OLEH :
KELOMPOK 1
1. ALI HIDAYAT
2. AJENG RENGGANIS
3. HERU SATRIA
4. MIMIN MUALLIMAH
5. SITI MUNAWAROH
Tim Penyusun
2|Page
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................ 2
Daftar Isi…………………………………..………………….…….……… 3
Bab I PENDAHULUAN
B. Tujuan………………………………………………….…………………4
BAB II PEMBAHASAN
a) Pengertian Motivasi…………………………...…..…………...………....6
A. Kesimpulan………..……………………………………..……….……..12
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari kehidupan
berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang
cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam
kehidupan tampak begitu beragam baik di dalam kehidupan kehidupan rumah tangga
hingga tingkat organisasi yang lebih kompleks yaitu organisasi di dalam dunia kerja.
B. Tujuan
C. Rumusan Permasalahan
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada
bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis (Siagian, 1994:128).
Menurut George R. Terry, motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang
individu yang merangsangnya melakukan tindakan. Selanjutnya menurut
Greenberg dan Baron (1993:114) adalah suatu proses yang mendorong,
mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian tujuan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa motivasi adalah suatu proses seorang individu dalam berperilaku
sedemikian rupa sehingga mau bekerja atau bertindak demi tercapainya tujuan
organisasi.
5|Page
Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat
menentukan efektifitas ketua. Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya
agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat.
Jika ketua membiarkan anggotanya berjalan tanpa motivasi, maka bisa di
pastikan kinerja organisasi yang memburuk , menemukan kegagalan program
kerja bahkan terancam bubar. Menurut Atkinson, suatu organisme (dalam diri
manusia dan hewan) yang dimotvasi akan terjuan ke dalam suatu aktivitas secara
lebih giat dan lebih efisien daripada yang tidak di motivasi. Motivasi organisasi
sebisa mungkin memahami masalah anggotanya , sehingga bisa memecahkan
masalah secara formal maupun informal . Baik secara organisatoris maupun
pendekatan secara personal.
Sebagai pimpinan organisasi , sebisa mungkin memahami masalah
anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran evaluasi
sangat penting dalam hal ini. Sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa
menjalankan roda organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak
ada upah kerja untuk anggotanya.
6|Page
6) Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau
imbalan yang mereka terima.
1. Faktor Internal
Faktor Intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang
antara lain:
a. Keinginan untuk dapat hidup;
b. Keinginan untuk dapat memiliki;
c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan;
d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan;
e. Keinginan untuk berkuasa.
2. Faktor Eksternal
Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan motivasi kerja
seseorang. Faktor-faktor ekstern itu adalah:
a. Kondisi lingkungan kerja;
b. Kompensasi yang memadai;
c. Supervise yang baik;
d. Adanya jaminan pekerjaan;
e. Status dan tanggung jawab;
f. Peraturan yang fleksibel.
7|Page
E. Teori-teori Motivasi
1. Teori Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)
Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow,
dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks;
yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu
peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).
8|Page
Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi
lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator
memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan.
3. Teori Motivasi Douglas Mc Gregor
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a. Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan
bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit
pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
Yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal
penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
Need for Power (dorongan untuk mengatur)
9|Page
5. Teori Motivasi Vroom (1964)
6. Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi
dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi
bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi,
yaitu :
10 | P a g e
7. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG”)
Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori
Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu: E
= Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk
berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan).
SA Growth
Esteem
Love (Social) Relatedness
Safety & Security
Physiological
Existence
Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara
konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan
Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua
dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat
menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization”
menurut Maslow.
11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi memberikan peranan penting dalam produktivitas di dalam organisasi
dimana individu tersebut bekerja. Banyak para ahli yang memberikan definisi
mengenai motivasi berdasarkan sudut pandangnya, salah satunya adalah Siagian
(1994:128) yang mengatakan bahwa motivasi adalah keseluruhan proses pemberian
motivasi bekerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi baik secara internal maupun
eksternal. Kemudian teori-teori yang mendukung motivasi terbagi dua yaitu teori
motivasi kepuasan dan teori motivasi proses. Motivasi selain berperan dalam
meningkatkan produktivitas bagi organisasi, motivasi juga memberikan kontribusi
yang besar dalam memberikan masukan yang berarti kepada bawahan berkaitan
dengan kinerja yang seharusnya diterapkan di suatu organisasi, baik organisasi
pemerintah maupun swasta.
12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtugasmu.blogspot.co.id/2015/09/makalah-motivasi-dalam-
organisasi.html
http://puputwahyulestary.blogspot.co.id/2014/03/motivasi-dalam-organisasi.html
https://www.academia.edu/9969175/Marketing_Mix_Bauran_Pemasaran
13 | P a g e