Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LEMBAGA KEUANGAN BANK SYARIAH

Disusun Oleh:
GILANG ANUGRAH SINULINGGA
(2101030008)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AL WASHLIYAH
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah saya
memuji dan hanya kepada-Nya lah saya memohon pertolongan. Tidak lupa shalawat serta
salam saya haturkan pada junjungan Nabi agung kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah
beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan.
Dengan pertolongan-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini. saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan
dapat dilakukan.
Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
pengembangan wawasan bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya.
Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………………………………….

Daftar Isi……………………………………………………………………………………..

Bab 1 Pendahuluan…………………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………………………..

Bab 2 Pembahasan……………………………………………………………………………
2.1 Pengertian Lembaga Keuangan Bank Syariah…………………………………
2.2 Perkembangan Bank Syariah…………………………………………………
2.3 Kelembagaan Bank Syariah……………………………………………………
2.3.1 Bank Umum Syariah (BUS)…………………………………………
2.3.2 Unit Usaha Syariah (UUS)…………………………………………….

Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………
3.2 Saran……………………………………………………………………………

Daftar Pusaka…………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang kita ketahui, agama Pada dasarnya, manusia membutuhkan pedoman
hidup dalam menjalani segala aktivitasnya. Agama merupakan pedoman hidup yang paling
utama, dimana dalam agama terdapat syariat yang mengatur kehidupan manusia. Dengan
berpegang teguh kepada agama maka hidup kita dijamin aman dan tentram. Adapun definisi
syariat secara bahasa yaitu hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia,
hubungan manusia dengan Allah Swt.. hubungan manusia dengan manusia dan alam sekitar
berdasarkan Al-Qur'an dan hadis. Secara etimologi, syariat memiliki arti mazhab atau metode
yang lurus.
Islam merupakan agama penyempurna agama-agama sebelumnya, karena itulah
sebaik-baiknya dan seadil-adilnya syariat adalah syariat Islam yang telah diciptakan oleh
Allah SWT. Maka dari itu, ada baiknya jika syariat Islam tersebut dapat diaplikasikan pada
segala aktivitas manusia, tak terkecuali pada lembaga- lembaga keuangan. Dengan
diterapkannya syariat Islam pada lembaga- lembaga keuangan, maka lembaga keuangan
tersebut berubah sistemnya yang sebelumnya konvensional menjadi syariah dengan
harapannya yaitu lembaga keuangan tersebut mampu berjalan dengan efektif, efisien, dan
yang terpenting sesuai dengan hukum-hukum Islam. Selain itu juga, dengan menerapkan
syariat Islam, kita tidak hanya mementingkan duniawi, namun akhirat pun turut diperhatikan
sehingga cita-cita bahagia dunia dan akhirat dapat tercapat

1.2 Rumusan masalah


1.Mengetahui apaitu lembaga keuangan bank syariah
2.Mengetahui perkembangan Lembaga keuangan bank syariah
3.Mengetahui kelembagaan keuangan bank syariah

1.3 Tujuan Masalah


1.Apa yang dimaksud Lembaga keuangan bank syariah?
2.Bagaimana perkembangan keuangan bank syariah?
3.Apa saja Lembaga keuangan bank syariah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lembaga Keuangan Bank Syariah


Lembaga keuangan (financial institution) adalah suatu perusahaan yang usahanya
bergerak dibidang jasa keuangan. Artinya, kegiatan yan dilakukan oleh lembaga ini akan
selalu berkaitan dengan bidang kenangan. Bila lembaga keuangan tersebut disandarkan
kepada syariah maka menjadi lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah secara
esensial berbeda dengan lembaga keuangan konvensional baik dalam tujuan, mekanisme,
kekuasaan, ruang lingkup serta tanggungjawabnya. Lembaga keuangan syariah adalah suatu
perusahaan yang usahanya bergerak dibidang jasa keuangan yang berdasarkan prinsip
syariah. Prinsip syariah yaitu prinsip yang menghilangkan unsur-unsur yang dilarang dalam
islam, kemudian menggantikannya dengan akad-akad tradisional islam.
Lembaga keuangan syariah dibagi menjadi dua yaitu lembaga keuangan bank dan
lembaga keuangan bukan hank. Lembaga keuangan bank adalah badan usaha yang
melakukan kegiatan dibidang keuangan dengan menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk
pembiyayaan, Lembaga keuangan bukan bank adalah badan usaha yan melakukan kegiatan
dibidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan jalan
mengeluarkan surat berharga dan menyalurkan kepada masyarakat guna membiayai investasi
perusahaan.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998
tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang meghimpun dana
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Sesuai Undang-Undang No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah, bank syariah
adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip
hukum islam yang diatur dalam fatwa majelis ulama indonesia seperti prinsip keadilan dan
keseimbangan ("adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta
tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan objek yang haram.
Beberapa pakar yang menjelaskan definisi dari bank syariah sebagai berikut:
Menurut Sudarsono, Bank Syariah adalah lembaga keuangan negara yang
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas pembayaran dan juga
peredaran uang yang beroperasi dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah atau islam
Menurut Perwataatmadja. Pengertian Bank Syariah adalah bank yang beroperasi berdasarkan
prinsip-prinsip syariah (islam) dan tata caranya didasarkan pada ketentuan Al-Qur'an dan
Hadist.
Menurut Schaik. Bank Syariah adalah suatu bentuk dari bank modern yang didasarkan
pada hukum islam, yang dikembangkan pada abad pertengahan islam dengan menggunakan
konsep bagi risiko sebagai sistem utama dan meniadakan sistem keuangan yang didasarkan
pada kepastian dan keuntungan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa lembaga keuangan bank syariah adalah suatu badan usaha yang
menghimpun dana dan menyalurkannya dengan prinsip syariah yang sesuai dengan al quran
dan hadis

2.2 Perkembangan Bank Syariah


Di Indonesia, bank syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 , Adalah bank
muamalat. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan
Negaranegara muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia akan terus berkembang. Bila
pada tahun 1992-1998 hanya ada satu unit. Pada tahun 2000, bank syariah maupun bank
konvensional yang membuka unit syariah di Indonesia telah meningkat menjadi 6 unit.
Sedangkan jumlah BPRS sudah mencapai 86 unit dan masih akan bertambah. Di tahuntahun
mendatang, jumlah bank syariah ini akan terus meningkat seiring dengan masuknya pemain-
pemain baru, bertambahnya jumlah kantor cabang bank syariah yang sudah ada,maupun
dengan dibukannya Islamic widow di bank-bank konvensional. Optimisme pengembangan
perbankan syariah yang semakin baik dimasa mendatang disebabkan oleh beberapa alasan
antara lain:
1.Semakin meningkatnya pemahaman dan keinginan masyarakat untuk menggunakan jasa
perbankan syariah
2.Para bankir dan investor baru juga mulai menyadari mengenai potensi pasar dan
keunggulan komparatif yang dimiliki oleh sistem perbankan syariah sehingga menimbulkan
minat untuk mengembangkan pelayanan jasa perbankan syariah.
3.Bank indonesia mengakomodir dengan menyempurnakan berbagai ketentuan yang
memberikan berbagai pilihan untuk pengembangan jaringan kantor bank syariah serta
memberikan informasi tentang potensi wilayah masyarakat terhadap perbankan syariah.
Adapun faktor-faktor pendorong lain dalam pengembangan perbankan syariah yaitu:
1. Keinginan untuk meningkatkan mobilisasi dana masyarakat yang belum terserap ke sektor
perbankan.
2. Keinginan untuk meningkatkan ketahanan sistem perbankan nasional dan menyediakan
sarana bagi investor internasional untuk melaksanakan kegiatan pembiayaan dan transaksi
keuangan di indonesia yang sesuai dengan prinsip syariah.
Perkembangan perbankan syariah ini tentunya juga harus didukung oleh sumber daya
insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, namun realitas yang ada
menunjukan bahwa masih banyak sumber daya insani yang selama ini terlibat di institusi
syariah tidak memiliki pengalaman akademis maupun praktis dalam Islamic banking.
Tentunya kondisi ini cukup signifikan mempengaruhi produktifitas dan profesionalisme
perbankan syariah itu sendiri. Dan inilah memang yang harus mendapatkan perhatian dari
kita semua, yakni mencetak sumber daya insane yang mampu mengamalkan ekonomi syariah
di semua lini. Karena system yang baik tidak mungkin dapat berjalan bila tidak didukung
oleh sumber daya insani yang baik pula.

Perkembangan perbankan islam di Indonesia sebenarnya tidak terlepas dari


perkembangan dan kemajuan perbankan islam di dunia. Awal 1980an merupakan tonggak
awal dimulainya diskusi bank syariah sebagai pilar ekonomi islam beberapa uji coba telah
dilakukan seperti di bandung dan Jakarta, yaitu baitut tamwil salman,bandung, dan koperasi
Ridho gusti sebagai tonggak baru secara khusus memprakarsai berdirinya bank syariah di
Indonesia, yang prakarsai oleh majelis ulama Indonesia. Prakarsa khusus ini diawali dengan
diselegggarakannya lokarya bunga bank dan perbankan di cisarua, bogor jawa barat agustus
1990. Hasil loka karya ini, kemudian diperdalam dalam musyawarah nasional iv mui di
jakarta pada bulan agustus 1990. Hasil munas ini dibentuk kelompok kerja yang disebut tim
perbankan MUI untuk mendirikan bank syariah di indoensia, dengan tegas melakuan
pendekatan dan konsultasi dengan semua pihak terkait. Hasilnya, pad november 1991
akhirnya ditandatangani pendiri bank muamalat indonesia, yang mulai beroprasi pada mei
1992. Selain itu,pionir perbankan islam lain adalah bank perkreditan rakyat (BPR) Dana
Mardhatillah dan BPR berkah amal sejahtera yang didirikan pada tahun 1991 di bandung
yang doprakarsai oleh institue for sharia economic development (ISED).

2.3 . Kelembagaan Bank Syariah


2.3.1 Bank Umum Syariah (BUS)
Bank umum syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Bank Umum syariah yang berdiri sendiri sesuai dengan akta
pendiriannya, maka bukan merupakan bagian dari bank konvensional. Beberapa contoh bank
umum syariah yaitu Bank Syariah Mandiri. Bank Syariah Bukopin, Bank Muamalat
Indonesia dan lain sebagainya. Dikategorikan Bank Umum Syariah jika seluruh struktur
organisasi bank tersebut tunduk pada ketentuan syariah. baik dari kantor pusat sampai dengan
kantor layanan baik bawah dari entitas tersebut seluruhnya melaksanakan kegiatan syariah.

2.3.2 Unit Usaha Syariah (UUS)


Unit usaha syariah adalah unit kerja dari kator pusat bank umum konvensional yang
berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah. Unit usaha syariah merupakan unit usaha yang masih di hawah
pengelolaan bank konvensional. Unit usaha syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat
bank konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (islam), atau unit kerja di kantor
cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu
syariah atau unit syariah. Contoh Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu BNI Syariah, BRI Syariah,
Mandiri Syariah dan lain sebagainya.
2.3.3 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Bank pembiayaan rakyat syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. UU No. 21 Tahun 2008 tentang ketentuan
umum disebutkan pengertian dari Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) adalah bank
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,
melainkan hanya simpanan dalam bentuk tabungan dan deposito, serta pembiayaan dengan
akad sesuai syariah. BPRS banyak bekerja sama dengan lembaga keuangan lain untuk saling
mendukung. Tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran maksudnya adalah BPRS
dilarang menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran,
melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, melakukan penyertaan modal dan
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lembaga Keuangan Syariah adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa
keuangan dengan dilandasi prinsip-prinsip syariah. Artinya, seluruh kegiatannya mengacu
kepada syariah Islam yang berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadits. Beberapa Lembaga
Keuangan Syariah yang terdapat di Indonesia diantaranya Bank Syariah, Asuransi Syariah,
Pasar Modal Syariah, Pegadaian Syariah, Dana Pensiun Syariah, Lembaga Zakat, dan
Lembaga Wakaf
Lembaga Keuangan Syariah mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai
lembaga ekonomi yang berbasis syariah terutama di Indonesia yang mayoritas penduduknya
beragama Islam. Di Indonesia sendiri terdapat lembaga keuangan syariah dan lembaga non
syariah atau konvensional
Perbedaan utama antara Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dengan lembaga
keuangan non syariah adalah prinsip yang ada dalam kegiatannya. Lembaga Keuangan
Syariah berlandaskan pada prinsip Syariah dan menggunakan sistem bagi hasil yang identik
dengan hubungan kemitraan nya dengan nasabah. Sedangkan lembaga keuangan non syariah
tidak berlandaskan prinsip syariah dan menggunakan sistem bunga.

3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan
sangat jauh dari sempurna. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

[1] R. A. ,. S. M. F. Taufikur Rahman, LEMBAGA KEUANGAN BANK SYARIAH, 2021.

[2] R. O. Ricky Dendi Oktavian, PERKEMBANGAN EKONOMI DAN LEMBAGA.

Anda mungkin juga menyukai