Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MOTIVASI DALAM ORGANISASI

Dosen Pengampu : ROJIKIN, S.Pd.I, M.Pd

OLEH :

KELOMPOK 1

1. ALI HIDAYAT
2. AJENG RENGGANIS
3. HERU SATRIA
4. MIMIN MUALLIMAH
5. SITI MUNAWAROH

PROGRAM STUDI SEMESTER V


UNIVERSITAS ISLAM AN NUR (UNISAN) LAMPUNG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
makalah tentang “Motivasi dalam Organisasi ” ini dapat terselesaikan .Saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan kita semua.

Sidomulyo, 12 November 2023

Tim Penyusun

2|Page
DAFTAR ISI

Hal Judul ...................................................................................................... 1

Kata Pengantar............................................................................................ 2

Daftar Isi…………………………………..………………….…….……… 3

Bab I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………….………..……4

B. Tujuan………………………………………………….…………………4

C. Rumusan Permasalahan ……………………………….…….………..….4

BAB II PEMBAHASAN

a) Pengertian Motivasi…………………………...…..…………...………....6

b) Pentingnya Motivasi dalam Organisasi .............………………….……...6

c) Proses Timbulnya Motivasi dalam Organisasi..………………………….8

d) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi .........................……………9

e) Teori-teori Motivasi .........................……………………..…….………...9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………..……………………………………..……….……..12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………...……………….....…...13

3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari kehidupan
berorganisasi karena pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang
cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam
kehidupan tampak begitu beragam baik di dalam kehidupan kehidupan rumah tangga
hingga tingkat organisasi yang lebih kompleks yaitu organisasi di dalam dunia kerja.

Organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan kerjasama untuk


mencapai tujuan bersama. Dalam arti dinamis menyoroti unsur manusia yang ada di
dalamnya. Manusia merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur organisasi, karena
hanya manusia yang memiliki sifat kedinamisan.1 Oleh karena itu, untuk mencapai
tujuan organisasi dengan baik, maka diperlukan sumber daya untuk mencapainya.
Sumber daya merupakan energi, tenaga dan kekuatan yang diperlukan untuk
menciptakan aktivitas ataupun kegiatan. Sumber daya itu antara lain sumber daya
alam, sumber daya finansial, sumber daya ilmu dan teknologi, serta sumber daya
manusia. Diantara sumber daya tersebut, sumber daya terpenting ialah sumber daya
manusia (Wirawan, 2009). Sumber daya manusia dianggap penting karena dapat
mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi, serta merupakan pengeluaran
pokok organisasi dalam menjalankan kegiatannya (Simamora, 2006).

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian motivasi menurut para ahli.


2. Untuk mengetahui pentingnya motivasi dalam organisasi.
3. Untuk mengetahui proses timbulnya motivasi dalam organisasi
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi.
5. Untuk mengetahui teori-teori tentang motivasi.

C. Rumusan Permasalahan

1. Apa pengertian motivasi menurut para ahli?


2. Seberapa penting motivasi dalam organisasi?
3. Bagaimana proses timbulnya motivasi dalam organisasi?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi?
5. Apa saja teori-teori motivasi?

4|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja kepada
bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis (Siagian, 1994:128).
Menurut George R. Terry, motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seorang
individu yang merangsangnya melakukan tindakan. Selanjutnya menurut
Greenberg dan Baron (1993:114) adalah suatu proses yang mendorong,
mengarahkan dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian tujuan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa motivasi adalah suatu proses seorang individu dalam berperilaku
sedemikian rupa sehingga mau bekerja atau bertindak demi tercapainya tujuan
organisasi.

B. Pentingnya Motivasi dalam Organisasi


Motivasi organisasi adalah suatu keahlian , dalam mengarahkan pegawai dan
organisasi agar mau bekerja. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia
akan termotivasi oleh kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan
Robin yang mengemukakan bahwa motivasi organisasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang di
kondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan
individual.
Motivasi ini dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan
dorongan dalam diri. Terkait dengan motivasi organisasi lima fungsi utama
manajemen adalah planning, organizing, staffing, leading, dan controlling. Pada
pelaksanaanya, setelah rencana dibuat, organisasi dibentuk, dan disusun
personalianya , langkah berikutnya adalah menugaskan atau mengarahkan
anggota menuju ke arah tujuan yang telah di tentukan .
Fungsi pengarahan ini secara sederhana membuat anggota melakukan sesuatu
sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Memotivasi
organisasi merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di dalam fungsi ini.

5|Page
Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan sangat
menentukan efektifitas ketua. Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya
agar pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat.
Jika ketua membiarkan anggotanya berjalan tanpa motivasi, maka bisa di
pastikan kinerja organisasi yang memburuk , menemukan kegagalan program
kerja bahkan terancam bubar. Menurut Atkinson, suatu organisme (dalam diri
manusia dan hewan) yang dimotvasi akan terjuan ke dalam suatu aktivitas secara
lebih giat dan lebih efisien daripada yang tidak di motivasi. Motivasi organisasi
sebisa mungkin memahami masalah anggotanya , sehingga bisa memecahkan
masalah secara formal maupun informal . Baik secara organisatoris maupun
pendekatan secara personal.
Sebagai pimpinan organisasi , sebisa mungkin memahami masalah
anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama. Peran evaluasi
sangat penting dalam hal ini. Sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa
menjalankan roda organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak
ada upah kerja untuk anggotanya.

C. Proses Timbulnya Motivasi dalam Organisasi


Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses (Indriyo Gitosudarmo, 1997)
sebagai berikut:
1) Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan
tersebut belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk
berusaha melakukan kegiatan.
2) Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari
jalan bagaimana caranya untuk memenuhi keinginannya
3) Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus
didukung oleh kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi
segala kebutuhannya.
4) Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam
mencapai tujuan yang dilakukan secara bertahap
5) Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang
mereka lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran

6|Page
6) Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau
imbalan yang mereka terima.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi


Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan
ekstern yang berasal dari karyawan.

1. Faktor Internal
Faktor Intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang
antara lain:
a. Keinginan untuk dapat hidup;
b. Keinginan untuk dapat memiliki;
c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan;
d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan;
e. Keinginan untuk berkuasa.

2. Faktor Eksternal
Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan motivasi kerja
seseorang. Faktor-faktor ekstern itu adalah:
a. Kondisi lingkungan kerja;
b. Kompensasi yang memadai;
c. Supervise yang baik;
d. Adanya jaminan pekerjaan;
e. Status dan tanggung jawab;
f. Peraturan yang fleksibel.

7|Page
E. Teori-teori Motivasi
1. Teori Motivasi Abraham Maslow (1943-1970)

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua


manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang
berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah.

Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow,
dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks;
yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu
peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat
berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

 Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)


 Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
 Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain,
diterima, memiliki)
 Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan
dukungan serta pengakuan)
 Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;

Nb : Kebutuhan aktualisasi diri adalah mendapatkan kepuasan diri dan menyadari


potensinya)

2. Teori Motivasi Herzberg (1966)

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang
untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua
faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor
intrinsik).

8|Page
Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan,
termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi
lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator
memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan.
3. Teori Motivasi Douglas Mc Gregor

Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y


(positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer;

a. Karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja


b. Karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan
dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a. Karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan
bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit
pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

4. Achievement Theory Mc Clelland (1961)

Yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal
penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
 Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
 Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
 Need for Power (dorongan untuk mengatur)

9|Page
5. Teori Motivasi Vroom (1964)

Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul “Work And Motivation”


mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai “ Teori Harapan”. Teori ini
menjelaskan tentang Kuatnya kecenderungan untuk bertindak/bekerja tergantung pada
kuatnya harapan bahwa tindakannya itu akan diikuti suatu adanya daya tarik serang
individu atas keluaran/hasil tertentu yang dijanjikan oleh organisasi.

6. Teori Keadilan

Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk
menghilangkan kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi
dengan imbalan yang diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi
bahwa imbalan yang diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi,
yaitu :

 Seorang akan berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau


 Mengurangi intensitas usaha yang dibuat dalam melaksanakan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.

Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan


empat hal sebagai pembanding, yaitu:

 Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima


berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat
pekerjaan dan pengalamannya;
 Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan
sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri;
 Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang
sama serta melakukan kegiatan sejenis;
 Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis
imbalan yang merupakan hak para pegawai.

10 | P a g e
7. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG”)

Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori
Alderfer merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu: E
= Existence (kebutuhan akan eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk
berhubungan dengan pihak lain, dan G = Growth (kebutuhan akan pertumbuhan).

Alderfer, meyakini bahwa kebutuhan manusia dapat diklasifikasi menjadi 3


kategori yang teterdiri dari:

1. Kebutuhan atas pengakuan (eksistensi)

2. Kebutuhan untuk persahabatan/berserikat dengan yang lain

3. Kebutuhan untuk berkembang.

SA Growth
Esteem
Love (Social) Relatedness
Safety & Security
Physiological
Existence

Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara
konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow dan
Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan kedua
dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan keempat
menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self actualization”
menurut Maslow.

11 | P a g e
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa
motivasi memberikan peranan penting dalam produktivitas di dalam organisasi
dimana individu tersebut bekerja. Banyak para ahli yang memberikan definisi
mengenai motivasi berdasarkan sudut pandangnya, salah satunya adalah Siagian
(1994:128) yang mengatakan bahwa motivasi adalah keseluruhan proses pemberian
motivasi bekerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi baik secara internal maupun
eksternal. Kemudian teori-teori yang mendukung motivasi terbagi dua yaitu teori
motivasi kepuasan dan teori motivasi proses. Motivasi selain berperan dalam
meningkatkan produktivitas bagi organisasi, motivasi juga memberikan kontribusi
yang besar dalam memberikan masukan yang berarti kepada bawahan berkaitan
dengan kinerja yang seharusnya diterapkan di suatu organisasi, baik organisasi
pemerintah maupun swasta.

12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

http://makalahtugasmu.blogspot.co.id/2015/09/makalah-motivasi-dalam-

organisasi.html

http://puputwahyulestary.blogspot.co.id/2014/03/motivasi-dalam-organisasi.html

https://www.academia.edu/9969175/Marketing_Mix_Bauran_Pemasaran

13 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai