Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MENGENAL MACAM-MACAM MODEL DESAIN


PENGEMBANGAN MEDIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Media Pembelajaran IPS

Dosen Pengampu : Dr. Moh. Sutomo, M.Pd

Kelompok 11
Siti Nai’matul Azizah (202101090037)
Firda Sohibatul Aslamiah (202101090012)
Yuliatin (202101090034)

PROGRAM STUDI TADRIS IPS


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH.ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2022

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik,
shalawat serta salam tak lupa juga kami sampaikan kepada nabi besar nabi anggung Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang ber
ilmu seperti saat ini, dengan adanya ridho dan kesehatan kami tidak akan bisa menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Mengenal macam macam model desain pengembangan medial”
untuk itu kami ucapkan syukur.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tentunya ada kekuranga di
dalamnya dan jauh dari kata sempurna, dikarnakan hal ini kami tidak terlepas dari
keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki. Namun dengan berkat
bimbingan dari bapak dosen dan petunjuk atau bantuan dari berbagai sumber yang kami
peroleh makalah ini dapat kami selesaikan. Pada kesempatan kali ini kami dengan penuh
hormat mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen selaku dosen pengampu mata kuliah
Media pembelajaran IPS bapak Dr . Moh Sutomo M.Pd, semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami semua serta kritik dan saran sangat diperlukan dalam makalah ini untuk perbaikan agar
menjadi yang lebih baik lagi, sekali lagi kami ucapkan terimakasih.

Jember, 26 Februari
2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Cover ......................................................................................................................1

Kata Pengantar.......................................................................................................2

Daftar isi..................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1.................................................................................Latar Belakang Masalah 4


1.2...........................................................................................Rumusan Masalah 5
1.3...............................................................................................Tujuan Masalah 5

Bab II Pembahasan Kajian Pustaka....................................................................6

2.1.....................................................................Pengertian Media Pembelajaran 6


2.2.........................................Bagaimana Langkah Langkah Penggunaan Media 8
2.3............................................................Macam macam Desain Pembelajaaran 11
2.4............................................................Manfaat Adanya Media Pembelajaran 16

Bab III Penutup....................................................................................................18

3.1.....................................................................................................Kesimpulan 18
3.2...............................................................................................................Saran 18

Daftar Pustaka......................................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah pembelajaran sangat ditentukan keberhasilannya oleh keterampilan guru
dalam mendesain pembelajaran. Tenaga pengajar yang kompentesial dan professional, akan
terukur dari sejauh mana dia dapat mendesain pembelajaran dan mengajarkannya dalam
sebuah proses pembelajaran di kelas, sehingga dapat mengantarkan peserta didiknya
mencapai hasil belajar yang optimal. Keberhasilan belajar sangat ditentukan oleh tenaga
pengajarnya, hal ini disebabkan, tenaga pengajar selain sebagai desainer dan orang yang
berperan dalam proses transformasi pengetahuan dan keterampilan, juga dia memandu
segenap proses pembelajaran. Di tangannyalah, sebuah peristiwa belajar dapat berlangsung.
Padanya pula, pembelajaran akan diserahkan dan kemana peserta didik akan dibawa. Guru
sebagai pekerja profesional harus memiliki keterampilan desain pembelajaran, selain itu
harus memfasilitasi dirinya dengan seperangkat pengalaman, keterampilan dan pengetahuan
tentang keguruan sesuai keilmuan yang tekuninya. Banyak guru dalam belajar, masih
terkesan hanya gugur kewajiban. Guru semacam ini, relatif tidak memerlukan suatu desain
yang baik, strategi, kiat dan berbagai metode tertentu di dalam mengajar. Baginya, bagaimana
sebuah peristiwa pembelajaran dapat berlangsung. Mereka tidak peduli dengan latar belakang
siswa dan karakteristinya, mereka merasa tidak perlu membuat perencanaan mengajar,
perencanaan dan pengembangan tujuan, kompetensi dan indikator, pengembangan pesan,
mereka mengabaikan penggunaan berbagai media dalam pembelajaran.
Padahal desain media pembelajaran termasuk penting di dalam proses pembelajaran.
Desain Media Pembelajaran adalah Alat Bantu bagi sebuah peristiwa pembelajaran sangat
efektif bagi pencapaian tujuan pembelajaran. Banyak media yang tersedia di dalam
menyampaikan pesan pembelajaran, ada yang masih bersifat manual non elektronik, ada juga
yang bersifat modern yang serba elektronik. Kesemuanya dapat digunakan guru untuk
mendukung pembelajaran.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media pembelajaran ?
2. Bagaimana langkah langkah penggunaan media?
3. Apa saja macam macam model desain pengembangan media pembelajaran?
4. Apa manfaat dari adanya pengembangan media pembelajaran ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk memahami apa yang di maksud dengan media pembelajaran
2. Mengetahui langkah-langkah penggunaan media
3. Untuk mengetahui apa saja macam macam model pengembangan media pembelajaran
4. Mengetahui manfaat adanya pengembangan media pembelajaran

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Media Pembelajaran


Pengertian media secara bahasa berarti tengah, perantara atau pengantar. Sedangkan
dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Jadi media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik
interaksi secara langsung maupun secara tidak langsung. Jadi media pembelajaran, yaitu
peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Dari pengertian media dan pegertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan
bahwa Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti ; alat,benda,lingkungan, dan lain-
lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan khususnya bahan
pelajaran. Sehingga dengan menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar megajar
dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik.
Selain itu megunakan media dalam proses belajar mengajar juga dapat merangsang perhatian
dan minat siswa untuk memperhatikan dan memahami materi pelajaran yang di sampaikan
oleh pendidik sehingga dapat tercapainya tujuan belajra. Tujuan penggunaan media belajar
dalam proses belajar mengajar bukan sekedar untuk melengkapi proses belajar mengajar dan
untuk menarik perhatian peserta didik saja, akan tetapi penggunaan media dalam proses
belajar mengajar itu bertujuan untuk memfasilitasi dan mempermudah proses belajar
mengajar sehingga dapat menigkatkan kualitas belajar mengajar dan tercapainya tujuan
belajar Peran media dalam proses belajar megajar itu sangat penting karena media dapat
mempermudah pendidik maupun peserta didik dalam mencapai tujuanya. Oleh karena itu ada
hal-hal yang perlu diperhatikan dan di tetapkan terlebih dahulu sebelum menyampaikan
materi pelajaran oleh pendidik dalam pemilihan media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan. Maksudnya adalah media yang akan di gunakan sesuai dengan tujuan
yang telah di tetapkan atau di rumuskan dari materi yang akan di sampaikan degan
menggunakan media tersebut.
2. Menetukan keefektifan. Maksudnya adalah dalam pemilian media pendidik harus mampu
menili media mana yang akan digunakan dan apakah media tersebut efektif atau tidak
untuk digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang sudah di rumuskan.

6
3. Mengukur faktor kemampuan pendidik dan peserta didik. Maksudnya adalah dalam
memilih dan menggunakan media pendidik harus mempertimbagkan apakah pendidik
mampu menyampaikan materi degan menggunakan media tersebut dan materi yang akan
disampaikan juga harus sesuai dengan kemampuan peserta didik sesuai degan pola
berfikir mereka.
4. Mempertimbangkan faktor fleksibilitas (kelenturan) tahan lama dengan kenyataan.
Maksudnya adalah pendidik dalam memilih media harus mempertimbangkan kelenturan
dalam arti media dapat digunakan dalam segala situasi, dan juga tahan lama tidak mudah
rusak dan tidak berbahaya saat digunakaan, bisa juga memanfaatkan media yang ada di
sekitar.
5. Memperhatikan faktor kesediaan media. Karena setiap sekolah tidak sama dalam
menyediakan berbagai media belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar megajar.
Maka dari itu pendidik dapat memanfaatkan media yang ada di sekitar, selain itu
pendidik juga bisa membuat media itu sendiri (jika media mudah di jangkau atau dapat di
buatnya sendiri), membeli (jika memang dananya memenuhi) dan lain lainnya.
6. Menentukan faktor kesesuaian atau keseimbangan antara manfaat dan biaya. Maksudnya
adalah dalam memilih media harus diperhitungkan apakah manfaat yang di peroleh dari
pembelajaran degan menggunakan media trsebut dengan jumlah biaya yang dikeluarkan
untuk media tersebut itu harus seimbang atau sesuai dengan manfaat yang di dapatkan.
7. Menentukan faktor objektifitas. Maksudnya adalah dalam pemilihan metode itu bukan
hanya kehendak, kesenangan dan kebutuhan guru saja. Melainkan berdasarkan keperluan
sistem belajar. Oleh karena itu pendidik bisa menayakan atau meminta masukan kepada
peserta didik. Karena jika media yang digunakan tersebut disukai oleh peserta didik maka
peserta ddik akan mudah memahai dan menerima materi yang di sampaikan oleh
pendidik.
8. Menentukan sasaran program. Maksudnya adalah media yang akan di gunakan harus
diliht kesesuainya dengan kemampun berfikir peserta didik baik dari segi. Bahasa,
simbol-simbol yang digunakan, cara dan kecepatan dan waktu penggunaanya.
9. Sesuai dengan program pengajaran. Maksudnya media yang akan di gunakan dalam
menyampaikan pembelajaran harus sesuai dengan program pengajaran dan harus sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
Beberapa hal-hal diatas itu sangat penting dalam memilih media belajar, karena
jika dalam pengunaan atau pemilihan media itu tidak memperhatikan halhal di atas maka
akan sukar untuk mencapi tujuan belajar megajar, karena sebaik atau selengkap apapun

7
materi pelajaran yang akan di sampaikan tetapi pendidik salah dalam pemilian dan pengunaan
media yang akan di gunakan untuk menyampaikan materi pelajaran tersebut maka akan
berakibat yang fatal. (tidak dapat tercapainya tujuan belajar megajar dikarenakan peserta
didik tidak dapat memahami materi yang di sampaikan). Keberhasilan penggunaan media,
tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dengan baik. Media yang dapat
mengubah perilaku siswa (behaviour change) dan meningkatkan hasil belajar siswa tertentu,
tidak dapat berlangsung secara spontanitas, namun diperlukan analisis yang komprehensif
dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran. Aspek-aspek tersebut diantaranya tujuan, kondisi siswa, fasilitas pendukung,
waktu yang tersedia dan kemampuan guru untuk menggunakannya dengan tepat.

2.2. Langkah Langkah Penggunaan Media


Setelah perang dunia II, pergerakan pembelajaran audiovisiual diorganisasikan dan
dipromosikan dalam materi pelajaran. Pengembangan materi ini ditujukan untuk membantu
guru. Selama tahun 1960-an pusat media pembelajaran dibangun di berbagai sekolah dan
college, karena itu proyek kurikulum dalam media pembelajaran menjadi ada. Kejadian ini
menggambarkan penggunaan domain. Namun demikian kejadian yang paling spesifik sudah
diterbitkan pada tahun 1946 di Koran pertama teks Book perang dunia II. Audiovisual
materials ini teaching (Dale, 1946), yang menyediakan rasio umum dalam menyeleksi materi
dan kegiatan-kegiatan yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Ini diterbitkan
dalam beberapa bahasa dan kemudian disebarkan ke seluruh dunia, edisi-edisi baru
diterbitkan secara berkala semala 20 tahun. Pada. Pada Tahun 1982, Heinich, Molenda dan
Russel’s Instrucsional materials dalam pembelajaran, salah satunya adalah pemilihan media.
Langkah-langkah tersebut meliputi :
a. Analisis siswa (Analized leaners)
b. Penentuan objektif (State objective)
c. Pemilihan media (select media)
d. Partisipasi siswa
e. Evaluasi (Evaluation)
f. Revise (Revisi)
Perkembangan teori selama tahun 1970-an tahun 1980-an memperoduksikan
beberapa teks waktu mengadakan seleksi media. Proses seleksi media dipresentasikan dengan
model disain intruksional. Dan waktu guru mengadakan pemilihan media ini berarti bahwa
dia sedang melaksanakan fungsi disain intruksional. Pemilihan media sangat berhubungan

8
dengan pemanfaatan. Pemilihan media ini termasuk salah satu disain intruksional. Waktu
pemilihan media selalu berdasarkan isi atau karakteristik media yang menggunakan proses
disain yang lebih sederhana. Ini lebih dekat dengan tugas utilisasi atau pemanfaatan media
secara tepat. Selama beberapa tahun utilisasi dipusatkan pada kegiatan guru dan ahli media
yang membutuhkan guru. Penyebaran (dissemination), difusi, implementasi dan
instruksionalisasi. Fungsi pemanfaatan media intruksional sangat penting karena ini
menggambarkan interface antara siswa dan sistem intruksional, ada 4 sub-kategori dalam
domain pemanfaatan media yaitu : defuse inovasi, implementasi, instruksional,
kebijkasanaan, dan peraturan untuk pelajaran. Semua metode ini digunakan untuk mencari
materi dan kegiatan yang spesfisik, mempesiapkan siswa saling berinteraksi sebagai mana
dalam kiat II, menyediakan bimbingan selama proses belajar-mengajar, mencarai hasil serta
penggunaan prosedur dan organisasi penggunaan prosedur dan organisasi.
a) Pemanfaatan Media (Media Utilization).
Pemanfataan media adalah penggunaan media secara sistematik dari sumber-sumber
yang ditujukan bagi siswa. Proses penggunaan media adalah merupakan proses pengemabilan
keputusan (decision making) berdasarkan pada spesifikasi disain instruksional. Sebagai
contoh : sebagaimana cara menggunakan atau memperkenalkan sebuah film atau ‘followed
up’, dan presentasi ini harus sesuai dengan keinginan siswa. Prinsip-prinsip penggunaan
media ini juga berhubungan dengan karakteristik siswa sebagaimana Seorang siswa mungkin
juga membutuhkan visual untuk dapat mengerti pada praktik dan sumber-sumber
instruksional
b) Difusi Inovasi
Difussi inovasi adalah proses komunikasi melalui strategistrategi yang telah di
rencanakan untuk tujuan adopsi. Tujuan utama untuk membawa perubahan. Langkah pertama
dalam proses ini adalah untuk menciptakan kesadaran siswa melalui pemberian informasi.
Proses ini meliputi langkah-langkah seperti kesadaran, interest, trial (percobaan), adopsi.
Rogers (1983) menggambarkan langkah-langkah seperti : pengetahuan, persuasi, keputusan,
implementasi, dan konfirmasi. Ditinjau dari segi karakteristiknya, proses ini mengikuti
sebuah proses komunikasi yang menggunakan multi-steep dalam komunikasi.
c) Implementasi dan Institusionalisasi
Implementasi adalah penggunaan materi dan strategi instruksional dalam situasi
yang lebih nyata (bukan simulasi). Sedangkan instruksional adalah kelanjutan, penggunaan
inovasi instruksional dalam bentuk dan budaya organisasi. Kedua metode ini tergantung
perubahan individu siswa serta perubahan dalam organisasi. Tetapi tujuan implementasi

9
adalah untuk memastikan penggunaan media yang tepat oleh individu dalam organisasi.
Sedangkan tujuna inovasi adlaah untuk mengaplikasikan inovasi dalam struktur dan
kehidupan organisasi. Beberapa kegagalan proyek teknologi instruksional seperti penggunaan
komputer di sekolah-sekolah. Ini umumnbya menekankan pentingnya perecanaan pada
individu dan perubahan organisasi.
d) Kebijakan dan Peraturan-peraturan
Kebijakan dan peraturan-peraturan adalah aturan-aturan dan aksi masyarakat yang
mempengaruhi difusi dan penggunaan teknologi pembelajaran. Kebijakan dan Regulasi
biasanya berhbubungan dengan masalah etik dan ekonomi. Kebijakan dan regulasi ini
merupakan hasil individu atau kelompok dalam sebuah bidang. Ini lebih mengacu pada
praktik dari pada tiori. Bidang teknologi pembelajaran telah dimasukkan dalam
kebijaksanaan pembaharuan dan pengembangan pembelajaran dan televisi.

1. Trends dan Issue


Trends dan Issue dalam pemanfaatan dan penggunaan media pembelajaran sering
berpusat pada kebijaksanaan dan regulasi yang mempengaruhi penggunaan media, difusi,
implementasi dan pembelajaran. Masalah lain yang diassosiasikan dengan domain ini adalah
bagaimana pengaruh pergerakan rekontruksi sekolah mempengaruhi pemanfataan dan
penggunaan sumber-sumber pembelajaran. Para professional teknologi pembelajaran
sekarang ini telah menghabiskan jutaan dollar pengembangan pembelajaran di berbagai
Negara. Dii Indonesia kita merasakan bahwa tenaga pembelajaran masi kurang, khusus
Departemen Pendidikan Nasional di daerah-daerah belum ada membuat secara khusus badan
teknologi pembelajaran, di Negara maju pembelajaran yang berkualifaid, demikian juga
pemanfaatan media pembelajaran, memangn diakui di Indonesia pemerintah telah banyak
memberi bantuan media kesekolahsekolah akan tetapi belum dapat dimanfaatkan seperti :
Anatomi tubuh, peta, globe, komputer, OHP, project dan lain sebagainya.

2. Media Jadi dan Rancangan


Media pembelajaran dapat dikelompokkan kepada dua bentuk yaitu: media siap
pakai (media by ultilization), dan media rancangan yang dipersiapkan secara khusus untuk
maksud atau tujuan pembelajaran (media by design). Pada hakekatnya media ini adalah
piranti lunak yang bermuatan pesan pendidikan yang mempergunakan piranti yang bersifat
sajian, seperti gambar di televisi, komputer, dan objek berupa benda-benda tiruan. Masing-
masing media memiliki kelebihan dan kelemahan, kelebihan media siap pakai, adan

10
menggunakan dan memanfaatkannya terhemat dalam waktu, tujuan pembelajaran itu sendiri,
sebalik itu kelemahan media siap pakai ini ialah kecil kemungkinan untuk mendapatkan
media jati yang dapat sepenuhnya sesuai dengan tujuan dan kebutuhan pembelajaran
setempat. Dan kelemahan media rancangan akan menguras waktu, biaya dan tenaga.

2.3. Macam Macam Desain Media Pembelajaran


Banyak media yang dapat dimanfaatkan dalam menunjang pembelajaran, karena itu
yang perlu dirancang dengan baik bukan hanya pembuatan media itu sendiri akan tetapi
pemanfaatan media yang perlu diatur dan dirancang dengan sebaik-baiknya. Lebih-lebih ia
merupakan media pembelajaran.Media audio umpamanya dapat dimanfaatkan dalam
berbagai situasi, baik situasi kelas, dan di luar situasi kelas, demikianjuga pemanfaatan yang
terkontrol maupun yang tidak terkontrol, seperti pemanfaatan media tape rekorder, siswa
dapat membeli kasetkaset bahasa inggris yang banyak dijual di toko buku, toko kaset untuk
menunjang pembelajarannya di kelas dan melengkapi bukubuku pelajaran bahasa inggris
tertentu. Orang yang merasakan memerlukan program ini dapat membelinya secara bebas.
Menggunakannya secara bebas, artinya mereka dapat menggunakan kapan saja, dimana saja,
dan untuk keperluan apa saja, semua terserah pada pemilik kaset itu sendiri. Tidak ada orang
yang ikut mengaturnya. Hasil dicapai tergantung pada orang itu sendiri secara perorangan.
Disamping itu, penggunaan media tape ini, dapat pula membantu peserta didik
menghapal dan mengembangkan kognisinya. Misalnya dengan merekam ucapan atau halapan
lisan, kemudian didengar secara berulang-ulang, ini akan sangat membantu bagi percepatan
penguasan atau pengembangan materi dalam renah kognsi peserta didik. Demikian pula
media televise di rumah, orang akan dapat bebas memanfaatkan untuk menunjang pendidikan
dan pembelajaran yang banyak mengandung pesan-pesan pendidikan, dan informasi-
informasi baru yang berguna untuk menunjang belajar siswa di sekolah. Akan tetapi di dalam
pemanfaatan media secara bebas siswa perlu mendapat bimbingan orangtua, terutama
menemani anak-anaknya menonton acara-acara yang disajikan televise secara umum. Dan
memilih tontonan yang tepat. Media belajar dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Media visual
Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang di dalamnya berisikan pesan,
informasi khususnya materi pelajaran yang di sajikan secara menarik dan kreatif dan
diterapkan dengan menggunakan indera pengelihatan. Jadi media visual ini tidak dapat di
gunakan untuk umum lebih tepetnya media ini tidak dapat di gunakan oleh para tunanetra.

11
Karena media ini hanya dapat di gunakan dengan indera pengelihatan saja. Macam-macam
media visual :

a. Gambar atau Foto


Gambar di atas adalah salah satu contoh dari media visual. Jadi fungsi media gambar
di atas adalah mempermudah pendidik dan peserta didik dalam proses belajar megajar dan
juga agar tercapainya tujuan belajar. Dengan adanya gambar tersebut dapat mempermudah
pendidik dalam menyampaikan pesan atau informasi (bahan pelajaran) dan juga
mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang di sampaikan oleh
pendidik. Sehinga dapat tercapainya tujuan belajar.
b. Peta konsep
Peta konsep adalah suatu gambar yang menyajikan atau menyampaikan suatu
hubungan yang bermakna antar konsep dari suatu pokok-pokok materi pembelajaran dan di
rangkum. Penyajianya biasanya pokok-pokok materi tersebut di hubungkan dengan suatu
kata penghubung sehingga membentuk suatu proposisi yang dapat di jabarkan lebih luas
megenai materi tersebut. Peran media visual seperti petakonsep ini adalah dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami materi dan menarik minat peserta didik untuk
berfikir kritis dan aktif dalam belajar dan juga pembelajaran tidak menjenuhkan. Media
seperti ini bisa diterapkan di semua jenjag pendidikan muai dari SD, SMP, SMA dan
perguruan tinggi pun juga bisa mengunakan media ini. (materi nya sesuai dan dapat disajikan
degan peta konsep).
c. Diagram
Diagram adalah suatu media visual yang digunakan untuk memaparkan atau
menerangkan suatu data yang akan disajikan dalam bentuk gambar seperti gambar di atas.
Sehingga penyajian materi dalam bentuk diagram dapat mempermudah memahami isi dari
materi yang disajikan. Karena diagram berfungsi untuk menyederhanakan suatu persoalan
yang kompleks menyadi sederhana dan simpel, sehingga dapat memperjelas dalam
penyampaian pesan (materi pelajaran). Sehingga pembelajaran tidak menjenuhkan karena
peserta didik tidak perlu membaca teks atau materi pelajaran degan tulisan yang sangat
banyak sehingga melelahkannya, peserta didik dapat memahami materi hanya dengan
megamati dan memahami isi dari gambar diagram saja.
d. Grafik

12
Grafik adalah smedia visua yang berupa grafis dan penyajianya menggunakan titik-
memperlihatkan perbandingan informasi kwalitas maupun kwantitas dan tidak membutuhkan
waktu yang lam dalam memahami materi tersebut dan sederhana sehingga mempermudah
peserta didik dalam pemahaman materi.

e. Poster
Poster adalah media visual yang berupa gambar yang disertai tulisan dan tulisan
tersebut menekankan pada satu atau dua ide pokok sehingga dapat di mengerti oleh
pembacanya hanya dengan melihatnya sepintas saja. Selain itu dalam penyampain pesan
melalui poster akan lebih mudah di megerti dan di fahami oleh para pemirsanya karena poster
dapat menarik perhatian dan juga mampu untuk mempengaruhi dan memotifasi tingkah laku
pemirsanya.
f. Peta atau globe
Peta atau globe adalah media visual yang berupa suatu gambar atau benda yang
berfungsi untuk menyajikan data data lokasi. Fungsi peta atau globe dalam media belajar
adalah mempermudah pendidik dalam menunjukan letak letak suatu daerah,profinsi,bahkan
negara hanya dengan benda atau gambar ini. Kelebihan dan kekurangan media visual
Kelebihan :
1) Dapat di analisis lebih mudah, selain itu media visual juga dapat mempermudah ppeserta
didik dalam memahami materi dan juga membuat peserta didik untuk berfikir lebih kritis,
dan juga materi yang disajikan dengan menggunakan media visual akan lebih mudah
diingat oleh peserta didik.
2) Dapat megatasi keterbatasan pengetahuan yang di miliki oleh peserta didik.
3) Dapat membagkitkan keinginan dan minat baru untuk belajar.
4) Menigkatkan daya tarik peserta didik terhadap materi yang di sajikan dengan
mengunakan media visual.
5) Mudah untuk diaplikasikan.
6) Tahan lama sehingga peserta didik dapat membaca atu melihatnya berkali kali.
Kekurangan :
1. Kurang praktis dalam penggunaanya.
2. Hanya berupa gambar dan tulisan saja sehingga media ini tidak dapat di terapkan untuk
peserta didik yang berkebutuhan khusus, salah satunya adalah tunanetra. Media ini tidak
di lengkapi dengan suara jadi kurang menarik.

13
2. Audio
Media Audio adalah atau media dengar adalah jenis media pembelajaran atau sumber
belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif
dan diterapkan dengan menggunakan indera pendegaran saja. Karena media ini hanya berupa
suara.
Macam – macam media audio :
1. Laboratorium bahasa
Laboraturium bahasa merupakan media audio yang berfungsi untuk menunjang proses
belajar megajar dan penerapanya meggunakan indera pengelihatan. Media ini biasanya
digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran seperti: mendengarkan percakapan bahasa
asing seperi bahasa Indonesia, bahasa arab, dan bahasa inggris. Degan adanya alat ini dapat
mempermudah pendidik dan peserta didik dalam mencapi tujuan belajar mengajar.
2. Radio
Radio adalah media visual yang berupa benda atau alat yang dapat dipergunakan
untuk memfasilitasi proses belajar mengajar dan diterapkan dengan menggunakan indera
pendengaran. Fungsi radio sebagai media belajar adalah dapat memberikan informasi-
informasi yang dimuat didalamnya.
3. Alat perekam pita maknetik
Alat perekam pita maknetik merupakan media belajar berbasis audio dan diterapkan
dengan mengunakan indera pendengaran. Peran atau fungsi alat perekam pita maknetik dalam
media belajar adalah dapat dipergunakan untuk merekam suara atu data (materi pelajaran)
sehingga dalam penyampainya pendidik dapat memutarnya kembali. Tetapi alat ini sudah
jarang di temikan karena sudah tergantikan oleh teknologi-teknologi yang lebih canggih dan
baru.
Kelebihan dan kekurangan media audio
Kelebihan :
a. Biaya yang harus dikeluarkan hanya sedikit (harganya murah)
b. Media mudah dibawa dan di pindahkan, sehingga mudah dalam penggunaanya.
c. Materi dapat diputar kembali
d. Dapat merangsan keaktifan pendegaran peserta didik, dan juga dapat mengembangkan
daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
Kekurangan:

14
a. Media ini bersifat abstrak karena hanya berupa suara saja sehingga pada hal hal tertentu
juga memerlukan bantuan visual.
b. Karena media audio ini bersifat abstrak pemahaman pengertiannya hanya bisa di kontrol
melalui kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
c. Media ini akan berhasil jika diterapkan bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan
dalam berfikir abstrak.
d. Media ini tidak dapat diterapkan oleh peserta didik yang berkebutuhan khusus lebuh
tepatnya bagi mereka yang tidak bisa mendengar ( tuna rungu) .

3. Media audio visual


Media audio visual adalah jenis media pembelajaran atau sumber belajar yang
berisikan pesan atau materi pelajaran yang dibuat secara menarik dan kreatif dengan
menggunakan indra pendengaran dan penglihatan. Media ini berupa suara dan gambar.
Macam – macam media audio visual menurut Djamarah, media audio visual dibagi menjadi
2:
a. Audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu
sumber seperti televisi, video kaset, film bersuara.
b. Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber
yang berbeda seperti film bingkai suara.
Contoh media audio visual murni
1. Televisi
Televisi merupakan sistem elektronik yang menayangkan gambar hidup dan gambar
diam disertai dengann suara melalui kabel. Selain sebagai media pembelajaran, televisi
merupakan sumber informasi bagi masyarakat. Televisi berperan penting untuk pendidik,
karena pendidik terbantu dalam menyampaikan hal – hal yang tidak bisa dibawa ke dalam
kelas. Siswa bisa menggunakan media tersebut dirumah.
2. Video Kaset
Vidio Kaset merupakan alat yang dapat menampilkan gambar gerak dan disertai
dengan suara. Video kaset bersifat informatif dan juga sangat cocok untuk digunakan sebagai
media pembelajaran. Sebagian kedudukan film digantikan oleh video. Tetapi masing –
masing mempunyai kelebihan. Biasanya pedidik menayangkan video pembelajaran di depan
kelas melalui proyektor. Vidio kaset memiliki fungsi untuk merekam data. Data tersebut bisa
dihapus dan ditayangkan kembali ketika dibutuhkan.
3. Film bersuara

15
Film merupakan media audio visual yang amat besar kegunaannya dalam proses
belajar mengajar. Karena film dapat memenuhi kebutuhan siswa yang berhubungan dengan
materi yang dipelajari. Bentuk lama film biasanya bisu. Kemudian seiring berjalannya waktu
dan kemajuan teknologi telah memiliki suara dan ribuan gambar dalam rekaman terpisah.
Dan keduanya menampilkan ekspresi. Dengan menggunakan film bersuara siswa dapat
termotivasi untuk belajar dan mengembangkan minat.
Contoh media audio visual tidak murni :
4. Film Bingkai Suara (Sound Slide)
Sound slide merupakan gabungan dari slide atau gambar dengann tape audio atau
suara. Sound slide berupa powerpoit, adobe flash, adobe premiere, dan windows movie
maker. Sound slide sangat efektif untuk proses belajar mengajar dan membuat siswa menjadi
kreatif. Karena jika slide suara yang dibuat tersebut bagus, maka akan meningkatkan hasil
belajar. Slide bersuara dapat diulang apabila dibutuhkan dan dapat dipercepat atau
diperlambat.
Kelebihan dan kekurangan media audio visual
Kelebihan :
a. Pemakaian tidak terikat waktu
b. Sangat praktis dan menarik
c. Harganya relative tidak mahal, karena bisa digunakan berkali-kali
d. Menghemat waktu dan video atau film dapat diputar kembali
Kekurangan :
a. Jika memutarkan film terlalu cepat, siswa tidak dapat mengikuti
b. Untuk media film bingkai suara, harus memerlukan ruangang yang gelap
c. Untuk media televise, tidak bisa dibawa kemana – mana karena cenderung ditempat
tertentu.
d. Membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus dalam menyajikan atau membuat media
belajar audio visual, karena media ini berupa suara dan gambar-gambar, baik gambar
bergerak maupun diam. Oleh karena itu pembuatan media ini cenderung lebih rumit
dibandingkan dengan menggunakan media visual dan media audio.

2.4. Manfaat Adanya Media Pembelajaran


Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh

16
psikologis terhadap siswa. Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif
dan efisien. Tetapi secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang lebih rinci Kemp
dan Dayton (1985) misalnya, mengidentifikasi beberapa manfaat media dalam pembelajaran
yaitu:
a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
h. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Selain beberapa manfaat media seperti yang dikemukakan oleh Kemp dan Dayton
tersebut, tentu saja kita masih dapat menemukan banyak manfaat-manfaat praktis yang lain.
Manfaat praktis media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
i. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. 94 Isran Rasyid Karo-Karo S
& Rohani Str: Manfaat Media Dalam Pembelajaran
j. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
k. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.
l. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi
langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata.
Kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang (Azhar Arsyad, 2007)

17
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pengertian media secara bahasa berarti tengah, perantara atau pengantar. Sedagkan
dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Jadi media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik
interaksi secara langsung maupun secara tidak langsung. Pada. Pada Tahun 1982, Heinich,
Molenda dan Russel’s Instrucsional materials dalam pembelajaran, salah satunya adalah
pemilihan media. Langkah-langkah tersebut Meliputi : Analisis siswa (Analized
leaners),Penentuan objektif (Stat objective),Pemilihan media (select media),Partisipasi
siswa,Evaluasi (Evaluation),Revise (Revisi). Banyak media yang dapat dimanfaatkan dalam
menunjang pembelajaran, karena itu yang perlu dirancang dengan baik bukan hanya
pembuatan media itu sendiri akan tetapi pemanfaatan media yang perlu diatur dan dirancang
dengan sebaik-baiknya. Lebih-lebih ia merupakan media pembelajaran. Media belajar dibagi
menjadi 3, yaitu : Media visual, audio, audio visual.

3.2. SARAN
Sebuah keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh oleh keterampilan guru dalam
mendesain pembelajaran.hal ini disebabkan, tenaga pengajar selain sebagai desainer dan
orang yang berperan dalam proses transformasi pengetahuan dan keterampilan, juga dia
memandu segenap proses pembelajaran. Di tangannyalah, sebuah peristiwa belajar dapat
berlangsung. Padanya pula, pembelajaran akan diserahkan dan kemana peserta didik akan

18
dibawa. Guru sebagai pekerja profesional harus memiliki keterampilan desain pembelajaran,
selain itu harus memfasilitasi dirinya dengan seperangkat pengalaman, keterampilan dan
pengetahuan tentang keguruan sesuai keilmuan yang tekuninya. Untuk itu saran bagi pembuat
makalah ini adalah dengan banyaknya pengertian macam macam model desain
pengembangan media diharapkan untuk menambah wawasan

DAFTAR PUSTAKA

Azhar arsyad.2007.Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Fahyuni, Eni Fariyatul dan Nurdiansyah 2016. Inovasi Model Pembelajaran.

Hamalik, O. 1992. Psikologi belajar menagajar. Bandung: Sinar Baru

Sidoarjo:Nizamia Learning Center, cet: 1. Hal 34.

kajian.html?m=1http://hajaratulaswadmediapembelajaran.blogspot.co.id/2012/05/tugas-
iiimedia-film-suara.html?m=1

Jhanuarpratama.blogspot.co.id/2016/06/media-pembelajaran-audio-visual-

http://agung030492.blogspot.co.id/2011/06/media-audio_14.html

https://christianyonathanlokas.wordpress.com/2013/10/09/pemilihan-danpengembangan-
media-pembelajaran
http://www.pengertianahli.com/2014/07/pengertian-media-dan-jenis-media.html

Guba,E. C. (1969). The Failure of Educational Evaluation.Educational Technology

Hackbarth, Steven. (1996). The Educational Techonology

19
Handbook : A Comprehensive Guide, Proses and Product for Learning. New Jersey :
Educational Technology Publications Englewood Cliffs

20

Anda mungkin juga menyukai