OLEH :
KELOMPOK 3
1. ALI HIDAYAT
2. CECEP SAPUTRA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
makalah tentang “Manajemen Operasional dan Pengembangan Perbankan Syariah” ini
dapat terselesaikan . Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah “ Perbankan
Syariah” Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan kita semua.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
3.1.KESIMPULAN ......................................................................................... 8
3.2.SARAN ...................................................................................................... 8
iii
lOMoARcPSD|199 518 49
BAB I
PENDAHULUAN
1
lOMoARcPSD|199 518 49
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS). Terkait dengan asas Operasional Bank Syariah, berdasarkan pasal 2 UU
Nomor 21 Tahun 2008, disebutkan bahwa Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan
usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.
Selanjutnya, terkait dengan tujuan bank syariah, pada pasal 3 dinyatakan bahwa
perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Fungsi Bank Syariah Berdasarkan pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah, disebutkan bahwa Bank Syariah wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, Bank Syariah juga dapat menjalankan
fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitulmal, yaitu menerima dana yang berasal dari
zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya (antara lain denda terhadap nasabah
atau ta'zir) dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat. Selain itu, Bank
Syariah juga dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan
menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf
(wakif).
2
lOMoARcPSD|199 518 49
Pendapatan yang diterima dari kegiatan penyaluran selanjut dibagikan kepada nasabah
pemilik dana atau penitip dana.penyaluran dana kepada pemilik dana bersifat wajib sesuai
dengan porsi bagi hasil yang disepakati. Adapun penyaluran dana kepada nasabah penitip
dana bersifat sukarela tanpa ditetapkan di muka sebelumnya dan biasa disebut dengan
istilah bonus.
Selain melaksanakan aktivitas penghimpunan dan penyaluran,bank syariah dalam
sistem operasionalnya juga mmemberikan layanan jasa keuangan seperti jasa ATM,
transfer, letter of credit, Bank garansi dan lain sebagaiannya. Oleh karena jasa tersebut
dilakukan tanpa menggunakan dana dari pemilik dana maupun penitip dana,maka
pendapat yang di peroleh dari jasa tersebut dapat di miliki sepenuhny oleh Bank Syariah
tanpa harus di bagi. Dengan demikian,sistem operasional Bank Syariah dapat di
simpulkan terdiri atas sistem penghimpunan,sistem penyaluran dana yang dihimpun,dan
sistem penyediaan jasa keuangan. Jika di bandingkan dengan antara sistem Operasional
Bank Syariah dengan bank konvensional, perbedaannya terletak pada mekanisme
pemerolehan keuntunganpada pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penghimpunan
dan penyaluran dana bank. Mekanisme pemerolehan pendapat pada Bank konvensional
menggunakan sistem bunga,yaitu sistem yang menjanjikan pihak yang menyimpan
uangnya atau yang menyalurkan dananya dengan persentase tertentu terhadap dana yang
disimpan atau disalurkan.
1. Penetrasi pasar
Penetrasi pasar dilakukan dengan memperluas pasar yang ada baik pasar dalam
penghimpunan dana maupun pasar penyaluran dana. Penetrasi pasar dapat dilakukan ke
segmen-segmen yang belum tersentuh oleh bank syariah yaitu kepada kelompok
kelompok yang peduli pada halal-haram, tetapi belum tahu atau belum terjamah oleh bank
syariah, kelompok yang ragu-ragu pada bank syariah dan kelompok yang tidak peduli
pada halal-haram (lebih peduli pada pelayanan dan return, baik itu pasar muslim maupun
non muslim), tetapi belum terjamah oleh bank syariah.
3
lOMoARcPSD|199 518 49
4
lOMoARcPSD|199 518 49
sponsor sosialisasi perbankan syariah dalam rangka edukasi bank syariah ke masyarakat.
Kerjasama yang dilakukan dengan perusahaan sejenis dimaksudkan agar terdapat Forum
Komunikasi Pengembangan Perbankan Syariah (yang mengkoordinasikan upaya
peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah,
mendorong pemerintah untuk membuat kerangka hukum dan peraturan yang lebih sesuai
dengan bank syariah), dan Pusat Informasi Keuangan Syariah.
5
lOMoARcPSD|199 518 49
B. Mudharabah
Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis kerja sama usaha dimana pihak pertama
menyediakan dana dan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolahan uasaha.
Pihak yang menyediakan dana biasa di sebut dengan istilah shahibul maal, sedang
pihak yang mengelolah uasaha biasa disebut dengan istilah mudhari. keuntungan
hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang di sepakati bersama sejak
awal.Akan tetapi, jika terjadi kerugian, shahibul maal akan kehilangan sebagian
imbalan dari hasil kerjanyan selama peroyek berlangsung.
Berdasarkan PSAK 105, mudharabah dibagi atas tiga,yaitu
1) Mudharabah Muthlaqah, adalah mudharabah yang memberi kuasa kepada
mudharib secara penuh untuk menjalankan usaha tanpa batasan apa pun yang
berkaitan dengan usaha tersebut.
2) Mudharabah Muqayyadah, biasa disebut juga dengan investasi tidak
terikat.Mudharabah
3) Mudharabah Musytarakah. Mudharabah muthlaqah muqayyadah,yaitu
shahibul maal, memberi maupun konsumen.
6
lOMoARcPSD|199 518 49
C. Tabungan Mudharabah
Tabungan mudhharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakaukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat
yang dipersamakan dengan itu.Pada sub-bab penghimpunan dengan prinsip wadiah,
disebutkan bahwa prinsip syariah dapat diterapkan pada transaksi tabungan wadiah.
Perbedaan tabungan wadiah dan tabungan mudharabah terletak pada tiga aspek, yaitu
sifat dana, insentif, dan pengambilan dana.
D. Deposito Mudharabah
Deposito mudharabah adalah simpanan dana dengan skema pemilik dana (shahibul
maal) memercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib) dengan hasil yang
diperoleh dibagi antara pemilik dana dan bank dengan nisbah yang disepakati sejak
awal. Dalam transaksi penyimpanan deposito mudharabah, bank wajib
memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberian
keuntungan dan/atau perhitungan distribusi keuntungan serta risiko yang dapat timbul
dari deposito tersebut.
7
lOMoARcPSD|199 518 49
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Bank Syariah merupakan perusahaan perbankan yang menjalankan usaha
menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat berdasarkan prinsip islam.
Adapun jasa-jasa yang ditawarkan, yaitu;
a) Al- Wadi’an (jasa Penitupan)
b) Deposito Mudharabah
c) Bagi Hasil (Al- Musyarakah, Al- Mudharabah, Al- Muzara’ah, Al- Musaqah)
d) Jual Beli ( Bai’ Al- Murabahah, Bai’ As- Salam, Bai’ Al- Istishna)
Sistem Operasional Bank Syariah dimulai dari kegiatan penghimpunan dana dari
masyarakat. Penghimpunan dana dapat dilakukan dengan skema investasi maupun skema
titipan. Dalam penghimpunan dana dengan skema investasi dari nasabah pemilik dana
(Shahibul maal), Bank Syariah berperan sebagai pengelola dana atau biasa disebut dengan
mudharib.
3.2. SARAN
Saran saya untuk para pembaca adalah hendaknya lebih memahami bagaimana
manajemen Operasional dari Bank Syariah ini, karena ini akan bermanfaat untuk
menyimpan dana yang kita punyak serta semua jasa yang diberikan merupakan
berdasarkan Islam.
Untuk para pihak Bank Syariah hendaknya lebih memperhatikan bagaiamna proses
manajemen Operasional yang baik dan benar serta tidak melanggar hokum Islam yang
ada. Pihak perusahaan juga harus lebih memperhatikan para karyawannya dalam
meningkatkan kemampuan yang dimiliki dalam rangka mensejahterakan SDM yang ada
dan meningkatkan omset perusahaan.
8
lOMoARcPSD|199 518 49
DAFTAR PUSTAKA