Disusun Oleh:
“Kelompok 6”
Dosen Pengampu :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis
Kebutuhan E-Modul Berbasis Projec Based Learning Pada Materi Hukum Hooke Kelas Xi
SMA” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Seminar Pembelajaran Fisika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Analisis Kebutuhan E-Modul Berbasis Projec Based Learning
Pada Materi Hukum Hooke Kelas Xi SMA bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
Contents
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 6
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 6
D. Manfaat Penulisan ...................................................................................................................... 6
KAJIAN TEORI .......................................................................................................................................... 7
A. Model Pembelajaran PjBL ........................................................................................................... 7
B. Sintaks Model Pembelajaran PjBL............................................................................................... 7
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran PjBL ............................................................... 8
D. Pengertian E-Modul .................................................................................................................... 9
E. Jenis-Jenis dari E-Modul ............................................................................................................ 10
F. Kelebihan dan Kekurangan E-Modul......................................................................................... 11
G. Penggunaan E-Modul dalam Model Pembelajaran PjBL .......................................................... 12
DATA HASIL PENELITIAN ....................................................................................................................... 14
E-Modul Belajar Berbasis Problem-Based Learning Pada Materi Energi Micro Hidro Berbantuan 3d
Page Flip Untuk Siswa Sma .................................................................................................................. 15
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................... 20
A. Hasil Belajar............................................................................................................................... 20
B. Keterampilan Berpikir Kritis .................................................................................................. 20
C. Keterampilan Proses Sains ........................................................................................................ 21
D. Pemahaman Konsep ................................................................................................................. 21
PENUTUP ............................................................................................................................................... 23
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................. 23
B. SARAN ....................................................................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad ke-21 menuntut setiap orang untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK). Pada abad ini, semua aktifitas kehidupan tidak terlepas dari
teknologi. Untukberkomunikasi dibutuhkan alat komunikasi yang merupakan produk
teknologi komunikasi. Untuk melakukan perjalanan dibutuhkan alat transfortasi yang
merupakan produk teknologi transfortasi. Untuk membangun tempat tinggal
dibutuhkan alat konstruksi dan bahan bangunan yang merupakan produk teknologi
konstruksi. Serta masih banyak lagi aktifitas kehidupan lainnya yang semuanya
memanfaatkan teknologi. Teknologi tidak serta-merta muncul dengan sendirinya,
teknologi membutuhkan ilmu pengetahuan sebagai dasarnya.Untuk menguasai IPTEK
dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas yang dapat bertidak secara cepat,
tepat, kreatif, dan inovatif. Oleh karena itu, pendidikan memilikiperanan penting untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut. Pendidikan merupakan
pintu bagi umat manusia untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa
pendidikan umat manusia akan buta, ibarat berjalan dimalam yang gelap tanpa cahaya
yang menerangi (Sasmita, P. R., & Hartoyo, Z, 2020).
Pendidikan adalah bentuk aktivitas dan usaha manusia, untuk menumbuhkan
potensi diri melalui pembelajaran (Azhar & Sa'idah, 2017). Pembelajaran adalah upaya
terencana agar terjadinya proses belajar, sehingga tingkah laku peserta didik menjadi
lebih baik (Arfani, 2016). Peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya
berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga berinteraksi
dengan semua sumber belajar yang mungkin dipergunakan untuk memperoleh hasil
yang ingin dicapai. Untuk menunjang kegiatan pembelajaran, peserta didik
membutuhkan sumber belajar agar dapat memahami pembelajaran (Supriadi, 2015).
Berdasarkan Depdiknas (2008) diperoleh bahwa sumber belajar dapat disajikan dalam
berbagai bentuk seperti tempat atau kondisi lingkungan, orang, dan fakta yang sedang
terjadi. Salah satu sumber belajar yang dapat digunakan oleh guruialah bahan ajar
(Depdiknas, 2008).
Globalisasi adalah proses dimana semua aspek kehidupan manusia akan
berkembang secara langsung maupun tidak langsung. Dampak nyata dari
perkembangan tersebut adalah bidang pendidikan (Purwoko, Nugraheni, & Nadhilah,
2020). Di era globalisasi, pendidikan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
sangat erat kaitannya, serta mempengaruhi perkembangan inovasi bahan ajar. Inovasi
pengembangan bahan ajar adalah (e-modul) modulelektronik. E-Modul adalah buku
berbentuk soft file yang dapat dibuka dan dibaca oleh peserta didik dimana pun dan
kapan pun (Andani & Yulian, 2018). Selain itu, e-modul berupa tampilan informasi
yang dapat dibaca melalui komputer dalam format buku yang disajikan secara
elektronik (Wijayanto & Zuhri, 2014). E-modul dapat membantu peserta didik agar
lebih paham materi yang sedang dipelajari (Ambarsari, 2016), memberikan peserta
didik kesempatan berkompetisi, mengekplorasi dan berprestasi (Ristanto, 2011).
Salah satu pelajaran yang membutuhkan bahan ajar berupa (e-modul) modul
elektronik adalah fisika. Fisika adalah ilmu sains dan pada dasarnya kumpulan
pengetahuan, cara berpikir, dan penyelidikan. Ilmu sains yang dimaksud adalah ilmu
yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam yang dialami oleh alat
indra (Fitriani, Gunawan, & Sutrio, 2017). Proses kegiatan belajar mengajar fisika
kerap sekali dihadapkan pada sebuah materi yang abstrak. Pelajaran fisika masih
terkesan sulit untuk dipahami karena memiliki konsep yang abstrak dan tidak
mudah dihubungkan dengan kejadian sehari- hari dalam kehidupan manusia. Hal ini
menuntut para pendidik untuk kreatif dalam menciptakan dan mengembangkan media-
media pembelajaran agar siswa dapat lebih tertarik dalam mempelajari fisika dan
materi yang disampaikan dapat benar-benar dimengerti oleh peserta didik (Miswati, M.,
Amin, A., & Lovisia, E, 2020).
Fisika merupakan pelajaran yang mengandalkan kemampuan berhitung,
bernalar, dan logika yang baik. Oleh karena itu, peserta didik dituntut untuk memahami
konsep-konsep fisika secara terarah. Dengan melakukan hal tersebut, diharapkan
peserta didik memiliki kemampuan beralasan, berkomunikasi, memecahkan masalah
dan menggunakan fisika dalam kehidupan sehari-hari (Hartini, T. I., & Martin, M,
2020). Permasalahan fisika sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
karena itu, fisika berperan penting untuk dapat melatih peserta didik agar menguasai
pengetahuan, konsep, dan prinsip fisika serta menguasai keterampilan ilmiah dan
proses (Sukiminiandari, Budi, & Supriyati, 2015). Permasalahan yang ada dalam ilmu
fisika juga terkait dengan permasalahan tentang alam dan gejalanya (Trianggono,
2017). Pemahaman setiap peserta didik berbeda. Sebagian peserta didik ada yang telah
memiliki pemahaman yang sesuai dengan prinsip, teori, dan hukum- hukum fisika,
namun banyak juga yang memiliki pemahaman yang tidak sesuai (DiSessa, 1993).
Pembelajaran fisika yang berbasis PjBL dan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dianggap dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam
belajar fisika serta memperluas pengalaman dan pengetahuan siswa.E-modul berbasis
PBL dapat dijadikan salah satu alternatif media pembelajaran fisika yang menarik dan
bermakna. Dalam pembelajaran fisika, e-modul dapat digunakan untuk memberikan
materi yang lebih interaktif dan menyajikan ilustrasi dan simulasi yang menarik untuk
membantu siswa memahami konsep fisika secara lebih efektif.
Namun, pengembangan e-modul yang efektif membutuhkan analisis kebutuhan
yang baik untuk memastikan bahwa e-modul yang dikembangkan dapat memenuhi
kebutuhan siswa dan guru. Oleh karena itu, analisis kebutuhan e-modul berbasis PBL
pada pembelajaran fisika SMA perlu dilakukan untuk memastikan bahwa e-modul yang
dihasilkan dapat mendukung proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Pada penelitian yang akan dilaksanakan yaitu mengembangkan media
pembelajaran berupa bahan ajar yang ditujukan berbasis online. Oleh karena itu,
diperlukan penelitian studi pendahuluan yang terdiri atas studi literatur dan studi
lapangan. Studi literatur bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan menentukan
apa saja yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan studi lapangan
bertujuan untuk mengetahui kondisi pembelajaran disekolah. Hal ini sejalan dengan
penelitian Arizal Fadli, Suharno, A. A Musadad bahwa studi lapangan dilakukan
dengan mengumpulkan berbagai informasi seperti analisis kebutuhan guru dan peserta
didik terhadap bahan ajar atau media pembelajaran untuk mengetahuikondisi lapangan
(Fadli, Suharno, & Musadad, 2017).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
KAJIAN TEORI
PjBL atau Project-based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) merupakan salah satu
model pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran yang terarah pada proyek. PjBL
melibatkan siswa dalam proyek nyata atau tugas berbasis masalah yang membutuhkan
pemecahan masalah dan kolaborasi antara siswa. Dalam model PjBL, siswa bekerja dalam tim
untuk mengembangkan solusi untuk masalah yang diberikan atau proyek yang diberikan.
Model pembelajaran PjBL dapat memiliki manfaat bagi siswa dalam beberapa cara.
Pertama, model ini memberikan pengalaman yang lebih autentik dan relevan bagi siswa karena
mereka menerapkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam konteks nyata. Kedua, siswa
belajar bekerja dalam tim dan membangun keterampilan sosial dan kolaboratif. Ketiga, model
PjBL memungkinkan siswa untuk mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka
sendiri dan bekerja secara mandiri untuk mencapai tujuan mereka.
Namun, model PjBL juga memiliki beberapa tantangan. Misalnya, mengelola proyek bisa
menjadi sulit dan memerlukan waktu dan sumber daya yang banyak. Selain itu, model PjBL
mungkin tidak cocok untuk semua materi pelajaran atau topik, karena beberapa topik mungkin
lebih sulit untuk dipelajari melalui proyek daripada melalui metode pembelajaran yang lebih
langsung. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mempertimbangkan apakah model PjBL
cocok untuk tujuan pembelajaran mereka dan bagaimana mengelola implementasi model
tersebut agar sukses.
1) Menentukan proyek atau tugas berbasis masalah yang akan diambil sebagai fokus
pembelajaran.
2) Mengorganisir siswa menjadi tim yang terdiri dari 3-5 anggota dengan keterampilan
dan minat yang berbeda untuk memaksimalkan kolaborasi dan keahlian yang berbeda.
3) Mengarahkan siswa untuk merencanakan dan merancang solusi proyek atau tugas,
termasuk menetapkan tujuan, sumber daya yang dibutuhkan, jadwal, dan tugas-tugas
individu untuk setiap anggota tim.
4) Memfasilitasi pemecahan masalah dan bimbingan selama pelaksanaan proyek atau
tugas, dengan mengarahkan siswa untuk melakukan penelitian, melakukan eksperimen,
mengumpulkan data, dan membangun prototipe atau produk.
Sintaks ini dapat disesuaikan dan dimodifikasi tergantung pada tujuan dan lingkungan
pembelajaran. Penting untuk mengadaptasi model PjBL untuk memastikan kesesuaian dengan
kurikulum dan kebutuhan siswa.
Didalam sebuah model terdapat kelebihan dan kekurangan tersendiri yang menjadi ciri khas
dari sebuah model tersebut. Karena sejatinya tidak ada sebuah model yang benar-benar
sempurna dalam mendasari sebuah pembelajaran. Dan dalam hal ini, model pembelajaran
memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri yang menjadi ciri khas dari model
pembelajaran PjBL ini. Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran PjBL.
Terlepas dari adanya kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran ini, menandakan
bahwa model ini bukanlah model yang tidak sepenuhnya ideal atau sempurna dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru atau pengajar lebih dapat lagi
memahami penggunaan atau pemakaian model pembelajaran PjBL dengan lebih efeisien agar
pembelajaran yang diharapkan dapat terlaksana dengan sempurna.
D. Pengertian E-Modul
E-Modul adalah singkatan dari Electronic Module atau Modul Elektronik. E-Modul dapat
diartikan sebagai bahan ajar berbasis digital yang dikemas dalam bentuk modul elektronik yang
dapat diakses melalui perangkat elektronik seperti komputer, laptop, tablet, atau smartphone.
E-Modul biasanya berisi materi pelajaran, tugas, latihan soal, video pembelajaran, animasi, dan
berbagai sumber belajar lainnya yang dirancang secara interaktif untuk membantu siswa
mempelajari materi pelajaran tertentu secara mandiri.
E-Modul merupakan salah satu bentuk inovasi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan menggunakan
E-Modul, siswa dapat mempelajari materi pelajaran di mana saja dan kapan saja sesuai dengan
kebutuhan dan waktu yang tersedia. Selain itu, E-Modul juga dapat membantu siswa dalam
memperdalam pemahaman materi pelajaran dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.
Dalam pembahasan terkait e-modul ini memiliki beberapa jenis yang menjadi dasar dalam
pemakaian/penggunaan oleh seorang guru/pengajar dalam melakasnakan kegaiatan
pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis E-Modul yang umum digunakan dalam
pembelajaran:
Jenis E-Modul ini berisi materi pelajaran atau konten yang disampaikan secara lengkap
dan terstruktur. E-Modul ini biasanya dilengkapi dengan contoh-contoh soal, jawaban,
dan latihan yang disusun secara sistematis dan terarah.
1. E-Modul Interaktif
2. E-Modul Simulasi
E-Modul simulasi dirancang untuk membantu siswa memahami konsep dan prinsip
dalam materi pelajaran dengan cara yang lebih konkret. E-Modul simulasi dapat berupa
simulasi fisika, kimia, biologi, atau simulasi lainnya yang digunakan untuk
menggambarkan atau mensimulasikan suatu fenomena atau kejadian.
3. E-Modul Proyek
4. E-Modul Evaluasi
E-Modul evaluasi berisi latihan soal dan tugas yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan. E-
Modul evaluasi dapat membantu guru dalam mengevaluasi kemajuan belajar siswa dan
memberikan umpan balik yang sesuai.
5. E-Modul Keterampilan
E-Modul keterampilan berisi materi atau instruksi tentang cara melakukan suatu
keterampilan atau tugas tertentu. E-Modul keterampilan biasanya digunakan untuk
materi pelajaran praktik seperti pelajaran teknik, seni, atau pelajaran olahraga.
6. E-Modul Multimedia
Terepas dari banyaknya jenis dari sebuah e-modul, ternyata e-modul ini memiliki kelebihan
dan kekurangannya tersendiri yang menjadi dasar dan ciri khas di setiap pengunaannya. Berikut
ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari sebuah E-Modul:
Namun, kelebihan dan kekurangan dari sebuah E-Modul dapat bervariasi tergantung pada
desain dan implementasi dari E-Modul tersebut. Oleh sebab itu sekiranya pengguna E-Modul
ini dapat lebih diperhatikan lagi apa yang mejadi kekurangan dan kelebihan dari sebuah E-
Modul ini sehingga dalam pelaksanaanya E-Modul ini dapat lebih maksimal.
Dalam sebuah pembelajaran di satuan pendidikan memiliki berbagai jenis cara dan teknik
yang dipakai dalam keberlangsungan pembelajaran terhadap peserta didik. Hal tersebut tentu
dipengaruhi oleh situasi dan kondisi peserta didik yang ada di sekolah tersebut. Salah satu
model yang paling sering digunakan dalam keberlangsungan proses pembelajaran adalah
model PjBL (Project Based Learning). Di model PjBL ini pembelajaran melibatkan siswa
dalam proyek-proyek yang berorientasi pada penyelesaian masalah, di mana siswa secara aktif
membangun pengetahuan dan keterampilan melalui proyek-proyek yang menuntut penerapan
pengetahuan dan keterampilan tersebut dalam situasi nyata. PjBL juga dianggap sebagai
pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam belajar.
Analisis kebutuhan e-modul berbasis Project Based Learning pada pembelajaran fisikadi
tingkat SMA menitikberatkan pada suatu kajian teori yang berkaitan dengan pengembangan
dan implementasi e-modul berbasis Project Based Learning dalam pembelajaran fisika di
sekolah menengah atas. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan
e-modul berbasis Project Based Learning dalam pembelajaran fisika SMA. Terlepas dari hal
itu pengunaan e-modul dalam model pemebelajaran PjBL ini memiliki beberapa tahapan atau
langkah dalam pelaksanaannya, yang diantaranya :
1. Penyusunan E-Modul
Guru dapat menyusun E-Modul dengan mengacu pada kurikulum dan sumber materi
yang terpercaya. E-Modul tersebut harus dirancang dengan desain yang menarik,
interaktif, dan dapat mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
Guru dapat memilih topik dan masalah yang relevan dengan materi fisika yang sedang
dipelajari dan sesuai dengan tingkat kesulitan siswa. Topik dan masalah tersebut dapat
dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan
berpikir kritis dan kreativitas dalam menyelesaikannya.
3. Pemberian Tugas
Setelah E-Modul selesai disusun, guru dapat memberikan tugas yang terkait dengan
materi fisika yang dipelajari melalui E-Modul. Tugas tersebut harus dirancang
sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan terlibat aktif dalam
pembelajaran.
4. Pembelajaran Mandiri
Setelah tugas diberikan, siswa dapat belajar mandiri dengan menggunakan E-Modul
yang disediakan oleh guru. Selama proses pembelajaran mandiri, siswa dapat
memperdalam pemahaman mereka dengan menyelesaikan tugas yang diberikan.
Setelah siswa menyelesaikan tugas, guru dapat memfasilitasi kolaborasi dan diskusi di
antara siswa dalam kelompok kecil. Diskusi tersebut dapat membantu siswa
memperdalam pemahaman mereka terhadap materi pelajaran dan mengembangkan
keterampilan sosial mereka.
6. Evaluasi
Setelah selesai, guru dapat melakukan evaluasi terhadap prestasi siswa dalam
memahami materi pelajaran melalui tugas yang telah diberikan. Evaluasi tersebut dapat
dilakukan dengan cara memberikan soal evaluasi atau tugas yang lebih kompleks.
Dengan penggunaan E-Modul dalam model pembelajaran PjBL pada materi fisika,
siswa dapat belajar secara mandiri dan terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga dapat
meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi pelajaran dan memperluas keterampilan
mereka.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil Belajar
E-mdoul adalah salah satu platform atau aplikasi digital yang dapat digunakan
dalam model pembelajaran PjBL (Project-Based Learning) untuk membantu siswa
dalam belajar dan mengembangkan keterampilan mereka. E-mdoul memiliki beberapa
fitur yang dapat membantu siswa dalam menyelesaikan proyek-proyek yang diberikan
dalam PjBL, seperti kolaborasi online, pengumpulan tugas, dan komunikasi dengan
guru dan teman sekelas.
Namun, hasil belajar siswa terkait e-mdoul dalam model pembelajaran PjBL
tidak hanya bergantung pada penggunaan teknologi tersebut, melainkan juga
tergantung pada kualitas pembelajaran yang dilaksanakan secara keseluruhan. Dalam
model PjBL, siswa dituntut untuk aktif belajar, berkolaborasi, dan mengambil inisiatif
dalam memecahkan masalah yang diberikan dalam proyek. Oleh karena itu, guru harus
memastikan bahwa proyek yang diberikan sesuai dengan level pemahaman dan
kemampuan siswa, dan memberikan panduan yang cukup agar siswa dapat bekerja
secara efektif.
Selain itu, penggunaan e-mdoul harus dilakukan secara terstruktur dan terarah,
sehingga siswa tidak hanya sekadar menggunakan teknologi tersebut tanpa tujuan yang
jelas. Guru perlu memastikan bahwa penggunaan e-mdoul sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran siswa, dan memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan
selama proses pembelajaran.
D. Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep merupakan salah satu tujuan utama dari pembelajaran PjBL
(Project-Based Learning). Dalam konteks penggunaan e-modul dalam pembelajaran
PjBL, e-modul dapat menjadi alat yang efektif dalam membantu siswa memahami
konsep yang diajarkan.
Pada tahap eksplorasi, e-modul dapat digunakan sebagai sumber informasi
untuk membantu siswa memahami konsep yang akan dipelajari. Dalam hal ini, e-modul
dapat disusun secara sistematis dan terstruktur, sehingga siswa dapat mempelajari
konsep dengan lebih mudah dan efektif. E-modul juga dapat dilengkapi dengan
berbagai media, seperti gambar, video, atau animasi, untuk membantu siswa
memvisualisasikan konsep yang sedang dipelajari.
Pada tahap pengembangan konsep, e-modul dapat digunakan sebagai alat untuk
membantu siswa mengorganisir ide dan konsep yang telah dipelajari. Dalam hal ini, e-
modul dapat dilengkapi dengan berbagai contoh dan latihan yang relevan, sehingga
siswa dapat menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam berbagai situasi dan kasus
yang berbeda.
Pada tahap penyajian, e-modul dapat digunakan sebagai alat untuk menyajikan
hasil proyek yang telah dikerjakan. Dalam hal ini, e-modul dapat disusun secara
terstruktur dan logis, sehingga siswa dapat menyajikan konsep dan hasil penelitian yang
telah dilakukan dengan jelas dan sistematis.
Dengan demikian, penggunaan e-modul dalam pembelajaran PjBL dapat
membantu siswa dalam memahami konsep dengan lebih mudah dan efektif. Namun,
penting untuk dipastikan bahwa e-modul yang digunakan telah terverifikasi kebenaran
dan kredibilitasnya, sehingga siswa dapat mempelajari konsep dengan tepat dan efektif.
Selain itu, guru juga perlu memberikan bimbingan dan pengawasan yang tepat selama
proses pembelajaran, agar siswa dapat memahami konsep dengan optimal dan
mendapatkan hasil belajar yang baik.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
1 Nurhasanah, D., Iswanto, B. H., & Nasbey, H. (2023). E-Modul Project Based Learning
Untuk Pembelajaran Fisika SMA Pada Materi Pemanasan Global. Lontar Physics Today, 2(1),
1-8.
2 Izzah, N., Asrizal, A., & Mufit, F. (2021). Meta Analisis Pengaruh Model Project based
Learning dalam Variasi Bahan Ajar Fisika Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA/SMK. Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika, 12(2), 159-165.
3 Hayati, P., & Fauziah, R. N. (2023). Pengembangan E-Modul Eksperimen Fisika Berbasis
Project Based Learning. Journal on Education, 5(3), 10728-10734.
4 Widayanti, W., Sinensis, A. R., Firdaus, T., Effendi, E., & Sholikahah, A. U. (2022). Local
Wisdom-Based E-Module with Project-Based Learning Model: Enriching Energy Topic in
Physics Learning. Indonesian Journal of Science and Mathematics Education, 5(1), 77-85.
5 Rauziani, R., Yusrizal, Y., & Nurmaliah, C. (2016). Implementasi model project based
learning (pjbl) dalam meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa pada materi fluida
statis di sma inshafuddin. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, 4(2), 39-44.
6 Sunaryo, S., Nasbey, H., & Maulana, A. (2023, January). E-MODUL BELAJAR
BERBASIS PROBLEM-BASED LEARNING PADA MATERI ENERGI MICRO HIDRO
BERBANTUAN 3D PAGE FLIP UNTUK SISWA SMA. In PROSIDING SEMINAR
NASIONAL FISIKA (E-JOURNAL) (Vol. 11).
8 Mulyadi, E. (2015). Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatan Kinerja
dan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMK. Jurnal pendidikan teknologi dan kejuruan, 22(4),
385-395.
9 Ismanto, E., & Anshari, K. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran e-Modul untuk
Pembelajaran Berbasis Project Based Learning (PjBL). Jurnal Pengabdian UntukMu
NegeRI, 6(2), 17-24.
10 Sutejo, S., Asmawati, E. Y. S., Wahono, L., & Suseno, N. (2021). Project Based Learning
(Pjbl) dalam Proses Pembelajaran Daring pada Materi Hukum Bernoulli Menggunakan Botol
Bekas. Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 7(2), 218-223.