Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JEMBER BKP-02
Jalan Kalimantan No. 37 - Kampus Tegalboto Kotak Pos 159
Telp. (0331) 330224, 333147, 334267 Fax.: (0331) 339029 Jember 68121
Laman: www.unej.ac.id

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN (RKP)

1.Identitas Aktivitas Pembelajaran Luar Program Studi


Nama Mata
-
Kuliah
Bentuk
Aktivitas Magang
Pembelajaran
Fakultas Fakultas Pertanian Program Studi Proteksi Tanaman
Semester Ke 5 Bobot sks total 20
Dinas Pertanian dan
Institusi tempat
Ketahanan Pangan Provinsi Durasi pelaksanaan 5 bulan
belajar
Jawa Timur
Semester/
Prasyarat 80 SKS Gasal / 2023-2024
Tahun Akademik
Dosen Anggota tim
Terdapat pada SK terpisah Terdapat pada SK terpisah
Pembimbing pembimbing/supervisor
Profil Visi:
Perusahaan/ Terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang adil, sejahtera, unggul dan berakhlak
tempat dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris inklusif melalui kerja bersama dan
kegiatan semangat gotong royong

Misi:
Mewujudkan keseimbangan pembangunan ekonomi, baik antar kelompok, antar
sektor dan keterhubungan wilayah

2. Capaian Pembelajaran Lulusan


Kode CPL Rumusan CPL
CPL 1 Mahasiswa mampu menginternalisasi sikap takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
cinta tanah air dan bangsa
CPL 2 Mampu mengaplikasikan keahlian bidang proteksi tanaman dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada untuk penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
CPL 3 Menguasai konsep teoritis bidang pertanian khususnya bidang proteksi tanaman secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
CPL 4 Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri
dan kelompok dalam bidang proteksi tanaman secara bertanggungjawab.
CPL 5 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora pada bidang proteksi tanaman;
CPL 6 Mampu menyajikan hasil pemikiran ilmiah yang beretika dalam bentuk sajian saintifik
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang proteksi tanaman
CPL 7 Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja
yang berada di bawah tanggungjawabnya;
CPL 8 Mampu mengelola kesehatan tanaman pertanian yang beriorientasi pada pertanian
industrial yang berwawasan lingkungan

3. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH


Kode CPL
Mata Kuliah yang Bobot
yang Rumusan CPMK
Dikonversikan sks
didukung
Identifikasi 4 1, 2, 3, 4, 5, 8 1. CPMK-1. Mampu menunjukkan sikap cermat,
Organisme bertanggungjawab, bekerja dalam kelompok dan
Pengganggu disiplin dalam melakukan identifikasi gangguan
Tanaman tanaman akibat organisme pengganggu
tumbuhan
2. CPMK-2. Menguasai teori identifikasi OPT pada
kasus gangguan tanaman di seluruh tahapan
budidaya tanaman dan pasca panen
3. CPMK-3. Mampu memilih teknik identifikasi yang
tepat dalam rangka diagnosis penyebab gangguan
tanaman
4. CPMK-4. Mampu melakukan proses identifikasi
OPT untuk penentuan penyebab gangguan pada
tanaman
5. CPMK-5. Mampu menentukan OPT penyebab
gangguan tanaman berdasarkan hasil analisa data
identifikasi dengan tepat
6. CPMK-6. Memahami peranan OPT yang
teridentifikasi dalam agroekosistem tanaman
budidaya dalam rangka perencanaan langkah
pengelolaan
Organisme 4 1, 2, 3, 4, 5, 8 1. CPMK-1. Mampu menunjukkan rasa tanggung
Pengganggu jawab, jujur dan demokratis menyikapi
Tanaman Pangan dan permasalahan Organisme Pengganggu
Hortikultura Tumbuhan pada tanaman pangan dan
hortikultura
2. CPMK-2. Memahami jenis serangan OPT tanaman
pangan dan hortikultura
3. CPMK-3. Menguasai teori bioekologi OPT
tanaman pangan dan hortikultura
4. CPMK-4. Memahami konsep pengelolaan OPT
tanaman pangan dan hortikultura
Organisme 3 1, 3 1. CPMK-1. Mampu menunjukkan rasa tanggung
Pengganggu jawab, jujur dan demokratis menyikapi
Tanaman permasalahan Organisme Pengganggu
Perkebunan Tumbuhan pada tanaman Perkebunan
2. CPMK-2. Mampu mengidentifikasi jenis-jenis OPT
pada tanaman perkebunan
3. CPMK-3. Menguasai teori bioekologi OPT pada
tanaman perkebunan
4. CPMK-4. Memahami konsep pengelolaan OPT
pada usaha budidaya tanaman perkebunan
Hama dan Penyakit 3 1, 3 1. CPMK-1. Mampu menunjukkan rasa tanggung
Pasca Panen jawab, jujur dan demokratis menyikapi
permasalahan hama dan penyakit pada produk
pascapanen
2. CPMK-2. Memahami pentingnya kajian hama dan
penyakit pascapanen dalam sektor bisnis
pertanian
3. CPMK-3. Menguasai konsep dasar kajian hama
dan penyakit pascapanen sebagai bagian dalam
rantai pasok produk pertanian
4. CPMK-4. Memahami kondisi terjadinya kejadian
gangguan hama dan penyakit pada produk
pascapanen
5. CPMK-5. Mampu mengidentifikasi penyebab
permasalahan gangguan produk pascapanen
akibat hama dan penyebab penyakit
6. CPMK-6. Memahami konsep dasar pengelolaan
hama dan penyakit pascapanen dengan baik dan
benar
Pengendalian Hayati 3 1, 3, 8 1. CPMK-1. Mampu menunjukkan rasa cinta tanah
air dan bertanggungjawab dalam pemanfaatan
sumberdaya nabati untuk kemaslahatan
masyarakat
2. CPMK-2. Memahami konsep pengendalian hayati
3. CPMK-3. Memahami pengetahuan tentang
pemanfaatan sumber daya hayati sebagai
pestisida alami yang aman
4. CPMK-4. Mampu mengaplikasikan agens
pengendali hayati secara benar
Magang Profesi 3 1, 7 1. CPMK-1. Menunjukkan sikap bertanggungjawab,
disiplin, mandiri, dan dapat bekerja secara
berkelompok dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan bidang keahliannya
2. CPMK-2. Mampu melaksanakan tugas secara
kelompok sesuai dengan rencana yang ditetapkan
pada dunia kerja yang relevan
3. CPMK-3. Mampu melakukan supervisi dan
evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan dengan penuh tanggungjawab pada
dunia kerja yang relevan
TOTAL SKS 20
4. Pengalaman Pembelajaran
Modul Pembelajarn Durasi Detail Kegiatan
Identifikasi hama dan 170x3x16 1. Materi Teori: Mahasiswa akan diperkenalkan dengan konsep
penyakit tanaman dasar mengenai Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Materi ini meliputi beragam aspek seperti klasifikasi OPT,
interaksi antara OPT dan tanaman, serta dampaknya terhadap
sektor pertanian dan lingkungan.
2. Praktik Lapangan: Dalam tahap ini, mahasiswa akan terlibat
langsung dalam praktik di lapangan. Mereka akan mempelajari
teknik pengambilan sampel, pengamatan langsung OPT pada
tanaman, serta metode pengumpulan data yang akurat dan
efektif.
3. Sesi Laboratorium: Mahasiswa akan memasuki laboratorium
untuk memperdalam pemahaman mereka tentang alat-alat
yang digunakan dalam proses identifikasi OPT. Mereka akan
belajar tentang teknik pewarnaan, penggunaan mikroskop,
dan interpretasi hasil pengamatan.
4. Diskusi Kelompok: Dalam sesi ini, mahasiswa akan terlibat
dalam diskusi kelompok yang dipandu oleh instruktur. Mereka
akan membahas berbagai tahapan identifikasi OPT,
mengevaluasi data lapangan, serta berbagi pengetahuan dan
tantangan yang dihadapi selama praktik lapangan dan di
laboratorium.
5. Morfologi dan Fenotipe OPT: Bagian ini akan memfokuskan
pada morfologi dan fenotipe OPT yang sering menjadi
permasalahan di lingkungan pertanian Indonesia. Mahasiswa
akan memahami ciri-ciri khusus yang perlu diperhatikan agar
pengidentifikasian OPT dapat dilakukan dengan akurat.
6. Tugas Mini Proyek: Mahasiswa akan diberi tugas mini proyek
untuk mengidentifikasi dan menganalisis OPT tertentu. Tugas
ini akan melibatkan pengambilan sampel, pengamatan, serta
penyusunan laporan yang menjelaskan hasil identifikasi dan
dampaknya.
7. Tugas Personal: Selain tugas mini proyek, setiap mahasiswa
akan memiliki tugas personal untuk mengimplementasikan
pemahaman mereka terkait materi yang diajarkan. Ini bisa
berupa pengamatan lapangan tambahan, penelitian literatur,
atau eksperimen kecil terkait OPT.

Organisme 170x3x16 1. Pengenalan Materi Teori: Mahasiswa akan diperkenalkan


Pengganggu Tanaman dengan konsep dasar mengenai Organisme Pengganggu
Pangan dan Tanaman Pangan dan Hortikultura. Materi ini mencakup jenis-
Hortikultura jenis organisme pengganggu seperti hama, penyakit, dan
gulma, serta cara-cara interaksi mereka dengan tanaman.
2. Studi Kasus: Melalui studi kasus nyata, mahasiswa akan
melihat contoh konkret bagaimana organisme pengganggu
dapat merusak tanaman pangan dan hortikultura. Ini akan
memberikan wawasan tentang dampak ekonomi dan
lingkungan dari infestasi organisme pengganggu.
3. Praktik Lapangan: Mahasiswa akan terlibat dalam praktik
lapangan di area pertanian dan kebun. Mereka akan belajar
teknik pengamatan langsung organisme pengganggu,
mengenali gejala kerusakan pada tanaman, dan
mengumpulkan data lapangan secara sistematis.
4. Sesi Identifikasi: Sesi ini akan fokus pada teknik identifikasi
organisme pengganggu. Mahasiswa akan mempelajari ciri-ciri
morfologi khusus, tanda-tanda khas penyakit, serta identifikasi
karakteristik gulma yang umum dijumpai.
5. Diskusi Kelompok: Mahasiswa akan berpartisipasi dalam
diskusi kelompok yang dipandu. Mereka akan membahas
strategi pengendalian yang berbeda, berbagi pengalaman
lapangan, dan merumuskan pendekatan terbaik dalam
menangani organisme pengganggu.
6. Strategi Pengendalian: Materi akan melibatkan strategi
pengendalian terpadu, termasuk pendekatan organik dan
konvensional. Mahasiswa akan memahami pentingnya
pemilihan metode yang sesuai dengan situasi, serta
dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
7. Teknologi Pertanian Terbaru: Mahasiswa akan diperkenalkan
dengan teknologi modern dalam pengendalian organisme
pengganggu, seperti penggunaan sensor, drone, dan aplikasi
berbasis data. Ini akan membuka wawasan mengenai
penggunaan teknologi untuk pemantauan dan pengendalian.
8. Tugas Mini Proyek: Mahasiswa akan diberi tugas untuk
merancang dan melaksanakan mini proyek terkait identifikasi
dan pengendalian organisme pengganggu pada tanaman
pangan atau hortikultura tertentu. Tugas ini akan melibatkan
analisis, pemilihan metode pengendalian, dan penyusunan
laporan.
9. Tugas Personal: Setiap mahasiswa akan memiliki tugas
personal untuk mendalami topik yang menarik minatnya. Ini
bisa berupa penelitian literatur, wawancara dengan ahli, atau
eksperimen kecil terkait pengendalian organisme pengganggu.

Organisme 170x3x16 1. Pengantar Materi Teori: Mahasiswa akan diperkenalkan


Pengganggu Tanaman dengan dasar-dasar mengenai Organisme Pengganggu
Perkebunan Tanaman Perkebunan. Materi ini akan mencakup hama,
penyakit, dan gangguan lain yang umum di perkebunan, serta
potensi dampaknya terhadap produksi dan ekologi.
2. Studi Kasus Perkebunan: Melalui studi kasus nyata,
mahasiswa akan memahami bagaimana organisme
pengganggu dapat berdampak pada perkebunan, baik dari segi
ekonomi maupun lingkungan. Ini akan membantu mereka
memahami urgensi pengendalian yang efektif.
3. Praktik Lapangan: Mahasiswa akan terlibat dalam praktik
lapangan di perkebunan sebenarnya. Mereka akan
mempelajari cara mengamati gejala kerusakan,
mengidentifikasi organisme pengganggu, dan mengumpulkan
data lapangan dengan teliti.
4. Identifikasi dan Klasifikasi: Sesi ini akan mengajarkan teknik
identifikasi organisme pengganggu secara lebih mendalam.
Mahasiswa akan memahami perbedaan morfologi dan siklus
hidup berbagai organisme, serta bagaimana
mengklasifikasikannya dengan akurat.
5. Diskusi Interaktif: Mahasiswa akan berpartisipasi dalam
diskusi interaktif yang diperfacilitasi oleh instruktur. Mereka
akan berbagi pengetahuan lapangan, strategi pengendalian
yang pernah diujicobakan, serta mempertanyakan konsep-
konsep yang belum jelas.
6. Pengendalian Terpadu: Materi akan menjelaskan konsep
Pengendalian Terpadu (PT) yang melibatkan berbagai metode
pengendalian yang komprehensif. Mahasiswa akan
memahami pentingnya integrasi penggunaan agen biologi,
bahan kimia, dan praktik budidaya yang tepat.
7. Inovasi Teknologi dalam Pengendalian: Mahasiswa akan
diperkenalkan dengan teknologi terkini dalam pengendalian
organisme pengganggu. Ini termasuk penggunaan sensor,
aplikasi digital, dan model prediksi untuk memantau dan
mengendalikan populasi organisme.
8. Tugas Mini Proyek Perkebunan: Mahasiswa akan diberi tugas
untuk merancang dan melaksanakan mini proyek terkait
pengendalian organisme pengganggu pada jenis tanaman
perkebunan tertentu. Tugas ini akan melibatkan analisis risiko,
pemilihan metode, dan penyusunan laporan.
9. Tugas Personal dan Pemantauan: Setiap mahasiswa akan
memiliki tugas personal untuk menggali topik tertentu lebih
dalam, serta memantau perkembangan dalam perkebunan
terkait organisme pengganggu. Ini bisa melibatkan wawancara
dengan petani atau konsultan, serta penyusunan laporan
perkembangan.

Hama dan Penyakit 170x2x16 1. Pengenalan Materi Teori: Mahasiswa akan diperkenalkan
Pasca Panen dengan konsep dasar mengenai Hama dan Penyakit Pasca
Panen. Materi ini akan mencakup jenis-jenis organisme
pengganggu pasca panen, proses infestasi, dan dampaknya
terhadap kualitas produk.
2. Studi Kasus Produk Tertentu: Melalui studi kasus produk pasca
panen yang spesifik, mahasiswa akan memahami bagaimana
organisme pengganggu dapat merusak dan mengurangi nilai
jual produk. Ini akan membantu mereka mengidentifikasi titik-
titik rentan dalam rantai pasca panen.
3. Simulasi Praktik: Mahasiswa akan terlibat dalam simulasi
praktik untuk mengamati organisme pengganggu pada produk
pasca panen. Mereka akan belajar tentang teknik pengamatan,
identifikasi, serta teknik penyimpanan yang sesuai.
4. Pengenalan Metode Pengendalian: Sesi ini akan
memperkenalkan mahasiswa pada berbagai metode
pengendalian yang sesuai untuk produk pasca panen. Ini
meliputi penggunaan pendingin, pengemasan, dan
pengendalian lingkungan.
5. Diskusi Kelompok: Mahasiswa akan berpartisipasi dalam
diskusi kelompok untuk membahas strategi pengendalian yang
tepat untuk berbagai produk pasca panen. Mereka akan
berbagi pengalaman dan ide dalam menangani ancaman
organisme pengganggu.
6. Keamanan Pangan: Materi akan menjelaskan bagaimana
kehadiran hama dan penyakit pasca panen dapat
mempengaruhi keamanan pangan. Mahasiswa akan
memahami standar keamanan pangan serta upaya
pengendalian yang perlu dilakukan.
7. Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan: Mahasiswa akan
diperkenalkan dengan pendekatan pengendalian organisme
pengganggu pasca panen yang ramah lingkungan. Ini termasuk
penggunaan agen biologi dan praktik organik dalam
pengendalian.
8. Tugas Mini Proyek: Mahasiswa akan diberi tugas untuk
merencanakan dan melaksanakan mini proyek terkait
pengendalian hama dan penyakit pada produk pasca panen
tertentu. Tugas ini akan melibatkan pemilihan metode
pengendalian, pemantauan, dan laporan hasil.
9. Tugas Personal: Setiap mahasiswa akan memiliki tugas
personal untuk mendalami topik spesifik, seperti riset literatur
terkait metode pengendalian terbaru atau studi kasus sukses
dalam pengelolaan produk pasca panen.

Pengendalian 170x3x16 1. Pengantar Materi Teori: Mahasiswa akan diperkenalkan pada


Hayati dasar-dasar Pengendalian Hayati Organisme Pengganggu
Tanaman. Materi ini akan merangkum pengertian agen biologi,
berbagai jenis agen biologi yang sering digunakan dalam
pengendalian, dan prinsip-prinsip inti dalam pendekatan
pengendalian hayati.
2. Studi Kasus Keberhasilan: Melalui studi kasus yang
dipersembahkan, mahasiswa akan mengeksplorasi contoh-
contoh nyata di mana pengendalian hayati telah berhasil
mengatasi masalah populasi organisme pengganggu. Studi
kasus ini akan memperkaya wawasan mereka mengenai
potensi dan efektivitas pengendalian hayati dalam skenario
dunia nyata.
3. Demonstrasi Praktik: Mahasiswa akan menyaksikan
demonstrasi praktik yang menggambarkan penerapan agen
biologi dalam upaya pengendalian. Ini akan memberikan
pemahaman yang lebih mendalam mengenai pelaksanaan
teknis, tahapan pemantauan, serta cara mengevaluasi hasil
dari penerapan agen biologi.
4. Pemilihan Agen Biologi: Dalam sesi ini, mahasiswa akan
mendapatkan pemahaman tentang kriteria dan faktor yang
harus dipertimbangkan dalam memilih agen biologi yang
sesuai untuk pengendalian. Hal ini akan membantu mereka
mengaitkan sifat agen biologi dengan karakteristik organisme
pengganggu dan lingkungan di mana mereka beroperasi.
5. Diskusi Kelompok: Mahasiswa akan aktif berpartisipasi dalam
sesi diskusi kelompok yang dibimbing oleh instruktur. Diskusi
ini akan menjadi platform untuk berbagi pandangan,
pemikiran, dan ide tentang tantangan serta solusi yang
berkaitan dengan pengendalian hayati dalam konteks yang
lebih luas.
6. Ekosistem dan Keberlanjutan: Materi ini akan menyoroti
pentingnya memahami dampak ekosistem dalam pendekatan
pengendalian hayati dan bagaimana menjaga keseimbangan
ekosistem. Mahasiswa akan belajar mengenai urgensi
menjalankan pendekatan pengendalian yang tidak hanya
efektif, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang.
7. Penerapan Teknologi: Mahasiswa akan diajak untuk mengenal
teknologi terkini yang terkait dengan pengendalian hayati,
termasuk penggunaan teknik genetik dalam agen biologi dan
perkembangan alat pemantauan canggih. Ini akan membuka
perspektif baru mengenai cara-cara inovatif dalam
mengendalikan organisme pengganggu.
8. Tugas Kelompok: Mahasiswa akan berkolaborasi dalam
kelompok untuk merancang rencana pengendalian hayati yang
komprehensif untuk situasi tertentu. Tugas ini akan melibatkan
analisis mendalam, pemilihan metode dan agen biologi yang
tepat, serta pengembangan prosedur pemantauan yang
efektif.
9. Tugas Personal: Setiap mahasiswa akan memiliki tanggung
jawab pribadi untuk mengembangkan pemahaman lebih
mendalam tentang aspek tertentu dalam pengendalian hayati.
Ini bisa melibatkan penelitian literatur, eksplorasi konsep baru,
atau pemahaman lebih mendalam tentang pengembangan
agen biologi dalam situasi tertentu.

Magang Profesi 170x3x16 1. Pengantar Magang Profesi: Mahasiswa akan diperkenalkan


dengan tujuan dan manfaat dari program magang profesi.
Materi ini mencakup gambaran umum tentang apa yang
diharapkan selama magang, serta bagaimana magang akan
mendukung pengembangan keterampilan dan pemahaman
dalam konteks profesional.
2. Penentuan Area Magang: Dalam tahap ini, mahasiswa akan
diajak untuk memilih area atau bidang magang yang sesuai
dengan minat dan tujuan karir mereka. Mereka akan belajar
bagaimana melakukan penelitian tentang perusahaan atau
organisasi yang menawarkan magang, serta bagaimana
menilai kesesuaian mereka.
3. Pelatihan Praktis: Mahasiswa akan terlibat dalam pelatihan
praktis di lapangan, tempat mereka akan menerapkan
keterampilan dan pengetahuan yang telah dipelajari dalam
lingkungan kerja sebenarnya. Ini bisa termasuk tugas-tugas
spesifik yang sesuai dengan bidang magang yang dipilih.
4. Bimbingan oleh Mentor: Selama masa magang, mahasiswa
akan memiliki mentor yang akan memberikan bimbingan dan
dukungan. Mahasiswa akan belajar bagaimana berinteraksi
dengan mentor, memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan
mereka, serta mengatasi tantangan yang mungkin muncul
selama magang.
5. Pengembangan Keterampilan: Selama magang, mahasiswa
akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan yang diperlukan dalam lingkungan kerja. Ini
mencakup keterampilan teknis, komunikasi, kerjasama tim,
dan berbagai aspek profesional lainnya.
6. Pemantauan dan Evaluasi: Mahasiswa akan belajar tentang
pentingnya pemantauan dan evaluasi selama magang. Mereka
akan terlibat dalam refleksi berkala tentang pengalaman
magang, mengidentifikasi pencapaian dan area yang perlu
ditingkatkan.
7. Penyusunan Laporan Magang: Bagian ini akan membimbing
mahasiswa dalam menyusun laporan magang yang mencakup
gambaran tentang tugas yang dilakukan, hasil yang dicapai,
tantangan yang dihadapi, serta pembelajaran yang diperoleh
dari magang.
8. Pengembangan Jaringan Profesional: Mahasiswa akan
diberikan panduan mengenai bagaimana membangun jaringan
profesional selama magang. Ini mencakup bagaimana
berinteraksi dengan rekan kerja, atasan, dan kolega magang
untuk memperluas hubungan di industri tersebut.
9. Penghormatan Etika Profesional: Mahasiswa akan diajarkan
tentang pentingnya etika dan norma dalam lingkungan
profesional. Mereka akan memahami tanggung jawab, prinsip-
prinsip etika, dan perilaku yang diharapkan selama magang.
10. Presentasi Hasil Magang: Bagian ini akan memandu
mahasiswa dalam menyusun dan menyampaikan presentasi
mengenai pengalaman dan hasil magang kepada rekan
mahasiswa dan instruktur. Presentasi ini akan menjadi
kesempatan untuk berbagi pembelajaran dengan orang lain.
11. Evaluasi dan Sertifikat: Pada akhir program magang,
mahasiswa akan dievaluasi berdasarkan kinerja mereka
selama magang. Mereka akan menerima sertifikat sebagai
pengakuan atas keberhasilan menyelesaikan program magang
profesi.

5. Monitoring
Rancangan Monitoring Proses Pembelajaran Pihak yang Memonitor
1. Penyusunan proposal Dosen pembimbing
Pada awal program, mahasiswa akan diminta untuk menyusun proposal
magang. Proposal ini bukan hanya sekadar langkah administratif, tetapi juga
merupakan dasar yang mendefinisikan arah dan tujuan magang. Proposal ini
harus mencakup gambaran menyeluruh tentang proyek magang yang akan
dilakukan, termasuk tujuan spesifik, metodologi yang akan digunakan, dan
relevansi proyek terhadap bidang yang dipilih. Proses penyusunan proposal
akan membantu mahasiswa memahami lebih baik tentang lingkup magang
dan mengembangkan rencana kerja yang terstruktur.

2. Laporan kemajuan Dosen pembimbing


Dalam pertengahan periode pelaksanaan program, mahasiswa akan diminta
untuk menyusun laporan kemajuan. Laporan ini merupakan refleksi atas
perkembangan proyek magang hingga saat itu. Mahasiswa diharapkan untuk
menjelaskan pencapaian yang telah dicapai, kendala yang dihadapi, serta
langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya. Laporan kemajuan ini juga
akan menjadi dasar untuk diskusi antara mahasiswa dan dosen pembimbing,
yang akan memberikan umpan balik dan arahan untuk memastikan
kesinambungan dan keberhasilan proyek.

3. Monitoring pelaksanaan magang/praktik Pembimbing lapang


Selama periode pelaksanaan magang atau praktik kerja, akan dilakukan dan dosen
monitoring yang berkelanjutan oleh dosen pembimbing dan pembimbing pembimbing
lapangan. Monitoring ini akan melibatkan pengamatan langsung terhadap
kinerja mahasiswa, kemajuan proyek, serta interaksi mereka dalam
lingkungan kerja. Observasi ini akan membantu mendeteksi potensi masalah,
mengidentifikasi kekuatan dan peluang pengembangan, serta memastikan
bahwa proyek berjalan sesuai rencana. Hasil monitoring akan diwakili dalam
bentuk penilaian yang diberikan oleh pembimbing lapangan.

4. Pembuatan produk/rekomendasi Pembimbing lapang


Bagian penting dari magang adalah menghasilkan produk atau rekomendasi dan dosen
yang bermanfaat. Mahasiswa diharapkan untuk melaporkan produk atau pembimbing
hasil proyek yang telah dihasilkan. Ini bisa berupa dokumen, rekomendasi,
analisis, atau solusi yang relevan dengan bidang magang. Melalui tugas
project ini, mahasiswa dapat menunjukkan penerapan pengetahuan dan
keterampilan yang telah mereka pelajari selama program.

5. Pembuatan laporan akhir, seminar hasil, dan ujian akhir Pembimbing lapang
Pada akhir periode magang, mahasiswa diwajibkan untuk menyusun laporan dan dosen
akhir yang lebih komprehensif. Laporan ini akan mencakup seluruh rangkaian pembimbing
proyek, termasuk latar belakang, tujuan, metodologi, hasil, kesimpulan, dan
rekomendasi. Laporan ini akan menjadi bukti nyata dari pencapaian
mahasiswa selama magang. Laporan akhir akan menjadi landasan untuk
seminar hasil, di mana mahasiswa akan berbagi presentasi tentang proyek
mereka dengan teman sejawat dan pembimbing. Kemudian, mahasiswa akan
mengikuti ujian akhir yang akan menguji pemahaman mereka tentang proyek
serta pengetahuan terkait yang mereka peroleh selama magang.

6. Asessmen dan Penilaian


Kode CPL yang Penilai
Asesmen Hasil Pembelajaran
diukur
Penyusunan Proposal 1,2,3,4,5 Dosen pembimbing, dosen
pendamping lapangan, dan Tim
Point Asesmen: Kemampuan mahasiswa dalam MBKM Fakultas
merencanakan dan menggambarkan tujuan
serta metode yang relevan dengan aspek
melibatkan identifikasi hama dan penyakit
tanaman, organisme pengganggu tanaman
pangan dan hortikultura, organisme
pengganggu tanaman perkebunan, hama dan
penyakit pasca panen, serta pengendalian
hayati.

Kriteria Asesmen:
• Kesesuaian tujuan proposal dengan aspek
identifikasi hama dan penyakit tanaman,
organisme pengganggu tanaman pangan
dan hortikultura, organisme pengganggu
tanaman perkebunan, hama dan penyakit
pasca panen, dan pengendalian hayati.
• Penguraian rencana kerja yang jelas dan
terperinci dalam mengatasi tantangan
yang berhubungan dengan aspek tersebut.
• Penggunaan sumber daya dan referensi
yang relevan untuk mendukung
penyusunan proposal.
Laporan Kemajuan 1,2,3,4,5,6 Dosen pembimbing, dosen
pendamping lapangan, dan Tim
Point Asesmen: Kemampuan mahasiswa dalam MBKM Fakultas
melaporkan kemajuan yang telah dicapai dalam
identifikasi hama dan penyakit tanaman,
organisme pengganggu tanaman pangan dan
hortikultura, organisme pengganggu tanaman
perkebunan, hama dan penyakit pasca panen,
serta pengendalian hayati.

Kriteria Asesmen:
• Kualitas dan kelengkapan laporan
kemajuan yang mencakup pencapaian
dalam aspek yang terkait.
• Kemampuan mahasiswa dalam
mempresentasikan informasi secara jelas
dan terstruktur.
• Kemampuan mahasiswa dalam
menggambarkan kendala yang dihadapi
dan langkah-langkah untuk mengatasinya.

Monitoring Pelaksanaan Magang/Praktik Kerja 5,6,7 Dosen pembimbing, dosen


pendamping lapangan, dan Tim
Point Asesmen: Kemampuan mahasiswa dalam MBKM Fakultas
menerapkan aspek identifikasi hama dan
penyakit tanaman, organisme pengganggu
tanaman pangan dan hortikultura, organisme
pengganggu tanaman perkebunan, hama dan
penyakit pasca panen, serta pengendalian
hayati dalam praktik lapangan.

Kriteria Asesmen:
• Keterlibatan mahasiswa dalam memantau
dan melaporkan aktivitas yang terkait
dengan aspek tersebut selama
magang/praktik kerja.
• Kemampuan mahasiswa dalam
mengidentifikasi organisme pengganggu,
gejala, dan dampaknya pada tanaman.
• Kemampuan mahasiswa dalam
melaporkan hasil monitoring secara akurat
dan sistematis.

Pembuatan Produk/Rekomendasi 1,2,3,4,5,6, 7 Dosen pembimbing, dosen


pendamping lapangan, dan Tim
Point Asesmen: Kemampuan mahasiswa dalam MBKM Fakultas
mengembangkan produk atau rekomendasi
yang relevan dengan identifikasi hama dan
penyakit tanaman, organisme pengganggu
tanaman pangan dan hortikultura, organisme
pengganggu tanaman perkebunan, hama dan
penyakit pasca panen, serta pengendalian
hayati.
Kriteria Asesmen:
• Relevansi produk/rekomendasi dengan
tantangan dan kebutuhan yang terkait
dengan aspek tersebut.
• Kreativitas dalam merumuskan solusi
untuk masalah yang berkaitan dengan
aspek tersebut.
• Kemampuan mahasiswa dalam
menjelaskan produk/rekomendasi dan
alasan di baliknya.

Pembuatan Laporan Akhir, Seminar Hasil, dan 5,6,7 Dosen pembimbing, dosen
Ujian Akhir pendamping lapangan, dan Tim
MBKM Fakultas
Point Asesmen: Kemampuan mahasiswa dalam
menyajikan dan menjelaskan aspek identifikasi
hama dan penyakit tanaman, organisme
pengganggu tanaman pangan dan hortikultura,
organisme pengganggu tanaman perkebunan,
hama dan penyakit pasca panen, serta
pengendalian hayati.

Kriteria Asesmen:
• Kualitas laporan akhir yang mencerminkan
pemahaman mendalam tentang aspek
yang terkait.
• Kemampuan mahasiswa dalam
mempresentasikan hasil kerja dan temuan
dari praktik magang dengan jelas dan
terstruktur.
• Pengetahuan yang kuat dan mendalam
yang tercermin dalam ujian akhir yang
berkaitan dengan aspek tersebut.

7. Evaluasi
Mahasiswa dinyatakan lulus dalam program Magang Profesi jika mereka dapat memenuhi sejumlah kriteria
yang mencakup aspek-aspek berikut ini:
a) Pemahaman Mendalam: Mahasiswa memiliki pemahaman mendalam tentang identifikasi hama
dan penyakit tanaman, organisme pengganggu tanaman pangan dan hortikultura, organisme
pengganggu tanaman perkebunan, hama dan penyakit pasca panen, serta pengendalian hayati.
Mereka mampu menggambarkan ciri-ciri, siklus hidup, dan dampak dari organisme pengganggu
terhadap tanaman.
b) Kemampuan Analisis: Mahasiswa mampu menganalisis tantangan dan masalah yang berkaitan
dengan setiap aspek yang diajarkan. Mereka dapat mengidentifikasi potensi risiko serta
menggambarkan dampaknya terhadap produksi pertanian dan keberlanjutan lingkungan.
c) Penerapan Praktis: Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dalam
situasi praktis, terutama selama praktik lapangan. Mereka mampu mengidentifikasi organisme
pengganggu, merencanakan tindakan pencegahan, dan mengambil langkah-langkah untuk
mengendalikan populasi organisme tersebut.
d) Inovasi dan Solusi: Mahasiswa mampu mengembangkan rekomendasi atau solusi inovatif untuk
mengatasi masalah yang berkaitan dengan identifikasi hama dan penyakit tanaman, organisme

Anda mungkin juga menyukai