di susun oleh
AMANDA (2211050003)
Dosen pembimbing :
A HAMID.S.AG.M.A
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt. karena rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyusun makalah “PENGERTIAN BANK SARI’AH DAN BANK KONVENSIONAL”.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak terutama guru pembimbing baik
secara langsung maupun tidak langsung, sehingga makalah ini dapat terselesaikan oleh penyusun.
Penyusunan makalah ini jauh dari kesempuranaan, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca,agar dapat menjadi bahan pertimbangan dan perbaikan
untuk makalah ini dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya penyusun untuk menambah wawasan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara dengan persentase umat Islam terbesar di dunia. Terlepas dari kenyataan
bahwa Indonesia adalah rumah bagi banyak agama yang berbeda, Islam adalah salah satu yang
paling banyak diterima.Namun demikian, sistem ekonomi Indonesia lebih rentan terhadap sistem
kapitalis dibandingkan dengan negara lain, termasuk industri perbankan.Bank adalah satu-satunya
lembaga keuangan terpenting dalam hal mengumpulkan dan mendistribusikan uang rakyat. Uang
masyarakat yang telah diambil oleh bank akan didistribusikan ke unit perencanaan ekonomi
lainnya. Masyarakat umum akan terus mendapatkan manfaat yang diperoleh dari inisiatif strategis
unit bisnis lainnya. Sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang
perbankan, Indonesia memperkenalkan dual banking system, yang memungkinkan bank untuk
beroperasi baik secara konvensional maupun berdasarkan hukum syariah dengan tetap berpegang
pada pedoman penerapan dan pengoperasian yang ketat. Padahal saat ini belum ada sistem
perbankan syariah. 1
1
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syari’ah di Indonesia, Prenadamedi
1
BAB II
PEMBAHASAN
Bank syariah pertama kali dibuka di Indonesia pada tahun 1990. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
melakukan survei terhadap bank syariah di Indonesia pada 18-20 Agustus 1990. Bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip etika hukum Islam disebut sebagai bank syariah. Bank yang
berpegang pada prinsip-prinsip etika hukum Islam, terutama yang mengharuskan menjalankan
bisnis secara Islami, adalah bank yang menerapkan prinsip-prinsip syariah. Pasal 1 Ayat 1 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2008 memberikan informasi yang secara khusus relevan dengan
perbankan syariah, termasuk informasi tentang kelembagaan, inisiatif utama, serta metode dan
prosedur untuk melaksanakan inisiatif tersebut.2
2.2.Definisi Bank Syariah
Secara Umum, Bank Syariah (Islamic Bank) Adalah Bank Yang Operasionalnya Sesuai Dengan
Hukum Syariah Islam.Ada Standar Islam Lain Yang Tersedia Saat Ini Selain Standar Islam Untuk
Bank Itu Sendiri, Termasuk Bank Bebas Bunga, Bank Lariba, Dan Bank Syariah. Menurut Standar
Perbankan Syariah Di Indonesia, Bank Syariah Menggunakan Singkatan “Bank Syariah” Atau
Lebih Khusus Lagi “Bank Berdasarkan Prinsip Syariah”. Disebutkan Dalam Pasal 1 Undang-
Undang No. 21 Tahun 2008 Bahwa Bank Adalah Suatu Usaha Yang Memperbolehkan Orang
Untuk Meminjam Uang Kepada Masyarakat Dalam Bentuk Pinjaman Dan Mengembalikannya
Kepada Mereka Dalam Bentuk Kredit Atau Bentuk Pembayaran Lain Dengan Tujuan
Meningkatkan Biaya Hidup Sebagian Besar Penduduk. Bank Terbagi Menjadi Dua Jenis Yaitu
Bank Konvensional Dan Bank Syariah. Bank Konvensional Adalah Bank Yang Meluncurkan
Usahanya Dengan Cara Konvensional Dan Terdiri Dari Bank Konvensional Dan Bank
2
1 Irham Fahmi, Pengantar Perbankan Teori & Aplikasi, ( Bandung : Alfabeta, 2014), hlm.1.
hlm.65. 3 Kasmir, Dasar-dasar perbankan, (Jakarta: Pt. RajaGrafindo Persada, 2014), hlm. 154.
2
Konvensional Perkreditan Rakyat. Yang Dimaksud Dengan "Bank Syariah" Adalah Lembaga
Keuangan Yang Menjalankan Usaha Sesuai Dengan Prinsip Islam, Yaitu "Bank Umum Syariah"
(BUS) Dan "Bank Pembiayaan Rakyat Syariah" (BPRS). Hukum Syariah Adalah Hukum Islam
Yang Digunakan Dalam Transaksi Perbankan Sesuai Dengan Fatwa Yang Dikeluarkan Oleh
Badan Yang Berwenang Mengeluarkan Fatwa Yang Sesuai Dengan Syariah.
Untuk tujuan perbandingan, Bank Syariah berbeda dengan Bank Konvensional, terlihat dari
aturan,fungsi, dan tujuan Bank Syariah.
3
3
Irham Fahmi, Pengantar Perbankan Teori & Aplikasi, ( Bandung : Alfabeta,2014), hlm.31.
Kasmir, Pemasaran Bank, ( Jakarta : Prenada Media Group, 2008), hlm.21.
3
b.Fungsi Bank Syariah
Menurut Pasal 4 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang bank syariah, penting untuk
melancarkan fungsi penghimpunan dana masyarakat dan penyaluran dana secara umum. Selain
itu, Bank Syariah mampu menjalankan fungsi sosial berupa lembaga perkreditan yaitu
menerima dana yang bersumber dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan
menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat. Menurut beberapa literatur perbankan
syariah, bank dengan berbagai skema transaksi non riba memiliki tiga fungsi, yaitu:
a. Fungsi manajer investasi
b. Fungsi investor
c. Fungsi sosial
Triandaru dan Budi Santoso (2006) menyimpulkan bahwa bank konvensional adalah bank yang
melakukan kegiatan, baik dalam bidang penyimpanan uang maupun dalam bidang pencairannya,
4
Taqiyuddin Nabani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif, (Surabaya: Rislah Gusti, 1999), hlm. 54
4
dengan menyediakan dan mengacu pada suatu ketidakseimbangan berupa bunga atau sejumlah
ketidakseimbangan dalam proporsi uang tertentu untuk tujuan tertentu. Setiap bank memiliki
tujuan dan fungsi, sehingga tujuan dan fungsi bank tradisional adalah sebagai berikut:
a) memberikan uang kepada masyarakat dan mengirimkan uang kembali kepada masyarakat
dalam bentuk pinjaman dengan tali bungee;
b) menyediakan layanan pembayaran kepada masyarakat.
c) Mengadakan hubungan debitur-kreditur bank-nasabah. Bank berdasarkan prinsip konvensional
dalam penggunaannya menggunakan dua cara, yaitu memasang bunga sebagai harga, baik untuk
produk-produk seperti giro, tabungan, maupun deposito, untuk mencari imbalan dan
mengkomunikasikan
2.5.Karakteristik Bank Konvensional
Bank konvensional adalah bisnis yang mengelola dana dan mengalokasikan dana berdasarkan
perjanjian internasional dan nasional serta undang-undang nasional. Orientasi keuntungan atau
keuntungan adalah fokus bank tradisional, dan itu mungkin berasal dari bunga hasil pinjaman
kepada nasabah atau badan usaha. Transaksi dan imbalan dari bank konvensional dibuat dalam
kerangka hukum Indonesia yang menguntungkan. Dua jenis hukum yang digunakan adalah hukum
perdata dan hukum pidana. Dengan bank yang beroperasi penuh, bank konvensional dapat
melakukan usaha dalam urusan ekonomi Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
5
a.Fungsi Bank Konvensional
Fungsi bank Konvensional termasuk mengumpulkan uang dari masyarakat umum. Transaksi ini
dilakukan dengan membuka berbagai produk keuangan seperti tabungan, giro, deposito, atau jenis
produk keuangan lainnya seperti bank. Dengan tersedianya berbagai produk tersebut, diharapkan
masyarakat memiliki akses tempat transfer uang yang lebih aman dan terpercaya.
-Dana Menyalurkan
Fungsi utama perbankan konvensional adalah mendistribusikan uang kepada masyarakat
umum.Setelah menyelesaikan proses pengurangan jumlah uang, bank kemudian akan memberikan
5
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta : Salemba Empat, 2006),
hlm.153-154.
5
uang kepada organisasi yang dibutuhkan.Penyaluran dana kepada masyarakat umum ini dilakukan
melalui penggunaan sistem kredit atau pinjaman.Setiap bank memiliki berbagai produk kredit dan
pinjaman yang berbeda.
-Peyedia Layanan
Fungsi bank tradisional termasuk menyediakan layanan dan produk.Saat ini fungsi bank tidak
hanya sebagai tempat menyimpan uang.Bank menawarkan layanan bank lain.Berbeda dengan
kehadiran belanja internet,6
6
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta : Salemba Empat, 2006),
hlm.153-154.
6
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Bank tradisional adalah salah satu yang terlibat dalam kegiatan seperti pencairan dan merujuk pada
ketidakseimbangan tunggal dalam bentuk bunga atau beberapa ketidakseimbangan dalam proporsi
tunggal yang berasal dari sejumlah uang tertentu untuk tujuan tertentu. Kalimat ini biasanya
diulang setiap tahun. Sebaliknya, Bank Syariah yang juga dikenal sebagai bank yang aktif bergerak
menyediakan dan membahas ketidakseimbangan atas dasar prinsip syariah, yaitu penjualan barang
dan penerimaan hasil.Perbedaan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah dapat dilihat pada
falsafah, dana nasabah, kewajiba zakat, dan struktur organisasi. Sedangkan Bank Konvensional
melakukan investasi pada usaha yang halal dan halal, Bank Syariah melakukan.7
3.2 Saran
Kami sadar makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu untuk kami diperbaiki, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
memperbaiki makalah ini dan makalah-makalah kami selanjutnya.
7
Marwini, Kontroversi Riba dalam Perbankan Konvensional dan Dampaknya Terhadap Perekonomian, diakses
dilaman website http//ejournal.uin-suka.ac.id, pada senin 17 juni 2019 pukul 15:43.
7
DAFTAR PUSTAKA
pukul 15:43.
Sewang, Anwar, and Abdul Halik. "Learning Management Model of Islamic Education based
on Problem: A Case Study of the Tarbiyah and Adab Department of IAIN Parepare." Talent
Mikro Syariah." Iqtishadia: Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam STAIN Kudus 9.2
(2016): 201-226
Sewang, Anwar. "The Influence of Leadership Style, Organizational Culture, and Motivation
Dakwah Wal Irsyad (DDI) at West Sulawesi." International Journal of Management and