Anda di halaman 1dari 40

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Susu kedelai sudah dikenal sebagai minuman fungsional, disamping


mengandung zat gizi yang bermutu juga dapat digunakan sebagai minuman yang
mempunyai khasiat yang menyehatkan. Untuk itu bahan dari ekstrak kacang
kedelai perlu diperhitungkan dalam menyusun pola menu sehari-hari. Susu kedelai
mempunyai kualitas gizi dan bentuk fisik yang hampir mirip dengan susu sapi ini,
ternyata dapat dibuat untuk aneka jus jenis es krim.

Kami lebih memilih dan menggunakan susu kedelai sebagai bahan dasar
pembuatan es krim dibandingkan susu sapi karena meskipun kandungan susu sapi
dan susu kedelai sama-sama memiliki nilai gizi yang tinggi tetapi letak perbedaan
antara susu sapi dan susu kedelai adalah dari golongannya, susu sapi merupakan
susu yang berasal dari protein hewani sedangkan susu kedelai merupakan susu
yang berasal dari protein nabati yang lebih diperuntukkan untuk vegetarian.

Kreasi pembutan es krim ini merupakan salah satu bentuk untuk mengatasi
rasa bosan untuk mengkonsumsi susu kedelai. Dengan dibuat kreasi demikian,
anak-anak pun akan lebih tertarik untuk melahapnya. Cita rasanya juga dapat
divariasi sedemikian rupa sehingga sepintas tidak jauh berbeda dengan es krim
biasa.

Yang perlu diketahui dalam pembuatan es krim susu kedelai ini adalah
kombinasi susunan bahan utamanya. Sebaiknya, penggunaan bahan pendamping
pembuatan es krim dicari dari bahan yang tidak meniadakan atau justru merusak
keunggulan dari susu kedelai iu sendiri. Artinya pembuatan es krim susu kedelai
sebaiknya dipilih dari bahan-bahan yang juga tidak mengandung kolesterol dan
rendah lemak.

Mungkin menjadi pemakan bahan makanan nabati saja (vegetarian) tidak


menjadi pilihan mutlak. Menjadi vegetarian memang bukan sebuah keharusan

1
manakala sejak dini manusia sudah terbiasa dengan pola makan yang sehat, baik
dari jenisnya, cara mengolahnya maupun cara makannya. Vegetarian menjadi
alternatif ketika penyakit menjadi persoalan atau bagaimana menjaga kesehatan.

Vegetarian adalah pola makan yang sepenuhnya menggunakan bahan-


bahan nabati, menghindarkan diri dari bahan hewani. Tingkatan vegetarian paling
bawah adalah Peskotarian, yaitu tidak makan makanan hewani, namun masih
mengkonsumsi daging ayam. Varian dari tingkatan ini adalah, mengkonsumsi
bahan makanan hewani, selama berasal dari hewan yang tidak berdarah (ikan,
udang dan sebagainya). Ada yang menyebut, tidak mengkonsumsi daging merah.
Aliran ini banyak diikuti di Inggris.

Tingkatan di atasnya, adalah vegetarian Lacto-Ovo, yaitu tidak


mengkonsumsi bahan makanan hewani kecuali susu dan telor. Di atasnya lagi ada
Ovo Vegetarian (tidak mengkonsumsi hewani kecuali telor) dan Lacto Vegetarian
(kecuali susu).

Jenis vegetarian yang paling tinggi disebut Vegan, itulah yang diterapkan
sebagai menu sehari-hari di Newstart. Sama sekali tidak mengkonsumsi bahan
makanan hewani, termasuk ikan, susu hewani, telur, termasuk juga tidak
menggunakan minyak goreng. Bahkan, minyak yang berasal dari bahan nabati pun
tidak digunakan.

Kendala utama bagi penganut vegetarian adalah porsinya. Dengan


kandungan gizi yang hanya berasal dari bahan-bahan nabati, dibutuhkan porsi
yang lebih banyak. Hal ini karena ada beberapa elemen yang tidak terdapat dalam
menu vegetarian. Misalnya, asam amino dan vitamin B-12. selama ini kebutuhan
asam amino esensial maupun non esensial dipenuhi dari bahan makanan hewani
dan nabati.

Bahwa berbagai kekurangan yang diakibatkan tidak mengkonsumsi bahan


makanan hewani itu ternyata dapat dipenuhi dari bahan makanan nabati. Ada yang
disebut Diet Pelangi, yaitu mengkonsumsi berbagai jenis bahan makanan nabati
sehingga diistilahkan seperti warna pelangi. Dengan pola diversifikasi ini
kebutuhan asam amino dapat tercukupi. Memang asam amino banyak terdapat
dalam bahan makanan hewani, namun unsur yang sangat berguna itu sekaligus
juga diikuti ribuan unsur yang tidak bermanfaat.

1
Vegetarian kini tampaknya menjadi kata yang semakin populer di dunia
termasuk di Indonesia. Di kota-kota besar dunia, restoran vegetarian sudah
menjadi pilihan yang cukup mudah dicari. Di Indonesia pun restoran-restoran
vegetarian meski belum banyak mulai bermunculan di kota-kota besar. Vegetarian
juga merupakan salah satu pilihan menu yang ditawarkan oleh maskapai
penerbangan internasional.

Aliran vegetarian atau vegetarianisme merupakan suatu aliran dimana


penganutnya tidak mengkonsumsi produk-produk hewani dan turunannya, hanya
membatasi diri pada produk-produk nabati. Aliran ini sudah dipraktekkan di India
sejak 2000 tahun sebelum Masehi sebagai bagian dari ritual agama Hindu. Sampai
saat ini mayoritas pengikut aliran vegetarian didasarkan alasan keagamaan. Selain
Hindu, agama yang juga mengajarkan vegetarianisme adalah Budha, Taoisme,
Baha’i, Sikh, dan juga Jainisme.

Perkembangan vegetarianisme dewasa ini tidak hanya didasarkan pada


ajaran agama, tetapi didasari berbagai motivasi yang berbeda. Ada yang memilih
vegetarian karena alasan kesehatan, dimana dipercaya bahwa makanan nabati
lebih menyehatkan dibandingkan makanan hewani. Selain itu ada sebagian orang
yang memilih menjadi vegetarian karena alasan etika, karena memandang bahwa
pembunuhan hewan merupakan perbuatan kejam yang harus dihindari. Motivasi
lain yang mendasari adalah adanya kepercayaan bahwa konsumsi produk hewani
dapat memberikan pengaruh sifat kehewanan kepada yang memakannya.

Jenis-Jenis vegetarian

Aliran vegetarian dapat dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok


berdasarkan tingkat kekuatannya meninggalkan konsumsi produk hewani.
Kelompok yang paling ekstrim tidak hanya meninggalkan produk hewani, tetapi
hanya mau makan bagian tanaman yang dipanen tanpa merusak tanaman
pokoknya, sehingga menolak makan kentang atau bayam karena cara
memanennya harus mencabut seluruh tanamannya. Bahkan kelompok ini juga
tidak mau menggunakan bahan asal hewan dalam bentuk apapun dalam kehidupan
sehari-harinya. Sedangkan kelompok yang paling longgar, tapi masih
dikategorikan vegetarian adalah yang masih mau mengkonsumsi jenis daging
tertentu dan meninggalkan daging merah.

1
Beberapa contoh kelompok vegetarian yang umum ditemui adalah sebabagi
berikut :

* Pesco/pollo Vegetarian (semi-vegetarian) adalah kelompok yang masih


mengkonsumsi produk daging tertentu misalnya daging ayam dan ikan tapi
meninggalkan kelompok daging merah.

* Lacto-ovo Vegetarian adalah kelompok yang masih mengkonsumsi telur dan


produk susu dan menghindari segala jenis daging termasuk ikan. Kelompok yang
mengkonsumsi susu tapi tidak mengkonsumsi telur disebut lacto-vegetarian,
sedangkan yang mengkonsumsi telur tapi tidak mengkonsumsi susu disebut ovo-
vegetarian.

* Vegan adalah kelompok yang meninggalkan sama sekali produk hewani dan
turunannya, termasuk gelatin, keju, yogurt dan juga menghindari madu, royal-jeli
dan produk turunan serangga. Sebagian penganut vegan menghindari penggunaan
produk hewani seperti kulit hewan ataupun kosmetik yang mengandung produk
hewani.

Vegetarian di India sebagian besar terdiri dari kelompok lacto-vegetarian


yang merupakan 70 persen dari populasi vegetarian dunia. Sedangkan di Barat
vegetarianisme biasanya merupakan kelompok lacto-ovo vegetarian, meskipun
kelompok vegan pun berkembang dengan cukup pesat.

1.2 Indentifikasi Masalah

1. Bagaimana cara kerja pembuatan es krim vegetarian ( tahu dan tempe) ?

2. Apa saja kandungan gizi yang terdapat pada es krim vegetarian (tahu dan
tempe)?

3. Apa keuntungan dan kekurangan dalam es krim vegetarian (tahu dan


tempe)?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui cara kerja pembuatan es krim vegetarian (tahu dan


tempe).

1
2. Untuk mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada es krim vegetarian
(tahu dan tempe).

3. Untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan dalam pembuatan es krim


vegetarian (tahu dan tempe).

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan Teoritis

1. Diharapkan dapat menambah bahan kepustakaan ilmu biokimia.


2. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai bahan
perbandingan dalam penelitian yang lain.
3. Diharapkan dapat memberikan ide-ide dasar dalam bentuk pemikiran baru
dalam hal penerapan ilmu biokimia yang bermanfaat bagi pengkajian dan
pemahaman secara teoritis.

Kegunaan Praktis

1. Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya


yang membutuhkan informasi sehubungan dengan makanan yang dapat
dikonsumsi masyarakat pada umumnya khususnya yang berpola hidup
vegetarian.
2. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat
terkait dalam penerapan ilmu biokimia.

1
BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Tempe

Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang


difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ("ragi tempe"). Selain itu,
terdapat pula makanan serupa tempe yang tidak berbahan kedelai yang juga
disebut tempe. Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-
senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh
manusia. Tempe kaya akan serat, kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai
macam kandungan dalam tempe mempunyai nilai obat, seperti antibiotika untuk
menyembuhkan infeksi dan antioksidan pencegah penyakit degeneratif. Secara
umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia jamur yang
menghubungkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang kompak.
Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi pembuatan tempe
membuat tempe memiliki rasa khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak
masam.

Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia.


Terutama kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menemukan tempe
sebagai pengganti daging. Dengan ini sekarang tempe diproduksi di banyak
tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Namun demikian, beberapa negara
maju berlomba-lomba membuat varian dan mempatenkan tempe. Hal tersebut
dikhawatirkan dapat mengancam keberadaan tempe dari makanan rakyat menjadi
sumber komoditi yang bersifat monopoli pemegang lisensi.

Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan


tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan
budaya

Kmakan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam


bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 telah
ditemukan kata tempe, misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen

1
tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Hal
ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada
mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan
tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan
berkembang sebelum abad ke-16.

Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa
Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut
tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan
makanan tumpi tersebut.

Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah
kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe
diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa
menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber
pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin
diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis,
yaitu koji1 kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus.
Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan
dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah
Air.

Tempe dikenal oleh masyarakat Eropa melalui orang-orang Belanda. Pada


tahun 1895, Prinsen Geerlings (ahli kimia dan mikrobiologi dari Belanda)
melakukan usaha yang pertama kali untuk mengidentifikasi kapang tempe.
Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh
para imigran dari Indonesia.

Melalui Belanda, tempe telah populer di Eropa sejak tahun 1946. Pada
tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di Amerika, dan 8 di
Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Republik Rakyat Cina, India, Taiwan, Sri
Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal
di kalangan terbatas.

1
Pada tahun 1940-an dilakukan usaha untuk memperkenalkan tempe ke
Zimbabwe sebagai sumber protein yang murah. Namun demikian, usaha ini
tidaklah berhasil karena masyarakat setempat tidak memiliki pengalaman
mengkonsumsi makanan hasil fermentasi kapang.

Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan


menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai
Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk
produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per
orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.

Perhatian yang begitu besar terhadap tempe sebenarnya telah dimulai sejak
zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Pada saat itu, para tawanan perang yang
diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Menurut
Onghokham, dengan adanya tempe dan kandungan gizi yang dimilikinya, serta
harga yang sangat terjangkau, menyelamatkan masyarakat miskin dari malagizi
(malnutrition).

Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe

Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat


menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif
(aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu
tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah,
pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain.

Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak
banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim
pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan
karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh
dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik
untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga
bisa disebut sebagai makanan semua umur.

1
Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan
pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan
terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai
efisiensi protein, serta skor proteinnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah


dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam
kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan
diare kronis.

Dengan pemberian tempe, pertumbuhan berat badan penderita gizi buruk


akan meningkat dan diare menjadi sembuh dalam waktu singkat. Pengolahan
kedelai menjadi tempe akan menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yaitu suatu
senyawa penyebab timbulnya gejala flatulensi (kembung perut).

Mutu gizi tempe yang tinggi memungkinkan penambahan tempe untuk


meningkatkan mutu serealia dan umbi-umbian. Hidangan makanan sehari-hari
yang terdiri dari nasi, jagung, atau tiwul akan meningkat mutu gizinya bila
ditambah tempe.

Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu
gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-
tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak
balita.

Asam Lemak

Selama proses fermentasi tempe, terdapat tendensi adanya peningkatan


derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Dengan demikian, asam lemak tidak jenuh
majemuk (polyunsaturated fatty acids, PUFA) meningkat jumlahnya.

Dalam proses itu asam palmitat dan asam linoleat sedikit mengalami
penurunan, sedangkan kenaikan terjadi pada asam oleat dan linolenat (asam
linolenat tidak terdapat pada kedelai). Asam lemak tidak jenuh mempunyai efek
penurunan terhadap kandungan kolesterol serum, sehingga dapat menetralkan efek
negatif sterol di dalam tubuh.

1
Vitamin

Dua kelompok vitamin terdapat pada tempe, yaitu larut air (vitamin B
kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Tempe merupakan sumber
vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe
antara lain vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), asam pantotenat, asam nikotinat
(niasin), vitamin B6 (piridoksin), dan B12 (sianokobalamin).

Vitamin B12 umumnya terdapat pada produk-produk hewani dan tidak


dijumpai pada makanan nabati (sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian), namun
tempe mengandung vitamin B12 sehingga tempe menjadi satu-satunya sumber
vitamin yang potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12
paling mencolok pada pembuatan tempe; vitamin B12 aktivitasnya meningkat
sampai 33 kali selama fermentasi dari kedelai, riboflavin naik sekitar 8-47 kali,
piridoksin 4-14 kali, niasin 2-5 kali, biotin 2-3 kali, asam folat 4-5 kali, dan asam
pantotenat 2 kali lipat. Vitamin ini tidak diproduksi oleh kapang tempe, tetapi oleh
bakteri kontaminan seperti Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.

Kadar vitamin B12 dalam tempe berkisar antara 1,5 sampai 6,3 mikrogram
per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi kebutuhan vitamin
B12 seseorang per hari. Dengan adanya vitamin B12 pada tempe, para vegetarian
tidak perlu merasa khawatir akan kekurangan vitamin B12, sepanjang mereka
melibatkan tempe dalam menu hariannya.

Mineral

Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup.
Jumlah mineral besi, tembaga, dan zink berturut-turut adalah 9,39; 2,87; dan 8,05
mg setiap 100 g tempe. Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan
menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan
inositol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu (seperti besi,
kalsium, magnesium, dan zink) menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh.

Antioksidan

1
Di dalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk
isoflavon. Seperti halnya vitamin C, E, dan karotenoid, isoflavon juga merupakan
antioksidan yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi
pembentukan radikal bebas.

Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon, yaitu daidzein, glisitein, dan
genistein. Pada tempe, di samping ketiga jenis isoflavon tersebut juga terdapat
antioksidan faktor II (6,7,4-trihidroksi isoflavon) yang mempunyai sifat
antioksidan paling kuat dibandingkan dengan isoflavon dalam kedelai.
Antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses fermentasi kedelai menjadi
tempe oleh bakteri Micrococcus luteus dan Coreyne bacterium.

Penuaan (aging) dapat dihambat bila dalam makanan yang dikonsumsi


sehari-hari mengandung antioksidan yang cukup. Karena tempe merupakan
sumber antioksidan yang baik, konsumsinya dalam jumlah cukup secara teratur
dapat mencegah terjadinya proses penuaan dini.

Penelitian yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat,


menemukan bahwa genestein dan fitoestrogen yang terdapat pada tempe ternyata
dapat mencegah kanker prostat dan payudara.

Cara pembuatan

1. Biji kedelai yang telah dipilih/dibersihkan dari kotoran, dicuci dengan air
yang bersih selama 1 jam.
2. Setelah bersih, kedelai direbus dalam air selama 2 jam.
3. Kedelai kemudian direndam 12 jam dalam air panas/hangat bekas air
perebusan supaya kedelai mengembang.

1
4. Berikutnya, kedelai direndam dalam air dingin selama 12 jam.
5. Setelah 24 jam direndam seperti pada butir 3 dan butir 4 di atas, kedelai
dicuci dan dikuliti (dikupas).
6. Setelah dikupas, kedelai direbus untuk membunuh bakteri yang
kemungkinan tumbuh selama perendaman.
7. Kedelai diambil dari dandang, diletakkan di atas tampah dan diratakan
tipis-tipis. Selanjutnya, kedelai dibiarkan dingin sampai permukaan keping
kedelai kering dan airnya menetes habis.
8. Sesudah itu, kedelai dicampur dengan laru (ragi 2%) guna
mempercepat/merangsang pertumbuhan jamur. Proses mencampur kedelai
dengan ragi memakan waktu sekitar 20 menit. Tahap peragian (fermentasi)
adalah tahap penentu keberhasilan dalam membuat tempe kedelai.
9. Bila campuran bahan fermentasi kedelai sudah rata, campuran tersebut
dicetak pada loyang atau cetakan kayu dengan lapisan plastik atau daun
yang akhirnya dipakai sebagai pembungkus. Sebelumnya, plastik
dilobangi/ditusuk-tusuk. Maksudnya ialah untuk memberi udara supaya
jamur yang tumbuh berwarna putih. Proses percetakan/pembungkus
memakan waktu 3 jam. Daun yang biasanya buat pembungkus adalah daun
pisang atau daun jati. Ada yang berpendapat bahwa rasa tempe yang
dibungkus plastik menjadi "aneh" dan tempe lebih mudah busuk
(dibandingkan dengan tempe yang dibungkus daun).
10. Campuran kedelai yang telah dicetak dan diratakan permukaannya
dihamparkan di atas rak dan kemudian ditutup selama 24 jam.
11. Setelah 24 jam, tutup dibuka dan campuran kedelai didinginkan/diangin-
anginkan selama 24 jam lagi. Setelah itu, campuran kedelai telah menjadi
tempe siap jual.
12. Supaya tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi produk ekspor
dapat dibekukan dan dikirim ke luar negeri di dalam peti kemas pendingin.

• Proses membekukan tempe untuk ekspor adalah sbb. Mula-mula tempe


diiris-iris setebal 2-3 cm dan di-blanching, yaitu direndam dalam air
mendidih selama lima menit untuk mengaktifkan kapang dan enzim.
Kemudian, tempe dibungkus dengan plastik selofan dan dibekukan pada
suhu 40°C sekitar 6 jam. Setelah beku, tempe dapat disimpan pada suhu

1
beku sekitar 20°C selama 100 hari tanpa mengalami perubahan sifat
penampak warna, bau, maupun rasa.

Tempe bukan kedelai

Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, terdapat pula berbagai jenis
makanan berbahan bukan kedelai yang juga disebut tempe. Terdapat dua golongan
besar tempe menurut bahan dasarnya, yaitu tempe berbahan dasar legum dan
tempe berbahan dasar non-legum.

Tempe bukan kedelai yang berbahan dasar legum mencakup tempe koro
benguk (dari biji kara benguk, Mucuna pruriens L.D.C. var. utilis, berasal dari
sekitar Waduk Kedungombo), tempe gude (dari kacang gude, Cajanus cajan),
tempe gembus (dari ampas kacang gude pada pembuatan pati, populer di Lombok
dan Bali bagian timur), tempe kacang hijau (dari kacang hijau, terkenal di daerah
Yogyakarta), tempe kacang kecipir (dari kecipir, Psophocarpus tetragonolobus),
tempe kara pedang (dari biji kara pedang Canavalia ensiformis), tempe lupin (dari
lupin, Lupinus angustifolius), tempe kacang merah (dari kacang merah, Phaseolus
vulgaris), tempe kacang tunggak (dari kacang tunggak, Vigna unguiculata), tempe
kara wedus (dari biji kara wedus Lablab purpures), tempe kara (dari kara kratok,
Phaseolus lunatus, banyak ditemukan di Amerika Utara), dan tempe menjes (dari
kacang tanah dan kelapa, terkenal di sekitar Malang).

Tempe berbahan dasar non-legum mencakup tempe mungur (dari biji


mungur, Enterolobium samon), tempe bongkrek (dari bungkil kapuk atau ampas
kelapa, terkenal di daerah Banyumas), tempe garbanzo (dari ampas kacang atau
ampas kelapa, banyak ditemukan di Jawa Tengah), tempe biji karet (dari biji
karet, ditemukan di daerah Sragen, jarang digunakan untuk makanan), dan tempe
jamur merang (dari jamur merang).

2.1.2 Tahu

Tahu adalah makanan yang empuk, lezat dan bergizi. Sangat disukai
anak-anak karena kelembutannya. Amat tepat sebagai teman bersantap di kala
berbuka puasa dan sahur.

1
Kelembutan teksturnya menyebabkan tahu mudah dikunyah ibarat daging
tanpa tulang. Karena tahu terbuat dari kedele, maka kandungan proteinnya sangat
berkualitas. Daya cernanya mencapai 85% - 98%, dan total protein yang dapat
dimanfaatkan tubuh sebesar 65%.

Sebagai makanan rakyat, tahu mudah dijumpai di pasaran. Harganya


relatif murah dan dapat dimasak dengan aneka cara seperti digoreng, dibacem,
atau bahkan hanya direbus. Masyarakat menyukai tahu sebagai lauk-pauk dan
cemilan.

Kandungan gizi tahu

Protein tahu tidak terlalu tinggi, hal ini disebabkan oleh kadar airnya yang
sangat tinggi (84,8%). Makanan-makanan yang berkadar air tinggi umumnya
mengandung protein agak rendah.

Kandungan Gizi Tahu per 100 g

Kandungan Gizi Jumlah


Energi (Kal) 68

Protein (g) 7,8

Lemak (g) 4,6

Kalsium (mg) 124

Air (g) 84,8

Lauk-pauk hewani umumnya mengandung protein lebih tinggi, misalnya


telur 12%, daging 18%-20%, ikan 20%, ikan asin 40% dll. Namun, dengan harga
yang lebih mahal membuat masyarakat tidak dapat mengonsumsi lauk-pauk
hewani secara rutin setiap hari. Oleh sebab itu pangan berbahan baku kedele
menjadi alternatif lain, selain murah juga memenuhi syarat gizi seperti tahu atau
tempe.

1
Kaya kalsium

Kalsium tahu jumlahnya cukup tinggi (124 mg) hampir setara dengan
kandungan kalsium susu. Kalsium sangat dibutuhkan terutama pada masa kanak-
kanak hingga dewasa muda. Pada rentang usia ini, massa tulang mengalami
pemadatan karena pengaruh asupan gizi dan olahraga. Membiasakan konsumsi
pangan sumber kalsium (termasuk tahu) akan mendukung terbentuknya kerangka
tulang yang baik, sehingga di masa tua terhindar dari osteoporosis.

Di negara Barat, kontribusi kalsium terutama bersumber pada dairy


products (susu, mentega, es krim, keju dll). Di negara berkembang seperti
Indonesia, kontribusi kalsium dari susu masih sangat rendah. Masyarakat masih
mengandalkan kalsium dari pangan nabati seperti tahu, tempe, dan sayuran.

Cocok untuk Anak

Anak-anak balita dipastikan menyukai tahu. Sebagian anak mengalami


kesulitan ketika mengunyah makanan bertekstur keras. Tahu memenuhi syarat
karena tekstur yang lembut dan rasa yang netral (tergantung bumbunya).
Kreasikan tahu dalam berbagai menu dengan aneka bumbu sehingga anak-anak
dapat menikmati.

Di negeri Cina, tahu telah menjadi makanan populer sejak 2000 tahun
yang lalu. Tahu sering dijadikan sebagai daging tiruan karena tidak bertulang.
Bahkan di Perancis tahu digunakan sebagai pengganti susu dan telur dalam
pembuatan kue. Kepopuleran tahu yang mulai menyebar keman-mana adalah
akibat adanya tuntutan konsumen untuk mendapatkan makanan yang segar, sehat,
berkalori rendah, dan bercita rasa netral.

Sebagai makanan yang kandungan airnya tinggi, maka tahu cepat


mengalami penyimpangan bau maupun rasa. Namun, untungnya penjual tahu
keliling, pasar tradisional, atau pasar swalayan setiap hari menjual tahu yang
masih segar sehingga konsumen dapat memperoleh tahu baru dan tidak perlu
menyimpan berlama-lama di kulkas.

Menjaga Kualitas Tahu

1
Cita rasa tahu dan awet tidaknya sangat tergantung pada kualitas kedele,
sumber air untuk pembuatannya, sanitasi alat-alat pembuatan tahu, dan
pekerjanya. Selama semua unsur tersebut diperhatikan, maka kualitas tahu dapat
dipertahankan selama 1-2 hari dengan menyimpannya di kulkas.

Menyimpan tahu:

• Rendam tahu dalam air bersih untuk mencegah terjadinya pengeringan dan
menghalangi pencemaran mikroba pembusuk dari udara. Bila air
perendamnya tidak higienis, justru akan lebih mempercepat kerusakan
tahu
• Rebus tahu selama 30 menit, setelah itu rendam dalam air matang.
Keawetan tahu rebusan ini dapat mencapai 4 hari.

2.1.3 Kedelai

Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan


dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan
peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu
di Asia Timur. Kedelai putih diperkenalkan ke Nusantara oleh pendatang dari Cina
sejak maraknya perdagangan dengan Tiongkok, sementara kedelai hitam sudah
dikenal lama orang penduduk setempat. Kedelai merupakan sumber utama protein
nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika
Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia
setelah 1910. Kami juga menggolongkan kacang kedelai dari kerajaannya sampai
genusnya.

Kacang kedelai terkenal dengan nilai gizinya yang kaya dan merupakan
salah satu makanan yang mengandung 8 asam amino yang penting dan dibutuhkan
oleh tubuh manusia.Tidak seperti makanan lain yang mengandungi lemak jenuh
dan tidak dapat dicerna yang terdapat pada sebagian besar makanan hewan,
kacang kedelai tidak mengandung kolesterol, mempunyai rasio kalori rendah
dibandingkan protein dan bertindak sebagai makanan yang tidak menggemukkan
bagi penderita obesitas.

1
Kacang kedelai juga mengandung kalsium, besi, potassium dan
phosphorus. Kacang kedelai juga kaya akan vitamin B kompleks. Kacang kedelai
merupakan salah satu yang mengandung protein tinggi, makanan yang berkalsium
tinggi, kacang kedelai juga unik karena bebas dari racun kimia. Sedangkan tisu
lemak hewan diketahui mengandung 20 kali lipat baja berat, racun serangga dan
racun tanaman dibandingkan yang terdapat pada tanaman kacang-kacangan.

Manfaat Kacang Kedelai:

1. Sumber protein nabati yang terbaik

2. Meningkatkan metabolisme tubuh

3. Menguatkan sistem imun tubuh

4. Menstabilkan kadar gula darah

5. Melindungi jantung

6. Menambah daya ingat

7. Membentuk tulang yang kuat

8. Menurunkan resiko sakit jantung

9. Menurunkan tekanan darah dan kolesterol

10. Mencegah menopause bagi wanita

11. Menurunkan resiko kanker payudara

12. Menurunkan resiko kanker prostat

13. Mengurangi resiko serangan jantung dan strok

14. Menghasilkan tenaga dan meningkatkan kesehatan

2.2 Kerangka Berfikir

2.2.1 Pembatasan Masalah

1
Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian perlu
adanya pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Subyek penelitian : pembuatan es krim tahu dan es krim tempe

2. Objek penelitian : tahu dan tempe

3. Parameter dalam penelitian ini adalah kandungan gizi yang terdapat pada es
krim tahu dan es krim tempe

2.2.2 Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini perlu adanya perumusan masalah untuk


mempermudah langkah-langkah pemecahan. Adapun rumusan masalah itu
adalah :

1. Bagaimana cara kerja pembuatan es krim tahu dan tempe ?

2. Apa saja kandungan gizi yang terdapat pada es krim tahu dan
tempe?

3. Apa keuntungan dan kekurangan dalam es krim tahu dan tempe?

2.3. Metode dan Jenis Penelitian

2.3.1 Tempat dan waktu penelitian

Pembuatan susu jagung dilakukan di rumah penulis yaitu Mirza Yusuf


Manurung di Jalan Lili 1 Blok H 2 Nomor 11 Sek.3.3 RT 03 RW 05 Puspita Loka
BSD,pada tanggal 27 Oktober 2008

2.3.2 Teknik pengumpulan data

Bahan:

2 ½ sdt gelatin

500 ml susu kedelai

½ sdt garam

1
150 gr gula

100 ml jus stroberi atau jus lemon

300 gr tahu sutera atau tempe

½ sdt essens buah

Es batu secukupnya

Alat:

Mixer

Blender

Panci

Baskom kecil

Sedok pengaduk

2.3.3 Prosedur

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan


2. Larutkan gelatin dalam susu kedelai. Campur dengan gula dan garam,
jerangkan di atas api kecil sambil diaduk hingga mendidih. Angkat dan
dinginkan.
3. Masukkan ke dalam blender, masukkan sisa bahan lain, haluskan hingga
lembut.
4. Tempatkan es krim tersebut ke dalam tempat es krim
5. Letakkan es krim di baskom yang telah berisi es batu
6. Aduk es krim tersebut hingga mengental
7. Simpan dalam freezer selama 24 jam. Keluarkan dari freezer, keruk
dengan sendok dan haluskan dengan mixer hingga lembut. Masukkan
kembali ke dalam freezer. Lakukan demikian hingga 3 kali atau hingga
diperoleh tekstur lembut.
8. Sajikan dingin di atas gelas saji dan berikan hiasan sesuai selera hingga menarik.

2.3.4 Jenis Penelitian

1
Penulis menggunakan ilmu biokimia dan pengolahan pangan dalam
pembuatan karya tulis ilmiah ini. Sedangkan metode yang kami terapkan dalam
pembuatan karya tulis ini adalah dengan cara eksperimen atau percobaan.

2.3.5 Objek penelitian

Objek penelitian kami adalah tahu dan tempe

2.3.6 Teknik pengolahan data

Teknik pengolahan data yang penulis lakukan, adalah dengan cara


membaca tabel kandungan dan menjelaskan beberapa macam kandungan tersebut.

2.3.7 Jenis data

Jenis data pada penelitian kami adalah data tabel kualitatif dan kuantitatif.
Pada data kuantitatif, kami memperoleh data berupa kandunganes krim tahu dan
tempe, sedangkan data kualitatif yang kami peroleh berupa persen/ besar dari
kandungan yang diperoleh.

2.3.8 Cara memperoleh data

Cara kami memperoleh data penelitian, penulis mengambil referensi dari


beberapa sumber di internet dan berdasarkan pada percobaan peneliti.

1
BAB 3
HASIL PENELITIAN

3.1 Analisis Data


Data Pengamatan Es Krim Tahu Rasa : www.ebookpangan.com

Bahan Nilai Gizi


Susu Kedelai(300 ml) 130 kkal
9 gr lemak
10 gr protein
20 mg natrium/zodium
Tahu (100 gram) 68 Kalori
7,8 gram protein
4,6 gram lemak
124 gram kalsium
84,8 gram air
Gula(100 gram) 385 kkal
99,5 gr karbohidrat
1 mg natrium

Bahan-bahan utama dalam pembuaan es krim tahu adalah susu kedelai,


tahu, dan gula. Berdasarkan literature yang kami dapatkan, diketahui bahwa susu
kedelai mengandung lemak, protein, dan natrium/zodium.
Selain susu kacang kedelai tahu juga menjadi bahan utama pembuatan es
krim tahu ini, didalam tahu mengandung protein, lemak, kalsium, dan air. Gula
sebagai pemanis mengandung karbohidrat dan natium.

Data Pengamatan Es Krim Tempe : www.ebookpangan.com

Bahan Nilai Gizi


Susu Kedelai(300 ml) 130 kkal
9 gr lemak
10 gr protein

1
20 mg natrium/zodium
Tempe(100 gram) 201 kalori
20,8 gr protein
8,8 gr lemak
13,5 gr hidrat arang
1,4 gr serat
1,6 gr abu
155 mg kalsium
326 mg fosfor
4 mg besi
34 mkg karotin
0,19 mg vitamin B1
55,3 gr air
Gula(100 gram) 385 kkal
99,5 gr karbohidrat
1 mg natrium

Bahan-bahan utama dalam pembuaan es krim tempe rasa adalah susu


kedelai, tempe, dan gula. Berdasarkan literature yang kami dapatkan, diketahui
bahwa susu kedelai mengandung lemak, protein, dan natrium/zodium.
Selain susu kacang kedelai tempe juga menjadi bahan utama pembuatan es
krim tempe ini, didalam tempe mengandung protein, lemak, kalsium, dan air. Gula
sebagai pemanis mengandung karbohidrat dan natrium.

3.2 Pembahasan
3.2.1 Cara Kerja Pembuatan Es Krim Vegetarian

3.2.1.1 Cara Kerja Pembuatan Es Krim Vegetarian (Tempe)

Pembuatan es krim vegetarian ini agak lebih sulit dibandingkan pembuatan


es krim pada umumnya. Dengan mengganti komposisi susu sapi dengan bahan
vegetarian yaitu susu kedelai akan membuat cita rasa yang sedikit berbeda namun
tidak menghilangkan kelezatan Es Krim. Komposisi selanjutnya adalah gula,

1
pemanis yang satu ini sangat penting. Sebagai kudapan, sudah seharusnya Es
Krim ini membutuhkan rasa yang cukup manis, dan juga sebagai kudapan bagi
anak-anak akan lebih baik mempunyai rasa yang menarik seperti rasa manis.
Selain sebagai perasa yang disukai orang banyak gula juga mempunyai asupan
karbohidrat yang cukup untuk anak-anak maupun orang dewasa. Selain susu
kedelai dan gula komposisi yang paling penting dalam membat es krim adalah
gelatin yang akan memperlembut tekstur es sehingga dapat terbentk seperti es
krim. Gelatin yang dapat dipakai dalam pembuatan Es Krim Vegetarian Tempe ini
berasal dari tulang ikan, walaupun bukan berasal tumbuh-tumbuhan namun gelatin
yang dipakai hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap rasa ataupun
kandungan yang terdapat pada Es Krim ini.

Dalam cara pembuatannya pertama-tama kami mempersiapkan bahan-


bahan yang kami gunakan. Diantara lain : garam, tempe, susu kedelai, gula, dan
gelatin. Kemudian kami memanaskan susu kedelai pada suhu 80oC dengan tujuan
untuk mendapatkan kepala susu dari kedelai atau skim. Pada tahap ini kami
menambahkan gelatin, gula dan garam untuk menambah rasa dan memperlembut
tekstur pada susu. Skim yang didapat saat pemanasan berlangsung juga berguna
untuk memberikan tekstur seperti es krim pada umumnya. Selesai dipanaskan
hingga mendidih, susu kedelai didiamkan hingga dingin dengan guna agar lebih
cepat beku saat didinginkan dalam freezer.

Pada tahap berikutnya, sembari menunggu dingin susu kedelai, kami


merebus tempe dengan air untuk menghilangkan bau langu pada tempe. Setelah
susu kedelai dingin kami melakukan penghalusan dengan blender. Bahan-bahan
yang dihaluskan antara lain: susu kedelai yang sudah didinginkan dan tahu atau
tempe. Setelah selesai dihaluskan, bahan-bahan yang telah dihaluskan dituang
kedalam wadah untuk didinginkan. Sebelum dimasukkan ke dalam freezer, kami
melakukan pendinginan tahap pertama dengan cara mengelilingi wadah dengan es
batu yang telah ditaburi dengan garam berguna untuk menurunkan suhu es batu
dan sekitarnya. Hal ini terjadi karena garam dapat menurunkan titik beku suatu
zat. Dengan menggunakan sendok campuran diaduk untuk mendapatkan tekstur es
krim yang halus dan air tidak terpisah dari campuran bahan-bahan.

1
Kemudian , campuran yang sudah mulai mengental akibat pendinginan
tahap pertama dimasukkan ke dalam freezer untuk didinginkan hingga beku
selama kurang lebih tiga jam sehingga es krim dengan rasa tahu atau tempe dapat
dinikmati.

3.2.1.2 Cara Kerja Pembuatan Es Krim Vegetarian (Tahu)

Pembuatan es krim vegetarian ini agak lebih sulit dibandingkan pembuatan


es krim pada umumnya. Dengan mengganti komposisi susu sapi dengan bahan
vegetarian yaitu susu kedelai akan membuat cita rasa yang sedikit berbeda namun
tidak menghilangkan kelezatan Es Krim. Komposisi selanjutnya adalah gula,
pemanis yang satu ini sangat penting. Sebagai kudapan, sudah seharusnya Es
Krim ini membutuhkan rasa yang cukup manis, dan juga sebagai kudapan bagi
anak-anak akan lebih baik mempunyai rasa yang menarik seperti rasa manis.
Selain sebagai perasa yang disukai orang banyak gula juga mempunyai asupan
karbohidrat yang cukup untuk anak-anak maupun orang dewasa. Selain susu
kedelai dan gula komposisi yang paling penting dalam membat es krim adalah
gelatin yang akan memperlembut tekstur es sehingga dapat terbentk seperti es
krim. Gelatin yang dapat dipakai dalam pembuatan Es Krim Vegetarian Tempe ini
berasal dari tulang ikan, walaupun bukan berasal tumbuh-tumbuhan namun gelatin
yang dipakai hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap rasa ataupun
kandungan yang terdapat pada Es Krim ini.

Dalam cara pembuatannya pertama-tama kami mempersiapkan bahan-


bahan yang kami gunakan. Diantara lain : garam, tahu, susu kedelai, gula, dan
gelatin. Kemudian kami memanaskan susu kedelai pada suhu 80oC dengan tujuan
untuk mendapatkan kepala susu dari kedelai atau skim. Pada tahap ini kami
menambahkan gelatin, gula dan garam untuk menambah rasa dan memperlembut
tekstur pada susu. Skim yang didapat saat pemanasan berlangsung juga berguna
untuk memberikan tekstur seperti es krim pada umumnya. Selesai dipanaskan
hingga mendidih, susu kedelai didiamkan hingga dingin dengan guna agar lebih
cepat beku saat didinginkan dalam freezer.

1
Pada tahap berikutnya, sembari menunggu dingin susu kedelai, kami
menghaluskan tahu dengan blender agar tahu lebih lembut ketika dicampurkan.
Setelah susu kedelai dingin kami melakukan penghalusan dengan blender. Bahan-
bahan yang dihaluskan antara lain: susu kedelai yang sudah didinginkan dan tahu
atau tempe. Setelah selesai dihaluskan, bahan-bahan yang telah dihaluskan
dituang kedalam wadah untuk didinginkan. Sebelum dimasukkan ke dalam
freezer, kami melakukan pendinginan tahap pertama dengan cara mengelilingi
wadah dengan es batu yang telah ditaburi dengan garam berguna untuk
menurunkan suhu es batu dan sekitarnya. Hal ini terjadi karena garam dapat
menurunkan titik beku suatu zat. Dengan menggunakan sendok campuran diaduk
untuk mendapatkan tekstur es krim yang halus dan air tidak terpisah dari
campuran bahan-bahan.

Kemudian , campuran yang sudah mulai mengental akibat pendinginan


tahap pertama dimasukkan ke dalam freezer untuk didinginkan hingga beku
selama kurang lebih tiga jam sehingga es krim dengan rasa tahu atau tempe dapat
dinikmati.

3.2.2 Gizi yang Terdapat Pada Es Krim Vegetarian (Tahu dan Tempe)

3.2.2.1.Susu Kedelai

Komposisi susu kedelai hampir sama dengan susu sapi (lihat tabel).
Karena itu susu kedelai dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi. Susu ini
baik dikonsumsi oleh mereka yang alergi susu sapi, yaitu orang-orang yang tidak
punya atau kurang enzim laktase dalam saluran pencernaannya, sehingga tidak
mampu mencerna laktosa dalam susu sapi.

Laktosa susu sapi yang lolos ke usus besar akan dicerna oleh jasad renik
yang ada di sana. Akibatnya, orang yang tidak toleran terhadap laktosa akan
menderita diare tiap kali minum susu sapi. Umumnya, mereka orang dewasa yang
tidak minum susu pada waktu masih kecil. Karenanya, penderita kebanyakan
berasal dari kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara-negara
berkembang.

1
Untuk balita dua gelas susu kedelai sudah dapat memenuhi 30% kebutuhan
protein sehari. Dibandingkan dengan susu sapi, komposisi asam amino dalam
protein susu kedelai kekurangan jumlah asam amino metionin dan sistein. Tetapi,
karena kandungan asam amino lisin yang cukup tinggi, maka susu kedelai dapat
meningkatkan nilai gizi protein dari nasi dan makanan sereal lainnya.

Mutu protein dalam susu kedelai hampir sama dengan mutu protein susu
sapi. Misalnya, protein efisiensi rasio (PER) susu kedelai adalah 2,3, sedangkan
PER susu sapi 2,5. PER 2,3 artinya, setiap gram protein yang dimakan akan
menghasilkan pertambahan berat badan pada hewan percobaan (tikus putih)
sebanyak 2,3 g pada kondisi percobaan baku. Susu kedelai tidak mengandung
vitamin B12 dan kandungan mineralnya terutama kalsium lebih sedikit ketimbang
susu sapi. Karena itu dianjurkan penambahan atau fortifikasi mineral dan vitamin
pada susu kedelai yang diproduksi oleh industri besar.

Dari seluruh karbohidrat dalam susu kedelai, hanya 12 - 14% yang dapat
digunakan tubuh secara biologis. Karbohidratnya terdiri atas golongan
oligosakarida dan golongan polisakarida. Golongan oligosakarida terdiri dari
sukrosa, stakiosa, dan raffinosa yang larut dalam air. Sedangkan golongan
polisakarida terdiri dari erabinogalaktan dan bahan-bahan selulosa yang tidak larut
dalam air dan alkohol, serta tidak dapat dicerna.

Secara umum susu kedelai mempunyai kandungan vitamin B2, B2 niasin,


piridoksin, dan golongan vitamin B yang tinggi. Vitamin lain yang terkandung
dalam jumlah cukup banyak ialah vitamin E dan K.

(Sumber: http//vinadavani.wordpress.com)

3.2.3. Kandungan tempe dan es krim tempe

Tempe adalah produk fermentasi yang amat dikenal oleh masyarakat


Indonesia dan mulai digemari pula oleh berbagai kelompok masyarakat Barat.
Tempe dapat dibuat dari berbagai bahan. Tetapi yang biasanya dikenal sebagai
tempe oleh masyarakat pada umumnya ialah tempe yang dibuat dari kedelai.

1
3.2.3.1.Kandungan Kimia

Akibat dari pengolahan kedelai menjadi tempe, kadar nitrogen totalnya sedikit
bertambah, sedangkan kadar selulosa dan kadar abu meningkat secara nyata, tetapi
kadar lemak dan kadar nitrogen asal proteinnya berkurang dan bahkan kadar
karbohidratnya berkurang sampai duapertiganya. Kandungan dietary fibre tempe
sedikit menurun selama fermentasi. Perbandingan komposisi kimia kedelai dan
tempe disajikan pada Tabel 10.

Kadar lemak tempe memang cukup tinggi. Setiap 100 gramnya


mengandung 8,8 g lemak (pada tempe segar) dan 19,7 g (pada tempe kering).
Namun, inilah uniknya, tempe juga mengeluarkan enzim lipase, yang akan
memecah lemak itu menjadi asam lemak yang dibutuhkan tubuh. Yang terbanyak
adalah asam lemak linoleat, lalu linolenat, dan oleat. Asam lemak itu tidak bisa
dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga harus dipasok dari makanan sehari-hari.Tempe
juga mengandung protein yang cukup tinggi. Setiap 100 g tempe segar
menyumbang 10,9 g protein bagi tubuh pemakannya. Angka itu lebih dari 25%
kebutuhan protein (per hari) yang dianjurkan bagi orang dewasa.

Protein yang dikandungnya juga memiliki kelebihan yang tidak dimiliki


bahan makanan lain. Yakni sekitar 56% dari jumlah yang dikonsumsi, dapat
dimanfaatkan secara maksimal. Jumlah nitrogen terlarutnya meningkat 0,5 - 2,5%
dan jumlah asam amino bebasnya setelah fermentasi meningkat 1 - 85 kali lipat
dibandingkan dengan saat masih bernama kacang kedelai.

Menilik susunan asam aminonya, tempe mempunyai kadar lisin yang


tinggi, tetapi metionin-sistinnya rendah. Struktur ini berlawanan dengan yang
dimiliki beras. Teorinya, asam amino protein nabati bakal menjadi protein
lengkap, bila dicampur dengan sesamanya. Misalnya, nasi dicampur tahu, atau
nasi dicampur perkedel jagung. Bila gabungan itu melibatkan dua struktur yang
berlawanan (seperti nasi dan tempe), otomatis akan meningkatkan kinerja lisin
dan metionin-sistin. Itu sebabnya, makan tempe campur nasi sangat dianjurkan.

1
Adapun kadar zat besi pada tempe cukup tinggi, mencapai 9 mg atau
sekitar 30% dari kecukupan zat besi yang dianjurkan setiap harinya (26 mg).
Keunikannya, ia lebih mudah diserap tubuh dibandingkan dengan zat besi dari
pangan nabati lainnya. Ia juga berperan besar dalam mengurangi kecenderungan
mudah pecahnya sel darah merah, sehingga pasokan sel-sel tersebut dalam tubuh
tetap terjaga. Sementara kandungan mineral kalsium tempe pun tak kalah hebat,
mencapai 347 mg/100 g, mencukupi sekitar 50% kebutuhan kalsium tubuh setiap
harinya.

Tempe diketahui juga mengandung enzim superoksida dismutase (SOD),


yaitu suatu enzim yang dapat mengendalikan radikal bebas hidroksil yang sangat
ganas, sekaligus memicu tubuh untuk membentuk superoksida itu sendiri.
Superoksida dismutase (SOD) ini merupakan salah satu senyawa kunci kehebatan
tempe untuk mencegah kanker sebab enzim Superoksida dismutase (SOD)
merupakan salah satu dari senyawa yang berperan sebagai pembersih radikal
bebas.

Superoksida dismutase (SOD) mempunyai substrat yang spesifik yaitu ion


superoksida. Aktifitas SOD terhadap ion superoksida akan dihasilkan hidrogen
peroksida. Di dalam sel, terdapat dua macam SOD yaitu Cu-Zn SOD yang aktif di
dalam sitosol dan Mn SOD yang aktif di dalam mitokondria. Peran tembaga
sebagai kofaktor maupun pengatur.Selain tu,es krim tempe juga memegang
banyak manfaat karena di lihat dari manfaat tempe sendiri yang sangat
banyak,serperti :

• Antioksidan

Senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya


dengan cuma-cuma kapada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali
dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas.
Terdapat tiga macam antioksidan yaitu: 1). Antioksidan yang dibuat oleh tubuh
kita sendiri yang berupa enzim antara lain superoksida dismutase, glutathione
peroxidase, perxidasi dan katalase. 2). Antioksidan alami yang dapat diperoleh
dari tanaman atau hewan yaitu tokoferol, vitamin C, betakaroten, flavonoid dan
senyawa fenolik. 3). Antioksidan sintetik, yang dibuat dari bahn-bahan kimia

1
yaitu Butylated Hroxyanisole (BHA), BHT, TBHQ, PG dan NDGA yang
ditambahkan dalam makanan untuk mencegah kerusakan lemak. Dalam bab ini
pembahasan ditekankan pada antioksidan alami yang berasal dari tanaman.

Atas dasar fungsinya antioksidan dapat dibedakan menjadi 4 (lima) yaitu :

A. Antioksidan Primer
Antioksidan ini berfungsi untuk mencegah terbentuknya radikal bebas
baru karena ia dapat merubah radikal bebas yang ada menjadi molekul ynag
berkurang dampak negatifnya yaitu sebelum sempat bereaksi. Antioksidan primer
yang ada dalam tubuh yang sangat terkenal adalah enzim superoksida dismutase.
Enzim ini sangat penting sekali karena dapat melinduhngi hancrnya sel-sel dalam
tubuh akibat serangan radikal bebas. Bekerjanya enzim ini sangat idpengaruhi
oleh mineral-mineral seperti mangan, seng, tembaga dan selenium yang harus
terdapat dalam makanan dan minuman.

B. Antioksidan Sekunder
Antioksidan sekunder merupakan senyawa yang berfungsi menangkap
radikal bebas serta mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi
keursakan yang lebih besar. Contoh yang populer, antioksidan sekunder adalah
vitamin E, vitamin C, dan betakaroten yang dapat diperoleh dari buah-buahan.

C. Antioksidan Tersier
Antioksidan tersier merupakan senyawa yang memperbaiki sel-sel dan
jaringan yang rusak karena serangan radikal bebas. Biasanya yang termasuk
kelompok ini adalah jenis enzim misalnya metionin sulfoksidan reduktase yang
dapat memperbaiki DNA dalam inti sel. Enzim tersebut bermanfaat untuk
perbaikan DNA pada penderita kanker.

D. Oxygen Scavanger
Antioksidan yang termasuk oxygen scavanger mengikat oksigen sehingga
tidak mendukung reaksi oksidasi, misalnya vitamin C.

E. Chelators/Sequesstrants
Mengikat logam yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi misalnya

1
asam sitrat dan asam amino.
Tubuh dapat menghasilkan antioksdan yang berupa enzim yang aktif bila
didukung oleh nutrisi pendukung atau mineral yang disebut juga ko-faktor.
Antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh antara lain adalah :

1. Superoksida Dismutase
Antioksidan ini merupakan enzim yang bekerja bila ada pembantunya
yaitu berupa mineral-mineral seperti tembaga, mangan yang bersumber pada
kacang-kacangan, padi-padian. Dengan demikian sangat diperlukan sekali
mengkonsumsi bahan tersebut di atas. Sayangnya kita lebih senang
mengkonsumsi bahan yang enak dimakan. Bagi orang yang mampu, kekurangan
mineral dapat dilakukan dengan meminum multivitamin dan suplemen mineral
tetapi bagi orang yang hidupnya sedang-sedang saja lebih baik mengkonsumsi
mineral dari tanaman karena banyak juga tanaman yang dapat menghasilkan SOD
antara lain brokoli, bayam, sawi dan juga hasil-hasil olahan seperti tempe.

2. Glutathione Peroksidase
Adalah enzim yang berperan aktif dalam menghilangkan H2O2 dalam
tubuh dan mempergunakannya untuk merubah glutathione (GSH) menjadi
glutathine teroksidasi (GSSG) dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O + GSSG H2O2 + 2GSH
Enzim tersebut mendukung aktivitas enzim SOD bersama-sama dengan
enzim katalase dan menjaga konsentrasi oksigen akhir agar stabil dan tidak
berubah menjadi pro-oksidan. Makanan yang kaya glutahione adalah kubis,
brokoli, asparagus, alpukat dan kenari. Glutathione sangat penting sekali
melindungi selaput-selaput sel. Senyawa ini merupakan tripeptida yang terdiri dari
asam amino glisin, asam glutamat dan sistein.

3. Katalase
Enzim katalase di samping mendukung aktivitas enzim SOD juga dapat
mengkatalisa perubahan berbagai macam peroksida dan radikal bebas menjadi
oksigen dan air.
Enzim-enzim tersebut di atas dalam bekerjanya sengat membutuhkan mineral-
mineral penyusun sebagai berikut :

1
• Copper(Cu)
• Zinc(Zn)
• Selenium(Se)
• Manganese(Mn)
• Besi (Fe)]

Vitamin E(Tokoferol)

Vitamin E tidak larut dalam air tetapi larut dalam lemak atau minyak.
Terdapat 8 (delapan) bentuk vitamin E yaitu 4 (empat) tokoferol alfa, beta, gamma
dan delta serta 4 (empat) tokotrienol. Dari delapan bentuk tersebut yang
bermanfaat bagi aktivitas biologis dalam tubuh adalah alfa yang ditemukan dalam
darah dan jaringan tubuh yang berfungsi sebagai antioksidan primer yang dapat
mengakhiri rentetan reaksi radikal bebas.

Vitamin E atau tokoferol termasuk antioksidan primer yang dapat


mencegah terjadinya rentetan reaksi radikal bebas. Tokoferol atau vitamin E
banyak sekali dijumpai dalam minyak tumbuhan seperti minyak bunga matahari,
minyak zaitun, kacang-kacangan, biji gandum dan sayuran berwarna hijau. Pada
hewan seperti daging sapi, unggas, atau ikan jumlah vitamin E agak terbatas.
Tabel 1 dibawah ini menunjukkan kandungan tokoferol dalam bahan makanan.

Kebutuhan vitamin E sekitar 8-10 mg/hari tetapi sebaknya mengkonsumsi


15 mg/hari dan bila sakit diperlukan 30 mg/hari. Jumlah tersebut dapat diperoleh
dari suplemen vitamin E atau dapat juga dari buah-buahan atau sayuran.

Vitamin C(Asam Askorbat)

Vitamin C (asam askorbat) merupakan antioksidan alami yang mudah dan


murah bila dikonsumsi dari alam. Vitamin C sebagai antioksidan berfungsi untuk

1
mengikat oksigen sehingga tidak mendukung reaksi oksidasi atau sebagai oxygen
scavanger. Sayangnya vitamin C bersifat tidak stabil, bila terkena cahaya dan pada
suhu tinggi mudah mengalami kerusakan.

Dapat disimpulkan bahwa sumber vitamin C dapat diperoleh sepanjang


tahun dengan demikian untuk pemenuhan kebutuhan vitamin C setiap hari dapat
diperoleh dengan mudah. Buah-buahan yang tidak musiman adalah belimbing,
jambu biji, jeruk, nenas, pepaya, pisang ambon sedang yang musiman adalah
jambu monyet (jambu mete), mangga, rambutan, dan sirsak sehingga kita
mempunyai banyak pilihan.

Vitamin C sebagai sumber antioksidan memiliki manfaat bagi tubuh antara


lain membantu menjaga kesehatan sel, meningkatkan penyerapan asupan zat besi,
dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Bagi pria, antioksidan ini memperbaiki
mutu sperma, dengan cara mencegah radikal bebas merusak lapisan pembungkus
sperma. Asupan vitamin C yang terbatas menjadi salah satu faktor penentu
ketidaksuburan. Di samping berfungsi sebagai antioksidan, vitamin C memiliki
fungsi menjaga dan memelihara kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler, kesehatan
gigi dan gusi. Vitamin C membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat
produksi nitrosamin, zat pemicu kanker. Vitamin C juga membantu penyembuhan
luka.

Vitamin A(Karotenoid)

Vitamin A merupakan suatu vitamin yang telah dikenal oleh masyarakat


luas yang terdiri dari beberapa senyawa yang mempunyai aktivitas secara biologi
dari retinol yang merupakan zat gizi esensial untuk daya penglihatan,
pertumbuhan, reproduksi, sekresi lender/getah dan diferensiasi epithelium.
Sumber utama dari Vitamin A adalah berasal dari pigmen karotenoid (umumnya
β- karetin) dan retinil ester yang berasal dari hewan. Senyawa-senyawa ini di
dalam tubuh manusia dirubah menjadi retinol dan diesterifikasi dengan asam
lemak rantai panjang. Hasil dari metabolisme retinil ester kemudian diabsorpsi
bersama lemak dan ditransportasikan ke dalam hati untuk disimpan.

1
Karotenoid merupakan suatu zat alami yang sangat penting dan
mempunyai sifat larut dalam lemak atau pelarut organik tetapi tidak larut dalam
air yang merupakan suatu kelompok pigmen berwarna oranye, merah atau kuning.
Senyawa ini ditemukan tersebar luas dalam tanaman dan buah-buahan dan tidak
diproduksi oleh tubuh manusia. Dalam tanaman terdapat dalam khloroplast daun
atau batang tanaman yang berwarna hijau seperti halnya dengan khlorophyl dan
juga dalam buah dan umbi. Karotenoid tidak selalu berdampingan dengan
khlorophyl, tetapi sebaliknya khlorophyl selalu disertai dengan karotenoid. Pada
tanaman atau buah-buahan yang kandungan karbohidratnya rendah, biasanya
kandungan karotennya juga rendah. Pada umumnya umbi-umbian mengandung
sedikit karotenoid, kecuali ubi jalar atau wortel. Karakteristik dari karotenoid
adalah sensitif terhadap alkali dan sangat sensitif terhadap udara dan sinar
terutama pada suhu tinggi, tidak larut dalam air, gliserol dan propilen glikol.
Karotenoid larut dalam minyak makan pada suhu kamar.

Karotenoid yang mengandung gugusan hidroksil disebut dengan


xanthophyl. Xanthophyl berbeda dengan karotenoid yaitu jarang didapat pada
tanaman, tetapi hanya pada tumbuh-tumbuhan tertentu saja, misalnya capsanthin.
Karotenoid dalam tubuh manusia dirubah menjadi vitamin A.
Istilah “karoten” berasal dari bahasa Latin yang berarti wortel (carrot), yaitu suatu
pigmen yang berwarna kuning dan oranye pada buah dan sayuran. Beta-karoten
merupakan salah satu anggota senyawa karoten yang banyak dikenal. Beta-
karoten merupakan suatu senyawa yang akan dikonversikan untuk menjadi
Vitamin A (retinol) oleh tubuh. Oleh karena itu, beta-karoten sering disebut
dengan pro-vitamin A (sumber vitamin A).

ISOFLAVON

Isoflavon dapat ditemukan pada kacang-kacangan terutama kedelai yang


diyakini memiliki sifat estrogenik, antikarsinogenik, antiosteoporoisitik,
antioksidan dan dapat juga untuk memperbaiki sindroma menopause. Pada hasil
olahan kedelai yaitu tempe mempunyai kandungan senyawa isoflavon dengan
aktivitas antioksidan dan anti hemolitik, senyawa-senyawa tersebut ialah yang
disebut dengan faktor 2, genisten, dan daidzein.

1
Isoflavon pada tempe dapat mencegah aktivitas sel menjadi sel kanker,
tetapi juga dapat memperbaiki metabolisme hormon steroid, menurunkan
kolesterol dan trigleserida, serta melindungi sel-sel hati dari paparan senyawa
beracun. Selain itu Isoflavon juga dapat berfungsi untuk memperlancar sirkulasi
darah. Isoflavon mempunyai beberapa efek posifif dari isoflavon adalah
antiadrenalin, yang membuat jantung bekerja lebih santai, di samping
antiperadangan serta mencegah ketidakteraturan denyut jantung.

Zat yang terkandung dalam hasil olahan kedelai ini dapat berfungsi pula
untuk mencegah terjadinya kerusakan permukaan dinding pembuluh darah jantung
(koroner), tetapi sekaligus memperbaikinya. Termasuk pula mengikis endapan
kolesterol pada dinding pembuluh darah koroner. Hasil olahan kedelai lain seperti
minyak kedelai, juga dapat menangkal kolesterol. Karena itulah isoflavon
menumbuhkan harapan cerah pada pencegahan dan penurunan kejadian penyakit
jantung.

3.2.4.Kandungan tahu dan es krim tahu

Tahu merupakan pangan yang populer di masyarakat Indonesia walaupun


asalnya dari China. kepopuleran tahu tidak hanya terbatas karena rasanya enak,
tetapi juga mudah untuk membuatnya dan dapat diolah menjadi berbagai bentuk
masakan serta harganya murah.Selain itu, tahu merupakan salah satu makanan
yang menyehatkan karena kandungan proteinnya yang tinggi serta mutunya setara
dengan mutu protein hewani. Hal ini bisa dilihat dari nilai NPU ( net protein
utility) tahu yang mencerminkan banyaknya protein yang dapat dimanfaatkan
tubuh, yaitu sekitar 65 persen, di samping mempunyai daya cerna tinggi sekitar
85-98 persen.

Oleh karena itu, tahu dapat dikonsumsi oleh segala lapisan masyarakat.
Tahu juga mengandung zat gizi yang penting lainnya, seperti lemak, vitamin, dan
mineral dalam jumlah yang cukup tinggi.

Selain memiliki kelebihan, tahu juga mempunyai kelemahan, yaitu


kandungan airnya yang tinggi sehingga mudah rusak karena mudah ditumbuhi

1
mikroba. Untuk memperpanjang masa simpan, kebanyakan industri tahu yang ada
di Indonesia menambahkan pengawet

3.2.3 Keuntungan dan Kekurangan Es Krim Vegetarian (Tahu dan Tempe)

3.2.3.1 Keuntungan Es Krim Vegetarian

Berbagai bentuk kudapan selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi


konsumen nya masing-masing. Mulai dari biskuit, sereal hingga es krim, suatu
kudapan yang disenangi hampir seluruh manusia dimuka bumi. Dengan rasanya
yang berbagai macam dan kombinasi pelengkap makanan ini, seperti cake ataupun
waffle, es krim semakin menarik hati konsumennya.

Dari berbagai macam kudapan yang tersedia, tidak semua berbahan yang
bersahabat bagi tubuh. Dengan berbagai macam zat aditif seperti pemanis,
pewarna, pengawet dan lain-lain yang tidak pula semuanya berasal dari bahan
alami membuat para orang tua semakin khawatir akan segala kudapan yang di
konsumsi anak-anaknya, dan di khawatirkan racun-racun tersebut akan menjadi
masalah di masa yang akan datang seperti kanker dan tumor.

Es Krim Vegetarian memberikan pilihan yang berbeda untuk para orang


tua untuk memberikan kudapan yang lezat dan bergizi tinggi untuk anak-anaknya.
Bukan sekedar es krim ini terbuat dari bahan-bahan alami dan berasal dari
tumbuhan namun es krim ini sangat disukai anak-anak.

Segala bentuk keuntungan yang bisa didapatkan dari es krim ini antara
lain, sebagai berikut:

1. Mempunyai gizi yang tinggi

Berdasarkan pembahasan pada subjudul Gizi Pada Es Krim Vegetarian ini,


kita dapat mengetahui berbagai macam komposisi es krim ini mempunyai gizi
yang tinggi bagi kesehatan. Susu kacang kedelai sebagai bahan dasar memberikan
gizi yang hampir menyamai susu sapi yang biasa dipakai dalam pembuatan es

1
krim yang berasal dari susu sapi. Susu kedelai juga mempunyai asupan protein
nabati yang besar, selain itu susu kedelai juga mempunyai manfaat lainnya seperti
mengurangi resiko kanker prostat dan payudarah.

2. Bebas dari zat kimia

Dengan membuat es krim ini sendiri dan bahan-bahan yang telah terjamin
kualitas dan nilai gizinya. Es Krim Vegetarian (Tahu dan Tempe) dapat dipastikan
terhindar dari zat aditif yang berasal dari bahan kimia yang belum pasti
kesehatannya. Dengan komposisi yang dipakai, tidak satupun bahan yang
mengandung zat kimia, apabila meragukan essens yang dipakai, dapat diganti
dengan pewarna alami, ini dapat menjadi mungkin karena pembuatan dibuat
sendiri.

3.2.3.2 Kekurangan Es Krim Vegetarian

Bahan-bahan yang berbeda dari es krim biasanya menyebabkan rasa yang


berbeda pula. Perbedaan rasa yang terjadi bukan dikarenakan bahan dasar yang
digunakan (Susu kacang kedelai) melainkan disebabkan oleh rasa dari bahan
tambahan yaitu tahu dan tempe. Tahu telur menimbulkan rasa amis pada eskrim,
rasa amis ini dapat hilang apabila dicampurkan oleh jus buah-buahan yang dipakai
dan essens.

Kandungan dari tempe memang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan


fermentasi yang telah dilewati kacang kedelai. Namun fermentasi ini memberikan
dampak yang buruk bagi rasa dan bau pada Es Krim Vegetarian (Tempe). Rasa
dan bau ini sangat kuat sehingga dapat mengalahkan rasa gula dan aroma dari
essens yang dipakai.

Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada Es Krim Vegetarian (Tahu


dan Tempe) dapat menyebabkan es krim ini tidak disukai oleh konsumen. Butuh
rasa yang dapat menutupi bau langu tersebut.

1
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Proses pembuatan Es Krim Vegetarian (Tahu dan Tempe) tidak jauh


berbeda dengan pembuatan es krim pada umumnya. Pembuatan es krim

1
tahu dapat berlangsung dengan mudah, namun pembuatan es krim tempe
cukup sulit dikarenakan untuk menghilangkan bau asli dari tempe susah
dihilangkan.
2. Es Krim Vegetarian (Tahu dan Tempe) mempunyai kandungan gizi yang
cukup baik untuk kesehatan manusia pada umumnya dan anak-anak
khusunya. Dengan mengkonsumsi Es Krim Vegetarian (Tahu dan Tempe)
ini diharapkan orang tua tidak ragu untuk membuatkan Es Krim yang sehat
untuk anaknya.
3. Keuntungan dari Es Krim Vegetarian (Tahu dan Tempe) ini dapat
memberikan gizi yang berbeda dari Es Krim pada umumnya. Dengan
menggunakan susu kedelai yang merupakan susu nabati dapat
menggantikan asupan gizi dari makanan yang berasal dari tumbuhan.
Kekurangan dari Es Krim Tahu dan Tempe ini terdapat pada rasa yang
berbeda dengan es krim susu sapi yang biasa dijual dipasaran, sehingga
dengan rasa yang berbeda ini membuat konsumen tidak terbiasa dengan
rasa yang dimiliki Es Krim Vegetarian (Tahu dan Tempe).

4.2 Saran

1. Diharapkan Es Krim Vegetarian (Tahu dan Tempe) ini dapat berkembang


dan dijadikan peluang usaha yang mementingkan kesehatan konsumen
dengan biaya produksi yang relative murah.

2. Diharapkan Es Krim Vegetarian (Tahu dan Tempe) ini dapat dijadikan


kudapan sehat dan bergizi tinggi untuk anak-anak maupun vegetarian
3. Diharapkan Masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat dengan
makanan yang bergizi dengan biaya yang terjangkau

1
DAFTAR PUSTAKA

Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 3. Solo: Platinum

Riley, P.D.1998. Life Science Gorudwork in Biology. London: Hulton Educational

Soerkanto, soerjono. 1984. Pengantar Penelitian Hukum. Salemba : Universitas


Indonesia

1
www.alljabbar.wordpress.com

www.ebookpangan.com

www.replubika.co.id

www.scribd.com

www.wikipidea.com

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai