MAKALAH
PERBANKAN SYARIAH
DISUSUN OLEH :
ACHMADYAN RAYA
2251020177
2022/2023
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perbankan
Syariah” ini dengan tepat waktu. Penulis sangat menyadari bahwa penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun sebagai bahan masukan dan bahan
pertimbangan bagi penulis dalam menyelesaikan tugas-tugas berikutnya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat
Ibu Kemala Puji, S.E.I.M.E selaku dosen pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan yang telah memberikan penulis tugas makalah ini. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga para pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Saran.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Mengetahui dasar hukum perbankan syariah
2. Mengetahui Pengertian prinsip syariah dengan jelas
3. Mengetahui dan memahami perbedaan antara bank konvensional dan bank
syariah?
4. Mengetahui kegiatan usaha dalam bank syariah
3
BAB II
PEMBAHASAN
1
Wery Gusmansyah, Hukum Perbankan Syariah: Prosedur dan Pola Penyelesaian sengketa
perbankan syariah, (Bengkulu: Penerbit Vanda, 2016), hlm. 24
2
Noer, M. A. (2022). Gambaran Umum Perbankan Syariah Di Indonesia. hlm. 2
4
3
Rachmadi Usman, S. H. (2022). Aspek hukum perbankan syariah di Indonesia. Sinar Grafika.
hlm. 34-44.
4
Noer, M. A. (2022). Gambaran Umum Perbankan Syariah Di Indonesia. hlm. 4
5
5
Dzuluqy, S. (2016). Penyelesaian sengketa ekonomi syariah secara litigasi. Jurnal Studi Kasus
Perkara. hlm. 9.
6
Andrianto. M Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah: Implemetasi Teori dan Praktek,
(CV. Penertbit Qiara Media, 2019), hlm. 31
7
Danupranata, G. (2013). Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah. hlm. 37.
6
1. Investasi
Bank Syariah dalam menyalurkan dananya kepada pihak pengguna
dana, sangat selektif dan hanya boleh menyalurkan dananya dalam
investasi halal. Sedangkan bank konvensional, tidak mempertimbangkan
jenis investasinya, akan tetap penyaluran dananya dilakukan untuk
perusahaan yang menguntungkanm meskipun menurut syariah islam
termasuk produk yang tidak halal.
2. Return/Keuntungan
Return yang diberikan oleh bank syarah kepada investor, dihitung
dengan sistem bagi hasil, sehingga adil bagi kedua pihak. Dari sisi
penghimpunan dana pihak ketiga, bila bank syariah memperoleh
pendapatan besar, maka nasabah investor juga akan menerima bagi hasil
yang besar, dan sebaliknya bila hasil bank syariah kecil, maka bagi hasil
yang dibagikan kepada nasabah investor juga akan menurun. Sebaliknya,
dalam bank konvensonal, Return yang diberikan maupun yang diterima
dihitung berdasarkan bunga. Bunga dihitung dengan mengalikan antara
persentase bunga dengan pokok pnjaman atau pokok penempatan dana,
sehingga hasilnya akan tetap.
3. Perjanjian/akad
Perjanjan menggunakan akad sesuai dengan sistem syariah.
Sebaliknya, perjanjian yang dilaksanakan antara bank konvensonal dan
nasabah adalah menggunakan dasar hukum positif.
4. Orientasi
Orientasi bank syariah dalam memberikan pembiyaannya dalah
falah dan profit oriented. Bank syariah memberikan pembiayaan semata-
mata memperoleh keuntungsn tetapi mempertimbangkan masyarakat.
Sedangkan bank konvensional akan memberikan kredit kepada nasabah
bila usaha nasabah menguntungkan
5. Hubungan bank dan nasabah
Kedua pihak memiliki kedudukan yang sama. Sehingga hasil usaha
hasil kerjasama yang dilakukan oleh nasabah, akan dibagihasilkan dengan
7
bank syariah dengan nisbah yang telah disepakati bersama dan tertuang
dalam akad.
6. Dewan Pengawas
Dewan pengawas bank syariah meliputi beberapa pihak antara lan:
Komisaris, Bank Indonesia, Bapepam (untuk bank syariah yang go public)
dan dewan pengawas syariah. Semua dewan pengawas memiliki fungsi
masing-masing.
7. Penyelesainan sengketa.
Permasalahan yang muncul di bank syariah akan diselesaikan
dengan musyawarah. Namun apabila musyawarah tidak menyelesaikan
masalah akan diselesaikan oleh pengadilan dalam lingkunga peradilan
agama. Bank konvensional akan menyelesaikan sengketa melalui
negosiasi. Bila negosiasi tidak dapat dilaksanakan, maka penyelesaiannya
melalui pengadilan negeri setempat.8
1. Penghimpunan Dana
8
Ismail, M. B. A. (2017). Perbankan Syariah. Kencana. hlm 34-38.
9
Yumanita, D. (2005). Bank Syariah: Gambaran Umum. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi
Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia. hlm. 15.
8
a. Modal disetor
Modal merupakan dana yang diserahkan oleh para pemilik
(owner) sebagai bagian keikutsertaannya dalam usaha bank syariah.
Sebagai buktinya, pemilik akan menerima sejumlah saham sesuai
dengan porsi keikutsertaannya.
b. Titipan masyarakat (Al-Wadiah)
Salah satu prinsip yang di gunakan bank syariah dalam
penghimpunan dana adalah dengan menggunakan prinsip titipan.
Akadnya adalah Al-Wadiah, yaitu dimana dapat di ambil oleh
pemiliknya sewaktu-waktu. Contoh aplikasi pada bank syariah adalah
rekening giro, dan rekening tabungan.
c. Investasi (mudharabah)
Akad yang sesuai dengan prinsip investasi adalah mudharabbah
yang mempunyai tujuan kerja sama antara pemilik dana (shohibul
maal) dan pengelola dana (mudharib) atau bank. Pemilik dana sebagai
investor murni menanggung aspek sharing risk dan return dari bank.
Yang dalam aplikasi di bank syariah di kenal dengan rekening investasi
umum/tidak terikat, dan rekening investasi khusus/terikat.
d. Dana dari ZIS
Selain menghimpun dana untuk tujuan komersil, bank syariah
juga menghimpun dana untuk tujuan kepentingan social yang bersal
dari dari dana ZIS.10
2. Penyaluran/Pembiayaan
10
Andrianto, A., & Firmansyah, M. A. (2019). Manajemen Bank Syariah: Implementansi Teori
dan
Praktek. hlm. 103-104.
9
pola bagi hasil), murabahah dan salam (dengan pola jual beli), dan ijarah
(dengan pola sewa operasional maupun finansial).11
3. Jasa Keuangan
11
Yumanita, D. (2005). Bank Syariah: Gambaran Umum. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi
Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia. hlm. 20.
10
12
Danupranata, G. (2013). Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah. hlm. 72.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bank syariah adalah suatu lembaga yang menerapkan system
perbankan (intermediasi/penghimpunan dan penyaluran dana) serta jasa
keuangan berdasarkan prinsip islam. Dalam berjalannya segala aktivitas
perbankan, bank syariah memiliki dua dasar hukum berdasarkan peraturan
negara dan berdasarkan Al-Qur’an dan hukum islam yang lainnya. Prinsip
Syariah adalah dasar yang harus di patuhi, dalam menjalankan kegiatan
syariahnya. Perbedaan bank syariah dan bank konvensional : 1). Investasi, 2).
Return/Keuntungan, 3). Perjanjian/akad, 4). Orientasi, 5). Hubungan bank
dan nasabah, 6). Dewan Pengawas, 7). Penyelesainan sengketa. Dan kegiatan
usahanya terdiri dari penghimpunan, pembiayaan/penyaluran atau perkreditan
jika dalam konvensional, dan jasa keuangan.
3.2 Saran
Sebagai penyusun, penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, mohon kritik dan saran dari
pembaca, agar penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA