DI SUSUN OLEH :
ANGGOTA KELOMPOK 8 :
Pancasila sebagai dasar negara memiliki kedudukan sebagai kaidah negara yang
fundamental. Hal ini menuntut Pancasila untuk bersifat tegas, kuat, dan tidak bisa diubah
oleh siapapun. Setiap sila Pancasila memiliki nilai yang harus dipegang teguh oleh
seluruh masyarakat Indonesia. Keberadaan fungsi dan tujuannya sangat berpengaruh
terhadap setiap elemen di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
diperlukan pemahaman terhadap masing-masing fungsi dan tujuan agar dapat
dicerminkan pada kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Penulisan :
1. Mengetahui pengertian dari pancasila dan filsafat.
2. Dapat menganalisis mengenai objektif tentang sistem Filsafat pancasila yang
utuh.
3. Dapat mengetahui bagaimana pancasila melalui pendekatan dasar ontologis,
epistemologis, serta aksiologis.
4. Dapat megetahui mengenai pengertian pancasila sebagai filsafat dan juga
mengetahui siapakah pencetus filsafah pancasila.
5. Dapat mengetahui hakekat dari pancasila sebagai filsafat, dan juga prinsip-
prinsip filsafat pancasila.
6. Dapat mengetahui apa saja manfaat dan tujuan dari filsafat pancasila.
PEMBAHASAN :
1. Pengertian Pancasila dan Filsafat !
Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Panca artinya lima dan
Sila yang artinya asas atau dasar. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia
yang mempunyai lima sila, di ibaratkan dalam suatu bangunan Negara Kesatuan
Republik Indonesia didirikan diatas suatu pondasi atau dasar yang dinamakan
pancasila yang terdiri dari lima dasar atau lima asas. Adapun pengertian pancasila
menurut Notonegoro, Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Indonesia,
dapat disimpulkan bahwa pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
yang diharapkan dapat menjadi pandangan hidup Bangsa Indonesia sebagai dasar
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta pertahanan Bangsa dan Negara
Indonesia. Selain menjadi dasar negara, sebagai etika, dan sebagai pandangan
hidup, pancasila juga sebagai sistem filsafat.
Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta dan
“sophia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti
cinta akan kebijaksanaan, atau mencintai kebenaran / pengetahuan. Secara
sederhana, filsafah dapat diartikan sebagai keinginan yang sungguh-sungguh
untuk mencarikebenaran yang sejati. Terdapat beberapa pengertian filsafah
berdasarkan watak dan fungsinya sebagaimana yang dikemukakan Titus, Smith
& Nolan sebagai berikut :
➢ Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam
yang biasanya diterima secara tidak kritis. (Arti informal)
➢ Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayan dan sikap
yang sangat dijunjung tinggi. (Arti formal)
➢ Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan. (Arti
kompeherensif)
➢ Filsafat adalah analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan
konsep. (Arti analisis linguistik)
➢ Filsafat adalah sekumpulan problematik yang langsung mendapat perhatian
manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat. (Arti aktual
fundamental)
Jadi pancasila merupakan filsafat Negara yang lahir collective ideologie (cita-cita
bersama) dari seluruh bangsa Indonesia. Dikatakan sebagai filsafat, karena pancasila
merupakan hasil perenungan jiwa dengan mendalam yang dilakukan oleh para pendiri
bangsa Indonesia, kemudia dituangkan dalam suatu sitem yang tepat.
Objek dari filsafat pancasila itu sendiri dibagi menjadi 2, yaitu objek material dan
objek formal. Yang pertama adalah objek material adalah segala yang ada dan mungkin
ada. Objek yang demikian ini dapat digolongkan ke dalam tiga hal, yaitu Tuhan, Manusia,
dan Alam Semesta. Pancasila adalah suatu yang ada, sebagai dasar negara rumusannya
jelas yaitu :
Dari rumusan tersebut maka objek yang diadap ialah : Tuhan, Manusia, satu, rakyat,
dan adil. Dan dari kelima objek itu dapat dipersempit lagi kedalam tiga saja, yaitu Tuhan,
Manusia, dan alam semesta untuk mewakili objek satu, rakyat, dan adil, sebab hal-hal
yang bersatu, rakyat dan keadilan itu berada pada alam semesta itu sendiri. Dengan
demikian dari segi objek material pancasila dapat diterima.
Kedua yaitu objek formal, yaitu hakikat dari segala sesuatu yang ada itu sendiri.
Melihat dari kelima objek kelima sila pancasila itu, semuanya tersusun atas kata
dasardengan tambahan awalan ke/per dan akhiran an. Maka akan menjadi abstrak
(bersifat abstrak) benda kata dasar tersebut, lebih dari itu menunjukkan sifat hakikat dari
bendanhya. Misalnya kemanusian, maknanya adalah hakikat abstrak dari manusia itu
sendiri, yang mutlak, tetap dan tidak berubah. Demikian juga dalam sila-sila Pancasila
yang lainnya yaitu ke Tuhanan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Khusus untuk
persatuan, awalan yang menunjukkan suatu proses menuju ke awalan ke yang nantinya
diharapkan menjadi kesatuan juga. Dengan analisis penjabaran ini, maka pancasila
memenuhi syarat juga dalam hal objek formalnya.
Pancasila sebagai filsafat adalah pancasila berperan sebagai pandangan, nilai, dan isi
pembentukan ideologi Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai serta norma yang
diyakini paling benar, adil, dan bijaksana. Filsafah pancasila pertama kali dikemukakan
oleh Sekarno dalam sidang pertama Badan penyelidik usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam sidang BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945,
Soekarno memberi judul pidatonya dengan nama Philosofische Grondslag dari pada
Indonesia Merdeka. Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan hasil perenungan yang
mendalam dari para tokoh kenegaraan Indonesia.Dalam sidang tersebut, terdapat tiga
tokoh yang memberikan usulan isi pancasila, yaitu Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno
sendiri.
Pancasila sebagai sistem filsafat, karena merupakan satu kesatuan utuh yang tidak
dapat dipisah-pisahkan. Artinya, sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan utuh yang
saling terkait dan saling berhubungan secara koheren. Berdasarkan pengertian tersebut,
pancasila yang berisi lima sila, yaitu sila ketuhanan yang Mahasa Esa, sila kemanusiaan
yang adil dan beradab, sila persatuan Indonesia, sila kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/Perwakilan dan sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia, saling berhubungan membentuk satu kesatuan sistem yang
dalam proses bekerjanya saling melengkapi dalam mencapai tujuan. Meskipun setiap sila
pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, memiliki fungsi sendiri –sendiri ,namun
memiliki tujuan tertentu yang sama ,yaitu mewujudkan adil dan makmur berdasarkan
pancasila. Selain itu, pancasila dapat dipahami sebagai filsafat yang mengandung
pemikiran tentang manusia dalam hubungannya dengan Tuhan,dengan diri sendiri,dengan
sesama dan dengan masyarakat sebagai sebuah bangsa.Beragam hubungan ini,secara
teoretik dimiliki pancasila. Oleh sebab itu,sebagai sistem filsafat , Pancasila memiliki ciri
khas yang berbeda dengan sistem-sistem filsafat lainnya.
Contohnya : Pancasila digunakan sebagai pedoman dan pandangan hidup dalam bersikap
dan berperilaku. seperti saat kita menerapkan sila pertama, yang penerapannya harus
diimbangi dengan sila-sila lainnya. Karena sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah
ketuhanan yang berkemanusiaan yang Adil dan Beradab, Bersatuan Indonesia,
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, dan berkeadilan sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
➢ Kausa Material yaitu sebab yang berhubungan dengan materi atau bahan. Dalam
hal ini pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa
indonesia sendiri.
➢ Kausa Formalis ialah sebab yang berhubungan dengan bentuknya. Pancasila di
dalam pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat formal (kebenaran Formal).
➢ Kausa Efisiensi yaitu kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan
merumuskan pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
➢ Kausa Finalis adalah berhubungan dengan tujuannya, dimana tujuan yang
diusulkannya pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka.
6. APA MANFAAT, FUNGSI DAN TUJUAN FILSAFAT PANCASILA
1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Allah yang maha
kuasa.
2. Menjadi bangsa yang menjaga keadilan baik secara sosial maupun ekonomi.
3. Untuk menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia, untuk dapat berada
dalam kaitannya HAM dengan pancasila sebagai dasar negara kita.
4. Untuk menciptakan sebuah bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.
5. Menjadi negara nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia.