Dosen Pengampu: Darul Ulum, S.Pd., M.Pd. A. PENDAHULUAN
1. Mahasiswa mampu berargumentasi dalam konsep ideologi
Pancasila 2. Mahasiswa mampu memahami pancasila merupakan sumber filsafat 3. Mahasiswa mampu memahami esensi dan urgensi pancasila sebagai sumber filsafat A. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Beberapa alasan Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat.
1. Sidang BPUPKI, 1 Juni 1945, Soekarno memberi judul pidatonya dengan nama Philosofische Grondslag Indonesia Merdeka. 2. menurut Noor Bakry, Pancasila adalah hasil permenungan (koheren, logis, inklusif, mendasar, dan spekulatif) mendalam para tokoh kenegaraan Indonesia. 3. menurut Sastrapratedja, Pancasila menjadi ideologi negara. Kesimpulan: Pancasila sebagai Weltanschauung, artinya nilai-nilai Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan berkembang di dalam masyarakat Indonesia, yang kemudian disepakati sebagai dasar filsafat negara (Philosophische Grondslag). B. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
Syahrial Syarbini Dan Aliaras Wahid: Pancasila sebagai filsafat
memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan filsafat lainnya, yaitu Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh (sebagai suatu totalitas), artinya: 1. Pancasila merupakan sebuah sistem pemikiran yang mendalam mengenai Indonesia dalam segala hal dan perasaan pemikiran mengenai Indonesia yang diwujudkan dalam sila-sila. 2. Pancasila merupakan satu kesatuan utuh yang terbentuk dari bagian-bagian pembentuknya yang berupa sila-sila, yang masing- masing sila-sila yang dimaksud mempunyai fungsi sendiri- sendiri C. Esensi Pancasila sebagai sistem Filsafat Menurut KBBI Esensi adalah kata benda yang artinya hakikat; inti; hal yang pokok. Jadi segala sesuatu yang merupakan Hakikat, dasar, inti sari, hal yang pokok, penting, ekstrak dan konsentrat dari segala sesuatu disebut esensi. Adapun esensi pancasila sebagai sistem filsafat sbb:
1. Sila Ketuhanan. Keyakinan bangsa bahwa Tuhan sebagai
prinsip utama dalam segala aspek kehidupan mahluk. 2. Sila kemanusiaan. Yakni manusia 3 Monodualis: Susunan Kodrat (Jiwa, Raga), Sifat Kodrat(Mahluk Individu dan sosial) & Kedudukan kodrat (mahluk otonom, mahluk tuhan) 3. Sila Persatuan. Terkait dengan semangat kebangsaan 4. Sila kerakyatan. Terletak pada prinsip musyawarah mufakat 5. Sila keadilan. Terwujud 3 aspek: Keadilan distributive, legal dan komutatif. D. Urgensi Pancasila sebagai sistem Filsafat
Urgensi Pancasila sebagai dasar negara :
1) agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah, 2) agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila TERIMA KASIH