Anda di halaman 1dari 10

URGENSI DAN KARAKTERISTIK PENDEKATAN SETS

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sains, Lingkungan, dan Teknologi
Yang dibina oleh Ibu Junaida Dyah Eka Rahayu M. Pd.

Oleh

1. Mohammad Khamdan Yuwafi (2186206034)


2. Migy Hadi Setiawan (2186206074)
3. Muhamad Muzaqi (2186206158)
4. Nanindya Filanti Tiaeni (2186206119)
5. Riani Puji Lestari (2186206026)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FEBRUARI 2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah


memberikan rahmat dan karuniaNya pada penulis. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “URGENSI DAN KARAKTERISTIK
PENDEKATAN SETS”, untuk memenuhi tugas matakuliah kuliah Sains,
Lingkungan, dan Teknologi.
Dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari beberapa pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Junaida Dyah Eka Rahayu M. Pd. selaku dosen pembina matakuliah Sains,
Lingkungan, dan Teknologi
2. Teman-teman PGSD kelas D21 atas kerjasamanya.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
demi terselesaikannya makalah ini dengan lancar. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikan kalian, amin.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan
adanya kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini berguna dan
bermanfaat bagi para pembaca dan makalah selanjutnya.

Blitar, Februari 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

URGENSI DAN KARAKTERISTIK PENDEKATAN SETS............................... I

KATA PENGANTAR ............................................................................................ II

DAFTAR ISI ......................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 1

1.2.1 Bagaimana urgensi pendekatan SETS?............................................. 1

1.2.2 Bagaimana karakteristik pendekatan SETS? .................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1

1.3.1 Untuk mengetahui urgensi pendekatan SETS ................................... 1

1.3.2 Untuk mengetahui karakteristik pendekatan SETS........................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2

2.1 Pengertian urgensi pendekatan SETS....................................................... 2

2.2 Karakterisik pendekatan SETS ................................................................. 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 6

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 6

3.2 Saran ......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 7

III
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Pendidikan merupakan suatu proses untuk mendewasakan manusia. Upaya


mendewasakan manusia melalui proses pembelajaran dan beberapa tahapan.
Proses pembelajaran tersebut dapat mengubah manusia dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak baik menjadi baik. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan
menambah potensi siswa agar manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, hal ini tentu saja
diperlukan pendidikan profesional.
Seiring perkembangan dari kemajuan dunia pendidikan, guru dituntut
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, dengan cara menyelenggarakan
pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga dapat
memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi siawa. Salah satu faktor
penting yang dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran yaitu pemilihan
metode pembelajaran.
Metode pembelajaran harus disesuaikan dengan kompetensi dasar dengan
indikator pencapaian pembelajaran agar dapat menguasai, memahami dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pendekatan pembelajaran
IPA menggunakan pendekatan SETS (Science, Environment Technology and
Society), siswa dilatih untuk dapat berpikir secara global, memecahkan masalah
dengan menerapkan konsep-konsep yang dimiliki dari berbagai ilmu terkait.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Bagaimana urgensi pendekatan SETS?
1.2.2 Bagaimana karakteristik pendekatan SETS?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui urgensi pendekatan SETS
1.3.2 Untuk mengetahui karakteristik pendekatan SETS

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian urgensi pendekatan SETS


Pendekatan SETS adalah pendekatan pembelajaran yang berusaha membawa
peserta didik agar memiliki kemampuan memandang sesuatu secara terintegratif
dengan mengkaitkan keempat unsur SETS sehingga dapat diperoleh pemahaman
yang lebih mendalam. Pengetahuan yang dipahaminya secara mendalam itu
memungkinkan peserta didik dapat memanfaatkan pengetahuannya dalam
kehidupan nyata sesuai dengan tingkat pendidikanya. Yang menjadi fokus utama
dari pendidikan SETS adalah mengenai bagaimana cara peserta didik dapat
melakukan penyelidikan untuk mendapatkan pengetahuan sains,
lingkungan,teknologi dan masyarakat yang saling berkaitan. Maksud dari guru
meminta peserta didik melakukan penyelidikan berarti memberi kesempatan
kepada mereka untuk mengembangkan lebih jauh pengetahuan yang diperoleh
agar dapat menyelesaikan masalah yang diperkirakan timbul disekitar
kehidupannya.(Binadja dalam fahrurozi(1999).
Sedangkan kata urgensi jika dilihat dari Bahasa latin bernama “urgere“
yaitu kata kerja yang berarti mendorong dan jika dilihat dari bahasa inggris
bernama “urgent” yang memiliki arti kata sifat.
Jadi, dapat disimpulkan dari kedua pengertian tersebut urgensi dalam
pendekatan SETS merupakan sesuatu yang bersifat penting untuk dilakukan
dalam perbuatan atau tindakan yang dilakukan dengan maksud agar peserta didik
bisa meningkatkan pengetahuan(kognitif), perilaku(sifat), dan seluruh
kepribadiannya yang nantinya bisa dikaitkan dengan Sains ,lingkungan teknologi
dan masyarakat dalam kehidupannya nanti.
Proses perkembangan sains teknologi yang sangat pesat menyebabkan
peserta didik dalam belajar tidak bisa mempelajari semua fakta dan konsep-
konsep sains dalam keterbatasan waktu (Afni, 2014). Oleh karena itu, peran guru
dalam dunia pendidikan sangatlah penting untuk memilih dan mengajarkan
konsep yang esensial serta bisa melatih peserta didik untuk berfikir, menganalis
dan memecahkan atau menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Upaya

2
guru dalam hal itu yakni guru perlu mencari isu-isu yang sedang berkembang
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan teknologi yang ada
disekitarnya. Sehingga dengan kreatif peserta didik mampu menyelesaikan
masalah dengan menggunakan konsep yang sesuai atau relevan baik secara
individu maupun dengan bimbingan guru, oleh karena itu pentingnya penggunaan
pendekatan sains, teknologi, dan masyarakat dalam sebuah pembelajaran yang
didasari dengan teori konstruktivisme dan dapat diterapkan ke dalam masyarakat
sekitar.
 Kelebihan pendekatan SETS yaitu :
1. Konsep, fakta ,generalisasi ,diambil dari bidang ilmu tertentu dan
merupakan kekhasan masing-masing bidang ilmu.
2. Proses ,diartikan dengan bagaimana proses memperoleh konsep atau
bagaimana cara-cara memperoleh konsep dalam bidang ilmu tertentu.
3. Kreativitas mencakup lima perilaku individu,yakni :
a. Kelancaran ,perilaku ini merupakan kemampuan seseorang dalam
menunjukkan banyak ide untuk menyelesaikan masalah-masalah
b. Fleksibilitas ,seseorang kreatif yang fleksibel mampu menghasilkan
berbagai macam ide diluar ide yang biasa dilakukan orang
c. Originalitas ,seseorang yang memiliki originalitas dalam mencobakan
suatu ide memiliki kekhasan yang berbeda dibandingkan dengan individu
lain.
d. Elaborasi ,seseorang yang memiliki kemampuan elaborasi mampu
menerapkan ide-ide secara rinci
e. Sensitivitas ,kemampuan kreatif terakhir ini adalah peka terhadap masalah
atau situasi yang ada dilingkungannya
f. Aplikasi konsep ,dalam kehidupan sehari-hari merupakan kemampuan
seseorang untuk melakukan transfer belajar.apabila ia dapat menggunakan
konsep yang telah dipelajari kedalam situasi lain.
4. Sikap ,menyadari kebesaran tuhan ,menghargai hasil penemuan para
ilmuwan dan penemu produk teknologi,peduli terhadap masyarakat.
5. Cenderung untuk ikut melaksanakan tindakan nyata
 Kekurangan pendekatan SETS

3
1. Pembelajaran menggunakan model SETS apabila dirancang dengan baik,
akan memakan waktu yang lebih lama bila dibandingkan dengan model-model
lain.
2. Bagi guru tidak mudah untuk mencari isu-isu yang terkait dengan topik
yang sedang dibahas atau dikaji, karena hal ini memerlukan adanya wawasan luas
dari guru dan melatih tanggap terhadap masalah lingkungan,
3. Guru perlu menguasai materi yang terkait dengan konsep dan proses sains
yang dikaji selama proses pembelajaran (poedjiaji,2010)

2.2 Karakterisik pendekatan SETS


Perpendekatan pembelajaran bervisi SETS (Science, Environment,
Technology, and Society) merupakan pendekatan pembelajaran yang identik
dengan pembelajaran saling temas. SETS merupakan akronim dari Science,
Environment, Tecnology, and Society, bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
memiliki kepanjangan Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat. SETS
diturunkan dengan landasan filosofis yang mencerminkan kesatuan unsur-unsur
SETS dengan mengingat urutan unsur-unsur SETS dalam susunan akronim
tersebut.
Visi SETS adalah cara memandang sesuatu yang disitu semua entitas
dianggap memiliki elemen sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat. Keempat
unsur tersebut saling terkait dan berpengaruh satu sama lain. Dalam visi SETS
terkandung harapan bahwa di dalam memanfaatkan sains untuk kepentingan
masyarakat, yang di antaranya dalam bentuk teknologi, diharapkan agar praksis
dan produknya tidak merusak atau merugikan lingkungan dan masyarakat itu
sendiri.
Pembelajaran bervisi SETS mensyaratkan pendidik dan peserta didik
mengeksplorasi segala kemungkinan yang dapat terjadi dalam kesalingterkaitan
secara timbal balik unsur-unsur SETS dikaitkan dengan konsep yang sedang
dibelajarkan. Kegiatan pembelajaran bervisi SETS perlu mengikuti urutan unsur-
unsur SETS yaitu Sains – Lingkungan – Teknologi – Masyarakat artinya
pembelajaran sains tetap diberikan sebagai prioritas utama meskipun unsur

4
lainnya tetap mendapatkan perhatian cukup besar. Keterkaitan antara empat unsur
SETS perlu diperhatikan. Binadja juga menyatakan bahwa untuk membuat konsep
sains berguna dalam teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maka
dampak pada lingkungan perlu mendapatkan perhatian utama.
Fokus pendekatan SETS meliputi belajar di (in), untuk (for), tentang
(about) lingkungan, dengan mencoba menemukan dan mengungkap penyebab
permasalahan serta kemungkinan yang dapat menyebabkan permasalahan
lingkungan masa mendatang. Dalam hal ini diutamakan padampakyang timbul
akibat sains dan teknologi dalam usaha pemenuhan kebutuhanmasyarakat.
Pendekatan SETS menekankan pada peserta didik untuk learning to know,
learning to do, learning to be, learning to live together. Siswa aktif dalam
pembelajaran dan guru berfungsi sebagai fasilitator. Adapun karakteristik
pembelajaran SETS menurut Yager sebagai berikut:
a. Berawal dari identifikasi masalah lokal
b. Penggunaan sumber daya setempat
c. Keikutsertaan siswa aktif dalam mencari informasi yang dapat diterapkan
untuk memecahkan masalah dalam kehidupan seharihari
d. Penekanan pada keterampilan proses yang dapatdigunakan siswa dalam
pemecahan masalah.
e. Adanya kesempatan bagi siswa untuk memperoleh pengalaman memecahkan
masalah yang telah diidentifikasi.
Berdasarkan karakteristik tersebut, guru hendaknya dapat menggiring siswa
untuk berpikir aktif dalam upaya pemecahan masalah lokal yang berangkat dari
pengalaman keseharian siswa.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Urgensi pendekatan SETS merupakan sesuatu yang bersifat penting untuk
dilakukan dalam perbuatan atau tindakan yang dilakukan dengan maksud agar
peserta didik bisa meningkatkan pengetahuan(kognitif), perilaku(sifat), dan
seluruh kepribadiannya yang nantinya bisa dikaitkan dengan Sains ,lingkungan
teknologi dan masyarakat dalam kehidupannya nanti.
Kegiatan pembelajaran bervisi SETS perlu mengikuti urutan unsur-unsur
SETS yaitu Sains – Lingkungan – Teknologi – Masyarakat artinya pembelajaran
sains tetap diberikan sebagai prioritas utama meskipun unsur lainnya tetap
mendapatkan perhatian cukup besar.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

6
DAFTAR PUSTAKA

AFNI ,N. &K. & A. (2014).Penerapan pendekatan STM (Sains dan Teknologi
Masyarakat) pada konsep pencemaran lingkungan untuk meningkatkan hasil
belajar dan kemapuan berfikir kritis di SMA Negeri 4 Wira Bangsa Meulabob
.2(2),77-82.

Anna Poedjiadi . (2010). Sains Teknologi Masyarakat. Bandung : PT. Remaja


Rosdakarya Offset.

Binadja ,Achmad .1999a. Pendidikan SETS dan penerapannya pada pengajaran.

Binadja, A. (1999). Pendidikan SETS (Science, Environmenr, Tecnology, and


Society) Penerapannya pada Pengajaran (SETS Education Coverage Science and
Non Science Major, Its Practice in Instruction). Paper presented in National
Seminar Workshop on SETS Education, Semarang.

Binadja, A. (2000). Wawasan SETS (Science, Environmenr, Tecnology, and


Society) Dalam Pengembangan Kurikulum Sains. Penang, Malaysia: SEAMEO
RECSAM

Anda mungkin juga menyukai