Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

DI SUSUN OLEH :

ANGGOTA KELOMPOK 8 :

1. Muhammad Saad B.c (PO714201231071)


2. Annisa Nurul Choiriah Dwi Kurniawati (PO714201231051)
3. Novia Rahima (PO714201231073)
4. Nabila Salwa Islami (
LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai dasar negara memiliki kedudukan sebagai kaidah negara yang
fundamental. Hal ini menuntut Pancasila untuk bersifat tegas, kuat, dan tidak bisa diubah
oleh siapapun. Setiap sila Pancasila memiliki nilai yang harus dipegang teguh oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Keberadaan fungsi dan tujuannya sangat berpengaruh
terhadap setiap elemen di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman terhadap masing-masing fungsi dan tujuan agar dapat
dicerminkan pada kehidupan sehari-hari.

Keterkaitan antara pancasila dengan berbagai elemen kehidupan telah


membentuk sebuah sistem yang menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan tertentu.
Lahirnya nilai-nilai filosofi dijadikan sebagai bahan perenungan oleh para pendiri negara
untuk mencari identitas bangsa Indonesia. Kadar kebenaran dari nilai-nila yang ada digali
hingga mencapai kadar hakikatnya. Hal ini memunculkan sifat spekulatif dalam
membuktikan sistem filsafat dari pancasila.

Seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat secara langsung


maupun tidak langsung telah memunculkan masalah baru yang lebih kompleks. Capaian
ruang lingkup yang dihadapi pun kian meluas dan perlu diadakan pengkajian lebih lanjut.
Dalam hal ini, berbagai macam bentuk prinsip, karakteristik, dan objek pada sistem
filsafat mulai dimunculkan. Tujuannya tidak lain untuk membuktikan kebenaran dari
nilai-nilai filosofi yang dikaitkan dengan perkembangan zaman yang ada. Upaya
pendekatan terhadap nilai-nilai tersebut bisa dijadikan sebagai pandangan awal untuk
memahami sistem filsafat yang terkandung didalam pancasila.
1. Rumusan Masalah :
1. Pengertian dari pancasila dan filsafat !
2. Menganalisis objektif tentang sistem Filsafat Pancasila yang utuh !
3. Bagaimana pancasila melalui pendekatan dasar ontologis, epistemologis,
serta aksiologis !
4. Bagaimana pengertian Pancasila sebagai filsafat, dan siapa pencetus filsafah
Pancasila !
5. Apa hakekat dari Pancasila, dan juga prinsip-prinsip filsafat Pancasila !
6. Apa manfaat dan tujuan filsafat Pancasila !

2. Tujuan Penulisan :
1. Mengetahui pengertian dari pancasila dan filsafat.
2. Dapat menganalisis mengenai objektif tentang sistem Filsafat pancasila yang
utuh.
3. Dapat mengetahui bagaimana pancasila melalui pendekatan dasar ontologis,
epistemologis, serta aksiologis.
4. Dapat megetahui mengenai pengertian pancasila sebagai filsafat dan juga
mengetahui siapakah pencetus filsafah pancasila.
5. Dapat mengetahui hakekat dari pancasila sebagai filsafat, dan juga prinsip-
prinsip filsafat pancasila.
6. Dapat mengetahui apa saja manfaat dan tujuan dari filsafat pancasila.
PEMBAHASAN :
1. Pengertian Pancasila dan Filsafat !
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Panca artinya lima dan
Sila yang artinya asas atau dasar. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia
yang mempunyai lima sila, di ibaratkan dalam suatu bangunan Negara Kesatuan
Republik Indonesia didirikan diatas suatu pondasi atau dasar yang dinamakan
pancasila yang terdiri dari lima dasar atau lima asas. Adapun pengertian pancasila
menurut Notonegoro, Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Indonesia,
dapat disimpulkan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
yang diharapkan dapat menjadi pandangan hidup Bangsa Indonesia sebagai dasar
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta pertahanan Bangsa dan Negara
Indonesia. Selain menjadi dasar negara, sebagai etika, dan sebagai pandangan
hidup, pancasila juga sebagai sistem filsafat.

Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta dan
“sophia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti
cinta akan kebijaksanaan, atau mencintai kebenaran / pengetahuan. Secara
sederhana, filsafah dapat diartikan sebagai keinginan yang sungguh-sungguh
untuk mencarikebenaran yang sejati. Terdapat beberapa pengertian filsafah
berdasarkan watak dan fungsinya sebagaimana yang dikemukakan Titus, Smith
& Nolan sebagai berikut :

➢ Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara tidak kritis. (Arti informal)
➢ Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayan dan sikap
yang sangat dijunjung tinggi. (Arti formal)
➢ Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. (Arti
kompeherensif)
➢ Filsafat adalah analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan
konsep. (Arti analisis linguistik)
➢ Filsafat adalah sekumpulan problematik yang langsung mendapat perhatian
manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat. (Arti aktual
fundamental)

Jadi pancasila merupakan filsafat Negara yang lahir collective ideologie (cita-cita
bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Dikatakan sebagai filsafat, karena pancasila
merupakan hasil perenungan jiwa dengan mendalam yang dilakukan oleh para pendiri
bangsa Indonesia, kemudia dituangkan dalam suatu sitem yang tepat.

2. MENGANALISIS OBJEK TENTANG SISTEM FILSAFAT PANCASILA


YANG UTUH

Objek dari filsafat pancasila itu sendiri dibagi menjadi 2, yaitu objek material dan
objek formal. Yang pertama adalah objek material adalah segala yang ada dan mungkin
ada. Objek yang demikian ini dapat digolongkan ke dalam tiga hal, yaitu Tuhan, Manusia,
dan Alam Semesta. Pancasila adalah suatu yang ada, sebagai dasar negara rumusannya
jelas yaitu :

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin dalam permusyarawatan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh raykat Indonesia.

Dari rumusan tersebut maka objek yang diadap ialah : Tuhan, Manusia, satu, rakyat,
dan adil. Dan dari kelima objek itu dapat dipersempit lagi kedalam tiga saja, yaitu Tuhan,
Manusia, dan alam semesta untuk mewakili objek satu, rakyat, dan adil, sebab hal-hal
yang bersatu, rakyat dan keadilan itu berada pada alam semesta itu sendiri. Dengan
demikian dari segi objek material pancasila dapat diterima.

Kedua yaitu objek formal, yaitu hakikat dari segala sesuatu yang ada itu sendiri.
Melihat dari kelima objek kelima sila pancasila itu, semuanya tersusun atas kata
dasardengan tambahan awalan ke/per dan akhiran an. Maka akan menjadi abstrak
(bersifat abstrak) benda kata dasar tersebut, lebih dari itu menunjukkan sifat hakikat dari
bendanhya. Misalnya kemanusian, maknanya adalah hakikat abstrak dari manusia itu
sendiri, yang mutlak, tetap dan tidak berubah. Demikian juga dalam sila-sila Pancasila
yang lainnya yaitu ke Tuhanan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Khusus untuk
persatuan, awalan yang menunjukkan suatu proses menuju ke awalan ke yang nantinya
diharapkan menjadi kesatuan juga. Dengan analisis penjabaran ini, maka pancasila
memenuhi syarat juga dalam hal objek formalnya.

3. PANCASILA MELALUI PENDEKATAN DASAR ONTOLOGIS,


EPISTEMOLOGIS, SERTA AKSIOLOGIS.

➢ Pendekatan Dasar Ontologi


Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat
sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau aksitensi dan disamakan artinya dengan
metafisika. Secara ontologis, penyelidikan pancasila sebagai filsafat dimaksudkan
sebagai upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila panacasila. Pancasila
yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri
sendiri, melainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis.

➢ Pendekatan Dasar Epistemologis


Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat,
susunan metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Secera epistemologis kajian
pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat
pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Dasar epistemologis pancasila pada
hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya, sehingga dasar
epitesmologis pancasila sangat erat dengan konsep dasar tentang hakikat
manusia. Pancasila sebagai objek pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah
sumber pengetahuan dan susunan pengetahuan pancasila.

➢ Pendekatan Dasar Aksiologis


Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya pikiran,
ilmu atau teori. Sila-sila pancasila sebagai sistem filsafat memiliki satu kesatuan
dasar aksiologis yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila. Nilai [value
dalam inggris] berasal dari kata latin Valere yang artinya kuat,baik, berharga.
Dalam kajian filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang dapat
diartikan “keberhargaan” [worth] atau “kebaikan” [goodness]. Nilai- nilai dalam
pancasila termasuk nilai etik atau nilai moral merupakan nilain dasar yang
mendasari nilai instumental dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara.

4. BAGAIMANA PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI FILSAFAH, DAN


SIAPA PENCETUS FILSAFAH PANCASILA

Pancasila sebagai filsafat adalah pancasila berperan sebagai pandangan, nilai, dan isi
pembentukan ideologi Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai serta norma yang
diyakini paling benar, adil, dan bijaksana. Filsafah pancasila pertama kali dikemukakan
oleh Sekarno dalam sidang pertama Badan penyelidik usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945,
Soekarno memberi judul pidatonya dengan nama Philosofische Grondslag dari pada
Indonesia Merdeka. Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan hasil perenungan yang
mendalam dari para tokoh kenegaraan Indonesia.Dalam sidang tersebut, terdapat tiga
tokoh yang memberikan usulan isi pancasila, yaitu Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno
sendiri.

Pancasila sebagai sistem filsafat, karena merupakan satu kesatuan utuh yang tidak
dapat dipisah-pisahkan. Artinya, sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan utuh yang
saling terkait dan saling berhubungan secara koheren. Berdasarkan pengertian tersebut,
pancasila yang berisi lima sila, yaitu sila ketuhanan yang Mahasa Esa, sila kemanusiaan
yang adil dan beradab, sila persatuan Indonesia, sila kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/Perwakilan dan sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, saling berhubungan membentuk satu kesatuan sistem yang
dalam proses bekerjanya saling melengkapi dalam mencapai tujuan. Meskipun setiap sila
pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, memiliki fungsi sendiri –sendiri ,namun
memiliki tujuan tertentu yang sama ,yaitu mewujudkan adil dan makmur berdasarkan
pancasila. Selain itu, pancasila dapat dipahami sebagai filsafat yang mengandung
pemikiran tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan,dengan diri sendiri,dengan
sesama dan dengan masyarakat sebagai sebuah bangsa.Beragam hubungan ini,secara
teoretik dimiliki pancasila. Oleh sebab itu,sebagai sistem filsafat , Pancasila memiliki ciri
khas yang berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya.

Contohnya : Pancasila digunakan sebagai pedoman dan pandangan hidup dalam bersikap
dan berperilaku. seperti saat kita menerapkan sila pertama, yang penerapannya harus
diimbangi dengan sila-sila lainnya. Karena sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah
ketuhanan yang berkemanusiaan yang Adil dan Beradab, Bersatuan Indonesia,
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan berkeadilan sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

5. APA HAKEKAT DARI PANCASILA, DAN JUGA PRINSIP-PRINSIP


FILSAFAT PANCASILA.

Sila-sila pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya merupakan suatu


kesatuan organis yang berarti antar sila-sila pancasila itu berkaitan, berhubungan,
bahkan mengkualifikasikan satu dengan yang lain. Ciri-ciri pancasila sebagai sistem
filsafat adalah merupakan satu kesatuan sistem yang bulat dan utuh yang berarti
apabila terpisah satu sila dengan sila lainnya maka tidak dapat disebut pancasila.

PRINSIP-PRINSIP FILSAFAT PANCASILA :

➢ Kausa Material yaitu sebab yang berhubungan dengan materi atau bahan. Dalam
hal ini pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa
indonesia sendiri.
➢ Kausa Formalis ialah sebab yang berhubungan dengan bentuknya. Pancasila di
dalam pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat formal (kebenaran Formal).
➢ Kausa Efisiensi yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan
merumuskan pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
➢ Kausa Finalis adalah berhubungan dengan tujuannya, dimana tujuan yang
diusulkannya pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
6. APA MANFAAT, FUNGSI DAN TUJUAN FILSAFAT PANCASILA

Manfaat dari mempelajari filsafat pancasila yaitu dapat menumbuhkan


nasionalisme dan cinta tanah air, menjadi pedoman dan pegangan sikap, tingkah
laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi pandangan hidup
agar dapat berperilaku sesuai norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Fungsi-fungsi filsafat Pancasila :

➢ Sebagai jiwa bangsa Indonesia


➢ Sebagai kepribadian bangsa Indonesia
➢ Sebagai sumber dari semua sumber hukum
➢ Sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
➢ Menjadi falsafah hidup bangsa
➢ Sebagai dasar negara
➢ Memberi hakikat kehidupan bernegara
➢ Memberi substansi tentang hakikat negara, ide negara, dan tujuan bernegara
➢ Menjadi perangkat ilmu kenegaraan.

Tujuan Filsafat Pancasila :

1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Allah yang maha
kuasa.
2. Menjadi bangsa yang menjaga keadilan baik secara sosial maupun ekonomi.
3. Untuk menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia, untuk dapat berada
dalam kaitannya HAM dengan pancasila sebagai dasar negara kita.
4. Untuk menciptakan sebuah bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.
5. Menjadi negara nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai