Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

NAMA : REGITA CAHAYANI ARTHA GIRSANG


NPM : 221150197
KELAS : 2G
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Ciptono S,H M,H selaku dosen pengampu Pancasila yang telah mengampu saya,
saya juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya menyelesaikan makalah ini.
Mungkin tugas yang saya buat ini, belum sempurna oleh karena itu, saya meminta maaf jika
makalah ini masih terdapat kekurangannya. saya mohon saran dan kritiknya untuk
memperbaiki pembahasan makalah ini.
Sekian, Terima kasih.

Batam, 27 Juli 2023


DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………….…………………………….2
BAB I PENDAHULUAN………………………………..…….….………………………….3
BAB II PEMBAHASAN……………..……………………………………………………….4
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pancasila selain sebagai dasar negara, juga merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia yang
mengandung nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia, bahkan oleh
bangsa-bangsa yang beradab. Pancasila juga sebagai sistemetika, yang dalam kehidupan
berbangsa mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja,
kemandirian, sikap toleransi, rasa malu,tanggung jawab, menjaga kehormatan, serta martabat
diri sebagai warga bangsa sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila.
yang kita gunakan sebagai pedoman dan acuan dalam menjalankan aktivitas dalam segala
bidang.kadang nilai-nilai luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan penjelmaan dari
seluruh bangsa Indonesia tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari,tetapi diabaikan
sehingga akibat dari itu nilai-nilai luhur tersebut dengan sendirinya akan hilang. menyadari
bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus
menerus penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya, oleh
sebab itu setiap warga Negara Indonesia,penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan,
dan lembaga kemasayarakatan baik dipusat maupun didaerah harus sama-sama mengamalkan
nilai-nilai Pancasila demi kelestariannya.oleh karena itu, sebagai upaya nyata demi
kelestarian nilai-nilai luhur pancasila,perlu ditanamkan atau perlu ada pemahaman kepada
generasi penerus bangsa,salah satunya lewat pendidikan pancasila.

1.2
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. mengetahui aspek dari isi pancasila sebagai sistem filsafat
2. Untuk mengetahui pengertian tentang Filsafat.
3. Mengetahui manfaat dalam mempelajari Filsafat.
4. Mengetahui pengertian tentang Filsafat Pancasila.
5. Mengetahui Pancasila sebagai sitem Filsafat.

1.3
Rumusan Masalah
Masalah yang nantinya akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Filsafat
2. Manfaat Mempelajari Filsafat
3. Pengertian Filsafat Pancasila
4. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila, Sistem, dan Filsafat


Pengertian Pancasila Pancasila adalah lima sila yang merupakan satu kesatuan rangkaian
nilai-nilailuhur yang bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang sangat
majemuk dan beragam dalam artian BHINEKA TUNGGAL IKA.
Esensi seluruh sila-silanya merupakan suatu kasatuan. Pancasila berasal dari kepribadian
Bangsa Indonesia dan unsur-unsurnya telah dimiliki oleh Bangsa Indonesia sejak
dahulu. Objek materi filsafat adalah mempelajari segala hakikat sesuatu baik materal konkrit
(manusia, binatang, alam dll) dan abstak (nilai,ide,moral dan pandangan hidup). Pancasila
mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:
1.Pancasila sebagai Dasar Negara Pancasila sebagai Dasar Negara atau sering juga disebut
sebagai Dasar Falsafah Negara ataupun sebagai ideologi Negara, hal ini mengandung
pengertian bahwa Pancasila sebagai dasar mengatur penyelenggaraan
pemerintahan. Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara mempunyai fungsi dan kedudukan
sebagai kaidah Negara yang fundamental atau mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat dan
tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR/DPR hasil pemilihan umum.
2. Pancasila sebagai Sumber Hukum Dasar Nasional Dalam ilmu hukum istilah sumber
hukum berarti sumber nilai-nilai yang menjadi penyebab timbulnya aturan hukum. Jadi dapat
diartikan Pancasila sebagai Sumber hukum dasar nasional, yaitu segala aturan hukum yang
berlaku di negara kita tidak boleh bertentangan dan harus bersumber pada Pancasila.
3. Pancasila sebagai Pandangan hidup Bangsa Indonesia.Pancasila sebagai Pandangan Hidup
bangsa atau Way of Life mengandung makna bahwa semua aktifitas kehidupan bangsa
Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila daripada Pancasila, karena Pancasila juga
merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa
Indonesia sendiri. Nilai-nilai yang dimiliki danbersumber dari kehidupan bangsa Indonesia
sendiri.
4.Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia.Pancasila sebagai jiwa bangsa
lahir bersamaan adanya Bangsa Indonesia.Jadi Pancasila lahir dari jiwa kepribadian bangsa
Indonesia yang terkristalisasi nilai-nilai yang dimilikinya.
5. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia.Pada saat bangsa Indonesia bangkit
untuk hidup sendiri sebagai bangsa yang merdeka, bangsa Indonesia telah sepakat untuk
menjadikan Pancasila sebagai Dasar Negara. Kesepakatan itu terwujud pada tanggal18
Agustus 1945 dengan disahkannya Pancasila sebagai Dasar Negara oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang mewakili seluruh bangsa Indonesia.
6.Pancasila sebagai Ideologi Negara merupakan tujuan bersama Bangsa Indonesia yang
diimplementasikan dalam Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila
7. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa-Bangsa Indonesia yang pluralis dan wilayah
Nusantara yang terdiri dari berbagai pulau-pulau, maka sangat tepat apabila Pancasila
dijadikan Pemersatu Bangsa, hal ini dikarenakan Pancasila mempunyai nilai-nilai umum dan
universal sehingga memungkinkan dapat mengakomodir semua peri kehidupan yang
berbhineka dan dapat diterima oleh semua pihak.
Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan, yang bagian dan unsurnya saling berkaitan
(singkron), saling berhubungan (konektivitas), dan saling bekerja sama satu sama lain untuk
satu tujuan tertentu dan merupakan keseluruhan yang utuh

Pengertian Filsafat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud,
yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada,
sebab asal, dan hukumnya. Secara etimologi istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani
yaitu philosophia. Kata itu terdiri dari dua kata yaitu “philo”, “philos”, “alphilein” artinya
“cinta” dan“shopos” atau “shophia” artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “wisdom”
(Nasution, 1973. Dengan sedikit perubahan). Jadi kata filsafat berarti Cinta kebenaran atau
cinta kebijaksanaan atau kebijaksanaan yang hakiki.
Filsafat dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
1.Istilah “filsafat” dapat ditinjau dari dua segi, yakni:
Segi Semantik
: Perkataan filsafat berasal dari bahasa Arab ‘falsafah’,yang berasal dari bahasa Yunani,
‘philosophia’, yang berarti ‘philos’ =cinta, suka (loving), dan ‘sophia’ = pengetahuan,
hikmah (wisdom).Jadi ‘philosophia’ berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada
kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat akan menjadi bijaksana.
Segi Praktis :
Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti ‘alam pikiran’ atau ‘alam berpikir’.
Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah
berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan mengatakan bahwa
“setiap manusia adalah filsuf”. Semboyan ini benar juga, sebab semua manusia berpikir.
Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab tidak semua manusia yang berpikir
adalah filsuf.Filsuf hanyalah orang yang memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-
sungguh dan mendalam.
2.Pada umumnya terdapat dua pengertian filsafat yaitu filsafat dalam arti proses dan filsafat
dalam arti produk.
Filsafat dalam arti proses:Filsafat di artikan dalam bentuk suatu aktivitas berfilsafat, dalam
proses pemecahan suatu permasalahan dengan menggunakan suatu cara dan metode tertentu
yang sesuai objeknya.
Filsafat dalam arti produk:Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi
manusia.Sehingga manusia mencari suatu kebenaran yang timbul dari persoalan yang
bersumber dari akal manusia, dan sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep, dan pemikiran
dari para filsuf misalnya rasionalisme, materialisme, pragmatisme.

3. Obyek Filsafat
Obyek Material Filsafat : Obyek pembahasan filsafat yang mencakup keseluruhan baik yang
bersifat material kongkrit seperti alam,manusia, benda, hewan, dll, maupun yang bersifat
abstrak spiritual seperti, nilai-nilai, ide, ideologi, moral, pandangan hidup, dll.
Obyek Formal Filsafat : Cara pandang filsuf terhadap obyek material tersebut.
4.Cabang-cabang Filsafat
Metafisik : membahas hal-hal yang bereksistensi dibalik fisis,yang meliputi bidang-bidang
ontology(membicarakan teori sifat dasar dan ragam kenyataan), kosmologi (membicarakan
tentang teori umum mengenai proses kenyataan) dan anthropologi.
Epistemologi : membahas persoalan hakikat pengetahuan.
Metodologi : membahas persoalan hakikat metode dalam ilmu pengetahuan.
Logika : membahas persoalan filsafat berpikir, yaitu rumus-rumus dan dalil-dalil berfikir
yang benar.
Etika : berkaitan dengan moralitas, tingkah laku manusia.
Estetika : berkaitan dengan persoalan hakikat keindahan.

2.2 Pengertian Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai sistem filsafat


yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang
mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama untuk mengatur dan
menyelenggarakan kehidupan bernegara diIndonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat atau
sebagai dasar negara kita merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di
negara kita. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia dapat mempersatukan kita,
serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan
bathin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.
Filsafat Pancasila adalah filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila
yang benar dan sah sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
Pembahasan mengenai Pancasila sebagai sistem filsafat dapat dilakukan dengan cara deduktif
dan induktif.
1.Cara deduktif yaitu dengan mencari hakikat Pancasila serta menganalisis dan menyusunnya
secara sistematis menjadi keutuhan pandangan yang komprehensif.
2. Cara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat,
merefleksikannya, dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.
Inti sila-sila Pancasila meliputi:

• Tuhan, yaitu sebagai kausa prima


• Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial
• Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
• Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong royong
• Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya.

Fungsi Filsafat Pancasila:


Memberi jawaban atas pertanyaan yang bersifat fundamental/mendasar dalam kehidupan
bernegara, Misalnya : susunan politik, sistem politik, bentuk negara,susunan perekonomian
dan dasar-dasar pengembangan ilmu pengetahuan. Halini harus dapat dikembangkan oleh
filsafat.
Mencari kebenaran yang bersifat substansi tentang hakikat negara, ide, negara atau tujuan
negara. (Kelima sila pancasila merupakan kesatuan yang utuh, tidak terpisahkan) Berusaha
menempatkan dan menjadi bernegara. (sehingga fungsi filsafat akan terlihat jelas kalau
negara itu sudah terbentuk keteraturan kehidupan bernegara).

2.3 Bukti Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


Pancasila merupakan suatu kesatuan yang utuh, sistem lazimnya memiliki ciri-ciri suatu
kesatuan bagian-bagian, bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, saling
berhubungan dan ketergantungan, keseluruhannya dimaksud untuk mencapai suatu tujuan
tertentu (tujuan sistem), dan terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks. Pancasila
menjadi landasan dan falsafah dasar negara telah membuktikan dirinya sebagai wadah yang
dapat menyatukan bangsa. Dengan Pancasila bangsa Indonesia diikat oleh kesadaran sebagai
satu bangsa dan satu negara. Pancasila memberikan ciri khas dalam kehidupan bangsa dan
negara Indonesia.
1.Susunan Kesatuan Sila-sila Pancasila Bersifat Organik
Secara filosofis inti dan isi sila-sila Pancasila bersumber pada hakikat dasar ontologis
manusia yaitu sebagai monopluralis yang memiliki unsur-unsur susunan kodrat yaitu jasmani
dan rohani, sifat kodrat sebagai mahluk individu sosial serta memiliki kedudukan kodrat
sebagai pribadi yang berdiri sendiri dan sebagai mahluk ciptaan Tuhan YME. Ini terjadi
karena manusia sebagai pendukung utama inti dari isi pancasila.
Unsur hakikat manusia merupakan kesatuan yang bersifat organis dan harmonis. Sila-sila
Pancasila merupakan penjelasan dari hakikat manusia monopluralis yang merupakan
kesatuan organis maka memiliki kesatuan yang organis pula.
2.Susunan sila-sila Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan berbentuk Piramida
Pengertian matematis piramida digunakan untuk menggambarkan hubungan hierarkis sila-
sila Pancasila merupakan rangkaian tingkat dalam urutan luas (kuantitas) dan juga dalam isi
sifatnya (kualitas).Sedangkan makna hierarkhis adalah susunan pancasila sudah dikemas
sedemikian rupa sehingga urutannya tidak akan berubah.Pancasila merupakan suatu
keseluruhan yang bulat dan memenuhi sebagian system filsafat.Kesatuan sila-sila pancasila
memiliki susunan hierarkhis pyramidal maka sila Ketuhanan yang Maha Esa adalah ketuhan
yang berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan serta berkeadilan social sehingga di
dalam setiap sila senantiasa terkandung sila-sila lainnya.
Rumusan Pancasila yang Bersifat Hierarkis dan Berbentuk Piramidal :
• Sila pertama : meliputi dan menjiwai sila-sila kedua, ketiga, keempat dan kelima.
• Sila kedua : diliputi dan dijiwai sila pertama, meliputi dan menjiwai sila ketiga,
keempat dan kelima.
• Sila ketiga : diliputi dan dijiwai sila pertama dan kedua, meliputi dan menjiwai sila ke
empat dan kelima.
• Sila keempat : diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua dan ketiga,meliputi dan
menjiwai sila kelima
• Sila kelima : diliputi dan dijiwai sila pertama, kedua, ketiga, dan keempat.

3.Susunan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan saling mengkualifikasi Hakikatnya
sila-sila Pancasila tidak berdiri sendiri, akan tetapi pada setiap sila terkandung keempat sila
lainya. Dengan kata lain setiap sila senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya.
Rumusan kesatuan sila Pancasila yang saling mengisi dan mengkualifikasi:
• Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berperi kesatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan atau perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
• Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah ber-Ketuhanan yang Maha
Esa,berperi satuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan atauperwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
• Sila Persatuan Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa,berkemanusiaan yang
adil dan beradab,berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan atau perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
• Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
atau perwakilan, adalah ber-Ketuhanan yangMaha Esa, berkemanusiaan yang adil dan
beradab, berperi satuan Indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
• Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha
Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperi satuan Indonesia dan
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Setelah membaca seluruh isi daripada makalah ini, maka kami mengambil beberapa
kesimpulan dari atas adalah filsafat merupakan ilmu yang paling umum yang mengandung
usaha mencari kebijaksanaan dan cinta akan kebijakan. Pancasila dapat digolongkan sebagai
filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan hidup, dan filsafat dalam arti praktis.
Hal itu berarti pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan
dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia dimanapun
mereka berada.

Anda mungkin juga menyukai