Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAJARAN IPA MI/SD


Tentang:
SCIENCE PROCESS SKILL
Di Tulis Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPA
MI/SD

KELOMPOK 4:
NURHIDAYAH TRIANA (2130111091)
PUTRI RASYIDAH MUSLIM (2130111098)
REFFI HARYA NOVI (21301111)
REVA SELPIA (2130111113)

DOSEN PENGAMPU:
Desty Ayu Anastasha, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah Nya kepada kita semua. Sehingga makalah ini
dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pembelajaran IPA MI/SD.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu atas ilmu baru
yang penulis dapatkan, dari makalah ini yang merupakan salah satu ilmu yang
belum pernah penulis dapatkan sebelumnya. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan
senang hati memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, meski sedikit kita mampu
untuk menjelaskan secara lebih jelas lagi dan dengan harapan semoga kita semua
mampu berinovasi dan meningkatkan pengetahuan dengan potensi yang dimiliki.
Amin yaa rabbalalamin.

Batusangkar, 23 Oktober 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan Masalah...........................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................................
A. Pengertian Science Process Skill.................................................................................
B. Jenis-jenis Science Process Skill..................................................................................
C. Integrasi ayat Al-Qur’an dengan Science Process Skill............................................
BAB III

PENUTUP

A.

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan upaya memahami
berbagai fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Itu artinya
pembelajaran IPA bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa seperti berpikir kritis, penalaran, reflektif dan
keterampilan proses sains. Kemampuan berpikir kritis pada siswa sekolah
dasar merupakan kemampuan yang dibutuhkan siswa dalam menyelesaikan
permasalahan. Pembelajaran IPA memiliki karakteristik yang sangat
kompleks karena itu memerlukan kemampuan berpikir kritis dalam
melakukan analisis terhadap sebuah permasalahan.

Pengetahuan yang didapatkan sendiri oleh siswa melalui penemuan


sendiri dan langkah-langkah ilmiah akan memunculkan pengetahuan, sikap
ingin tahu, ingin mendapatkan suatu yang baru, sikap kerjasama, tidak putuas
asa, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas dan kedisiplinan diri.
Penyempurnaan pola pikir melalui penguatan pembelajaran aktif semakin
diperkuat dengan pembelajaran saintifik. Perlu strategi belajar yang lebih
mengarahkan siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuan. Peserta didik
diharapkan menemukan pengetahuan dan keterampilan bukan hanya
mengingat fakta. Dengan Keterampilan Proses sains ini diharapkan siswa
dapat berpikir secara tingkat tinggi.

1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat kita ambil rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan Pengertian Science Process Skill?
2. Menjelaskan Jenis-Jenis Science Process Skill?
3. Integrasi ayat Al-Qur’an dengan Science Process Skill?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat disimpulkan tujuan
masalahnya sebagai berikut:
1. Mengetahui Pengertian Science Process Skill
2. Mengetahui Jenis-jenis Science Process Skill
3. Mengetahui Integrasi ayat Al-Qur’an dengan Science Process Skill

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Science Process Skill


Pelajaran sains di sekolah dasar pada dasarnya harus mengedepankan
kreativitas siswa baik secara pengetahuan teoritik, maupun pada aplikasi
melalui keterampilan proses sains, kegiatan dari aspek proses, pada
hakjkatnya adalah kemampuan siswa dalam menggunakan metode untuk
memperoleh, pengetahuan dengan cara tertentu. Teori-teori Sains mengalami
perkembangan terus menerus karena adanya aspek proses sains yang juga
berjalan dan berkembang:- seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi
yang diperoleh dengan metode ilmiah. Metode ilmiah mulai digunakan
Aristoteles ribuan tahun lalu, pada metode deduktif, sampai pada masa
Francis Bacon pada abad ke 17 yang mengembangkan metode keilmuan
yang bertumpu pada metode induktif. Dalam prakteknya bahwa proses
pembelajaran sains di Sekolah Dasar/MI pada dasarnya siswa harus mengenal
secara langsung kejadian atau fenomena-fenomena alam yang dialami siswa
dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan proses sains adalah keterampilan-keterampilan yang
melibatkan keterampilan kognitif atau intelektual, manual, dan social.
Keterampilan kognitif atau itelektual dengan melakukan keterampilan proses
siswa menggunakan pikirannya, keterampilan manual terlibat dalam
penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat,
keterampilan social dimaksudkan bahwa dengan keterampilan proses siswa
berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar, (Rustaman dkk, 2003:93). Keterampilan proses adalah
keterampilan yagng diperoleh dari latihan kemampuan mental, fisik, dan
sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih
tinggi, (Trianto, 2009:144). Kemampuan mendasar yang telah dikembangkan
terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan. Secara umum dapat

3
disimpulkan Keterampilan Proses Skil adalah kemampuan siswa untuk
metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu
pengetahuan. KPS sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk
menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan
memperoleh pengetahuan yang dimiliki.
B. Jenis-jenis Science Process Skill
1. Mengamati
Mengamati adalah proses pengumpulan data tentang fenomena
atau peristiwa dengan menggunakan inderanya. Untuk dapat menguasai
keterampilan mengamati, siswa harus menggunakan sebanyak mungkin
indcranya, yakni melihat, mendengar, merasakan, mencium dan
mencicipi. Dengan demikian dapat mengumpulkan fakta-fakta yang
relevan dan memadai.
2. Mengelompokkan/Klasifikasi
Klasifikasi merupakan kegiatan yang menempatkan sesuatu ke dalam
kategori sesuai dengan karakteristik tertentu.17 Mengklasifikasikan, merupakan
kegiatan yang harus dilakukan dengan abstrak persamaan dan perbedaan dari
objek yang diamati. Konsep klasifikasi harus berguna, misalnya untuk
memahami jumlah besar dari benda-benda, peristiwa, sebuah makhluk hidup di
dunia di sekitar kita.
Mengamati kesamaan, perbedaan, dan hubungan dan dengan
mengelompokkan benda sesuai dengan tujuan. Kebutuhan dasar setiap sistem
pengelompokan adalah bahwa hal itu harus berguna, membuat skema klasifikasi
yang akan membentuk bagian-bagian secara khusus. Karena cara klasifikasi
sering diajarkan, banyak orang kadang-kadang mendapatkan gagasan bahwa
sistem klasifikasi memiliki beberapa logika internal yang hanya "ditemukan"
oleh para ilmuwan dari masa lalu itu, dan sekarang diteruskan di sekolah.
Sebenarnya, sistem penamaan dan mengklasifikasikan hewan, tumbuhan,
bebatuan, dan hal-hal lain yang dirancang untuk memudahkan ilmuwan untuk
berkomunikasi satu sama lain.18 Kegiatan mengklasifikasikan bisa saja akan
terlihat bahwa satu set objek dapat diklasifikasikan secara berbeda, pemilihan
objek bisa didasarkan pada persamaan dan perbedaan karakteristiknya.
3. Menafsirkan

4
Menafsirkan hasil pengamatan ialah menarik kesimpulan tentatif
dari data yang dicatatnya. Hasil-hasil pengamatan tidak akan berguna
bila tidak ditafsirkan. Karena itu, dari mengamati langsung, lalu mencatat
setiap pengamatan secara terpisah, kemudian menghubung-hubungkan
hasil-hasil pengamatan itu. Selanjutnya siswa mencoba menemukan pola
dalam suatu seri pegamatan, dan akhirnya membuat kesimpulan.
4. Meramalkan
Mcramalkan adalah memperkirakan berdasarkan pada data hasil
pengamatan yang reliabel (Firman, 2000). Apabila siswa dapat
menggunakan pola-pola hasil pengamatannya untuk mengemukakan apa
yang mungkin terjadi pada keadaan yang belum diamatinya, maka siswa
tersebut telah mempunyai kemampuan proses meramalkan.
5. Mengajukan pertanyaan
Keterampilan proses mengajukan pertanyaan dapat diperoleh
siswa dengan mengajukan pertanyaan apa, mengapa, bagaimana,
pertanyaan untuk meminta penjelasan atau pertanyaan yang berlatar
belakang hipotesis.
6. Merumusakan hipotesis
Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk
menerangkan suatu kejadian atau pengamatan tertentu.
7. Merencanakan percobaan
Agar siswa dapat memiliki keterampilan merencanakan
percobaan maka siswa tersebut harus dapat menentukan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam percobaan. Selanjutnya, siswa harus dapat
menentukan variabel-variabel, menentukan variabel yang harus dibuat
tetap, dan variabel mana yang berubah. Demikian pula siswa perlu untuk
menentukan apa yang akan diamati, diukur, atau ditulis, menentukan cara
dan langkah-langkah kerja. Selanjutnya siswa dapat pula menentukan
bagaimana mengolah hasil-hasil pengamatan.
8. Menggunakan alat dan bahan

5
Untuk dapat memiliki keterampilan menggunakan alat dan bahan,
dengan sendirinya siswa harus menggunakan secara langsung alat dan
bahan agar dapat memperoleh pengalaman langsung. Selain itu, siswa
harus mengetahui mengapa dan bagaimana cara menggunakan alat dan
bahan.
9. Menerapkan konsep
Keterampilan menerapkan konsep dikuasai siswa apabila siswa
dapat menggunakan konsep yang telah dipelajarinya dalam situasi baru
atau menerapkan konsep itu pada pengalaman-pengalaman baru untuk
menjelaskan apa yang sedang terjadi.
10. Berkomunikasi
Keterampilan ini meliputi keterampilan membaca grafik, tabel,
atau diagram dari hasil percobaan. Menggambarkan data empiris dengan
grafik, tabel. atau diagram juga termasuk berkomunikasi. Menurut
Firman (2000), keterampilan berkomunikasi adalah keterampilan
menyampaikan gagasan atau hasil penemuannya kepada orang lain.
C. Integrasi ayat Al-Qur’an dengan Science Process Skill
Mengintegrasikan ayat-ayat Alquran dengan keterampilan proses sains
merupakan aspek penting dalam pendidikan Islam. Beberapa penelitian telah
dilakukan untuk mengeksplorasi integrasi nilai-nilai Alquran dengan pendidikan
sains. “keterampilan proses sains,” tetapi banyak ayat dalam Alquran merangsang
manusia untuk mengamati, berpikir, dan mendekati pengetahuan dengan cara
yang mencerminkan prinsip-prinsip ilmiah.Berikut beberapa contoh bagaimana
ayat Alquran dapat diintegrasikan dengan keterampilan proses sains:
1. Pemahaman dan Penelitian:

‫َبَشٌر َتْنَتِش ُرْو َنَوِم ْن ٰا ٰي ِتٖٓه َاْن َخ َلَقُك ْم ِّم ْن ُتَر اٍب ُثَّم ِاَذ ٓا َاْنُتْمَوِم ْن ٰا ٰي ِتٖٓه َاْن َخ َلَقُك ْم ِّم ْن ُتَر اٍب ُثَّم ِاَذ ٓا َاْنُتْم‬

“Kemudian marilah kamu memperhatikan tanda-tanda (kebesaran Allah) dalam segala


sesuatu di sekitarmu.” (QS. Ar-Rum [30]: 20)

1. Berfikir dan Menganalisis:

6
‫َو َلْم َيْنُظُرْو ا ِفْي َم َلُك ْو ِت الَّسٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِض َوَم ا َخ َلَق ُهّٰللا ِم ْن َش ْي ٍء َّو َاْن َع ٰٓس ى َاْن َّيُك ْو َن َقِد اْقَتَرَب َاَج ُلُهْۖم َفِبَاِّي‬
‫َح ِد ْيٍۢث َبْعَدهُيْؤ ِم ُنْو َٗن‬

"Apakah mereka tidak memeriksa kerajaan langit dan bumi dan segala
sesuatu yang telah Allah ciptakan?" (QS. Al-A'raf [7]: 185)

2. Ketekunan dalam Memahami Alam Semesta:


‫َو ِفى اَاْلْر ٰا ٰيٌت ِّلْلُم ْو ِقِنْيَۙن‬
‫ِض‬
‫َوِفْٓي َاْنُفِس ُك ْم ۗ َاَفاَل ُتْبِص ُرْو َن‬

“Dan dalam penciptaan kamu dan makhluk-makhluk-Nya yang tersebar,


terdapat tanda-tanda bagi kaum yang meyakininya.” (QS. Az-Zariyat [51]: 20-21)

3. Menyelidiki Alam Semesta:

‫َوِاَذ ٓا َاْنَعْم َنا َع َلى اِاْل ْنَس اِن َاْع َرَض َو َناِبَج اِنِبٖۚه َوِاَذ ا َم َّسُه الَّش ُّر َفُذ ْو ُد َع ۤا ٍء َع ِرْيٍٰض‬

“Kami akan menampilkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran Kami) di


seluruh penjuru bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelaslah bagi mereka
bahwa Al-Quran ini adalah benar.” (QS.Fussilat [41]: 53)

Ayat-ayat ini mendorong pemahaman, penelitian, analisis, dan pengamatan


terhadap tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta. Menerapkan prinsip-prinsip
ilmiah dalam memahami ciptaan Allah adalah cara untuk menghormati nilai-nilai ilmu
pengetahuan dalam Islam:

1. Keterampilan diagnostik internalisasi-interkoneksi : Sebuah penelitian yang


dilakukan di Indonesia menemukan bahwa terdapat lebih dari 800 ayat dalam Al-
Quran yang menekankan pada proses kontemplasi, berpikir, dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Studi ini juga menemukan bahwa siswa di berbagai tingkat madrasah
memiliki tingkat keterampilan internalisasi dan interkoneksi yang berbeda-beda.
Guru dapat mengarahkan pembelajaran yang merangsang siswa memiliki karakter
rasa ingin tahu tentang kebesaran Allah SWT melalui Al-Quran dalam proses
pembelajaran
2. Pembelajaran Biologi : Penelitian lain yang dilakukan di Indonesia menyelidiki
integrasi studi Alquran dan Hadits dalam pembelajaran biologi. Hasil penelitian
menemukan bahwa pengintegrasian nilai-nilai Al-Quran ke dalam sains tidak akan
menurunkan taraf pengetahuan sains itu sendiri, justru akan menjadikan siswa
mampu mengapresiasi nilai-nilai agama yang terkandung dalam sains. Guru dapat
menggunakan ayat-ayat Alquran untuk mengajarkan konsep biologi dan mendorong
siswa untuk berpikir kritis tentang hubungan antara sains dan agama.

7
Integrasi nilai-nilai Al-Quran dalam pembelajaran biologi : Sebuah penelitian
yang dilakukan di Indonesia menemukan bahwa integrasi nilai-nilai Al-Quran dalam
pembelajaran biologi dapat dilakukan dengan mencatat dan menganalisis ayat-ayat Al-
Quran dan Hadits yang sesuai dengan konsep biologi. Guru dapat menggunakan ayat-ayat
ini untuk mengajarkan konsep biologi dan mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang
hubungan antara sains dan agama.

Sains dan Teknologi dalam Al-Quran : Sebuah penelitian yang dilakukan di


Indonesia mengeksplorasi konsep sains dan teknologi dalam Al-Quran dan implikasinya
dalam proses pembelajaran. Studi ini menemukan bahwa integrasi nilai-nilai Al-Quran
dalam kurikulum, pembelajaran, dan sains dapat membantu memecahkan masalah
dikotomi pendidikan. Guru dapat menggunakan ayat-ayat Alquran untuk mengajarkan
konsep sains dan mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang hubungan antara sains
dan agama mengintegrasikan nilai-nilai Al-Quran dengan keterampilan proses sains dapat
membantu siswa memahami pentingnya sains dan teknologi dalam Islam dan menghayati
nilai-nilai agama yang terkandung dalam sains. Guru dapat menggunakan ayat-ayat
Alquran untuk mengajarkan konsep sains dan mendorong siswa untuk berpikir kritis
tentang hubungan antara sains dan agama

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelajaran sains di sekolah dasar pada dasarnya harus mengedepankan
kreativitas siswa baik secara pengetahuan teoritik, maupun pada aplikasi melalui
keterampilan proses sains, kegiatan dari aspek proses, pada hakjkatnya adalah
kemampuan siswa dalam menggunakan metode untuk memperoleh, pengetahuan
dengan cara tertentu. Teori-teori Sains mengalami perkembangan terus menerus
karena adanya aspek proses sains yang juga berjalan dan berkembang:- seiring
dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang diperoleh dengan metode
ilmiah.Keterampilan kognitif atau itelektual dengan melakukan keterampilan
proses siswa menggunakan pikirannya, keterampilan manual terlibat dalam
penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan alat,
keterampilan social dimaksudkan bahwa dengan keterampilan proses siswa
berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Guru dapat menggunakan ayat-ayat Alquran untuk mengajarkan konsep
sains dan mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang hubungan antara sains
dan agama mengintegrasikan nilai-nilai Al-Quran dengan keterampilan proses
sains dapat membantu siswa memahami pentingnya sains dan teknologi dalam
Islam dan menghayati nilai-nilai agama yang terkandung dalam sains.
B. SARAN
Meskipun pemakalah menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini,akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
pemakalah perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan
pemakalah.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
diharapkan sebagai evaluasi kedepannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Acesta, A. (2014). Penerapan pendekatan keterampilan proses sains untuk


meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Dasar, 1(2), 96-106.
Arif, M. (2016). Pengembangan Instrumen Penilaian Mapel Sains melalui
Pendekatan Keterampilan Proses Sains SD/MI. Ta'allum: Jurnal
Pendidikan Islam, 4(1), 123-148.
Desstya, A. (2016). Keterampilan Proses Sains dan Pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar (Telaah buku siswa kelas iv sd tema 2 karya
sumini). Profesi Pendidikan Dasar, 2(2), 95-102.
Maghfiroh, Indana Fitriyati, and Noer Afâ. "THE VALIDITY OF SCIENTIFIC
LITERACY-BASED LKPD INTEGRATED VERSES OF THE QURAN WITH
LIGHT MATERIAL FOR MTS STUDENTS." NUKLEO SAINS: JURNAL
PENDIDIKAN IPA 2.1 (2023): 34-43.
Ramadhani, Arinta Indah, Rian Vebrianto, and Abu Anwar. "Upaya Implementasi
Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Pembelajaran IPA di Sekolah
Dasar." Instructional Development Journal 3.3 (2020): 188-202.
Rustaman, N.Y., dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung:
JICAUPI.
Trianto (2009).Mendesain Model Pembelajaran Inovatif
Progresif.Surabaya:Kencana

Anda mungkin juga menyukai