Anda di halaman 1dari 13

Sistem Moneter Islam

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Dosen Pengampu:
M. Khanif Ardzani, M.E

Disusun oleh kelompok 2/B3:


1. WARDATUL HUSNA
2. WARDATUL FITRIYAH

PROGRAM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY
GENTENG-BANYUWANGI
OKTOBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan nikmat-
Nya kami diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
pula sholawat dan salam kami curahkan kepada Rasulullah SAW semoga kita selalu dalam
lindungan beliau.
Makalah yang berjudul tentang Fungsi dan Peranan Bank Syariah dan Lembaga
Keuangan Non Bank ini disusun untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah Sistem Moneter
Islam. Penulisan makalah ini dimungkinkan oleh adanya bantuan dan bimbingan dari berbagi
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingan kepada
bapak M. Khanif Ardzani, M.E selaku dosen pembimbing mata kuliah manajemen kelas dan juga
teman-teman yang sudah membantu kami dalammenyusun makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangannya didalamnya. karena itu, kami dengan terbuka dan senang
hati akan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini
menjadi lebih baik. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih dan kurang lebihnya mohon maaf, Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Genteng, 09 November 2023
Tim Penyusun

KELOMPOK 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ....................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang .......................................... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ..................................... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Pembahasan ................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 5
2.1 Pengertian Bank Syariah............................................................................ 5
2.2 Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank ................................................. 6
2.3 Fungsi dan Peranan Bank .......................................................................... 6
2.3 Fungsi dan Peranan Lembaga Keuangan Non Bank ................................... 7
2.3 Lembaga Keuangan Islam di Indonesia ...................................................... 8
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 11

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang di kembangkan berdasarkan
sistem syariah (hukum islam). Usaha pembentukan sistem ini berangkat dari larangan islam
untuk memungut dan meminjam berdasarkan bunga yang termasuk dalam riba dan investasi
untuk usaha yang dikatagorikan haram, misalnya dalam makanan, minuman dan usaha-usaha
lain yang tidak islami, yang hal tersebut tidak diatur dalam bank konvensional.
Sejak langkah pertama pendiriannya bank-bank syariah telah menunjukkan trend
perkembangan yang positif sehingga dapat memainkan peranan pentingnya dalam
memobilisasi, mengalokasi, dan memanfaat kansumber daya dengan lebih baik. Salah satu
faktor pendukung yang menunjang trend positif ini adalah pembagian hasil usaha dalam
pembiayaan yang menggunakan konsep profit sharing dan revenue sharing dengan akad
mudharabah, meski pada awalnya, konsep ini tidak begitu luas di mengerti oleh masyarkat.
Profit sharing dan revenue sharing merupakan pembagian hasil usaha dengan ketentuan nisbah
pihak penyalur dana dan penerima dana usaha. Sehingga besarnya pembagian di pengaruhi
oleh hasil usaha yang dijalani.
Konsep profit sharing atau yang juga disebut dengan profit and losssharing menawarkan
pembagian hasil usaha dengan perhitungan pendapatan / keuntungan bersih (net profit), yaitu
laba kotor dikurangi beban biaya yang dikeluarkan selama operasional usaha. Sedangkan
konsep revenue sharing adalah konsep yang menawarkan pembagian hasil usaha berdasarkan
perhitungan laba kotor (gross 2 profit). Kosep inilah yang membedakannya dengan bank-bank
konvensional yangmenawarkan tingkat suku bunga yang tinggi agar dapat menarik minat
masyarakat menabungkan uangnya di bank. Besarnya bunga dalam pembagian hasil usaha
ditetapkan pada awal perjanjian kerjasama dengan keuntungan yang pasti bagi investor.
Bahkan meski kreditur mengalami kerugian dalam usahanya, investor tetap mendapatkan
bunga yang di sepakati sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Bank Syariah?
2. Apa yang dimaksud dengan Lembaga Keuangan NonBank?
3. Apa fungsi dan peranan Bank?
4. Apa saja fungsi dan peranan Lembaga Keuangan NonBank?
5. Apa saja Lembaga Keuangan Islam yang ada di Indonesia?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahuai definisi dari Bank Syariah
2. Untuk mengetahui definisi dari Lembaga Keuangan NonBank
3. Untuk mengetahui fungsi dari peranan Bank
4. Untuk mengetahui fungsi dan peranan Lembaga Keuangan NonBank
5. Untuk mengetahui apa saja Lembaga Keuangan Islam yang ada di Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam dan dalam
kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada nasabah. Imbalan
yang diterima oleh bank syariah maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad
dan perjanjian antara nasabah dan bank. Perjanjian (akad) yang terdapat di perbankan syariah harus
tunduk pada syarat dan rukun akad sebagaimana diatur dalam syariah islam.
Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah mengemukakan pengertian
perbankan syariah dan pengertian bank syariah. Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha
serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah merupakan bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank
umum syariah (BUS), unit usaha syariah (UUS) dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS).
Menurut Perwataatmadja, bank syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-
prinsip syariah (islam) dan tata caranya didasarkan pada ketentuan Al-Qur’an dan hadist.
Menurut Muhamad, bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang
yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bank syariah merupakan bank yang kegiatannya
mengacu pada hukum islam dan tidak membebankan bunga pada kegiatan apapun. Imbalan bank
syariah yang diterima atau yang dibayarkan kepada nasabah sesuai dengan perjanjian dan akad
yang sudah disetujui diawal. Perjanjian pada perbankan syariah harus menurut dengan syarat dan
rukun akad yang sudah diatur dalam syariat islam. Bank syariah memberikan layanan bebas bunga
kepada para nasabahnya. Sistem operasional bank syariah, penarikan bunga dilarang dalam semua
bentuk transaksi apapun. Bank syariah tidak mengenal namanya sistem bunga, baik itu bunga yang
diperoleh dari nasabah yang meminjam uang atau bunga yang dibayar kepada penyimpan dana di
bank syariah. Bank syariah hanya mengenal bagi hasil pada semua akad yang dipraktekkan dalam
bank syariah

2.2 Pengertian Lembaga Keuangan NonBank


Lembaga keuangan bukan bank adalah suatu badan yang melakukan kegiatan di bidang
keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan
mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama guna membiayai
investasi perusahaan. Tujuan lembaga keuangan nonbank adalah untuk mendorong perkembangan
pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah.
Menurut Surat Keputusan Mentri Keuangan RI No. KEP-38/MK/1V/1972, Lembaga
Keuanngan Bukan Bank [LKKBB] adalah semua lembaga [badan] yang melekukan kegiatan
dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara
mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada mssyarakat terutama untuk
membiayai investasi perusahaan-perusahaan. Bentuk usaha lembaga keuangan bukan bank di
Indonesia adalah sebagai berikut.

2
a. Badan hukum Indonesia yang didirikan oleh warga negara Indonesia atau badan hukum
Indonesia dalam bentuk kerja sama dengan badan hukum asing.
b. Badan hukum asing dalam bentuk perwalian dari lembaga keuangan yang berkedudukan di
luar negeri.

2.3 Fungsi dan peranan Bank


 terdapat 3 fungsi bank syariah, diantaranya :
a. Pertama yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana. Bank syariah
mengumpulkan dan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk titipan dengan
menggunakan akad alwadiah dan dalam bentuk investasi dengan menggunakan akad
almudharabah. Al-Wadiah adalah akad antara pihak pertama (masyarakat) dengan pihak
kedua (bank), dimana pihak pertama menitipkan dananya kepada bank dan pihak kedua,
bank menerima titipan untuk dapat memanfaatkan titipan pihak pertama dalam transaksi
yang diperbolehkan dalam islam. Sedangkan Al-Mudarabah merupakan akad antara pihak
pertama yang memiliki dana kemudian menginvestasikan dananya kepada pihak lain yang
mana dapat memanfaatkan dana yang diinvestasikan dengan tujuan tertentu yang
diperbolehkan dalam syariat islam.
b. Penyalur Dana kepada Masyarakat Menyalurkan dana kepada masyarakat yang
membutuhkan, masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari bank syariah asalkan dapat
memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang berlaku.Dalam menyalurkan dana, bank
syariah akan memperoleh return atas dana yang disalurkan. Return atau pendapatan yang
diperoleh bank syariah atas penyaluran dana tergantung pada akadnya. Bank syariah
menyalurkan dana kepada masyarakat dengan menggunakan bermacam-macam akad,
antara lain akad jual beli dan akad kemitraan atau kerja sama usaha. Dalam akad jual beli,
return yang diperoleh bank atas penyaluran dananya adalah dalam bentuk margin
keuntungan. Margin keuntungan merupakan selisih antara harga jual kepada nasabah dan
harga beli bank. Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas penyaluran dana kepada nasabah
yang menggunakan akad kerja sama usaha adalah bagi hasil.
c. Memberikan Pelayanan Jasa Bank Pelayanan jasa bank syariah diberikan dalam rangka
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Berbagai jenis produk
pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh bank syariah antara lain jasa pengiriman uang
(transfer), pemindahbukuan, penagihan surat berharga dan lain sebagainya.
 Peran bank syariah diantaranya :
a. Meningkatkan kesadaran syariah umat islam sehingga dapat memperluas segmen dan
pangsa pasar perbankan syariah.
b. Memurnikan operasional perbankan syariah sehingga dapat lebih meningkatkan
kepercayaan masyarakat.
c. Menjalin kerjasama dengan para ulama.
d. Memberdayakan ekonomi umat dan beroperasi secara transparan.
e. Memberikan return yang lebih baik, sehingga investasi di bank syariah mampu
memberikan lebih baik dibandingkan dengan bank konvensional.
f. Mendorong terjadinya transaksi produktif dan mengurangi tingkat spekulasi di pasar
keuangan.

3
g. Mendorong pemerataan pendapatan, karena bank syariah tidak hanya mengumpulkan
dana dari pihak ketiga namun dapat juga sebagai lembaga yang mengumpulkan zakat,
infaq dan shodakoh, hal ini dapat disalurkan melalui pembiayaan Qardul Hasan, yang
diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi.
h. Peningkatan efisiensi mobilisasi dana, khususnya pada produk mudharabah al
muqayyadah dimana bank syariah bebas untuk melakukan investasi atas dana yang
diserahkan oleh investor
2.4 fungsi dan peranan Lembaga Keuangan NonBank
Adapun fungsi dan peranan lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut:
a. Pemberi Bantuan Modal
Pertama, fungsi lembaga keuangan bukan bank adalah menyediakan bantuan modal
untuk pelaku usaha. Pihak LKBB mempunyai berbagai penawaran fasilitas kredit baik
jangka pendek atau panjang. Adanya layanan ini mampu membantu para pelaku usaha
untuk mendapatkan modal dalam berbisnis.
b. Menghimpun Dana Masyarakat
Fungsi berikutnya lembaga keuangan bukan bank adalah mengumpulkan uang
masyarakat melalui penerbitan surat berharga, pembukaan layanan deposito, dan banyak
lagi. Dana yang sudah dihimpun selanjutnya akan didistribusikan ke sektor produktif
seperti unit bisnis kecil masyarakat.
c. Membantu Likuidasi Kas Bisnis
Selanjutnya, fungsi lembaga keuangan bukan bank adalah membantu likuidasi kas bisnis.
Selain memberi bantuan pada UMKM, LKBB juga memberikan kredit kepada pelaku
usaha menengah agar kas perusahaan suatu usaha dapat terjaga likuidasi keuangannya.
d. Menjamin Risiko Finansial Masyarakat
LKBB juga berfungsi dalam menjamin risiko finansial masyarakat dengan melakukan
pengawasan terhadap sektor-sektor perbankan lainnya. Dengan adanya LKBB penjamin
risiko, masyarakat tidak perlu khawatir mengalami kejahatan-kejahatan dunia perbankan
seperti penipuan dan kebocoran data.
e. Menjadi Perantara Transaksi
Adanya LKBB sangat membantu perusahaan di Indonesia memperoleh sumber modal
berupa kredit dari luar atau dalam negeri. Sebab salah satu fungsi lembaga keuangan
bukan bank adalah penghubung dalam mempertemukan pemilik modal dengan pelaku
usaha yang memerlukan dana.
f. Mendirikan Usaha Bidang Keuangan
LKBB memiliki hak untuk mendirikan usaha baru di bidang keuangan dengan
persetujuan dari Menteri Keuangan. Biasanya usaha tersebut didirikan sebagai solusi atas
masalah keuangan yang ada atau membantu masyarakat dalam hal finansial. Contoh
usaha keuangan yang didirikan LKBB diantarana penjaminan kredit, lembaga
penyelenggara jaminan sosial, dan badan penyediaan ekspor.

4
2.5 Lembaga Keuangan yang ada di Indonesia
Adapun lembaga keuangan Bank yang ada di Indonesia.
a. Bank umum
Bank umum adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha secara konvensional ataupun
juga berlandaskan nilai-nilai syariah. Tugas bank umum dalam menjalankan kegiatannya
adalah menghimpun dana dari masyarakat, memberikan kredit, serta menerima
pembayaran.
bank umum ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,
bahwa bank umum adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan lalu menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk
lain untuk tujuan meningkatkan taraf hidup dari masyarakat.
b. Bank sentral
Bank sentral merupakan lembaga instansi yang memiliki tanggung jawab atas keuangan
suatu negara. Bank sentral ini juga diberikan tanggung jawab untuk menstabilkan harga
dan nilai mata uang pada suatu negara sehingga memiliki pengaruh yang sangat besar pada
perekonomian suatu negara. Di Indonesia, bank yang dijadikan bank sentral adalah Bank
Indonesia atau BI.
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menstabilkan nilai
mata uang rupiah, kestabilan sektor-sektor perbankan di Indonesia, sektor industri, serta
kestabilan ekonomi di seluruh Indonesia. Kewenangan Bank Indonesia ini juga telah diatur
secara resmi dalam Undang-Undang.
c. Bank Pengkreditan Rakyat
Bank perkreditan rakyat telah ada sejak zaman dahulu, bahkan sejak zaman belanda. Bank
perkreditan rakyat merupakan contoh lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan
usaha konvensional yang didalamnya tidak menyediakan jasa lalu lintas pembayaran.
Kegiatan yang dilakukan oleh bank perkreditan rakyat ini sebenarnya hampir mirip dengan
bank umum. Perbedaannya adalah bank perkreditan rakyat tidak melayani jasa lalu lintas
pembayaran, tidak menerima simpanan berupa giro, asuransi, serta kegiatan valas.
Bank perkreditan rakyat janya menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, dan lainnya. Bank perkreditan rakyat biasanya banyak terdapat di dekat
masyarakat yang membutuhkan, seperti bank desa, bank pasar, bank pegawai, lembaga
perkreditan desa, badan kredit kecamatan, dan lembaga-lembaga keuangan lain
Dan adapun Lembaga Keuangan non Bank sebagai berikut:
a. Penggadaian
Pegadaian merupakan salah satu contoh lembaga keuangan bukan bank yang telah
diakui oleh negara melalui Jasa Otoritas Keuangan (OJK) dan telah diizinkan secara
resmi untuk melaksanakan kegiatan berupa penyaluran dana ke masyarakat atas dasar
hukum gadai. Pegadaian biasanya digunakan oleh orang yang ingin melakukan
peminjaman uang, namun menjadikan barang berharganya sebagai jaminan. Barang
berharga yang biasa dijadikan jaminan diantaranya adalah sertifikat tanah, rumah,
emas, atau bahkan alat elektronik seperti laptop, televisi, dan sebagainya.
b. Koprasi simpan pinjam

5
Koperasi simpan pinjam merupakan lembaga keuangan yang menggunakan asas
kekeluargaan dan memiliki skala yang lebih kecil dari bank. Keberadaan koperasi
simpan pinjam sangat bermanfaat untuk membantu memajukan perekonomian
masyarakat melalui pinjaman dana usaha. Koperasi simpan pinjam ini memiliki dana
dari anggota yang bergabung dalam koperasi dan juga penjualan yang dilakukan oleh
mereka. Peminjaman dari koperasi ini juga hanya bisa dilakukan oleh anggota koperasi.
c. Perusahaan sewa guna
Perusahaan sewa guna ini adalah nama lain dari leasing. Perusahaan sewa guna
merupakan lembaga keuangan yang menggunakan cara sewa-kontrak. Sewa-kontrak
yang dilakukan oleh leasing ini biasanya juga dilakukan jika ingin mengangsur sesuatu.
Jika yang mengangsur atau yang melakukan sewa-kontrak tersebut tidak dapat
membayar lagi, maka barang tersebut akan diambil kembali oleh perusahaan leasing.
d. Asuransi
Asuransi juga merupakan salah satu contoh lembaga keuangan yang sering kita
jumpai. Asuransi berguna untuk mengamankan keuangan pribadi jika suatu saat
terjadi suatu risiko. Asuransi biasanya berupa asuransi kesehatan, asuransi
pendidikan, asuransi kendaraan, asuransi jiwa, dan sebagainya.
e. Dana pension
Dana pensiun merupakan suatu kebijakan perusahaan yang dilakukan dengan cara
memotong gaji karyawannya, lalu menyimpannya dan akan dikembalikan atau
diberikan kepada orang tersebut ketika ia sudah pensiun atau ketika orang tersebut
sudah tak lagi bekerja di tempat tersebut.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Pengertian Bank Syariah
Bank syariah adalah bank yang kegiatannya mengacu pada hukum islam dan dalam
kegiatannya tidak membebankan bunga maupun tidak membayar bunga kepada
nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank syariah maupun yang dibayarkan kepada
nasabah tergantung dari akad dan perjanjian antara nasabah dan bank. Perjanjian (akad)
yang terdapat di perbankan syariah harus tunduk pada syarat dan rukun akad
sebagaimana diatur dalam syariah islam.
 Pengertian Lembaga Keuangan NonBank
Lembaga keuangan bukan bank adalah suatu badan yang melakukan kegiatan di bidang
keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama
dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan. Tujuan lembaga keuangan nonbank
adalah untuk mendorong perkembangan pasar modal serta membantu permodalan
perusahaan-perusahaan ekonomi lemah.
 Fungsi dan peranan Bank
terdapat 3 fungsi bank syariah, diantaranya :
 Pertama yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana
 Penyalur Dana kepada Masyarakat Menyalurkan dana kepada masyarakat yang
membutuhkan
 Memberikan Pelayanan Jasa Bank Pelayanan jasa bank syariah
Peran bank syariah diantaranya :
 Meningkatkan kesadaran syariah umat islam
 Memurnikan operasional perbankan syariah
 Menjalin kerjasama dengan para ulama.
 Memberdayakan ekonomi umat dan beroperasi secara transparan.
 Memberikan return yang lebih baik
 Mendorong terjadinya transaksi produktif dan mengurangi tingkat spekulasi di
pasar keuangan.
 Mendorong pemerataan pendapatan
 Peningkatan efisiensi mobilisasi dana
 fungsi dan peranan Lembaga Keuangan NonBank
- Pemberi Bantuan Modal
- Menghimpun Dana Masyarakat
- Membantu Likuidasi Kas Bisnis
- Menjamin Risiko Finansial Masyarakat
- Menjadi Perantara Transaksi
- Mendirikan Usaha Bidang Keuangan

7
 Lembaga Keuangan yang ada di Indonesia
 lembaga keuangan Bank
- Bank Umum
- Bank Sentral
- Bank Pengkreditan Rakyat
 Lembaga keuanga non Bank
- Penggadaian
- Koprasi Simpan Pinjam
- Perusahaan sewa guna
- Asuransi
- Dana Pensiun

8
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: PrenadaMedia Group, 2016), hal. 25-26
Andrianto dan Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah: Implementasi Teori dan Praktek,
(Yogyakarta: Qiara Media, 2019), hal. 24-25
Muhamad, Manajemen Dana Bank..., hal. 2
Andrianto dan Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah..., hal. 27
Ibid, hal. 27-31
Hasibuan, Malayu S.P. 2009.Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai