SISTEM FILSAFAT
Pendidikan Pancasila
Dosen : Bpk MOHADIB
Disusun Oleh :
1. Dhea Widiyanti
2. Arum Noor
3. Elsa Safitri
FAKULTAS KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS PAMULANG
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah dasar dari falsafah Negara Indonesia, sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, setiap warga Negara Indonesia wajib untuk
mempelajari, menghayati, mendalami dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam setiap
bidang kehidupan.
Dalam kehidupan bangsa Indonesia, diakui bahwa nilai-nilai pancasila adalah falsafah
hidup atau pandangan yang berkembang dalam sosial-budaya Indonesia. Nilai pancasila
dianggap nilai dasar dan puncak atau sari dari budaya bangsa. Oleh karena itu, nilai ini
diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa. Dengan mendasarnya nilai ini dalam
menjiwai dan memberikan indentitas, maka pengakuan atas kedudukan pancasila sebagai
falsafah adalah wajar.
Pancasila sebagai ajaran falsafah, pancasila mencerminkan nilainilaidan pandangan
mendasar dan hakiki rakyat Indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan,
yakni Tuhan Yang Maha Esa. Asas Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai asas fundamental
dalam kesemestaan, dijadikan pula asas fundamental kenegaraan. Asas fundamental
dalam kesemestaan itu mencerminkan identitas atau kepribadian bangsa Indonesia yang
religious.
Pancasila sebagai system filsafat adalah merupakan kenyataan pancasila sebagai
kenyataan yang obyektif, yaitu bahwa kenyataan itu ada pada pancasila sendiri terlepas
dari sesuatu yang lain atau terlepas dari pengetahuan orang. Kenyataan obyekrif yang
ada dan terletak pada pancasila, sehingga pancasila sebagai suatu system filsafat bersifat
khas dan berbeda dalam system-sistem filsafat yang lain. Hal ini secara ilmiah disebut
sebagai filsafat secara obyektif. Dan untuk mendapatkan makna yang lebih mendalam
dan mendasar, kita perlu mengkaji nilai-nilai pancasila dari kajian filsafat secara
menyeluruh.
PEMBAHASAN
1. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Pancasila sebagai suatu sistem filsafat dapat berupa jati
diri bangsa Indonesia sebagai konteksnya, misal pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
Indonesia, sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia, sebagai ideologi bangsa dan
negara Indonesia.
Pancasila adalah lima sila yang bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang
sangat majemuk dan beragam dalam artian BHINEKA TUNGGAL IKA. Esensi seluruh
sila-silanya merupakan suatu kesatuan. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat memiliki beberapa
nilai yaitu Nilai Objektif dan Subjektif.
1. Rumusan dari sila-sila pancasila menunjukkan adanya sifat – sifat yang umum,
universal dan abstrak. karena pada hakikatnya pancasila adalah nilai.
2. Inti nilai-nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang.artinya keberlakuannya sejak
jaman dahulu, masa kini dan juga untuk masa yang akan datang, untuk bangsa
Indonesia boleh jadi untuk negara lain yang secara eksplisit tampak dalm adat istiadat,
kebudayaan, tata hidup kenegaraaan dan tata hidup beragama.
3. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 memenuhi syarat sebagai
spokok kaidah negara yang fundamental, sehingga merupakan suatu sumber hukum
positif di Indonesia. oleh karena itu hierarki suatu tertib hukum di Indonesia
berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi. Maka secara objektif tidak dapat
diubah secara hukum, sehingga melekat pada kelangsungan hidup negara. Sebagai
konsekuensi jikalau nilai-nilai yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 itu
diubah maka sama halnya dengan membubarkan Negara Proklamasi 17 Agustus
1945.
Nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia itu sendiri Nilai-nilai yang terdapat dalam
pancasila pancasila merupakan hasil dari pemikiran,penilaian, dan reaksi filosofis dari
bangsa Indonesia In sendiri. Selagi pancasila berbeda dengan ideologi – ideologi lain
karena isi pancasila diambil dari nilai budaya bangsa dan religi yang telah melekat
erat,sehingga jika pancasila adalah jika bangsa Indonesia sendiri,sedangkan ideologi lain
seperti liberalis, sosialis, komunis, dan lain sebagainya merupakan hasil dari pemikiran
filsafat orang.
Selain itu, dekadensi moral yang terus melanda bangsa Indonesia yang ditandai dengan mulai
mengendurnya ketaatan masyarakat terhadap norma-norma sosial yang hidup dimasyarakat,
menunjukkan pentingnya penanaman nilai-nilai ideologi melalui pendidikan Pancasila.
Dalam kehidupan politik, para elit politik (eksekutif dan legislatif) mulai meninggalkan dan
mengabaikan budaya politik yang santun,kurang menghormati fatsoen politik dan kering dari
jiwa kenegarawanan. Bahkan, banyak politikus yang terjerat masalah korupsi yang sangat
merugikan keuangan negara. Selain itu,penyalahgunaan narkoba yang melibatkan generasi
dari berbagai lapisan menggerus nilai-nilai moral anak bangsa.
Korupsi sangat merugikan keuangan negara yang dananya berasal dari pajak masyarakat.
Oleh karena terjadi penyalahgunaan atau penyelewengan keuangan negara tersebut, maka
target pembangunan yang semestinya dapat dicapai dengan dana tersebut menjadi
terbengkalai. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya Pancasila diselenggarakan
diperguruan-perguruan tinggi untuk menanamkan-menanamkan nilai-nilai moral Pancasila
kepada generasi penerus cita-cita bangsa. Dengan demikian, pendidikan Pancasila diharapkan
dapat memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam berperan serta membangun
pemahaman masyarakat, antara lain:
Filsafat ialah alam berpikir atau alam pikiran. Berfilsafat berarti berpikir secara mendalam
dan berpikir sampai ke akar-akarnya dengan sungguh-sungguh tentang hakikat sesuatu.
Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri dari
lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama
untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia.