Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Bank Syariah Dan Bank Konvensional”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah Fikih


Kontemporer

Dosen Pengampu:
Zulkifli, S.AG, MHI

Disusun Oleh :
Suci Futri Nabilla 2130403105

PROGRAM STUDI AKUNTASI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS
BATUSANGKAR
2024 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah
SWT. Karena rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penyusun telah dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Fikih Kontemporer
dengan judul “Bank Syariah Dan Bank Konvensional”
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, dan seluruh orang yang senantiasa mengikuti sunnah
beliau. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Zulkifli, S.AG,
MHI selaku dosen pengampu mata kuliah Fikih Kontemporer. Juga kami sampaikan
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu di dalam penyusunan materi
kuliah ini kami ucapkan terimakasih.
Akhir kata, sebagai makalah Fikih Kontemporer yang baik tentunya
memerlukan sebuah celah untuk menyempurnakan materi kedepannya, untuk itu
kami dengan segala kerendahan hati menerima masukan kritikan dan saran demi
peningkatan dan penyempurnaan dalam makalah dan pembelajaran ini.
Batusangkar, April 2024

Suci Futri Nabilla

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bank Syariah dan Bank Konvensional ...................................... 3
B. Prinsip Operasional Bank syariah ............................................................... 5
C. Prinsip Operasional Bank Konvensional .................................................... 6
D. Jenis Bank Syariah Dan Bank Konvensional .............................................. 6
E. Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional ..................................... 8

BAB III PENUTUPAN


A. Kesimpulan ................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank syariah dan bank konvensional adalah dua jenis lembaga keuangan
yang berbeda dalam prinsip pelaksanaan dan filosofinya. Bank syariah adalah
bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam,
yang menghindari praktik riba dan menggantikannya dengan konsep bagi hasil
atau nisbah. Bank konvensional, karena tidak berlandaskan pada prinsip
syariah, beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip keuangan yang umum diterima
secara global dan menawarkan layanan dengan mengikuti sistem keuangan
konvensional tanpa mempertimbangkan aspek etis atau agama secara eksplisit
Perbedaan bank syariah dan bank konvensional terdapat pada prinsip
pelaksanaan, dasar hukum, fungsi, orientasi kegiatan usaha, perolehan
keuntungan, pengawasan, dan penyelesaian sengketa. Bank syariah memiliki
kriteria ketat dalam pengelolaan dana dan tidak akan mengalokasikan dana
dalam sektor-sektor yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip Islam, seperti
perjudian, minuman keras, atau industri yang merugikan lingkungan. Bank
konvensional, karena tidak berlandaskan pada prinsip syariah, tidak memiliki
kriteria tersebut.
Perbandingan kinerja bank syariah dan bank konvensional dalam
melaksanakan transaksi juga menunjukkan perbedaan yang signifikan. Bank
syariah melakukan transaksi berlandaskan prinsip-prinsip syariah, yang
prinsipnya tidak terdapat unsur riba, maysir, gharar, zalim serta objek
haram. Bank konvensional pelaksanaan transaksinya secara konvensional, yang
mana jasa dalam melakukan pembayaran berdasarkan prosedur yang ditetapkan
oleh Undang-Undang.Sistem perbankan telah menjadi salah satu pilar utama
dalam struktur ekonomi global, dan dua model utama dalam sistem perbankan
adalah bank syariah dan bank konvensional. Keduanya bertujuan untuk
menyediakan layanan keuangan, tetapi mereka didasarkan pada prinsip, nilai,
dan operasional yang berbeda
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk
muslim terbesar di dunia. Meskipun ada 6 agama yang diakui di Indonesia akan
tetapi islam menjadi agama mayoritas yang dianut. Namun demikian, sistem
perekonomian di Indonesia lebih mengarah kepada sistem ekonomi kapitalis
termasuk dalam dunia perbankan.
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang sangat penting
dalam penyaluran dan pengelolaan dana masyarakat. Dana dari masyarakat
1
yang diterima oleh bank akan dikelola dan disalurkan pada unit kegiatan
ekonomi lainnya. Keuntungan yang dihasilkan dari unit kegiatan usaha lainnya
akan dikembalikan lagi kepada masyarakat. Dengan ditetapkannya Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Indonesia menjalankan Dual
Banking System yaitu beroperasinya sistem perbankan baik secara
konvensional maupun syariah sekaligus dengan tetap memisahkan pengelolaan
dan pengoperasiannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah, maka dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengertian Bank Syariah dan Bank Konvensional?
2. Bagaimana Prinsip Operasional Bank syariah?
3. Bagaimana Prinsip Operasional Bank Konvensional?
4. Bagaimana Jenis Bank Syariah Dan Bank Konvensional?
5. Bagaimana Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional?

C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah makalah di atas, maka dapat dibuat
tujuan pembahasan sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengertian Bank Syariah dan Bank Konvensional
2. Untuk Mengetahui Prinsip Operasional Bank syariah
3. Untuk Mengetahui Prinsip Operasional Bank Konvensional
4. Untuk Mengetahui Jenis Bank Syariah Dan Bank Konvensional
5. Untuk Mengetahui Perbedaan Bank Syariah Dan Bank Konvensional

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Syariah Dan Bank Konvensional


1. Bank Syariah
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang beroperasi
berdasarkan prinsip-prinsip syariah atau prinsip hukum Islam. Prinsip-
prinsip ini mencakup keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun),
kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak
mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang haram,
sebagaimana yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia. Bank
syariah juga memiliki fungsi sosial sebagai lembaga baitul mal, yang
menerima dana berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial
lainnya dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai
kehendak pemberi wakaf (wakif)
Ada dua jenis bank syariah, yaitu bank umum syariah dan bank
pembiayaan rakyat syariah (BPRS). Kedua jenis ini memiliki fungsi dasar
yang sama dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, namun
ada perbedaan dalam sistem operasi yang ditawarkan kepada nasabah
Bank syariah beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam
yang berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ada dalam Al-quran dan
hadis. Bank syariah diharapkan mampu menghindari kegiatan-kegiatan
yang mengandung unsur riba dan segala sesuatu yang berseberangan dengan
syariat Islam. Bank syariah menjunjung tinggi anti riba dalam setiap
transaksiknya, sesuai dengan hukum riba yang haram dalam Islam
Tujuan bank syariah meliputi mengupayakan konsep keadilan dalam
sektor ekonomi, menghindari persaingan tidak sehat antara lembaga
keuangan, meningkatkan transaksi yang sesuai syariat Islam, meningkatkan
kualitas hidup umat, dan menjaga kestabilan ekonomi moneter
Setiap bank syariah memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS)
sebagai pengawas lembaga di samping Otoritas Jasa Keuangan (OJK). DPS
memastikan kesyariaahan produk dan layanan yang disediakan, mulai dari
tahap perencanaan sampai proses produk atau layanan tersebut rilis dan siap
ditawarkan kepada nasabah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008
tentang perbankan syariah, Bank Syari`ah adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri
3
atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
Sedangkan Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut
tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencangkup kelembagaan,
kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya. Menurut Ensiklopedi Islam, Bank Islam atau Bank Syariah
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasajasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Bank
Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatannya dengan aturan
perjanjian berdasarkan hukum Islam, antara bank dan pihak lain untuk
penyimpanan dana dan atau pembayaran kegiatan usaha, atau kegiatan
lainnya yang dinyatakan sesuai syariah Islam, khususnya yang menyangkut
tata cara bermuamalah secara Islam.
2. Bank Konvensional
Bank konvensional adalah lembaga keuangan yang memberikan
berbagai layanan kepada pelanggan, termasuk rekening simpanan,
pinjaman, dan produk keuangan lainnya. Biasanya, mereka diatur oleh
lembaga pemerintah dan beroperasi dalam kerangka hukum dan
peraturan.Bank konvensional menghasilkan uang dengan membebankan
biaya pada berbagai layanan, seperti charging fee dan transfer, dan dengan
mendapatkan bunga atas simpanan dan pinjaman. Mereka juga berinvestasi
di berbagai produk keuangan, seperti sekuritas dan obligasi, untuk
menghasilkan pendapatan tambahan. Contoh bank konvensional adalah
BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan masih banyak lagi.
Bank konvensional adalah lembaga keuangan yang memberikan
berbagai layanan kepada pelanggan, termasuk rekening simpanan,
pinjaman, dan produk keuangan lainnya. Bank konvensional biasanya diatur
oleh lembaga pemerintah dan beroperasi dalam kerangka hukum dan
peraturan. Mereka memiliki cabang dan kantor fisik di mana nasabah dapat
melakukan transaksi dan berinteraksi dengan bank.
Bank konvensional juga menawarkan layanan perbankan online
kepada pelanggan, yang memungkinkan mereka untuk mengelola akun
mereka dan melakukan transaksi dari komputer atau perangkat seluler
mereka. Bank konvensional menghasilkan uang dengan membebankan
biaya pada berbagai layanan, seperti charging fee dan transfer, dan dengan
mendapatkan bunga atas simpanan dan pinjaman. Mereka juga berinvestasi
di berbagai produk keuangan, seperti sekuritas dan obligasi, untuk
menghasilkan pendapatan tambahan
4
B. Prinsip Operasinal Bank syariah
Prinsip operasional bank syariah didasarkan pada hukum Islam yang
bersumber dari Al-Qur'an dan Al-Hadis. Operasional bank syariah harus
memperhatikan perintah dan larangan dari kedua sumber tersebut, dengan fokus
utama pada penghindaran aktivitas yang dapat diklasifikasikan sebagai riba.
Riba adalah larangan utama dalam operasional bank syariah, yang mencakup
semua bentuk pengembalian yang lebih tinggi dari pinjaman atau investasi
Sistem operasional bank syariah mencakup beberapa aspek penting:
1. Landasan Hukum: Operasional bank syariah berlandaskan fatwa agama
yang disampaikan oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Produk-produk
baru yang diusulkan oleh Direksi, Komisaris, DPS, atau masyarakat
umumnya harus melalui fatwa agama ini. Kebijakan yang tidak sesuai
dengan fatwa agama harus diambil oleh Komisaris untuk diadakan
musyawarah bersama antara Direksi, DPS, dan Komisaris
2. Rencana Kerja/Operasional dan Anggaran: Direksi membuat Rencana
Kerja/operasional dan membuat anggaran yang disampaikan kepada
Departemen Keuangan Jakarta dalam permohonan Ijin Operasional
3. Bidang Marketing: Sebagai langkah awal, bidang marketing membuat
rencana target untuk produk funding maupun produk financing yang
disesuaikan dengan Rencana Kerja Operasional Bank Syariah yang dibuat
oleh Direksi
4. Kegiatan Operasional: Termasuk pemasaran produk melalui berbagai
media, mobilisasi dana, dan operasionalisasi account officer atau pembina
pembiayaan
5. Sistem Penghimpunan Dana: Bank syariah menggunakan metode
penghimpunan dana yang disesuaikan dengan tiga fungsi utama, yaitu
fungsi transaksi, cadangan, dan investasi, seperti giro, tabungan, dan
deposito
6. Sistem Penyaluran Dana (Financing): Produk penyaluran dana di bank
syariah dapat dikembangkan dengan tiga model, yaitu transaksi pembiayaan
dengan prinsip jual beli, sewa (Ijarah), dan usaha kerjasama dengan prinsip
bagi hasil. Prinsip ini dioperasionalkan dengan pola-pola musyarakah dan
mudharabah
7. Jasa Layanan Perbankan: Dioperasionalkan dengan pola hiwalah, rahn, al-
qardh, wakalah, dan kafalah, yang sesuai dengan prinsip syariah

C. Prinsip Operasional Bank Konvensional


Prinsip operasional bank konvensional berbeda dengan bank syariah
karena tidak terikat oleh batasan-batasan khusus yang ada dalam syariat Islam.

5
Bank konvensional beroperasi dengan prinsip-prinsip yang lebih luas dan tidak
terikat oleh batasan-batasan khusus yang ada dalam syariat Islam, menawarkan
berbagai jenis produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan
preferensi masyarakat luas.
Berikut adalah beberapa prinsip operasional yang menjadi dasar bank
konvensional:
1. Regulasi dan Pengawasan: Bank konvensional beroperasi di bawah regulasi
dan pengawasan dari lembaga-lembaga pemerintah yang bertanggung
jawab atas keuangan dan perbankan, seperti Bank Indonesia di Indonesia
atau Federal Reserve di Amerika Serikat. Lembaga-lembaga ini memiliki
tujuan utama untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan dana
nasabah.
2. Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan: Bank konvensional harus
mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku di negara tempat mereka
beroperasi. Ini termasuk hukum perbankan, hukum keuangan, dan peraturan
yang berkaitan dengan perlindungan konsumen.
3. Penawaran Produk dan Layanan: Bank konvensional menawarkan berbagai
jenis produk dan layanan keuangan, termasuk tabungan, pinjaman, kredit,
asuransi, dan investasi. Produk-produk ini dirancang untuk memenuhi
berbagai kebutuhan keuangan masyarakat, dari konsumsi hingga investasi.
4. Pengelolaan Risiko: Bank konvensional harus memiliki sistem pengelolaan
risiko yang efektif untuk mengurangi risiko kredit dan keuangan. Ini
termasuk penggunaan teknologi dan analisis data untuk memprediksi dan
mengelola risiko.
5. Pelayanan Pelanggan: Bank konvensional menekankan pada pelayanan
pelanggan yang baik, termasuk layanan 24/7, akses ke layanan online, dan
solusi keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
6. Inovasi dan Teknologi: Bank konvensional sering kali mengadopsi
teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan
layanan pelanggan, dan memperluas jangkauan produk dan layanan mereka.
7. Pertumbuhan dan Ekspansi: Bank konvensional berfokus pada
pertumbuhan dan ekspansi, baik dalam skala lokal maupun internasional,
untuk memenuhi kebutuhan keuangan yang semakin berkembang.

D. Jenis Bank Syariah Dan Bank Konvensional


1. Jenis bank syariah
a. Bank Umum Syariah (BUS)
Bank umum syariah adalah layanan perbankan yang
memberikan jasa terkait sistem pembayaran. Kegiatan usaha bank ini
6
berhubungan dengan penghimpunan dana dari akad syariah, surat
berharga, dan alat transaksi.
b. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Berbeda dengan Bank Umum Syariah, bank ini tidak melakukan
kegiatan yang berhubungan dengan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Beberapa fungsinya sama seperti BUS, namun BPRS tidak melakukan
usaha terkait surat berharga dan kartu pembayaran.
c. Unit Usaha Syariah (UUS)
UUS merupakan bagian dari kantor pusat Bank Umum
Konvensional pelaku kegiatan perbankan dengan prinsip syariah. Selain
itu, UUS dapat berupa unit kerja di dalam kantor cabang dari bank
konvensional yang berkedudukan di luar negeri. UUS termasuk dalam
macam-macam bank syariah karena memberikan layanan perbankan
menurut hukum Islam. Secara garis besar, jenis usahanya sama seperti
BUS, namun bank ini tidak berperan sebagai wali amanah dan penitipan
atas kepentingan pihak lain dengan akad syariah.
2. Jenis bank konvesional
Jenis bank konvensional dapat bergantung pada layanan dan produk
yang menjadi spesialisasi mereka, serta nasabah yang mereka layani.
Berikut ini adalah beberapa jenis bank konvensional, antara lain:
a. Bank Retail Ini, adalah bank yang menawarkan layanan kepada individu
dan usaha kecil, seperti tabungan dan rekening giro, pinjaman, hipotek,
kartu kredit, dan produk keuangan lainnya.
b. Bank Komersial, Ini adalah bank yang menyediakan layanan untuk
bisnis, termasuk pinjaman, jalur kredit, dan opsi pembiayaan lainnya.
Mereka mungkin juga menawarkan layanan manajemen keuangan,
seperti manajemen kas dan valuta asing.
c. Bank Investasi, Ini adalah bank yang berspesialisasi dalam penjaminan
sekuritas dan memfasilitasi aktivitas pasar modal, seperti merger dan
akuisisi, dan restrukturisasi perusahaan
d. Bank Swasta, Ini adalah bank yang menawarkan layanan manajemen
kekayaan kepada individu dan keluarga berpenghasilan tinggi. Mereka
dapat memberikan saran investasi yang disesuaikan, perencanaan
perumahan, dan layanan keuangan lainnya.
e. Bank Koperasi, Ini adalah bank yang dimiliki oleh anggotanya, yang
biasanya adalah pelanggan atau karyawan bank. Mereka mungkin

7
melayani bank ritel, tetapi terstruktur berbeda dan mungkin memiliki
prioritas berbeda.

E. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional


Terkait dengan fungsi bank yang menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana dari masyarakat tersebut ke masyarakat lain yang
membutuhkan, terdapat praktek-praktek yang membedakan antara sistem
perbankan syariah dengan sistem perbankan konvensional diantaranya sebagai
berikut:

Perbankan Syariah Perbankan Konvensional


Tidak menggunakan sistem bunga Menggunakan sistem bunga
(riba), melainkan bagi hasil Penentuan besarnya persentase bunga
Penentuan besarnya nisbah di awal karena di asumsikan usaha
(proporsi pembagian) di akhir yang dijalankan akan selalu untung
setelah ada usaha
Besarnya persentase didasarkan Besarnya persentase bunga
pada keuntungan yang diperoleh didasarkan pada besarnya dana yang
dari usaha yang dijalankan akan dipinjam
Hanya menawarkan produk halal Tidak ada pemisahan antara yang
dengan cara yang halal halal dengan yang haram, sehingga
menimbulkan ketidakjelasan
Hal yang sangat menonjol dalam perbedaan antara perbankan
syariah dengan perbankan konvensional adalah adanya sistem bunga (riba)
yang dianut oleh perbankan konvensional, sedangkan perbankan syariah
menganut sistem non-riba, gharar, dan maisir.

8
BAB III

PEMBAHASAN

A. Kesimpulan
Bank Syariah dan Bank Konvensional menunjukkan bahwa kedua jenis
bank memiliki prinsip operasional yang berbeda, dengan Bank Syariah
beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam, sedangkan Bank
Konvensional beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip yang tidak terikat oleh
batasan-batasan khusus yang ada dalam syariat Islam. Bank Syariah
menawarkan produk dan layanan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariat
Islam, seperti penghindaran riba dan pengelolaan dana yang sesuai dengan
syariat Islam. Sementara itu, Bank Konvensional menawarkan berbagai jenis
produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
masyarakat luas, tanpa terikat oleh batasan-batasan khusus yang ada dalam
syariat Islam.
Prinsip operasional Bank Syariah mencakup pengelolaan dana yang
sesuai dengan prinsip syariat Islam, penawaran produk dan layanan yang sesuai
dengan syariat Islam, dan pengelolaan risiko yang sesuai dengan prinsip syariat
Islam. Sementara itu, prinsip operasional Bank Konvensional mencakup
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, penawaran berbagai jenis produk dan
layanan keuangan, pengelolaan risiko, pelayanan pelanggan, inovasi dan
teknologi, serta pertumbuhan dan ekspansi.
Jenis Bank Syariah meliputi Bank Umum Syariah, Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah, dan Unit Usaha Syariah, sementara jenis Bank Konvensional
meliputi Bank Retail, Bank Komersial, Bank Investasi, Bank Swasta, dan Bank
Koperasi.
Perbedaan utama antara Bank Syariah dan Bank Konvensional terletak
pada penggunaan sistem bunga (riba) oleh Bank Konvensional dan sistem non-
riba oleh Bank Syariah. Bank Syariah menghindari penggunaan sistem bunga
dan menawarkan produk halal dengan cara yang halal, sedangkan Bank
Konvensional menggunakan sistem bunga dan tidak memiliki pemisahan antara
yang halal dengan yang haram.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, pemakalah berharap makalah ini bisa
bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan pembaca secara umumnya.
9
Pemakalah menyadari bahwa sebagai manusia biasa pasti tidak luput dari segala
kesalahan dan kekeliruan. Maka apabila didalam penyusunan makalah ini
terdapat kesalahan. Pemakalah mengharap kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk kesempurnaan dan perbaikan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin. (Ed.) 2008. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Anonim. Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). Buku Panduan Organisasi.
Ascarya. 2011. Akad & Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

Burhanuddin S. 2008. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: UII


Press

Imaniyati, Neni Sri. 2013. Perbankan Syariah Dalam Perspektif Hukum Ekonomi.
Bandung: CV Mandar Maju.

Mangani, Ktut Silvanita. (Eds.) 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

Sutedi, Adrian. 2009. Perbankan Syariah. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Santoso, Totok Budi & Triandaru, Sigit. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan
Lain.Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai