Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Dosen Pengampu :

Septi Kuntari, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Attin Farrini Cahyahatini (2281190023)

2. Imam Fachrizal Rais (2281190065)

3. Komala Dewi (2281190063)

4. Siti Nurholipah (2281190019)

5. Siti Suhaliah (2281190013)

6. Sulastri (2281190024)

PROGRAM PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul pancasila sebagai sistem

filsafat. Dengan memperhatikan nilsi nilai yang terkandung di dalam pancasila.Adapun

tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada matakuliah Pancasila.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pancasila sebagai

sistem filsafat. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu septi kuntari M.Pd selaku dosen

matakuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah

pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga

mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. kami menyadari, makalah

yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 3 September 2019

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………………

Daftar Isi…………………………………………………………………………………

Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………….3

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………3

1.2 Tujuan……………………………………………………………………………….....3

BAB II Pembahasan……………………………………………………………………...4

2.1 Pengertian Filsafat…………………………………………………………………….4

2.2 Fungsi dan Tujuan Pancasila………………………………………………….............7

BAB III Penutup…………………………………………………………………………12

Kesimpulan………………………………………………………………………………..12

Daftar isi…………………………………………………………………………………..13

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta dan “shopia” yang
berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti cinta akan
kebijaksanaan,atau mencintai kebenaran/pengetahuan. Dengan demikian,filsafat secara
sederhana dapat di artikan sebagai keinginan yang sungguh- sungguh untuk mencari
kebenaran yang sejati. Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan menurut J. Gredt
dalam bukunya “elementa philosophiae” , filsafat sebagai “ilmu pengetahuan yang timbul
dari prinsip – prinsip mencari sebab musebabnya yang terdalam”. Sedangkan Pancasila
adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan dari segala
keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Dengan kata lain,
Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara Indonesia yang
mengutamakan semua komponen di seluruh wilayah Indonesia.

Prinsip-prinsip dasar yang telah ditemukan oleh peletak dasar (the founding fathers)
negara Indonesia yang kemudian diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat
bernegara itulah Pancasila. Dengan pemahaman demikan maka Pancasila sebagai filsafat
hidup bangsa Indonesia saat ini mengalami ancaman dari munculnya nilai-nilai baru dari
luar dan pergeseran nilai-nilai yang terjadi.

Secara ilmiah harus disadari bahwa suatu masyarakat, suatu bangsa, senantiasa
memiliki suatu pandangan hidup atau filsafat hidup masing-masing , yang berbeda
dengan bangsa lain di dunia dan hal inilah yang disebut sebagai local genius
(kecerdasan/kreatifitas lokal) dan sekaligus sebagai local wisdom (kearifan lokal) bangsa.
Dengan demikian bangsa Indonesia tidak mungkin memiliki kesamaan pandangan hidup
dan filsafat hidup dengan bangsa lain
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupakan sistem filsafat.
Pemahaman demikian memerlukan pengkajian lebih lanjut menyangkut aspek ontologi,
epistimologi, dan aksiologi dari kelima sila Pancasila.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui arti pentingnya pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana caranya agar menerapkan nilai-nilai pancasila sebagai
filsafat bangsa Indonesia

BAB II

3
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Filsafat


Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta dan “shopia” yang
berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti cinta akan
kebijaksanaan,atau mencintai kebenaran/pengetahuan. Dengan demikian,filsafat secara
sederhana dapat di artikan sebagai keinginan yang sungguh- sungguh untuk mencari
kebenaran yang sejati. Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan menurut J. Gredt
dalam bukunya “elementa philosophiae” , filsafat sebagai “ilmu pengetahuan yang timbul
dari prinsip – prinsip mencari sebab musebabnya yang terdalam”.

A. Filsafat pancasila
Menurut Ruslan Abdul Gani,bahwa pancasila merupakan Negara yang lahir collective
idiologi (cita–cita bersama ). Dari seluruh bangsa Indonesia. Dikatakan sebagai
filsafat,karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh the founding father bangsa Indonesia, kemudian di tuangkan dalam suatu
“ system “ yang tepat. Adapun menurut Notonagoro, filsafat pancasila member
pengetahuan dan pengertian ilmiah, yaitu tentang hakikat Pengertian filsafat secara umu
adalah hasil berpikir atau pemikiran yang sedalam-daamnya dari bangsa indonesia yang
dianggap dipercaya dan diyakini sebagai kenyataan, norma-norma dan nilai-nilai yang
bena, adil, bijaksana dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadiaan bangsa
indonesia. Filsafat pancasila kemudian dikembangkan oleh Soekarno pada saat itu sejak
1955 sampai kekuasaan nya berakhir pada tahun 1965. Pasda saat itu Soekarno selalu
menyatakan bahwa pamcasila merupakan filsafat asli indonesia yang diambil dari budaya
dan tradisi Indonesia serta merupakan akultrasi budaya india (hindu-buddha), barat
(kristen) dan arab (islam).

B. Karakteristik Sistem Filsafat Pancasila


Sebagai filsafat pancasila memiliki karakteristik system filsafat tersendiri yang
berbeda dengan filsafat lainnya. Diantaranya:
Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan system yang bulat dan utuh (sebagai satu
totalitas). Dengan pengertian lain, apabila tidak bulat dan tidak utuh atau satu sila dengan
sila yang lainnya terpisah-pisah,maka ia bukan pancasila.
Susunan pancasila dengan suatu system yang bulat dan utuh :
Sila 1, meliputi,mendasari,menjiwa:sila 2,3,4 dan 5
Sila 2,diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,serta mendasari dan menjiwai sila 3,4,dan 5
Sila 3,meliputi,mendasari,dan menjiwai sila 1,2 serta mendasari jiwa ;sila 4 dan 5
Sila 4, meliputi,didasari,dan di jiwai sila 1,2,dan 3,serta mendasari dan menjiwai sila 5
Sila 5,meliputi didasari,dan dijiwai sila 1,2,3 dan 4

4
Pancasila sebagai suatu substansi. Artinya unsur asli/permanen/primer pancasila sebagai
suatu yang ada mandiri,yaitu unsure-unsurnya berasal dari dirinya sendiri.

Prinsip – prinsip filsafat pancasila


Pancasila ditinjau dari Kausal Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kausal Materialis,maksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahan Kausal
Formalis, maksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya sebab yang
berhubungan dengan bentuknya, pancasila yang ada pada pembukaan UUD 45 memenuhi
bsyarat formal (kebenaran formal;
Kausal Efisiens, maksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI idalam menyusun dan
merumuskan pancasila menjadi dasar Negara Indonesia merdeka; serta
Kausa finalis, berhubngan dengan tujuannya ,yaitu tujuan diusu’kannya pancasila
sebagai dasar Negara Indonesia merdeka.
Inti atau esensi sila- sila pancasila meliputi:
1. Tuhan,yaitu sebagai kausa prima;
2. Manusia, yaitu mahluk individu dan mahluk sosial;
3. Satu, yaitu kesatuan memiliki milik kepribadian sendiri;
4. Rakyat,yaitu unsur mutlak Negara,harus bekerja sama dengan bergotongroyong,;serta
5. Adil,yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi
haknya.

C. Dasar yang menjadikan pancasila sebagai filsafat Indonesia

1. Landasan Ontologis Pancasila


Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyidiki hakikat sesuatu,
keberadaan, atau eksistensi atau disamakan artinya dengan metafisika. Jadi ontologi
adalah bidang filsafat yang menyelidiki makna yang ada (eksistensi dan keberadaan),
sumber ada, jenis ada, dan hakikat ada. Dasar ontologi pancasila adalah manusia yang
memiliki hakikat mutlak, monopluralis oleh karena itu disebut juga sebagai dasar
antropologis. Sunjek pendukungnya ialah manusia yakni : yang berketuhanan, yang
berkemanusiaaan,yang berpersatuan,yang berkerakyatan,dan yang berkeadilan,pada
hakikatnya adalah pancasila
2. Landasan epistemologis pancasila
Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode,
dan validitas ilu pengetahuan. Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakikatnya
adalah suatu sistem pengetahuan. Dalam kehidupan sehari-hari pancasila sebagai
pedoman atau dasar bagi bangsa indonesia dalam memandang realitas alam semesta,
manusia, masyarakat, bangsa dan negara. Pancasila telah menjadi suatu sistem cita-
cita atau keyakinan-keyakinan sehingga telah menjelma menjadi ideologi yang
mempunyai 3 unsur yaitu :

5
a. Logos (rasionalitas atau penalaran )
b. Pathos (penghayatan)
c. Ethos (kesusilaan)
3. Landasan aksiologis pancasila
aksiologi mempunyai arti nilai, manfaat,pikiran dan atau ilmu teori. Menurut Brameld
aksiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki :
a. Tingkah laku moral yang berwujud etka
b. Ekspresi etika yang berwujud estetika atau seni dan keindahan
c. Sosio politik yang berwujud ideologi

D. Dasar pancasila sebagai filsafat

Alasan pancasila sebagai filsafat bangsa indonesia adalah sebagai berikut :

1. Secara praktis-fungsional, dalam tata budaya masyarakat Indonesia pra-kemerdekaan


nilai pancasila diakui sebagai filsafat hidup yang di paktikan
2. Secara formal-konstitusional bangsa Indonesia mengakui pancasila adalah dasar
negara (filsafat negara) RI.
3. Secara psikologis dan kultural bangsa dan budaya indonesia karena pancasila adalah
filsafat yang diwarisi oleh budaya Indonesia.
4. Secara potensial silsafat pancasila akan berekembang bersama dinamika budaya,
filsafat pancasila akan berkembang secara konsepsional dan kepustakaan secara
kuantitas dan kualitas.

2.2 Fungsi dan tujuan filsafat pancasila

1. Cita-cita Nasional

Cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana telah dirumuskan oleh para bapak
pendiri Negara kita yaitu : “Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Para pendiri Negara kita telah sepakat bahwa landasan,pangkal tolak ukur atau platform
untuk mencapai cita-cita tersebut, ialah Pancasila. Oleh karena itu, seluruh warga Negara
baik yang duduk di pemerintahan Negara, yang duduk di organisasi politik atau organisasi
sosial maupun warga Negara pada umumnya, berangkat dari pangkal tolak perjuangan
yang sama, yaitu Pancasila. Sehingga bangsa Indonesia memiliki wawasan yang sama
dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegara. Wawasan itu adalah wawasan
nasional.

2. Tujuan Nasional
Tujuan nasional Indonesia yang ada pada pembukaan undang-undang dasar 1945 adalah
mencakup tiga hal, yaitu :
 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

6
 Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Dari ketiga point di atas maka dapat kita simpulkan bahwa negara Indonesia
melindungi negara tanah air dan seluruh warga negara indonesia baik yang berada di
dalam maupun di luar negeri. Selain itu negara kita menginginkan situasi dan kondisi
rakyat yang bahagia, makmur, adil, sentosa, dan lain sebagainya. Di samping itu negara
indonesia turut berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia untuk kepentingan
bersama serta tunduk pada perserikatan bangsa-bangsa atau disingkat PBB.

3. Visi, Misi, Kompetensi Pendidikan Pancasila

1. Visi Pendidikian Pancasila


Sumber nilai dan pedoman penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan
mahasiswa mengembangkan kepribadiannya selaku warga negara yang berperan aktif
menegakan demokrasi menuju masyarakat madani.
Misi Pendidikan Pancasila
Membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
perjuangan bangsa indonesia serta kesadaran berbangsa bernegara dalam menerapkan
ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan.
Kompetensi Pendidikan Pancasila
Menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas
sebagai manusia intelektual, serta mengantarkan mahasiswa selaku warga negara ri yang
memiliki:
a. Wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dengan perilaku cinta tanah air
b. Wawasan kebangsaan , kesadaran berbangsa demi ketahanan nasional
c. Pola pikir, sikap yang komprehensip integral pada seluruh aspek kehidupan nasional

4. Fungsi dan Tujuan Pancasila :

a. Pancasila sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai Dasar Negara atau sering juga disebut sebagai Dasar Falsafah
Negara ataupun sebagai ideologi Negara, hal ini mengandung pengertian bahwa Pancasila
sebagai dasar mengatur penyelenggaraan pemerintahan.

Pancasila sebagai dasar Negara ditegaskan lagi dengan adanya Ketetapan MPR No.
XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan P4 dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila
sebagai Dasar Negara. Pada Ketetapan ini dinyatakan bahwa Pancasila sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah dasar Negara dari

7
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara konsekuen dan
konsisten. Dalam penjelasan Ketetapan inipun dinyatakan bahwa kedudukan Pancasila
sebagia Dasar Negara di dalamnya mengandung makna sebagai Ideologi Nasional, Cita-
cita dan Tujuan Negara.

Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara mempunyai fungsi dan kedudukan


sebagai kaidah Negara yang fundamental atau mendasar, sehingga sifatnya tetap, kuat dan
tidak dapat dirubah oleh siapapun, termasuk oleh MPR/DPR hasil pemilihan umum.

Pancasila sebagai dasar Negara mempunyai makna yaitu:


Sebagai dasar untuk menata Negara yang merdeka dan berdaulat;
Sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan aparatur Negara yang bersih dan
berwibawa, sehingga tercapai tujuan nasional; yang tercntum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 alinea ke 4; dan
Sebagai dasar, arah dan petunjuk aktifitas perikehidupan bangsa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari.

b. Pancasila sebagai Sumber Hukum Dasar Nasional

Istilah ini merupakan istilah baru dalam tata hukum Indonesia, yaitu muncul pasca
reformasi melalaui Tap MPR No. III/2000, yang kemudian diubah dengan UU No. 10
Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, dinyatakan bahwa :
Sumber hukum terdiri atas sumber hokum tertulis dan tidak tertulis.
Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana yang tertulis dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, serta Batang Tubuh Undang-Undang Dasar
1945.
Dalam ilmu hukum istilah sumber hukum berarti sumber nilai-nilai yang menjadi
penyebab timbulnya aturan hukum. Jadi dapat diartikan Pancasila sebagai Sumber hukum
dasar nasional, yaitu segala aturan hukum yang berlaku di negara kita tidak boleh
bertentangan dan harus bersumber pada Pancasila.

c. Pancasila sebagai Pandangan hidup Bangsa Indonesia

Pancasila sebagai Pandangan Hidup bangsa atau Way of Life mengandung makna
bahwa semua aktifitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-
sila daipada Pancasila, karena Pancasila juga merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimiliki dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai yang dimiliki
dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut yaitu :
• Nilai dan jiwa Ketuhanan – keagamaan
• Nilai dan jiwa kemanusiaan
• Nilai dan jiwa persatuan

8
• Nilai dan jiwa kerakyatan – demokrasi
• Nilai dan jiwa keadilan sosial

d. Pancasila sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa Indonesia

Walaupun nama atau kata Pancasila diperkenalkan kembali tanggal 1 Juni 1945 oleh
Bung Karno, namun pada dasarnya jiwa Pancasila telah ada sejak berabad-abad lamanya
dalam kehidupan Bangsa Indonesia dan bahkan menurut AG. Pringgodigdo bahwa
Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan adanya Bangsa Indonesia. Jadi Pancasila
lahir dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia yang terkristalisasi nilai-nilai yang
dimilikinya.

e. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur Bangsa Indonesia

Pada saat bangsa Indonesia bangkit untuk hidup sendiri sebagai bangsa yang merdeka,
bangsa Indonesia telah sepakat untuk menjadikan Pancasila sebagai Dasar Negara.
Kesepakatan itu terwujud pada tanggal 18 Agustus 1945 dengan disahkannya Pancasila
sebagai Dasar Negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang
mewakili seluruh bangsa Indonesia.

f. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Diatas telah dijelaskan bahwa ideologi dalam arti sehari-hari adalah cita-cita yang
merupakan dasar, pandangan, atau paham. Jadi Pancasila sebagai Ideologi Negara
merupakan tujuan bersama Bangsa Indonesia yang diimplementasikan dalam
Pembangunan Nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata
material dan spiritual berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan RI yang
merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan
bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan dunia
yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

g. Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa

Bangsa Indonesia yang pluralis dan wilayah Nusantara yang terdiri dari berbagai
pulau-pulau, maka sangat tepat apabila Pancasila dijadikan Pemersatu Bangsa, hal ini
dikarenakan Pancasila mempunyai nilai-nilai umum dan universal sehingga
memungkinkan dapat mengakomodir semua perikehidupan yang berbhineka dan dapat
diterima oleh semua pihak.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena dalam masing-
masing sila saling mengandung makna dan bersumber pada kehidupan dan kebudayaan
bangsa sehingga saling berkaitan. Bagi bangsa Indonesia pancasila adalah dasar negara yang
menjadi titik acuan dan menjadi suatu tujuan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat dikarenakan pancasila merupakan hasil renungan dari
para pendahulu kita dengan melihat kondisi kehidupan bangsa,tradisi dan budaya bangsa nya
sendiri yang kemudian dituangkan dalamsuatu sistem yang tepat dan menjadi dasar negara
bangsa indonesia. Adapun yang mendasari pancasila sebagai dasar filsafat ialah : landasan
ontologis (hakikat manusia), landasan epistemologis (pengetahuan) dan aksiologis
(pengamalan nilai-nilainya)

10
DAFTAR PUSTAKA

https://kutukuliah.blogspot.com/2012/07/pancasila-sebagai-sistem-filsafat.html Diakses
pada 02 Oktober 2019
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-pancasila.html Diakses pada 02
Oktober 2019
file:///C:/Users/acer-PC/Downloads/31636-73958-1-SM%20(2).pdf Diakses pada 02
Oktober 2019

file:///C:/Users/tes/Downloads/Materi%20tentang%20lahirnya%20pancasila.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai