Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS ORGANISASI KEMAHASISWAAN


(PPK ORMAWA)

OLEH:
(STKIP MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO)
(BUNGO)
(2022)

DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI, RISET DAN TEKNOLOGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

1
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PT

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL j ii
DAFTAR ISI iii
RINGKASAN PROPOSAL PT 1
PENDAHULUAN 3
PERMASALAHAN KOMPETENSI MAHASISWA DAN KAPASITAS ORMAWA 6
SOLUSI YANG DIRANCANG PT 7
METODE PELAKSANAAN PEMBINAAN SOFT SKILLS DAN MONEV 8
REKAPITULASI JUDUL, TOPIK DAN NAMA ORMAWA PENGUSUL 8
LUARAN 10
ANGGARAN 10
JADWAL 11
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN 11

3
RINGKASAN PROPOSAL PT
Di dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, mahasiswa
dinyatakan sebagai peserta didik di Perguruan Tinggi (PT) yang memiliki potensi intelektual
untuk menjalankan tugas pokok dalam pendidikan dan mengikuti proses pembelajaran di
perguruan tinggi, guna pengembangan kemampuan dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni. Dalam dimensi kehidupan masyarakat di Indonesia, mahasiswa juga diberikan tempat
sebagai kekuatan moral (moral force) dan kesadaran masyarakat (societies’ consciousness).
Dengan mempertimbangkan kedua perspektif tersebut, sudah menjadi kewajiban lembaga
pendidikan tinggi untuk mengembangkan potensi-potensi mahasiswa yang dimiliki supaya
menjadi modal insani yang utuh sebagai generasi penerus bangsa Indonesia.
Selaras dengan pengembangan potensi mahasiswa, salah satu tujuan pendidikan tinggi
juga menyiapkan mahasiswa sebagai peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional dalam menerapkan, mengembangkan
dan memperkaya khasanah ilmu, teknologi dan seni. Sebagai penyelenggaraan pendidikan
tinggi, perguruan tinggi (PT) harus melaksanakan kegiatan pendidikan yang mengacu pada:
1. Tujuan pendidikan nasional;
2. Kaidah moral, dan etika ilmu pengetahuan;
3. Kepentingan masyarakat; serta,
4. Memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.
Dengan demikian, perguruan tinggi memegang peranan penting dalam
mengembangkan mahasiswa sebagai aset bangsa. Selain itu, perguruan tinggi juga
merupakan wadah bagi pengembangan potensi non-akademik di bidang penalaran, minat dan
bakat serta kesejahteraan yang dikembangkan secara konstruktif dan akuntabel bagi
mahasiswa.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) sebagai Amal Usaha Muhammadiyah
(AUM) dalam bidang pendidikan berkomitmen melahirkan kader-kader bangsa dan umat
yang memiliki intelektualitas, moral dan karakter kuat dalam memegang nilai- nilai Al-Islam
dan Kemuhammadiyahan sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Melalui PTM, Muhammadiyah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) mahasiswa ke arah
manusia berpengetahuan (knowledge-based) dengan karakter spiritual (spiritual-based) yang
unggul dan memiliki karakter dan emosi yang kuat sebagai calon pemimpin untuk masa
depan. PTM juga berperan sebagai salah satu kekuatan untuk kelangsungan dan
kesinambungan Muhammadiyah dalam mencapai tujuannya sebagai gerakan dakwah dan
4
tajdid yang melintasi zaman. Untuk itu, PTM juga memiliki misi untuk menyiapkan calon
pemimpin bagi Persyarikatan dan Bangsa untuk membangun peradaban Indonesia di masa
depan. Misi dan komitmen ini diharapkan menjadi jawaban atas tantangan pendidikan tinggi
Muhammadiyah.
Dalam proses pencapaian kualitas SDM, khususnya bidang pendidikan tinggi di PTM
diperlukan upaya sinergis antara bidang akademik dan kemahasiswaan. Bidang akademik
mengelola program dan kegiatan pendidikan yang bersifat kurikuler dan ko-kurikuler,
sedangkan bidang kemahasiswaan mengelola program dan kegiatan pendidikan yang bersifat
ekstra-kurikuler dan diarahkan untuk mendorong efektivitas akademik mahasiswa. Dengan
demikian antara keduanya harus berkolaborasi. Perbedaan orientasi masing-masing tidak
boleh dipandang sebagai hal yang kontra produktif. Antara bidang akademik dan
kemahasiswaan harus dapat saling mendukung pembinaan dan pengembangan mahasiswa
dalam mencapai eksistensinya sebagai bagian dari masyarakat dan calon pemimpin masa
depan untuk umat dan bangsa Indonesia yang berkemajuan.
Pembinaan ormawa di STKIP Muhammadiyah Muara Bungo terus dilakukan.
Pengelolaan berupa pembinaan mahaasiswa melalui berbagai ormawa, sepeti Unit Kegiatan
Mahasiswa, Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah, Badan Eksekutif Mahasiswa, Himaprodi dan
Senat Mahasiswa. Terdapat 21 UKM yang ada di STKIP Muhammadiyah Muara Bungo, 5
Himaprodi, dan 3 Pimpinan Komisariat IMM. Selama awal pandemi, hampir seluruh ormawa
tidak melaksakan kegiatan, namun setahun terakhir kegiatan ormawa sangat aktif sekali.
Seperti turnamen yang dilakasanakan oleh BEM dan juga beberapa UKM keolahragaan juga
melakukan hal tersebut. UKM Penelitian juga selalu mengadakan sharing season dengan
mahasiswa, serta melakukan kegiatan pendampingan penulisan proposal Program Kreativitas
Mahasiswa dengan mendatangkan reviewer Nasional dari Univesitas Muhammadiyah
Sumatera Utara.
Sementara itu, rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada Proposal Penguatan
Kapasitas ini adalah, yang pertama dari UKM Penelitian (Pelita), dengan judul subproposal
Implementasi Rumah Inovasi di Desa Bukit Telago Bebasis E-leaning. Dengan adanya
kegiatan tersebut, maka diharapkan desa sasaran memiliki jaringan komputer dan internet
yang baik. Masyarakat desa sasaran diharapkan juga memiliki kemampuan tentang teknologi
informasi. Proposal selanjutnya yang layak upload adalah dari UKM Kewirausahaan, dengan
judul pembedayaan kelompok tani dalam mengoptimalisasikan hasil pertanian cabe dan
bawang merah di desa Bukit Telago bebasis digital marketing. Hasil penelitian yang
diharapkan adalah memberdayakan dan meningkatkan pengetahuan anggota kelompok tani
5
tentang pemanfaatan hasil tani yang tidak terpasarkan dengan baik, meningkatkan hasil
pemasaran dan produk lebih menarik, sehingga penjualan menjadi meningkat.
UKM Palang Merah Indonesia (PMI), dengan judul pemberdayaan perempuan Untuk
meningkatkan keterampilan, penyetaraan pendidikan dan literasi digital perempuan desa
karak apung sebagai bentuk upaya pemberdayaan perempuan untuk keberlangsungan
pembangunan desa berkemajuan dalam menghadapi era society 5.0. UKM English Club
mengusung tema desa/kelurahan cerdas, dengan judul KENARI Bungo: Kampung Literasi
Anak Negeri sebagai Pelita Pendidikan Masyarakat Batang Uleh. Program KENARI Bungo
ini dibangun dengan tujuan untuk membuat masyarakat di desa mitra bisa mendapatkan
pengetahuan dan pendidikan yang lebih baik dan optimal supaya masyarakat di desa mitra
dapat memahami materi-materi seputar kehidupan sosial, terutama pada aspek baca, tulis dan
hitung (Calistung) dan budaya lokal daerah. Pengusul dari himpunan mahasiswa adalah dari
Himaprodi Pendidikan Bahasa Inggris dengan judul Sekolah Kartini Pintar Sebagai Inovasi
Penggerak Perempuan Era Digital Dusun Bukit Telago.

PENDAHULUAN
Kelahiran Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Muara
Bungo disingkat STKIP-MB melalui sejarah cukup panjang yang dihadapkan berbagai
rintangan dan hambatan, namun berkat kegigihan dan semangat yang tinggi akhirnya pada
tanggal 16 Oktober 2014 STKIP-MB disetujui pendiriaannya oleh Mendikbud RI vide SK
Nomor 513/E/O/2014 dengan 3 program sarjana unggulan yaitu: (1) Prodi Pendidikan
Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi disingkat PENJASKESREK, (2) Prodi Pendidikan Guru
Sekaloh Dasar disingkat PGSD, dan (3) Prodi Pendidikan Bahasa Inggris disingkat PBI.
Munculnya ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) STKIP-
MB antara lain bahwa di Kabupaten Bungo dan Kabupaten tetangga belum ada STKIP/FKIP
dan jika ada di Bangko Prodi yang dimiliki berbeda dengan yang akan didirikan oleh STKIP-
MB. Selain itu, PTM di Provinsi Jambi baru ada dua yaitu STIE Jambi dan STKIP Sungai
Penuh, jadi PTM di Provinsi Jambi relatif sedikit sehingga Muhammadiyah Jambi dimata
Muhammadiyah Pusat termasuk yang tertinggal. Hal lain yang mendukung pendirian STKIP-
MB adalah bahwa tenaga pendidik (guru) dibutuhkan dari tahun ke tahun guna mengisi
kekurangan guru. Selain hal di atas, dimana Muhammadiyah Kabupaten Bungo memiliki
modal dasar untuk pendirian PTM karena telah memiliki SD, SMP dan SMA dan didukung
lokasi cukup strategis. Jadi selama ini peluang-peluang tersebut tidak dibaca oleh Pengurus
PDM pada waktu itu. Para Pengurus PDM Kabupaten Bungo beberapa periode yang lalu
6
(tahun 1997) pernah tercetus untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) akan
tetapi tidak terwujud dikarenakan belum adanya personil yang serius untuk mengurusnya.
Kemudian masa akhir Kepengurusan PDM Kabupaten Bungo periode 2005-2010 mulai
terpikir kembali ide untuk mendirikan PTM yang diprakarsai oleh Sdr. Syafrial Anas, SE, cs
yang sengaja menghadap Ketua PDM pada waktu itu. Dan Pengurus PDM menyambut baik
dengan mengeluarkan SK Nomor: 01/III.O-F/2010 tanggal 01 Februari 2010 tentang Tim
Persiapan Pendirian STKIP-MB dengan personil sebanyak 7 orang, yaitu: (1) Ketua: Syafrial
Anas, (2) Wakil Ketua: H. Tarma Sartima, (3) Sekretaris: Hardius, (4) Wakil Sekretaris:
Anton Syaifuddin, (5) Bendahara: Muspal, (6) Anggota: Nurlah Jamil, dan (7) Anggota:
Agustian.
Resminya berdiri STKIP-MB di Kabupaten Bungo diharapkan kehadirannya dapat
berperan positif dalam upaya mencerdaskan bangsa khususnya di Kabupaten Bungo dan
umumnya Provinsi Jambi bersama-sama dengan PTS lain yang sudah ada terlebih dahulu di
Kabupaten Bungo. Dua tahun berjalan, kemudian STKIP-MB melakukan penambahan Prodi
pada tahun 2019, yaitu Pendidikan Teknologi Informasi, pada Tahun 2021, pengusulan podi
baru disetujui menteri yaitu Podi Pendidikan Vokasional Seni Kuliner. Saat ini, jumlah
seluruh mahasiswa sebanyak 1929. Sementara itu jumlah semua dosen sebanyak 44 dosen.
Dalam program ini, terdapat lima ormawa yang mengusulkan subrproposal. Ormawa
pertama adalah dari UKM Penelititian dan Pengabdian STKIP-MB (UKM Pelita). UKM
tersebut sangat aktif dalam menjalankan kegiatan, salah satunya adalah kegiatan workshop
bersama reviewers PKM Nasional, Ibu Siti Fatimah dari Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Kegiatan UKM yang dilaksanakan juga baik, dan dibimbing oleh Dosen
pembimbing yang dahulunya merupakan mahasiswa peraih PIMNAS. Ketua pengusul pada
program ini juga telah berpengalaman dalam menulis proposal PKM, begitu juga dengan para
anggota pengusul.
Selanjutnya adalah dari UKM Kewirausahaan, salah satu UKM yang aktif di kampus
STKIP-MB. UKM tersebut menghasilkan berbagai macam usaha mahasiswa yang hingga
kini masih berjalan, seperti usaha Boba, usaha es pisang Ijo, usaha pisang coklat dan lain
sebagainya. Salah satu mahasiswa dari tim pengusul juga merupakan juara 1 lomba karya
tulis ilmiah yang mengusung ide tentang peluang bisnis kopi di Indonesia pada kegiatan
inkubasi bisnis mahasiswa dalam tingkat nasional. Sementara itu, ketua pengusul juga aktif
dalam bidang kewirausahaan, saat ini juga tergabung dalam bisnis digital network marketing
k-link. UKM Kewirausahaan mengusung tema tentang pertanian masa depan dengan judul
Pemberdayaan Kelompok Tani Dalam Mengoptimalisasikan Hasil Pertanian Cabe dan
7
Bawang Merah Di Desa Bukit Telago Bebasis Digital Marketing.
UKM KSR PMI mengusung tema tentang sekolah perempuan, dengan judul
Pemberdayaan Perempuan Desa Karak Apung Melalui Sekolah Perempuan Berbasis
Teknologi Digital Untuk Menghadapi Era Society 5.0. Ketua pengusul merupakan ketua
UKM KSR PMI, yang sudah berpengalaman dalam memimpin organisasi. Kegiatan KSR
PMI juga terlihat aktif dengan kerjasama bersama pihak rumah sakit umum dalam
mengadakan kegiatan Donor Darah.
UKM English Club merupakan UKM yang paling aktif di STKIP-MB. Setiap hari
rabu tidak di adakan kegiatan pembelajaran, dikarenakan khusus untuk pembinaan UKM
tersebut. Ketua pengusul dari subproposal ini merupakan wakil ketua 1 Pertukaran Pemuda
Antar Negara. Keberhasilannya diraih setelah berjuang melawan pemuda hebat dalam
provinsi Jambi. UKM ini mengusul tema tentang desa/kelurahan cerdas dengan judul
KENARI Bungo: Kampung Literasi Anak Negeri sebagai Pelita Pendidikan Masyarakat
Batang Uleh. Tim pengusul terakhir adalah dari Himaprodi Pendidikan Bahasa Inggris. Tim
ini mengusulkan tentang sekolah perempuan dengan judul Sekolah Kartini Pintar Sebagai
Inovasi Penggerak Perempuan Era Digital Dusun Bukit Telago. Tim berisi dari mahasiswa
yang aktif dalam kegiatan kampus. Salah satu mahasiswa tersebut juga aktif dalam menulis
artikel ilmiah.
Berdasarkan prestasi dan keaktifan UKM dan Himpunan Mahasiswa Prodi, perguruan
tinggi terus mensuport kegiatan yang dilakukan ormawa. Untuk kemajuan kampus dan
pengembangan bakat mahasiswa. Namun hal tersebut tidak lepas dari peraturan perguruan
tinggi dalam pembinaan mahasiswa, antara lain berdasarkan landasan konstiusi dan landasan
asasi. Landasan konstitusi antara lain, Al-Qur’an dan As-Sunnah, Pancasila, Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Undang-Undang No 17 tahun 2010
tentang Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Kebijakan Nasional Pembangunan Karak
Bangsa Tahun 2010-2025, Pola Pengembangan Kemahasiswaan Ditjen Dikti D
1997, Peraturan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No.: 02/PED/I.0/B/
Tinggi Muhammadiyah, Statuta STKIP Muhammadiyah Muara Bungo, Nilai-Nilai Dasar
Pendidikan Muhammadiyah (Pelajaran KHA Dahlan, Falsafah Ajaran dan 17 Kelompok
Ayat Al Quran) dan Rencana Strategis STKIP Muhammadiyah Muara Bungo.
Semantara itu, landasan asasi antara lain a) Asas Rabbani, pembinaan dan
pengembangan kemahasiswaan yang diselenggarakan di STKIP Muhammadiyah Muara
Bungo mengacu pada nilai-nilai Ilahiyah dan mencerminkan tugas dan fungsi manusia
sebagai ‘abdullah (hamba Allah) dan khalifatullah (wakil Allah) di muka bumi; b) Asas ciri-
8
nilai (value character), pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan yang diselenggarakan
di STKIP Muhammadiyah Muara Bungo mencerminkan fungsi Muhammadiyah sebagai
organisasi gerakan Islam dan pembaharuan. c) Asas pendidikan. Pembinaan dan
pengembangan kemahasiswaan mencerminkan fungsi perguruan tinggi Muhammadiyah
sebagai lembaga pendidikan Islam. d) Asas manfaat. Segala usaha dan kegiatan pembinaan
dan pengembangan kemahasiswaan diselenggarakan untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional, khususnya perguruan tinggi Muhammadiyah.

PERMASALAHAN KOMPETENSI MAHASISWA DAN KAPASITAS ORMAWA


Organisasi mahasiswa pengusul subproposal merupakan organisasi yang aktif
menjalankan kegiatan di kampus STKIP-MB. Sudah banyak kegiatan yang dilakukan oleh
ormawa, namun ada beberapa kendala yang biasa dihadapi oleh berbagai ormawa tersebut.
Salah satunya adalah keaktifan seluruh anggota, dari anggota yang terdaftar pada ormawa,
paling banyak 50% mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh
ormawa. Contohnya dalam hal pengajuan subproposal, dari anggota satu UKM yang
mencapai 50 mahasiswa, namun hanya 10 mahasiswa yang mau mengikuti dan menyusun
subproposal program penguatan kapasisitas. Sehigga kedepannya, pembinaan mahasiswa
harus perlu ditingkatkan, khususnya adalah peningkatan kapasitas ormawa dalam
menciptakan kesejahteraan masyarakat. Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan,
aktivitas ormawa pengusul proposal antara lain dari UKM Penelitian yang sudah
melaksanakan workhsop Program Kreativitas Mahasiswa bersama Reviewer nasional, UKM
Kewirausahaan melaksanakan kegiatan yang mendorong mahasiswa menjadi pengusaha
muda, UKM KSR PMI melakukan kegiatan donor darah bersama Rumah Sakit Umum, UKM
English Club melakukan kegiatan aktif pada setiap hari rabu, sementara Himaprodi
Pendidikan Bahasa Inggris juga selalu melakukan kegiatan positif yang berkolaborasi dengan
UKM English Club, seperti melakukan kegiatan english Club setiap tahun.
Dengan berbagai keaktifan setiap ormawa, ada beberapa permasalahan yang dihadapi
oleh Perguruan tinggi, salah satunya adalah perihal pendanaan. Meskipun setiap tahun selalu
di tetapkan anggaran dana untuk masing-masing UKM, namun terkadang pengusulan dana
UKM melebihi ketetapan anggaran, sehingga pihak perguruan tinggi hanya bisa memberikan
dana sesuai dengan yang telah ditetapkan. Masalah lain yang ada adalah ada organisasi luar
yang ingin masuk ke dalam kampus, sehingga mempengaruhi ormawa dalam megembangkan
UKM yang ada di kampus, dan lebih memilih menngikuti kegiatan dari luar. Namun hal ini,
perguruan tinggi selalu menekankan pada pentingnya ormawa dalam perguruan tinggi.
9
Pembinaan terhadap seluruh ormawa terus dilaksakan dengan baik.

SOLUSI YANG DIRANCANG PT


STKIP Muhammadiyah Muara Bungo yang merupakan Perguruan Tinggi
Muhammadiyah melakukan kegiatan untuk mencapai profil lulusan sebagai sarjana muslim
berakhlak mulia, yang mempunyai keunggulan dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, sebagai implementasi nilai-nilai Islam demi kemaslahatan umat. Untuk
mencapai tujuan tersebut, dalam pembinaan ormawa perlu diupayakan iklim yang kondusif,
berusaha memperkuat dukungan demi terwujudnya profil lulusan melalui aktualisasi sumber
daya mahasiswa secara efektif dan memanfaatkan kondisi yang dimiliki Sekolah Tinggi.
Pembinaan kemahasiswaan di STKIP-MB dilakukan dengan mendasarkan pada 3 pilar utama
yaitu Spiritual (afektif), Intelektual (kognitif) dan Kepedulian Sosial (psikomotoris).
Pengembangan Spiritual, menitikberatkan pada pembinaan karakter mahasiswa yang
diarahkan pada pembentukan ormawa untuk pengembangan kemampuan afektif yang
didasarkan pada nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Pengembangan Intelektual
menitikberatkan pada pengembangan kemampuan kognitif dalam bidang pengetahuan dan
menggunakan prinsip-prinsip kebenaran yang berlandaskan nilai-nilai Al- Islam dan
Kemuhammadiyahan. Pengembangan Kepedulian Sosial menitikberatkan pada
pengembangan ketrampilan teknis, kecakapan praktis, nilai empati sosial kemanusiaan dan
kompetensi kinestetis untuk kemaslahatan umat.
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program dan panduan penyusunan
program perlu disusun peta jalan (roadmap) dan capaian (milestone) pembinaan dan
pengembangan kemahasiswaan. Peta jalan dan capaian yang ditetapkan diharapkan juga
menjadi panduan penyusunan arah kebijakan umum bidang pengembangan dan pembinaan
kemahasiswaan. Selanjutnya, berdasarkan pedoman tersebut dapat disusun program tahunan
yang berkesinambungan dan mengarah pada terwujudan visi yang ditetapkan. Peta jalan dan
capaian kemahasiswaan ditetapkan berdasarkan rapat koordinasi kemahasiswaan antara
Ketua bidang Kemahasiswaan dan Pembina Kemahasiswaan, dan ketika diperlukan dapat
melibatkan para pengurus Lembaga Kemahasiswaan.

10
METODE PELAKSANAAN PEMBINAAN SOFT SKILLS DAN MEKANISME
MONITORING DAN EVALUASI
Berdasar kondisi kekinian dan arah jangka panjang pembinaan dan pengembangan
kemahasiswaan, maka metode pelaksanaan pembinaan ormawa yang dilakukan adalah:
a. Mengembangkan jejaring dan kerjasama bagi pengembangan ormawa yang mendorong
daya saing mahasiswa di tingkat nasional maupunn internasional;
b. Mengembangkan program sinergis antara bidang kemahasiswaan dan akademik untuk
meningkatkan ekselerasi prestasi mahasiswa. Penguatan eksistensi Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah untuk menyiapkan kader Muhammadiyah;
c. Mengembangkan program penguatan nilai-nilai Islam dan karakter untuk meningkatkan
kesiapan pemimpin dalam menyongsong peradaban jaman;
d. Mengembangkan program pendidikan dan pembinaan karakter yang komprehensif;
e. Meningkatkan konsolidasi organisasi untuk optimasi pembinaan dan pengembangan
ormawa; dan.
f. Mengembangkan sistem informasi pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan.
g. Pada akhirnya semua proses tersebut akan dievaluasi menggunakan Sistem penjaminan
Mutu Kemahasiswaan (SPMK)

REKAPITULASI JUDUL, TOPIK DAN NAMA ORMAWA PENGUSUL


Berikut ini subproposal sebanyak 5 judul subproposal yang diajukan dalam
pengusulan PPK 2022, dimana semua kegiatan ormawa yang ada di STKIP Muhammadiyah
ini diikuti oleh masing-masing sebanayk 10 anggota dari setiap ormawa.

No Judul Subproposal Deskrisi Singkat Topik Ormawa Pengusul JumlahBiaya


1. Pemberdayaan Kegiatan ini tentang Sekolah KSR PMI Rp. 40.000.000,00
Perempuan Desa Karak beberapa permasalahan perempuan
Apung Melalui Sekolah kaum perempuan Desa
Perempuan Berbasis Karak Apung yang
Teknologi Digital Untuk minim akan
Menghadapi Era Society keterampilan serta
5.0 tidak menuntaskan 12
tahun wajib belajar
maka tim penulis
menyodorkan usulan
untuk mendirikan
pendidikan non-formal
(sekolah perempuan)
2. Pemberdayaan Kelompok Kegiatan ini tentang Sociopreneur UKM Kewirausahaan Rp. 40.000.000,00
Tani Dalam beberapa program
Mengoptimalisasikan kegiatan guna
Hasil Pertanian Cabe dan meningkatkan

11
Bawang Merah Di Desa produktivitas
Bukit Telago Bebasis masyarakat,
Digital Marketing mengurangi hasil
pertanian yang tidak
teroptimalkan dengan
melakukan inovasi
dalam membuat
produk olahan baru
dari bahan baku hasil
pertanian yang tidak
terolah.
3. Implementasi Rumah Kegiatan ini tentang Rumah Inovasi UKM Pelita Rp. 40.000.000,00
Inovasi Di Desa Bukit pengembangan media
Telago Berbasis E- e-learning untuk
Learning digunakan di sekolah
serta pendampingan
dan pembimbingan
penggunaannya kepada
peserta didik dan guru-
guru. Pada bagian
akhir pelaksanaan
kegiatan, dilakukan
evaluasi melalui
wawancara dan
pembagian instrumen
penilaian respon
berupa angket kepada
semua warga untuk
mengetahui tanggapan
mereka terhadap
kegiatan PPK
ORMAWA yang
dilakukan mengenai
penggunaan elearning
virtual.
4. KENARI Bungo: Kegiatan ini mengacu Desa/kelurahan English Club Rp. 40.000.000,00
pada permasalahan Cerda
Kampung Literasi Anak
dari transisi peralihan
Negeri sebagai Pelita anak-anak menuju
remaja yang
Pendidikan Masyarakat
seharusnya masih
Batang Uleh dalam kondisi sedang
aktif dan produktif.
Masyarakat di Desa
Batang Uleh
terkonfirmasi masih
sangat kurang akan
pengetahuan dan
pendidikan dari
peranan orang tua dan
masyarakat sekitar,
dimana orang tua tidak
menguasai hal
mendasar tentang apa
dan bagaimana cara
mengajarkan baca,
tulis, hitung (calistung)
sehingga masyarakat
di Desa Batang Uleh
tumbuh tanpa

12
pendidikan dan
psikologi keluarga.
5 Sekolah Kartini pintar Kegiataninimerupakan Sekolah Himaprodi Pendidikan Rp. 30.186.000,00
salah satu alasan perempuan Bahasa Inggris
sebagai inovasi penggerak
yaitumenuntut peranan
perempuan era digital penuh dari kaum
perempuan dalam
Dusun Bukit Telago
segala bidang
kehidupan. Bahwa
wanita baik sebagai
warga negara maupun
sebagai sumber insan
pembangunan
mempunyai hak,
kewajiban dan
kesempatan yang sama
dengan pria dalam
segenap kegiatan
pembangunan di
segala bidang
kehidupan.

LUARAN

a. Manual/panduan pembinaan Ormawa.


b. Menghasilkan sejumlah subproposal yang disusun oleh Ormawa.
c. Laporan kegiatan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat berdasarkan
subproposal yang lolos dan didanai.

ANGGARAN
Anggaran bersumber dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan dan dapat
dilengkapi dengan sumber PT serta sumber lainnya yang tidak mengikat.
No Ormawa Pengusul Dana Dit.Belmawa Dana PT Dana Sumber Lain
1 KSR PMI Rp. 40.000.000 Rp. 800.000 -
2 UKM Kewirausahaan Rp. 40.000.000 Rp. 800.000 -
3 UKM Pelita Rp. 40.000.000 Rp. 800.000 -
4 English Club Rp. 40.000.000 Rp. 800.000 -
5 Himaprodi PBI Rp. 30.186.000 Rp. 800.000 -

13
JADWAL
Berikut adalah jadwal kegiatan semua program ormawa atas pantauan institusi

publikasi

penyusunan laporan Bulan ke empat


Bulan ke tiga
Pelaksanaan Bulan Kedua
Bulan pertama
Persiapan

0 2 4 6 8 10 12

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Puput Wahyu. 2020. Buku Pedoman Kemahasiswaan STKIP Muhammadiyah
Muara Bungo.
Kemenristekdikti. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

LAMPIRAN
Subproposal Program Penguatan Kapasistas Ormawa Tahun 2022 yang lolos seleksi
Internal Perguruan Tinggi.

14

Anda mungkin juga menyukai