Dosen Pengampu :
Dra. Nani Yuliantini, M.Pd
Disusun oleh
Kelompok 1 :
Namira Pisva Olivia A1GO23017
Yessi Indah Putri A1GO23017
Rifqi Farid Al-Aziz A1GO23078
Nurzakiah Efrismadhani A1GO23082
Vania Salsa Lorenza A1GO23088
Mutiara Ramadhanty A1GO23090
Jenistika Habibah A1GO23137
Windi Triamanda A1GO23139
Farida Yustika Sari A1GO23147
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-nya sehingga kami
dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah yang berjudul "Pancasila Sebagai Sistem Filsafat" .
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia khususnya para
mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin dalam
pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Denpasar, 4 Maret 2017 Penulis
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
ВАВ І
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui dan memahami karakter, prinsip serta hakikat dari Pancasila
sebagai suatu filsafat
3. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari pancasila sebagai suatu filsafat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila berasal dari bahasa sansekertayaitu Panca yang artinya lima dan Sila yang
artinya asas atau dasar. Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mempunyai lima
sila, ibarat suatu bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan diatas suatu
pondasi atau dasar yang dinamakan Pancasila yang terdiri dari lima dasar atau lima
asasAdapun pengertian Pancasila menurut para ahlimenurut Notonegoro Pancasila
merupakan dasar falsafah Negara Indonesiadapat disimpulkan bahwa Pancasila merupakan
dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan dapat menjadi pandangan hidup Bangsa
Indonesia sebagai dasar pemersatulambang persatuan dan kesatuan serta pertahanan Bangsa
dan Negara IndonesiaSelain menjadi dasar negarasebagai etikadan sebagai pandangan
hidupPancasila juga sebagai sistem filsafatSebelumnyaFilsafat berasal dari bahasa Yunani
"philein" yang berarti cinta dan "Sophia" yang berarti kebijaksanaan. Jadi,filsafat menurut
asal katanya berarti cinta akan kebijaksanaanatau mencintai kebenaran pengetahuanSecara
sederhanafilsafat dapat diartikan sebagai keinginan yang sungguh-sungguh untuk mencan
kebenaran yang sejatiTerdapat beberapa pengertian filsafat berdasarkan watak dan fungsinya
sebagaimana yang dikemukakan TitusSmith & Nolan sebagai berikut.
1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang
biasanya diterima secara tidak kritis (Arts informal)
2) Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan
sikap yang sangat dijunjung tinggi (Arti formal)
3) Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan gambaran keseluruhan(Arti komprehensif)
4) Filsafat adalah analisa logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata dan konsep
(Arti analisis linguistik)
5) Filsafat adalah sekumpulan problematik yang langsung mendapat perhatian manusia dan
dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat. (Arti aktual fundamentali)
Jadi pancasila merupakan filsafat Negara yang lahir collective ideologie cita- cita
bersama) dari seluruh bangsa IndonesiaDikatakan sebagai filsafatkarena pancasila merupakan
hasil perenungan jiwa dengan mendalam yang dilakukan oleh para pendiri bangsa
Indonesiakemudian dituangkan dalam suatu system yang tepat.
3
→ Karakteristik Pancasila sebagai Filsafat
Sebagai filsafat,pancasila mempunyai karakteristik sistem filsafat tersendiri yang berbeda
dengan filsafat lainnya diantaranya:
a. Sila-sila pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuhDengan pengertian lain,
apabila tidak bulat dan utuh atau satu sila dengan sila lainnya
terpisah-pisahmaka itu bukan pancasila.
b. Setiap sila tidak dapat berdiri sendiri dan tidak bertentangan antara satu dengan yang lain.
c. Susunan pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utuh dapat dapat digambarkan
sebagai berikut.
⚫ Sila 1,meliputi,mendasari,dan menjiwai sila:2,3,4,dan 5.
⚫ Sila 2 diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,serta mendasari dan menjiwai sila 3.4,dan
⚫ Sila 3.diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,2, serta mendasari dan menjiwaisila 4 dan 5
⚫ Sila 4 diliputi,didasari,dan dijiwai sila 2 dan 3, serta mendasari dan menjiwai sila 5
⚫ Sila 5 diliputi,didasari,dan dijiwai sila 1,2,3 dan 4.
d. Pancasila sebagai suatu substansi artinya unsur asli/permanen/primer
e. Pancasila sebagai suatu yang ada mandiri, yang unsur-unsurnya berasal dari dirinya
sendiri Pancasila sebagai suatu realitas artinya ada dalam diri manusia Indonesia dan
masyarakatnya sebagai suatu kenyataan hidup bangsa yang tumbuh,hidup dan
berkembang dalam kehidupan sehari-hari
→ Prinsip-prinsip
4
Inti atau esensi sila-sila Pancasila meliputi:
◆ Tuhan, yaitu sebagai kausa prima
◆ Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial;yaitu kesatuan memiliki
kepribadian sendiri
◆ Rakyatyaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan bergotong royong
◆ Adil, yaitu memberikan keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
→ Hakikat
Hakikat nilai-nilai pancasila dijadikan pangkal tolak permasalahannya yang berwujud
konsep pengalaman dengan bersifat objektif dan subjektif.Pengamalan secara
objektif adalah pengamalan di bidang kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan
(berupa pasal-pasal UUD, ketetapan MPR,Undang-Undang Organik, dan peraturan-
peraturan pelaksanaan lainnya. Pengamalan secara subjektif adalah pengamalan yang
dilakukan oleh manusia individu, baik sebagai pribadiwarga bermasyarakatataupun sebagai
pemegang kekuasaan.
Dengan uraian yang merupakan penjabaran dari syarat-syarat filsafat yang ternyata
cocok diterapkan kepada Pancasila, ini menunjukkan dan mengukuhkan bahwa Pancasila
benar-benar suatu sistem filsafat. Yaitu Sistem Filsafat Bangsa Indonesia.nama Indonesia ini
ditambahkan karena objek materialnya seperti telah diutarakan di muka adalah dari bangsa
Indonesia sendiri Yaitu digali dari buminya Indonesia, dari nenek moyang kita sejak lama,
dari khasanah kehidupannya, dari kebiasaannya, adat istiadatnya, kebudayaannya, serta
kepercayaan dan agama-agamanya.
5
yang terorgamasi saling berinteraksi saling tergantung satu sama lain dan terpadu Sistem
mempunyai ciri,yaitu:
1. Suatu kan bagian-bagian umur clemen komponen
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3. Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4. Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu hu)
5. Terjadi dalam satu lingkungan yang kompleks
Dari pengertian serta ciri ciri dari sistem itu sendiri,maka Pancasila sebagai suatu sistem
filsafat juga harus menerapkan hal tersebut sebagai syarat bahwa Pancasila berperan sebagai
suatu sistem filsafat sehingga memiliki ciri cin sebagai berikut,yaitu:
1. Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang bulat dan utuh. Dengan kata
lain apabila tidak bulat dan utuh atau satu sala dengan sila lainnya terpisah pisah maka
itu bukan Pancasila
2. Susunan Pancasila dengan suatu sistem yang bulat dan utah itu dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Sila 1 meliputi,mendasari, dan menjiwai sila 2.3.4 dan 5
b. Sila 2 diliputi, didasari,dijiwai sila 1 dan mendasari dan menjiwai sila 3,4,dan 5
c. Sila 3diliputi, didasari,dijiwai sila 1,2dan mendasari dan menjiwai sila 4,5
d. Sila 4 diliputi, didasandjwa sila 1.2.3dan mendasari dan menjiwai Sila 5
e. Sila 5 diliputi,didasari dan sila 1.234
Dari situlah Pancasila bisa dikatakan sebagai suatu sistem filsafat mana Pancasila
menjadi satu kesatuan bagian-bagian (yaitu sila-sila pancasilatiap sila pancasila mempunyai
fungsi sendiri-sendintap sila pancasila tidak dapat berdir sendiri dan tidak saling
bertentangandan keselurahan sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang sistematis
majemuk tunggal)Membahas Pancasila sebagai filsafa berarti mengungkapkan konsep-
konsep kebenaran Pancasila yang bukan saja ditujukan pada bangsa Indonesiamelainkan jaga
bagi manusia pada umumnya.
7
dapat dijelaskan bahwa yang berketuhan Yang Maha Esa, yang berkemanusiaan yang adil
dan beradab, yang bersatu,yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan serta yang berkeadilan sosial,yang pada hakikatnya
adalah manusia. Sedangkan manusia sebagai pendukung pokok sila-sila Pancasila secara
ontologis memiliki hal-hal yang mutlak,yaitu terdiri atas susunan kodratraga dan jiwa,
jasmani dan rohani.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pancasila yang dihubungkan dengan filsafat muncul dari hasil perenungan para
pendiri negara yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang menjalankan
kehidupan masyarakat luas. Terbangunnya sistem filsafat disini memiliki hakikat satu
kesatuan utuh dari beberapa elemen yang memiliki tujuan tertentu dengan menjalankan
fungsi yang saling ketergantungan. Keterkaitan antara objek, prinsip, dan karakteristik
Pancasila sebagai filsafat harus selaras dengan hakikatnya. Sila-sila di dalam Pancasila
dijadikan sebagai tolakan dalam mengamalkan nilai-nilainya dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Perealisasian yang dilakukan harus diawali dengan pemahaman terlebih dahulu
pastinya. Tentang bagaimana karakteristik sistem filsafat yang dimaksud, objek yang
dituju, serta upaya pendekatan dasar yang dicerminkan sebagai bentuk pengokohan
bahwa Pancasila memang benar-benar suatu sistem filsafat. Maka dari itu,proses
berkelanjutan yang dijalankan bisa ditempuh melalui beberapa upaya pendekatan terlebih
dahulu. Upaya pendekatan ini harfiahnya harus sesuai dengan hakikat sila-sila yang
tercantum di dalam Pancasila.
3.2 Saran
Pemahaman Pancasila sebagai sistem filsafat diharapkan mampu memberikan
gambaran bagi masyarakat untuk lebih berpikir kritis, sistematis, dan mendasar terhadap
9
sistem filsafat yang terkait dengan Pancasila. Proses aktualisasi dari tiap-tiap nilai
Pancasila perlu diajarkan dan diperbaiki kembali agar tidak menimbulkan kesalah-
pahaman terhadap teori dan contoh permasalahan yang disinggung. Ada baiknya pula,
jika sikap perealisasiannya ini selalu diimbangi dengan jalan berpikir yang tetap
memperhatikan penyaringan atau selektif terhadap banyaknya perkembangan yang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisna, Budi. (2006). Teori Kebenaran Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu.
Jurnal Filsafat. 39(1). 57-76.https://media.neliti.com/media/publications/78946-ID-teori-
kebenaran-pancasila-sebagai-dasar.pdf
Pasaribu,R.B.F.(2013).PancasilasebagaiSistemFilsafat.http://
rowland_pasaribu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36630/bab-03-pancasila-
sebagai-sistem-filsafat.pdf.
kemenkeu,go,id.(2018).Pancasila.https://klcfiles.kemenkeu.go.id/2018/08/1.Pancasila.pdf
10
11