Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERBANKAN SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Lembaga Keuangan Syariah

Dosen Pengampu:

Dr. Binti Nur Asiyah, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 2 Kelas 1B:

1. Nabila Atania Rahma (126403212051)


2. Nur Khofifah Qholidatuzia (126403212053)
3. Putri Nuraisyah Solekah (126403212076)
4. Anisa Zulfa Nurhamidah (126403213084)
5. Fa’iz Zahrotun Nisa’ (126403213097)

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH

TULUNGAGUNG

AGUSTUS 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT yang dengan
rahmat serta karunianya kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan makalah mata
kuliah “Lembaga Keuangan Syariah”. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
nabi Muhammad SAW, keluarga-Nya, sahabat-sahabat-Nya dan umatnya hingga akhir
zaman.

Kami berterimakasih pada Ibu Dr. Binti Nur Asiyah, M.si yang telah memberikan tugas
ini kepada kami, sehingga kami dapat mempelajari lebih mendalam mengenai materi
Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Kami berharap makalah ini dapat dipahami bagi pembaca dan bermanfaat dalam
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai Perbankan. Kami menyadari
sepenuhnya bahwasannya makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang kami buat untuk
kedepannya menjadi lebih baik.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin.

Tulungagung, 28 Agustus 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................I
DAFTAR ISI..................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................3
A. Perbankan Syariah...........................................................................................3
B. Unit Usaha Syariah.......................................................................................3-4
C. Tujuan dan Fungsi Perbankan Syariah..........................................................4
D. Tujuan dan Fungsi Unit Usaha Syariah.........................................................4
E. Manfaat Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syariah...............................5-6
F. Lembaga keuangan yang Bergerak di Bidang Perbankan Syariah dan Unit
Usaha Syariah........................................................................................................6
G. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional.......................................6
BAB III PENUTUP......................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................11
Daftar Pustaka...............................................................................................................12

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lembaga keuangan merupakan badan usaha yang bekerja dalam sektor


keuangan seperti simpan pinjam (kredit) yang melayani masyarakat dalam
kegiatan ekonomi modern. Salah satu lembaga keuangan di Indonesia adalah
Bank. Perkembangan perbankan di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami
perkembangan pesat. Seperti yang kita tahu bank merupakan lembaga yang
bertugas menghimpun dana dan juga lembaga yang menjalankan fungsi
Intermediasi Keuangan. Di Indonesia bank dibagi menjadi dua yaitu Bank
Konvensional dan Bank Syariah. Bank Syariah adalah kegiatan perbankan yang
menjalankan prinsip-prinsip syariah. Kegiatan yang dilakukan bank syariah
harus sesuai Fatwa MUI. Bank Konvensional dan juga Bank Syariah memiliki
pelaksanaan dan fungsi yang sama namun pasti ada yang membedakan antara
kedua bank tersebut dilihat dari bank syariah yang menjalankan kegiatan
perbankan dengan prinsip syariah.
Selain Bank Syariah juga terdapat Unit Usaha Syariah atau unit kerja
dari kantor pusat Bank umum Konvensional sebagai kantor induk bank yang
bekerja sesuai dengan prinsip syariah. Unit Usaha Syariah (UUS) wajib dibuka
oleh Bank Konvensional yang akan melakukan kegiatan usaha dengan prinsip
syariah.
Berdsarkan hal tersebut penulis ingin membuat makalah tentang
perbankan syariah dan unit usaha syariah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentang perbankan syariah dan unit usaha syariah.

B. RUMUSAN MASALAH

1
1. Apa yang dimaksud dengan perbankan syariah dan unit usaha
syariah?
2. Apa saja tujuan dan fungsi dari perbankan syariah dan unit usaha
syariah?
3. Apa saja manfaat yang diperoleh dari adanya perbankan syariah dan
unit usaha syariah?
4. Lembaga keuanganbapa saja yang bergerak di bidang perbankan dan
unit usaha syariah?
5. Apa perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional?

C. TUJUAN

1. Untuk menganalisis apa itu perbankan syariah dan unit usaha syariah
2. Menganalisis tujuan dan fungsi dari perbankan syariah dan unit usaha
syariah
3. Menganalisis manfaat dengan adanya perbankan syariah dan unit
usaha syariah
4. Menganalisis lembaga Lembaga keuangan yang bergerak dibidang
perbankan syariah dan unit usaha syariah
5. Menganalisis perbedaan antara bank syariah dan bank konvensioanal.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Perbankan Syariah
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan berdasarkan
prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam Fatwa Majelis
Ulama Indonesia yang diatur seperti prinsip keadilan dan keseimbangan (adl wa

2
tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak
mengandung gharar, masyir, riba, zalim, dan obyek yang haram.1

Adapun pendapat para ahli tentang perbakan syariah adalah sebagai berikut:
 Menurut Sudarsono, Bank Syariah adalah lembaga keuangan negara yang
memberikan kredit dan jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas pembayaran
dan juga peredaran uang yang beroperasi dengan menggunakan prinsip-
prinsip syariah atau islam.
 Menurut Perwataatmaja, Bank Syariah ialah bank yang beroperasi
berdasarkan prinsip-prinsip syariah (islam) dan tata caranya didasarkan pada
ketentuan Al-Quran dan Hadist.2

B. Unit Usaha Syariah


Menurut UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, Unit
Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor pusat Bank Umum
Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasrkan prinsip syariah, atau unit kerja di
kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi sebagai kantor
induk dari kantor cabang pembantu syariah dan/ atau unit syariah.3

C. Tujuan dan Fungsi Perbankan Syariah


Tujuan dari bank syariah yang terkandung dalam UU No. 21 Tahun 2008
tentan perbankan syariah. Pada UU tersebut disebutkan bahwa bank syariah
memiliki tujuan untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat. Oleh
karena itu usaha-usaha yang dilakukan bank syariah, terutama melalui
pembiyaan yang disalurkannya haruslah dapat meningkatkan tingkat pemerataan

1
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/PBS-dan-
kelembagaan.aspx#:~:text=sesuai%20UU%20No.%2021%20tahun,kemaslahatan%20(maslahah)%2C
%20%universalisme%20( diakses pada 27 Agustus 2021 pukul 11:00
2
https://www.kompasiana.com/elsasafitri12/5bd1a26112ae941757205c39/perbankan-syariah diakses
pada 27 Agustus 2021 pukul 11:15

3
https://paralegal.id/pengertian/unit-usaha-syariah/ diakses pada 27 Agustus 2021 pukul 11:45

3
kesejahteraan rakyat atau mengurangi kesenjangan pendapatan rakyat yang
diwakili dengan rasio gini.4
Fungsi Perbankan Syariah juga dilansir dari buku Bank dan Lembaga
Keuangan lainnya (2020) karya Irsyadi Zain dan Rahmat Akbar, dijelaskan
beberapa fungsi bank syariah, yaitu:
 Bank Syariah berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
 Bank Syariah menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal,
yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah atau
dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.
 Bank Syariah bisa menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf, sesuai
dengan kehendak pemberi wakaf.5

D. Tujuan dan Fungsi Unit Usaha Syariah


Unit Usaha Syariah bertujuan untuk menghimpun, menyalurkan dana
dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, atau bentuk lainnya yang
diperasmakan dengan itu berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.6

Adapun fungsi dari Unit Usaha Syariah adalah sebagai berikut:

 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga


berdasarkan prinsip syariah.
 Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun
untuk kepentingan nasabah berdasarkan prinsip syariah.
 Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi
berdasarkan prinsip syariah.

4
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/amwaluna/article/view/1996 diakses pada 27 Agustus pukul
13:05
5
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/16/121350769/bank-syariah-definisi-prinsip-dan-
fungsinya diakses pada 27 Agustus 2021 pukul 13:25

6
https://www.cermati.com/artikel/bank-syariah-prinsip-yang-diamalkan-dan-manfaat-yang-didapat
diakses pada 27 Agustus 2021 pukul 13:47

4
 Melakukan kegiatan lain yang lazimdilakukan di perbankan dan
di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.7

E. Manfaat Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syariah


Dengan prinsip yang dianut oleh bank syariah dan juga unit usaha syariah
membawa beberapa manfaat diantaranya yaitu:
1. Terhindar dari riba
2. Berdasarkan syariah islam
3. Keuntungannya diberikan berdasarkan bagi hasil
4. Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
5. Bank Syariah sudah dilengkapi fasilitas Net Banking
6. Sistem bagi hasil lebih adil dan transparan
7. Memberlakukan saldo tabungan yang rendah
8. Penabung atau nasabah adalah mitra bank
9. Dana nasabah dipergunakan sesuai dengan syariah
10. Adanya peringatan dina tentang bahaya karena sifatnya yang transparan.8

F. Lembaga Keuangan yang Bergerak di Bidang Perbankan Syariah dan


Unit Usaha Syariah
Di dalam perbankan syariah dan Unit Usaha Syariah terdapat 2 bentuk
lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan Bank dan lembaga keuangan Non-
Bank, lembaga keuangan sendiri berfungsi untuk menghimpun dana dan
menyalurkan dana.

a. Lembaga keuangan bank


1. Bank Umum Syariah
2. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

7
https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/PBS-dan-
kelembagaan.aspx#:~:text=sesuai%20UU%20No.%2021%20tahun,kemaslahatan%20(maslahah)%2C
%20%universalisme%20( diakses pada 27 Agustus 2021 pukul 14:45
8
https://www.cermati.com/artikel/bank-syariah-prinsip-yang-diamalkan-dan-manfaat-yang-didapat
diakses pada 27 Agustus 2021 pukul 14:17

5
b. Lembaga Keuangan Non-Bank
1. Pasar Modal (capital market)
2. Pasar Uang (money market)
3. Perusahaan Asuransi
4. Dana Pensiun
5. Perusahaan Modal Ventura
6. Lembaga Pembiayaan
7. Perusahaan Pegadaiaan
8. Lembaga Keuangan Syariah Mikro
9. BMT (Baitul Mal Wat Tamwil).9

G. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional


1. Orientasi perbankan
Hal yang paling mendasar dari perbedaan orientasi, Bank
Konvensioanal tidak berorientasi pada ajaran agama apa pun dan
bersifat umum karena berfokus pada keuntungan. Sedangkan Bank
Syariah, mencari keuntungan, orientasi bank syariah aktivitas bisnis
yang berkiblat kepada prinsip dan sistem ekonomi islam.
2. Sumber hukum dan sistem operasional
Secara hukum, Bank Konvensional dan Bank Syariah sama-sama
diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU
Nomer 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Namun, Bank Syariah
memiliki landasan hukum khusus yang tercantum dalam UU Nomer 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Bank syariah juga didasarkan
pada hukum islam, termasuk Fatwa MUI.
3. Cara pengolahan dana
Dalam sistem Konvensioanal, bank dapat menerima dan
menyalurkan dana apabila dana tersebut menguntungkan dan tidak
menyalahi aturan yang berlaku. Sedangkan Bank Syariah tidak dapat
mengelola secara bebas dana simpanan atau investasi yang diterima dari
nasabah seperti Bank Konvensional.
9
https://www.slideshare.net/TyazwaR/6lembaga-keuangan-dan-perbankan-syariah diakses pada 27
Agustus 2021 pukul 14:40

6
4. Metode Transaksi
Untuk melakukan transaksi, Bank Konvensional mengikuti
kebijakan transaksi yang telah diatur dalam hukum yang berlaku dan
relatif umum. Sedangkan Bank Syariah memiliki beberapa metode
transaksi khusus sesuai dengan Fatwa yang dikeluarkan MUI dan syariat
islam.
5. Pembagiaan keuntungan
Bank Konvensional, memberikan keuntungan bagi nasabahnya
dalam bentuk suku bunga dengan jumlah tertentu bagi nasabahnya.
Sedangkan pada Bank Syariah pembagian keuntungan didasarkan pada
sistem bagi hasil sesuai dengan kinerja bank tersebut.
6. Dewan Pengawas
Di Bank Konvensional, struktur pengawas dijabat oleh Dewan
Komisaris. Sedangkan pada Bank Syariah, struktur kepengawasan lebih
kompleks.
7. Pola hubungan dengan nasabah
Pada Bank Konvensional, perbankan menempatkan dirinya
sebagai debitur dan nasabah sebagai kreditur. Sedangkan bank syariah,
pola hubungan diantaranya:
1. Kemitraan (dengan akad musyarakah dan mudhabarah)
2. Penjual dan pembeli (dalam murabahah, salam, dan
istishnah),
3. Sewa dan penyewa (dalam akad ijarah).

8. Denda keterlambatan
Pada bank konvensioanal, bunga dijadikan sebagai denda yang
dibebabankan jika nasabah terlambat dalam melakukan pembayaran.
Sedangkan pada bank syariah tidak menerapkan ketentuan bunga
sebagai denda yang harus dibayarkan.10

10
https://www.idntimes.com/business/finance/ainal-zahra-1/perbedaan-bank-syariah-dan-bank-
konvensional diakses pada 27 Agustus 2021 pukul 16:45

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Perbankan Syariah Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan


berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam
fatwa Majelis Ulama Indonesia yang diatur seperti prinsip keadilan dan
keseimbangan (adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme
(alamiyah), serta tidak mengandung gharar, masyir, riba, zalim, dan obyek
yang haram.
Adapun pendapat para ahli tentang perbakan syariah adalah sebagai berikut:
• Menurut Sudarsono, Bank Syariah adalah lembaga keuangan negara
yang memberikan kredit dan jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas
pembayaran dan juga peredaran uang yang beroperasi dengan
menggunakan prinsip-prinsip syariah atau islam.
• Menurut Perwataatmaja, Bank Syariah ialah bank yang
beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah (islam) dan tata

8
caranya didasarkan pada ketentuan Al-Quran dan Hadist.

Unit Usaha Syariah Menurut UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang


perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja dari kantor
pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari
kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasrkan prinsip
syariah, atau unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan
di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang
berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan
atau unit syariah.

2. Tujuan dan Fungsi Perbankan Syariah terkandung dalam UU No. 21 Tahun


2008. Bank Syariah memiliki tujuan untuk meningkatkan pemerataan
kesejahteraan rakyat.
Fungsi Perbankan Syariah juga dilansir dari buku Bank dan Lembaga
Keuangan lainnya (2020) karya Irsyadi Zain dan Rahmat Akbar, dijelaskan
beberapa fungsi bank syariah, yaitu:
• Bank Syariah berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
• Bank Syariah menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul
mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah
atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi
pengelola zakat.
• Bank Syariah bisa menghimpun dana sosial yang berasasl dari wakaf,
sesuai dengan pemberi wakaf.

Tujuan dan Fungsi Unit Usaha Syariah Unit Usaha Syariah bertujuan
untuk menghimpun, menyalurkan dana dalam bentuk simpanan berupa giro,
tabungan, atau bentuk lainnya yang diperasmakan dengan itu berdasarkan
akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

9
3. Prinsip yang dianut oleh bank syariah dan juga unit usaha syariah membawa
beberapa manfaat diantaranya yaitu:
1. Terhindar dari riba
2. Berdasarkan syariah islam
3. Keuntungannya diberikan berdasarkan bagi hasil
4. Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
5. Bank Syariah sudah dilengkapi fasilitas Net Banking
6. Sistem bagi hasil lebih adil dan transparan
7. Memberlakukan saldo tabungan yang rendah
8. Penabung atau nasabah adalah mitra bank
9. Dana nasabah dipergunakan sesuai dengan syariah
10. Adanya peringatan dina tentang bahaya karena sifatnya yang
transparan.
4. Lembaga yang Bergerak di Bidang Perbankan Syariah dan Unit Usaha
Syariah Di dalam perbankan syariah dan Unit Usaha Syariah terdapat 2
bentuk lembaga keuangan yaitu lembaga keuangan Bank dan lembaga
keuangan Non-Bank. Lembaga keuangan berfungsi untuk menghimpun dana
dan menyalurkan dana.

5. Perbedaan Perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Konvensional.


Bank Konvensioanal tidak berorientasi pada ajaran agama apa pun dan
bersifat umum karena berfokus pada keuntungan.
Sedangkan bank syariah mencari keuntungan, orientasi bank syariah
aktivitas bisnis yang berkiblat kepada prinsip dan sistem ekonomi islam.

Sumber hukum dan sistem operasional Secara hukum, bank konvensional


dan bank syariah sama-sama diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 1998
tentang perubahan atas UU Nomer 7 Tahun 1992 tentang perbankan.

Sedangkan bank syariah, pola hubungan diantaranya:


1. Kemitraan (dengan akad musyarakah dan mudhabarah).
2. Penjual dan pembeli (dalam murabahah, salam, dan istishnah).

10
3. Sewa dan penyewa (dalam akad ijarah).

B. Saran
Demikian lah makalah dari kelompok 2. Kami berharap makalah ini dapat
dipahami bagi pembaca dan bermanfaat dalam menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan mengenai Perbankan. Kami menyadari sepenuhnya bahwasannya
makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang kami buat untuk
kedepannya menjadi lebih baik. Saran dari kelompok kami. Perbanyak referensi
baik itu di buku cetak maupun dari situs web. Agar kedepannya dalam
pembuatan makalah tidak ditemukannya kesalahan. Baik dari segi isi yang
termuat dalam maupun penulisan.

Daftar Pustaka

https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/tentang-syariah/pages/PBS-dan-
kelembagaan.aspx#:~:text=sesuai%20UU%20No.
%2021%20tahun,kemaslahatan%20(maslahah)%2C%20%universalisme
%20( (diakses pada 27 Agustus 2021, pukul 11:00)

https://www.kompasiana.com/elsasafitri12/5bd1a26112ae941757205c39/perbankan-
syariah (diakses pada 27 Agustus 2021, pukul 11:15)

11
https://paralegal.id/pengertian/unit-usaha-syariah/ (diakses pada 27 Agustus 2021, pukul
11:45)

https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/amwaluna/article/view/1996 (diakses pada 27


Agustus 2021, pukul 13:05)

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/16/121350769/bank-syariah-definisi-
prinsip-dan-fungsinya (diakses pada 27 Agustus 2021, pukul 13:25)

https://www.cermati.com/artikel/bank-syariah-prinsip-yang-diamalkan-dan-manfaat-
yang-didapat (diakses pada 27 Agustus 2021, pukul 13:4)

https://www.slideshare.net/TyazwaR/6lembaga-keuangan-dan-perbankan-syariah
(diakses pada 27 Agustus 2021, pukul 14:40)

https://www.idntimes.com/business/finance/ainal-zahra-1/perbedaan-bank-syariah-dan-
bank-konvensional (diakses pada 27 Agustus 2021, pukul 16:45)

12

Anda mungkin juga menyukai