Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
FILSAFAT PANCASILA

Disusun oleh:

Nama : Vincentius Sharon Excelli Lauder


NPM : 57418241
Kelas : 1IA03
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya ingin mengucapnya Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas Kerahiman-Nya sehingga saya bisa menyusun dan menyelesaikan makalah ini.

Dalam makalah ini secara garis besar akan menjelaskan mengenai bagaimana Pancasila
dijadikan dasar atau patokan untuk masyarakat Indonesia.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................4
A. SISTEM PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT............................................................................................4
1. Pengertian Filsafat......................................................................................................................4
2. Pancasila sebagai sistem Filsafat................................................................................................5
B. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.........................................................................................6
1. Pengertian Ideologi.....................................................................................................................6
2. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka............................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................................................8
PENUTUPAN................................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN....................................................................................................................................8
B. SARAN..............................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila selain sebagai dasar Negara juga merupakan Falsafah hidup bangsa Indonesia
yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia, bahkan oleh
bangsa-bangsa yang beradab. Pancasila juga sebagai sistem etika yang dalam kehidupan
berbangsa mengedepankan kejujuran amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, kemandirian,
sikap toleransi, rasa malu, tanggungjawab, menjaga kehormatan serta martabat diri sebagai
warga bangsa sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila yang kita gunakan
sebagi pedoman dan acuan dalam menjalankan aktifitas dalam segala bidang.Kadang kala nilai-
nilai luhur yang ada dalam pancasila yang merupakan penjelmaan dari seluruh bangsa indonesia
tidak dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi diabaikan sehingga akibat dari itu nilai-
nila luhur tersebut dengan sendirinya akan hilang. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-
nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus pengahayatan dan
pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara
Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik
di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai pancasila demi
kelestarianya. Olek karena itu, sebagai upaya nyata demi kelestarian nilai-nilai luhur Pancasila,
perlu ditanamkan dan atau perlu ada pemahaman kepada generasi penerus bangsa, salah
satunya lewat pendidikan kewarganegaraan untuk mahasiswa disemester awal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pancasila sebagai sistem filsafat?
2. Bagaimana Pancasila sebagai ideologi Negara?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pancasila sebagai sistem filsafat.
2. Mengetahui Pancasila sebagai ideologi Negara.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. SISTEM PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

1. Pengertian Filsafat

Istilah Filsafat di dalam Bahasa Arab ialah “Falsafah”. Secara emitologi kata Falsafah berasal
dari Bahasa Yunani “philosophia”, yang terbentuk dari dua suku kata, yakni: “Philein” artinya
“mencari” atau “mencintai” dan “Sophia”, artinya “kebenaran” atau “kebijaksanaan”.

Jadi kata “philosophia” kira-kira berarti “daya upaya pemikiran manusia untuk mencari
kebenaran atau kebijaksanaan” (sterben nach der Weisheit). Dari intilah tersebut jelaslah bahwa
orang berfilsafat ialah orang yang mencintai kebenaran atau mencari kebenaran, dan bukan
memiliki kebenaran.

Mencari kebenaran dan tidak memiliki kebenaran itulah tujuan semua Filsafat, dan akhirnya
mendekati kebenaran sebagai kesungguhan. Tetapi kebenaran yang sesungguhannya atau yang
mutlak hanya milik Tuhan Yang Maha Esa

Secara sederhana setiap orang dapat berfilsafat untuk membedakan mana yang benar dan
mana yang salah, mana yang baik mana yang buruk. Tetapi bagi seorang Filosuf, filsafat, ialah
berfikir secara sungguh-sungguh sampai keakar-akarnya untuk memahami setiap hakekat dari
segala sesuatu.

Dalam arti praktis, filsafat ialah alam pikiran. Berfisalfat ialah berfikir secara mendalam
(radikal =radix, artinya akar; jadi sampai ke-akarnya) dengan sungguh-sungguh tentang hakekat
segala sesuatu.

Ilmu filsafat merupakan induk dari ilmu-ilmu eksak. Adapun definisi tentang filsafat itu
banyak sekali. Namun persamaannya yang umum dapat kita temukan juga.

4
2. Pancasila sebagai sistem Filsafat

Pancasila pada awal pertumbuhannya merupakan dasar Filsafat Negara, hasil kesepakatan
dan perenungan yang kemudian dihayati sebagai filsafat hiduo bangsa. Pancasila sebagai Filsafat
hidup merupakan seperangkat prinsip pengarahan yang di jadikan dasar dan memberikan arah
untuk dicapai dalam mengembangkan kehidupan nasional.

Dalam pengembangan Pancasila secara kefilsafatan yang berusaha mengemukakan


hakikatnya secara manusiawi secara manusiawi dan juga penyusunnya secara sistematik,
pertama yang harus di pelajari adalah Pancasila sebagai sistem filsafat dalam membuktikannya
yang utama dengan menunjukkan ciri-ciri filsafat yang diterapkan dalam Pancasila dan juga
dasar untuk mengembangkan kefilsafatan Pancasila. Dasat pengembangan filsafat Pancasila ini
berlandaskan pada hakikat kodrat manusia.

Dalam usaha untuk mengembangkan filsafat Pancasila, lebih lanjut penting juga dipelajari
dasar-dasar pada umumnya sebagai suatu aksioma penalaran, yang mendasari semua
penalaran kefilsafatan dan juga melandasi pemikiran ilmiah lainnya, yang kemudian
dikemukakan juga metode-metode yang umum digunakan sebagai sarana perenungan
kefilsafatan.

Selanjutnya, diurakan juga bahwa Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa dan sebagai dasar
filsafat negara, pada dasarnya merupakan sebagai ideologi bangsa dan negara, dan termasuk
juga ideologi dinamik atau ideologi terbuka. Pancasila sebagai suatu ideologi terbuka penting
juga di kemukakan ciri-ciri kekhususannya, untuk membuktikan dan memantapkan bahwa
Pancasila memang sebagai ideologi dapat memenuhi tuntutan jaman dapat menyesuaikan
perkembangan masyarakat yang terus berkembang. Ideologi yang dapat menyesuaikan dengan
perkembangan masyarakat atau tidak menyesuaikan pemikiran pada pendukungnya yang
semakin maju dalam bernegara dan bermasyarakat akan di tinggalkan.

Pancasila sebagai hasil perenungan yang mendalam dari pada tokoh-tokoh kenegaraan
Indonesia yang semula untuk merumuskan dasar negara yang merupakan suatu sistem filsafat,
karena telah memenuhi ciri-ciri pokok filsafat. Demikian juga Pancasila sebagai sistem filsafat
yang berlandaskan pada hakikat kodrat Manusia, walaupun semula tidak terpikirkan oleh tokoh-
tokoh kenegaraan Indonesia tentang hakikat Manusia, namun karena betul-betul perenungan
yang mendalam maka secara langsung dijiwaioleh hakikat kodrat Manusia dalam hidup
Bersama.

5
B. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

1. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari Bahasa Yunani Idein, yang berarti melihat atau idea yang berarti raut
muka, pewawakan, gagasan, buah pikiran dan logika yang berarti ajaran. Dengan demikian
ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran (science and ideas).

Didalam ensiklopedia popular Politik Pembanguna Pancasila, ideologis merupakan cabang


filsafat yang mendasari ilmu-ilmu seperti pedagogi-etika dan politik.

Ideologi dalam arti praktis adalah kesatuan gagasan-gagasan yang disusun secara sistematis
dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik yang individual maupun
yang sosial.

Penerapan ideologi dalam kehidupan kenegaraan dapat diartikan sebagai suatu consensus
mayoritas warna negara tentang nilai-nilai dasar yang ingin diwujudkan dengan mendirikan
negara. Dalam hal ini sering juga disebut Philosofische Grondslag atau Weltanschauun yang
merupakan pikiran-pikiran terdalam, hasrat terdalam warga negaranya untuk diatasnya
didirikannya suatu negara.

2. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan politik
bangsa Indonesia, yaitu sebagai tata nilai yang dipergunakan sebagai acuan di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sebagai ideologi, Pancasila berlaku sebagai pedoman dan acuan dalam menjalankan
aktivitas di segala bidang, dan karena itu sifatnya harus terbuka, luwes dan fleksibel, dan tidak
bersifat tertutup maupun kaku, yang akan menyebabkan ketinggalan zaman.

Mengenai pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka itu mengandung makna bahwa nilai
dasarnya dapat diubah atau diganti dengan nilai dasar yang lain, karena bila dipahamkan secara
demikian (sebagai pemahaman yang keliru), hal itu sama artinya dengan meniadakan Pancasila
atau meniadakan identitas/jati diri bangsa Indonesia yang mana berlawanan dengan nalar dan
tidak masuk akal.

Maka di dalam pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka itu mengandung makna bahwa
nilai-nilai dasar dari Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa
Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.

Dengan demikian nilai-nilai dasar Pancasila perlu dioperasionalkan, yaitu dijabarkan dalam
kedihupan sehari-hari. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain termasuk dalam pembukaan UUD
1945 dijabarkan menjadi nilai instrumental, dan penjabaran atas nilai instrumental ini tetap
mengacu pada nilai dasarnya.

6
Adapun dokumen konstitusional yang disediakan untuk menjabarkan secara kreatif atas
nilai-nilai dasar tersebut antara lain termasuk dialam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN)
yang menjadi wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan berupa peraturan
perundang-undangan, serta kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya.

Sebagai tolak ukur dalam kebenaran penjabawan nilai dasar Pancasila ialah kebersamaan,
persatuan dan kesatuan. Dalam kaitan ini adanya gagasan-gagasan dari perorangan maupun
golongan disalurkan hingga menjadi kesepakatan Bersama, baik secara formal maupun informal,
yang didalam kehidupan orde baru dikenal dalam sebutan Konsensu Nasional.

Bangsa Indonesia tidak menolak atau menerima budaya asing yang masuk ke Indonesia,
yaitu sepanjang budaya tersebut tidak bertentangan dengan budaya bangsa Indonesia, dan
sebaliknya akan memperkaya serta memperkuat atau memantapkan budaya yang telah ada,
yang sudah barang tentu untuk dapat diterima harus melalui proses penilaian dan penyaringan
dengan tolak ukur budaya bangsa Indonesia sendiri, yakni Pancasila.

7
BAB III

PENUTUPAN
A. KESIMPULAN

Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa dan sebagai dasar filsafat Negara, pada dasarnya
merupakan juga sebagai ideologi bangsa dan negara dan termasuk juga ideologi dinamik atau
ideologi terbuka. Pancasila sebagai hasil perenungan yang mendalam dari para tokoh-tokoh
kenegaraan Indonesia yang semula untuk merumuskan dasar negara yang akan merdeka adalah
merupakan suatu sistem filsafat, karena telah memenuhi ciri-ciri pokok filsafat.

Memahami Pancasila Sebagai Ideologi

Ideologi merupakan ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah piker (scince and ideas)
dalam arti praktis ideologi merupakan kesatuan gagasan-gagasan yang disusun secara sistematis
dan dianggap menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik yang individual maupun
yang sosial.

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila berlaku sebagai pedoman dan acuan dalam menjalankan aktivitas di segala bidang
dan arena itu sifatnya terbuka, luwes dsn fleksibel dan tidak bersifat tetutup maupun kaku yang
akan menyebabkan ketinggalan zaman.

Maka dalam pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka itu mengandung makna bahwa
nilai-nilai dasar dari Pancasila dapat di kembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa
Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.

B. SARAN

Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa yang
di dalamnya sudah memuat berbagai macam aspek kehidupan. Oleh karena itu dengan
pedoman Pancasila ini para pemimpin mampu mengemban tugas ketatanegaraan dan
pemerintahan berdasarkan Pancasila. Sehingga timbul rasa cinta terhadap tanah air yaitu
Indonesia. Bhineka Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.za-e.com/2012/01/14-pengertian-filsafat-menurut-14-tokoh.html

http://www.pengertianahli.com/2013/05/pengertian-ideologi-menurut-para-ahli.html

Pancasila dan Paradigma UUD 1945, Bpk Sigit Handoko

https://dokumen.tips/download/link/makalah-pancasila-sebagai-sistem-filsafat-56240bd0f285a

Anda mungkin juga menyukai