MAKALAH
oleh :
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “FILSAFAT PANCASILA” ini tepat pada waktunya
dan tanpa sebuah kesulitan yang memberatkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaan. Yang berisi tentang filsafat yang terkandung dalam
pancasila. Diharapkan dengan adanya makalah ini kita lebih memahami
tentang filsafat yang ada dalam pancasila dan semua yang berkaitan
dengan filsafat pancasila.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Muchtar S.Pd .
MSi yang telah mem-bimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Terima kasih juga kepada semua anggota yang
telah membantu dalam penyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
belum sempurna, baik dalam penulisan, penyusunan maupun materi. Oleh
karena itu kami membutuhkan kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga materi
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I.....................................................................................................................
PENDAHULUAN...................................................................................................
A. LATAR BELAKANG....................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................
C. TUJUAN PEMBAHASAN............................................................................
BAB II....................................................................................................................
PEMBAHASAN......................................................................................................
BAB III...................................................................................................................
PENUTUP.............................................................................................................
KESIMPULAN.......................................................................................................
SARAN..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Filsafat pancasila adalah pancasila merupakan sebagai filosofi bagi
bangsa Indonesia. Pada kenyataannya definisi filsafat dalam filsafat
pancasila telah diubah dan diinterpretasi berbeda oleh beberapa filsuf
Indonesia. Pancasila telah dijadikan sebagai wacana sejak pada tahun
1945. Filsafat pancasila senantiasa selalu diperbarui sesuai dengan
( permintaan ) rezim yang berkuasa sehingga pada pancasila ini selalu
berbeda dari waktu ke waktu.Pancasila adalah lima dasar yang menjadi
ideologi negara Indonesia. Sejarahnya yang panjang dalam mencari jati
diri selama ratusan tahun mulai dari zaman kerajaan Kutai hingga dijajah
oleh negara lain membuat para pendiri bangsa berfikir untuk merumuskan
suatu landasan negara yang memiliki karakteristik sesuai kepribadian
bangsa Indonesia. Hingga akhirnya tersimpul lima dasar yang mencakup
segala aspek, baik berupa Religius, Humanisme, Nasionalis, Demokrasi
dan Keadilan. Semuanya terkandung dalam satu simbol yaitu Pancasila.
Arti Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta, dan
“sophia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi filsafat menurut asal katanya
berarti cinta akan kebijaksanaan, atau mencintai kebenaran /
pengetahuan.Kedudukan pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia
antara lain adalah sebagai dasar negara Indonesia, sebagai sumber dari
segala sumber hukum, sebagai perjanjian luhur bangsa, sebagai cita-cita
dan tujuan bangsa serta sebagai ideologi nasional yang mempersatukan
bangsa.
Dalam Rumusan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke
empat merupakan landasan yuridis yang tidak dapat diubah, alasannya
adalah pancasila merupakan falsafah hidup dan perjanjian luhur bangsa
Indonesia. Sebagai falsafah hidup dan kepribadian bangsa Pancasila
diyakini memiliki rumusan yang paling tepat. Oleh karena itu, kami menulis
makalah berjudul ”Filsafat Pancasila” selain untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan juga untuk menambah nasionalisme
pembaca, mengingat nasionalisme warga negara Indonesia akhir-akhir ini
yang semakin luntur. Sehingga kami harapkan apa yang kami sampaikan
dapat menjiwai setiap tingkah laku dan kepribadian pembaca.Dalam
filsafat pancasila, kita dituntut untuk mempelajari apa hakikat pancasila,
baik sebagai pandangan hidup maupun sebagai dasar Negara begitu pula
mengenai apa hakikat tiap-tiap sila
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta, dan
“sophia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi filsafat menurut asal katanya
berarti cinta akan kebijaksanaan, atau mencintai kebenaran/pengetahuan.
Cinta dalam hal ini mempunyai arti yang seluas-luasnya, yang dapat
dikemukakan sebagai keinginan yang menggebu dan sungguh-sungguh
terhadap sesuatu, sedangkan kebijaksanaan dapat diartikan sebagai
kebenaran yang sejati. Jadi filsafat secara sederhana dapat diartikan
sebagai keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran yang
sejati.
Filsafat Pancasila.
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang
pikirkan yang merupakan hal penting dalam hidupnya. Nilai merupakan
hal yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih memberi dasar
dan prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan efisiensi
atau keutuhan kata hati (potensi).
Nilai-nilai yang bersumber dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan
adil dijabarkan menjadi konsep Etika Pancasila, bahwa hakikat manusia
Indonesia adalah untuk memiliki sifat dan keadaan yang berperi
Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi Kemanusiaan, berperi Kebangsaan,
berperi Kerakyatan dan berperi Keadilan Sosial. Konsep Filsafat Pancasila
dijabarkan menjadi sistem Etika Pancasila yang bercorak normatif.
2. Kajian Ontologis
3.Kajian Epistemologi
Epistemologi Pancasila
Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis baik dalam arti
susunan sila-sila Pancasila maupun isi arti sila-sila Pancasila. Susunan
sila-sila Pancasila bersifat hierarkis dan piramidal dimana sila pertama
mendasari dan menjiwai sila kedua, ketiga, keempat dan kelima.
Demikianlah maka susunan sila-sila Pancasila memiliki sistem logis baik
yang menyangkut kualitas maupun kuantitasnya.
- Pengetahuan indrawi
- Pengetahuan ilmiah
- Pengetahuan filosofis
- Pengetahuan religius
Dalam mencari sumber formal dari Pancasila, tidak dapat lepas dari
pembicaran Pembukaan UUD 1945 karena didalam Pembukaan UUD
1945 itulah terdapat rumusan Pancasila yang secara formal diakui sejak
ditetapkannya oleh Pembentuk Negara pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan diatas UUD-nya,
walaupun UUD 1945 merupakan hokum dasar Negara Indonesia yang
tertulis, tidak merupakan norma hukum yang tertinggi.
Kebenaran Pancasila
4.Kajian Aksiologi
Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 mengusulkan dasar negara dalam
lima prinsip dasar, yaitu:
nasionalisme (kebangsaan Indonesia),
internasionalisme (peri-kemanusiaan),
mufakat (demokrasi),
kesejahteraan sosial.
A. KESIMPULAN
Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta,
dan “sophia” yang berarti kebijaksanaan. Secara sederhana dapat
diartikan bahwa Filsafat adalah sebagai keinginan yang sungguh-
sungguh untuk mencari kebenaran yang sejati. Dikatakan sebagai
filsafat, karena Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh Founding Father , kemudian
dituangkan dalam suatu “sistem” yang tepat.
Prinsip – prinsip filsafat Pancasila adalah kausa materialis, formalis,
efisiensi, dan finalis. Sedangkan esensi dari Pancasila meliputi Tuhan,
Manusia, Satu, Rakyat, dan Adil. Hakikat nilai-nilai Pancasila, nilai
adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan
yang merupakan hal penting dalam hidupnya. Nilai merupakan hal
yang terkandung dalam hati nurani manusia yang lebih memberi dasar
dan prinsip akhlak yang merupakan standar dari keindahan dan
efisiensi atau keutuhan kata hati (potensi). Nilai-nilai yang bersumber
dari hakikat Tuhan, manusia, satu rakyat dan adil dijabarkan menjadi
konsep Etika Pancasila
Aspek – aspek dalam filsafat Pancasila meliputi aspek antologis,
epistemologi, dan aksiologi.
Aspek antologis/ontologi adalah ilmu yang mempelajari hakikat
sesuatu yang ada atau hakikat dari segala sesuatu yang ada.
Sedangkan Bidang Kajian Ontologi mengkaji segala sesuatu yang ada
yaitu ada individu, ada umum, ada terbatas, ada tidak terbatas, ada
universal dan ada yang bersifat mutlak. Hal ini berarti bahwa dalam
setiap aspek penyelenggaraan negara harus dijabarkan dan
bersumberkan pada nilai-nilai Pancasila, seperti bentuk negara, sifat
negara, tujuan negara, tugas/kewajiban negara dan warga negara,
sistem hukum negara, moral negara, serta segala aspek
penyelenggaraan negara lainnya.
Kajian Epistemologi adalah suatu cabang filsafat yang mengkaji
tentang usaha dan upaya untuk mencari tahu suatu kebenaran secara
hakiki. Epistemologi akan terus mengkaji tentang suatu fakta sampai
pada batas yang tidak dapat dikaji lagi. Kajian Epistemologi Pancasila
sebagai suatu objek pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah
sumber pengetahuan Pancasila dan susunan pengetahuan Pancasila.
Epistemologi Pancasila juga membahas persoalan yang mendasar
adalah mengenai Sumber Pancasila yaitu sumber formal dan material.
Aksiologi adalah teori nilai atau sesuatu yang diinginkan, disukai
atau yang baik. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
memiliki satu kesatuan dasar aksiologis yaitu nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu
kesatuan. Dalam filsafat Pancasila terdapat tiga tingkatan nilai yaitu
nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara serta sebagai filsafat hidup
bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang
bersifat sistematis, fundamental dan menyeluruh.Untuk itu sila-sila
Pancasila merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat bulat dan utuh,
hierarkhis dan sistematis.Maka sila-sila Pancasila merupakan suatu
sistem filsafat. Pancasila sebagai filsafat Bangsa dan Negara Republik
Indonesia mengandung makna bahwa setiap aspek kehidupan
kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.
B. SARAN
Sebagai warga negara Indonesia kita harus mempercayai,
menghormati, menghargai, menjaga, memahami dan melaksanakan
segala hal yang telah dilakukan oleh para pahlawan khususnya dalam
pemahaman bahwa filsafat Pancasila yang sebagai dasar filsafat negara
Indonesia. Sehingga kekacauan yang sekarang terjadi ini dapat diatasi
dan lebih memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara
Indonesia ini.
DAFTAR PUSTAKA