Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Dosen Pengampu :
Dra. Nani Yuliantini, M.Pd

Disusun oleh
Kelompok 1 :
Namira Pisva Olivia A1GO23017
Yessi Indah Putri A1GO23017
Rifqi Farid Al-Aziz A1GO23078
Nurzakiah Efrismadhani A1GO23082
Vania Salsa Lorenza A1GO23088
Mutiara Ramadhanty A1GO23090
Jenistika Habibah A1GO23137
Windi Triamanda A1GO23139
Farida Yustika Sari A1GO23147

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah yang berjudul "Pancasila Sebagai Sistem Filsafat" .
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para
mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam
pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Denpasar, 4 Maret 2017 Penulis

Bengkulu,09 September 2023

Kelompok 1
i

DAFTAR ISI
ii
ВАВ І
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar negara memiliki kedudukan sebagai kaidah negara


yang fundamental. Hal ini menuntut Pancasila untuk bersifat tegas, kuat, dan tidak
bisa diubah oleh siapapun. Setiap sila Pancasila memiliki nilai yang harus
dipegang teguh oleh seluruh masyarakat Indonesia. Keberadaan fungsi dan
tujuannya sangat berpengaruh terhadap setiap elemen di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman terhadap
masing-masing fungsi dan tujuan agar dapat dicerminkan pada kehidupan sehari-
hari.

Keterkaitan antara Pancasila dengan berbagai elemen kehidupan telah


membentuk sebuah sistem yang menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan
tertentu. Lahirnya nilai-nilai filosofi dijadikan sebagai bahan perenungan oleh para
pendiri negara untuk mencari identitas bangsa Indonesia. Kadar kebenaran dari
nilai-nilai yang ada digali hingga mencapai akar hakikatnya. Hal ini memunculkan
sifat spekulatif dalam membuktikan sistem filsafat dari Pancasila. Selain itu, setiap
bagian kebenaran dan pernyataannya yang berhubungan secara menyeluruh
dijadikan sebagai inti mutlak tata kehidupan masyarakat Indonesia.

Seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat secara langsung


maupun tidak langsung telah memunculkan masalah baru yang lebih kompleks.
Capaian ruang lingkup yang dihadapi pun kian meluas dan perlu diadakan
pengkajian lebih lanjut. Dalam hal ini, berbagai macam bentuk prinsip,
karakteristik, dan objek pada sistem filsafat mulai dimunculkan. Tujuannya tidak
lain untuk membuktikan kebenaran dari nilai-nilai filosofi yang dikaitkan dengan
perkembangan zaman yang ada. Upaya pendekatan terhadap nilai-nilai tersebut
bisa dijadikan sebagai pandangan awal untuk memahami sistem filsafat yang
terkandung di dalam Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari pancasila dan filsafat?

2. Apa saja karakteristik, prinsip-prinsip serta hakikat pancasila sebagai filsafat?

3. Bagaimana pengertian pancasila sebagai suatu filsafat?

4. Apa saja objek dari filsafat Pancasila?

5. Bagaimana Pancasila melalui pendekatan dasar ontologis, epistemologis, serta


aksiologis

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Pancasila dan Filsafat.

2. Untuk mengetahui dan memahami karakter, prinsip serta hakikat dari Pancasila
sebagai suatu filsafat
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari pancasila sebagai suatu filsafat

4. Untuk mengetahui objek dari filsafat pancasila

5. Untuk mengetahui dan memahami Pancasila melalui pendekatan dasar Ontologis


Epistemologisserta aksiologis

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila dan Filsafat

Pancasila berasal dari bahasa sansekertayaitu Panca yang artinya lima dan Sila yang
artinya asas atau dasar. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mempunyai lima
sila, ibarat suatu bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan diatas suatu
pondasi atau dasar yang dinamakan Pancasila yang terdiri dari lima dasar atau lima
asasAdapun pengertian Pancasila menurut para ahlimenurut Notonegoro Pancasila
merupakan dasar falsafah Negara Indonesiadapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan
dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan dapat menjadi pandangan hidup Bangsa
Indonesia sebagai dasar pemersatulambang persatuan dan kesatuan serta pertahanan Bangsa
dan Negara IndonesiaSelain menjadi dasar negarasebagai etikadan sebagai pandangan
hidupPancasila juga sebagai sistem filsafatSebelumnyaFilsafat berasal dari bahasa Yunani
"philein" yang berarti cinta dan "Sophia" yang berarti kebijaksanaan. Jadi,filsafat menurut
asal katanya berarti cinta akan kebijaksanaanatau mencintai kebenaran pengetahuanSecara
sederhanafilsafat dapat diartikan sebagai keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencan
kebenaran yang sejatiTerdapat beberapa pengertian filsafat berdasarkan watak dan fungsinya
sebagaimana yang dikemukakan TitusSmith & Nolan sebagai berikut.

1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang
biasanya diterima secara tidak kritis (Arts informal)
2) Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan
sikap yang sangat dijunjung tinggi (Arti formal)
3) Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan(Arti komprehensif)
4) Filsafat adalah analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep
(Arti analisis linguistik)
5) Filsafat adalah sekumpulan problematik yang langsung mendapat perhatian manusia dan
dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat. (Arti aktual fundamentali)

Jadi pancasila merupakan filsafat Negara yang lahir collective ideologie cita- cita
bersama) dari seluruh bangsa IndonesiaDikatakan sebagai filsafatkarena pancasila merupakan
hasil perenungan jiwa dengan mendalam yang dilakukan oleh para pendiri bangsa
Indonesiakemudian dituangkan dalam suatu system yang tepat.

3
→ Karakteristik Pancasila sebagai Filsafat
Sebagai filsafat,pancasila mempunyai karakteristik sistem filsafat tersendiri yang berbeda
dengan filsafat lainnya diantaranya:

a. Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuhDengan pengertian lain,
apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya
terpisah-pisahmaka itu bukan pancasila.
b. Setiap sila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak bertentangan antara satu dengan yang lain.
c. Susunan pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh dapat dapat digambarkan
sebagai berikut.
⚫ Sila 1,meliputi,mendasari,dan menjiwai sila:2,3,4,dan 5.
⚫ Sila 2 diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,serta mendasari dan menjiwai sila 3.4,dan
⚫ Sila 3.diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,2, serta mendasari dan menjiwaisila 4 dan 5
⚫ Sila 4 diliputi,didasari,dan dijiwai sila 2 dan 3, serta mendasari dan menjiwai sila 5
⚫ Sila 5 diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,2,3 dan 4.
d. Pancasila sebagai suatu substansi artinya unsur asli/permanen/primer
e. Pancasila sebagai suatu yang ada mandiri, yang unsur-unsurnya berasal dari dirinya
sendiri Pancasila sebagai suatu realitas artinya ada dalam diri manusia Indonesia dan
masyarakatnya sebagai suatu kenyataan hidup bangsa yang tumbuh,hidup dan
berkembang dalam kehidupan sehari-hari

→ Prinsip-prinsip

Pancasila ditinjau dari Kausalitas Aristoteles dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kausa Materialismaksudnya sebab yang berhubungan dengan materi/bahandalam hal ini


Pancasila digali dari nilai-nilai sosial budaya yang ada dalam bangsa Indonesia sendiri.
2) Kausa Formalismaksudnya sebab yang berhubungan dengan bentuknya, Pancasila yang
ada dalam pembukaan UUD 45 memenuhi syarat formal (kebenaran formal);
3) Kausa Efisiensimaksudnya kegiatan BPUPKI dan PPKI dalam menyusun dan merumuskan
Pancasila menjadi dasar negara Indonesia merdeka; serta
4) Kausa Finalis. maksudnya berhubungan dengan tujuannya, yaitu tujuan diusulkannya
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka

4
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
◆ Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
◆ Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;yaitu kesatuan memiliki
kepribadian sendiri
◆ Rakyatyaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan bergotong royong
◆ Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.

→ Hakikat
Hakikat nilai-nilai pancasila dijadikan pangkal tolak permasalahannya yang berwujud
konsep pengalaman dengan bersifat objektif dan subjektif.Pengamalan secara
objektif adalah pengamalan di bidang kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan
(berupa pasal-pasal UUD, ketetapan MPR,Undang-Undang Organik, dan peraturan-
peraturan pelaksanaan lainnya. Pengamalan secara subjektif adalah pengamalan yang
dilakukan oleh manusia individu, baik sebagai pribadiwarga bermasyarakatataupun sebagai
pemegang kekuasaan.
Dengan uraian yang merupakan penjabaran dari syarat-syarat filsafat yang ternyata
cocok diterapkan kepada Pancasila, ini menunjukkan dan mengukuhkan bahwa Pancasila
benar-benar suatu sistem filsafat. Yaitu Sistem Filsafat Bangsa Indonesia.nama Indonesia ini
ditambahkan karena objek materialnya seperti telah diutarakan di muka adalah dari bangsa
Indonesia sendiri Yaitu digali dari buminya Indonesia, dari nenek moyang kita sejak lama,
dari khasanah kehidupannya, dari kebiasaannya, adat istiadatnya, kebudayaannya, serta
kepercayaan dan agama-agamanya.

2.2 Pancasila Sebagai Suatu Filsafat


Pancasila dikatakan sebagai filsafat karena Pancasila merupakan hal perenungan jiwa
yang mendalam yang dilakukan oleh the founding father kita yang dituangkan dalam suatu
sistem Filsafat Pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat
dari Pancasila Pancasila sebagai sesuatu yang adamaka dapat dika secara filsafat ingat objek
material filsafat adalah segala yang ada), das untuk mengetahui bahwa Pancasila sebagai
sistem filsafat,maka perlu dijabarkan tentang syarat-syarat filsafat terhadap Pancasila
tersebut,jika syarat-syarat sistem filsafat cocok pada Pancasila,maka Pancasila merupakan
sistem filsafat tetapi jika tidak maka bukan sistem filsafat Sebelum itu pengertian dari sistem
itu sendiri adalah suatu kumpulan atau himpunan dan suatu unsur komponenatau variabel

5
yang terorgamasi saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu Sistem
mempunyai ciri,yaitu:
1. Suatu kan bagian-bagian umur clemen komponen
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu hu)
5. Terjadi dalam satu lingkungan yang kompleks

Dari pengertian serta ciri ciri dari sistem itu sendiri,maka Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat juga harus menerapkan hal tersebut sebagai syarat bahwa Pancasila berperan sebagai
suatu sistem filsafat sehingga memiliki ciri cin sebagai berikut,yaitu:

1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata
lain apabila tidak bulat dan utuh atau satu sala dengan sila lainnya terpisah pisah maka
itu bukan Pancasila
2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utah itu dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Sila 1 meliputi,mendasari, dan menjiwai sila 2.3.4 dan 5
b. Sila 2 diliputi, didasari,dijiwai sila 1 dan mendasari dan menjiwai sila 3,4,dan 5
c. Sila 3diliputi, didasari,dijiwai sila 1,2dan mendasari dan menjiwai sila 4,5
d. Sila 4 diliputi, didasandjwa sila 1.2.3dan mendasari dan menjiwai Sila 5
e. Sila 5 diliputi,didasari dan sila 1.234

Dari situlah Pancasila bisa dikatakan sebagai suatu sistem filsafat mana Pancasila
menjadi satu kesatuan bagian-bagian (yaitu sila-sila pancasilatiap sila pancasila mempunyai
fungsi sendiri-sendintap sila pancasila tidak dapat berdir sendiri dan tidak saling
bertentangandan keselurahan sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang sistematis
majemuk tunggal)Membahas Pancasila sebagai filsafa berarti mengungkapkan konsep-
konsep kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesiamelainkan jaga
bagi manusia pada umumnya.

2.3 Objek dari Filsafat Pancasila


Objek dari filsafat Pancasila itu sendiri dibagi menjadi 2,yaitu objek material dan
objek formal. Yang pertama adalah objek material adalah segala yang ada dan mungkin
6
ada.Objek yang demikian ini dapat digolongkan ke dalam tiga hal,yaitu Tuhan,manusia,dan
alam semesta. Pancasila adalah suatu yang ada,sebagai dasar negara rumusannya jelas yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dari rumusan tersebut maka objek yang didapat adalah: Tuhan,manusia,satu,Rakyat


dan adil. Dan dari kelima objek itu dapat dipersempit lagi ke dalam tiga saja yaitu Tuhan,
manusia,dan alam semesta untuk mewakili objek satu,rakyat,dan adil. sebab hal-hal yang
bersatu, rakyat dan keadilan itu berada pada alam semesta itu sendiri Dengan demikian dari
segi objek material Pancasila dapat diterima.
Kedua yaitu objek formal,yaitu hakikat dari segala sesuatu yang ada itu sendiri.
Melihat dari kelima objek kelima sila Pancasila itu,semuanya tersusun atas kata dasar dengan
tambahan awalan ke/per dan akhiran an.Menurut ilmu bahasa,jika suatu kata dasar diberi
awalan ke atau per dan akhiran an,maka akan menjadi abstrak (bersifat abstrak) benda kata
dasar tersebut, lebih dari itu menunjukkan sifat hakikat dari bendanya.Misalnya
kemanusiaan,maknanya adalah hakikat abstrak dari manusia itu sendiriyang mutlak,tetap dan
tidak berubah.Demikian juga dalam sila-sila Pancasila yang lainnya,yaitu
KeTuhanan,persatuan,kerakyatan, dan keadilan. Khusus untuk persatuan,awalan per
menunjukkan suatu proses menuju ke awalan ke yang nantinya diharapkan menjadi kesatuan
juga.Dengan analisis penjabaran ini,maka Pancasila memenuhi syarat juga dalam hal objek
formalnya.

2.5 Pancasila melalui Pendekatan Dasar Ontologis,Epistemologis,serta Aksiologis

→ Pendekatan Dasar Ontologi


Ontologi,menurut Aristoteles adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu atau
tentang ada,keberadaan atau eksistensi dan disamakan artinya dengan metafisika. Secara
ontologis,penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila yang terdiri atas lima sila,setiap
sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri,melainkan memiliki satu kesatuan dasar
ontologis. Subjek pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah manusia. Hal tersebut

7
dapat dijelaskan bahwa yang berketuhan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil
dan beradab, yang bersatu,yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial,yang pada hakikatnya
adalah manusia. Sedangkan manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara
ontologis memiliki hal-hal yang mutlak,yaitu terdiri atas susunan kodratraga dan jiwa,
jasmani dan rohani.

→Pendekatan Dasar Epistemologis


Epistemologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki asal,syarat,susunan, metode dan
validitas ilmu pengetahuan. Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat
dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan. Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem
pengetahuan. Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya
sebagai sistem pengetahuan. Dasar epistemologis Pancasila pada hakikatnya tidak dapat
dipisahkan dengan dasar ontologisnya,sehingga dasar epistemologis Pancasila sangat
berkaitan erat dengan konsep dasarnya tentang hakikat manusia. Pancasila sebagai suatu
objek pengetahuan pada hakikatnya meliputi masalah sumber pengetahuan dan susunan
pengetahuan Pancasila.

→Pendekatan Dasar Aksiologis


Aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai
Pancasila. Istilah aksiologi berasal dari kata Yunani axios yang artinya nilai,manfaat,dan
logos yang artinya pikiran,ilmu atau teori. Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
memiliki satu kesatuan dasar aksiologis,yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
Nilai (value dalam Inggris) berasal dari kata Latin valere yang artinya kuat,baik,berharga.
Dalam kajian filsafat merujuk pada sesuatu yang sifatnya abstrak yang dapat diartikan
sebagai "keberhargaan" (worth) atau "kebaikan" (goodness). Nila-nilai dalam Pancasila
termasuk nilai etik atau nilai moral merupakan nilai dasar yang mendasari nilai instrumental
dan selanjutnya mendasari semua aktivitas kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila yang dihubungkan dengan filsafat muncul dari hasil perenungan para
pendiri negara yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang menjalankan
kehidupan masyarakat luas. Terbangunnya sistem filsafat disini memiliki hakikat satu
kesatuan utuh dari beberapa elemen yang memiliki tujuan tertentu dengan menjalankan
fungsi yang saling ketergantungan. Keterkaitan antara objek, prinsip, dan karakteristik
Pancasila sebagai filsafat harus selaras dengan hakikatnya. Sila-sila di dalam Pancasila
dijadikan sebagai tolakan dalam mengamalkan nilai-nilainya dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perealisasian yang dilakukan harus diawali dengan pemahaman terlebih dahulu
pastinya. Tentang bagaimana karakteristik sistem filsafat yang dimaksud, objek yang
dituju, serta upaya pendekatan dasar yang dicerminkan sebagai bentuk pengokohan
bahwa Pancasila memang benar-benar suatu sistem filsafat. Maka dari itu,proses
berkelanjutan yang dijalankan bisa ditempuh melalui beberapa upaya pendekatan terlebih
dahulu. Upaya pendekatan ini harfiahnya harus sesuai dengan hakikat sila-sila yang
tercantum di dalam Pancasila.

3.2 Saran
Pemahaman Pancasila sebagai sistem filsafat diharapkan mampu memberikan
gambaran bagi masyarakat untuk lebih berpikir kritis, sistematis, dan mendasar terhadap
9
sistem filsafat yang terkait dengan Pancasila. Proses aktualisasi dari tiap-tiap nilai
Pancasila perlu diajarkan dan diperbaiki kembali agar tidak menimbulkan kesalah-
pahaman terhadap teori dan contoh permasalahan yang disinggung. Ada baiknya pula,
jika sikap perealisasiannya ini selalu diimbangi dengan jalan berpikir yang tetap
memperhatikan penyaringan atau selektif terhadap banyaknya perkembangan yang
terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Sutrisna, Budi. (2006). Teori Kebenaran Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu.
Jurnal Filsafat. 39(1). 57-76.https://media.neliti.com/media/publications/78946-ID-teori-
kebenaran-pancasila-sebagai-dasar.pdf

Pasaribu,R.B.F.(2013).PancasilasebagaiSistemFilsafat.http://
rowland_pasaribu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36630/bab-03-pancasila-
sebagai-sistem-filsafat.pdf.

Safitri, Rada. Konsep Pancasila sebagai Sistem Filsafat. Makalah.

kemenkeu,go,id.(2018).Pancasila.https://klcfiles.kemenkeu.go.id/2018/08/1.Pancasila.pdf

dosenpendidikan.co.id. 2021. https://www.dosenpendidikan.co.id/makna-pancasila/.

10
11

Anda mungkin juga menyukai