaan masyarakat lainnya, sesuai potensi masalah yang dihadapi di
lapangan.

C. TUJUAN KKN
Program ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut.
1. Melakukan pendataan ragam kebudayaan/tradisi yang ada di Desa Tingkohubu,
Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Dengan begitu, dapat dipetakan
ragam budaya Suwawa yang masih eksis dan yang tidak eksis lagi.
2. Melakukan pendataan para pelaku budaya yang ada di Desa Tingkohubu, Kecamatan
Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Ini dimaksudkan agar dapat diperoleh data riil
para pelaku budaya sebagai aset untuk regenerasi.
3. Melakukan sosialisasi dalam rangka pelestarian kebuadayan Suwawa yang ada di
Desa Tingkohubu, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Kegiatan ini dapat
menambah wawasan dan pemahaman masyarakat terhadap eksistensi kebudayaan
Suwawa.
4. Menggelar pentas budaya Suwawa di Desa Tingkohubu, Kecamatan Suwawa,
Kabupaten Bone Bolango. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk pengembangan
budaya dalam kemasan yang lebih menarik.
5. Mencanangkan pendirian perpustakaan/galeri budaya Suwawa di Desa Tingkohubu,
Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, sehingga masyarakat dapat belajar
banyak hal tentang kebudayaan mereka dari berbagai tulisan dan hasil penelitian.
6. Turut serta dalam pemecahan potensi masalah yang ada di Desa Tingkohubu,
Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango.

2
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN KKN

A. HASIL OBSERVASI LAPANGAN


Observasi lapangan mulai dilakukan pada bulan Maret tahun 2022 dimulai dengan
mengelilingi desa dan menyapa masyarakat sekitar untuk bertanya mengenai kondisi desa
Tingkohubu. Hasil observasi yang kami dapatkan merupakan penyelesaian masalah yang
pada program kerja yang sudah kami bawa dari kampus. Hasil observasi terbagi atas 7
unsur kebudayaan diantaranya:
1. Sistem Religi
- Desa Tingkohubu ini merupakan desa yang masih mengadakan pengajian setiap
malam Jum’at sehingga masyarakat akan berkumpul di satu rumah untuk
berkumpul bersama menyediakan makanan untuk masyarakat yang mengaji.
Kegiatan ini tidak pernah absen dilakukan sehingga terjalinnya kekeluargaan
antara warga yang satu dengan yang lainnya.
- Melakukan kegiatan buka bersama di masjid terdekat pada bulan Ramadhan
- Mengadakan tadarus setiap malam bulan Ramadhan
- Melaksanakan kegiatan Isra’ Miraj
2. Sistem Bahasa
Desa Tingkohubu memiliki bahasa yang masih digunakan oleh orang tua yaitu
bahasa Suwawa. Tetapi bahasa Suwawa ini sudah jarang digunakan, oleh karena itu
diadakannya program pembuatan galeri budaya agar semua masyarakat dari berbagai
kalangan dapat mempelajari bahasa suwawa dan dapat melestarikan bahasa ini untuk
tetap ada hingga generasi-generasi selanjutnya.
3. Sistem Ekonomi
Desa Tingkohubu terbagi menjadi 3 dusun yaitu dusun 1, dusun 2, dan dusun 3.
Masyarakat yang berada di dusun 1 memiliki pekerjaan sebagai PNS sedangkan
masyarakat dusun 2 dan 3 memiliki pekerjaan sebagian PNS dan sebagian lainnya
memiliki pekerjaan sebagai buruh lepas, tukang bentor, petani, dan pedagang.

3
4. Sistem Pengetahuan

(Sumber : Esman Kamaru)


Desa Tingkohubu memiliki beberapa petinggi adat yang dimana mereka dapat
menentukan hari baik dan buruk dengan menggunakan rasi bintang. Melalui rasi
bintang tersebut mereka dapat menentukan hari-hari baik dalam menyelenggarakan
pernikahan, pembeatan, membangun rumah, membeli barang penting, dan lainnya.
5. Sistem Teknologi

4
(Sumber : Agu Salilama)
Desa Tingkohubu ini memiliki senjata tradisional yang saat ini masih disimpan
dan digunakan dengan baik, senjata ini disebut Sumala. Sumala merupakan senjata
jenis pedang panjang yang dipakai oleh menyuru. Sumala digunakan diseluruh
kerajaan yang ada di Gorontalo. Sumala menjadi salah satu senjata tradisional yang
cukup digemari di Gorontalo. Hal tersebut karena sumala menjadi senjata tradisional
Gorontalo yang dipakai oleh hampir seluruh pasukan kerajaan yang ada di daerah
tersebut. Manyuru biasanya membawa alat tersebut dengan menggunakan pakaian
berwarna hitam. Senjata yang satu ini termasuk jenis pedang panjang. Sumala juga
sudah dilengkapi dengan saring penutupnya.
6. Sistem Kesenian
Salah satu upacara adat yang masih ada dan masih terus dilaksanakan di desa
Tingkohubu adalah Mongabi. Mongabi adalah pernyataan yang diucapkan dalam
bahasa daerah Gorontalo yang menyebutkan bahwa masyarakat Gorontalo telah
bersedia menerima kedatangan seorang pejabat Negara dengan harapan kedatangan
pejabat tersebut membawa berkah bagi seluruh masyarakat Gorontalo. Kegiatan ini
biasa dilakukan oleh Masyarakat Desa Tingkohubu jika ada pejabat Negara atau
orang-orang penting lainnya datang berkunjung ke desa tersebut.

5
7. Sistem Kebudayaan

- Pakaian adat yang digunakan oleh desa Tingkohubu, kecamatan Suwawa,


kabupaten Bone Bolango disebut Takoa. Pakaian adat ini memiliki beberapa jenis
warna diantaranya warna merah muda digunakan pada upacara pernikahan, hijau
daun, ungu, biru tua, orange, hitam, krem, hijau toska, kuning, maron, biru muda,
dan hijau neon. Pakaian adat tersebut merupakan pakaian adat yang biasa
digunakan pada hari-hari besar. Berikut dekripsi pakaian sesuai warnanya:
 Warna merah yang ada pada pakaian adat ini melambangkan akan tanggung
jawab dan juga keberanian.
 Warna hijau yang ada dalam pakaian adat ini mempunyai simbol akan
kedamaian, kesejahteraan, kesuburan, dan juga kerukunan.
 Warna ungu dalam pakaian adat ini mempunyai arti akan kewibawaan bagi
para pria dan juga keanggunan bagi wanita yang menggunakannya.
 Warna hitam dalam pakaian ini melambangkan hubungan dengan tuhan yakni
sebagai sebuah ketakwaan dan juga keteguhan pada-Nya.
 Warna coklat dalam pakaian adat ini mempunyai lambang bahwa warna tanah
yang mempunyai arti bahwa setiap manusi yang hidup pasti akan kembali ke
tanah.
- Galenggo atau pakaian adat perempuan. Galenggo atau pakaian adat perempuan
artinya tiyombu lo adati.
- Tarian yang digunakan di Tingkohubu ini disebut tarian Langga atau Ronggo.
tarian langga merupakan tarian jenis tarian beladiri asal Gorontalo. Tarian ini
biasanya dilakukan untuk melawan penjajah pada zaman dahulu. Gerakan dalam
tarian ini diperkaya dengan budaya gerak yang berkaitan dengan upacara adat

6
serta beberapa aktivitas sehari seperti memanjat pohon kelapa, berkebun,
menyebrang sungai dan lain sebagainya. Kekuatan dari tarian ini juga memiliki
ciri dan karakteristik yang berbeda-beda untuk setiap wilayah Gorontalo. selain
sebagai tarian tari langga juga menjadi olahraga tradisional masyarakat Gorontalo
yakni adu ketangkasan untuk mengunci atau membuka kuncian yang disebut
dengan walama.

B. URAIAN PROGRAM KERJA

No Aktivitas
Kegiatan
. DPL Mahasiswa
1. Pendataan ragam  Membimbing  Menyusun lembar observasi 
budaya/tradisi Suwawa mahasiswa  Melakukan observasi produk
yang ada di Desa menyusun lembar budaya Suwawa
Tingkohubu, Kec. observasi  Melakukan wawancara
Suwawa, kab. Bone  Mengarahkan dengan para pelaku budaya
Bolango. mahasiswa Suwawa
tentang cara  Menyusun daftar ragam
melakukan budaya Suwawa
observasi dan
inventarisasi
produk
kebudayaan
2. Pendataan para pelaku  Membimbing  Menyusun angket 
budaya/tradisi Suwawa mahasiswa  Melakukan penelusuran para
yang ada di Desa menyusun angket pelaku budaya Suwawa
Tingkohubu, Kec.  Mengarahkan  Mendata biografi para pelaku
Suwawa, kab. Bone mahasiswa budaya Suwawa
Bolango. tentang cara  Menyusun daftar para pelaku
berwawancara budaya Suwawa
 Mendampingi
mahasiswa dalam
penyusunan
7
biografi pelaku
budaya Suwawa
3. Sosialisasi, baik secara  Mendampingi  Berkoordinasi dengan Dinas- 
lisan melalui pertemuan mahasiswa dinas terkait untuk
maupun melalui baliho, berkoordinasi melaksanakan kegiatan
tentang pentingnya dengan Dinas sosialisasi kebudayaan
pelestarian kebudayaan terkait untuk Suwawa
Suwawa yang ada di Desa sosialisasi budaya  Mendesain baliho sosialisasi
Tingkohubu, Kec. Suwawa pelestarian budaya Suwawa
Suwawa, kab. Bone  Membimbing  Memasang baliho di tempat-
Bolang. mahasiswa untuk tempat strategis yang berisi
melaksanakan sosialisasi pelestarian budaya
kegiatan Suwawa
sosialisasi
4. Pentas kebudayaan  Membimbing  Berkoordinasi dengan dinas-
Suwawa yang ada di Desa mahasiswa untuk dinas terkait untuk
Tingkohubu, Kec. berkoordinasi menggelar kegiatan pentas
Suwawa, kab. Bone dengan Dinas- budaya Suwawa
Bolango. dinas terkait  Merancang kegiatan pentas
untuk menggelar budaya Suwawa
kegiatan pentas  Melaksanakan kegiatan
budaya pentas budaya Suwawa
 Membimbing
mahasiswa
menyusun
proposal kegiatan
5. Pencanangan  Mendampingi  Berkoordinasi dengan dinas
pembukaan/pendirian mahasiswa terkait untuk pendirian
Perpustakaan/Galeri berkoordinasi perpustakaan/ galeri budaya
Budaya Suwawa di Desa dengan dinas Suwawa
Tingkohubu, Kec. terkait untuk  Bersinergi dengan
Suwawa, kab. Bone pendirian pemerintah desa dan

8
Bolango. perpustakaan/ masyarakat untuk pendirian
galeri budaya perpustakaan/ galeri budaya
Suwawa Suwawa
 Mengarahkan  Melakukan pendataan dan
mahasiswa pengumpulan tulisan tentang
mengumpulkan budaya Suwawa, baik secara
tulisan tentang online maupun cetak
budaya Suwawa,  Menata perpustakaan/ galeri
baik secara online budaya Suwawa
maupun cetak
6. Kegiatan pemberdayaan Membimbing  Melakukan observasi untuk 
masyarakat lainnya, sesuai mahasiswa mengidentifikasi potensi
potensi masalah yang mengidentifikasi masalah di desa yang bisa
dihadapi di lapangan. potensi masalah di disenergikan untuk dijadikan
desa yang bisa program kerja
disenergikan untuk  Menyusun program kerja
dijadikan program tambahan
kerja  Melaksanakan program kerja
tambahan

Berikut ini uraian program kerja berdasarkan tabel di atas.

1. Pendataan ragam budaya/tradisi Suwawa


Permasalahan yang didapatkan ialah budaya yang berada di desa Tingkohubu ini
hanya dilaksanakan atau dipakai oleh orang tua dan petinggi-petinggi adat saja
sehingga yang dikhawatirkan adalah punahnya kebudayaan tersebut. Tujuan
diadakannya KKN ini agar kami sebagai mahasiswa dapat membantu masyarakat desa
Tingkohubu dalam melestarikan kebudayaan ini dengan melaksanakan pendataan
budaya.
2. Pendataan para pelaku budaya/tradisi Suwawa
Permasalahan yang didapatkan ialah pelaku budaya semakin berkurang karena
kondisi yang tidak memungkinkan seperti sudah sakit keras atau bahkan meninggal.

9
Oleh karena itu kami mendata pelaku budaya yang masih mampu memimpin jalannya
tradisi agar masyarakat desa mengetahui siapa-siapa saja pelaku adat yang bisa
mereka datangi.
3. Sosialisasi, baik secara lisan melalui pertemuan maupun melalui baliho, tentang
pentingnya pelestarian kebudayaan Suwawa
Berdasarkan permasalahan yang didapatkan dari kedua program sebelumnya maka
kami melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat yang berada di
desa Tingkohubu ini sadar akan betapa pentingnya melestarikan kebudayaan Suwawa
sehingga kebudayaan ini tidak akan hilang ditelan waktu.
4. Pentas Kebudayaan Suwawa
Berdasarkan observasi kami bahwa dusun 3 merupakan dusun yang belum
memiliki kegiatan besar karena dusun tersebut agak jauh dengan jalan raya sehingga
orang-orang jarang mengunjungi dusun 3 ini. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk
melaksanakan pentas kebudayaan Suwawa ini di dusun 3 untuk meramaikan dusun
tersebut.
5. Pencanangan pembukaan/pendirian Perpustakaan/Galeri Budaya Suwawa
Sebagai bentuk melestarikan kebudayaan suwawa dan menumbuhkan minat baca
masyarakat maka kami mendirikan galeri budaya yang berada di kantor desa agar
masyarakat yang datang dapat membaca buku-buku maupun jurnal untuk menambah
pengetahuan mereka.

C. HASIL PELAKSANAAN PROGRAM


Berikut ini hasil yang didapatkan setelah menjalankan atau melaksanakan program kerja
1. Pendataan ragam budaya/tradisi Suwawa

10
Sebelum mendata kami melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui di
rumah mana yang memiliki budaya-budaya yang bisa kami catat. Pada tanggal 14 dan
28 April 2022 saya bersama teman kelompok melakukan pendataan budaya mengenai
ciri khas, keunikan, dan hal tabu yang ada pada desa Tingkohubu.
Hasil yang kami dapatkan dalam melakukan pendataan, yaitu :
 Ciri Khas Masyarakat Suwawa
- Logat
Masyarakat suwawa memilki logat yang menjadi ciri khas mereka, sehingga
orang-orang bisa mudah mengetahui bahwa mereka adalah masyarakat suwawa,
- Bahasa
Bahasa suwawa merupakan ciri khas mereka karena hanya digunakan oleh
masyarakat suwawa itu sendiri dan menjadikan Bahasa itu identitas dari suwawa.
Walaupun Bahasa suwawa sama dengan Bahasa atinggola tetapi mereka memilki
perbedaan. Bahasa atinggola lebih banyak menggunakan huruf (s) atau (r),
sedangkan bahawa suwawa tidak seperti itu.
- Dialek
Hampir sama dengan logat dan Bahasa, dialek juga merupakan ciri khas
masyarakat suwawa yang membedakan mereka dari masyarakat di kota ataupun
daerah lainnya.
- Kesenian

11
Masyarakat suwawa identik dengan seni, mereka memilki banyak kesenian, mulai
dari pantun, tarian, lomba, pentas, lagu, upacara adat dan masih banyak lagi. Hal
ini tentu menjadi ciri khas mereka.
- Pantungi
Pantungi atau yang disebut pantun (dana - dana) ini merupakan ciri khas
masyarakat suwawa dan masuk dalam kesenian. Biasanya pantun yang mereka
sampaikan berbahasa suwawa, dan akan selalu di dapati pada saat acara meriah di
masyarakat suwawa,.
- Petani
Petani atau pertanian sangat banyak di suwawa, masyarakat suwawa menjadikan
hal tersebut sebagai mata pencaharian mereka. Mulai dari kebun, ladang,
pertanian, sungai dan ternak sehingga menjadikannya ciri khas masyarakat
suwawa.

 Keunikan Masyarakat Suwawa


- Jaramba segilima

- Makam Nani Wartabone


- Ronggo/Langga

 Hal-hal Tabu Masyarakat Suwawa


- Tidak boleh berjanji atau menjanjikan sesuatu ketika akan pergi
- Tidak bisa masuk melalui pintu Jaramba jika tidak memakai songko dan pakaian
lengan panjang. Biasanya yang bisa masuk di pintu tersebut hanya petinggi-
petinggi adat
- Ibu hamil tidak boleh keluar pada malam hari
12
 Pendataan Bahasa Suwawa

Kata Bilangan

NO KATA BILANGAN BAHASA SUWAWA


1 Satu Tomita
2 Dua Dewa
3 Tiga Tolu
4 Empat Wopato
5 Lima Limo
6 Enam Wono
7 Tujuh Pitu
8 Delapan Walu
9 Sembilan Tiyo
10 Sepuluh Mpulu
11 Dua Puluh Deya Pulu
12 Tiga Puluh Tolu No Pulu
13 Empat Puluh Wapato No Pulu
14 Lima Puluh Liman No Pulu
15 Enam Puluh Wono No Pulu
16 Tujuh Puluh Pitu No Pulu
17 Delapan Puluh Walu No Pulu
19 Sembilan Puluh Tiyo No Pulu
20 Seratus Mogawutu
21 Dua Ratus Deya Gawuto
22 Tiga Ratus Tolu No Gawotu
23 Empat Ratus Wopato No Gawuto
24 Lima Ratus Limo No Gawotu
25 Enam Ratus Wono No Gawuto
26 Tujuh Ratus Pitu No Gawuto
27 Delapan Ratus Walu No Gawuto
28 Sembilan Ratus Tiyo Nosss Gawuto
13
29 Seribu Tohibu

Kata Benda

NO KATA BENDA BAHASA SUWAWA


1. Anak Wana’o
2. Ayam Manu’o
3. Abu Peyabu’o
4. Air Talugo
5. Akar Waato
6. Aku Wa’u
7. Alir Tologo
8. Angin Dupoto
9. Anjing Wunggu
10. Api Luto
11. Apung Landu-landu
12. Asap Tambu’o
13. Awan Golu(ng)ngo
14. Bantal Wuluna
15. Bantal guling Gaputo
16. Baju Abaya
17. Buku Buku
18. Belangan Bulonggo
19. Botol Butulu
20. Batu Batu
21. Bahaya Bahaya
22. Celana Talala
23. Dandang Dandang
24. Dompet Dombeti
25 Daging Tapu
26. Danau Bulano
14
27. Darah Dugu
28. Debu Peyabu’o
29. Daun Dowu
30. Ekor Patago
31. Gali Kakudo
32. Garam Wati
33. Gigi Ngipo
34. Gunung Bu’ito
35. Gabung Gabungiya
36. Hati Gina
37. hidung Ngutu
38. Hijau Moyidu
39. Hitam Moyito
40. Ikan Wambi niya
41. Istri Dile
42. Ibu Tiina
43. Jilbab Kadungi
44. Jendela Jendela
45. Jantung Wandogo
46. Kursi Kadera
47. Kasur Katulu
48. Keluarga Keluarga
49. Koran Koran
50. Kayu Ayu
51. Kambing Bete’do
52. Lampu Toga
53. Laki-laki Lola’i
54. Meja Meja
55. Mama Tina
56. Motor Motoro
57. Mobil Oto
15
58. Perempuan Beba
59. Papa Tiyamo
60. Pisau Pito
61. Pintu Pindu
62. Piring Pingga
63. Pasir Peya Bu’o
64. Rumah Laigo
65. Sepatu Spatu
66. Sendok Tetendo
67. Sapi Sapi
68. Tas Tasi

Kata Sifat

No KATA SIFAT BAHASA SUWAWA


1 Baik Mopiya
2 Banyak Mohuwo
3 Baru Bagu
4 Basah Mohuga
5 Benar Banari
6 Bengkak Timiyupo
7 Berat Mbugato
8 Besar Leyida’a
9 Buruk Mohemeto
10 Busuk Mobuhu’o
11 Dekat Modiyugo
12 Dingin Daho

Kata Penghubung

NO KATA PENGHUBUNG BAHASA SUWAWA


16
1. Dan Wagu
2. Dengan Wagu
3.

Kata Kerja
NO KATA KERJA BAHASA SUWAWA
1. Alir Tologo
2. Belah Buta’o
3. Berenang Monona(ng)ngi
4. berjalan La’o-la’o
5. Beri Wonggeya Narasumber

6. Bunuh Pateo masyarakat

7. Buru Gandaho dusun 1, dusun

8. Bakar Tuba 2 dan dusun 3

9. Baring Tibanato
10. Cium Gamuto
11. Cuci Gugato
12. Datang Mola’omayi
13. Dengar Donogo
14. Dorong Wutodu
15. Duduk Tito’o
16. Garuk Kahugo
17. Gigit Modengeto
18. Gosok Gigito
19. Hantam Bubago
20. Hapus Luluto
21. Hidup Tumbolo
22. Hisap Indopo
23. Hitung Rekeni
24. Hujan Wuha
25. Hutan Ayuwa
26. Ikat Tiguto
17
27. Jahit Noyi
28. Jalan Dala
 Yanti katili
 Isna Mohamad
 Elvis Biahimo
 Haryati Tangahu S.Pd
 Esman Kamaru (Pemangku adat)
 Riman Humalangi (Pemangku Adat)
 Ismail Salilama (Pemangku Adat)
2. Pendataan para pelaku budaya/tradisi Suwawa

Kami melakukan pendataan budaya sekaligus melakukan pendataan pelaku


budaya. Pelaku budaya yang berada di desa Tingkohubu ini hanya beberapa orang saja
yaitu bapak Esman Kamaru, Riman Humalangi, dan Ismail Salilama.
3. Sosialisasi, baik secara lisan melalui pertemuan maupun melalui baliho, tentang
pentingnya pelestarian kebudayaan Suwawa

Pada program kerja ketiga ini tahapan yang kami lakukan adalah berkoordinasi
dengan dinas terkait seperti Kantor Bahasa, Dinas pariwsata Bone Bolango dan Dinas
Pendidikan Bone Bolango terkait dengan kegiatan sosialisasi yang kami laksanakan.
Kami menyiapkan segala keperluan seperti konsumsi dan perlengkapan.
4. Pentas kebudayaan Suwawa

18
Tahapan yang kami lakukan sebelum terlaksananya program kerja yang ke empat
ini adalah kami terlebih dahulu melakukan pendataan kebudayaan sebagaimana yang
telah dijelaskan sebelumya, setelah pendataan kebudayaan itu selesai kami
mempersiapkan apa saja kebudayaan suwawa yang bisa kami tampilkan pada pentas
budaya tersebut. Kemudian kami meminta izin kepada Kepala Desa untuk dapat
melaksanakan kegiatan tersebut, setelah mendapatkan izin dari Kepala Desa maka
kami melaksanakan pentas budaya tersebut.
Acara ini dilaksanakan pada malam penutupan porseni dan pentas budaya dimana
menampilkan gambusi, pantungi, dan dana-dana dalam satu penampilan. Acara ini
dimeriahkan oleh banyak orang. Dalam acara ini saya mempunyai tanggung jawab
sebagai panitia konsumsi yang menyediakan makanan ringan kepada aparat desa,
penampil, duta budaya, dan ketua Camat Suwawa.

5. Pencanangan pembukaan/pendirian Perpustakaan/Galeri Budaya Suwawa

Tahapan awal yang kami lakukan pada program yang kelima ini adalah kami
melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Kantor Bahasa di temani DPL, di sana
kami menjelaskan tentang program KKN MBKM Membangun Desa yang membawa
salah satu program kerja yaitu pencangan pembukaan galeri Budaya, pihak Kantor
19
bahasa sangat Mensuport kegiatan yang akan kami laksanakan dengan memberikan
buku-buku yang berkaitan Kebudayaan dan Bahasa Suwawa. Kemudian kami bekerja
sama dengan pemerintah desa dan masyarakat untuk mengumpulkan data-data yang
berkaitan dengan Suwawa, masyarakat cukup membantu dengan mau diwawancarai
oleh kami. Selain mengumpulkan data dari masyarakat kami juga mengumpulkan data
yang berkaitan dengan Kebudayaan dan Bahasa Suwawa Melalui media cetak dan
online. Setelah data terkumpul barulah kami mulai menata Galeri Budaya Suwawa.

Sebelum mahasiswa KKN turun ke desa, tidak ada yang melakukan program pelestarian
budaya suwawa sehingga ini menjadi kesempatan kami dalam membantu desa Tingkohubu
tersebut. Oleh karena itu dengan mendirikan galeri budaya dapat membantu masyarakat dalam
melestarika budaya, bahasa, dan adat yang ada di suwawa. Sebelum itu juga kami meramaikan
desa Tingkohubu dengan melaksanakan kegiatan porseni dan pentas budaya agar semua
masyarakat dapat berpartisipasi sehingga dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan, kekompakan,
dan kerja sama.

D. PROGRAM TAMBAHAN

No Program Sasaran Waktu Tempat Mitra Penanggung Jawab


Kerja Program

1. Mengadakan Masyarakat Hari Kondisional Aparatur 1. Nurwafiq


kerja bakti, Desa Jum’at Desa dan Azizah
senam dan Tingkohubu Pukul Karang 2. Kartika
jalan sehat 06.30 Taruna Yusuf
dengan WITA 3. Ikram Tuluki
masyarakat 4. Riana
Desa Marchelina
Tingkohubu Hunowu
5. Nursyarifa
6. Nandita
Anggriani
20
Ahmad

2. Buka Masyarakat Minggu Masjid Takmirul


bersama Desa kedua Desa Masjid 1. Mutia Usman
dengan Tingkohubu di Tingkohubu 2. Fitriyanti
masyarakat Bulan Adam
Desa Ramad 3. Irawati
Tingkohubu han Mohamad
4. Silviani
Diman
5. Moh. Iqbal A
Haruna
6. Trywidarti S
Magu
3. Paparan hasil Masyarakat Perteng Kantor desa Universita 1. Rahmat
penelitan Desa ahan Tingkohubu s Negeri Ramdani K.
Dosen dan Tingkohubu atau Gorontalo Hasanah
Mahasiswa akhir 2. Anggi
UNG tentang Bulan Anggriani
Bahasa Mei Eksan
Suwawa 2022 3. NurAmeliya
Hasan
4. Lisyan Husain
4. Pengabdian Anak-anak Tanggal Kantor desa Dosen Semua mahasiswa
kolaboratif di desa 17 Juli Tingkohubu Jurusan KKN MBKM
dosen dan Tingkohubu 2022 Bahasa Membangun desa
mahasiswa Hari dan Sastra
jurusan Minggu Indonesia
Bahasa dan Pukul
Sastra 09-00
Indonesia WITA
Fakultas

21
Sastra dan
Budaya
Universitas
Negeri
Gorontalo di
Desa
Tingkohubu
Kecamatan
Suwawa
5. Mengadakan Masyarakat Tanggal Lapangan Karang Seluruh Mahasiswa
kegiatan 28April Tingkohubu Taruna KKN dan Karang
Tumbilotohe 2022 Taruna
bersama Hari
Karang Sabtu
Taruna Desa
Tingkohubu
6. Mengadakan Masyarakat Tanggal Lapangan Karang 1. Dewi Safitry
Program Desa 18 Juli Desa Taruna, Labuang
Pekan Tingkohubu 2022 Tingkohubu Rema 2. Dela Rizka
Olahraga dan Hari Muda dan Fitri Utami
kesenian Senin Aparat Paputungan
Pukul Desa 3. Windi Astuti
16.00 Tingkohu Amrain
WITA bu 4. Anisa Ayu
Lestari
5. Fidya Amalia
6. Syahril
Ramdani
Tolulu
7. Melisa
Kumayi

22
1. Mengadakan kerja bakti, senam dan jalan sehat dengan masyarakat Desa Tingkohubu

Saat melakukan observasi dengan berkeliling tiap dusun kami melihat masih
banyak sampah yang dibuang sembarangan sehingga kami memasukkan kerja bakti
sekaligus senam dan jalan sehat dengan masyarakat Desa Tingkohubu. Dengan
diadakannya kerja bakti bersama aparat desa dan masyarakat ini membuat lingkungan
menjadi bersih dan sehat.
2. Buka bersama dengan masyarakat Desa Tingkohubu

Buka bersama masyarakat desa Tingkohubu ini memang telah dijalankan sebelumnya,
kami sebagai mahasiswa KKN tentunya ikut berpartisipasi dalam mengadakan buka
bersama sekaligus berkenalan dengan masyarakat masyakat yang belum kami temui.
Dalam kegiatan buka bersama ini saya selaku penanggung jawab sehingga kami yang
merupakan penanggung jawab menyerahkan menu buka puasa kepada masyarakat.
3. Paparan hasil penelitan Dosen dan Mahasiswa UNG tentang Bahasa Suwawa

23
Kegiatan ini dilaksanakan oleh dosen pembimbing beserta timnya untuk
memaparkan hasil penelitian mereka mengenai Diseminasi Hasil Penelitian oleh Tim
Peneliti Bahasa Suwawa Universitas Negeri Gorontalo. Kegiatan ini turut dihadiri aparat
desa, karang taruna, dan perwakilan dari kantor bahasa.
4. Pengabdian kolaboratif dosen dan mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo di Desa Tingkohubu
Kecamatan Suwawa

24
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk pengajaran bahasa suwawa kepada anak-
anak yang berada di desa Tingkohubu. Dengan adanya kegiatan ini anak-anak menjadi
antusias dalam belajar bahasa Suwawa. Kegiatan ini terbagi menjadi 3 kelompok
berdasarkan jumlah dusun, kami dusun 1 terdiri dari 8 orang. Kami melaksanakan
pengajaran ini di rumah kepala dusun 1.
5. Mengadakan kegiatan Tumbilotohe bersama Karang Taruna Desa Tingkohubu

Kegiatan tumbilotohe ini dilaksanakan untuk membantu karang taruna dalam


meramaikan malam tumbilotohe di desa Tingkohubu. Kegiatan ini disambut dengan baik
oleh masyarakat karena dengan adanya kegiatan ini membantu terjalinnya kerja sama
antara mahasiswa, karang taruna, dan masyarakat.

6. Mengadakan Program Pekan Olahraga dan Kesenian

25
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang digabung dengan pentas budaya, diawali
dengan pembukaan porseni dan pentas budaya. Kegiatan ini memiliki banyak 3 lomba
yaitu sepak bola mini, sepak takraw, dan fashion show. Kegiatan ini juga yang membuat
desa Tingkohubu menjadi ramai didatangi oleh masyarakat luar. Kegiatan ini bertempat di
dusun 3 yaitu dekat dengan posko KKN mahasiswa.

26
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Program KKN MBKM Membangun Desa yang dilaksanakan di desa Tingkohubu
ini berjalan dengan lancar. Program-program yang telah kami laksanakan merupakan
jalan pembuka untuk masyarakat agar dapat melanjutkan apa yang telah kami tinggalkan.
Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mahasiswa dalam menambah ilmu pengetahuan
mengenai kebudayaan Suwawa, menjalin relasi bersama karang taruna dan rema muda,
menjalin kerja sama bersama aparat desa dan masyarakat, dan menambah pengalaman
mengenai tanggung jawab sebagai panitia.

27
Dengan adanya program-program ini dapat diharapkan mampu membuat
masyarakat sadar dengan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan
daerah agar kedepannya kebudayaan tersebut tidak punah dimakan waktu.

B. SARAN
Disarankan kepada pemerintah desa Tingkohubu agar dapat membimbing dan
memotivasi masyarakat untuk melestarikan budaya Suwawa dimulai dengan anak-anak
sampai orang tua. Selanjutnya disarankan kepada masyarakat untuk galeri budaya yang
terletak di kantor desa agar tetap jalan dan semoga buku-buku tersebut bertambah banyak
sehingga dapat membantu semua masyarakat desa Tingkohubu untuk mempelajari
kebudayaan yang berada di Suwawa.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. LAMPIRAN PRODUK/LUARAN PELAKSANAAN PROGRAM

28
https://gorontalopost.id/2022/04/01/mahasiswa-bahasa-indonesia-teliti-bahasa-suwawa/

29
https://hargo.co.id/berita/mahasiswa-ung-ambil-bagian-persiapan-tumbilotohe-di-
suwawa/#.YmVtkQYqrYo.whatsapp

30
2. DOKUMENTASI PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
 Sosial Media

31
 Pelaksanaan KKN
Coaching

32
Pelepasan mahasiswa KKN

33
Sosialisasi program kerja

Diseminasi hasil penelitian

34
35
Kerja bakti

36
Buka bersama

37
Tumbilotohe

38
Pentas budaya

39
40
Penyerahan hadiah

41
42
Porseni

43
44
Monev

45
Observasi

46
47
Posyandu

Galeri Budaya

48
49

Anda mungkin juga menyukai