Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena masih diberikan kesempatan dan
kesehatan sehingga kelompok kami selesai menyusun makalah ini. Kami juga berterimakasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan MIPA, Ibu Marnida Yusfiani, S.Pd,
M.Pd yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah CASE METHOD ini. Makalah
ini dibuat dalam rangka pemenuhan salah satu tugas dalam mata kuliah Dasar-dasar Pendidikan
MIPA.
Dalam menyusun tugas ini bukan tidak mungkin ada kesalahan dalam materi kelompok
yang kami susun, oleh karena itu kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi kesempurnaan tugas ini dan semoga tugas ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan para pembaca.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas KKNI yang diberikan oleh dosen pengampu
2. Untuk memahami tingkat melek IPA dan Teknologi siswa
1
BAB II
KAJIAN TEORI
"Melek IPA" atau literasi IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) mengacu pada kemampuan
seseorang untuk memahami, mengaplikasikan, dan berpartisipasi dalam konteks ilmu pengetahuan
alam. Ini melibatkan pemahaman konsep-konsep dasar MIPA, keterampilan proses ilmiah, serta
kemampuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut adalah beberapa aspek utama dari literasi IPA atau "melek IPA":
1. Pemahaman Konsep MIPA: Melek IPA mencakup pemahaman konsep-konsep dasar dalam
matematika, fisika, kimia, biologi, dan ilmu pengetahuan alam lainnya. Ini termasuk pemahaman
tentang prinsip-prinsip dasar, hubungan antar konsep, dan aplikasi praktisnya.
2. Keterampilan Proses Ilmiah: Melek IPA melibatkan pengembangan keterampilan proses ilmiah,
seperti pengamatan, perumusan hipotesis, percobaan, analisis data, dan penarikan kesimpulan.
Kemampuan untuk berpikir kritis dan logis dalam menyelesaikan masalah juga merupakan bagian
penting dari literasi IPA.
3. Penggunaan Teknologi dalam Konteks IPA: Dalam era teknologi saat ini, literasi IPA juga
mencakup kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam konteks ilmu pengetahuan alam. Ini
termasuk kemampuan mengakses informasi ilmiah melalui internet, menggunakan perangkat lunak
ilmiah, dan memahami dampak teknologi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari: Literasi IPA tidak hanya terbatas pada lingkungan
akademis. Melek IPA juga mencakup kemampuan untuk menerapkan pengetahuan MIPA dalam
kehidupan sehari-hari, seperti membuat keputusan berbasis ilmiah, memahami isu-isu lingkungan,
dan berpartisipasi dalam pembangunan teknologi yang berkelanjutan.
Penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pengembangan literasi IPA
pada semua tingkatan pendidikan. Dengan melek IPA, individu dapat menjadi lebih terampil dalam
memahami dan menghadapi tantangan yang melibatkan aspek-aspek ilmu pengetahuan alam dalam
kehidupan sehari-hari mereka.
2
2.1.2 Melek Teknologi
Melek teknologi menjadi semakin penting dalam masyarakat modern yang terus bergantung pada
teknologi untuk berbagai aspek kehidupan. Kemampuan melek teknologi membuka pintu untuk
partisipasi aktif dalam era digital ini.
3
2.2 Pentingnya Melek IPA dan Melek Teknologi
4
yang dapat memahami dan mengevaluasi klaim ilmiah serta berpartisipasi dalam diskusi
masyarakat yang melibatkan aspek-aspek ilmiah.
Melalui pemahaman dan penerapan konsep-konsep IPA, individu tidak hanya memperoleh
pengetahuan ilmiah, tetapi juga mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan kompleks dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada kemajuan masyarakat.
Melek teknologi, atau sering disebut sebagai literasi teknologi, merujuk pada kemampuan
seseorang untuk memahami, menggunakan, dan berpartisipasi dalam dunia teknologi. Pentingnya
melek teknologi dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan modern. Berikut adalah beberapa
alasan mengapa melek teknologi sangat penting:
1. Pekerjaan dan Karier: Di era digital ini, banyak pekerjaan membutuhkan keterampilan teknologi.
Melek teknologi meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan, mempertahankan pekerjaan,
dan berkembang dalam karier.
2. Koneksi dan Komunikasi: Teknologi memainkan peran penting dalam koneksi dan komunikasi.
Mampu menggunakan perangkat dan platform komunikasi modern membantu orang untuk tetap
terhubung dengan teman, keluarga, dan rekan kerja, terutama dalam situasi seperti pandemi
COVID-19 di mana komunikasi virtual menjadi lebih umum.
3. Pendidikan: Dunia pendidikan telah mengadopsi teknologi untuk meningkatkan proses
pembelajaran. Melek teknologi membantu siswa dan pendidik dalam memanfaatkan alat-alat
pembelajaran digital, sumber daya online, dan platform pembelajaran jarak jauh.
4. Inovasi dan Kreativitas: Melek teknologi memungkinkan orang untuk terlibat dalam proses
inovasi dan kreativitas. Dengan memahami teknologi, seseorang dapat berkontribusi pada
pengembangan aplikasi, solusi teknologi, dan ide-ide baru.
5. Keamanan Digital: Memahami teknologi juga penting untuk menjaga keamanan digital pribadi.
Melek teknologi membantu orang untuk melindungi data pribadi, mengenali ancaman keamanan,
dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari risiko online.
6. Partisipasi dalam Masyarakat Digital: Melek teknologi memungkinkan partisipasi yang lebih
aktif dalam masyarakat digital. Ini termasuk berpartisipasi dalam diskusi online, menggunakan
platform media sosial dengan bijak, dan memahami isu-isu terkini yang terkait dengan teknologi.
7. Efisiensi dan Produktivitas: Keterampilan teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas dalam berbagai konteks, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan
kerja. Pemahaman tentang penggunaan perangkat lunak, aplikasi, dan alat teknologi dapat
mempercepat banyak proses.
8. Adaptasi terhadap Perubahan: Melek teknologi membantu seseorang untuk lebih mudah
5
beradaptasi dengan perubahan teknologi yang terus berlanjut. Hal ini penting dalam menghadapi
perkembangan teknologi yang cepat dan terus berkembang.
Dengan demikian, melek teknologi tidak hanya merupakan keahlian tambahan, tetapi juga menjadi
suatu kebutuhan esensial dalam dunia modern untuk mengoptimalkan potensi individu dan
berkontribusi pada masyarakat yang lebih maju secara teknologi.
6
BAB III
METODE
Melek IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dan teknologi adalah keterampilan yang sangat penting untuk
dimiliki dalam masyarakat modern. Namun, masih ada beberapa permasalahan yang sering
dihadapi dalam mengembangkan melek IPA dan teknologi. Berikut adalah beberapa identifikasi
permasalahan umum:
1. Akses Terbatas:
Perangkat dan Koneksi Internet: Tidak semua individu atau komunitas memiliki akses yang
sama terhadap perangkat dan koneksi internet yang diperlukan untuk memanfaatkan sumber daya
digital dan pembelajaran online.Pendidikan di Daerah Terpencil: Seringkali, sekolah di daerah
terpencil atau kurang berkembang tidak memiliki akses terhadap fasilitas dan sumber daya
teknologi yang memadai.
2. Kesenjangan Digital:
Ekonomi dan Sosial: Ada kesenjangan digital yang menciptakan divisi antara mereka yang
mampu mengakses dan menggunakan teknologi secara efektif dan mereka yang tidak. Ini bisa
berkaitan dengan faktor ekonomi dan sosial.Usia dan Generasi: Generasi yang lebih tua mungkin
mengalami kesulitan dalam mengadopsi teknologi baru, sehingga bisa terjadi kesenjangan
antargenerasi dalam melek teknologi.
3. Kurikulum dan Metode Pengajaran:
Kurangnya Fokus pada IPA dan Teknologi: Kurikulum pendidikan di beberapa tempat
mungkin tidak memberikan fokus yang cukup pada melek IPA dan teknologi. Hal ini dapat
menyebabkan siswa kehilangan peluang untuk mengembangkan keterampilan ini secara memadai.
Metode Pengajaran yang Tidak Menarik: Metode pengajaran yang klasik dan kurang menarik dapat
membuat siswa kehilangan minat pada IPA dan teknologi.
4. Kurangnya Sumber Daya dan Fasilitas:
Fasilitas Laboratorium dan Perangkat: Beberapa sekolah mungkin tidak memiliki fasilitas
laboratorium atau perangkat yang memadai untuk eksperimen ilmiah atau aktivitas teknologi.
Pelatihan Guru: Guru mungkin tidak memiliki pelatihan yang memadai untuk mengajar dan
mengembangkan keterampilan melek IPA dan teknologi.
5. Kurangnya Kesadaran dan Minat:
Kesadaran Orang Tua dan Masyarakat: Orang tua dan masyarakat mungkin tidak
sepenuhnya menyadari pentingnya melek IPA dan teknologi, sehingga kurang mendorong anak-
7
anak untuk mengembangkan keterampilan ini.Minimnya Minat Siswa: Beberapa siswa mungkin
kehilangan minat dalam bidang IPA dan teknologi karena persepsi bahwa hal ini sulit atau kurang
menarik.
6. Tantangan Gender:
Stereotip Gender: Adanya stereotip gender dalam bidang IPA dan teknologi dapat membuat
perempuan kurang termotivasi untuk mengejar karier dalam bidang ini.
Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan,
masyarakat, dan sektor swasta untuk meningkatkan akses, kesadaran, dan pengembangan
keterampilan melek IPA dan teknologi. Pelibatan semua pihak dapat membantu menciptakan
lingkungan yang mendukung perkembangan melek IPA dan teknologi secara lebih merata.
2. Kesenjangan Sosial:
Faktor Geografis: Daerah yang terpencil atau kurang berkembang seringkali mengalami
kesenjangan dalam akses terhadap fasilitas teknologi dan pendidikan berkualitas.Stereotip Gender:
Stereotip gender dapat mempengaruhi minat dan partisipasi perempuan dalam bidang IPA dan
teknologi.
3. Kurikulum Pendidikan yang Tidak Memadai:
Kurangnya Fokus: Kurikulum pendidikan yang kurang memberikan fokus pada IPA dan
teknologi dapat mengurangi minat siswa dan memberikan kurangnya pengembangan keterampilan
dalam bidang tersebut.Metode Pengajaran yang Tidak Menarik: Metode pengajaran yang klasik dan
kurang interaktif dapat membuat siswa kehilangan minat dalam belajar IPA dan teknologi.
4. Kurangnya Fasilitas dan Sumber Daya:
Fasilitas Pendidikan: Sekolah yang kurang dilengkapi dengan fasilitas laboratorium dan
perangkat teknologi dapat menghambat perkembangan melek IPA dan teknologi.Pelatihan Guru:
8
Kurangnya pelatihan guru dalam bidang IPA dan teknologi dapat membatasi kemampuan mereka
untuk mengajarkan materi ini dengan efektif.
5. Kurangnya Kesadaran dan Dukungan Masyarakat:
Kesadaran Orang Tua: Orang tua yang tidak menyadari pentingnya melek IPA dan
teknologi mungkin tidak memberikan dukungan yang cukup kepada anak-anak mereka untuk
mengembangkan keterampilan ini.Tingkat Pendidikan Masyarakat: Tingkat pendidikan masyarakat
secara keseluruhan dapat memengaruhi pemahaman dan dukungan mereka terhadap pengembangan
melek IPA dan teknologi.
6. Perubahan Cepat dalam Teknologi:
Kesulitan Beradaptasi: Cepatnya perkembangan teknologi bisa membuat sulit bagi individu
atau lembaga pendidikan untuk mengikuti perkembangan terkini dan menyelaraskan kurikulum
dengan kebutuhan industri.
7. Tantangan dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan:
Ketidakseimbangan Implementasi: Kebijakan pendidikan yang tidak diimplementasikan
secara merata atau konsisten dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam akses dan kualitas
pendidikan IPA dan teknologi.
Upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta
diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Ini melibatkan pengembangan kebijakan yang
mendukung, alokasi sumber daya yang tepat, perubahan kurikulum, dan upaya untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya melek IPA dan teknologi.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Program Subsidi atau Bantuan: Pemerintah dan organisasi dapat mempertimbangkan program
subsidi atau bantuan untuk memastikan akses terhadap perangkat teknologi dan koneksi internet di
kalangan masyarakat dengan pendapatan rendah.
Infrastruktur Pendidikan: Pembaruan dan peningkatan infrastruktur pendidikan, khususnya di
daerah terpencil, dapat membantu meningkatkan akses terhadap fasilitas dan sumber daya teknologi.
2. Pendidikan Inklusif:
Pengembangan Kurikulum: Kurikulum pendidikan perlu diperbarui dan dikembangkan agar lebih
inklusif, memberikan fokus yang cukup pada melek IPA dan teknologi.
Pelatihan Guru: Guru perlu mendapatkan pelatihan yang memadai dalam penggunaan teknologi
dan metode pengajaran yang menarik.
10
kualitas pendidikan IPA dan teknologi.
Evaluasi dan Peningkatan Terus-Menerus: Melakukan evaluasi berkala terhadap kebijakan
pendidikan untuk menilai efektivitasnya dan membuat perbaikan yang diperlukan.
8. Kemitraan Internasional:
Kolaborasi Internasional: Mengembangkan kemitraan dengan lembaga internasional dan organisasi
non-pemerintah untuk mendukung pertukaran pengetahuan, sumber daya, dan pengalaman dalam
pengembangan melek IPA dan teknologi.
Dengan menerapkan solusi-solusi ini secara serius dan terkoordinasi, dapat diharapkan terjadi
peningkatan yang signifikan dalam pengembangan melek IPA dan teknologi di masyarakat.
Langkah-langkah ini sebaiknya didukung oleh komitmen dan partisipasi aktif dari semua pihak
terkait, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan sektor swasta.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Melek IPA dan teknologi adalah keterampilan yang sangat penting dalam menghadapi
tantangan masyarakat modern yang semakin tergantung pada inovasi dan perkembangan teknologi.
Namun, masih ada permasalahan signifikan yang perlu diatasi untuk memastikan akses, partisipasi,
dan pengembangan keterampilan ini secara merata di kalangan masyarakat. Beberapa permasalahan
mencakup kesenjangan ekonomi dan sosial, kurangnya fasilitas dan sumber daya, serta kurangnya
kesadaran dan dukungan masyarakat.
5.2 Saran
Untuk meningkatkan melek IPA dan teknologi, diperlukan langkah-langkah strategis
termasuk peningkatan akses terhadap perangkat dan koneksi internet, reformasi kurikulum
pendidikan dengan fokus pada melek IPA dan teknologi, peningkatan kesadaran masyarakat
melalui kampanye edukasi, kolaborasi erat dengan sektor swasta untuk mendukung program
pelatihan dan magang, pemanfaatan platform pembelajaran online, upaya untuk mencapai
keseimbangan gender dalam partisipasi dalam bidang IPA dan teknologi, pembaruan kebijakan
pendidikan yang merata, serta kolaborasi internasional untuk pertukaran sumber daya dan
pengetahuan. Upaya bersama dari pemerintah, lembaga pendidikan, sektor swasta, dan masyarakat
diperlukan agar melek IPA dan teknologi dapat dikembangkan secara inklusif dan merata di
seluruh lapisan masyarakat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Wayan Amira Uyeni, N., Wayan Sri Mira Dayini, N., & Nengah Respiandari, N. (n.d.).
Mengimplementasikan Budaya Melek Literasi Digital pada Generasi Z di Era Globalisasi
Demi Mewujudkan Indonesia Emas.
13