Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

CANTIKA ELIZABETH (7213143015)


CRISTI RAHMANA (7213343014)
CUT ZAHRATUL (7213143020)
DIMAS AYUB (7211143008)
DELLA APRILIA (7212143002)

PRODI PENDIDIKAN BISNIS


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2022/2023

1
EXECUTIVE SUMMARY

Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media Pembelajaran
digunakan sebagai bahan ajar dalam rangka memudahkan siswa – siswi dalam menangkap
materi peajaran. Hal ini tentu membutuhkan sebuah keuletan seorang pengajar / guru dalam
membimbing murid di dalam kelas, supaya siswa lebih mudah untuk cepat tanggap dalam
menghadapi permasalahan  - permasalahan dalam proses belajar mengajar.
Dalam Kegiatan Belajar mengajar di dalam kelas, setiap siswa tentu memiliki
intelegensi yang berbeda – beda baik laki – laki maupun perempuan, itulah sebabnya
mengapa media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Di zaman yang sudah modern seperti sekarang ini, media pembelajaran tentu sudah
semakin canggih, apalagi dalam bidang elektronik. Sebagai pengajar tentu harus tahu akan
hal ini, dan jangan sampai seorang pengajar dikatakan ketinggalan zaman. Dalam hal ini
kami mengacu kepada media proyeksi diam, yakni sebagai media pembelajaran yang bisa
digunakan sebagai alat bantu kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa/siswi bisa
menyaksikan bentuk/tampilan dari sebuah gambar / slide, seperti penggunaan OHP/ Infokus.
Disamping itu minimnya sarana dan prasarana alat Bantu pengajaran juga menjadi
penghalang bagi seorang Guru atau Pendidik, dimana harganya juga tergolong masih mahal.
Hal ini tentu sebuah fenomena yang harus ditindak lanjuti secara serius baik oleh Pemerintah
maupun masyarakat.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat dan hidayah-Nya, makalah dengan judul
Desain Media Pembelajaran dapat diselesaikan. Sholawat dan salam juga senantiasa
disampaikan kepada nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah
ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak THAMRIN,Drs.,M.Si.,Dr selaku


pembimbing mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Matematika yang telah memberi
kepercayaan untuk menyelesaikan makalah ini.

Demi kesempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Atas partisipasi semua pihak penulis ucapkan terima kasih.

Medan,14 Oktober 2022

Kelompok 2

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................1

EXECUTIVE SUMMARY................................................................................................2

DAFTAR ISI......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................5
A. Latar Belakang...............................................................................................................5
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................6
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................7
2.1 Perencanaan Pembelajaran...........................................................................................7
2.2 Pemilihan Media Pembelajaran....................................................................................9
2.3 Penggunaan Media Pembelajaran................................................................................10
2.4 Evaluasi Media Pembelajaran......................................................................................11

BAB III PENUTUP...........................................................................................................16


A. Kesimpulan...................................................................................................................16
B. Saran.............................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................17

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media pembelajaran adalah salah satu unsur yang memegang peranan penting
dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar
dapat membantu guru memperkaya wawasan siswa. Berbagai bentuk dan jenis media
pembelajaran yang digunakan oleh guru akan menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi
siswa.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi belakangan ini yang
berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga menuntut semua bidang
untuk melakukan perkembangan juga. Salah satu bidang yang mendapat dampak yang
cukup berarti dengan perkembangan teknologi ini adalah bidang pendidikan, dimana
pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari
pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan, yang
memiliki unsur-unsur pendidik sebagai sumber informasi, dan media sebagai sarana
penyedian ide, gagasan dan materi pendidikan serta peserta didik itu sendiri.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar-mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran.
Selain itu,dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi dan
teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan
pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan memperoleh media pendidikan
yang bervariasi secara luas. Untuk itulah maka kami mencoba membahas topik
tentang pengembangan media pembelajaran.

5
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari pembahasan pada makalah ini yaitu sebagai
berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran?


2. Apa yang dimaksud dengan pemilihan media dalam pembelajaran?
3. Bagaimana cara penggunaan media dalam pembelajaran?
4. Apa yang dimaksud dengan evaluasi media pembelajaran?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran.


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pemilihan media dalam
pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara penggunaan media dalam
pembelajaran.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan evaluasi media
pembelajaran.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Pembelajaran

Menurut Briggs (1978), definisi disain atau rencana pembelajaran adalah


keseluruhan proses analisis kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan sistem
penyampaiannya untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan belajar, termasuk
di dalamnya pengembangan paket pembelajaran, kegiatan pembelajaran, uji coba dan
revisi paket pembelajaran, dan terakhir kegiatan mengevaluasi program dan hasil
belajar.
Desain pembelajaran juga merupakan salah satu komponen kegiatan teknologi
dalam pendidikan, karena menurut Ackerman (1978) disain pendidikan diartikan
sebagai “keseluruhan proses perencanaan yang diperlukan untuk menyampaikan
pengajaran, termasuk di dalamnya penggunaan baik “hardware” maupun
“software”. Sementara itu, Lumsdaine (1964) mengidentifikasi beberapa faktor-faktor
yang berpengaruh atas pertumbuhan konsep pengembangan sistem dan disain
pembelajaran tersebut sebagai berikut :

1. Psikologi pendidikan yang menaruh perhatian terhadap perbedaanperbedaan


individual antar siswa. Dari sini kemudian lahir konsep belajar sesuai dengan
kecepatan dan kesempatan masing-masing siswa, mesin belajar yang
digunakan baik pada lembaga pendidikan maupun perindustrian untuk
keperluan penataran atau pelatihan (training.).
2. Teori belajar berdasar ilmu jiwa perilaku laku (Behavioral psychology)
yang menekankan pentingnya penguat (reinforcement) untuk meningkatkan
perilaku belajar siswa.
3. Hasil teknologi permesinan yang memungkinkan diciptakannya peralatan
yang dapat dipakai untuk menerapkan teori-teori belajar seperti mesin
belajar, komputer, dan sebagainya.
4. Perkembangan peralatan audiovisual (radio, film, slide, kaset video) yang
dimanfaatkan untuk keperluan belajar dan mengajar.
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya
sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Sebagai disiplin,
desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta

7
proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu, desain
pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan,
pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas
pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran
pada berbagai tingkatan kompleksitas. Sebagai sistem, desain pembelajaran
merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem pelaksanaannya termasuk
sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar. Sementara itu desain
pembelajaran sebagai proses menurut Syaiful Sagala (2005) adalah pengembangan
pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran
unuk menjamin kualitas pembelajaran. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa
penyusunan perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan
pembelajaran yang dianut dalam kurikulum yang digunakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain pembelajaran adalah praktek
penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi
transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi
penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, perumusan tujuan pembelajaran,
dan merancang “perlakuan” berbasis-media untuk membantu terjadinya transisi.
Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara
pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar
berbasis komunitas.
Secara umum manfaat perencanaan pembelajaran menggunakan media adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran
lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat perencanaan
pembelajaran menggunakan media adalah :

1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan


Dengan bantuan media, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan
dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna,
baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan
suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa

8
media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan
waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran
secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan
lebih mudah memahami pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih
mandalam dan utuh. Apabila pemahaman siswa diperkaya dengan kegiatan melihat,
menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa
akan lebih baik dan media juga memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di
mana saja dan kapan saja.
6. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki waktu untuk
memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan
belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar

2.2 Pemilihan Media Pembelajaran

Dalam pembelajaran, pemilihan media pembelajaran sangat penting hal ini terkait
dengan materi yang akan disampaikan serta tujuan dari pembelajaran tersebut.
Pemilihan media didasarkan pada hasil analisis yang tajam terhadap berbagai faktor
seperti tujuan, peserta didik, metode pembelajaran dan kemampuan ternologi yang
tersedia. Tujuan dari pemilihan media adalah agar media yang digunakan tepat
sasaran dan sesuai dengan keperluan, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi
yang baik antara peserta didik dengan media yang digunakan. Pemilihan media
pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat menentukan media yang tepat dan sesuai
dengan kondisi peserta didik. Secara umum pemilihan media pembelajaran didasarkan
dua faktor penting yakni kepraktisan dan instruksional.

1. Jenis pemilihan media pembelajaran


Model pemilihan media pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu model pemilihan
tertutup dan model pemilihan terbuka
a. Pemiliahan tertutup, adalah proses pemilihan yang dilakukan dari atasan (Dinas

9
pendidikan). Sekolah hanya terima jadi keputusan yang sudah diambil oleh dinas
pendidikan. Dalam hal ini sekolah tidak punya alternatif lain kecuali menerima
dan menggunakannya.dalam kondisi ini yang dilakukan guru hanyalah memilih
topik atau pokok bahasan yang dicocok untuk dimediakan pada jenis media yang
tersedia. Misalnya saja telah ditetapkan media yang digunakan media audio
b. Pemilihan terbuka, adalah pemilihan yang bersifat “buttom up”. Artinya guru atau
sekolah bebas memilih dan menggunakan media apa saja yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran disekolah masing-masing. Pada model ini
alternatif pemilihan lebih luas oleh karena itu, para guru dituntut kemamapuan
dan keterampilannya untuk melakukan proses pemilihan. Proses pemilihan
terbuka ini sifatnya lebih luwes karena benar- benar dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada.

Adapun kriteria dalam pemilihan media pembelajaran adalah :


a) Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
b) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya berisi fakta, konsep, dan
prinsip.
c) Praktis, mudah dibuat atau diperoleh serta dapat digunakan dimanapun dan
kapanpun.
d) Guru dapat terampil menggunakannya.
e) Bermutu tekhnis, yaitu pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus
memenuhi persyaratan tekhnis tertentu.
f) Pengelompokan sasaran, yaitu media yang efektif untuk kelompok besar belum
tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Oleh
karena itu ada berbagai macam media yang digunakan untuk jenis kelompok besar,
kecil, dan perorangan.
2.3 Penggunaan Media Pembelajaran

Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan media dalam


pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi.
b. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
pebelajar.
c. Media dapat mengatasi keterbatasan fisik dan lingkungan belajar.
d. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara pebelajar dan

10
lingkungannya.
e. Media menghasilkan keseragaman pengamatan (menyatukan tanggapan).
f. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
g. Media membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar.
h. Media memberikan pengalaman yang integral/ menyeluruh dari sesuatu yang
kongkrit maupun abstrak.
i. Media memberikan kesempatan kepada pebelajar untuk belajar mandiri, pada
tempat dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri.

Penggunaan media pembelajaran menurut taksonomi Leshin dan kawan- kawan


(1992) dapat dibagi menjadi :
a) Media berbasis manusia seperti guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan
kelompok.
b) Media berbasis cetakan seperti buku penuntun, buku kerja atau latihan, dan
lembaran lepas
c) Media berbasis visual seperti buku, chart, grafik, peta, figur atau gambar,
transparansi, film bingkai atau slide
d) Media berbasis audio visual seperti video, film, slide bersama tape, televisi
e) Media berbasis komputer seperti pengajaran dengan bantuan komputer dan
video interaktif
1. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran.
Penggunaan media atau alat-alat modern di dalam perkuliahan bukan
bermaksud mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan
membantu para dosen dalam menyampaikan materi atau informasi. Dengan
menggunakan media diharapkan terjadi interaksi antara dosen dengan mahasiswa
secara maksimal sehingga dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan.
Secara umum tujuan penggunaan media pembelajaran adalah membantu guru dalam
menyampaikan pesan-pesan atau materi pelajaran kepada siswanya, agar pesan
lebih mudah dimengerti, lebih menarik, dan lebih menyenangkan kepada
siswa. Sedangkan secara khusus media pembelajaran digunakan dengan tujuan:
 Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga
merangsang minat siswa untuk belajar.
 Menumbuhkan sikap dan keterampilan tertentu dalam bidang teknologi.
 Menciptakan situasi belajar yang tidak mudah dilupakan oleh siswa

11
 Untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
 Untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa

2. Prinsip-prinsip umum penggunaan media.


Dalam memilih media untuk pembelajaran, pengajar sebenarnya tidak hanya
cukup mengetahui tentang kegunaan, nilai, serta landasannya , tetapi juga harus
mengetahui bagaimana cara menggunakan media tersebut. Adapun prinsip-prinsip
umum pengunaan media sebagai berikut :
a. Penggunaan media pemeblajaran hendaknya dipandang sebagai bagian
intergral dalam sistem pembelajaran
b. Media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber dana
c. Pengajar hendaknya memahami tingkat hirarki (sequence) dari jenis alat dan
kegunaannya
d. Pengujian media pembelajaran hendaknya berlangsung terus , sebelum , selama ,
dan sesudah pemakaiannya.
e. Penggunaan multi media akan sangat menguntungkan dan memperlancar proses
pembelajaran.

3. Langkah-langkah penggunaan media


a) Persiapan sebelum menggunakan media
 Mempelajari petunjuk penggunaan media yang akan digunakan atau mungkin
diperlukan buku-buku khusus tentang cara penggunaan media yang akan
digunakan tersebut.
 Semua peralatan yang akan digunakan perlu disiapkan sebelumnya, sehingga
dalam pelaksanaan pembelajaran tidak akan terganggu oleh hal-hal yang bersifat
teknis. Perhatikan pengaturan ruang maupun pebelajar, bila media akan
digunakan secara kelompok, penempatan media diatur sedemikian rupa
sehingga memungkinkan semua pebelajar untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan baik.
b) Pelaksanaan penggunaan media
Pada saat kegiatan belajar dengan menggunakan media berlangsung, hendaknya
dijaga agar suasana tetap terjaga. Bila hendak menggunakan pesawat proyektor yang
memerlukan kegelapan ruang , usahakan agar pebelajar masih dapat menulis ,
sehingga masih mungkin membuat catatan yang perlu . Kalau misalnya dalam proses

12
pembelajaran pengajar masih perlu menambahkan penjelasan yang harus ditulis
dipapan tulis atau di transparansi , usahakan agar pebelajar tidak terhalang oleh posisi
berdiri pengajar. Di samping itu , pengajar jangan sampai terlampau lama
membelakangi pebelajar, sehingga kelas kacau karena perhatian pengajar
berkurang. Kalau media akan digunakan secara kelompok, usahakan setiap kelompok
secara bergantian dipantau. Dengan demikian , pengajar dapat membantu pebelajar
bila mendapat kesulitan. Selain itu, dapat menjaga ketertiban kelas (antar kelompok
tidak saling terganggu) . Selama sajian media berlangsung dapat diselingi dengan
pertanyaan, meminta pebelajar melakukan sesuatu , misalnya mengerjakan soal .
c) Kegiatan tindak lanjut
Maksud kegiatan tindak lanjut yaitu untuk menjajaki apakah tujuan pembelajaran
telah tercapai. Selain itu untuk memantapkan pemahaman terhadap materi yang
disampaikan melalui media yang bersangkutan. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan tugas kepada pebelajar seperti membentuk forum diskusi, membuat
resume dan juga bisa dengan mencari referensi tentang materi yang telah ditampilkan
pada media pembelajaran sebelumnya.

2.4 Evaluasi Media Pembelajaran


Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses
pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap
peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta
didik. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui nilai suatu kegiatan, produk atau
sistem.

Evaluasi media pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk mengetahui
apakah media yang digunakan dalam proses belajar-mengajar tersebut dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Mengevaluasi penggunaan media berarti
mengkonfrontortir kembali antara fungsi dan prinsip dengan hasil yang dicapai dalam
pembelajaran. Evaluasi memegang peranan yang sangat penting dalam penentuan
suatu kebijakan atau pengambilan keputusan. Dengan evaluasi kita dapat melihat
efektifitas dan efesiensi dari program yang telah dan akan kita lakuakan.

Adapun tujuan dari evaluasi media pembelajaran itu sendiri adalah:


1) Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif untuk digunakan.
2) Menentukan apakah media pembelajaran itu dapat diperbaiki atau

13
ditingkatkan.
3) Menetapkan apakah media itu efektif dilihat dari hasil belajar siswa.
4) Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses
belajar didalam kelas.
5) Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media itu.
6) Menilai kemampuan guru menggunakan media pembelajaran.
7) Mengetahui apakah media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan
terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan.
8) Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran.

. Cara Dan Prosedur Mengevaluasi Media Pembelajaran


Ada 2 macam penilaian yang dapat digunakan dalam mengevaluasi media
pembelajaran, yaitu; evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
 Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
data tentang efektifitas dan efisiensi penggunaan media yang digunakan dalam usaha
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk
memperbaiki dan menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan
efisien. Evaluasi formatif merupakan bagian integral dari sistem pengembangan media
pembelajaran. Ada tiga tahapan evaluasi formatif yaitu sebagai berikut:
1. Evaluasi Satu Lawan Satu (one to one)

Pada tahapan ini, dipilih 2 orang atau lebih yang dapat mewakili populasi target
media yang disajikan kepada siswa secara individual. Kedua orang yang dipilih
tersebut satu diantranya adalah mempunyai kemampuan dibawah rata-rata, dan yang
satunya lagi diatas rata-rata. Setelah evaluasi ini dilakukan, maka akan diperoleh
beberapa informasi seperti, kesalahan pemilihan kata atau uraian yang kurang jelas,
kesalah memilih lambang-lambang visual, contoh yang kurang,tujuan yang tidak
sesuai dengan materi, dan sebagainya. Atas dasar data atau informasi dari kegiatan-
kegiatan tersebut, akhirnya revisi dilakukan sebelum media dicobakan ke kelompok
kecil.
2. Evaluasi Kelompok Kecil (small Group Evaluation)
Pada tahap ini perlu dicobakan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili
populasi target. Siswa yang dipilih tersebut hendaknya dapat mewakili populasi.
usahakan siswa yang dipilh tersebut terdiri dari siswa yang kurang pandai, sedang,

14
dan pandai, laki-laki dan perempuan yang terdiri dari berbagi latar belakang
pendidikan sosial orang tua, dan sebagainya. Atas dasar umpan balik inilah media
disempurnakan.
3. Evaluasi Lapangan (Field Evaluation)
Evaluasi lapangan (field evaluation) merupakan tahap akhir dari evaluasi formatif.
Untuk itu diusahakan situasi yang mirip dengan situasi yang sebenarnya. Dalam
pelaksannannya dipilih 30 orang siswa dengan berbagi karakteristik yang meliputi
tingkat kepandaian kelas , latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan
sebagainya. Setelah melakukan evaluasi ini maka kita bisa meringkas dan
menganalisis data-data yang diperoleh melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan,
terutama mengenai kemampuan awal pretes, skor tes awal, dan tes akhir, waktu yang
diperlukan, perbaikan dari bagian-bagian yang sulit, pengajaran dan sebagainya.
Atas dasar inilah media diperbaiki dan semakin disempurnakan.

 Evaluasi sumatif
Sedangkan evaluasi sumatif adalah kelanjutan dari evaluasi formatif yaitu media
yang telah diperbaiki dan disempurnakan, kemudian diteliti kembali apakah media
tersebut layak digunakan atau tidak dalam situasi-situasi tertentu. Evaluasi sumatif
dilakukan oleh pihak lain di luar tim pengembangan media untuk membuktikan
bahwa produk yang kita hasilkan benar-benar efektif dan efesien. Evaluasi sumatif ini
biasanya dimaksudkan untuk memperoleh informasi dalam rangka pembuatan
keputusan tentang suatu produk (media) baru.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan diatas maka dapat ditarik suatu
kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Maksud dari desain perencanaan atau desain pembelajaran adalah praktek


penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat
terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik.
2. Pemilihan media pembelajaran adalah suatu kegiatan pemilihan media
pembelajaran yang didasarkan pada hasil analisis yang tajam terhadap berbagai
faktor yang bertujuan agar media yang digunakan tepat sasaran dan sesuai dengan
keperluan, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang baik antara peserta
didik dengan media yang digunakan.
3. Langkah-langkah dalam penggunaan media meliputi :
 Persiapan sebelum menggunakan media
 Pelaksanaan penggunaan media
 Kegiatan tindak lanjut
4. Evaluasi media pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk mengetahui
apakah media yang digunakan dalam proses belajar-mengajar tersebut dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat disarankan adalah semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi mahasiswa pada umumnya dan
khususnya bagi penyusun serta dapat diterapkan serta diaplikasikan dalam kehidupan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Abi Hamid, Mustofa, et al. Media pembelajaran. Yayasan Kita Menulis, 2020.

17

Anda mungkin juga menyukai