1.4 Manfaat
1. Seluruh lapisan masyarakat khususnya kaum muda Bangsa Indonesia dapat
2. memahami bagaimana arti penting dari pancasila sebagai filsafat.
3. Para pembaca diharapkan dapat mengamalkan seluruh ajaran dari pancasila.
4. Dapat memotivasi seluruh generasi muda agar lebih mencintai dasar negaranya
5. Dapat mendidik bagaimana seharusnya perilaku masyarakat dalam mengartikan,
memaknai, serta mengimplementasikan arti pancasila sebagai filsafat.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pancasila dan Filsafat
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Panca yang artinya lima dan Sila
Yang artinya asas atau dasar. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang
Mempunyai lima sila, ibarat suatu bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Didirikan diatas suatu pondasi atau dasar yang dinamakan Pancasila yang terdiri dari
Lima dasar atau lima asas. Adapun pengertian Pancasila menurut para ahli, menurut
Notonegoro Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Indonesia, dapat disimpulkan
Bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan dapat
Menjadi pandangan hidup Bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang
Persatuan dan kesatuan serta pertahanan Bangsa dan Negara Indonesia. Selain menjadi
Dasar negara, sebagai etika, dan sebagai pandangan hidup, Pancasila juga sebagai sistem
Filsafat. Sebelumnya, Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta
Dan “Sophia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti
Cinta akan kebijaksanaan, atau mencintai kebenaran / pengetahuan. Secara sederhana,
Filsafat dapat diartikan sebagai keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari
Kebenaran yang sejati. Terdapat beberapa pengertian filsafat berdasarkan watak dan
Fungsinya sebagaimana yang dikemukakan Titus, Smith & Nolan sebagai berikut:
1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam
Yang biasanya diterima secara tidak kritis. (Arti informal)
2) Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan
Sikap yang sangat dijunjung tinggi. (Arti formal)
3) Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. (Arti
Komprehensif,
4) Filsafat adalah analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan
Konsep. (Arti analisis linguistik).
E. Pancasila sebagai suatu yang ada mandiri, yang unsur-unsurnya berasal dari
Dirinya sendiri.
F. Pancasila sebagai suatu realitas, artinya ada dalam diri manusia Indonesia dan
Masyarakatnya, sebagai suatu kenyataan hidup bangsa, yang tumbuh, hidup, dan
Berkembang dalam kehidupan sehari-hari.
2.2 Prinsip dan hakikat Pancasila sebagai filsafat
➔ Prinsip-prinsip
❖ Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan bergotong royong.
❖ Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang
Menjadi haknya.
➔ Hakikat
➔ Pendekatan Dasar Ontologi
Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau
Tentang ada, keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika.
Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya
Untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima
Sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri, melainkan memiliki satu
Kesatuan dasar ontologis. Subjek pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah
Manusia. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa yang berketuhan Yang Maha Esa, yang
Berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang bersatu, yang berkerakyatan yang
Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang
Berkeadilan sosial, yang pada hakikatnya adalah manusia. Sedangkan manusia sebagai
Pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal yang mutlak,
Yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani.
Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai
Pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat,
Dan logos yang artinya pikiran, ilmu atau teori. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem
Filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Nilai (value dalam Inggris) berasal dari kata Latin valere yang artinya kuat,
Baik, berharga. Dalam kajian filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang
dapat diartikan sebagai "keberhargaan" (worth) atau "kebaikan" (goodness). Nila-nilai
Dalam Pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral merupakan nilai dasar yang
Mendasari nilai instrumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan
Masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Hakikat Pancasila merupakan satu kesatuan bulat utuh juga berarti: tiap sila merupakan
bagian tak terpisahkan dari keseluruhan sila yang lain. Tiap-tiap sila saling membatasi
dan sekaligus memperkaya/melengkapi serta menjiwai. Tanpa menjadi kesatuan dengan
yang lain, masing-masing sila kehilangan maknanya. Tanpa kesatuan bulat utuh
keseluruhan silanya, bukan Pancasila dasar negara Republik Indonesia. Kesatuan bulat
utuh itu merupakan ciri khusus, yang unik, hanya ada di Indonesia. Itulah sebabnya
Pancasila dapat disebut sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Tanpa ciri khusus atau
sifat khas itu tidak dapat disebut dengan kepribadian. Tiap-tiap sila sebagai aspek yang
terpisah dari yang lain dapat ditemukan pula di tempat, negara atau bangsa lain, tetapi
sebagai komponen dalam satu sistem bulat utuh hanya ada di Indonesia. Contoh
penjelasannya: Ketuhanan harus berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan dan
berkeadilan sosial; demikian seterusnya. Berketuhanan yang tidak berkemanusiaan,
bukanlah ketuhanan dalam makna Pancasila. Misalnya paham ketuhanan yang dianut
oleh kelompok teroris, walaupun ”disahkan” oleh ajaran agamanya. Ketuhanan yang
tidak berpersatuan, juga bukan ketuhanan dalam makna Pancasila, karena bertentangan
dengan nilai-nilai ketuhanan dalam Pancasila (Perhatikan makna sila-sila dalam Pancasila
pada Bab lain!). Misalnya, orang beragama yang tidak bersikap toleran terhadap agama
lain. Perhatikan ilustrasi berikut ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Pancasila merupakan kesatuan yang tidak
bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat atau
dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan
negara Indonesia. Dan filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki
logika, metode dan sistem.Pancasila dikatakan sebagai filsafat dikarenakan pancasila
merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh para pendahulu
kita, yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang tepat, dimana pancasila
memiliki hakekatnya tersendiri yang terbagi menjadi lima sesuai dengan kelima sila-
silanya tersebut. Adapun yang mendasari Pancasila adalah dasar Ontologist (Hakikat
Manusia), dasar Epistemologis (Pengetahuan), dasar Aksiologis (Pengamalan Nilai-
Nilainya)
3.2 Saran
Saran yang dapat dipetik dari materi ini adalah agar seluruh masyarakat
mengetahui seberapa penting Pancasila dan dapat mengamalkan nilai-nilai sila dari
pancasila dengan baik & benar, serta tidak melecehkan arti penting pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/pengertian-pancasila-
sebagai-sistem-filsafat-makna-penjelasannya-grQe?
amp_gsa=1&_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16703304256750&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&share=https%3A%2F%2Ftirto.id%2Fpengertian-pancasila-
sebagai-sistem-filsafat-makna-penjelasannya-grQe
https://www.erisamdyprayatna.com/2021/12/pengertian-karateristik-dan-
prinsip.html?m=1
https://123dok.com/article/objek-filsafat-pancasila-pancasila-sebagai-sistem-
filsafat.yngo4lek
https://www.studocu.com/id/document/universitas-hasanuddin/pancasila/
pancasila-sebagai-sistem-filsafat-landasan-ontologis-epistemologis-dan-aksiologis-
filsafat-pancasila/17728305