Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASIONAL DAN


PENGEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH

Dosen Pengampu : SAMSUL BAHRI, M.Pd

OLEH :

KELOMPOK 3

1. ALI HIDAYAT
2. CECEP SAPUTRA

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


UNIVERSITAS ISLAM AN NUR LAMPUNG
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
makalah tentang “Manajemen Operasional dan Pengembangan Perbankan Syariah” ini
dapat terselesaikan . Makalah ini di ajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah “ Perbankan
Syariah” Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan kita semua.

Sidomulyo, 21 Februari 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1.LATAR BELAKANG ............................................................................... 1


1.2.RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 1
1.3.TUJUAN ................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2

2.1.Pengertian Bank Syariah ............................................................................. 2


2.2.Sistem Operasional Bank Syariah .............................................................. 2
2.3.Strategi Pengembanganperbankan Syariah................................................... 3
2.4.Jasa Pembiayaan Bank Syariah ................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 8

3.1.KESIMPULAN ......................................................................................... 8
3.2.SARAN ...................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9

iii
lOMoARcPSD|199 518 49

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perbankan syariah adalah bank yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
Bank Syariah telah ada sejak era 90-an karena bank Konvensional banyak di liquidasi akibat
krisis moneter, tetapi justru perbankan syariah mampu bertahan dan bahkan semkain
berkembang. Pada dasarnya kegiatan Bank Syariah tidak terlalu jauh dari Bank Konensional,
tetapi pada perbankan syariah juga menghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkannya
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, jasa pembiayaan lainnya. Contohnya adalah
ijarah, dari pembiayaan ini Bank bisa memperoleh pendapatan ijarah sebagai salah satu
sumber pendapatan bagi Bank itu sendiri.
Tujuan didirikannya Bank Syariah adalah karena kita di Indonesia mayoritas dengan
penduduk Islam, maka pihak Perbankan mendirikan cabang Perbankan dengan berprinsip
Islam. Seperti yang telah kita ketahui bersama Islam merupkan Universal yang menyinggung
berbagai aspek kehidupan salah satunya adalah jual beli. Bank Syariah banyak memberikan
jasa yang berdasrakan dari prinsip Islam, baik dari pembiayaanya, penyaluran dananya,
mapun penghimpunan dana dari masyarakat. Dibandingkan dengan Bank Konvensioanl, Bank
Syariah juga banyak di minati oleh kalangan masyarakat yang mengerti dan mengetahui apa
saja perbedaan sistem operasioanal dari Bank Syariah ini. Peraturn Bank syraiah pun telah
diatur didalam perundan-ungan serta didalam hukum Islam pun sudah jelas bahwa Riba’ itu
dilarang oleh agama.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Bank Syariah ?
2. Bagaimana Sistem Operasioanal Bank Syariah?
3. Bagaimana pemeliharaan SDM dan desain kerja dari Bank Syariah?
4. Apa saja jasa pembiayaan yang diberikan Bank Syariah?
5. Bagaimana Bank Syariah menjalankan sistem pembiayaanya?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah agar semua pembaca bisa mengetahui
bagaimana manajemen Operasional yang dilakukan oleh Bank Syariah ini. Tujuannya
juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk lebih memahami prinsip-
prinsip yang dijalankan oleh Bank Syariah itu sendiri.

1
lOMoARcPSD|199 518 49

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah (BPRS). Terkait dengan asas Operasional Bank Syariah, berdasarkan pasal 2 UU
Nomor 21 Tahun 2008, disebutkan bahwa Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan
usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.
Selanjutnya, terkait dengan tujuan bank syariah, pada pasal 3 dinyatakan bahwa
perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Fungsi Bank Syariah Berdasarkan pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah, disebutkan bahwa Bank Syariah wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, Bank Syariah juga dapat menjalankan
fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitulmal, yaitu menerima dana yang berasal dari
zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya (antara lain denda terhadap nasabah
atau ta'zir) dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat. Selain itu, Bank
Syariah juga dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan
menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf
(wakif).

2.2.Sistem Operasional Bank Syariah


Sistem Operasional Bank Syariah dimulai dari kegiatan penghimpunan dana dari
masyarakat. Penghimpunan dana dapat dilakukan dengan skema investasi maupun skema
titipan. Dalam penghimpunan dana dengan skema investasi dari nasabah pemilik dana
(Shahibul maal), Bank Syariah berperan sebagai pengelola dana atau biasa disebut dengan
mudharib.
Dana yang diterima oleh Bank Syariah selanjutnya disalurkan kepada berbagai pihak,
antara lain mitra investasi, pengelola investasi, pembeli barang, dan penyewa barang atau
jasa yang disediakan oleh Bank Syariah. Pada saat dana disalurkan dalam kegiatan jual
beli, Bank Syariah berperan sebagai pemilik dana.
Dari penyaluran dana kepada berbagai pihak, Bank Syariah selanjutnya menerima
pendapatan berupa bagi hasil dari investasi, margin dari jual beli dan fee dari sewa dan
berbagai jenis pendapatan yang diperoleh dari instrumen penyaluran dana lain yang
dibolehkan.

2
lOMoARcPSD|199 518 49

Pendapatan yang diterima dari kegiatan penyaluran selanjut dibagikan kepada nasabah
pemilik dana atau penitip dana.penyaluran dana kepada pemilik dana bersifat wajib sesuai
dengan porsi bagi hasil yang disepakati. Adapun penyaluran dana kepada nasabah penitip
dana bersifat sukarela tanpa ditetapkan di muka sebelumnya dan biasa disebut dengan
istilah bonus.
Selain melaksanakan aktivitas penghimpunan dan penyaluran,bank syariah dalam
sistem operasionalnya juga mmemberikan layanan jasa keuangan seperti jasa ATM,
transfer, letter of credit, Bank garansi dan lain sebagaiannya. Oleh karena jasa tersebut
dilakukan tanpa menggunakan dana dari pemilik dana maupun penitip dana,maka
pendapat yang di peroleh dari jasa tersebut dapat di miliki sepenuhny oleh Bank Syariah
tanpa harus di bagi. Dengan demikian,sistem operasional Bank Syariah dapat di
simpulkan terdiri atas sistem penghimpunan,sistem penyaluran dana yang dihimpun,dan
sistem penyediaan jasa keuangan. Jika di bandingkan dengan antara sistem Operasional
Bank Syariah dengan bank konvensional, perbedaannya terletak pada mekanisme
pemerolehan keuntunganpada pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penghimpunan
dan penyaluran dana bank. Mekanisme pemerolehan pendapat pada Bank konvensional
menggunakan sistem bunga,yaitu sistem yang menjanjikan pihak yang menyimpan
uangnya atau yang menyalurkan dananya dengan persentase tertentu terhadap dana yang
disimpan atau disalurkan.

2.3. Strategi Pengembanganperbankan Syariah


Upaya penyusunan alternatif strategi pengembangan bank syariah, dapat dilakukan
dengan membuat matriks pakal yang terdiri atas kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan,
dan strategi bagi bank syariah (hasil lengkap mengenai matriks pakal bank syariah dapat
dilihat pada gambar 1). Beberapa alternatif strategi pengembangan bank syariah yaitu :

1. Penetrasi pasar
Penetrasi pasar dilakukan dengan memperluas pasar yang ada baik pasar dalam
penghimpunan dana maupun pasar penyaluran dana. Penetrasi pasar dapat dilakukan ke
segmen-segmen yang belum tersentuh oleh bank syariah yaitu kepada kelompok
kelompok yang peduli pada halal-haram, tetapi belum tahu atau belum terjamah oleh bank
syariah, kelompok yang ragu-ragu pada bank syariah dan kelompok yang tidak peduli
pada halal-haram (lebih peduli pada pelayanan dan return, baik itu pasar muslim maupun
non muslim), tetapi belum terjamah oleh bank syariah.

3
lOMoARcPSD|199 518 49

2. Pengembangan produk-produk bank syariah yang kompetitif dan inovatif


Pasar yang masih sangat terbuka lebar dan adanya keuntungan dari pricing bank
konvensional merupakan peluang bagi bank syariah untuk semakin kreatif dan inovatif
dalam membuat produk-produk baru. Karena jika tidak kreatif, maka akan tergilas oleh
pesaing, baik dengan bank konvensional, antarbank syariah, maupun lembaga keuangan
syariah lainnya. Produk keuangan baru tersebut tidak harus sekedar mengikuti
produkproduk yang dimiliki lembaga konvensional, tetapi produk tersebut mencerminkan
karakteristik unik lembaga keuangan syariah yang mampu menarik konsumen.

3. Peningkatan kualitas pelayanan


Pada tahun 2006 diperkirakan hampir semua bank sudah punya divisi syariah.
Karena itu, pada tahun 2006 pengembangan bank syariah di Indonesia sudah mengarah
pada organik atau peningkatan aset. Pada saat itu juga yang terjadi adalah persaingan, di
mana bank yang menjadi pilihan nasabah adalah yang memiliki servis baik dan
memberikan kenyamanan tertinggi. Hasil Survei BI menunjukkan bahwa faktor-faktor
yang 9 memotivasi untuk menggunakan perbankan syariah untuk masyarakat Jawa Barat
dan Jawa Timur lebih didominasi oleh faktor kualitas pelayanan. Selain itu, nasabah bank
syariah mempunyai kecenderungan untuk berhenti menjadi nasabah karena faktor
pelayanan yang kurang baik.

4. Peningkatan promosi dan sosialisasi terhadap produk-produk bank syariah


secara efektif
Promosi dilakukan dengan memanfaatkan potensi daerah yang ada secara efektif, baik
secara perorangan, kelompok maupun instansi yang meliputi unsur alim ulama, penguasa
negara/pemerintahan, cendekiawan dan lain-lain, yang memiliki kemampuan dan akses
yang besar dalam penyebarluasan informasi terhadap masyarakat luas. Hasil survei BI
yang dilakukan di Jawa Barat mengungkapkan bahwa masyarakat yang belum menjadi
nasabah bank syarih, kemudian diberi penjelasan tentang produk/jasa bank syariah
mempunyai kecenderungan yang kuat untuk memilih bank syariah.

5. Peningkatan kerjasama dengan institusi lain


Kerjasama dengan institusi lain dapat dilakukan dengan institusi pendidikan dan
perusahaan sejenis. Kerjasama dengan institusi pendidikan dimaksudkan untuk
memberikan pelatihan karyawan bank syariah, mencari lulusan terbaik dari lembaga
tersebut yang ahli dalam perbankan syariah, ataupun bank syariah bisa berperan sebagai

4
lOMoARcPSD|199 518 49

sponsor sosialisasi perbankan syariah dalam rangka edukasi bank syariah ke masyarakat.
Kerjasama yang dilakukan dengan perusahaan sejenis dimaksudkan agar terdapat Forum
Komunikasi Pengembangan Perbankan Syariah (yang mengkoordinasikan upaya
peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang perbankan syariah,
mendorong pemerintah untuk membuat kerangka hukum dan peraturan yang lebih sesuai
dengan bank syariah), dan Pusat Informasi Keuangan Syariah.

6. Peningkatan jaringan kantor bank syariah


Pengembangan jaringan kantor bank syariah diperlukan dalam rangka perluasan
jangkauan pelayanan kepada masyarakat, peningkatan kerjasama antar bank syariah,
peningkatan efisiensi usaha serta peningkatan kompetisi ke arah peningkatan kualitas
pelayanan. Peningkatan cakupan pasar melalui aliansi strategis Untuk memperluas
cakupan pasar dapat dilakukan melalui aliansi strategi dengan melakukan kerjasama
dengan perusahaan lain. Aliansi strategis dilakukan sebagai upaya untuk menambah
jaringan pemasaran baru tanpa banyak mengeluarkan modal, 10 penambahan fasilitas
seperti ATM yang bisa diakses di ATM semua bank, penambahan fasilitas ATM untuk
belanja, dan sebagainya.

7. Peningkatan kualitas SDM


Keberhasilan pengembangan bank syariah pada level mikro sangat ditentukan oleh
kualitas manajemen dan tingkat pengetahuan serta ketrampilan pengelola bank. Oleh
karena itu, kualitas sumber daya manusia harus terus ditingkatkan baik pengetahuan
tentang manajemen perbankan maupun pengetahun tentang syariah perbankan melalui
pelatiha. Pelatihan ini, tidak hanya diberikan kepada level pimpinan saja, tetapi juga
semua orang di lingkungan bank syariah mulai dari operator, customer service, direksi
sampai pemilik, sehingga mereka lebih ahli dan bisa berfungsi sebagai sosialisator ataupun
edukator yang baik tentang perbankan syariah di masyarakat.

8. Peningkatan efisiensi internal


Efisiensi internal dapat dilakukan dengan meningkatkan cakupan pasar, menambah
kelengkapan instrumen transaksi syariah (termasuk dengan memanfaatkan kemajuan
dalam bidang teknologi informasi) sehingga lebih dapat meningkatkan fleksibilitas
penerapan jasa keuangan syariah bagi masyarakat, dan sebagainya

5
lOMoARcPSD|199 518 49

2.4. Jasa Pembiayaan Bank Syariah


A. Wadiah
Wadiah berarti titipan dari satu pihak ke pihak lain,baik individu maupun badan
hukum yang harus di jaga dan dikembaliakan oleh yang penerima titipan,kapan pun
si penitip menghendaki Wadiah di bagi atas dua, yaitu Wadiah yad-dhamanah dan
Wadiah yad-amannah. Wadiah yad-dhamanah adalah titipan yang selama belum di
kembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima titipan. Apabila dari
hasil pemanfaatan tersebut di peroleh keuntungan, maka seluruhnya menjadi hak
penerima titipan.
Adapun jenis simpanan yang ada, yaitu;
a) Deposito
b) Tabungan
c) Investasi
d) Giro
e) Cek
f) Bilyet giro

B. Mudharabah
Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis kerja sama usaha dimana pihak pertama
menyediakan dana dan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolahan uasaha.
Pihak yang menyediakan dana biasa di sebut dengan istilah shahibul maal, sedang
pihak yang mengelolah uasaha biasa disebut dengan istilah mudhari. keuntungan
hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang di sepakati bersama sejak
awal.Akan tetapi, jika terjadi kerugian, shahibul maal akan kehilangan sebagian
imbalan dari hasil kerjanyan selama peroyek berlangsung.
Berdasarkan PSAK 105, mudharabah dibagi atas tiga,yaitu
1) Mudharabah Muthlaqah, adalah mudharabah yang memberi kuasa kepada
mudharib secara penuh untuk menjalankan usaha tanpa batasan apa pun yang
berkaitan dengan usaha tersebut.
2) Mudharabah Muqayyadah, biasa disebut juga dengan investasi tidak
terikat.Mudharabah
3) Mudharabah Musytarakah. Mudharabah muthlaqah muqayyadah,yaitu
shahibul maal, memberi maupun konsumen.

6
lOMoARcPSD|199 518 49

C. Tabungan Mudharabah
Tabungan mudhharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakaukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat
yang dipersamakan dengan itu.Pada sub-bab penghimpunan dengan prinsip wadiah,
disebutkan bahwa prinsip syariah dapat diterapkan pada transaksi tabungan wadiah.
Perbedaan tabungan wadiah dan tabungan mudharabah terletak pada tiga aspek, yaitu
sifat dana, insentif, dan pengambilan dana.
D. Deposito Mudharabah
Deposito mudharabah adalah simpanan dana dengan skema pemilik dana (shahibul
maal) memercayakan dananya untuk dikelola bank (mudharib) dengan hasil yang
diperoleh dibagi antara pemilik dana dan bank dengan nisbah yang disepakati sejak
awal. Dalam transaksi penyimpanan deposito mudharabah, bank wajib
memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberian
keuntungan dan/atau perhitungan distribusi keuntungan serta risiko yang dapat timbul
dari deposito tersebut.

7
lOMoARcPSD|199 518 49

BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Bank Syariah merupakan perusahaan perbankan yang menjalankan usaha
menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat berdasarkan prinsip islam.
Adapun jasa-jasa yang ditawarkan, yaitu;
a) Al- Wadi’an (jasa Penitupan)
b) Deposito Mudharabah
c) Bagi Hasil (Al- Musyarakah, Al- Mudharabah, Al- Muzara’ah, Al- Musaqah)
d) Jual Beli ( Bai’ Al- Murabahah, Bai’ As- Salam, Bai’ Al- Istishna)
Sistem Operasional Bank Syariah dimulai dari kegiatan penghimpunan dana dari
masyarakat. Penghimpunan dana dapat dilakukan dengan skema investasi maupun skema
titipan. Dalam penghimpunan dana dengan skema investasi dari nasabah pemilik dana
(Shahibul maal), Bank Syariah berperan sebagai pengelola dana atau biasa disebut dengan
mudharib.

3.2. SARAN
Saran saya untuk para pembaca adalah hendaknya lebih memahami bagaimana
manajemen Operasional dari Bank Syariah ini, karena ini akan bermanfaat untuk
menyimpan dana yang kita punyak serta semua jasa yang diberikan merupakan
berdasarkan Islam.
Untuk para pihak Bank Syariah hendaknya lebih memperhatikan bagaiamna proses
manajemen Operasional yang baik dan benar serta tidak melanggar hokum Islam yang
ada. Pihak perusahaan juga harus lebih memperhatikan para karyawannya dalam
meningkatkan kemampuan yang dimiliki dalam rangka mensejahterakan SDM yang ada
dan meningkatkan omset perusahaan.

8
lOMoARcPSD|199 518 49

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. PT. Raja Grapindo;Jakata


Sumar’in. 2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Graha Ilmu;Yogyakarta.
https://www.studocu.com/en-us/document/universitas-muhammadiyah-tangerang/akuntansi-
perilaku-organisasi/strategi-pengembangan-perbankan-syariah/47095461

Anda mungkin juga menyukai