Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

BAB MANAJEMEN BAGI HASIL (BANK SYARIAH)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Dosen Pengampu : Muhammad Tahwin, SE, M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. Arifatur Rohmah 21010015
2. Rossa Salsabila Hayya Mahiza 21010041

UNIVERSITAS YPPI REMBANG


FAKULTAS EKONOMI BISNIS PROGRAM STUDI MANAEJEMEN
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur selalu panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa, karena berkat
penyertaanya dan campur tangannya makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya
yang diharapkan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya. Penulis juga berterima kasih kepada dosen mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya, Pak Muhammad Tahwin, SE, M.Si. karena berkat bimbingan
beliau penulis dapat mengerjakan tugas kelompok ini dengan baik dan tepat waktu.
Dalam menulis makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang perlu
diperbaiki. Bersama, untuk itu kritik dan saranya perlu untuk disampaikan. Agar penulisan
makalah selanjutnya akan lebih baik dan sekaligus sebagai upaya perbaikan dan
penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Akhirnya kurang dan lebihnya penulis ucapkan banyak terima kasih, dan berharap
makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.

Rembang, 6 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR ......................................................................................................2
DAFTAR ISI .....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAAN.................................................................................................5
A. Pengertian Bank Syariah.........................................................................................5
B. Fungsi dan Tujuan Bank Syariah.............................................................................6
C. Tujuan Utama Bank Syariah....................................................................................7
D. Prinsip Bank Syariah...............................................................................................7
E. Bank Syariah VS Bank Konvensional.....................................................................8
F. Bunga VS Bagi Hasil...............................................................................................10
BAB III PENUTUP...........................................................................................................12
A. Kesimpulan..............................................................................................................12
B. Saran ........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan Prinsip-Prinsip Syariah.
Implementasi prinsip syariah inilah yang menjadi pembeda utama dengan bank konvensional.
Pada intinya prinsip syariah tersebut mengacu kepada syariah Islam yang berpedoman utama
kepada Al Quran dan Hadist. Bank Syariah ini muncul karena karena banyak orang yang
menganggap bahwa suku bunga itu riba, sedangkan bank konvensional menggunakan suku
bunga sebagai keuntungan. Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan hasil penggabungan
antara tiga bank BUMN di Indonesia, yakni Bank Mandiri Syariah, Bank BNI Syariah, dan
Bank BRI Syariah.
Bank konvensional yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana
maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan berupa
bunga atau sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu priode tertentu.
Persentase tertentu ini biasanya ditetapkan pertahun. Contoh bank konvensional adalah Bank
Mandiri, Bank BRI, BNI, BTN dan masih banyak lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bank Syariah?
2. Bagaimana Fungsi dan Tujuan Bank Syariah?
3. Apa Tujuan Utama Bank Syariah ?
4. Bagaimana Prinsip Bank Syariah ?
5. Bagaimana Bank Syariah VS Bank Konvensional?
6. Bagaimana Bunga VS Bagi Hasil?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Bank Syariah
2. Untuk mengetahui Fungsi dan Tujuan Bank Syariah
3. Untuk mengetahui Tujuan Utama Bank Syariah
4. Untuk mengetahui Prinsip Bank Syariah
5. Untuk mengetahui Bank Syariah VS Bank Konvensional
6. Untuk mengetahui Bunga VS Bagi Hasil

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Syariah


UU No. 21 tahun2008 tentang perbankan syariah. Pasal 1 : “Perbankan syariah
adalah segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya.”
Berdasarkan Undang Undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,
bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah atau prinsip hukum islam. Prinsip syariah Islam yang dimaksud mencakup
dengan prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan
(maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba,
zalim dan obyek yang haram, sebagaimana yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama
Indonesia. 
Selain itu, Undang Undang Perbankan Syariah juga memberi amanah kepada
bank syariah untuk selalu menjalankan fungsi sosial sekaligus menjalankan fungsi
seperti lembaga baitul mal. Lembaga baitul mal yaitu sebuah lembaga yang menerima
dana berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan
menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai kehendak pemberi wakaf
(wakif).
Dalam pelaksanaan fungsi pengaturan dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) tetap menerapkan tata kelola yang sama dengan bank konvensional, yaitu
dengan menjalankan prinsip kehati-hatian dan juga memastikan tata kelola berjalan
dengan baik. Meskipun begitu, tata kelola dan pengawasan tetap mendapatkan
penyesuaian dengan prinsip-prinsip yang jadi pedoman oleh sistem perbankan
syariah. 
Secara hakikatnya, bank syariah merupakan lembaga yang menawarkan produk
perbankan sesuai dengan prinsip syariah Islam. Lembaga perbankan syariah harus
mematuhi pada prinsip syariah Islam yang sudah ditetapkan. Pasalnya, prinsip syariah
dalam lembaga perbankan ini jadi hal yang cukup fundamental, mengingat eksistensi
dari bank syariah sendiri didasari oleh prinsip syariah Islam tersebut.
Tetap teguh dalam menjalankan aktivitas perbankan pada prinsip syariah juga
dipandang sebagai sisi kekuatan dari bank syariah. Untuk menjaga konsistensi dalam

5
menjalankan aktivitas perbankan berdasarkan prinsip syariah islam, bank syariah juga
diawasi oleh Dewan Syariah Nasional dari Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Perihal pengawasan tersebut dijelaskan melalui Undang Undang No. 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah.

B. Fungsi dan Tujuan Bank Syariah


1. Kemakmuran ekonomi yang meluas
Dalam arti yang lebih luas kemakmuran adalah terbebasnya seseorang dari jeratan
kemiskinan, kebodohan dan rasa takut sehingga dia memperoleh kehidupan yang
aman dan tenteram secara lahiriah maupun batiniah.
2. Keadilan social ekonomi
Konsep keadilan sosial ekonomi yang diajarkan Islam menginginkan adanya
pemerataan pendapatan secara proporsional. Dalam tataran ini, dapat pula
dikatakan bahwa ekonomi Islam adalah ekonomi yang dilandaskan pada
kebersamaan.
3. Stabilitas nilai uang
Stabilitas ekonomi merupakan dasar tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat
yaitu melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Stabilitas ekonomi
akan dicapai ketika terdapat keseimbangan atau kesinambungan antara permintaan
domestik dengan pengeluaran domestik, tabungan dan investasi.
4. Mobilisasi & investasi tabungan
Instrumen investasi syariah merupakan konsep penanaman modal masyarakat
dengan tujuan mendapatkan keuntungan sesuai dengan hukum dan prinsip islam.
Hukum atau syariat islam inilah yang menjadi faktor pembeda antara investasi
syariah dengan investasi konvensional yang ada.
5. Pelayanan yang efektif
Pelayanan menurut Islam adalah suatu keharusan dalam pelayanan yang
pengoperasiannya sesuai dengan prinsip syari’ah. Konsep Pelayanan menurut
Islam memiliki 6 prinsip, yaitu Prinsip Tolong Menolong (Ta’awun), Prinsip
Memberi Kemudahan (At-taysir), Prinsip Persamaan (Musawah), Prinsip Saling
Mencintai (Muhabbah), Prinsip Lemah Lembut (Al-layin), Prinsip Kekeluargaan
(Ukhuwah). Islam menekankan keabsahan suatu pelayanan yang mempunyai niat
yang baik, yaitu: 1). Pelayanan diberikan sesuai harapan pelanggan dengan
kepuasan secara maksimum. 2). Terjadinya suatu kesulitan dalam memberikan

6
pelayanan tetapi konsumen tidak mengetahuinya. 3). Terjadinya kesalahan
pemberian pelayanan pelanggan mengelak merasa tidak puas terhadap hasil kerja
pelaksana petugas pelayanan.  Budaya kerja sebagai pelayan yang melayani dalam
Islam yang mengacu kepada sifat-sifat Nabi saw shiddiq, istiqamah, fathanah,
tablight dan Amanah.

C. Tujuan Utama Bank Syariah


1. Penghapusan bunga
Bank Syariah ini muncul karena karena banyak orang yang menganggap bahwa
suku bunga itu riba, yang mengaggap riba itu dosa.
2. Distribusi pendapatan & kekayaan
distribusi pendapatan dan kekayaan yaitu Pemerataan antara berbagai input dan
kekayaan. yang diterapkan oleh kapitalis zalim dalam pandangan Islam sebab
apabila teori tersebut diterapkan maka berimplikasi pada penumpukan kekayaan
pada sebagian pihak dan ketidak mampuan dipihak lain. Dalam ekonomi Islam
diatur kaidah distribusi pendapatan, baik antara unsur-unsur produksi maupun
distribusi dalam sistem jaminan sosial. Dari ayat diatas menunjukkan bahwa islam
mengatur distribusi harta kekayaan termasuk pendapatan kepada semua
masyarakat dan tidak menjadi komoditas di antara golongan orang kaya saja.
Mekanisme distribusi kekayaan dalam Islam diantaranya melalui mekanisme
ekonomi yaitu jual beli, kemudian melalui mekanisme non-ekonomi yaitu zakat,
infak, sedekah, wakaf, warisan, hadiah, dan hibah.
3. Kemajuan pembangunan ekonomi
pembangunan ekonomi merupakan pembangunan manusia secara utuh, yakni
pembangunan jasmani dan mental spiritual. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembangunan baik dari sudut pandang konvensional atau Islam sama-sama
menyasar pada peningkatan kesejahteraan baik individu maupun masyarakat.

D. Prinsip Bank Syariah


1. Mudharabah (Bagi Hasil)
adalah kerjasama usaha antara dua pihak, yaitu antara pengelola usaha yang
disebut sebagai mudharib dan pihak memiliki modal disebut sebagai shahibul
maal. Melalui pembiayaan ini, pemberi modal memperoleh bagi hasil secara terus
menerus selama usaha masih berjalan.

7
2. Musyarakah (Penyertaan Modal)
akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu,
dalam bisnis maka tujuannya adalah untuk memperoleh profit dari usaha yang
dikelola Bersama
3. Wadi’ah
yaitu titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat nasabah yang
bersangkutan menghendaki. Bank bertanggung jawab atas pengembalian titipan
tersebut.
4. Ijarah wa Iqtina
Akad sewa menyewa barang antara bank (muaajir) dengan penyewa (mustajir)
yang diikuti janji bahwa pada saat yang ditentukan kepemilikan barang sewaan
akan berpindah kepada mustajir.
5. Murabahah
Suatu akad yang dijalankan menggunakan instrumen jual beli dengan mengambil
keuntungan. Murabahah adalah prinsip yang diterapkan melalui mekanisme jual
beli barang secara cicilan dengan penambahan margin keuntungan bagi bank.
6. Ijarah
Sebuah akad (perjanjian) sewa menyewa barang yang dilakukan antara dua pihak,
dengan maksud untuk memperoleh manfaat. Dalam hal ini, ketika akad sudah
disepakati, pihak penyewa akan memiliki hak atas manfaat.

E. Bank Syariah vs Bank Konvensional


1. Produk-produk Bank Syariah
1.1 Al Wadi’ah (Simpanan) yaitu titipan murni dari satu pihak ke pihak yang
lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja si penitip menghendakinya.
1.2 Al-Ijarah (leasing) yaitu perjanjian antara lessor (perusahaan leasing)
dengan lesse (nasabah) di mana pihak lessor menyediakan barang dengan
hak penggunaan oleh lesse dengan imbalan pembayaran sewa untuk
jangka waktu tertentu.

8
1.3 Al-Kafalah (Garansi) jaminan (guaranty), beban, atau tanggungan yang
diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi
kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makful).
2. Dewan Pengawas Syariah, Adalah dewan yang melakukan pengawasan terhadap
pemenuhan prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank.
2.1 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
2.1.1 Memastikan dan mengawasi kegiatan operasional bank
2.1.2 Menilai aspek syariah
2.1.3 Memberikan opini dari aspek syariah
2.1.4 Mengkaji produk dan jasa baru
2.1.5 Menyampaikan laporan pengawasan syariah
2.2 Fungsi Utama DPS
2.1.1 Penasehat dan pemberi saran
2.1.2 Mediator antara Lembaga keuangan syariah dengan Dewan Syariah
Negara
3. Mekanisme Kerja Bank Dewan Pengawas Syariah
3.1 Pengawasan secara periodik
3.2 Mengajukan usul-usul pengembangan Lembaga keuangan syariah
3.3 Melaporkan perkembangan produk dan operasional Lembaga keuangan
syariah
3.4 Merumuskan permasalahan –permasalahan yang memerlukan pembahasa
DSN
4. Kewenangan Dewan Syariah Negara
4.1 Memberi atau mencabut rekomendasi nama anggota DPS
4.2 Mengeluarkan fatwa yang mengikat dps dimasing-masing LKS
4.3 Memberikan peringatan kegiatan lks
4.4 Mengusulkan kepada pihak yang berwenang
5. Bank konvensional
Bank konvensional yaitu bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun
dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau
sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu priode tertentu. Persentase
tertentu ini biasanya ditetapkan pertahun.
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan
kepada nasabahnya yaitu:

9
5.1 Bunga simpanan Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya dibank. Bunga simpanan merupakan harga
yang harus dibayar bank kepada nasabahnya. Sebagai contoh jasa giro, bunga
tabungan dan bunga deposito.
5.2 Bunga pinjaman Bunga pinjaman adalah bunga yang diberikan kepada para
peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Sebagai contoh bunga kredit. Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga
keadaan para nasabahnya, bank yang berdasarkan prinsip konvensional
menggunakan 2 metode, yaitu :
a. Menetapkan bunga sebagai harga untuk produk simpanan seperti giro,
tabungan, ataupun deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjaman
(kredit) juga ditentukan berdasaarkan tingkat suku bungan tertentu. Penentuan
harga dikenal dengan istilah spread based.
b. Untuk jasa-jasa bank dan lainya pihak perbankan konvensional menggunakan
atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau persentase tertentu.
Sistem pengenaan biaya ini di knal dengan istila fee based.

F. Bunga vs Bagi Hasil


1. Penghimpun Dana. Suatu kegiatan usaha yang dilakukan bank untuk mencari dana
kepada pihak deposan yang nantinya akan disalurkan kepada pihak kreditur dalam
rangka menjalankan fungsinya sebagai intermediasi antara pihak deposan dengan
pihak kreditur.
2. Tujuan dari kegiatan penghimpunan dana
2.1 Memperbesar asset
2.2 Memperbesar kegiatan pembiayaan sehingga nantinya dapat mendukung
fungsi bank sebagai Lembaga intermediasi
2.3 Memperbesar modal
3. Prinsip Bank Syariah
3.1 Tabungan Wadi’ah (dengan menggunakan prinsip titipan)
Tabungan easy wadiah merupakan salah satu produk bank syariah indonesia yang
banyak di minati nasabah. Hal ini terjadi karena fasilitas dan keuntungan yang
menarik minat nasabah dalam praktek tabungan easy wadiah di landasi dengan
fatwa yang mengatur perhimpunan dana pada bank syariah. Tabungan easy
wadiah merupakan tabungan dalam bentuk menyimpan uang seorang nasabah

10
dengan prinsip wadiah yad dhamanah dimana uang yang disimpan dapat di tarik
dan disetor setiap saat.
3.2 Tabungan mudharabah (dengan memakai prinsip investasi)
Tabungan mudharabah adalah produk penghimpunan dana bank syariah yang
menggunakan akad mudharabah. Dalam pengelolaan tabungan mudharabah
nasabah mempunyai peran sebagai pemilik modal (shahibul maal), sedangkan
bank syariah sebagai pihak pengelola dana (mudharib).
3.3 Simpanan giro ( tabungan yang media penarikannya berupa cek dan bilyet)
Giro syariah adalah salah satu produk bank syariah yang termasuk kategori
simpanan atau penghimpunan dana (funding). Berbeda dengan tabungan atau
produk simpanan biasa, giro digunakan untuk pembayaran non-tunai di mana
pencairannya harus menggunakan bilyet giro, cek, maupun sarana perintah bayar
lainnya.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah. Bank syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan
konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan
cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha atau kegiatan
lainnya yang sesuai. Untuk mendapatkan keuntungan tersebut, bank syariah juga tak
boleh kalah dengan bank konvensional dalam memberikan pelayanan kepada
nasabahnya. Bank syariah bermunculan diharapkan menjadi pilihan bagi nasabah
untuk menabung tidak hanya di bank konvensional tetapi juga bisa di bank syariah
dengan banyak prinsip dan akad yang mengatur di dalamnya.

B. Saran
Kepada pihak bank untuk selalu memperhatikan pelaksanaan system bagi hasil
devosito selalu sesuai dengan syariat Islam. Kepada nasabah untuk selalu mencari
informasi tentang devosito mudharabah di bank syariah mandiri.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rendri, Ridwan. (2018), “Manajemen Bank Syariah”,


https://slideplayer.info/slide/11949898/, diakses pada 3 Maret 2022 pukul 15.00
WIB.

Meriyati, Beni. (2021), “Analisis Penerapan Bagi Hasil”,


https://jim.stebisigm.ac.id/index.php/jimpa/article/download/33/26/, diakses pada 3
Maret 2022 pukul 16.00 WIB.

13

Anda mungkin juga menyukai