Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

TANTANGAN IDEOLOGI PANCASILA PADA ERA DIGITAL

“PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen pengampu : Abrori, S.H.I., S.H., M.H.

Di susun oleh :

Rena Rahmawati 10622010

PRODI KENIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN TNI AU CIUMBULEUIT


BANDUNG TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadiran Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 05 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2

2.1 Pengertian Pancasila dan Filsafat...................................................................... 2

2.2 Pancasila Sebagai Suatu Filsafat....................................................................... 2

2.3 Pancasila melalui Pendekatan Dasar Ontologis, Epistemologis,Aksiologis..... 2

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 3

3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 3

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 4

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara memiliki kedudukan sebagai kaidah negara yang fundamental. Hal ini
menuntut Pancasila untuk bersifat tegas, kuat, dan tidak bisa diubah oleh siapapun. Setiap sila
Pancasila memiliki nilai yang harus dipegang teguh oleh seluruh masyarakat Indonesia. Keberadaan
fungsi dan tujuannya sangat berpengaruh terhadap setiap elemen di dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terhadap masing-masing fungsi dan tujuan
agar dapat dicerminkan pada kehidupan sehari-hari.Keterkaitan antara Pancasila dengan berbagai
elemen kehidupan telah membentuk sebuah sistem yang menjalankan fungsinya untuk mencapai
tujuan tertentu.Lahirnya nilai-nilai filosofi dijadikan sebagai bahan perenungan oleh para pendiri
negara untuk mencari identitas bangsa Indonesia. Kadar kebenaran dari nilai-nilai yang ada digali
hingga mencapai akar hakikatnya. Hal ini memunculkan sifat spekulatif dalam membuktikan sistem
filsafat dari Pancasila. Selain itu, setiap bagian kebenaran dan pernyataannya yang berhubungan
secara menyeluruh dijadikan sebagai inti mutlak tata kehidupan masyarakat Indonesia.Seiring
dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat secara langsung maupun tidak langsung telah
memunculkan masalah baru yang lebih kompleks. Capaianruang lingkup yang dihadapi pun kian
meluas dan perlu diadakan pengkajian lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari pancasila dan filsafat?

2. Apa saja prinsip-prinsip serta hakikat pancasila sebagai filsafat?

3. Bagaimana pengertian pancasila sebagai suatu filsafat?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila dan Filsafat

Pancasila berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Panca yang artinya lima dan Sila yang artinya
asas atau dasar. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mempunyai lima sila, ibarat
suatu bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan diatas suatu pondasi atau dasar
yang dinamakan Pancasila yang terdiri dari lima dasar atau lima asas. Adapun pengertian
Pancasila menurut para ahli, menurut Notonegoro Pancasila merupakan dasar falsafah Negara
Indonesia, dapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
yang diharapkan dapat menjadi pandangan hidup Bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta pertahanan Bangsa dan Negara Indonesia. Selain
menjadi dasar negara, sebagai etika, dan sebagai pandangan hidup, Pancasila juga sebagai
sistemfilsafat. Sebelumnya, Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philein” yang berarti cinta dan
“Sophia” yang berarti kebijaksanaan. Jadi, filsafat menurut asal katanya berarti cinta akan
kebijaksanaan, atau mencintai kebenaran / pengetahuan. Secara sederhana, filsafat dapat
diartikan sebagai keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran yang sejati.

2.2 Pancasila Sebagai Suatu Filsafat

Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena Pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the founding father kita, yang dituangkan dalam suatu sistem.
Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat dari
Pancasila. Pancasila sebagai sesuatu yang ada, maka dapat dikaji secara filsafat (ingat objek
material filsafat adalah segala yang ada), dan untuk mengetahui bahwa Pancasila sebagai sistem
filsafat, maka perlu dijabarkan tentang syarat-syarat filsafat terhadap Pancasila tersebut, jika
syarat-syarat sistem filsafat cocok pada Pancasila, maka Pancasila merupakan sistem filsafat,
tetapi jika tidak maka bukan sistem filsafat. Sebelum itu pengertian dari sistem itu sendiri adalah
suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi,
saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu

2.3 Pancasila melalui Pendekatan Dasar Ontologis, Epistemologis, serta Aksiologis

➔ Pendekatan Dasar Ontologi

Ontologi, menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada,
keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. Secara ontologis,
penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakikat
dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila, setiap sila bukanlah merupakan
asas yang berdiri sendiri, melainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis. Subjek pendukung
pokok dari sila-sila Pancasila adalah manusia. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa yang

2
berketuhan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang bersatu, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
serta yang berkeadilan sosial, yang pada hakikatnya adalah manusia. Sedangkan manusia
sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu
terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani.

➔ Pendekatan Dasar Epistemologis

Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas
ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai
upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Pancasila sebagai
sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. Pancasila harus memiliki
unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem pengetahuan. Dasar
epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya,
sehingga dasar epistemologis Pancasila sangat berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang
hakikat manusia. Pancasila sebagai suatu objek pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah
sumber pengetahuan dan susunan pengetahuan Pancasila.

➔ Pendekatan Dasar Aksiologis

Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila.
Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai, manfaat, dan logos yang artinya
pikiran, ilmu atau teori. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan
dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Nilai (value dalam Inggris)
berasal dari kata Latin valere yang artinya kuat, baik, berharga. Dalam kajian filsafat merujuk
pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang

3
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila yang dihubungkan dengan filsafat muncul dari hasil perenungan para pendiri negara
yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang menjalankan kehidupan masyarakat luas.
Terbangunnya sistem filsafat disini memiliki hakikat satu kesatuan utuh dari beberapa elemen
yang memiliki tujuan tertentu dengan menjalankan fungsi yang saling ketergantungan.
Keterkaitan antara objek, prinsip, dan karakteristik Pancasila sebagai filsafat harus selaras
dengan hakikatnya. Sila-sila di dalam Pancasila dijadikan sebagai tolakan dalam mengamalkan
nilai-nilainya dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Perealisasian yang
dilakukan harus diawali dengan pemahaman terlebih dahulu pastinya. Tentang bagaimana
karakteristik sistem filsafat yang dimaksud, objek yang dituju, serta upaya pendekatan dasar
yang dicerminkan sebagai bentuk pengokohan bahwa Pancasila memang benar-benar suatu
sistem filsafat. Maka dari itu, proses berkelanjutan yang dijalankan bisa ditempuh melalui
beberapa upaya pendekatan terlebih dahulu. Upaya pendekatan ini harfiahnya harus sesuai
dengan hakikat sila-sila yang tercantum di dalam Pancasila.

4
DAFTAR PUSTAKA

Sutrisna, Budi. (2006). Teori Kebenaran Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu. Jurnal Filsafat.
39(1). 57-76:media.neliti/media/publications/78946-ID- teori-kebenaran-pancasila-sebagai-dasar

Anda mungkin juga menyukai